PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 12 hlm. 58-63
  • Khotbah Ekstemporer dan Impromtu

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Khotbah Ekstemporer dan Impromtu
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Khotbah Ekstemporer
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Penggunaan Rangka
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Pentingnya Persiapan
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Kontak dengan Hadirin dan Penggunaan Catatan
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 12 hlm. 58-63

Pelajaran 12

Khotbah Ekstemporer dan Impromtu

1, 2. Bagaimana Yehuwa membantu kita berbicara?

1 ”Janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.” (Mat. 10:19, 20) Kata-kata tersebut pasti memberikan jaminan yang sangat kuat kepada murid-murid Yesus yang mula-mula. Kata-kata itu juga menguatkan pelayan-pelayan kabar kesukaan dari Allah dewasa ini pada waktu mereka dipanggil untuk memberi kesaksian di hadapan para pejabat. Ini tidak berarti bahwa Kristen saksi-saksi Yehuwa dewasa ini diberi mujizat berupa ”karunia untuk berkata-kata dengan hikmat” dan ”karunia berkata-kata dengan pengetahuan”, seperti saksi-saksi Kristen pada abad pertama. (1 Kor. 12:8) Namun, kita memang menikmati kesempatan untuk mendapat pendidikan teokratis yang baik dan, sebagaimana telah dijanjikan, Roh Allah mengingatkan kita akan jawaban-jawaban pada waktu dibutuhkan.

2 Melalui latihan yang saudara terima pada pelajaran Alkitab, acara Sekolah Pelayanan Teokratis dan perhimpunan lain, saudara menimbun banyak pengetahuan Alkitab. Saudara belajar prinsip-prinsip dasar mengenai kebenaran dan cara menerapkannya dalam kehidupan saudara sendiri di bawah berbagai keadaan. Kemudian dengan mencurahkan tenaga dalam dinas pengabaran, saudara memperoleh pengalaman dalam berbicara kepada orang lain, dengan menyampaikan keterangan yang telah saudara peroleh. Pembicaraan ini saudara lakukan secara ekstemporer atau impromtu.

3. Jelaskan perbedaan antara khotbah ekstemporer dan impromtu.

3 Meskipun ada pertalian erat, namun dua corak pembicaraan ini tidak sama. Suatu ilustrasi mungkin akan menjelaskan perbedaan ini. Andaikata saudara menghampiri seorang penghuni rumah dan mulai memberikan persembahan yang sudah dipersiapkan, yakni rangka khotbah yang sudah ditempatkan secara mantap dalam pikiran saudara. Di luar rangka itu saudara tidak menghafal dengan tepat kata-kata yang akan saudara gunakan untuk memperkembangkan bahan tersebut. Saudara sedang berbicara secara ekstemporer. Tetapi kemudian penghuni rumah mengajukan bantahan yang tidak saudara duga dan tidak saudara persiapkan secara khusus. Namun, karena latihan di Balai Kerajaan, saudara sanggup memberikan beberapa komentar atau penjelasan, dengan memanfaatkan ”gudang” keterangan Alkitab saudara. Sekarang dapat dikatakan bahwa khotbah saudara adalah impromtu, disusun dan diucapkan pada saat itu juga.

4. Persiapan apa yang diperlukan untuk khotbah ekstemporer yang jitu?

4 Khotbah ekstemporer. Persiapan merupakan unsur pokok dalam khotbah ekstemporer yang efektif, baik dalam persembahan dari rumah ke rumah atau khotbah dari mimbar. Jika saudara akan menyampaikan khotbah ekstemporer, siapkanlah suatu rangka yang baik dengan beberapa pokok utama yang harus diperkembangkan. Di bawah pokok-pokok utama, saudara dapat menyusun gagasan-gagasan, bukti-bukti, ayat-ayat dan perumpamaan-perumpamaan yang mendukung pokok-pokok tersebut, agar saudara siap menyampaikan khotbah yang benar-benar memuat penerangan. Tentukan lebih dulu segala sesuatu yang akan saudara gunakan nanti, kecuali rincian kata-katanya.

5-7. Sebutkan manfaat-manfaat dari khotbah ekstemporer.

5 Khotbah ekstemporer mempunyai beberapa manfaat. Pertama, ini bisa diubah menurut kebutuhan. Keterangannya tidak disusun secara kaku sehingga saudara tidak bisa menyimpang daripadanya, seperti halnya pembacaan dari manuskrip atau menghafal di luar kepala. Perkembangan terakhir mungkin menuntut beberapa perubahan dalam khotbah yang sudah direncanakan. Andaikata beberapa saat sebelum pergi ke mimbar saudara mendapati bahwa di antara hadirin terdapat banyak sekali peminat baru. Bentuk ekstemporer memungkinkan saudara membuat penyesuaian untuk membantu mereka benar-benar mengerti argumen-argumen saudara. Atau mungkin saudara memperhatikan bahwa ada banyak anak muda usia sekolah di antara hadirin. Saudara dapat menyesuaikan ilustrasi dan penerapan saudara dengan maksud membantu mereka mengerti bagaimana keterangan itu mempengaruhi kehidupan mereka.

6 Manfaat kedua dari khotbah ekstemporer adalah pengaruhnya dalam merangsang pikiran. Bentuk khotbah ini memberi banyak kebebasan untuk mengembangkan gagasan yang baru. Sering kali, sewaktu saudara menghadapi hadirin yang menghargai dan memberi sambutan, saudara jadi tambah semangat dan gagasan baru mengalir ke dalam pikiran saudara, gagasan yang mudah dimasukkan ke dalam khotbah ekstemporer.

7 Manfaat ketiga dari bentuk khotbah ini adalah saudara dapat memperhatikan pendengar. Komunikasi saudara dengan mereka jadi lebih baik. Hasilnya, mereka mungkin akan lebih memperhatikan apa yang saudara katakan. Dan pendengar akan merasa bahwa saudara menguasai pokok pembicaraan, karena saudara tidak perlu terus melihat catatan. Selain itu, saudara juga dapat memperhatikan reaksi dari hadirin. Jika saudara melihat perhatian mereka semakin berkurang, saudara dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan tersebut. Jadi, bentuk khotbah ini memungkinkan persembahan yang hangat, bersifat percakapan, pembicaraan yang sungguh-sungguh dari hati ke hati.

8-10. Bagaimana bahaya-bahaya dari khotbah ekstemporer dapat dihindari?

8 Namun, ada beberapa bahaya dalam khotbah ekstemporer; tetapi ini bisa dihindari. Misalnya, pengkhotbah mungkin akan memasukkan terlalu banyak gagasan tambahan sehingga khotbahnya lewat waktu. Juga, mengingat kebebasannya untuk langsung memasukkan gagasan yang timbul, pengkhotbah mungkin terlalu lama membahas pokok-pokok tertentu daripada yang ia rencanakan. Hal ini dapat dicegah dengan membuat catatan pada rangka saudara mengenai batas waktu untuk setiap bagian dalam khotbah. Lalu berpeganglah pada pembagian ini dengan saksama.

9 Juga ada bahaya menghilangkan beberapa pokok, memberikan keterangan yang tidak lengkap atau tidak saksama, atau menyatakan sesuatu tanpa cukup bukti yang mendukung. Jika saudara sewaktu-waktu melihat catatan, dengan tidak terburu-buru, saudara dapat berpaut pada bahan dan akan mencegah saudara kehilangan sesuatu atau berlaku kurang saksama. Dengan menyusun rangka yang baik, menggunakan beberapa pokok utama yang akan dikembangkan bersama bukti-bukti dan ayat-ayat yang mendukung, saudara dapat menghindari bahaya memaksakan terlalu banyak bahan.

10 Meskipun khotbah ekstemporer tidak perlu dihafal kata demi kata, namun penyusunan kata-kata yang baik dapat dilatih, dan ada faedahnya jika rangkaian buah pikiran tertanam betul dalam pikiran saudara. Dengan cara ini saudara dapat menghindari bahasa yang tidak bermutu dan pilihan kata yang kurang baik. Dan jika dalam percakapan sehari-hari, saudara berusaha menggunakan bahasa yang baik, halnya akan lebih mudah pada waktu mengucapkan khotbah. Memang, meskipun demikian belum tentu saudara menggunakan istilah-istilah yang tepat dan tata bahasa yang baik seperti dalam khotbah manuskrip, namun hal itu dapat diimbangi dengan gaya percakapan saudara. Juga, berusahalah selalu meninjau kembali khotbah saudara beberapa kali sebelum menyampaikannya. Ada yang merasa cukup dengan membaca tanpa suara, di dalam pikiran saja. Tetapi ada banyak yang merasa sangat berfaedah untuk berlatih dengan suara, terutama untuk memeriksa penggunaan waktu.

11, 12. Mengapa lebih aman jika pengkhotbah mempunyai rangka?

11 Lambat-laun, dan dengan latihan, saudara akan dapat meringkaskan rangka saudara sehingga tinggal hanya beberapa kata saja untuk tiap pokok dari khotbah saudara. Ini, bersama catatan mengenai ayat-ayat yang akan saudara gunakan, dapat disusun pada sebuah kartu atau selembar kertas yang mudah dilihat. Sedangkan untuk khotbah-khotbah yang lebih pendek, seperti khotbah latihan dalam sekolah pelayanan, beberapa orang lebih suka menghafal rangka mereka, tidak ada salahnya untuk mempunyai rangka yang singkat untuk dilihat andaikata ada sesuatu yang mengalihkan perhatian atau ada yang terlupa sehingga rangkaian buah pikiran saudara terputus. Untuk khotbah yang lebih panjang, seperti khotbah umum, biasanya bijaksana untuk menaruh rangka saudara yang terinci sedemikian rupa hingga mudah dilihat pada waktu berkhotbah.

12 Bentuk khotbah ekstemporer sangat berfaedah dalam pelayanan dari rumah ke rumah. Karena sewaktu penghuni rumah mengajukan keberatan atau dengan suatu cara menyela, kita bisa menyimpang sebentar dari pokok yang sedang dibahas, mengatasi keberatan lalu meneruskan dengan keterangan yang sudah dipersiapkan. Sukar sekali mengatasi gangguan sedemikian dan meneruskan khotbah itu seandainya kata demi kata dari persembahan itu sudah dihafal.

13-15. Bilakah kita berbicara secara impromtu, dan persiapan apa harus dilakukan?

13 Khotbah impromtu. Kata ”impromtu” (bahasa Inggris) berarti ”tanpa persiapan, tanpa pikir panjang, dilakukan seketika itu atau secara mendadak”. Tetapi apakah ini berarti tidak ada persiapan sama sekali untuk topik atau pokok pembicaraannya? Tidak, karena semua pengajaran yang benar harus ada persiapan. Namun ada kalanya saudara tidak diberitahu lebih dulu bahwa saudara harus berbicara mengenai suatu pokok tertentu, sehingga saudara tidak membuat persiapan spesifik untuk membahas hal itu. Ini mungkin terjadi apabila penghuni rumah yang saudara jumpai dalam pengabaran dari rumah ke rumah mengajukan pertanyaan. Atau mungkin pada waktu kunjungan kembali, pada pelajaran Alkitab rumahan, sewaktu melakukan kesaksian kebetulan, atau pada waktu dipanggil ke muka pengadilan atau suatu dewan. Dalam keadaan-keadaan demikian, penyusunan bahan dan kata-kata akan impromtu, tetapi latar belakang pengetahuan yang dihasilkan dari pelajaran-pelajaran teokratis akan menyediakan dasar bagi keterangan saudara. Jadi apa yang dapat kita sebut khotbah impromtu juga didasarkan pada persiapan sebelumnya, meskipun persiapan itu mungkin tidak direncanakan untuk kesempatan tertentu.—Yes. 50:4.

14 Jika saudara mengetahui, bahkan beberapa menit sebelumnya, bahwa saudara akan diminta untuk berbicara, ada beberapa langkah yang bermanfaat yang dapat saudara ambil sebagai persiapan. Pertama, tentukan satu atau dua pokok utama yang akan dibahas. Pilih beberapa argumen yang mendukung, termasuk beberapa ayat yang cocok. Kemudian pikirkan kata pengantar yang singkat. Nah, kalau perlu, saudara sudah siap untuk berbicara. Ini bisa terjadi, misalnya, sewaktu dengan tiba-tiba diperlukan pengganti untuk khotbah latihan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis.

15 Dalam Alkitab terdapat contoh-contoh dari hamba-hamba Yehuwa yang diminta untuk memberi kesaksian tentang kebenaran pada waktu itu juga. Salah seorang adalah Stefanus yang diseret ke muka Sanhedrin dan dituduh oleh saksi-saksi palsu. Khotbah impromtunya yang menggetarkan hati dapat dibaca di pasal 7 dari kitab Kisah Para Rasul. Rasul Paulus ditangkap oleh penduduk Atena, lalu dibawa ke Areopagus dan ditanyai tentang kepercayaannya. Pembahasan impromtunya yang bagus yang ia berikan terdapat di Kisah pasal 17.

16-18. Mengapa siswa-siswa hendaknya berlatih untuk menyampaikan khotbah ekstemporer daripada memakai naskah atau menghafal khotbah mereka?

16 Metode terbaik. Ada kalanya orang-orang baru ingin memakai naskah untuk khotbah latihan mereka. Pada umumnya ini bukan metode terbaik, dan mereka harus berusaha untuk segera membuangnya, karena hal itu mengganggu kontak dengan hadirin dan mutu percakapan. Kadang-kadang kita memang menggunakan khotbah manuskrip, namun saudara mendapat latihan untuk ini pada penugasan membaca. Untuk khotbah-khotbah yang lain berbicaralah dengan bebas dari catatan.

17 Ada siswa yang mencoba menghafal khotbah, agar tidak perlu memakai catatan. Namun khotbah yang dihafal mempunyai kerugian tertentu, karena tidak mudah disesuaikan, kurang wajar dan ada kemungkinan kelupaan suatu bagian yang penting. Menghafal mungkin cocok untuk beberapa kalimat penting, seperti dalam kata pengantar atau penutup, namun tidak cocok untuk seluruh khotbah.

18 Cara terbaik biasanya adalah ekstemporer. Inilah yang digunakan dalam dinas pengabaran, karena kita benar-benar dilatih untuk berpikir cepat. Begitu juga di perhimpunan, cara ekstemporer yang paling sering digunakan, karena ini memungkinkan persembahan yang tulus dan langsung mengenai berita yang kita bawa yang akan membawa hasil-hasil bagus. Maka teruslah berlatih. Dan walaupun kadang-kadang kita mungkin diminta menyampaikan khotbah impromtu, kita akan siap untuk itu, karena Yehuwa mengatur agar kita benar-benar diperlengkapi untuk berbicara secara ekstemporer dan impromtu. Kedua-duanya memiliki tempatnya masing-masing dalam pelayanan kita.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan