PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 15/2 hlm. 30-31
  • Amazia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Amazia
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Subjudul
  • ―――― ◆ ――――
  • HIBURAN
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 15/2 hlm. 30-31

Amazia

[Inggris: Amaziah]

AMAZIA (Am·a·ziʹah) [Yehuwa Kuat].

1. Seorang Lewi dari keluarga Merari; putra Hilkia, ayah dari Hasabya. Salah seorang keturunannya ikut serta dalam memimpin nyanyian di hadapan tabernakel pada zaman Daud.​—1Taw 6:31, 32, 45.

2. Raja Yehuda yang, pada tahun 858 SM, naik takhta pada usia 25 tahun dan memerintah selama 29 tahun sejak pembunuhan Yoas ayahnya. Ibunya bernama Yoadan, istrinya bernama Yekholya. (2Raj 14:1, 2; 15:2; 2Taw 25:1; 26:3) Setelah ia menguasai kerajaan sepenuhnya, ia mengeksekusi orang-orang yang telah membunuh ayahnya, namun ia mengindahkan hukum Musa untuk tidak menghukum putra-putra mereka. (2Raj 14:5, 6; Ul 24:16) Pemerintahannya ditandai dengan adanya kegairahan untuk ibadat yang sejati namun tidak dengan ”segenap hati” dan bukannya tanpa kekurangan-kekurangan serius yang mendatangkan bencana ke atas dirinya sendiri maupun ke atas bangsa Yehuda. Catatan tentang pemerintahannya pada dasarnya berhubungan dengan dua aksi militer.—2Taw 25:2.

Sukses Amazia yang pertama ialah melawan Edom, atau Seir, dengan menggunakan pasukan yang berkekuatan 300.000 orang dari Yehuda dan Benyamin. Ia juga mempekerjakan 100.000 tentara bayaran dari Israel, namun atas nasihat seorang hamba Allah, ia membayar pasukan tentara tersebut dan memulangkan mereka. Yehuwa memberi Amazia kemenangan telak di Lembah Asin, yang memungkinkan dia membunuh 20.000 orang musuhnya dan menguasai Sela yang kemudian dinamainya Yokteel. Akan tetapi, Amazia membawa pulang ilah-ilah Seir dan mulai menyembahnya, sehingga menyebabkan murka Yehuwa menyala-nyala terhadap dia, ”Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?” Amazia hanya menambah kerugian dengan membungkamkan nabi Yehuwa.—2Raj 14:7; 2Taw 25:5-16.

Aksi militer Amazia yang kedua berawal dan berakhir dengan tragis. Seratus ribu tentara dari Israel yang disuruh pulang menyerbu kota-kota di Yehuda sewaktu mereka kembali ke utara. Mungkin, ini yang memancing Amazia untuk dengan gegabah menantang Yoas dari kerajaan sebelah utara yang kuat, dengan berkata, ”Mari kita mengadu tenaga!” Tanggapan Yoas: Betapa bodohnya rumput duri, menantang pohon aras yang besar hanya untuk diinjak-injak oleh binatang buas! Amazia tidak mau mendengarkan; tampaknya ia sombong dengan kemenangan yang baru diraihnya, dan Yehuwa menyerahkan Amazia untuk dikalahkan karena penyembahan berhalanya. Pertempuran dilangsungkan di Bet-Semes, Yehuda melarikan diri, Amazia ditangkap, tembok Yerusalem retak kira-kira sepanjang 178 meter, dan banyak harta benda di bait serta banyak sandera dibawa ke Samaria.—2Raj 14:8-14; 2Taw 25:13, 17-24.

Sejak saat Amazia berpaling dari ibadat kepada Yehuwa, suatu persekongkolan dibentuk untuk menentang dia yang akhirnya memaksa Amazia untuk melarikan diri ke Lakhis. Di sana, ia dibunuh para penentang yang bersekongkol itu. Amazia digantikan oleh Azarya (Uzia), putranya yang berusia 16 tahun.—2Raj 14:17-21; 2Taw 25:25-28.

3. Seorang imam dari ibadat kepada anak lembu di Betel yang mengeluh kepada Yerobeam II bahwa nabi Amos adalah seorang penghasut. Ia secara pribadi mencoba menakut-nakuti Amos agar kembali ke Yehuda. Akan tetapi, sang nabi tetap pada pendiriannya, dengan memberi tahu Amazia bahwa istrinya akan menjadi seorang pelacur, anak-anaknya akan tewas oleh pedang, dan Amazia sendiri akan mati di tanah yang najis.—Amos 7:10-17.

4. Ayah Yosa; dari suku Simeon. Yosa adalah salah seorang pemimpin kaum yang termasuk di antara orang-orang yang menumpas orang Meunim dan orang Ham yang mendiami lembah dekat Gedor pada zaman Hizkia.—1Taw 4:24, 34, 38-41.—Cuplikan dari ”Insight on the Scriptures”.

―――― ◆ ――――

HIBURAN

[Inggris: Amusements]

HIBURAN. Sebagaimana dinyatakan oleh penulis Pengkhotbah, ”Untuk segala sesuatu ada masanya, . . . ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari.” (Pkh 3:1, 4) Kata ”tertawa” di sini merupakan terjemahan dari kata kerja Ibrani sa·chaqʹ. Meskipun pengertian dasarnya adalah ”tertawa”, kata ini dan kata-kata yang berkaitan seperti sechoqʹ dan tsa·chaqʹ juga diterjemahkan dengan pernyataan seperti ”mengadakan perayaan”, ”bermain-main”, ”berolahraga”, ”menghibur” dan ”bersukaria”. (2Sam 6:21, NW; Ayb 40:24; Hak 16:25, NW; Kel 32:6; Kej 26:8) Bentuk kata kerja sa·chaqʹ digunakan di Amsal 8:30, 31 (NW) sehubungan dengan ”pekerja ahli” sebagai ”bermain-main” di hadapan Yehuwa, menyusul penciptaan bumi, demikian pula menggambarkan ”bermain-main” dengan ciptaan berupa binatang di laut dan di padang.—Mzm 104:26; Ayb 40:15.

Pernyataan Sukacita dan Kesenangan. Hiburan dan rekreasi orang-orang Israel tidak dilukiskan secara menonjol dalam catatan Alkitab. Meskipun demikian, catatan Alkitab memperlihatkan bahwa hiburan dan rekreasi dipandang pantas dan juga bermanfaat apabila selaras dengan prinsip-prinsip agama bangsa itu. Bentuk-bentuk utama dari rekreasi adalah memainkan alat musik, menyanyi, menari, bercakap-cakap dan juga beberapa jenis permainan. Mengajukan teka-teki dan pertanyaan yang sukar amat dihargai.—Hak 14:12.

Menyanyi, menari dan menabuh rebana dilakukan untuk memuji Yehuwa segera setelah bangsa Israel dibebaskan di Laut Merah. (Kel 15:20, 21) Belakangan, ketika Harun mengumumkan ”hari raya bagi TUHAN” setelah membuat anak lembu emas, orang-orang itu makan dan minum lalu bangkit untuk ”bersukaria [letsa·cheqʹ]”. Akan tetapi, tarian dan nyanyian mereka dalam hal ini disertai dengan ibadat palsu yang menyebabkan aib.—Kel 32:5, 6, 18, 19, 25.

Tiga perayaan tahunan menyediakan kesempatan untuk bersenang-senang bersamaan dengan diperingatinya tuntutan ibadat yang digariskan dalam Taurat. ”Menari dalam bentuk lingkaran” disebutkan sehubungan dengan perayaan tahunan yang diselenggarakan di Silo. (Hak 21:21, NW) Kesempatan lainnya adalah perayaan-perayaan kemenangan (Hak 11:34; 1Sam 18:6, 7) dan penobatan seorang raja. (1Raj 1:40) Meskipun menari biasanya dilakukan oleh kaum wanita, kaum pria kadang-kadang juga menari, sebagaimana dilakukan Daud sewaktu membawa Tabut ke Yerusalem. (2Sam 6:5, 14, 21; 1Taw 13:8; 15:29) Waktu panen anggur dan waktu pencukuran bulu domba merupakan kesempatan bersukacita dan berpesta. (Yer 25:30; 2Sam 13:23-28) Demikian pula pernikahan merupakan waktu untuk bersenang-senang, dan Yesus menambah sukacita seperti itu pada suatu pesta pernikahan yang diadakan di Kana. (Yer 7:34; 16:9; Yoh 2:1-10) Di Lukas 15:25, suatu konser musik dan tari-tarian disebutkan sebagai bagian dari perayaan yang meriah untuk menyambut kembalinya si anak yang hilang.

Di Mesir, para budak diajarkan musik dan tari-tarian untuk menghibur keluarga dan tamu-tamu mereka. Orang-orang Yunani juga mempekerjakan para penari wanita dan musisi profesional untuk menghibur para tamu. Ada tari-tarian sebagai hiburan di hari ulang tahun Herodes sewaktu ia diminta untuk memancung kepala Yohanes Pembaptis. (Mat 14:6-8) Tari-tarian begitu populer di kalangan orang-orang Yunani sebagai hiburan, meskipun tari-tarian Yunani pada mulanya dihubungkan dengan ibadat keagamaan.

Keseimbangan yang Sepatutnya dalam Hiburan. Peringatan terhadap bentuk-bentuk hiburan yang tidak pantas dan kebutuhan untuk menjaga hiburan pada tempatnya digariskan dalam ayat-ayat tertentu. Amsal melukiskan orang-orang bodoh yang suka bertingkah laku bebas sebagai suatu ”olahraga [sechohqʹ]” dan orang yang memperdaya rekannya dan berkata, ”Aku hanya bersenda gurau [mesa·cheqʹ].” (Ams 10:23, NW; 26:19) Ketika memperlihatkan nilai hiburan relatif kecil, Amsal 14:13 berkata, ”Di dalam tertawapun [bi·sechohqʹ] hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.” (Bandingkan Pkh 2:2; 7:2, 3, 6.) Orang-orang Filistin yang sedang berpesta ria memanggil Simson yang buta untuk menghibur (sa·chaqʹ) mereka, hanya untuk menyaksikan dia meruntuhkan kuil itu ke atas diri mereka.—Hak 16:25-30.

Yeremia, karena waspada akan seriusnya waktu dan penindasan yang berlangsung akibat pengabarannya, menyatakan bahwa ia tidak duduk bersama ”orang-orang yang bersenda gurau [mesa·chaqimʹ]” dan bergembira ria. (Yer 15:17) Meskipun ia menubuatkan kejatuhan Yerusalem, ia juga menubuatkan suatu waktu manakala penduduknya akan kembali bersukacita dalam tari dan gelak tawa, dengan iringan rebana. (Yer 30:19; 31:4) Zakharia dengan cara serupa menubuatkan hari manakala alun-alun umum di Yerusalem yang dipulihkan akan dipenuhi anak-anak yang sedang bermain-main.—Za 8:5; lihat DANCING; GAMES; THEATER.—Cuplikan dari Insight on the Scriptures.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan