PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 20 hlm. 100-108
  • Nasihat yang Membina

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Nasihat yang Membina
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Petunjuk Bagi Pengawas Sekolah Teokratis
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Memuat Penerangan Dipersembahkan dengan Jelas
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Latih Diri Saudara dengan Pengabdian Ilahi sebagai Tujuan Saudara
    Pelayanan Kerajaan Kita—1992
  • Sekolah Pelayanan Teokratis Membawa Banyak Manfaat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 20 hlm. 100-108

Pelajaran 20

Nasihat yang Membina

1, 2. Mengapa kita mencari nasihat, dan dengan cara bagaimana kita menerimanya?

1 Penyembah-penyembah dari Allah yang sejati selalu mencari Dia tanpa ragu untuk mendapat bimbingan dalam semua jalan mereka. Dengan yakin salah seorang pemazmur dalam Alkitab menulis, ”Dengan nasihatMu Engkau menuntun aku.” (Mzm. 73:24) Dan Yeremia menggunakan kata-kata ini dalam doanya yang tulus, ”Tiada suatu apapun yang mustahil untukMu! . . . Allah yang besar dan perkasa, namaMu adalah [Yehuwa] semesta alam, besar dalam rancanganMu dan agung dalam perbuatanMu.”—Yer. 32:17-19.

2 Kepada orang-orang Kristen yang menyembahNya dewasa ini nasihat Yehuwa disalurkan melalui FirmanNya yang tertulis dan melalui organisasi dari hamba-hambaNya yang sejati. Maka mereka yang mendaftar dalam Sekolah Pelayanan Teokratis segera menyadari bahwa nasihat yang mereka terima dan semangat yang diperlihatkan pada waktu nasihat tersebut diberikan, dibimbing oleh prinsip-prinsip yang membina dari Alkitab.

3-5. Jelaskan bagaimana lembaran Nasihat Khotbah dan bahan dalam Pelajaran 21 sampai 37 disusun untuk digunakan bersama-sama.

3 Nasihat yang progresif. Untuk membantu para siswa maupun hamba sekolah, disediakan lembaran Nasihat Khotbah. Lembaran ini memuat tiga puluh enam pokok yang harus diusahakan, dan disusun dalam urutan yang memungkinkan tiap siswa membuat kemajuan yang seimbang. Keterangan yang berguna mengenai setiap pokok diberikan secara ringkas dalam Pelajaran 21 sampai 37 dari buku ini; masing-masing pelajaran dinyatakan dengan nomor pada lembaran Nasihat Khotbah. Pelajaran-pelajaran ini khusus disediakan untuk digunakan bersama lembaran nasihat. Dalam banyak hal, dua atau tiga sifat yang erat hubungannya digabung dalam satu Pelajaran, dengan maksud agar sebaiknya hal itu diusahakan bersamaan waktu.

4 Akan bermanfaat bagi mereka yang baru mendaftar dalam sekolah untuk mulai dengan pokok-pokok pertama yang dicantumkan pada lembaran Nasihat Khotbah. Untuk khotbah mereka yang pertama dalam Sekolah Pelayanan Teokratis, mereka harus memusatkan perhatian pada kedua pokok pertama, ”Bahannya memuat penerangan” dan ”Jelas, dapat dimengerti”, yang kedua-duanya dibahas dalam Pelajaran 21. Hamba sekolah akan memberitahu setiap siswa bilamana ia dapat beralih ke pokok-pokok berikut, biasanya pokok yang dibahas dalam Pelajaran 22.

5 Ada siswa yang cepat maju, sedangkan yang lain mungkin harus mengusahakan satu pokok saja setiap kali dan tidak mencoba untuk mencakup semua pokok yang terdapat dalam satu pelajaran penuh. Sebenarnya, beberapa siswa sebaiknya dianjurkan untuk memberikan khotbah beberapa kali selama mereka mengusahakan satu pokok yang sukar, supaya mereka benar-benar menguasai sifat yang bersangkutan sebelum beralih kepada pokok lain.

6, 7. Pokok-pokok mana akan dinasihati oleh hamba sekolah?

6 Setelah setiap khotbah latihan, hamba sekolah (atau penasihat lain jika ada banyak siswa yang terdaftar) akan memberi nasihat yang ramah, dengan maksud membantu siswa agar terus meningkatkan kecakapan berkhotbah. Namun nasihat apapun yang diberikan kepada saudara yang mengucapkan khotbah petunjuk, disampaikan secara pribadi setelah sekolah selesai. Pembicara ini khususnya akan diberi nasihat jika ia melewati waktu yang ditentukan. Saudara yang mengucapkan khotbah petunjuk harus berusaha memberikan khotbah teladan dalam segala hal, sehingga nasihat pribadi tidak perlu diberikan.

7 Pokok-pokok yang akan diberi nasihat selalu adalah pokok-pokok yang sudah diberitahu lebih dahulu untuk diusahakan oleh siswa. Sudah tentu, jika ada segi-segi lain yang bagus sekali dari khotbah, penasihat dapat memuji hal itu, tetapi ia tidak akan memberi tanda pada lembaran nasihat mengenai pokok tersebut. Tanda yang dipakai adalah sebagai berikut: ”U” (Usahakan ini) apabila berfaedah untuk mengerahkan usaha lebih lanjut atas suatu sifat khotbah tertentu; ”LB” (Lebih baik) apabila seorang pelajar telah mengusahakan satu pokok sedikit-dikitnya satu kali dan menunjukkan perbaikan, namun masih dapat mengusahakannya satu kali lagi; ”B” (Baik) bila sifat yang diperhatikan telah diperlihatkan dengan baik, sehingga ia boleh beralih kepada pelajaran mengenai sifat-sifat khotbah yang lain sewaktu mempersiapkan penugasan berikut dalam sekolah.

8, 9. Dalam memberi tanda pada lembaran nasihat, apa yang hendaknya diingat oleh hamba sekolah agar dapat menganjurkan kemajuan?

8 Hamba sekolah harus menggunakan pertimbangan yang matang agar nasihat yang ia berikan benar-benar menghasilkan manfaat terbesar. Jika pembicara masih baru sekali, mungkin satu-satunya yang dibutuhkan adalah anjuran. Siswa-siswa lain yang sudah lebih lama mengikuti sekolah, mungkin rajin mempersiapkan khotbah, memperhatikan sifat-sifat khotbah yang harus mereka usahakan, namun mempunyai kesanggupan yang terbatas. Dalam keadaan demikian, jika ia memperlihatkan sifat-sifat khotbah tertentu, sekalipun hanya sampai tingkat terbatas, hamba sekolah boleh memberi tanda ”B” pada lembaran nasihat.

9 Sebaliknya, pembicara lain bisa jadi mempunyai lebih banyak pengalaman atau lebih banyak bakat alam, namun, karena kesibukan dari pekerjaan lain, ia mungkin tidak sempat mempelajari sifat khotbah yang harus ia usahakan, sehingga hasilnya tidak sebaik yang seharusnya dapat ia lakukan. Dalam keadaan ini kemajuan siswa sebenarnya akan terhambat jika pengawas sekolah memberi tanda ”B” di atas lembaran nasihat dan mengatakan ia boleh beralih ke pokok lain. Jika khotbahnya sedemikian rupa sehingga sifat khotbah yang harus ia usahakan sebenarnya dapat dicapai, maka penasihat akan memberi tanda ”U” (Usahakan ini) dan dengan ramah memberikan bantuan pribadi kepada siswa agar ia dapat maju. Dengan cara demikian siswa-siswa akan dianjurkan untuk membuat setiap khotbah menjadi petunjuk dalam kemajuannya sebagai pembicara, dan bukan sekedar melaksanakan penugasan.

10-12. Apakah selalu perlu untuk mengulas pokok-pokok pada lembaran nasihat menurut urutannya? Jelaskan.

10 Kadang-kadang penasihat memperhatikan bahwa seorang siswa mengalami kesukaran khusus dengan suatu sifat khotbah yang biasanya tidak akan dipertimbangkan untuk sementara waktu; atau mungkin itu satu sifat yang sebelumnya telah dikuasai namun sekarang menjadi kelemahan yang menonjol. Jika penasihat berpendapat bahwa pokok ini, dibandingkan pokok-pokok lain, lebih perlu diperhatikan agar khotbah si pelajar jadi lebih baik, maka sebaiknya ia secara pribadi berbicara tentang soal itu dengan siswa dan secara khusus menugaskan dia untuk mengusahakannya dalam khotbah berikut, dan membuat catatan pada lembaran Nasihat Khotbah di bagian ”Catatan”.

11 Demikian pula, bila seorang siswa mendapat penugasan membaca, tidak selalu praktis untuk mengusahakan pokok berikut menurut urutan pada lembaran Nasihat Khotbah. Tidak semua pokok dari nasihat cocok dengan penugasan semacam itu. Maka, jika saudara mendapat penugasan membaca, bicarakanlah lebih dulu dengan penasihat saudara mengenai apa yang harus diusahakan. Kemudian, untuk khotbah berikut, jika itu lain bentuknya, saudara dapat kembali kepada pokok-pokok nasihat yang dilewatkan dan meneruskan menurut urutannya.

12 Ingatlah bahwa latihan khotbah ini bersifat progresif. Jangan harap menjadi pengkhotbah yang cakap dalam sekejap. Ini adalah suatu proses yang bertahap, namun dapat dipercepat dengan usaha yang rajin. Jika saudara merenungkan saran-saran yang diberikan dalam acara latihan khotbah dan sungguh-sungguh mempersiapkan penugasan, maka tidak lama kemudian kemajuan saudara menjadi nyata kepada semua yang mengamati saudara.—1 Tim. 4:15.

13-18. Penasihat akan berusaha mengikuti petunjuk-petunjuk apa agar nasihatnya membina?

13 Penasihat. Hamba sekolah hendaknya dengan teliti mempelajari bahan pelajaran untuk tiap minggu, agar ia dapat menentukan apakah bahan yang ditugaskan telah dibahas dengan baik, dan agar ia dapat mengoreksi jika ada yang kurang saksama. Akan tetapi, jangan sampai ia tidak dapat menikmati khotbah-khotbah karena terlalu kritis terhadap cara bahannya disampaikan. Hendaknya ia pun menarik faedah dari kebenaran-kebenaran bagus yang dikemukakan.

14 Dalam memberi nasihat ia biasanya mulai dengan memberi pujian atas usaha dari siswa. Selanjutnya ia memberi komentar mengenai pokok-pokok dari lembaran nasihat yang harus diusahakan si pembicara. Jika satu pokok perlu terus mendapat perhatian, hendaknya hal itu dipusatkan, bukan pada kelemahan pembicara, tetapi pada cara bagaimana perbaikan dapat dilakukan. Dengan demikian nasihat akan membina pembicara dan orang-orang lain yang hadir.

15 Tidak cukup hanya memberitahu pembicara bahwa khotbahnya baik atau bahwa ia perlu mengusahakan lagi sifat khotbah tertentu. Akan sangat berfaedah bagi semua yang hadir jika penasihat menjelaskan mengapa hal itu baik atau mengapa hal itu perlu diperbaiki dan cara memperbaikinya. Selain itu, ada baiknya jika ia mengemukakan alasan-alasan mengapa sifat khotbah yang sedang dibahas begitu penting dalam dinas pengabaran atau dalam perhimpunan. Hal ini akan membangkitkan penghargaan seluruh sidang terhadap pokok itu dan akan menganjurkan siswa untuk terus memberikan perhatian.

16 Bukan tugas dari penasihat untuk mengulangi khotbah siswa. Nasihatnya harus singkat dan langsung, dengan hati-hati membatasi hanya dua menit untuk setiap khotbah latihan. Dengan cara ini nasihat dan saran-saran tidak akan menjadi kabur karena terlalu banyak kata. Juga, ada baiknya menunjukkan kepada siswa halaman-halaman dalam buku ini yang memuat keterangan tambahan mengenai nasihat yang sedang dibahas.

17 Kesalahan kecil dalam lafalan atau tata bahasa bukan masalah utama yang diperhatikan. Sebaliknya penasihat hendaknya memperhatikan hasil keseluruhan dari persembahan si pembicara. Apakah bahannya berfaedah dan memuat penerangan? Apakah itu disusun dengan baik dan mudah diikuti? Apakah ia mengucapkannya dengan tulus, sungguh-sungguh, meyakinkan? Apakah air muka dan isyarat-isyarat menunjukkan bahwa ia percaya kepada apa yang ia katakan dan lebih memperhatikan agar pendengarnya mengerti kebenaran-kebenaran yang bagus dan bukan pada kesan yang ia berikan? Jika soal-soal penting ini dengan sungguh-sungguh diperhatikan, beberapa salah ucapan dan kekeliruan dalam tata bahasa hampir tidak akan disadari oleh hadirin.

18 Nasihat yang diberikan dalam sekolah pelayanan harus selalu diberikan secara ramah dan suka membantu. Harus ada keinginan yang sungguh-sungguh untuk membantu siswa. Pertimbangkan kepribadian dari orang yang akan diberikan nasihat. Apakah ia perasa? Apakah pendidikannya sederhana? Apakah ada alasan untuk membuat pengecualian atas kelemahan-kelemahannya? Nasihat itu hendaknya membuat orang yang menerima nasihat merasa dibantu, dan bukan merasa dikritik. Pastikan bahwa ia mengerti nasihat yang diberikan dan bagaimana nasihat tersebut masuk akal.

19-21. Agar dapat membuat kemajuan sebaik-baiknya dalam setiap khotbah, apa yang harus dilakukan seorang pelajar sebelum ia mempersiapkan tiap khotbah dan sesudah mengucapkannya?

19 Menarik faedah dari nasihat. Pada waktu mendapat penugasan khotbah dalam Sekolah Pelayanan Teokratis, ingatlah bahwa alasan saudara memberikan khotbah bukan hanya untuk menyampaikan keterangan instruktif kepada sidang, melainkan juga untuk memperbaiki kecakapan berkhotbah. Agar berhasil dalam segi ini, penting untuk menganalisa sifat-sifat khotbah yang ditugaskan kepada saudara untuk diusahakan. Dengan saksama bacalah Pelajaran yang berhubungan dengan pokok yang sedang diusahakan dalam buku ini, agar saudara dapat mengetahui bagaimana hal itu akan mempengaruhi persiapan saudara dan bagaimana mempertunjukkan sifat khotbah itu dalam persembahan saudara. Untuk membantu saudara, segi-segi utama dari tiap sifat khotbah dicetak dengan huruf tebal dalam buku ini. Inilah faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan.

20 Setelah saudara menyampaikan khotbah, dengarkan baik-baik nasihat lisan yang diberikan. Terimalah itu dengan penuh penghargaan. Kemudian usahakan pokok-pokok yang perlu diperhatikan. Jika saudara ingin mempercepat kemajuan, jangan tunggu sampai saudara mendapat khotbah berikut. Pelajarilah keterangan dalam buku ini yang membahas pokok-pokok yang perlu saudara usahakan. Berusahalah untuk menerapkan saran-saran itu dalam percakapan sehari-hari. Dan pada waktu saudara memberikan khotbah latihan yang berikut, saudara sudah dapat menguasai hal itu dengan baik.

21 Tujuan setiap pelajar hendaknya untuk membuat kemajuan setiap kali ia memberikan khotbah dalam acara sekolah. Memang, ini berarti usaha terus-menerus, namun pasti menghasilkan berkat Yehuwa. Bagi mereka yang ingin menarik faedah sebesar-besarnya dari latihan Sekolah Pelayanan Teokratis, kata-kata dari Amsal 19:20 mengandung arti penting, ”Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”

[Tabel di hlm. 104, 105]

NASIHAT KHOTBAH

Pembicara ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

(Nama Lengkap)

Tanda-tanda: U - Usahakan ini

LB - Lebih baik

B - Baik

Tanggal Khotbah No.

Bahan memuat penerangan (21)*

Jelas, dapat dimengerti (21)

Kata pengantar membangkitkan minat (22)

Kata pengantar cocok dengan tema (22)

Kata pengantar cukup panjang (22)

Volume suara (23)

Istirahat (23)

Hadirin dianjurkan menggunakan Alkitab (24)

Ayat-ayat diantar sepatutnya (24)

Ayat-ayat dibacakan dengan tekanan (25)

Penerapan ayat dijelaskan (25)

Ulangan guna menandaskan (26)

Isyarat (26)

Tema pokok pembicaraan ditandaskan (27)

Pokok-pokok utama ditonjolkan (27)

Kontak dengan hadirin, penggunaan catatan (28)

Penggunaan rangka (28)

Catatan:

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

* Tiap nomor dalam kurung menunjuk kepada Pelajaran dalam Buku Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis yang membahas sifat khotbah yang bersangkutan.

S-48 3/85 Dicetak di Indonesia

Tanggal Khotbah No.

Kelancaran (29)

Gaya percakapan (29)

Pelafalan (29)

Perpautan melalui kata-kata sambung (30)

Perkembangan logis dan berpautan (30)

Argumen yang meyakinkan (31)

Hadirin dibantu berpikir (31)

Tekanan arti (32)

Modulasi atau alun suara (32)

Semangat (33)

Kehangatan, perasaan (33)

Perumpamaan cocok dengan bahan (34)

Perumpamaan cocok dengan hadirin (34)

Bahan disesuaikan untuk dinas pengabaran (35)

Kata penutup cocok, efektif (36)

Kata penutup cukup panjang (36)

Penggunaan waktu (36)

Keyakinan dan ketenangan (37)

Penampilan pribadi (37)

PERHATIKAN: Untuk tiap khotbah penasihat akan memberikan nasihat spesifik, tidak perlu selalu mengikuti urutan di atas tetapi perhatian akan dipusatkan pada segi-segi yang perlu diperbaiki siswa. Bagian kosong pada lembaran dapat digunakan untuk mencatat nasihat bagi siswa berkenaan pokok-pokok yang tidak disebutkan dalam daftar, seperti misalnya kesaksamaan pernyataan, artikulasi, sikap, pilihan kata, tata bahasa, kebiasaan berlebih-lebihan, relevansi (pertalian) bahan, teknik mengajar, dan mutu suara bila diperlukan. Penasihat hendaknya memberikan bulatan pada kotak dari pokok nasihat berikut yang diperlukan bila siswa sudah menyelesaikan pokok nasihat sebelumnya. Nomor pelajaran dari pokok ini hendaknya ditulis pada lembaran Penugasan Sekolah Pelayanan Teokratis berikutnya (S-89).

[Daftar di hlm. 106, 107]

RINGKASAN DARI SIFAT-SIFAT KHOTBAH

Bahan memuat penerangan (21)

Bahan yang spesifik

Memuat penerangan bagi hadirin

Bahan dengan nilai praktis

Kesaksamaan keterangan

Bahan keterangan tambahan

Jelas, dapat dimengerti (21)

Dinyatakan dengan sederhana

Istilah-istilah yang tidak dikenal dijelaskan

Tidak terlalu banyak bahan

Kata pengantar membangkitkan minat (22)

Kata pengantar cocok dengan tema (22)

Kata pengantar cukup panjang (22)

Volume suara (23)

Cukup keras sehingga enak didengar

Volume suara cocok menurut keadaan

Volume suara cocok dengan bahan

Istirahat (23)

Istirahat untuk tanda baca

Istirahat untuk perubahan buah pikiran

Istirahat untuk menandaskan

Istirahat jika keadaan menuntut

Hadirin dianjurkan menggunakan Alkitab (24)

Dengan mengusulkan

Dengan memberi waktu untuk menemukan ayatnya

Ayat-ayat diantar sepatutnya (24)

Menimbulkan perasaan ingin tahu akan ayat-ayat

Perhatian diarahkan kepada alasan ayat digunakan

Ayat-ayat dibacakan dengan tekanan (25)

Tekanan pada kata-kata yang tepat

Menggunakan metode yang efektif

Ayat-ayat yang dibacakan oleh penghuni rumah

Penerapan ayat dijelaskan (25)

Menyisihkan kata-kata yang akan diterapkan

Menandaskan pokok dari kata pengantar

Ulangan guna menandaskan (26)

Mengulangi pokok-pokok utama

Mengulangi pokok-pokok yang tidak dimengerti

Isyarat (26)

Isyarat yang melukiskan

Isyarat yang menandaskan

Tema pokok pembicaraan ditandaskan (27)

Tema yang cocok

Kata-kata atau gagasan dari tema diulangi

Pokok-pokok utama ditonjolkan (27)

Tidak terlalu banyak pokok utama

Gagasan-gagasan utama diperkembangkan secara terpisah

Pokok-pokok tambahan dipusatkan pada gagasan-gagasan utama

Kontak dengan hadirin, penggunaan catatan (28)

Kontak mata dengan hadirin

Kontak dengan hadirin melalui sapaan langsung

Penggunaan rangka (28)

Kelancaran (29)

Gaya percakapan (29)

Penggunaan pernyataan yang bersifat percakapan

Khotbah dengan gaya percakapan

Pelafalan (29)

Perpautan melalui kata-kata sambung (30)

Penggunaan pernyataan-pernyataan peralihan

Perpautan memadai bagi hadirin

Perkembangan logis dan berpautan (30)

Bahan dalam urutan yang masuk akal

Hanya menggunakan bahan yang berpautan

Tidak menghilangkan gagasan-gagasan kunci

Argumen yang meyakinkan (31)

Meletakkan dasar

Memberikan bukti-bukti yang memuaskan

Ikhtisar yang efektif

Hadirin dibantu berpikir (31)

Memelihara dasar pengertian bersama

Perkembangan pokok-pokok yang memadai

Membuat penerapan bagi hadirin

Tekanan arti (32)

Menekankan kata-kata yang mengandung buah pikiran dalam kalimat

Menekankan pokok-pokok utama dalam khotbah

Modulasi atau laun suara (32)

Variasi dalam kekuatan

Variasi dalam kecepatan

Variasi dalam tinggi rendah suara

Modulasi sesuai dengan buah pikiran atau emosi

Semangat (33)

Semangat diperlihatkan oleh persembahan yang hidup

Semangat cocok dengan bahan

Kehangatan, perasaan (33)

Kehangatan nyata dalam air muka

Kehangatan dan perasaan nyata dalam nada suara

Kehangatan dan perasaan sesuai dengan bahan

Perumpamaan cocok dengan bahan (34)

Sederhana

Penerapannya dijelaskan

Pokok-pokok penting ditandaskan

Perumpamaan cocok dengan hadirin (34)

Diambil dari keadaan-keadaan yang dikenal baik

Cita rasa yang baik

Bahan disesuaikan untuk dinas pengabaran (35)

Ungkapan-ungkapan dibuat mudah dimengerti oleh umum

Memilih pokok-pokok yang cocok

Nilai praktis dari bahan ditonjolkan

Kata penutup cocok, efektif (36)

Kata penutup berhubungan langsung dengan tema khotbah

Kata penutup menunjukkan kepada pendengar apa yang harus dilakukan

Kata penutup cukup panjang (36)

Penggunaan waktu (36)

Keyakinan dan ketenangan (37)

Ketenangan dinyatakan dalam cara membawakan diri

Ketenangan diperlihatkan oleh suara yang terkendali

Penampilan pribadi (37)

Pakaian dan dandanan yang patut

Sikap tubuh yang patut

Perlengkapan yang rapi

Tidak memperlihatkan ekspresi muka yang tidak cocok

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan