PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/10 hlm. 26-30
  • Apakah Saudara Membantu Anak Saudara Memilih Yehuwa?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Saudara Membantu Anak Saudara Memilih Yehuwa?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Beberapa Remaja Meninggalkan Yehuwa
  • Mulailah Sejak Dini
  • Berikan Waktu bagi Anak-Anak Saudara
  • Pergaulan yang Baik dan Teladan
  • Sukacita Melihat Anak-Anak Memilih Melayani Yehuwa
  • Orang Tua—Bantulah Anak Kalian Mengasihi Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2022
  • Membangun Keluarga yang Kuat secara Rohani
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Ajarlah Anak Saudara Mengasihi Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Orang Tua​—Jadilah Teladan bagi Anak Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/10 hlm. 26-30

Apakah Saudara Membantu Anak Saudara Memilih Yehuwa?

”SAYA rasa, mempelajari Alkitab itu benar-benar membosankan dan melelahkan. Diam-diam, saya memutuskan dalam hati bahwa saya tidak akan menjadi seorang Saksi-Saksi Yehuwa setelah saya dewasa,” demikian pernyataan seorang pemuda. Meskipun kita mengharap mayoritas anak-anak dari keluarga Kristen pada akhirnya akan memilih untuk berada di pihak Yehuwa, anak-anak muda seperti pemuda tadi mungkin mengalami masa sulit untuk memilih Yehuwa sebagai Allah mereka.

Para orang-tua sering kali merasa kehabisan akal berkenaan cara membimbing anak-anak mereka secara efektif. Mereka mengadakan banyak pertimbangan yang dalam, seperti pernah dikatakan oleh seorang ayah yang cemas, ”Secara jujur, ada kalanya sewaktu saya melihat wajah anak-anak saya ketika sedang tidur, air mata kekecewaan masih ada di pipi mereka, dan saya pun bertanya-tanya dalam hati apakah sikap saya tadi seharusnya lebih lunak.” Kedua anak lelakinya bertumbuh dewasa dan memilih untuk melayani Yehuwa.

Namun, ada banyak remaja yang meninggalkan Yehuwa dan umat Kristen demi dunia Setan. Maka, bagaimana caranya agar para orang-tua dapat berhasil membantu anak-anak mereka memilih Yehuwa? Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama marilah kita menyelidiki mengapa beberapa remaja meninggalkan Yehuwa padahal orang-tua mereka sangat menginginkan mereka bersama Dia.

Mengapa Beberapa Remaja Meninggalkan Yehuwa

Salah satu faktor yang umum ialah bahwa ada remaja-remaja yang tidak pernah benar-benar mengenal Yehuwa atau jalan-jalan-Nya. Meskipun mereka menghadiri perhimpunan-perhimpunan Kristen sejak bayi, mereka sekadar mengikuti rutin, tanpa disertai pencarian yang sungguh akan Yehuwa. (Yesaya 55:6; Kisah 17:27) Pemuda yang disebut di atas merasa bosan dengan perhimpunan-perhimpunan Kristen karena ia tidak mengerti apa yang sedang dibahas oleh para pembicara di mimbar.

Benih kebenaran telah tertanam pada beberapa anak, namun mereka membiarkan hati mereka dipikat oleh gaya hidup yang tampak bebas dan materialistis dari dunia Setan. Ada remaja yang tidak dapat mengatasi keinginan yang sangat kuat untuk bergaul dengan dan menjadi seperti teman-teman sebaya mereka.​—1 Tawarikh 28:9; Lukas 8:12-14; 1 Korintus 15:33.

Akan tetapi, di seluruh dunia, banyak anak dari keluarga-keluarga Kristen telah memilih untuk berada di pihak Yehuwa. Apakah ada sesuatu yang dapat dipelajari dari langkah-langkah positif yang diambil orang-tua mereka?

Mulailah Sejak Dini

Kunci utama dalam membantu anak-anak saudara untuk memilih Yehuwa adalah dengan memulainya sejak dini. Dalam kebanyakan kasus, hal-hal yang berkesan serta pelajaran yang didapat selagi hati masih lentur dan masih mudah diajar akan bertahan seumur hidup. (Amsal 22:6) Maka mulailah sejak dini untuk menceritakan kepada anak-anak saudara tentang kebaikan Yehuwa, kasih dan kedahsyatan-Nya, berupaya untuk membangun di dalam hati mereka kasih akan Yehuwa dan penghargaan akan apa yang telah Yehuwa lakukan bagi mereka. Untuk mencapai hal ini, banyak orang-tua telah dengan sukses menggunakan artikel yang berlimpah yang dirancang Yehuwa yang dapat ditemukan dalam publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal.

Ketaatan dan respek kepada Yehuwa dan ibadat-Nya adalah sebagian dari sifat-sifat yang harus ditanamkan sejak dini. Sungguh mengharukan melihat anak-anak yang belum sekolah di perhimpunan-perhimpunan Kristen berjuang untuk menulis catatan sederhana dan mencari ayat-ayat dalam Alkitab mereka sendiri atau pergi dengan orang-tua mereka ke kamar kecil untuk membasuh muka mereka dengan air dingin ketika mereka mulai mengantuk. Ini adalah hal-hal yang sederhana, namun betapa penting hal-hal ini untuk mencamkan dalam benak anak-anak bahwa respek dan ketaatan hendaknya diperlihatkan kepada Yehuwa!

Pengajaran Alkitab secara pribadi yang serius hendaknya juga dimulai sejak dini. Ketika putra-putra mereka telah berusia dua tahun, sepasang suami-istri mulai membacakan bagi anak mereka buku Mendengar Kepada Guru yang Agung.a Belakangan, ketika putra-putra mereka mulai bersekolah, mereka bangun lebih awal dan setiap pagi belajar dengan ibu mereka dari Buku Cerita Alkitab dan Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi.* Pembahasan ini disusul dengan ayat harian yang dipimpin oleh sang ayah sebelum sarapan pagi. Upaya orang-tua sangat diberkati ketika putra-putra mereka baru-baru ini memilih untuk melayani Yehuwa, dengan melambangkan pembaktian mereka melalui pembaptisan air pada usia 10 dan 11 tahun.

Seorang pemuda yang sangat baik yang kini melayani di kantor cabang Lembaga Menara Pengawal di Jepang mengenang bahwa ketika ia masih sangat kecil, ibunya membantu dia untuk mengembangkan hubungan dengan Yehuwa dengan duduk di sampingnya pada malam hari, membantunya berdoa. Ia tidak pernah melupakan pelajaran yang diajarkan—tidak soal ke mana ia pergi atau apa yang ia lakukan, Yehuwa senantiasa dekat dan siap membantu.

Para orang-tua yang berhasil akan belajar untuk mengenali kecenderungan salah yang disebabkan ketidaksempurnaan yang diwarisi anak-anak mereka, dan orang-tua ini mulai sejak dini untuk membantu anak-anak mereka memperbaiki hal-hal ini. (Amsal 22:15) Kecenderungan kepada sikap mementingkan diri, keras kepala, kebanggaan diri, menjadi terlalu kritis terhadap orang lain, harus ditangani sedini mungkin. Jika tidak, benih-benih semacam itu belakangan akan bertumbuh menjadi pemberontakan terhadap Allah dan jalan-jalan-Nya. Misalnya, orang-tua yang bermaksud baik tetapi bersikap terlalu lunak sering kali membiarkan anak-anak mereka mengembangkan sikap egosentris. Anak-anak semacam ini sulit merespek orang-tuanya maupun Yehuwa, menjadi ’orang yang tidak tahu berterima kasih’ seperti yang dikatakan dalam Alkitab. (Amsal 29:21, NW) Sebaliknya, anak-anak yang diberi tugas-tugas di rumah dan yang diajar untuk waspada akan kebutuhan orang lain cenderung menjadi lebih tahu berterima kasih kepada Yehuwa maupun orang-tua mereka.

Hal-hal penting lainnya adalah mulai sejak dini menetapkan tujuan-tujuan teokratis yang secara masuk akal dapat diraih seorang anak. Jika hal ini tidak dilakukan sejak dini dan secara konsisten, hal-hal lain akan mengisi pikiran dan hatinya dengan tujuan yang berbeda. Membaca seluruh Alkitab, mempelajari salah satu publikasi Lembaga Menara Pengawal secara pribadi, ikut serta dalam Sekolah Pelayanan Teokratis, menjadi pemberita kabar baik, dan dibaptis haruslah termasuk di antara tujuan-tujuan ini.

Takafumi mengenang bahwa ibunya membuat ia mempunyai kebiasaan membaca majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sederhana dan meninggalkannya di meja dapur agar ia menemukannya sepulang dari sekolah. Yuri mengingat bahwa tinggal selama beberapa hari bersama perintis-perintisb yang melayani di tempat yang lebih membutuhkan rohaniwan Kristen, keluar bersama mereka dalam pelayanan, melihat mereka memasak makanan yang bergizi, dan mengamati keriangan dan gairah mereka sangat mempengaruhi keinginannya untuk melayani Yehuwa dengan cara yang sama. Banyak remaja menceritakan bahwa orang-tua mereka dengan tetap tentu membawa mereka ke Betel, sebutan untuk kantor pusat dan cabang Lembaga Menara Pengawal, di sana mereka dapat mengamati pria dan wanita yang masih muda dengan bahagia melayani Yehuwa. Banyak dari antara mereka yang mengunjungi Betel sewaktu kanak-kanak kini melayani di rumah-rumah Betel di seputar dunia.

Berikan Waktu bagi Anak-Anak Saudara

Jumlah dan mutu dari waktu yang saudara gunakan bersama anak-anak saudara kemungkinan akan mempunyai pengaruh langsung pada keputusan mereka untuk memilih melayani Yehuwa atau tidak. Mereka cepat mengerti berapa banyak waktu dan persiapan yang saudara gunakan dalam memimpin pengajaran Alkitab bersama mereka. Jika saudara tidak bisa mengingat sampai di mana pengajaran yang terakhir atau saudara membatalkan pengajaran karena alasan-alasan sepele, saudara sedang menyampaikan pesan bahwa pengajaran Alkitab tidaklah begitu penting. Akan tetapi, apabila mereka melihat bahwa orang-tua membuat pengorbanan untuk pengajaran itu, mempersiapkannya dengan baik dan memimpin pengajaran dengan tetap tentu walau apa pun yang terjadi, pesan yang sama sekali berbeda sedang disampaikan. Meskipun tidak diharuskan, beberapa ibu berpakaian rapi sewaktu memberi pengajaran kepada anak-anaknya, sama halnya ketika pergi ke perhimpunan atau memimpin pengajaran Alkitab dengan seseorang. Kesannya ialah bahwa ibadat Yehuwa penting.

Banyak waktu dan upaya dibutuhkan untuk membuat pendidikan Alkitab bagi anak-anak saudara menyenangkan, mencapai hati mereka. Khususnya anak-anak yang masih kecil terkesan ketika mereka melihat hal-hal yang mereka pelajari diperagakan di hadapan mereka. Misalnya, seorang ayah membantu anaknya membayangkan kebangkitan dengan memerankan kisah Alkitab tentang kebangkitan Lazarus. Ia masuk ke dalam lemari kemudian muncul sebagai Lazarus yang dibangkitkan.—Yohanes 11:17-44.

Seraya anak-anak memasuki masa remaja, dibutuhkan lebih banyak waktu dan kecakapan untuk menangani luapan emosi, keragu-raguan, dan kegelisahan yang mereka hadapi. Waktu yang disisihkan oleh orang-tua yang penuh kasih dan penuh pengertian pada taraf ini adalah sangat menentukan apakah anak-anak akan mengembangkan kepercayaan kepada Yehuwa. Seorang ayah dari empat anak yang berhasil, menceritakan bahwa ketika anak-anaknya menghadapi bermacam-macam problem, ia mencari dan mendiskusikan dengan mereka bahan dari publikasi Menara Pengawal yang berhubungan setiap hari hingga krisis itu teratasi sama sekali.

Seorang perintis yang sibuk yang adalah ibu dari dua anak memperhatikan bahwa putrinya mulai mundur dan kehilangan keriangan dalam kegiatan-kegiatan teokratis. Maka sang ibu memutuskan untuk berada di rumah ketika putrinya pulang sekolah setiap siang, mengikutsertakan putrinya dalam percakapan sambil minum teh bersama. Melalui percakapan akrab antara ibu dan putrinya, anak itu memperoleh bantuan yang ia butuhkan. Kini, pada waktu lulus dari sekolah menengah atas, ia telah bergabung bersama ibunya dalam dinas perintis.—Amsal 20:5.

Pergaulan yang Baik dan Teladan

Selain memberikan waktu mereka, orang-tua harus menyediakan pergaulan yang sehat bagi anak-anak mereka. Amsal 13:20 mengatakan, ”Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”

Banyak orang-tua yang berhasil, mengakui kebenaran amsal tersebut. Ayah dari empat anak mengatakan, ”Ketika saya mengenang kembali, saya rasa sekelompok besar teman anak-anak kami di dalam kebenaranlah yang membantu menggerakkan mereka untuk melayani Yehuwa. Saya menganjurkan mereka agar mencari teman di sidang-sidang lain sama seperti di sidang sendiri dan memelihara persahabatan itu.” Seorang penatua Kristen yang telah melayani di Betel selama bertahun-tahun mengenang, ”Ketika saya masih kecil, kami tinggal di rumah yang kecil, tetapi rumah itu selalu ditawarkan sebagai tumpangan bagi pengawas wilayah. Selain itu, perintis-perintis istimewa di sidang kami dengan tetap tentu makan malam bersama kami. Mereka mandi di rumah kami dan bergaul dengan kami. Mendengarkan pengalaman-pengalaman mereka dan mengamati keriangan mereka membantu saya memupuk penghargaan akan dinas sepenuh waktu.”

Pergaulan yang baik membantu orang-orang yang mengalami kesulitan. Seorang ibu yang putranya mengalami masa yang sulit membahas problemnya dengan seorang pengawas keliling dari Saksi-Saksi Yehuwa. Ia menganjurkan agar ibu ini mengajak sang anak dalam dinas pengabaran bersama. ”Apabila saudari melakukan itu, kerohanian anak ini dan semua problem lainnya akan membaik,” kata pengawas itu. Ibu itu melaporkan, ”Di sidang kami ada pengaturan untuk kesaksian sore hari, dan banyak anak usia sekolah, beberapa perintis biasa yang lebih dewasa, dan sedikitnya satu penatua hadir di situ. Pada mulanya, memang suatu perjuangan untuk mengajak anak saya tetap tentu berdinas, namun hal itu tidak berlangsung lama karena ia senantiasa pulang ke rumah dengan lebih gembira dan dianjurkan oleh pergaulan yang sehat. Pada waktu ia masih sebagai siswa sekolah menengah atas, ia dibaptis dan melayani sebagai perintis ekstra setiap bulan, dan ketika ia tamat, ia menjadi perintis biasa.” Pergaulan yang sehat yang dibarengi dengan melakukan kehendak Yehuwa akan mendatangkan hasil-hasil baik.

Mungkin tidak ada remaja-remaja setempat yang dapat memberi pengaruh yang sehat bagi anak saudara, namun banyak remaja yang memilih melayani Yehuwa berulang kali mengamati teladan orang-tua mereka. Banyak remaja mengagumi orang-tua mereka dan ingin meniru mereka. Yuri mengenang keramahan ibunya dan caranya ia berurusan dengan orang-orang lain, menelepon mereka dan membuat makanan bagi yang sakit. Tatsuo, yang datang dari keluarga dengan empat putra, kini semua telah dewasa dan melayani Yehuwa, mengatakan, ”Mama tidak dapat belajar bersama kami dengan tetap tentu karena Papa adalah seorang yang tidak beriman dan ia mengalami banyak tentangan dari sanak keluarga. Namun mengamati keteguhannya bagi kebenaran dan sukacitanya dalam melayani Yehuwa sangat mempengaruhi saya. Ia juga rela untuk tidak tidur hingga dini hari untuk membantu menanggulangi problem-problem kami.” Kata-kata dari hikmat orang-tua memiliki kekuatan apabila didukung oleh pekerjaan yang setia. Yoichiro mengatakan tentang orang-tuanya, ”Seingat saya, mereka tidak pernah menyatakan pendapat negatif tentang saudara-saudara di sidang; mereka juga tidak mengizinkan kami anak-anak menggunjingkan kesalahan saudara-saudara.”—Lukas 6:40-42.

Sukacita Melihat Anak-Anak Memilih Melayani Yehuwa

Bukan resep yang sangat mudah untuk membantu anak-anak saudara memilih melayani Yehuwa. Akan ada banyak saat yang mencemaskan. Akan tetapi, seorang ayah yang cemas yang disebut pada permulaan mengatakan, ”Sebagai orang-tua, kami senantiasa dengan setia berupaya mengikuti saran-saran dari organisasi Yehuwa yang kelihatan. Ini merupakan bantuan yang sangat besar dalam mengatasi problem-problem.” Upaya mereka menghasilkan kesuksesan.

Ya, dengan melakukan sedapat-dapatnya untuk mengikuti petunjuk Alkitab, mengajar anak-anak saudara pertimbangan yang masuk akal untuk mengasihi Yehuwa, didukung oleh teladan kesetiaan saudara dan upaya yang tulus untuk membantu, saudara juga mungkin pada akhirnya mendapati bahwa upaya saudara diberkati dengan kesuksesan. Ingat pemuda yang disebut sebelumnya, yang pernah suatu waktu memutuskan untuk tidak lagi menjadi Saksi-Saksi Yehuwa? Setelah ibunya dengan berhasil membantu dia mengatasi tahun-tahun yang sulit, ia mengatakan, ”Saya senang Ibu tidak pernah menyerah!” Saudara dapat memperoleh hasil yang sama dengan anak-anak saudara.—Galatia 6:9.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh the Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

b Rohaniwan sepenuh waktu dari Saksi-Saksi Yehuwa disebut perintis. Perintis ekstra menggunakan sedikitnya 60 jam dalam pelayanan setiap bulan, perintis biasa 90 jam, dan perintis istimewa 140 jam.

[Gambar di hlm. 30]

Dapatkah saudara mengingat kembali saat-saat membesarkan anak dengan kenangan yang menyenangkan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan