PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w92 1/11 hlm. 15-21
  • Pendidikan yang Bertujuan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pendidikan yang Bertujuan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Rohaniwan yang Efektif
  • Manfaat-Manfaat dari Pendidikan yang Patut
  • Pendidikan yang Memadai
  • Pandangan yang Seimbang terhadap Pendidikan
  • Menghitung Biayanya
  • Suatu Umat yang Bersatu dan Terpelajar
  • Apakah Alkitab Menentang Pendidikan?
    Sedarlah!—1998
  • Apa Pandangan Saksi-Saksi Yehuwa tentang Pendidikan?
    Pertanyaan Umum Mengenai Saksi-Saksi Yehuwa
  • Pendidikan​—Gunakanlah untuk Memuji Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Meletakkan Pendidikan pada Tempatnya
    Sedarlah!—1994
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
w92 1/11 hlm. 15-21

Pendidikan yang Bertujuan

”Ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.”—AMSAL 9:9.

1. Apa yang Yehuwa harapkan dari hamba-hamba-Nya sehubungan dengan pengetahuan?

YEHUWA adalah ”Allah yang mahatahu”. (1 Samuel 2:3) Ia mendidik hamba-hamba-Nya. Musa menubuatkan bahwa bangsa-bangsa di zamannya akan berkata tentang Israel, ”Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” (Ulangan 4:6) Umat kristiani sejati hendaknya juga terpelajar. Mereka perlu menjadi siswa-siswa yang sangat baik dari Firman Allah. Dalam memperlihatkan tujuan dari pelajaran demikian, rasul Paulus menulis, ”Kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan [”Yehuwa” NW] dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.”—Kolose 1:9, 10.

2. (a) Apa yang diperlukan dalam mendapatkan pengetahuan yang saksama tentang Allah? (b) Bagaimana Badan Pimpinan dari Saksi-Saksi Yehuwa menangani masalah ini?

2 Belajar dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang saksama tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya, setidaknya menuntut suatu tingkat pendidikan yang minimum. Namun banyak orang yang mempelajari kebenaran Firman Allah tinggal di negeri-negeri yang hanya sedikit atau sama sekali tidak ada pendidikan duniawi yang layak. Mereka kurang beruntung. Untuk mengatasi masalah tersebut, Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa kini selama bertahun-tahun telah mengatur agar, di tempat-tempat yang membutuhkan, kelas-kelas pelajaran membaca-menulis diorganisasi di sidang-sidang. Lebih dari 30 tahun yang lalu, sebuah surat kabar Brazil Diário de Mogi menerbitkan sebuah artikel berjudul, ”Saksi-Saksi Yehuwa Berperang Melawan Buta Huruf.” Di sana ditulis, ”Instruktur yang memenuhi syarat mencoba . . . untuk dengan sabar mengajar orang-orang lain membaca dan menulis. . . . Murid-muridnya, karena keadaan yang sama yang mendorong mereka sebagai rohaniwan-rohaniwan Allah, harus memperkembangkan pengetahuan mereka tentang bahasa dengan tujuan memberikan ceramah-ceramah.” Dengan demikian telah dimungkinkan bagi ribuan orang di seluruh dunia untuk menjadi siswa-siswa yang baik dari Firman Allah. Mereka mengambil pendidikan dasar ini dengan tujuan yang luhur dalam pikiran.

Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Rohaniwan yang Efektif

3, 4. (a) Mengapa umat kristiani sejati berminat dalam pendidikan? (b) Bagaimana keadaannya di Israel, dan pendidikan dasar apa sangat dibutuhkan di antara sidang-sidang kita dewasa ini?

3 Umat kristiani sejati berminat kepada pendidikan, bukan demi pendidikan itu sendiri, namun agar menjadi hamba-hamba yang lebih efektif dari Yehuwa. Kristus memberikan tugas ini kepada semua orang Kristen, ”jadikanlah semua bangsa muridKu . . . ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. (Matius 28:19, 20) Untuk mengajar orang-orang lain, mereka sendiri pertama-tama harus belajar, dan ini menuntut metode-metode belajar yang baik. Mereka harus memiliki kemampuan untuk menyelidiki Kitab-Kitab dengan saksama. (Kisah 17:11) Untuk melaksanakan tugas mereka, mereka juga perlu sanggup membaca dengan lancar.—Lihat Habakuk 2:2; 1 Timotius 4:13.

4 Seperti yang kita baca dalam artikel sebelumnya, ada alasan yang tepat untuk percaya bahwa secara umum, bahkan anak-anak muda di zaman Israel purba dapat membaca dan menulis. (Hakim 8:14; Yesaya 10:19) Rohaniwan-rohaniwan Kristen dewasa ini perlu untuk membuat catatan yang rapi seraya mereka memberi kesaksian dari rumah ke rumah. Mereka menulis surat, membuat catatan di perhimpunan-perhimpunan, dan mencatat bahan-bahan pelajaran mereka. Semua ini menuntut tulisan tangan yang mudah dibaca. Menyimpan data-data di dalam sidang Kristen setidaknya menuntut pengetahuan dasar ilmu berhitung.

Manfaat-Manfaat dari Pendidikan yang Patut

5. (a) Apa asal kata bahasa Inggris school (sekolah)? (b) Kesempatan apa hendaknya diraih oleh orang-orang muda?

5 Menarik sekali, kata bahasa Inggris school (sekolah) berasal dari kata Yunani skho·leʹ, yang asal katanya berarti ”waktu terluang” atau penggunaan waktu terluang untuk kegiatan serius, seperti belajar. Ini belakangan menunjukkan tempat diadakannya pelajaran demikian. Ini memperlihatkan bahwa, pada suatu waktu, hanya golongan istimewa—di Yunani dan kebanyakan negeri-negeri lain—memiliki waktu terluang untuk belajar. Golongan pekerja pada umumnya tetap bodoh. Dewasa ini, di kebanyakan negeri, anak-anak dan kaum muda diberi waktu untuk belajar. Saksi-Saksi muda hendaknya membeli waktu yang tepat untuk menjadi hamba-hamba Yehuwa yang berpengetahuan luas dan cakap.—Efesus 5:15, 16.

6, 7. (a) Apa saja keuntungan dari pendidikan yang sepatutnya? (b) Dalam cara apa mempelajari bahasa asing berguna? (c) Bagaimana keadaannya dewasa ini di antara anak-anak muda setelah mereka menamatkan sekolah?

6 Pengetahuan dasar dari sejarah, geografi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya akan memungkinkan Saksi-saksi muda untuk menjadi rohaniwan-rohaniwan yang seimbang. Sekolah mereka akan mengajarkan mereka tidak hanya banyak mata pelajaran namun juga proses belajar. Umat kristiani sejati tidak berhenti belajar dan menuntut ilmu pada waktu mereka meninggalkan sekolah. Namun, apa yang mereka dapatkan dari pelajaran mereka, akan sangat bergantung pada pengetahuan mereka tentang cara belajar. Pendidikan sekolah duniawi dan sidang dapat membantu mereka memperkembangkan kesanggupan berpikir mereka. (Amsal 5:1, 2) Sewaktu mereka membaca mereka akan lebih dapat membedakan apa yang penting, apa yang patut dicatat dan diingat.

7 Mempelajari suatu bahasa asing, misalnya, tidak hanya akan memperkembangkan kecakapan mental dari orang-orang muda namun juga membuat mereka lebih berguna bagi organisasi Yehuwa. Dalam beberapa cabang Lembaga Menara Pengawal, sejumlah saudara muda mendapati bahwa bermanfaat untuk dapat dengan lancar berbicara atau membaca dalam bahasa Inggris. Lagi pula, semua rohaniwan Kristen hendaknya berupaya untuk dapat menguasai bahasa ibu mereka. Kabar baik dari Kerajaan layak disampaikan dalam cara yang jelas dan benar secara tata bahasa. Fakta-fakta memperlihatkan bahwa di dunia dewasa ini, banyak orang muda yang setelah menyelesaikan sekolah masih memiliki kesulitan dalam menulis dan berbicara dengan benar dan mengerjakan bahkan ilmu berhitung yang paling sederhana; dan mereka memiliki hanya pengetahuan sejarah dan geografi yang samar-samar.

Pendidikan yang Memadai

8. Ayat-ayat Alkitab apa berhubungan dengan pokok pendidikan duniawi dan kesanggupan seseorang untuk menunjang dirinya sendiri?

8 Karena itu, tampaknya ini adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan sikap Kristen terhadap pendidikan duniawi. Prinsip-prinsip Alkitab apa berkaitan dengan pokok ini? Pertama-tama, di banyak negeri ketundukan yang sepatutnya kepada ”Kaisar” menuntut orang-tua Kristen untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah. (Markus 12:17; Titus 3:1) Bagi Saksi-Saksi muda, dalam tugas sekolah mereka, mereka hendaknya mengingat Kolose 3:23, yang berkata, ”Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan [”Yehuwa”, NW] dan bukan untuk manusia.” Prinsip kedua yang tersangkut adalah bahwa orang-orang Kristen hendaknya dapat membiayai diri mereka sendiri, bahkan bila mereka adalah rohaniwan perintis sepenuh waktu. (2 Tesalonika 3:10-12) Bila telah menikah, seorang pria hendaknya dapat dengan sepatutnya menunjang istri dan anak-anak bila ada, dengan sedikit ekstra untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan dan untuk mendukung pekerjaan pengabaran setempat atau seluruh dunia.—Efesus 4:28; 1 Timotius 5:8.

9, 10. (a) Apa yang tampaknya menjadi kecenderungan di banyak negeri? (b) Apa yang dapat dianggap sebagai pendapatan yang memadai bagi seorang rohaniwan perintis?

9 Seberapa banyak pendidikan dibutuhkan seorang Kristen muda agar dapat menjunjung prinsip-prinsip Alkitab ini dan memenuhi kewajiban-kewajiban Kristennya? Ini berbeda dari satu negeri ke lain negeri. Namun secara keseluruhan, kelihatannya kecenderungan umum di banyak negeri adalah bahwa tingkat pendidikan yang dituntut untuk memperoleh pendapatan yang memadai kini lebih tinggi daripada beberapa tahun yang lalu. Laporan diterima dari cabang-cabang Lembaga Menara Pengawal di berbagai bagian dunia memperlihatkan bahwa di banyak tempat sulit mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang memadai setelah menyelesaikan hanya pendidikan sekolah yang paling rendah yang dituntut oleh hukum atau di beberapa negeri bahkan setelah menamatkan sekolah menengah atau sekolah lanjutan tingkat atas.

10 Apa yang dimaksud dengan ”pendapatan yang memadai”? Ini tidak memaksudkan pekerjaan dengan gaji besar. Webster’s Dictionary mendefinisikan ”memadai” dalam konteks ini sebagai ”sepantasnya, memuaskan”. Apa yang dapat diartikan dengan ”sepantasnya”, misalnya, bagi mereka yang ingin menjadi rohaniwan perintis dari kabar baik? Biasanya mereka ini membutuhkan pekerjaan penggal waktu untuk menghindari menaruh ”beban [yang mahal, NW]” ke atas saudara-saudara mereka atau keluarga mereka. (1 Tesalonika 2:9) Pendapatan mereka dapat disebut ”sepantasnya”, atau ”memadai”, bila apa yang mereka peroleh memungkinkan mereka untuk hidup selayaknya seraya memberikan mereka cukup waktu serta tenaga untuk menunaikan pelayanan Kristen mereka.

11. Mengapa beberapa orang muda meninggalkan dinas perintis, dan pertanyaan apa yang diajukan?

11 Bagaimana sering keadaannya dewasa ini? Telah dilaporkan bahwa dalam banyak negeri banyak orang muda dengan maksud baik meninggalkan sekolah setelah menamatkan pendidikan minimal yang dituntut agar dapat menjadi perintis. Mereka tidak memiliki keahlian atau kualifikasi dunia. Bila mereka tidak dibantu secara keuangan oleh orang-tua mereka, mereka harus mendapatkan pekerjaan penggal waktu. Beberapa harus menerima pekerjaan yang menuntut mereka bekerja selama banyak jam untuk mencukupkan perbelanjaan. Karena menjadi terlalu lelah secara fisik mereka meninggalkan dinas perintis. Apa yang dapat mereka lakukan untuk menunjang diri mereka dan kembali dalam dinas perintis?

Pandangan yang Seimbang terhadap Pendidikan

12. (a) Sehubungan dengan pendidikan, dua pandangan ekstrem apa akan dihindari kristiani? (b) Bagi hamba-hamba yang berbakti dari Yehuwa dan anak-anak mereka, tujuan apa hendaknya dicapai oleh pendidikan?

12 Pandangan yang seimbang terhadap pendidikan dapat membantu. Bagi banyak anak muda di dunia ini, pendidikan merupakan simbol status, sesuatu yang dapat membantu mereka menaiki tangga sosial, kunci kepada gaya hidup yang makmur dan materialistis. Bagi orang-orang lain, pendidikan adalah tugas yang harus diselesaikan secepat mungkin. Kedua pandangan ini tidaklah tepat bagi kristiani sejati. Maka, apa yang dimaksud dengan ”pandangan yang seimbang”? Umat kristiani hendaknya memandang pendidikan sebagai sarana untuk mencapai hasil yang didambakan. Pada hari-hari terakhir ini, tujuan mereka adalah untuk melayani Yehuwa sebanyak dan seefektif mungkin. Bila, di negeri tempat mereka tinggal, pendidikan yang minimal atau bahkan sekolah lanjutan tingkat atas hanya memungkinkan mereka memperoleh pekerjaan yang memberikan pendapatan yang tidak mencukupi untuk menunjang diri mereka sendiri sebagai perintis, maka pendidikan tambahan atau pelatihan dapat dipertimbangkan. Ini disertai dengan tujuan spesifik dari dinas sepenuh waktu.

13. (a) Bagaimana seorang saudari di Filipina dapat melanjutkan dinas perintisnya seraya memenuhi kewajiban-kewajiban keluarganya? (b) Peringatan apa tepat waktu?

13 Beberapa telah mengambil kursus-kursus pelatihan yang telah membuka kesempatan-kesempatan kerja yang memungkinkan mereka untuk berada dalam atau memulai lagi dinas sepenuh waktu. Seorang saudari di Filipina menjadi pencari nafkah utama bagi keluarganya, namun ia ingin merintis. Kantor cabang melaporkan, ”Ia dapat melakukan itu karena ia telah menerima pendidikan tambahan untuk memenuhi syarat sebagai akuntan publik.” Kantor cabang yang sama melaporkan, ”Kami memiliki banyak saudara yang sedang mengikuti pendidikan dan pada waktu yang sama dapat mengatur jadwal mereka untuk merintis. Pada umumnya mereka menjadi penyiar yang lebih baik karena mereka lebih rajin, asalkan mereka tidak menjadi terlalu berambisi dalam mengejar tujuan duniawi.” Kata-kata terakhir ini hendaknya memberikan alasan bagi kita untuk benar-benar mempertimbangkannya. Tujuan dari pendidikan tambahan, bila tampaknya dibutuhkan, tidak boleh dilupakan atau berubah menjadi cita-cita yang materialistis.

14, 15. (a) Mengapa hendaknya tidak dibuat peraturan yang kaku sehubungan dengan pendidikan? (b) Pendidikan duniawi apa diperoleh beberapa saudara yang bertanggung jawab, namun apa kompensasinya?

14 Di beberapa negeri, sekolah-sekolah menengah menyediakan pelatihan kejuruan yang dapat mempersiapkan kristiani muda untuk beberapa keahlian atau pekerjaan setelah mereka lulus. Bahkan apabila keadaannya tidak demikian, di beberapa negeri anak-anak muda yang rajin dengan hanya pendidikan dasar berhasil memperoleh pekerjaan penggal waktu yang memungkinkan mereka mendapatkan cukup nafkah untuk merintis. Maka hendaknya tidak dibuat peraturan yang kaku untuk mendukung atau menentang pendidikan tambahan.

15 Banyak yang sekarang melayani dalam kedudukan yang bertanggung jawab sebagai pengawas keliling, di kantor pusat Lembaga, atau di salah satu cabangnya hanya memiliki pendidikan dasar. Mereka adalah perintis-perintis yang setia, tidak pernah berhenti belajar, menerima pelatihan, dan telah dipercayakan dengan tanggung jawab yang lebih besar. Mereka tidak ada penyesalan. Di lain pihak, beberapa dari teman-teman sebaya mereka memilih untuk mendapatkan pendidikan universitas dan mundur secara rohani, digoyahkan oleh filsafat-filsafat yang melemahkan iman dan ”hikmat dunia ini”.—1 Korintus 1:19-21; 3:19, 20; Kolose 2:8.

Menghitung Biayanya

16. (a) Siapa yang memutuskan apakah pendidikan selanjutnya diperlukan, dan apa yang hendaknya diutamakan dalam pikiran? (b) Apa yang hendaknya dipertimbangkan?

16 Siapa yang memutuskan apakah seorang kristiani muda hendaknya mengambil pendidikan atau pelatihan lebih lanjut? Prinsip kekepalaan dari Alkitab berperan di sini. (1 Korintus 11:3; Efesus 6:1) Atas dasar ini para orang-tua tentu ingin membimbing anak-anak mereka dalam pemilihan akan keahlian atau pekerjaan dan oleh karenanya dalam tingkat pendidikan yang akan dibutuhkan. Di banyak negeri pilihan pendidikan dan pekerjaan harus dibuat sejak permulaan selama pendidikan menengah. Itulah waktunya orang-tua dan anak-anak muda Kristen perlu mencari bimbingan Yehuwa dalam membuat pilihan yang bijaksana, dengan kepentingan Kerajaan di tempat terutama dalam pikiran mereka. Anak-anak muda memiliki bakat dan kecakapan yang berbeda. Orang-tua yang bijaksana akan mempertimbangkan hal-hal ini. Semua pekerjaan yang jujur adalah terhormat, entah itu pekerjaan kasar atau pekerjaan kantor. Meskipun dunia ini mungkin meninggikan pekerjaan kantor dan meremehkan pekerjaan keras dengan tangan, Alkitab tidaklah demikian. (Kisah 18:3) Maka bila orang-tua serta anak-anak muda Kristen dewasa ini, setelah dengan berhati-hati dan saksama mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya, memutuskan untuk mendukung atau menentang pendidikan pasca sekolah menengah, yang lain-lain di sidang tidak boleh mengritik mereka.

17. Pilihan apa diambil oleh beberapa orang-tua Kristen bagi anak-anak mereka?

17 Bila orang-tua Kristen dengan bertanggung jawab memutuskan untuk menyediakan anak-anak mereka pendidikan lebih lanjut setelah sekolah lanjutan tingkat atas, itu adalah kewajiban mereka. Jangka waktu dari pengajaran ini berbeda-beda bergantung jenis keahlian atau pekerjaan yang dipilih. Untuk alasan keuangan dan agar memungkinkan anak-anak mereka memasuki dinas sepenuh waktu secepat mungkin, banyak orang-tua Kristen telah memilih program belajar jangka pendek dalam sekolah-sekolah kejuruan atau teknik. Dalam beberapa kasus, anak-anak muda harus bekerja sambil bersekolah, namun selalu dengan tujuan untuk melayani Yehuwa sepenuhnya dalam kehidupan.

18. Bila kursus-kursus tambahan diambil, apa yang hendaknya diingat?

18 Bila kursus-kursus tambahan diambil, tentu tujuannya bukan untuk menonjolkan keadaan terpelajar atau untuk berjuang mendapatkan karier duniawi yang bergengsi. Kursus-kursus hendaknya dipilih dengan hati-hati. Majalah ini telah memberikan tekanan akan bahaya-bahaya dari pendidikan yang lebih tinggi, dan memang demikian, karena banyak dari pendidikan tinggi yang tersedia menentang ”ajaran yang sehat” dari Alkitab. (Titus 2:1; 1 Timotius 6:20, 21) Lebih jauh, sejak tahun 1960-an, banyak sekolah tinggi telah menjadi sarang kefasikan dan perbuatan amoral. ”Hamba yang setia dan bijaksana” telah dengan keras menentang untuk memasuki lingkungan seperti itu. (Matius 24:12, 45) Namun, harus diakui, bahwa anak-anak muda dewasa ini menghadapi bahaya-bahaya yang sama ini di sekolah lanjutan tingkat atas dan sekolah teknik dan bahkan di tempat kerja.—1 Yohanes 5:19.a

19. (a) Peringatan apa hendaknya diindahkan oleh mereka yang memutuskan untuk mengambil kursus-kursus tambahan? (b) Bagaimana beberapa orang menggunakan pendidikan mereka demi manfaat yang tepat?

19 Seandainya diputuskan untuk mengambil pendidikan tambahan, seorang Saksi muda akan sebaiknya, bila mungkin, mengambil pendidikan ini sementara berada di rumah, dengan demikian dapat memelihara kebiasaan belajar Kristen yang normal, menghadiri perhimpunan, dan kegiatan pengabaran. Pada permulaan, sikap yang sepatutnya hendaknya juga diambil berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Hendaknya diingat bahwa Daniel dan ketiga teman Ibraninya menjadi tawanan di pengasingan ketika mereka diwajibkan untuk mengambil pelajaran tinggi di Babel, namun mereka tetap memelihara integritas mereka. (Daniel, pasal 1) Seraya meletakkan kepentingan rohani di tempat pertama, Saksi-Saksi muda di beberapa negeri telah mengambil kursus-kursus guna memperlengkapi diri mereka sendiri untuk pekerjaan penggal waktu sebagai akuntan, pekerja-pekerja pertukangan, guru, penerjemah, interpreter, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang menunjang mereka secukupnya dalam karier utama mereka yakni merintis. (Matius 6:33) Beberapa dari anak-anak muda ini belakangan menjadi pengawas keliling atau pekerja-pekerja sukarela di Betel.

Suatu Umat yang Bersatu dan Terpelajar

20. Perbedaan duniawi apa tidak ada di kalangan umat Yehuwa?

20 Di antara umat Yehuwa, apakah seseorang bekerja di kantor, dalam pekerjaan kasar, bertani, atau suatu jasa, semua perlu menjadi siswa Alkitab yang baik dan guru yang cakap. Kecakapan yang dituntut dari semua dalam membaca, belajar, dan mengajar, cenderung menghapus perbedaan yang dibuat oleh dunia ini antara pekerja-pekerja tangan dan kantor. Ini menghasilkan persatuan dan respek timbal balik yang terutama dapat dilihat di antara pekerja-pekerja sukarela di rumah-rumah Betel dan pada lokasi pembangunan Lembaga Menara Pengawal, yang menaruh sifat-sifat rohani sebagai hal yang paling penting dan dituntut dari semua. Di sini, personel kantor yang berpengalaman bekerja dengan gembira bersama pekerja-pekerja pertukangan yang terampil, semua mempertunjukkan kasih serta penghargaan kepada satu sama lain.—Yohanes 13:34, 35; Filipi 2:1-4.

21. Apa yang hendaknya menjadi tujuan anak muda Kristen?

21 Para orang-tua, bimbinglah anak-anak saudara ke arah tujuan untuk menjadi anggota-anggota yang berguna dari masyarakat dunia baru! Anak-anak muda Kristen, gunakan kesempatan saudara untuk menuntut ilmu sebagai sarana memperlengkapi saudara agar dapat lebih sepenuhnya mengemban hak-hak istimewa saudara dalam melayani Yehuwa! Sebagai orang-orang yang diajar, semoga saudara semua terbukti sebagai anggota-anggota yang diperlengkapi dengan baik dari masyarakat teokratis, baik sekarang maupun selama-lamanya dalam ’bumi baru’ yang dijanjikan Allah.—2 Petrus 3:13; Yesaya 50:4; 54:13; 1 Korintus 2:13.

[Catatan Kaki]

a Lihat juga The Wacthtower 1 September 1975, halaman 542-4.

Menguji Daya Ingat Saudara

◻ Mengapa umat kristiani sejati berminat akan pendidikan?

◻ Pandangan ekstrem apa akan dihindari oleh umat kristiani sejati?

◻ Bahaya-bahaya apa dari pendidikan tambahan hendaknya dipertimbangkan, dan peringatan apa hendaknya diindahkan?

◻ Perbedaan duniawi apa tidak ada di antara umat Yehuwa?

[Gambar di hlm. 16]

Dengan rajin belajar, kristiani muda dapat menjadi anggota yang lebih berguna dari masyarakat dunia baru

[Gambar di hlm. 19]

Pendidikan lebih lanjut, bila dipilih, hendaknya dimotivasi oleh keinginan untuk melayani Yehuwa dengan lebih baik

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan