-
Kaum Remaja—Apa yang Akan Kalian Lakukan dengan Kehidupan Kalian?Menara Pengawal—1987 (Seri 39) | Menara Pengawal—1987 (Seri 39)
-
-
Kaum Remaja—Apa yang Akan Kalian Lakukan dengan Kehidupan Kalian?
”Supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati . . . untuk mereka.”—2 KORINTUS 5:15.
1. Pernyataan terima kasih apa yang telah diucapkan oleh orang-orang, dan mengapa?
’TERIMA KASIH! Saya berhutang kehidupan kepada anda!’ Orang-orang yang diselamatkan dari kebakaran rumah atau dari bahaya tenggelam telah mengatakan hal itu kepada penyelamat mereka. Dan kaum remaja Kristen yang memperlihatkan penghargaan memberikan pernyataan sedemikian kepada orangtua mereka. Mereka tidak hanya memaksudkan kehidupan jasmani yang diterima dari orangtua tetapi terutama pemeliharaan yang pengasih dan pendidikan yang memungkinkan kaum remaja kelak menerima ”janji yang telah dijanjikanNya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal”.—1 Yohanes 2:25.
2. Mengingat keterangan apa saudara harus memikirkan pertanyaan, Apa yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara?
2 Kasih telah menggerakkan Allah Yehuwa untuk menyediakan bagi kita masing-masing kehidupan kekal, ”hidup yang sebenarnya”. ”Allah . . . telah mengasihi kita dan . . . telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (1 Timotius 6:19; 1 Yohanes 4:10) Pikirkan pula, tentang kasih yang telah diperlihatkan oleh PutraNya, Yesus, dengan mengalami kematian secara menyakitkan agar kita dapat memperoleh hidup kekal! (Yohanes 15:13) Mengingat apa yang telah disebut di atas, Apa yang akan kalian lakukan dengan kehidupan kalian?
3. Apa yang sering menentukan apa yang dilakukan orang-orang dengan kehidupan mereka?
3 Kaum remaja sering mendapat pertanyaan ini, dalam satu atau lain bentuk, dari para pembimbing siswa di sekolah atau orang-orang lain yang berminat akan masa depan mereka. Apa yang akan menentukan jawaban saudara? Apakah ini hanya akan ditentukan oleh selera pribadi? Apakah faktor penentunya adalah nasihat dari orang-orang yang ingin agar saudara mendapat kedudukan yang terjamin di lingkungan duniawi? Atau apakah yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara ditentukan oleh pertimbangan yang lebih luhur? Peringatan yang terilham berbunyi, ”Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15) Ya, betapa bagus jika cara kita menggunakan kehidupan kita mencerminkan rasa terima kasih untuk apa yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus dan Bapa surgawiNya bagi kita!
Panutan yang Populer
4. Siapakah panutan yang paling populer dewasa ini?
4 Namun, siapakah tokoh-tokoh yang paling populer dewasa ini, orang-orang yang pada umumnya dianggap sebagai panutan atau teladan oleh kaum muda? Bukankah mereka orang-orang yang kaya dan terkenal di dunia, tidak soal standar-standar moral mereka? Bila saudara melihat dalam kamar dari banyak remaja, gambar-gambar siapakah yang saudara lihat tergantung pada dinding? Sering kali gambar dari musikus, bintang film, dan atlet. Kaum remaja biasanya mengimpikan pada suatu hari akan mencapai sukses duniawi yang serupa atau mungkin untuk menikah dengan seseorang yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti orang-orang tersebut. Bagaimana dengan saudara? Apa yang saudara inginkan dari kehidupan ini?
5, 6. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa sukses duniawi tidak dapat menghasilkan kepuasan sejati? (b) Apa sumber dari kepuasan sejati?
5 Jika saudara mendapat sukses duniawi yang sama seperti orang-orang terkemuka yang dikagumi, apakah saudara akan benar-benar merasa bahagia dan puas? Salah seorang aktris Hollywood yang paling sukses mengatakan, ”Saya sudah mengecap kekayaan dan semua perkara materi. Semua itu sama sekali tidak ada artinya. Di sini ada seorang psikiater untuk tiap kolam renang, belum lagi perceraian dan anak-anak yang membenci orangtua mereka.”—Pengkhotbah 5:10; 1 Timotius 6:10.
6 Seorang atlet pelajar yang menonjol prestasinya, pemenang dalam lomba lari 10 kilometer untuk wanita di New York pada tahun 1981, menjadi begitu kecewa sehingga ia mencoba bunuh diri. ”Saya telah belajar banyak kebenaran tentang kehidupan dalam beberapa bulan belakangan ini,” tulisnya setelah itu. ”Salah satu ialah bahwa kepuasan sejati tidak diperoleh dalam cara yang diperjuangkan begitu banyak orang untuk mencapai kesempurnaan dan prestasi. Kepuasan bagi saya tidak diperoleh dengan menjadi siswa nomor satu, juara lari tingkat negara bagian atau mempunyai bentuk tubuh yang menarik.” Ya, orang-orang perlu belajar bahwa kepuasan sejati hanya dapat diperoleh dengan mempunyai hubungan pribadi dengan Allah, karena hanya Dia saja yang dapat memberikan perdamaian dan kebahagiaan sejati.—Mazmur 23:1, 6; 16:11.
7. Berkenaan menyadari kepuasan sejati, betapa pentingkah pendidikan tinggi dan sukses duniawi?
7 Maka jelas, saudara jangan berusaha meniru orang-orang yang hanya berjuang untuk mendapatkan kedudukan terkemuka dan kekayaan. Bahkan para penulis duniawi mengakui bahwa sukses duniawi tidak dapat memberikan kepuasan sejati. Kolumnis Bill Reel menulis, ”Anda lulus dari perguruan tinggi dengan impian untuk masa depan. Menyedihkan sekali, kebanyakan dari cita-cita anda akan lenyap menjadi debu. Saya tidak ingin menjatuhkan semangat anda, tetapi ada baiknya anda mendengar kebenarannya: Pada waktu anda mendapatkan harta benda yang anda inginkan, jika anda berhasil mendapatkannya, dan pada waktu anda mencapai sukses yang anda kejar, jika anda berhasil mencapainya, hal-hal itu tidak memberikan kepuasan kepada anda. Sebaliknya, justru pada saat-saat anda berharap akan merasa sangat gembira dalam kemenangan, anda akan merasa kosong dan tidak puas, sedih dan tidak gembira, gelisah dan tidak tentram.”—New York Daily News, 26 Mei 1983.
8. Apa alasan kuat untuk tidak mengejar karir duniawi?
8 Namun bagi kita yang waspada akan arti dari peristiwa-peristiwa dunia dari sudut pandangan nubuat Alkitab, ada alasan yang jauh lebih kuat untuk tidak menaruh karir duniawi di tempat yang paling utama dalam kehidupan. (Matius 24:3-14) Kita dapat membandingkan diri sendiri dengan seseorang yang melihat gedung dengan tulisan, ”Perusahaan Ini Bangkrut.” Apakah kita akan melamar pekerjaan di sana? Tentu tidak! Dan jika kita bekerja untuk perusahaan sedemikian, bijaksana jika kita mencari pekerjaan di tempat lain. Maka, tanda itu nyata dimana-mana, dalam lembaga-lembaga dunia ini, ”Perusahaan Bangkrut—Akhir Sudah Dekat!” Ya, ”Dunia ini sedang lenyap,” Alkitab meyakinkan kita. (1 Yohanes 2:17) Jadi, dengan bijaksana kita tidak akan menjadikan orang-orang yang sangat terlibat dengan dunia ini sebagai panutan.
Nasihat Apa yang Harus Diikuti
9. Nasihat duniawi apa yang mungkin diberikan oleh mereka yang nampaknya menginginkan yang terbaik bagi saudara?
9 Kehidupan saudara tidak hanya dibentuk oleh orang-orang yang saudara sangat respek tetapi sering juga oleh sanak keluarga dan teman-teman yang, menurut mereka, ’menginginkan yang terbaik bagi saudara’. ’Kau harus mencari nafkah,’ mereka mungkin mengatakan. Jadi mereka mungkin menasihati saudara untuk mendapat pendidikan di perguruan tinggi atau universitas sebagai persiapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. ’Penulis Alkitab Lukas adalah seorang dokter,’ mereka mungkin mengatakan, ’dan rasul Paulus diajar oleh guru Taurat Gamaliel.’ (Kolose 4:14; Kisah 5:34; 22:3) Namun, analisalah dengan saksama nasihat sedemikian.
10. Nasihat apa yang diberikan oleh Lukas dan Paulus, dan apa yang dapat dikatakan tentang kegiatan mereka sebelum menjadi Kristen?
10 Sang dokter Lukas tidak pernah menganjurkan orang-orang Kristen untuk mengikuti contoh karirnya sebelum itu dengan menjadi dokter; tetapi Lukas menyatakan bahwa kehidupan Yesus dan rasul-rasulnyalah yang harus ditiru. Jelas Lukas menjadi dokter sebelum ia belajar mengenal Kristus namun setelah itu ia menaruh pelayanan Kristennya di tempat pertama dalam kehidupan. Halnya sama dengan Paulus. Sebaliknya dari menganjurkan orang-orang lain untuk meniru dia sama seperti ia pernah meniru Gamaliel, Paulus menulis, ”Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Paulus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengetahuan tentang Kristus sehingga ia mengatakan bahwa jika dibandingkan, ia menganggap hal-hal yang dulu ia kejar sebagai ”sampah”.—1 Korintus 11:1; Filipi 3:8.
11. (a) Apa yang dikatakan Petrus kepada Yesus, dan mengapa? (b) Bagaimana jawab Yesus?
11 Ingat, perasaan sentimentil dapat menyebabkan bahkan mereka yang mengasihi saudara memberikan nasihat yang tidak bijaksana. Misalnya, ketika Yesus berbicara tentang apa yang menanti dia selama pelayanannya di Yerusalem, rasul Petrus menjawab, ”Tuhan, sayangilah dirimu sendiri; hal itu sekali-kali takkan menimpa engkau.” (NW) Petrus mengasihi Yesus dan tidak ingin dia menderita. Namun Yesus menegur Petrus dengan keras karena Ia menyadari bahwa untuk melaksanakan kehendak Allah Ia harus menderita dan juga dibunuh oleh para penentang.—Matius 16:21-23.
12. Nasihat apa yang mungkin diberikan oleh orang-orang yang bermaksud baik kepada kaum muda, dan mengapa?
12 Demikian pula, ada orangtua atau teman-teman yang mungkin tidak menganjurkan saudara untuk menempuh haluan rela berkorban. Karena perasaan emosi yang salah, mereka mungkin ragu-ragu menganjurkan saudara untuk menerima penugasan dalam dinas perintis sepenuh waktu, untuk melayani sebagai utusan injil, atau menjadi pekerja sukarela di kantor cabang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mungkin mengatakan, ’Sebaiknya, mengapa engkau tidak kawin saja dan tinggal berdekatan dengan kami?’ Atau, ’Kau tahu, di Betel kau harus bekerja keras. Mungkin lebih baik kau tinggal bersama kami.’ Dengan kata lain, seperti Petrus katakan, ”Sayangilah dirimu sendiri.”
13. (a) Pandangan yang telah diubah apa dinyatakan Petrus? (b) Apa artinya menjadi seorang Kristen sejati?
13 Bahkan hamba-hamba Yehuwa kadang-kadang perlu mengubah cara berpikir mereka. Demikian pula Petrus, dan dengan pandangan yang sudah diubah, ia menulis, ”Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.” (1 Petrus 2:21) Menempuh kehidupan Kristen yang sejati berarti rela berkorban, ya, bahkan menderita. Ini bukan haluan yang mudah, tetapi sebagai orang Kristen untuk haluan inilah kita dipanggil. Menerimanya berarti ’tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati untuk kita’. (2 Korintus 5:15) Dengan terus memandang panutan yang baik ini akan membantu kita untuk menggunakan kehidupan dalam haluan rela berkorban.
Panutan yang Harus Kita Perhatikan
14. Teladan apakah yang diberikan oleh Yesus?
14 Teladan khusus yang perlu saudara perhatikan ialah yang diberikan oleh Yesus. Sebagai orang yang sempurna, ia bisa saja menjadi atlet, musikus, dokter, atau ahli hukum yang paling besar yang pernah dikenal oleh dunia ini. Tetapi perhatiannya dipusatkan untuk menyenangkan Bapa surgawinya, bahkan pada waktu Yesus masih remaja. (Lukas 2:42-49) Belakangan ia mengatakan, ”Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” (Lukas 4:43) Pada musim panas yang lalu sebuah surat dalam majalah gereja Ministry (Pelayanan) menjelaskan, ”Juruselamat kita senang untuk menyingkir dari kumpulan banyak orang, dan Ia kemudian pergi dari rumah ke rumah—mencari jiwa. Berhadapan dengan satu orang hadirin merupakan kesenanganNya. Maka Ia dapat menanamkan kebenaran—kasih Allah.”—Lukas 10:1-16.
15. (a) Mengapa pengabaran dari rumah ke rumah suatu tantangan? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa dinas dari rumah ke rumah dari kaum muda sangat jitu?
15 Memang, pengabaran dari rumah ke rumah tidak mudah. Dituntut pelajaran yang sungguh-sungguh untuk mengerti kabar baik dari Kerajaan dan usaha dalam mempersiapkan persembahan yang berarti. Juga, dinas ini menuntut keteguhan hati, karena kebanyakan penghuni rumah tidak berminat, dan ada yang bahkan bersikap bermusuhan. Namun, dinas dari rumah ke rumah dari kalian kaum muda mempunyai pengaruh yang menakjubkan, seperti dikatakan dalam majalah jemaah gereja Italia La Voce. Penulisnya mengatakan, ”Secara pribadi, saya senang dengan Saksi-Saksi Yehuwa,” yang, ia jelaskan, ”datang dan mengunjungi anda di rumah.” Ia berkomentar, ”Mereka yang saya kenal mempunyai sopan-santun yang sempurna, berbicara dengan lemah lembut; orang-orang yang tampan dan kebanyakan masih muda. Keelokan rupa dan usia muda, bila dipertunjukkan dengan baik, sangat menggugah hati.”
16. (a) Untuk kegiatan apa kaum muda patut dipuji? (b) Bagaimana organisasi Saksi-Saksi Yehuwa dibandingkan dengan gereja-gereja dalam melaksanakan pekerjaan yang paling penting di bumi?
16 Pasti, kalian kaum muda yang menjadikan Kristus sebagai panutan patut dipuji! Lebih dari 12.000 remaja, yang berumur 25 dan ke bawah, berada dalam dinas perintis di Amerika Serikat, dan puluhan ribu lagi merintis di tempat lain. (Mazmur 110:3, BIS) Yakinlah bahwa tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting yang dapat saudara lakukan! Bahkan penulis dalam majalah gereja yang disebut di atas mengatakan, ”Allah berkata bahwa pekerjaan yang paling penting ialah kunjungan dari rumah ke rumah—mencari jiwa,” namun ia melanjutkan, ”Apa yang anda katakan mengenai ini? Berapa banyak kunjungan yang anda dan saya lakukan? Saya tidak melihat jenis pekerjaan ini banyak disebut dalam PELAYANAN.” Tidakkah kita dapat bersyukur bahwa kita bergabung dengan suatu organisasi yang menekankan persyaratan untuk meniru teladan Yesus dalam pengabaran?
17. Apa yang telah dicapai oleh Timotius pada waktu ia mungkin masih remaja, dan apa yang menunjukkan bahwa ia masih remaja pada waktu itu?
17 Karena apa yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang saudara kagumi, perkembangkan pula kekaguman untuk panutan yang diberikan oleh Timotius muda. Ia dilahirkan tidak lama sebelum Yesus mati, dan sebagai seorang pemuda Timotius meninggalkan keluarganya dan ikut bersama rasul Paulus dalam perjalanan utusan injilnya yang kedua. Beberapa bulan kemudian segerombolan orang-orang memaksa Paulus dan Silas untuk melarikan diri dari Tesalonika, tetapi itu terjadi sesudah mereka menjadikan beberapa murid. (Kisah 16:1-3; 17:1-10, 13-15) Tidak lama setelah itu Paulus mengutus Timotius ke daerah yang berbahaya itu untuk menghibur murid-murid dalam ujian yang sedang mereka alami. (1 Tesalonika 3:1-3) Timotius kemungkinan hampir mendekati umur dua puluh tahun waktu itu, karena kira-kira 12 sampai 14 tahun kemudian Paulus masih menyebutnya ”muda”. (1 Timotius 4:12) Tidakkah saudara mengagumi seorang pemuda yang berani, rela berkorban seperti itu?
18. Mengapa Paulus akan mengutus Timotius kepada orang-orang Korintus?
18 Lima tahun setelah Timotius ditugaskan untuk menguatkan saudara-saudara di Tesalonika, Paulus menulis kepada orang-orang Korintus dari Efesus, ”Turutilah teladanku! Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, . . . Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti [”metodeku”, NW] dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana.” (1 Korintus 4:16, 17) Timotius muda, karena sudah bekerja bersama Paulus selama lima tahun, mengetahui benar metode mengajar Paulus. Ia tahu bagaimana Paulus telah menyampaikan berita kepada orang-orang Efesus, termasuk bagaimana ia mengajar mereka ”di hadapan orang banyak dan di dalam rumah-rumah”. (Kisah 20:20, 21, Bode) Karena telah dilatih dengan baik dalam cara-cara pengabaran sedemikian, Timotius benar-benar dapat menjadi bantuan yang bagus bagi sidang-sidang!
19. Apa yang Paulus katakan tentang Timotius lebih dari sepuluh tahun setelah mereka melayani bersama?
19 Lima atau enam tahun lagi berlalu, dan Paulus berada dalam penjara di Roma. Timotius, yang baru saja dibebaskan dari penjara, ada besertanya. (Ibrani 13:23) Bayangkan adegannya: Kemungkinan dengan menggunakan Timotius sebagai sekretarisnya, Paulus mendiktekan sepucuk surat kepada orang-orang Filipi. Dengan penuh pertimbangan, Paulus selanjutnya mengatakan, ”Dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, . . . Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; . . . Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.”—Filipi 1:1; 2:19-22.
20. Apa yang membuat Timotius menjadi panutan yang begitu mengagumkan bagi kaum muda?
20 Pasti, Timotius muda adalah teladan yang mengagumkan! Ia seorang rekan yang begitu dapat dipercaya dan setia bagi Paulus, yang berpaut kepadanya dalam masa senang dan susah, mendukungnya dalam pekerjaan pengabaran, dan rela melayani ke manapun ia dikirim. Ia mengorbankan apa yang disebut kehidupan yang normal di rumah, namun kehidupannya dalam dinas Allah benar-benar telah mendatangkan kepuasan kepadanya. Timotius benar-benar ’tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Kristus, yang telah mati untuk dia’. (2 Korintus 5:15) Apakah saudara tergerak untuk meniru teladannya?
Hidup untuk Dunia Baru Allah
21. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa Timotius selalu memikirkan hal-hal rohani?
21 Timotius, sebenarnya, hidup untuk dunia baru Allah. Ia tidak hanya memikirkan apa yang ada sekarang tetapi menggunakan kehidupannya sehingga menghasilkan manfaat yang kekal. (Matius 6:19-21) Karena ayah Timotius seorang Yunani dan rupanya seorang yang tidak beriman, ia mungkin menganjurkan Timotius untuk mengejar pendidikan tinggi dan karir duniawi. Tetapi sebagai hasil dari pengajaran yang saleh dari ibu dan neneknya, kehidupan Timotius sibuk dengan sidang Kristen. Ia mengejar kepentingan rohani, rupanya tetap melajang sedikitnya untuk suatu waktu, dan memenuhi syarat untuk melayani bersama rasul Paulus.—2 Timotius 1:5.
22. Bagaimana brosur School menonjolkan haluan kehidupan yang sama dengan haluan Timotius kepada kaum muda dewasa ini?
22 Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara akan menggunakan masa muda saudara dalam haluan yang ditempuh Timotius? Brosur School and Jehovahˈs Witnesses menyebutkan haluan kehidupan sedemikian ketika menjelaskan mengenai kaum muda Saksi, ”Cita-cita utama mereka dalam kehidupan ialah melayani dengan jitu sebagai pelayan-pelayan Allah, dan mereka menghargai pendidikan di sekolah sebagai bantuan untuk mencapai tujuan itu. Jadi umumnya mereka memilih kursus yang berguna untuk menunjang diri mereka sendiri dalam dunia modern. Jadi, banyak yang mungkin mengambil kursus kejuruan atau sekolah kejuruan. Pada waktu meninggalkan bangku sekolah mereka ingin mendapat pekerjaan yang memungkinkan mereka berkonsentrasi pada pekerjaan mereka yang utama, pelayanan Kristen.”
23. Mengapa seharusnya tidak sulit bagi kaum muda Kristen untuk menjawab pertanyaan, Apa yang akan saya lakukan dengan kehidupan saya?
23 Bagi saudara yang benar-benar menghargai apa yang dilakukan Allah Yehuwa dan PutraNya untuk saudara, seharusnya tidak sulit menjawab pertanyaan, Apa yang akan saya lakukan dengan kehidupan saya? Sebaliknya dari hidup untuk diri sendiri dan kesenangan pribadi, saudara akan menggunakan kehidupan saudara untuk melakukan kehendak Allah. Saudara akan menempuh kehidupan, seperti Timotius, sebagai seorang yang rohani.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Ulangan
◻ Mengapa orang-orang Kristen sejati hendaknya tidak menaruh karir duniawi di tempat pertama dalam kehidupan?
◻ Nasihat yang salah apa telah diberikan oleh beberapa orang, namun apa yang dapat kita pelajari dari jawaban Yesus kepada Petrus?
◻ Dalam hal-hal apa Yesus dan Timotius merupakan panutan yang baik bagi kaum muda?
◻ Apa artinya memiliki cara berpikir rohani?
[Gambar di hlm. 20]
Lukas, walaupun seorang dokter yang terlatih, menaruh perkara-perkara Kristen di tempat pertama dalam kehidupan
-
-
Kaum Remaja—Apakah Kalian Maju secara Rohani?Menara Pengawal—1987 (Seri 39) | Menara Pengawal—1987 (Seri 39)
-
-
Kaum Remaja—Apakah Kalian Maju secara Rohani?
”Perhatikanlah [”renungkanlah”, NW] semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.”—1 TIMOTIUS 4:15.
1, 2. Apa artinya maju secara rohani, namun hal itu tidak berarti apa?
APA artinya maju secara rohani? Ini berarti menjadi seperti Yesus dan Timotius ketika masih muda, yang menaruh kepentingan rohani di tempat pertama dalam kehidupan mereka. Jika saudara maju secara rohani, saudara akan mengetahui apa yang ingin saudara lakukan dengan kehidupan saudara. Saudara tidak akan mengatakan, ’Saya akan mulai memikirkan dengan serius soal melayani Yehuwa pada waktu saya lebih tua nanti.’ Tidak, saudara akan melayani Dia sekarang!
2 Sebaliknya, maju secara rohani tidak berarti menjadi seperti biarawan, berlagak saleh, atau bahkan menjadi kutu buku; juga tidak berarti sedih, selalu serius, dan tidak pernah bergaul. (Yohanes 2:1-10) Yehuwa adalah Allah yang bahagia, dan Ia ingin anak-anakNya di bumi bahagia. Jadi ikut dalam sport dan kegiatan rekreasi lain dengan bersahaja diperkenan Allah.—1 Timotius 1:11; 4:8.
Baptisan Suatu bukti
3. Kemungkinan besar kapankah Timotius dibaptis?
3 Mempersiapkan diri dan kemudian dibaptis adalah bukti bahwa seorang remaja maju secara rohani. Jika, seperti telah dikatakan, Timotius masih remaja ketika menjadi rekan utusan injil dari rasul Paulus, Timotius mungkin dibaptis ketika ia berumur kira-kira lima belas tahun atau lebih muda. Ia telah diberi pelajaran Alkitab sejak kecil, dan setelah diperlengkapi dengan pengetahuan yang memadai serta penghargaan, ia tidak ragu-ragu untuk dibaptis.—2 Timotius 3:15.
4. Pertanyaan apa yang diajukan kepada Filipus, dan meskipun si penanya baru saja belajar tentang Kristus, mengapa Filipus mengabulkan permohonannya?
4 Bagaimana dengan kalian kaum remaja yang telah diajar dalam Alkitab? Apakah saudara telah mempertimbangkan pertanyaan: ”Apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Pada abad pertama, pertanyaan tersebut diajukan oleh seorang pria yang mahir dalam Alkitab tetapi yang baru pada waktu itu mengetahui identitas Kristus. Memang, pria itu tidak mengetahui segalanya tentang maksud-tujuan Allah, namun ia digerakkan oleh penghargaan yang dalam atas apa yang sudah ia ketahui! Jadi, sang murid Filipus tidak mempunyai alasan yang sah untuk tidak membaptis dia.—Kisah 8:26-39.
5. Apa yang dituntut agar saudara dapat dibaptis?
5 Apa yang menghalangi saudara untuk dibaptis? Agar memenuhi syarat, tentu, saudara harus mengerti apa yang tersangkut. Saudara harus benar-benar ingin melayani Yehuwa karena saudara mengasihi Dia. Saudara juga perlu membuat pembaktian pribadi kepadaNya dalam doa. Selain itu, saudara harus berpaut kepada tuntutan moral Allah dan mempunyai cukup pengalaman dalam membagikan iman saudara kepada orang-orang lain. Bila saudara sudah memenuhi syarat, penting untuk terus maju dan dibaptis.—Matius 28:19, 20; Kisah 2:38.
6. Baptisan dapat dibandingkan dengan apa, dan hal itu harus diikuti oleh apa?
6 Meskipun dibaptis menjadi bukti bahwa saudara maju secara rohani, ingat baptisan hanya langkah permulaan. Dengan membuat pembaktian kepada Yehuwa, saudara menjadi orang asing dalam dunia tua ini yang dikuasai oleh Setan. Jadi pembaktian dapat dibandingkan dengan membuat permohonan untuk hidup kekal dalam sistem baru Allah, dan upacara resmi dari baptisan, sebenarnya, adalah pertunjukan di hadapan saksi-saksi yang meneguhkan kenyataan ini. (Yohanes 12:31; Ibrani 11:13) Setelah itu saudara harus dengan setia hidup selaras dengan pembaktian saudara untuk dapat menerima karunia Allah berupa hidup kekal.—Roma 6:23.
Dibuktikan melalui Tingkah Laku
7. Apa hubungan antara sikap saudara terhadap perkara-perkara dunia dengan kemajuan rohani saudara?
7 Apakah saudara maju secara rohani atau tidak juga dibuktikan oleh sikap saudara terhadap perkara-perkara dunia. Perkara-perkara apa? Ini termasuk gaya hidup yang bebas, narkotika, kebebasan seks, film-film imoral, musik yang merangsang, percakapan yang cabul, dansa-dansi yang merangsang, kebanggaan suku dan bangsa, dan sebagainya. (1 Yohanes 2:16; Efesus 5:3-5) Kaum remaja, khususnya, perlu waspada. Ingat, cara saudara bertingkah laku dalam hal-hal sedemikian akan menyingkapkan kesehatan rohani saudara.—Amsal 20:11.
8. Mengapa ada remaja-remaja yang ragu-ragu untuk dibaptis?
8 Setan berusaha agar haluan yang imoral dari dunia ini nampak sangat menarik. Bahkan, seorang remaja berumur 15 tahun mengatakan, ”Makin banyak kami melihat seks dan narkotika di TV, hal itu makin kelihatan normal dalam masyarakat.” Kaum muda yang tidak ikut-ikutan dalam haluan dunia dibuat merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang aneh dan bahwa mereka rugi akan kehilangan sesuatu karena tidak bisa bersenang-senang. Apakah saudara pernah merasa demikian? Begitulah perasaan beberapa orang yang bergaul dengan sidang, dan mereka bimbang. Ketika ditanya mengenai baptisan, seorang remaja mengatakan, ’Saya tidak ingin dibaptis sekarang karena saya mungkin akan melakukan sesuatu yang membuat saya bisa dipecat.’ Namun saudara tidak dapat plin-plan, bercabang hati. Nabi Allah pernah mengatakan, ”Kalau [Yehuwa] itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.”—1 Raja 18:21.
9. Perlindungan apakah yang benar-benar dialami dengan maju secara rohani?
9 Sesungguhnya, dengan menghindari haluan yang imoral dari dunia, satu-satunya kerugian atau kehilangan saudara adalah banyak kesulitan. ”Perasaan muak yang hebat dan penyesalan yang dalam terhadap kehidupan yang telah saya tempuh meliputi diri saya,” pengakuan seorang wanita. ”Saya telah merendahkan harga diri dan menipu diri serta anak yang saya kandung.” Ya, daya tarik dan gemerlap dunia si Iblis hanya khayalan belaka, suatu tipuan. Hal itu tidak memberikan apa-apa yang berharga. Mengikuti haluan dunia mengakibatkan kehamilan di luar pernikahan, keluarga berantakan, penyakit yang ditularkan melalui seks, dan frustrasi serta kesengsaraan yang tidak terkatakan. Jadi dengarkan nasihat, majulah secara rohani. ’Jauhi yang jahat dan lakukan yang baik.’—1 Petrus 3:11.
10. Nasihat apa dan teladan-teladan siapa akan ditaati oleh remaja yang maju secara rohani?
10 Seorang remaja yang maju secara rohani akan mentaati nasihat rasul Paulus, ”Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu [”daya pengertian”, NW].” (1 Korintus 14:20) Timotius muda pasti menerapkan nasihat ini. Dapatkah saudara membayangkan dia mencari pergaulan dengan kaum remaja duniawi yang tidak bermoral dari jamannya? Sama sekali tidak! Teman-temannya adalah sesama hamba Allah. (Amsal 13:20) Tirulah teladannya. Pada waktu akan melakukan kegiatan apapun yang meragukan, tanyalah diri sendiri: Apakah Timotius atau Yesus akan melakukan ini?
Terbukti dari Pelajaran Alkitab
11. Pandangan apakah yang tidak dimiliki oleh kaum remaja dunia, dan bagaimana hal itu diperoleh dan dipertahankan?
11 Sebuah artikel dari Italia yang diterbitkan dalam World Press Review berbunyi, ”Angan-angan dan keputusasaan kaum remaja meningkat dari hari ke hari, dan tidak seorang pun dapat memberi mereka masa depan yang menganjurkan.” Mata yang telah dibutakan dari orang-orang dalam dunia Setan tidak melihat dunia baru yang dijanjikan Allah dan masa depan mulia yang menantikan orang-orang yang memenuhi syarat untuk hidup di sana. (2 Korintus 4:4; Amsal 29:18; 2 Petrus 3:13) Tetapi orang-orang muda yang maju secara rohani melihat hal-hal itu tetap cemerlang dan terang melalui pelajaran Alkitab yang tetap tentu.
12. (a) Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan pengetahuan tentang Allah? (b) Mengapa pengetahuan ini patut diusahakan?
12 Apakah dunia baru Allah nyata bagi saudara? Hal itu dapat demikian, tetapi untuk mencapainya dituntut usaha yang sungguh-sungguh di pihak saudara. Saudara perlu memperkembangkan selera yang besar untuk pengertian Alkitab sehingga ”engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam”. (Amsal 2:1-6) Apa yang membuat seorang pemburu harta terus mencari dan menggali, kadang-kadang selama bertahun-tahun? Ia mempunyai hasrat yang besar untuk memiliki harta benda yang akan membuatnya kaya. Namun pengetahuan jauh lebih berharga daripada harta benda. ”Inilah hidup yang kekal itu,” kata Yesus, ”yaitu . . . mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3) Jika saudara benar-benar mempercayai kata-kata Yesus di sana, pelajaran Alkitab akan menjadi suatu hal yang ingin sekali saudara lakukan yang akan memberikan kepada saudara imbalan yang lebih berharga daripada permata yang tidak ternilai.—Amsal 3:13-18.
13. Saran-saran apa untuk pelajaran akan diikuti oleh remaja-remaja yang maju secara rohani?
13 Saudara akan mendapati bahwa makin banyak saudara belajar, makin besar selera saudara untuk makanan rohani. Kuasailah cara-cara belajar yang baik. Jangan hanya menggarisbawahi jawaban, tetapi carilah ayat-ayat Alkitab yang dikutip, dan kemudian carilah ayat-ayat yang ada hubungannya melalui referensi silang dari Alkitab. Saudara juga dapat melakukan riset tambahan dengan menggunakan indeks, seperti misalnya Watch Tower Publications Index 1930-1985. Analisalah bagaimana bahan itu dapat diterapkan dan bagaimana itu dapat digunakan. Bicaralah kepada orang-orang lain mengenai apa yang saudara pelajari. Dengan demikian pokok-pokok akan ditanamkan dalam pikiran saudara dan hal itu dapat dipakai dalam menganjurkan orang-orang lain untuk juga mengadakan riset. Dengan benar-benar berusaha keras, saudara akan mentaati nasihat yang diberikan kepada Timotius muda, ”Perhatikanlah [”renungkanlah”, NW] semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.”—1 Timotius 4:15; 2 Timotius 2:15.
Diperlihatkan di Perhimpunan dan Dalam Dinas
14. Apa yang membantu membuat perhimpunan-perhimpunan suatu hal yang lebih menyenangkan, dan dengan cara apa saja saudara dapat menganjurkan orang-orang lain pada waktu menghadirinya?
14 Jika saudara menikmati pelajaran Alkitab dan sudah mempersiapkan diri dengan baik, perhimpunan-perhimpunan akan jauh lebih menyenangkan. (Mazmur 122:1; Ibrani 2:12) Maka saudara akan lebih berharap lagi untuk ambil bagian dalam acara yang mengikutsertakan hadirin dan untuk memberikan khotbah-khotbah dalam Sekolah Pelayanan Teokratis. Namun bila menghadiri perhimpunan, ada cara-cara lain untuk memenuhi petunjuk agar ”saling menasihati” dan ”saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik”. (Ibrani 10:24, 25) Apakah saudara, misalnya, mengambil prakarsa untuk berbicara kepada orang-orang lain? Sapaan yang ramah, ”Halo, saya senang melihat saudara!” atau pertanyaan yang sungguh-sungguh, ”Bagaimana keadaan saudara?” bisa begitu menganjurkan, terutama bila diucapkan oleh seorang muda.
15. Bagaimana saudara dapat merelakan diri untuk melakukan pekerjaan yang perlu, dan mengapa sebaiknya mengingat teladan Kristus?
15 Banyak pekerjaan harus dilakukan dalam mengurus sebuah sidang. Dapatkah saudara ambil bagian? Kemungkinan besar, Timotius muda melakukan banyak pekerjaan yang berguna untuk Paulus—menjadi pesuruh, menyediakan hal-hal yang diperlukan, menyampaikan pesan, dan sebagainya. Jika saudara belum melakukan hal itu, ada baiknya saudara menyatakan kepada para penatua kerelaan saudara untuk membantu. Mungkin saudara akan diminta untuk menyampaikan penugasan perhimpunan, membersihkan balai, atau melakukan pekerjaan lain yang perlu. Ingat, Kristus mencuci kaki murid-muridnya, jadi tidak ada pekerjaan yang merendahkan martabat bagi seseorang yang maju secara rohani.—Yohanes 13:4, 5.
16. Kegiatan apa yang oleh sebuah majalah Katolik diakui sebagai tanggung jawab Kristen?
16 Bila kita melihat agama-agama lain, kita benar-benar dapat bersyukur atas latihan yang kita terima di perhimpunan-perhimpunan untuk pekerjaan pengabaran yang sangat penting. Ketika menulis dalam U.S. Catholic bulan September yang lalu, Kenneth Guentert mengatakan, ”Saya dibesarkan dalam jaman ketika orang-orang Katolik tidak boleh membaca Alkitab karena mereka akan mendapatkan gagasan-gagasan yang aneh—seperti berpikir bahwa orang-orang Kristen harus berkeliling mengetuk pintu-pintu, berusaha mentobatkan orang. Kemudian Vatikan 11 muncul, dan saya mulai membaca Alkitab. Benar; sekarang saya berpikir bahwa orang Kristen harus berkeliling mengetuk pintu-pintu untuk mencoba mentobatkan orang-orang.” Ia menambahkan, ”Ini tidak berarti bahwa saya senang sekali dengan gagasan itu, anda tentu maklum; tetapi jika anda membaca Perjanjian Baru, hampir tidak mungkin menghindari kesimpulan ini.”—Matius 10:11-13; Lukas 10:1-6; Kisah 20:20, 21.
17. Bagaimana pelayanan bisa menjadi lebih menyenangkan bagi saudara?
17 Ya, orang Kristen yang mula-mula aktif dalam pengabaran dari rumah ke rumah, dan jelas orang-orang muda seperti Timotius juga terjun dalam pelayanan bersama dengan orang-orang yang lebih tua. Tetapi, memang, bagi beberapa orang pada jaman sekarang pekerjaan ini bukan yang paling menyenangkan. Mengapa tidak? Kemahiran memainkan peranan. Misalnya, bila saudara mahir dalam suatu permainan atau olahraga, tidakkah saudara akan lebih menikmatinya? Halnya sama benar dengan pelayanan. Seraya saudara menjadi lebih cakap menggunakan Alkitab dan membahas topik-topik Alkitab, pelayanan akan menjadi sumber kesenangan, terutama bila saudara menemukan seseorang yang kepadanya saudara dapat membagikan pengetahuan yang memberi kehidupan. Jadi majulah secara rohani! Berlatihlah memberikan khotbah dari rumah ke rumah. Dapatkan saran-saran dari orang-orang lain. Mintalah bantuan Yehuwa.—Lukas 11:13.
Melalui Hubungan dengan Orang-Orang yang Lebih Tua
18. Hubungan macam apa yang dinikmati oleh Yesus dan Timotius dengan orang-orang yang lebih tua?
18 Ketika masih seorang remaja berumur 12 tahun, Yesus senang sekali bergaul dengan orang-orang yang lebih tua, membahas hal-hal rohani. Orangtuanya pernah ”menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka”. (Lukas 2:46) Halnya sama dengan Timotius. Ketika rasul Paulus dan rekan-rekannya mengunjungi Listra, Timotius jelas menikmati pergaulan dengan mereka dan dengan sungguh-sungguh menaruh perhatian kepada ajaran mereka. Ia mempunyai hubungan baik dengan saudara-saudara setempat yang sangat memujinya.—Kisah 16:1-3.
19. Mengapa Paulus khusus memilih Timotius sebagai rekan seperjalanan, dan bagaimana Timotius telah membantunya?
19 Meskipun Timotius dengan rela melakukan pekerjaan fisik untuk orang-orang lain, Paulus khusus memilihnya sebagai rekan seperjalanan karena kesanggupannya untuk melayani kebutuhan rohani orang-orang. Mengingat itu, ketika suatu gerombolan memaksa Paulus meninggalkan Tesalonika, ia mengutus Timotius muda untuk menghibur dan menguatkan murid-murid baru. Jadi Timotius tidak hanya ingin sekali belajar dari orang-orang yang lebih tua dan menikmati pergaulan bersama mereka; ia benar-benar suatu bantuan rohani bagi mereka juga.—Kisah 17:1-10; 1 Tesalonika 3:1-3.
20. Apa yang bijaksana untuk saudara lakukan, dan pekerjaan apa yang dapat saudara lakukan demi kepentingan orang-orang tua?
20 Saudara berlaku bijaksana dengan meniru Yesus dan Timotius dan ingin sekali mendapat manfaat dari pengalaman serta pengetahuan orang-orang yang lebih tua. Carilah pergaulan dengan mereka dan ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Tetapi juga perlihatkan kemajuan rohani saudara dengan membantu mereka. Apakah ada orang-orang yang sudah tua atau lemah fisik yang akan menghargai jika saudara berbelanja untuk mereka atau melakukan pekerjaan lain yang diperlukan? Mungkin saudara hanya perlu mengunjungi mereka, membacakan kepada mereka, dan menceritakan pengalaman-pengalaman yang saudara nikmati dalam pelayanan.
Peranan Orangtua dan Orang-Orang Lain
21. Betapa penting peranan orangtua, dan apa yang tidak dapat dianggap dilebih-lebihkan?
21 Kesehatan rohani dari kaum remaja sebagian besar bergantung pada pengajaran dan teladan yang diberikan oleh orangtua mereka. (Amsal 22:6) Yesus pasti mendapat manfaat dari bimbingan yang diberikan oleh orangtua jasmaninya yang takut akan Allah. (Lukas 2:51, 52) Dan pasti Timotius tidak akan menjadi pemuda yang maju secara rohani jika ia tidak dilatih oleh ibu dan neneknya. (2 Timotius 1:5; 3:15) Pentingnya pengajaran Alkitab yang tetap tentu tidak dapat dianggap berlebih-lebihan! Sebagai orangtua, apakah saudara menyediakan hal ini? Atau apakah ini dilalaikan?
22. (a) Jika orangtua menganggap pelajaran Alkitab keluarga penting, bagaimana pengaruhnya atas anak-anak? (b) Bimbingan apakah yang hendaknya diberikan oleh orangtua kepada anak-anak?
22 Seorang pria muda di kantor pusat sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa menjelaskan bahwa selama tahun-tahun pertumbuhannya, suatu corak yang selalu ada dalam kehidupan keluarga mereka ialah pelajaran Alkitab mingguan dengan anak-anak. ”Kadang-kadang Ayah pulang dari pekerjaan begitu lelah sehingga ia hampir-hampir tidak dapat membuka mata, tetapi pelajaran itu tetap diadakan juga, dan hal ini membantu kami untuk menghargai seriusnya hal itu.” Orangtua, anak-anak saudara tidak mungkin akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada perkara-perkara rohani jika saudara sendiri tidak demikian. Jadi bicarakanlah cita-cita merintis dan menjadi utusan injil serta dinas Betel. Bantu mereka untuk menghargai bahwa pelayanan adalah karir dengan masa depan dan bahwa tidak ada masa depan yang sejati dalam karir duniawi.—Bandingkan 1 Samuel 1:26-28.
23. Bagaimana orang-orang lain dalam sidang dapat membantu kaum remaja untuk maju secara rohani?
23 Orang-orang lain, juga, dapat membantu kaum remaja untuk maju secara rohani. Saudara dapat berusaha untuk bercakap-cakap dengan mereka di perhimpunan. Juga, cobalah melibatkan mereka dalam beberapa kegiatan saudara. Dengan seijin orangtua, seorang penatua dapat mengatur untuk mengajak seorang remaja ikut dengannya pada waktu memberikan khotbah di sidang lain atau mengajak dia jalan-jalan. (Ayub 31:16-18) Apa yang mungkin kelihatannya soal kecil dapat berarti banyak. Seorang pengawas keliling, ketika memperhatikan bahwa seorang anak laki-laki yang mendengarkan khotbahnya tidak mempunyai Alkitab, menghadiahkan sebuah Alkitab kepadanya setelah itu. Anak itu terkesan bukan hanya dengan hadiah itu tetapi juga atas minat yang diperlihatkan kepadanya. Lebih dari tiga puluh tahun kemudian, anak laki-laki itu, yang sekarang telah menjadi penatua, dengan perasaan terharu masih mengingat perhatian yang pengasih dari saudara tersebut.
24. Apa yang menggembirakan untuk kita sadari, dan apa hendaknya tekad kita?
24 Tidakkah menggembirakan untuk menyadari bahwa ada ratusan ribu ’pemuda laksana embun’ yang menyiarkan berita Kerajaan yang menyegarkan dan bahwa sedikitnya ada suatu jumlah yang sama dari wanita-wanita muda yang membentuk ’tentara besar yang menceritakan kabar baik’? Semoga mereka semua mengerahkan usaha untuk maju secara rohani, dan semoga kita semua membantu mereka ke arah tujuan itu.—Mazmur 110:3, BIS; 68:11, NW (TB, ayat 12).
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Ulangan
◻ Apa yang dapat membantu seorang remaja untuk memutuskan kapan dia akan dibaptis?
◻ Bagaimana tingkah laku seorang remaja merupakan petunjuk dari kemajuan rohaninya?
◻ Apa yang dapat membantu kaum remaja untuk menikmati perhimpunan dan dinas pengabaran?
◻ Hubungan apakah yang hendaknya diperkembangkan oleh kaum remaja dengan orang-orang tua?
◻ Bagaimana para orangtua dan orang-orang tua lainnya dapat membantu kaum remaja?
[Gambar di hlm. 24]
Apa yang menghalangi saudara untuk dibaptis?
-