PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apakah Waktu Hampir Habis bagi Planet Bumi?
    Menara Pengawal—2008 | 1 Agustus
    • Apakah Waktu Hampir Habis bagi Planet Bumi?

      Apa jawaban Anda untuk pertanyaan pilihan ganda berikut?

      Dalam waktu dekat, apakah kondisi bumi akan

      (a) membaik?

      (b) tetap sama?

      (c) memburuk?

      APAKAH Anda berusaha untuk berpandangan positif mengenai masa depan? Berpandangan positif banyak manfaatnya. Penelitian memperlihatkan bahwa orang yang optimistis lebih berprestasi secara akademis maupun fisik. Bahkan menurut suatu penelitian jangka panjang, pria-pria yang optimistis jauh lebih kecil kemungkinannya menderita penyakit jantung koroner daripada yang pesimis memandang kehidupan. Temuan ini selaras dengan pernyataan Alkitab berabad-abad yang lalu, ”Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”​—Amsal 17:22, Terjemahan Baru.

      Namun, mengingat apa yang diramalkan para ahli sains tentang masa depan planet bumi, banyak yang merasa sulit untuk tetap gembira dan optimistis. Perhatikan beberapa saja dari berbagai prediksi menyeramkan yang menjadi berita.

      Planet di Ujung Tanduk

      Pada tahun 2002, Lembaga Lingkungan Hidup Stokholm yang disegani memperingatkan bahwa pendekatan bisnis yang masa bodoh terhadap lingkungan demi perkembangan ekonomi kemungkinan besar akan memicu ”berbagai peristiwa yang bisa mengubah iklim dan ekosistem planet secara radikal”. Laporan itu selanjutnya menyatakan bahwa kemiskinan global, ketidakadilan yang berkelanjutan, dan kemerosotan sumber daya lingkungan bisa menyebabkan masyarakat mengalami ”krisis demi krisis di bidang lingkungan, sosial, dan keamanan”.

      Pada tahun 2005, PBB merilis Millennium Ecosystem Assessment Synthesis Report. Ini adalah hasil sebuah penelitian global selama empat tahun atas lingkungan hidup bumi yang melibatkan lebih dari 1.360 pakar dari 95 negeri. Laporan itu berisi peringatan keras, ”Aktivitas manusia sangat menguras fungsi-fungsi alami bumi sehingga kemampuan ekosistem planet untuk menunjang generasi yang akan datang sudah semakin rawan.” Untuk mencegah malapetaka, harus ada ”perubahan yang signifikan dalam kebijakan, kelembagaan, dan kebiasaan yang saat ini belum berjalan”, kata laporan itu.

      Anna Tibaijuka, direktur pelaksana Program PBB untuk Permukiman Manusia, mengungkapkan apa yang semakin disepakati para peneliti. Ia berkata, ”Jika kita terus begini, masa depan yang penuh bencana menanti kita.”

      Alasan untuk Optimistis

      Saksi-Saksi Yehuwa, yang menerbitkan majalah ini, juga percaya bahwa sebentar lagi bakal terjadi peristiwa-peristiwa yang akan mengubah bumi secara drastis. Namun, mereka yakin bahwa alih-alih mendatangkan masa depan yang penuh bencana, peristiwa-peristiwa ini akan menghasilkan kondisi yang luar biasa menakjubkan di bumi. Mengapa mereka begitu optimistis? Karena mereka percaya akan janji-janji dalam Firman Allah, Alkitab. Perhatikan salah satunya, ”Hanya sedikit waktu lagi, orang fasik tidak akan ada lagi; dan engkau pasti akan memperhatikan tempatnya, dan ia tidak akan ada. Tetapi orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan benar-benar mendapatkan kesenangan yang besar atas limpahnya kedamaian.”​—Mazmur 37:10, 11.

      Apakah harapan seperti itu cuma impian belaka? Sebelum menjawab pertanyaan itu, pertimbangkan argumen ini: Ribuan tahun sebelumnya, Alkitab dengan akurat menubuatkan banyak problem besar yang kini kita lihat merundung bumi dan umat manusia. Silakan baca ayat-ayat yang dicantumkan di artikel berikut, dan bandingkan apa yang dikatakannya dengan apa yang Anda lihat terjadi di dunia. Maka, Anda akan semakin mempercayai bahwa Alkitab dengan akurat menubuatkan berbagai peristiwa di masa depan.

  • Masa Kritis Sekarang
    Menara Pengawal—2008 | 1 Agustus
    • Masa Kritis Sekarang

      ALKITAB menubuatkan bahwa umat manusia akan mengalami ”masa kritis yang sulit dihadapi”. Alkitab menggambarkan periode ini sebagai ”hari-hari terakhir”. (2 Timotius 3:1-5; 2 Petrus 3:3-7) Yesus Kristus berbicara tentang era yang sama ketika menjawab pertanyaan murid-muridnya tentang ”penutup sistem ini”. (Matius 24:3) Apakah kita sekarang hidup pada hari-hari terakhir? Bandingkan nubuat Alkitab dengan kutipan laporan baru-baru ini, lalu simpulkan sendiri.

      Nubuat Alkitab: konflik global​—Lukas 21:10; Penyingkapan (Wahyu) 6:4.

      Laporan baru-baru ini: ”Kematian akibat perang pada abad ke-20 mencapai angka lebih dari tiga kali lipat angka kematian yang terjadi selama gabungan semua abad sebelumnya hingga kelahiran Kristus.”​—Lembaga Pengamat Dunia.

      Nubuat Alkitab: kekurangan makanan dan penyakit​—Lukas 21:11; Penyingkapan 6:5–8.

      Laporan baru-baru ini: Pada tahun 2004, kira-kira 863 juta orang di bumi menderita gizi buruk, naik 7 juta dari tahun 2003.—Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.

      Sekitar satu miliar orang tinggal di daerah kumuh; 2,6 miliar orang tidak memiliki sanitasi dasar; 1,1 miliar orang tanpa air minum yang aman.​—Lembaga Pengamat Dunia.

      Malaria menjangkiti 500 juta orang; 40 juta orang hidup dengan HIV-AIDS; TBC membunuh 1,6 juta orang pada tahun 2005.​—Organisasi Kesehatan Dunia.

      Nubuat Alkitab: perusakan bumi​—Penyingkapan 11:18.

      Laporan baru-baru ini: ”Aktivitas manusia telah mengakibatkan beragam spesies di planet ini berada di ujung kepunahan.” ”Hampir dua per tiga jasa yang disediakan alam bagi manusia sedang mengalami kemerosotan di seluruh dunia.”—Millennium Ecosystem Assessment.

      ”Gas rumah kaca akibat ulah manusia telah mengakibatkan iklim bumi berada di ujung tanduk, dengan kemungkinan konsekuensi yang berbahaya bagi planet ini.”​—NASA, Institut Goddard untuk Penelitian Ruang Angkasa.

      Nubuat Alkitab: kabar baik Kerajaan Allah diberitakan di seluruh bumi​—Matius 24:14; Penyingkapan 14:6, 7.

      Laporan baru-baru ini: Pada tahun 2007, puncak sebanyak 6.957.854 Saksi Yehuwa menggunakan lebih dari 1,4 miliar jam untuk memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah di 236 negeri.​—Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2008.

      Seperti yang dicatat di atas, Alkitab menubuatkan bahwa tidak soal semua kabar buruk tersebut, ada alasan untuk optimistis. Yesus berbicara tentang ”kabar baik” Kerajaan Allah. Apa Kerajaan Allah itu? Apa kaitannya dengan harapan umat manusia akan masa depan yang lebih baik? Dan, bagaimana Kerajaan Allah bakal mempengaruhi Anda?

      [Kutipan di hlm. 5]

      Alkitab telah menubuatkan berbagai kondisi dunia yang kita amati dewasa ini

  • Segera Suatu Bumi Firdaus!
    Menara Pengawal—2008 | 1 Agustus
    • Segera Suatu Bumi Firdaus!

      ”Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”​—Matius 6:9, 10, Terjemahan Baru.

      DOA yang terkenal ini, yang disebut Doa Bapak Kami, memberikan harapan bagi umat manusia. Mengapa?

      Sebagaimana dinyatakan Doa Bapak Kami, Kerajaan Allah akan membuat kehendak Allah pasti akan terjadi di bumi seperti kini terjadi di surga. Dan, kehendak Allah ialah memulihkan Firdaus. (Penyingkapan 21:1–5) Apa persisnya Kerajaan Allah itu, dan bagaimana Kerajaan itu akan memulihkan Firdaus di bumi?

      Pemerintahan yang Nyata

      Kerajaan Allah adalah pemerintahan yang nyata. Agar suatu pemerintahan bisa berfungsi, perlu ada penguasa, hukum, dan rakyat. Apakah Kerajaan Allah memenuhi persyaratan ini? Perhatikan jawaban Alkitab atas tiga pertanyaan berikut:

      Siapa para penguasa dalam Kerajaan Allah? (Yesaya 33:22) Allah Yehuwa telah melantik Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk menjalankan kepemimpinan dalam Kerajaan itu. (Matius 28:18) Di bawah pengarahan Yehuwa, Yesus telah memilih orang-orang dalam jumlah terbatas dari ”setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa” yang akan memerintah bersamanya sebagai ”raja-raja atas bumi”.​—Penyingkapan 5:9, 10.

      Hukum apa saja yang telah diberlakukan Kerajaan Allah untuk ditaati rakyatnya? Beberapa hukum atau perintah menuntut tindakan positif. Yesus menunjukkan hukum yang paling penting, dengan mengatakan, ”’Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu.’ Inilah perintah yang terbesar dan yang pertama. Perintah yang kedua, yang seperti itu, adalah ini, ’Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.’”​—Matius 22:37-39.

      Hukum-hukum lainnya menuntut agar rakyat Kerajaan Allah tidak melakukan perbuatan tertentu. Misalnya, Alkitab memberikan pernyataan yang jelas ini, ”Janganlah keliru! Mereka yang menjalani kehidupan yang cabul, atau yang menyembah berhala, para pezina atau segala jenis banci, pencuri-pencuri, pemeras dan pemabuk, pemfitnah atau penipu tidak akan mewarisi Kerajaan Surga!”​—1 Korintus 6:9, 10, Kitab Suci Komunitas Kristiani.

      Siapa rakyat Kerajaan Allah? Yesus mengumpamakan rakyat Kerajaan Allah dengan domba. Ia berkata, ”Mereka akan mendengarkan suaraku, dan mereka akan menjadi satu kawanan, satu gembala.” (Yohanes 10:16) Untuk menjadi rakyat Kerajaan Allah, seseorang tidak saja harus mengatakan bahwa ia mengikuti Gembala yang Baik, Yesus, tetapi juga melakukan apa yang ia perintahkan. Yesus berkata, ”Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapakku yang di surga.”​—Matius 7:21.

      Karena itu, rakyat Kerajaan Allah menggunakan dan menghormati nama Allah, Yehuwa, sama seperti Yesus. (Yohanes 17:26) Mereka menaati perintah Yesus untuk mengajar orang lain tentang ”kabar baik kerajaan ini”. (Matius 24:14; 28:19, 20) Dan, mereka memperlihatkan kasih yang tulus kepada satu sama lain.​—Yohanes 13:35.

      ”Membinasakan Orang-Orang yang Sedang Membinasakan Bumi”

      Kondisi dunia saat ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah akan segera bertindak untuk membuat perubahan yang besar atas bumi. Dari mana kita tahu? Dua ribu tahun yang lalu, Yesus menggambarkan suatu tanda dengan banyak segi, yang menunjukkan bahwa ”kerajaan Allah sudah dekat”. (Lukas 21:31) Seperti yang diperlihatkan di artikel sebelumnya, berbagai aspek dari tanda tersebut kini sangat nyata di seluruh dunia.

      Lalu, apa yang akan terjadi? Yesus menjawab, ”Kemudian akan ada kesengsaraan besar seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi.” (Matius 24:21) Malapetaka ini bukan akibat ulah manusia, melainkan tindakan Allah untuk ”membinasakan orang-orang yang sedang membinasakan bumi”. (Penyingkapan 11:18) Orang fasik, yang karena bertindak egois telah membuat planet ini berada di ambang kehancuran, ”akan dimusnahkan dari bumi”. Tetapi, orang yang tak bercela, yang melayani Allah dengan cara yang diperkenan, ”akan disisakan di situ”.​—Amsal 2:21, 22.

      Allah Yehuwa mempunyai alasan yang sah untuk bertindak tegas seperti itu. Mengapa? Perhatikan ilustrasi ini: Bayangkan Anda memiliki sebuah bangunan apartemen kecil. Ada penyewa yang berperilaku baik dan bertimbang rasa; mereka membayar sewa dan merawat tempat tinggal mereka. Namun, yang lainnya suka merusak dan egois; mereka tidak mau membayar sewa dan apartemen yang mereka tempati rusak parah. Meski sudah diperingatkan berulang kali, mereka tetap berkelakuan buruk. Apa yang akan Anda lakukan? Sebagai pemilik, Anda tentu akan mengusir para penyewa yang berperilaku buruk itu.

      Demikian pula, Allah Yehuwa, sebagai Pencipta bumi dan segala isinya, punya hak untuk memutuskan siapa yang akan Ia izinkan tinggal di planet ini. (Penyingkapan 4:11) Yehuwa telah menyatakan maksud-tujuan-Nya untuk menyingkirkan dari bumi ini orang fasik yang tidak menghiraukan kehendak-Nya dan melanggar hak-hak orang lain.​—Mazmur 37:9–11.

      Firdaus Dipulihkan

      Segera, Kerajaan Allah di tangan Yesus Kristus akan memerintah bumi. Yesus menyebut awal yang baru ini ”pembaruan atas segala sesuatu”. (Matius 19:28, New International Version) Seperti apa kondisinya kelak? Perhatikan janji-janji Alkitab berikut:

      Mazmur 46:9. ”Ia menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi.”

      Yesaya 35:1. ”Padang belantara dan wilayah yang gersang akan bersukaria, dan padang gurun akan bersukacita dan berbunga seperti tanaman kumkuma.”

      Yesaya 65:21-23. ”Orang-orang pilihanku akan menggunakan sepenuhnya hasil karya tangan mereka. Mereka tidak akan berjerih lelah dengan percuma, ataupun melahirkan hanya untuk menderita kecemasan.”

      Yohanes 5:28, 29. ”Jamnya akan tiba ketika semua orang yang di dalam makam peringatan akan mendengar suara [Yesus] lalu keluar.”

      Penyingkapan 21:4. ”[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit.”

      Alasan untuk Percaya

      Percayakah Anda akan janji-janji Alkitab? Alkitab menubuatkan bahwa banyak orang tidak percaya, dengan menyatakan, ”Pada hari-hari terakhir akan datang pengejek-pengejek . . . mereka bertindak menurut keinginan mereka sendiri dan mengatakan, ’Mana kehadirannya yang dijanjikan itu? Dari saat bapak-bapak leluhur kami tertidur dalam kematian, segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti sejak awal penciptaan.’” (2 Petrus 3:3, 4) Tetapi, para pencemooh tersebut salah besar. Perhatikan empat alasan saja mengapa Anda dapat mempercayai apa yang Alkitab katakan:

      (1) Allah pernah menindak orang-orang fasik di masa lalu. Air bah zaman Nuh adalah contoh yang terkenal.​—2 Petrus 3:5-7.

      (2) Firman Allah dengan akurat memprediksi berbagai kondisi global saat ini.

      (3) Segala sesuatu tidak ”terus berlangsung tepat seperti sejak awal penciptaan”. Dengan skala yang tak ada duanya dalam sejarah, planet kita mengalami kemerosotan sosial, moral, dan lingkungan.

      (4) ”Kabar baik kerajaan” kini sedang diberitakan di seluruh bumi, yang menandakan bahwa ”akhir itu akan datang” segera.—Matius 24:14.

      Saksi-Saksi Yehuwa mengundang Anda untuk mempelajari Firman Allah, Alkitab, bersama mereka sehingga Anda dapat belajar lebih banyak tentang harapan kehidupan abadi di bawah pemerintahan Kerajaan Allah. (Yohanes 17:3) Ya, masa depan yang menakjubkan menanti umat manusia. Zaman yang gemilang sudah dekat! Apakah Anda akan mengalami masa depan ini?

      [Kutipan di hlm. 7]

      Salah besar jika ada yang mengatakan bahwa segala sesuatu bakal tetap seperti selama ini

      [Gambar di hlm. 8]

      Apakah Anda akan mengalami masa depan ini?

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan