PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 18 hlm. 90-96
  • Memperbaiki Jawaban Saudara

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Memperbaiki Jawaban Saudara
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Mengetahui Caranya Memberi Jawaban
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bagaimana Cara Saudara Menjawab?
    Pelayanan Kerajaan Kita—2009
  • Belajar Itu Bermanfaat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Pujilah Yehuwa ”di tengah-tengah Jemaat”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 18 hlm. 90-96

Pelajaran 18

Memperbaiki Jawaban Saudara

1, 2. Mengapa kita semua harus berusaha keras memberi jawaban yang baik?

1 Semua orang Kristen hendaknya memupuk kesanggupan untuk memberi jawaban yang baik. Rasul Paulus menulis, ”Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang.” (Kol. 4:6, Bode) Dan memang wajar jika kita berusaha memperbaiki jawaban kita. Menjawab dengan baik akan membawa keriangan sejati kepada kita, ”Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!”—Ams. 15:23.

2 Apakah saudara sendiri merasa perlu memperbaiki jawaban saudara? Apakah saudara benar-benar puas dengan partisipasi saudara dalam perhimpunan? Atau apakah saudara dapat membuat perbaikan sehingga, akan benar-benar membawa banyak keriangan kepada saudara? Dalam dinas pengabaran, apakah ada kalanya saudara ingin menangani suatu situasi yang sudah berlalu dengan cara yang berbeda, seandainya itu mungkin? Kita semua tentu pernah merasa demikian, maka ada faedahnya untuk mempertimbangkan bersama cara memperbaiki jawaban kita.

3, 4. Bagaimana berbagai macam komentar untuk satu pertanyaan dapat diberikan selama perhimpunan?

3 Perhimpunan-perhimpunan. Dalam kebanyakan sidang dari saksi-saksi Yehuwa, kita perhatikan bahwa ada orang-orang tertentu yang selalu siap dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam pelajaran Menara Pengawal, pada pelajaran buku sidang atau dalam ulangan lisan di Sekolah Pelayanan Teokratis. Ini bukan kebetulan. Mereka mungkin mengambil manfaat dari pelajaran dan pergaulan bersama umat Yehuwa selama bertahun-tahun; namun, dalam kebanyakan hal, faktor utamanya adalah persiapan secara tetap tentu. Bahkan orang yang baru bergabung dapat memberi jawaban yang baik dengan berusaha mempelajari bahannya lebih dulu.—Ams. 15:28.

4 Jika saudara orang pertama yang memberi komentar atas suatu pertanyaan, biasanya ada baiknya saudara menjawab dengan tepat, memberikan jawaban langsung. Tetapi jika orang lain telah menjawab pertanyaan itu, jangan pikir bahwa pembahasannya sudah selesai sampai di situ. Untuk memberi komentar tambahan atas pertanyaan yang sama, saudara dapat memilih salah satu dari antara ini: Memperluas jawaban, menunjukkan bagaimana ayat-ayat dalam paragraf mendukung jawaban, atau menjelaskan bagaimana soal yang sedang dibahas mempengaruhi kehidupan kita sendiri. Jika bahan itu mengenai keadaan dunia atau kebiasaan-kebiasaan agama palsu, saudara dapat memberikan komentar mengenai suatu pengalaman atau situasi setempat yang menonjolkan kebenaran dari isi paragraf. Ini membuat pembahasan menjadi hidup dan berisi.

5. Mengapa baik untuk menjawab secara singkat dan dengan kata-kata sendiri?

5 Jawaban yang singkat dan langsung biasanya akan lebih meyakinkan dan tertanam lebih dalam pada pendengar. Dalam kebanyakan hal jawaban demikianlah yang disarankan. Bila seorang ”memborong” semua hal yang tercakup dalam satu paragraf, tidak ada yang menonjol dan biasanya pendengar tidak menjadi lebih pandai daripada jika diberikan jawaban yang singkat dan jelas. Selain itu, jawaban dengan kata-kata sendiri biasanya paling membina. Memberi komentar dengan kata-kata sendiri membantu untuk lebih mengesankan bahan pada diri orang yang menjawab, dan susunan kalimat yang digunakan sering dapat membantu orang lain mengerti gagasan-gagasan yang bisa jadi mereka lewatkan sebelumnya. Khotbah saudara dalam sekolah pelayanan membantu saudara mengembangkan kesanggupan ini.

6. Bagaimana kita dapat membuat perbaikan dalam hal siap menjawab pada waktu ditanya?

6 Dapatkah saudara membuat perbaikan, juga, dalam hal siap memberikan jawaban? Hal ini membutuhkan persiapan sebelumnya. Namun jangan lakukan persiapan sewaktu paragraf terdahulu sedang dibacakan atau sewaktu orang lain sedang memberi komentar, karena saudara akan kehilangan banyak faedah dari perhimpunan. Biasakan diri untuk menandai terlebih dulu jawaban saudara. Jika saudara menggarisbawahi beberapa kata kunci saja dan bukan susunan kata atau kalimat-kalimat yang panjang, maka dengan melihat sepintas pada kata kunci tersebut saudara akan diingatkan kembali kepada buah pikirannya sehingga saudara siap menjawab. Jika pertanyaan atas suatu paragraf dibagi menjadi ”a” dan ”b”, maka dengan memberi tanda di tepi halaman—bagian untuk ”a” dan bagian untuk ”b”—saudara tidak akan mendahului pemimpin pelajaran dengan komentar saudara. Bahkan jika bahan itu tidak dilengkapi dengan pertanyaan, apabila hadirin diminta ambil bagian, sebaiknya saudara tetap memberi tanda pada apa yang saudara rasa merupakan pokok-pokok utama. Ini memungkinkan saudara memberi komentar secara spontan, dengan demikian membuat pembahasan jadi hidup. Setelah menjawab satu kali dalam perhimpunan, jangan berhenti karena menganggap bahwa saudara dapat menyerahkan jawaban selebihnya kepada orang lain. Relakan diri untuk memberi komentar dengan bebas.

7. Mengapa kita semua harus merasa bertanggung jawab untuk memberi komentar di perhimpunan?

7 Ada yang malu memberi jawaban karena merasa bahwa orang lain dapat memberi komentar lebih baik. Tetapi Alkitab mendesak kita agar menyadari tanggung jawab kita masing-masing untuk ikut serta. Tulis rasul Paulus, ”Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, . . . Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati.” (Ibr. 10:23-25) Dengan menjawab kita mendorong orang lain kepada kasih dan pekerjaan baik, menghangatkan hati mereka dan menganjurkan mereka. Selain itu kita sendiri juga mendapat faedah, karena kita merasakan sukacita dari memberi dan dengan demikian menjadi anjuran pribadi.

8-12. Berikan beberapa saran mengenai cara mengatasi bantahan-bantahan dalam dinas pengabaran.

8 Menjawab bantahan dalam dinas pengabaran. Saudara akan mendapati bahwa tidaklah sukar menjawab pertanyaan dalam dinas dari rumah ke rumah, jika saudara tetap tentu mengadakan pelajaran pribadi dan menghadiri perhimpunan. Namun jika saudara tidak tahu jawaban atas suatu pertanyaan, jangan ragu-ragu untuk berterus terang kepada penghuni rumah. Lalu tawarkan bantuan untuk mencari keterangan dan berkunjung lagi. Jika orang itu tulus, ia akan senang menerima tawaran itu.

9 Selain pertanyaan-pertanyaan demikian, kadang-kadang saudara mendapat bantahan. Bagaimana saudara menanganinya? Sebelum menjawab bantahan sebaiknya saudara mencari tahu jalan pikiran orang itu. Saudara mungkin dapat bertanya apa yang menyebabkan dia mengajukan bantahan. Misalnya, ada orang yang menolak karena ia mendengar bahwa saudara tidak percaya kepada Kristus, tetapi sebenarnya ia hanya bingung dengan ajaran Trinitas. Banyak bantahan timbul akibat dari salah pengertian demikian. Penting untuk mencapai pengertian bersama mengenai arti dari istilah-istilah utamanya sebelum mulai mengadakan diskusi. Sebenarnya, ini mungkin sudah menjawab bantahan tersebut dan karena itu diskusi tidak perlu diteruskan lagi.

10 Juga, sewaktu diajukan bantahan, ada baiknya untuk menangani hal itu sebagai masalah yang menyangkut kepentingan bersama, jika mungkin, dan jangan menganggapnya sebagai sesuatu yang membuat saudara seolah-olah bermusuhan. Jadi sebaliknya dari memandang bantahan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau tidak diinginkan, anggaplah itu sebagai sesuatu yang benar-benar penting bagi penghuni rumah. Mengingat hal ini, saudara dapat mengatakan kepadanya bahwa saudara senang ia mengemukakan masalah ini. Anggaplah hal itu sebagai kunci untuk meneruskan percakapan, sebagai suatu yang akan membuka pikiran orang itu untuk menerima kebenaran-kebenaran Alkitab. Cobalah berlatih di sekolah pelayanan, dengan memasukkan dalam khotbah saudara situasi-situasi yang meminta saudara mengatasi bantahan.

11 Kadang-kadang sewaktu saudara sedang berbicara kepada seorang peminat, orang lain mengajukan bantahan dengan maksud mengganggu pembahasan saudara. Dalam keadaan demikian, saudara dapat menyerahkan kepada orang tersebut tanggung jawab untuk menyediakan bukti. Yesus Kristus balik bertanya untuk membungkamkan penentang-penentangnya yang mencoba mengganggu pengabarannya. (Mat. 22:41-46) Jadi ada baiknya mengingat bahwa tanggung jawab untuk menyediakan bukti selayaknya dipikul oleh orang yang mempersoalkan sesuatu. Misalnya, jika seorang penghuni rumah berkata kepada saudara, ”Kalian tidak percaya kepada Trinitas,” dengan nada yang secara tidak langsung menyatakan bahwa orang Kristen harus percaya kepada ajaran itu, maka saudara dapat berkata, ”Saya percaya kepada semua hal yang diajarkan Alkitab. Apakah anda dapat menunjukkan dari Alkitab mengapa saya harus percaya kepada doktrin itu?” Maka tanggung jawab menyediakan bukti terletak pada pihak lain untuk mendukung apa yang ia akui sebagai kebenaran.

12 Jawaban yang paling berwenang bagi siapa saja yang mengaku percaya kepada Alkitab adalah jawaban yang langsung diambil dari Firman Allah sendiri. Ini lebih meyakinkan daripada apapun yang kita sendiri katakan. Tentu saja, sewaktu memberi jawaban tetaplah tenang dan sopan, tidak soal bagaimana sikap orang yang mengajukan pertanyaan. Hal ini patut bagi seorang hamba Allah.

13, 14. Di pelajaran Alkitab, bagaimana cara menangani pertanyaan-pertanyaan dari si pelajar?

13 Di pelajaran Alkitab. Di pelajaran Alkitab biasanya terdapat suasana yang ramah dan santai, yang cocok untuk bertukar pikiran. Maka sesudah saudara menjawab pertanyaan si pelajar, ada baiknya untuk menanyakan apakah ia sudah puas. Mungkin masih ada beberapa pokok yang belum jelas. Jika saudara tidak tahu pasti mengenai suatu jawaban tertentu, tawarkan diri untuk mencari keterangan. Jika perlu bantuan lebih jauh, saudara dapat menanya seorang penyiar yang lebih berpengalaman. Ingatlah, pada waktu saudara membantu seseorang untuk mengerti berita Alkitab lebih dalam saudara bisa jadi membantu dia menempuh jalan menuju kehidupan, sama seperti penginjil Filipus, yang membantu seorang sida-sida Etiopia dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya.—Kis. 8:26-39.

14 Ada kalanya lebih baik tidak menjawab semua pertanyaan yang diajukan pada suatu pelajaran Alkitab, melainkan menyimpan pertanyaan tertentu untuk dijawab pada pelajaran berikut. Juga, mengingat kemajuan si pelajar, sebaiknya tunjukkan kepadanya cara mencari jawaban dengan mengadakan riset sendiri. Saudara dapat menunjukkan kepadanya buku-buku pelajaran Alkitab seperti indeks dari publikasi Lembaga atau pasal yang cocok dalam Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal. Kemudian, tanyakan kepadanya keterangan apa yang telah ia peroleh, dan bagaimana pengertiannya mengenai hal itu. Perhatikan pertumbuhan rohaninya, jangan sekedar menjawab pertanyaannya saja.

15-18. Bagaimana seharusnya sikap kita apabila dipanggil untuk menjawab pertanyaan para pejabat?

15 Bila dipanggil ke hadapan para pejabat. Ketika membahas soal penindasan, rasul Petrus berkata, ”Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” (1 Ptr. 3:14, 15) Ada keadaan-keadaan di mana kita mungkin dipanggil untuk membuat pembelaan di hadapan pengadilan atau di hadapan pejabat-pejabat yang mempunyai wewenang untuk menanyai kita mengenai kepercayaan kita dan mengapa kita percaya begitu. ”Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan,” nasihat rasul Paulus. Pastikan bahwa di dalam hati, saudara memberikan kepada Tuhan Yesus Kristus respek yang sangat tinggi, suatu kedudukan yang suci, kedudukan yang tidak boleh dinodai. Maka tidak ada alasan untuk merasa takut. Jika kita menyenangkan Pribadi yang telah diurapi Allah sebagai Raja atas segenap bumi, maka tidak ada alasan untuk kuatir mengenai bagaimana reaksi dari pejabat-pejabat tinggi.

16 Namun, sesuai dengan nasihat di Roma 13:1-7, berlakulah hormat terhadap mereka yang berwenang. Bahkan apabila orang yang memeriksa saudara menuduh bahwa saudara mempunyai motif yang salah atau ia bersikap bermusuhan terhadap saksi-saksi Yehuwa, jangan balas dengan jawaban yang kasar. (Rm. 12:17, 21; 1 Ptr. 2:21-23) Ingatlah bahwa saudara menghadap untuk memberi kesaksian. Siapa tahu salah seorang pejabat memberi sambutan yang baik? Siapa tahu sedikitnya ini akan menghasilkan sikap yang lebih baik terhadap kegiatan pengabaran? Biarlah tingkah laku dan tutur kata saudara memberi kesan yang baik tentang jalan kebenaran.—Mat. 10:18-20.

17 Juga ada kalanya lebih bijaksana untuk berbicara sedikit saja. Saudara dapat menyerahkan kepada lawan saudara tanggung jawab untuk menyediakan bukti, seperti dilakukan rasul Paulus ketika diadili. (Kis. 24:10-13) Atau saudara bahkan dapat mengambil keputusan untuk diam saja. Ini mungkin haluan terbaik jika orang-orang jahat hendak menjebak saudara atau mempermainkan saudara, tidak sungguh-sungguh ingin mengetahui jawaban atas pertanyaan mereka. (Luk. 23:8, 9) Saudara mungkin berpikir lebih baik diam karena mereka mencoba memancing keterangan dari saudara untuk mencelakakan Saksi-Saksi yang lain. Kata pemazmur Daud, ”Aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku.” (Mzm. 39:2, 3) Khususnya di negeri-negeri, yang menindas Kekristenan sejati secara kejam, kita perlu membedakan waktu untuk ”berdiam diri” dan waktu untuk ”berbicara”.—Pkh. 3:7.

18 Sebuah surat kabar di Inggris, dalam komentarnya mengenai kemahiran hamba-hamba Yehuwa menjawab pertanyaan, menulis begini, ”Di dalam Alkitab terdapat alasan untuk semua kegiatan seorang Saksi. Sesungguhnya, satu ajaran asasi mereka adalah: mengakui Alkitab itu benar secara keseluruhan, secara aksara dan secara mutlak. Dan di sinilah letak kekuatan mereka yang kedua; mereka dapat menyediakan jawaban atas segala pertanyaan.” Karena firman Allah dan karena kita bersandar kepadanya, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan. Segala pujian dan kehormatan bagi Allah. Namun dengan berusaha memperbaiki jawaban, kita membawa lebih banyak kemuliaan kepada Yehuwa, membawa lebih banyak sukacita bagi diri kita dan mengarahkan orang-orang lain kepada jalan perdamaian dengan Allah.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan