-
Akankah Kita Terhindar dari Pemandangan Seperti Ini?Menara Pengawal—1997 | 1 April
-
-
Akankah Kita Terhindar dari Pemandangan Seperti Ini?
KE MANA PUN kita pergi dewasa ini, kita melihat pemandangan berupa ketegangan, konflik, dan perang. Tetapi tujuan majalah ini bukanlah untuk menambahi semua berita buruk yang telah saudara ketahui. Sebaliknya, terbitan khusus ini akan memperkenalkan kepada saudara sedikitnya dua kebenaran yang menghibur. Pertama, bahwa nubuat-nubuat zaman purba yang terdapat di dalam Alkitab sesungguhnya memberi tahu di muka banyak dari antara berita-berita buruk yang mengejutkan pada zaman kita; kedua, bahwa buku nubuat yang sama ini juga memberi tahu di muka saat manakala pemandangan seperti yang dilukiskan di sini akan menjadi bagian dari masa lalu. Tidak ada lagi peperangan. Tidak ada lagi pengeboman, penembak gelap, ranjau darat, atau terorisme. Tidak ada lagi para yatim piatu yang sangat menderita atau para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal. Suatu dunia dengan perdamaian sejati yang menyejukkan hati. Inginkah saudara menikmati saat semacam itu? Kami mendesak saudara untuk mempertimbangkan apa yang dikatakan Alkitab. Saudara dapat menemukan lebih banyak penghiburan di dalamnya daripada yang mungkin pernah saudara bayangkan.
-
-
Apakah Orang yang Menderita Akan Pernah Merasakan Kedamaian?Menara Pengawal—1997 | 15 April
-
-
Apakah Orang yang Menderita Akan Pernah Merasakan Kedamaian?
INGINKAH saudara melihat berakhirnya penderitaan, bukan hanya bagi saudara sendiri tetapi bahkan bagi seluruh umat manusia? Pikirkanlah contoh-contoh berikut ini:
Sonia mengalami penderitaan yang luar biasa.a Pertama, ia mendapati bahwa suaminya berzina dengan menjalin hubungan gelap selama sepuluh tahun. Kemudian, putra bungsunya terjangkit HIV dan meninggal karena AIDS. Dua tahun setelah itu putranya yang lain jatuh sakit, dan tidak lama kemudian meninggal karena AIDS juga. ”Stadium akhir dari penyakitnya berlangsung begitu lama,” kenang Sonia. ”Ia menderita depresi berat, rambutnya rontok, dan penglihatannya terganggu. Hal itu sangat menyedihkan.”
Fabiana, seorang mahasiswi dari Brasil, merasa prihatin terhadap ketidakadilan sosial di dunia. Kemudian, tragedi menimpanya. Saudara laki-lakinya bunuh diri karena menderita depresi. Ketika Fabiana kehilangan pekerjaannya, seorang sahabat menyarankan agar ia pergi ke seorang pai-de-santo (dukun), berpikir bahwa kemalangan yang diderita Fabiana pastilah karena ia diguna-gunai orang! Tetapi pai-de-santo tidak mendatangkan kelegaan. Sebaliknya, Fabiana justru merasa tersiksa, tidak bisa tidur karena kesengsaraannya.
Penderitaan Ana terjadi lebih dini dalam kehidupannya. ”Ketika saya berusia satu tahun,” tuturnya, ”ibu saya menelantarkan saya, maka saya diasuh oleh nenek saya.” Kemudian, ketika Ana baru berusia tiga tahun, neneknya meninggal. Ana dikirim ke sebuah panti asuhan di Rio de Janeiro, tempat ia tinggal sampai ia berusia 13 tahun. ”Kami diperlakukan dengan sangat buruk di sana, akibatnya saya menjadi suka memberontak,” katanya. ”Seraya saya bertambah dewasa, saya menentang hampir segala sesuatu.”
Penderitaan tampaknya mempengaruhi kehidupan setiap manusia dalam satu atau lain cara. Sesungguhnya, kita menghadapi kisah-kisah tragedi manusia setiap hari—setiap kali kita menonton, membaca, atau mendengar warta berita. ”Barulah pada . . . era komunikasi massa ini boleh dikata hampir mustahil untuk luput dari serangan gencar berita buruk,” tulis Dr. Mary Sykes Wylie. ”Peperangan, bencana alam, bencana industri, kecelakaan lalu lintas, kejahatan, terorisme, penganiayaan seksual, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga—ini semua menjadikan trauma sebagai tema harian yang mengerikan dari abad ke-20.” Rasul Kristen, Paulus, secara realistis menyimpulkan apa yang dialami manusia, ”Semua ciptaan sama-sama terus mengerang dan sama-sama dalam kesakitan.”—Roma 8:22.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara mengalami penderitaan? Kelegaan macam apa dapat saudara harapkan? Apakah kedamaian sejati akan pernah saudara rasakan? Sonia, Fabiana, dan Ana menemukan penghiburan yang sejati dan kedamaian dalam arti sesungguhnya! Saudara dapat membaca tentang hal itu dalam artikel berikut.
[Catatan Kaki]
a Nama-nama dalam artikel ini telah diubah.
-