PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 15/7 hlm. 23-26
  • Remaja-Remaja Kristen​—Teguhlah dalam Iman

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Remaja-Remaja Kristen​—Teguhlah dalam Iman
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dibutuhkan Iman yang Teguh
  • ’Siap Sedia Memberikan Pembelaan’
  • ”Memberi Pembelaan kepada Setiap Orang”
  • Bantuan Tersedia
  • Kesetiaan Mendatangkan Berkat
  • Bagaimana Sikap Saya Bila Dicela?
    Sedarlah!—1999
  • No. 102—Secara Rohani Siap untuk Sekolah
    Pelayanan Kerajaan Kita—1987
  • Kaum Muda​—Yehuwa Tidak akan Melupakan Perbuatan Kalian!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
  • No. 138—Apakah Anak-Anak Sdr Sudah Siap untuk Kembali ke Sekolah?
    Pelayanan Kerajaan Kita—1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 15/7 hlm. 23-26

Remaja-Remaja Kristen​—Teguhlah dalam Iman

”SEMUA harus hadir.” Demikian bunyi pengumuman. Semua murid di suatu sekolah di Jepang harus menghadiri perayaan umum di aula. Seorang remaja Kristen tidak dapat mendukung beberapa ide yang dinyatakan dalam lagu mars sekolah. ”Baiklah,” pikirnya, ”Saya tahu lagu mars sekolah akan dinyanyikan. Namun saya tidak akan mendapat kesulitan. Saya akan duduk di deretan belakang seperti biasa.”

Akan tetapi, ketika remaja Saksi Yehuwa itu memasuki ruang aula, ia mendapati bahwa siswa-siswa dari fakultas itu semuanya duduk di deretan belakang. Karena itu, ia harus duduk di depan mereka. Ketika para siswa berdiri untuk menyanyikan lagu, ia tetap duduk dengan penuh respek. Namun guru-gurunya sangat marah menyaksikan hal ini. Dengan kasar mereka mencoba memaksanya untuk berdiri. Dapatkah saudara membayangkan diri saudara berada dalam situasi seperti itu? Apa yang akan saudara lakukan?

Dibutuhkan Iman yang Teguh

Alangkah baiknya jika orang-orang membiarkan dan mengizinkan orang kristiani hidup menurut hati nurani yang dilatih oleh Alkitab. Akan tetapi, sering kali, orang kristiani menjumpai situasi yang menekan. Hal ini hendaknya tidak mengherankan kita, karena Putra Allah sendiri, Kristus Yesus, berkata. ”Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.” (Yohanes 15:20) Di samping penganiayaan yang hebat, hamba-hamba Yehuwa menghadapi berbagai macam ujian iman.

Kaum remaja Kristen sering membutuhkan iman yang teguh untuk menghadapi pencobaan yang muncul di sekolah. Mereka terpaksa bergaul dengan teman-teman sekolah yang menggunakan bahasa kotor atau memiliki sikap yang tidak menghormati Allah. Remaja Kristen bisa jadi menghadapi tekanan yang semakin bertambah sehubungan dengan nasionalisme dan tekanan untuk terlibat dalam klub-klub, kegiatan politik di sekolah, atau kegiatan-kegiatan lain yang secara rohani dapat merusak. Para guru atau teman-teman sekolah mungkin berupaya melancarkan tekanan pada remaja Kristen agar berkompromi. Karena itu, remaja-remaja yang saleh harus bersandar kepada roh Yehuwa dalam memperoleh iman yang dibutuhkan untuk memberikan pembelaan yang jelas tentang harapan mereka.​—Matius 10:19, 20; Galatia 5:22, 23.

’Siap Sedia Memberikan Pembelaan’

Nasihat rasul Petrus cocok bagi semua kristiani, kaum muda maupun orang dewasa. Ia berkata. ”Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab [”pembelaan”, NW] kepada setiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” (1 Petrus 3:15) Apa yang diperlukan agar siap membuat pembelaan demikian? Pertama, saudara harus mengerti apa yang diajarkan Alkitab. Agar dapat mengambil pendirian di sekolah sehubungan dengan masalah-masalah nasionalisme, politik, penyalahgunaan obat bius, atau moral, pertama-tama saudara harus mengerti alasan pendirian kristen saudara dan harus sungguh-sungguh mempercayainya.

Misalnya, rasul Paulus mengatakan kepada rekan-rekan kristiani. ”Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) Apakah saudara setuju dengan nasihat itu? Sebagaimana yang Paulus tunjukkan, sangatlah mudah untuk tersesat sehubungan dengan masalah pergaulan. Seseorang mungkin kelihatannya ramah dan menyenangkan. Namun jika ia tidak seperasaan dengan saudara terhadap dinas Yehuwa atau bahkan tidak percaya kepada janji-janji Alkitab, ia teman bergaul yang buruk. Mengapa? Karena kehidupannya didasarkan atas prinsip-prinsip yang berbeda, dan hal-hal yang sangat penting bagi seorang kristiani bisa jadi kurang penting baginya.

Hal ini tidak mengherankan, karena Yesus berkata kepada para pengikutnya. ”Mereka bukan bagian dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” (Yohanes 17:16) Mustahil bagi seseorang untuk menjadi kristiani yang sejati dan pada waktu yang sama menjadi bagian dari dunia ini, yang allahnya adalah Setan. (2 Korintus 4:4) Apakah saudara melihat bagaimana keterpisahan demikian telah melindungi seorang kristiani dari kebejatan dan percekcokan yang menyusahkan banyak orang dewasa ini? Jika demikian, saudara dapat mengerti mengapa saudara harus mempertahankan keterpisahan, bahkan bila ini berarti bahwa saudara tidak dapat ambil bagian dalam beberapa kegiatan di sekolah.a

Pentingnya untuk teguh dalam iman dan mendahulukan kepentingan Kerajaan dalam kehidupan, diperlihatkan oleh seorang gadis muda kristiani. (Matius 6:33) Ketika latihan upacara wisuda diumumkan, dia mendapati bahwa jadwalnya bersamaan harinya dengan kebaktian wilayah dari Saksi-Saksi Yehuwa yang menurut rencananya akan ia hadiri. Ia menulis surat yang dengan penuh respek menjelaskan tentang alasan ia tidak dapat mengikuti latihan upacara itu dan menyampaikan kepada gurunya sebelum pelajaran dimulai. Setelah pelajaran selesai, guru memanggil dia untuk berbicara secara pribadi dan meminta dia menjelaskan lagi alasan ia tidak bisa menghadiri latihan itu. Remaja itu berkata. ”Ia ingin mengetahui apakah pernyataan saya tidak berubah. Apakah isi surat itu benar-benar mengungkapkan perasaan saya, atau hanya mengulangi kata-kata ibu saya? Melihat pendirian pribadi saya dalam masalah ini, ia tidak menentang saya.”

”Memberi Pembelaan kepada Setiap Orang”

Remaja-remaja Kristen sering kali mendapati bahwa jika mereka dengan jelas menyatakan posisi mereka kepada para pengajar dan teman-teman di sekolah sebelum timbul persoalan, tekanan tidak akan begitu berat seperti pada waktu problem-problem harus dihadapi. Seorang remaja putri kristiani dari Jepang menceritakan bahwa ketika ia berusia 11 tahun, sekolahnya mengharuskan semua murid menghadiri perayaan Natal. Kakak-kakak kelasnya melancarkan tekanan kepadanya agar ia hadir, tetapi ia tidak datang, dan gurunya mengerti pendiriannya. Mengapa? Karena menjelang tahun ajaran dimulai, remaja Saksi tersebut dan orang-tuanya telah menemui gurunya dan menjelaskan berbagai aspek tentang sikap Kristen mereka.

Ketika sedang mengikuti dinas pengabaran, beberapa remaja Kristen takut bertemu teman-teman sekolah atau guru-guru mereka. Apakah saudara merasa demikian? Jika demikian, mengapa tidak mengambil inisiatif dan memberi tahu teman-teman saudara bahwa saudara mengabar dari rumah ke rumah dan alasan saudara melakukannya. Seorang remaja putra Saksi Yehuwa yang berusia 14 tahun melaporkan. ”Semua orang di sekolah mengetahui pendirian saya sebagai kristiani. Memang, mereka mengetahui hal ini dengan baik sehingga jika saya bertemu seorang teman sekolah ketika sedang mengabar, saya tidak merasa malu. Teman-teman sekolah biasanya mendengarkan, dan banyak kali mereka menerima bacaan Alkitab.” Seorang remaja berusia 12 tahun melaporkan bahwa ia berharap dapat bertemu teman-teman sekolahnya ketika ia sedang mengabar. Sebaliknya daripada cemas akan hal itu, ia dengan tetap tentu berlatih mengenai apa yang akan ia katakan jika hal itu terjadi. Jadi, ia siap untuk memberikan alasan-alasan yang masuk akal mengenai imannya.

Di banyak sekolah, kegiatan ekstra kurikuler menjadi mata pelajaran pilihan. Namun kenyataannya, guru-guru dan teman-teman di sekolah memberikan banyak tekanan agar mengikuti kegiatan demikian. Seorang kristiani berusia 20 tahun menemukan cara yang baik untuk mengatasi tekanan. Ia mengatakan. ”Saya melayani sebagai perintis ekstra selama sekolah di sekolah lanjutan atas. Semua tahu bahwa saya terlalu sibuk dengan kegiatan rohani saya sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan lain.” Adik perempuan Saksi muda ini juga mengikuti haluan yang sama. Beberapa remaja Kristen melayani sebagai perintis ekstra selama tahun-tahun sekolah, dan setelah menyelesaikan sekolah langsung memasuki kegiatan perintis biasa sebagai pemberita sepenuh waktu.

Jangan abaikan pengaruh baik dari tingkah laku dan kesaksian saudara yang berani. Daripada tinggal diam, mengapa tidak menunjukkan bahwa saudara teguh dalam iman dengan menyatakannya dengan penuh respek namun berani? Hal inilah yang dilakukan oleh seorang gadis Israel yang ditawan dan menjadi pelayan dalam rumah tangga jenderal Siria, Naaman. (2 Raja 5:2-4) Nama Yehuwa dipuji karena inisiatif gadis muda tersebut. Iman yang sama di pihak saudara juga dapat membawa hormat bagi Allah dan mungkin membantu orang-orang lain untuk mengambil pendirian sebagai pemuji nama-Nya.

Faktanya adalah bahwa kita tidak dapat mengkompromikan iman kita dan tetap menjadi kristiani. Yesus berkata. ”Setiap manusia yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu yang di sorga.” (Matius 10:32, 33) Teguh dalam iman sebagai pengikut Yesus merupakan tanggung jawab yang serius, bukan?

Bantuan Tersedia

Agar dapat memiliki pendirian yang teguh sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, saudara membutuhkan iman yang teguh. Untuk mencapai tujuan ini, saudara harus rajin belajar Alkitab, menghadiri perhimpunan-perhimpunan Kristen, dan ikut serta dalam dinas pengabaran. Jika saudara merasa masih memerlukan bantuan, apa yang dapat saudara lakukan? Sang murid Yakobus berkata. ”Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaknya ia memintakannya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Berbicaralah kepada Yehuwa dalam doa tentang problem saudara; Ia dapat menguatkan saudara untuk menghadapi pencobaan atau ujian iman saudara.

Apa lagi yang dapat dilakukan seorang remaja Kristen? Buku Amsal mengatakan kepada kita. ”Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.” (Amsal 23:22) Rasul Paulus menyetujui nasihat ini, dengan mengatakan. ”Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di mata Tuhan.” (Kolose 3:20) Orang-tua Kristen dapat membantu saudara untuk teguh dalam iman. Dengarkan nasihat-nasihat mereka. Dengan bantuan mereka, selidiki Alkitab dan publikasi-publikasi yang berdasarkan Alkitab, untuk memperoleh ide-ide, nasihat, dan pengalaman-pengalaman. Saudara dan orang-tua saudara akan menikmati hal ini, dan ini akan membantu saudara mengatasi perasaan malu atau takut.—2 Timotius 1:7.

Ambillah manfaat sepenuhnya dari bantuan yang Allah Yehuwa sediakan melalui sidang Kristen. Persiapkan perhimpunan-perhimpunan dengan baik. Berbicaralah dengan para penatua yang dilantik dan orang-orang lain yang telah berpengalaman dalam menghadapi problem seperti yang sedang saudara hadapi sekarang. Salomo berkata. ”Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1:5) Maka belajarlah dari orang-orang yang lebih tua ini. Saudara juga dapat belajar dari remaja-remaja Kristen lain yang telah berhasil mengatasi problem-problem seperti yang saudara hadapi.

Kesetiaan Mendatangkan Berkat

Dengan tetap teguh dalam iman, saudara akan menerapkan nasihat dari rasul Paulus agar ’berdiri teguh, tidak goyah, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan’. (1 Korintus 15:58) Yehuwa mengetahui dan mengerti problem-problem yang saudara hadapi. Ia telah menguatkan banyak orang yang menghadapi kesulitan-kesulitan yang sama, dan Ia akan menguatkan saudara. Jika saudara bersandar kepada Allah, Ia akan membantu saudara, seperti yang pemazmur katakan. ”Serahkan kuatirmu kepada [Yehuwa], maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.”—Mazmur 55:23.

Petrus menulis. ”Hendaklah hati nuranimu murni, supaya kalau kalian difitnah karena kalian hidup dengan baik sebagai pengikut Kristus, maka orang yang memfitnah itu akan menjadi malu sendiri.” (1 Petrus 3:16, BIS) Jika saudara menolak untuk melanggar prinsip-prinsip dan hukum-hukum Allah yang benar, saudara akan memiliki hati nurani yang baik, yang merupakan berkat nyata dari Yehuwa. Lagipula, saudara akan menjadi contoh yang baik bagi remaja-remaja Kristen yang mungkin lemah iman. (1 Timotius 4:15, 16) Tingkah laku saudara akan menganjurkan mereka untuk berupaya menjadi teguh dalam iman sehingga dapat menahan cobaan.

Saudara bahkan mungkin dapat membantu orang-orang yang mulanya menentang pendirian Kristen saudara. Ingat kata-kata terilham yang memberikan harapan. ”Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat pada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (Pengkhotbah 11:6) Siapa mengetahui hasil-hasil baik apa yang dicapai oleh benih yang baik yang saudara tabur melalui tingkah laku saudara yang setia?

Kedudukan yang diperkenan Yehuwa adalah berkat paling menakjubkan yang akan saudara tuai. Akhirnya, tetap teguh dalam iman akan menghasilkan kehidupan kekal. (Yohanes 17:3; bandingkan Yakobus 1:12.) Kehilangan karunia yang sangat berharga itu, sama sekali tidak sebanding dengan kelegaan sementara apa pun dari pencobaan akibat kompromi.

Bagaimana dengan remaja yang disebutkan pada awal artikel ini? Ya, ia bertahan dalam pencobaan yang dihadapinya. Setelah perayaan di sekolahnya selesai, ia dengan sopan berupaya menjelaskan pendiriannya kepada guru-gurunya. Meskipun penjelasannya tidak mendapat tanggapan yang baik, ia puas karena mengetahui bahwa ia telah menyenangkan hati Yehuwa. (Amsal 27:11) Ia terus membela imannya sampai sekolahnya tamat. Kemudian ia menjadi perintis. Semoga kesetiaan saudara mendatangkan hasil akhir yang membahagiakan yang sama. Hal ini mungkin jika saudara terbukti teguh dalam iman.

[Catatan Kaki]

a Untuk pembahasan mengenai hal ini dan prinsip-prinsip Alkitab lainnya, lihat buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Kotak di hlm. 25]

BANTUAN TERSEDIA

◻ Dengarkan nasihat dari orang-tua saudara yang takut akan Allah.

◻ Ambillah manfaat dari bantuan rohani dalam sidang Kristen.

◻ Berbicaralah dengan para penatua yang dilantik dan orang-orang lain yang mungkin memiliki problem-problem yang sama dengan saudara.

◻ Berbicaralah dengan remaja Kristen lain yang berhasil mengatasi problem yang sama seperti saudara.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan