PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb95 hlm. 42-64
  • Laporan Sedunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Laporan Sedunia
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
  • Subjudul
  • Afrika dan Pulau-Pulau di Sekitarnya
  • Asia dan Pulau-Pulau di Pasifik
  • Eropa
  • Amerika Tengah dan Selatan
  • Amerika Utara dan Kepulauan Karibia
  • ’Lihatlah! Ladang Telah Putih untuk Dipanen’
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
yb95 hlm. 42-64

Laporan Sedunia

Afrika dan Pulau-Pulau di Sekitarnya

Benua Afrika terbagi-bagi menjadi beberapa negara. Kemudian, negara-negara ini terbagi-bagi lagi menurut suku dan bahasa. Ledakan kekerasan antar kelompok-kelompok etnik bukan hal yang aneh. Namun di sana terdapat lebih dari 636.000 orang dari antara kelompok bangsa, suku dan bahasa yang dipersatukan dalam ibadat milik Allah yang sejati, Yehuwa. Mereka mendesak orang-orang lain agar ’takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya’, dan banyak orang sedang menyambut anjuran ini dengan penuh penghargaan.—Pny. 14:6, 7.

Beberapa orang yang dahulunya tenggelam dalam takhayul setempat dan perdukunan telah membebaskan diri dari semua itu agar dapat melayani Yehuwa. Di Afrika Selatan, setelah mengetuk pintu dan kemudian dibukakan, Saksi-Saksi berhadapan dengan seorang wanita yang berpakaian Sangoma (dukun) lengkap dengan aksesorinya. Mereka ingin buru-buru pergi, namun wanita tersebut berkukuh agar mereka menyampaikan berita mereka. Salah seorang dari Saksi-Saksi itu menggunakan Ulangan 18:10-12 untuk menunjukkan pandangan Alkitab tentang praktek-praktek spiritisme. Dukun tersebut menerima tawaran pengajaran Alkitab. Ia mengatakan bahwa jika pengajaran Alkitabnya meyakinkan dia bahwa berpraktek sebagai Sangoma bertentangan dengan keinginan Yehuwa, ia akan menghentikannya.

Setelah mempelajari pasal 10 dalam buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi, serta Alkitab, ia membakar semua perangkat yang berkaitan dengan praktek dukun dan mulai menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan. Meskipun menikah secara sah, ia telah berpisah dari suaminya selama 17 tahun. Kini ia melihat perlunya mengoreksi situasi tersebut. Keduanya kini adalah Saksi-Saksi yang berbakti dan dibaptis.

Selama beberapa tahun yang lalu, berita-berita yang paling mengharukan antara lain datang dari Malawi. Betapa sukacitanya Saksi-Saksi Yehuwa di seluas dunia sewaktu mendengar bahwa, pada tanggal 12 Agustus 1993, larangan selama 26 tahun atas Saksi-Saksi Yehuwa di Malawi telah dicabut! Ini diikuti oleh pendaftaran Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal pada tanggal 15 November 1993 dan, pencabutan larangan atas lektur Saksi-Saksi Yehuwa pada tanggal 25 Februari 1994. Menarik sekali, hanya beberapa minggu setelah pendaftaran Lembaga, kantor pusat Ikatan Perintis Muda Malawi, yang dengan brutal telah menganiaya Saksi-Saksi Yehuwa, dihancurkan. Semua kantor mereka ditutup dan banyak dari antara mereka dikejar-kejar dan dibunuh oleh tentara. Yang lain-lain lari menyelamatkan diri ke Mozambik.

Saudara-saudara di Malawi belajar lagi caranya memberi kesaksian dari rumah ke rumah, menawarkan lektur, dan memulai pengajaran Alkitab di rumah. Segera setelah pencabutan larangan atas lektur Lembaga, suatu kampanye seluas negeri diatur untuk bulan April. Selama bulan tersebut para penyiar dapat menyebarkan risalah Apa yang Dipercayai Saksi-Saksi Yehuwa? dalam tiga bahasa. Lebih dari 1.000.000 risalah ini telah disebarkan.

Selama lebih dari 30 tahun, beberapa orang Kristen sejati di São Tomé dan Príncipe, di lepas pantai barat Afrika, dianiaya, dipukuli dan dipenjarakan karena berhimpun bersama untuk mempelajari Alkitab. Namun pada tahun 1993, Saksi-Saksi Yehuwa diberi kebebasan beragama. Kemudian, pada bulan Januari 1994 mereka menikmati Kebaktian Distrik ”Pengajaran Ilahi” selama tiga hari di auditorium yang terbagus, modern dan ber-AC di negeri itu. Intisari dari acaranya bahkan disiarkan di Radio Nasional.

Setelah Pengadilan Tinggi di Zaire memulihkan status legal dari Saksi-Saksi Yehuwa, kebaktian-kebaktian distrik kembali dapat diselenggarakan di negeri itu. Dengan sambutan apa? Kebaktian di Kinshasa pada awal tahun dinas memadati stadion dengan lebih dari 70.000 hadirin. Pada enam Kebaktian Distrik ”Takut yang Saleh” yang pertama pada tahun 1994, hadirinnya berjumlah 120.127, angka pembaptisan 1.155 dan masih ada lagi 19 kebaktian dalam seri ini yang dijadwalkan akan diselenggarakan.

Di Sidang Koumassi Prodomo, Pantai Gading, ada seorang pelayan sidang yang dikenal sebagai seorang yang temperamennya sangat lembut. Namun, ia tidak selalu mendapat reputasi demikian. Sebelum belajar kebenaran, ia suka minum alkohol berlebihan, merokok, mempunyai pergaulan buruk, dan sering mengatasi problemnya dengan berkelahi. Orang-orang yang mengenal dia menyatakan bahwa sebaiknya berteman dengannya atau sebaliknya menjauhi dia sama sekali. Namun ia mengatakan, ”Yehuwa mengasihani saya.” Suatu pengajaran Alkitab dimulai dengannya. Setapak demi setapak ia membuat perubahan dalam hidupnya dan, kemudian dibaptis. Namun seberapa menyeluruh perubahannya? Satu bulan sebelum pembaptisannya, hal ini diuji sewaktu ia dikeroyok oleh beberapa pria. Ia tidak membalas. Beberapa minggu setelah pembaptisannya, hal serupa terjadi. Lagi-lagi ia memperlihatkan bukti bahwa ia telah menanggalkan kepribadian lama yang sesuai dengan haluan tingkah laku sebelumnya, bahwa ia telah diperbarui dengan kekuatan yang menggerakkan pikirannya, dan bahwa ia benar-benar telah mengenakan kepribadian baru yang memantulkan roh Yehuwa.—Gal. 5:22-24; Ef. 4:22-24.

Asia dan Pulau-Pulau di Pasifik

Di Negeri-Negeri Timur dan pulau-pulau di Pasifik, dari antara 514.847 pemuji Yehuwa, 152.343 melayani sebagai perintis.

Di Jepang, seorang perintis yang berupaya membuat 100 kunjungan kembali setiap bulan memutuskan untuk mulai membuat kunjungan kembali bahkan kepada mereka yang tidak menunjukkan minat pada kunjungan pertama. Dengan gagasan tersebut dalam pikirannya, ia mulai membuat catatan tentang setiap orang yang ditemuinya dalam pekerjaan dari rumah ke rumah dan kemudian, dalam waktu tujuh hari, ia mengunjungi mereka kembali. Pada setiap ia melakukan kesaksian dari rumah ke rumah, ia juga berupaya untuk mengadakan lima kunjungan kembali. Ia mempersiapkan dengan saksama apa yang ia akan katakan dan menunaikan dinasnya dengan keyakinan penuh akan berita yang ia sampaikan. Menjelang akhir bulan, ia telah membuat 241 kunjungan demikian. Pada salah satu kunjungan, ia bisa memulai pengajaran dengan seseorang yang mengatakan, ”Saya selalu mengusir kalian. Baru kali inilah saya mau mendengarkan kalian.” Kegigihan yang pengasih membuahkan hasil. Pada akhir bulan, ia melaporkan seluruhnya sepuluh pengajaran Alkitab.

Beberapa tahun lalu telah terjadi arus imigrasi besar-besaran, khususnya dari Asia, ke Selandia Baru. Baru-baru ini, kelompok pelajaran berbahasa Korea dan Thai dibentuk, dan saudara-saudara menanti-nantikan agar sebuah sidang berbahasa Cina segera dibentuk di Auckland, yang menurut laporan, populasi orang Cina telah meningkat hingga lebih dari 50.000 orang. Kota-kota lain di Pulau Utara seperti Wellington dan Palmerston Utara juga telah melaporkan banyaknya minat di kalangan masyarakat Cina.

Beberapa siswa Alkitab telah memperoleh sukses bagus sewaktu mereka menyambut saran agar mereka memperkenalkan kebenaran kepada sanak keluarga mereka. Di Tainan, Taiwan, seorang ibu rumah tangga yang masih muda mulai belajar. Ia tinggal dengan sebuah keluarga besar, yang banyak di antaranya adalah orang terpandang dalam Gereja Presbiterian. Karena gerejanya sering mengkritik Saksi-Saksi karena ’menyerang agama-agama lain’, dengan hati-hati ia menghindari agar tidak melakukan hal ini namun dengan sungguh-sungguh memperlihatkan sifat-sifat Kristen. Ia harus mengendarai sepeda motornya sejauh 16 kilometer ke perhimpunan namun tetap tentu hadir. Tidak lama kemudian, anggota-anggota keluarganya mulai memperhatikan perubahan-perubahan yang ia buat dalam kepribadiannya. Sebagai hasilnya dan kesaksiannya yang bijaksana, ipar perempuannya mulai belajar. Kemudian, suaminya sendiri setuju untuk menyelidiki apa yang sedang dipelajarinya. Kemudian, adik lelaki ipar dan seorang sepupu ipar mulai belajar. Lalu ibu mertuanya menunjukkan minat akan apa yang sedang dipelajari oleh anggota-anggota keluarganya. Wanita muda itu kemudian memberi kesaksian kepada orang-tuanya sendiri, yang tinggal 320 kilometer jauhnya. Mereka mulai belajar. Wanita muda itu, suaminya, dan dua orang dari sanak keluarganya kini telah dibaptis, beberapa kerabat lain membuat kemajuan bagus dalam mempelajari kebenaran, dan sepasang suami-istri lain dari gereja yang sama telah mengundurkan diri agar mereka dapat ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran. Betapa besar berkat dari Yehuwa karena menganjurkan kebenaran kepada orang-orang lain melalui tutur kata maupun tingkah laku yang baik!

Pada tahun 1912, sewaktu C. T. Russell, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, mengunjungi Ceylon, nama Sri Lanka pada waktu itu, Matilda baru berumur 12 tahun. Fotonya dimuat di halaman 239 buku Pemberita; ia sedang duduk di tanah, kedua dari kanan. Belakangan ia melayani selama beberapa tahun bersama suaminya sebagai perintis istimewa. Kini di usianya yang ke-94, ia masih sibuk memberi kesaksian. Baru-baru ini ia menyelesaikan satu tahun dinas perintis ekstra tetap. Ia masih dapat berjalan sedikit-sedikit dengan bantuan tongkat penyangga—cukup untuk memanfaatkan kesempatan yang timbul sewaktu para tetangga, teman-teman, sanak keluarga, para pedagang keliling, tukang pos, atau orang-orang lain mengunjunginya. Namun kebanyakan dari kesaksiannya dilakukan dengan menulis surat. Ia memperoleh nama-nama dan alamat dari kolom-kolom berita duka di koran harian dan menulis kepada beberapa dari mereka. Betapa berbahagianya ia sewaktu menerima surat balasan yang menyatakan penghargaan!

Di Republik Korea, 31 persen dari Saksi-Saksi adalah perintis biasa, dan ribuan lagi ambil bagian dalam dinas perintis ekstra. Beberapa daerah sering dikerjakan. Namun berkat penyajian yang singkat dan tepat, para penyiar memperoleh hasil positif bahkan di rumah-rumah yang orangnya mengatakan bahwa mereka tidak berminat. Kepada seorang wanita Katolik yang mengatakan bahwa ia tidak mau mendengarkan, seorang saudari mengatakan, ”Saya tidak tahu harapan apa yang Anda miliki namun”—sambil menunjuk kepada risalah Kehidupan Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai—”saya memiliki harapan untuk hidup dalam dunia baru penuh damai ini.” Sewaktu seorang wanita lanjut usia lainnya mengatakan bahwa ia tidak berminat, seorang saudari menunjuk kepada risalah yang sama dan bertanya, ”Bila Anda diundang untuk hidup di firdaus yang ditunjukkan di gambar ini, tidakkah Anda akan menerima undangan demikian?” Kedua kunjungan ini menghasilkan pengajaran Alkitab di rumah, kemudian kehadiran di perhimpunan, dan kini kedua wanita tersebut sedang maju ke tahap pembaptisan.

Suatu upaya bersama dikerahkan di Hawaii untuk mencapai orang-orang di mana pun atau dengan cara apa pun mereka bisa dihubungi—mereka yang tinggal di apartemen dengan pengawalan ketat, orang-orang di tempat kerja, dan orang-orang di jalan, di taman, di pantai dan di mana saja. Hasilnya, sidang-sidang mempunyai lebih banyak peta daerah dan daerah dikerjakan dengan lebih saksama. Kesaksian melalui telepon telah membuahkan hasil. Dengan cara seperti ini, seorang saudari menghubungi seorang pemuda angkatan laut yang tinggal di gedung apartemen dengan pengawalan ketat. Pria tersebut berminat sehingga diatur agar sebuah brosur diantarkan kepada pria ini. Kunjungan kembali dibuat oleh seorang saudara yang memulai sebuah pengajaran Alkitab dengan buku Hidup Kekal. Seraya waktu berlalu, pria ini mulai memberi kesaksian kepada teman sekamarnya dan teman-teman sekapalnya. Malahan, ia mengundang mereka (berganti-ganti) untuk duduk dan ikut belajar. Setelah beberapa minggu belajar, pria itu bertanya, ”Bagaimana caranya Yehuwa akan menemukan semua orang yang ingin mengetahui kebenaran sebelum akhir itu tiba?” Saudara itu menjawab, ”Apakah Anda berpikir bahwa hanya kebetulan saja Anda bisa dihubungi melalui telepon pada sebuah bangunan yang tidak bisa dimasuki, belum pernah dikerjakan, dan pada saat Anda sedang berada di rumah?” Pria itu berpikir sejenak dan mengatakan, ”Menarik sekali, karena tepat sebelum saya ditelepon, saya ingin mengetahui apakah ada suatu cara untuk mengetahui apa yang sesungguhnya dikatakan Alkitab.”

Dapatkah seorang Saksi terus mengabar bahkan sewaktu harus dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama? Inilah tantangan yang dihadapi seorang saudari di Pulau Tarawa, Kiribati, di Pasifik Tengah. Dengan segera ia mulai menempatkan brosur ”Lihatlah!” kepada sebanyak mungkin sesama pasien yang mau menerimanya. Seorang pasien, yang memperhatikan bahwa saudari kita mempunyai pengunjung-pengunjung tetap, bertanya apakah mereka semua kerabatnya. Sewaktu dijelaskan bahwa mereka adalah saudara dan saudari rohaninya, termasuk para penatua sidang, wanita itu sangat terkesan. Ia mengutarakan kekecewaannya yang dalam karena selama tiga bulan tinggal di rumah sakit, tak seorang pun anggota agamanya yang cukup prihatin untuk mengunjunginya meskipun mereka tahu bahwa ia sakit parah. Ia meminta pengajaran Alkitab. Pada waktunya, suami dan ibunya juga setuju untuk belajar. Saudari kita dapat meninggalkan rumah sakit sebentar untuk menghadiri kebaktian wilayah. Betapa bersukacitanya ia sewaktu seorang rekan pasien dan beberapa anggota keluarga dari pasien-pasien lain ikut serta dengannya ke kebaktian itu!

Eropa

Pada tahun dinas lalu di Negeri-Negeri di Eropa, termasuk Rusia, yang membentang melewati Pegunungan Ural hingga ke Negeri-Negeri Timur, 248.763.468 jam telah dibaktikan untuk memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah. Terdapat 89.578 orang di bagian dunia ini yang dibaptis sebagai lambang pembaktian mereka kepada Yehuwa. Bagaimanakah caranya orang-orang ini dicapai dengan kabar baik?

Pada tahun-tahun belakangan, ribuan pengungsi berupaya masuk ke Belgia. Ini telah membuka ladang kegiatan baru bagi saudara-saudara di Belgia. Selama tiga tahun lalu, di sebuah pusat penampungan pengungsi yang menampung 480 orang, saudara-saudara telah memimpin 160 pengajaran Alkitab bersama orang-orang dari 43 negeri. Kadang-kadang kelompok pengajaran terdiri dari sepuluh orang. Sebegitu besarnya minat yang diperlihatkan sehingga direktur pusat penampungan tersebut menyediakan sebuah kantor khusus tempat saudara-saudara dapat memimpin pengajaran-pengajaran Alkitab mereka.

Seorang pengungsi muda beragama Katolik dari Slowakia meminta agar pengajaran Alkitabnya diadakan dua kali seminggu. Sewaktu ia menyurati ibunya dan memberi kesaksian kepadanya, ibunya mengunjungi sidang setempat di Slowakia untuk mencari tahu dengan orang-orang macam apa putranya bergaul. Di luar dugaan, ia menerima pengajaran Alkitab, demikian pula putrinya. Pemuda ini juga menulis surat kepada tunangannya. Kakak perempuan tunangannya berusaha menghalangi tunangannya, namun tak lama kemudian mereka berdua belajar. Seraya pemuda di pusat penampungan pengungsi terus menulis surat kepada keluarganya, surat-suratnya dibaca oleh semua anggota keluarganya. Kini sepuluh pengajaran Alkitab dipimpin dengan kerabatnya di Slowakia.

Kesabaran membuahkan hasil—itulah kesimpulan seorang saudari perintis di Republik Ceko. Ia menceritakan, ”Setahun lalu, saya memulai pengajaran bersama seorang wanita muda. Minat dan perhatiannya untuk merenungkan gagasan Alkitab hanya bertahan selama 10 sampai 15 menit selama dua bulan pertama. Beberapa kali ia mengubah hari dan jam pengajaran kami. Namun saya tidak pernah mengatakan kepadanya, ’Saya tidak mempunyai waktu,’ atau, ’Pengajaran ini terlalu singkat,’ meskipun waktu sangat berharga bagi saya dan saya sering harus mengorbankan waktu dua kali seminggu pada malam hari untuk mengadakan pengajaran itu yang hanya 10 menit. Namun kesabaran membuahkan hasil. Setelah dua bulan, wanita muda ini menyarankan agar pengajaran kami dilangsungkan hingga setengah jam, dan belakangan, bahkan satu jam. Sekarang ia menghadiri semua perhimpunan, mempersiapkannya, dan memberikan komentar. Ia meninggalkan agama palsu dan berupaya menuju pembaptisan.”

Video Lembaga Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi di Balik Nama Itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sepasang suami-istri perintis di Kepulauan Faeroe, antara Eslandia dan Norwegia, memiliki dua kaset video yang mereka pinjamkan. Sekali waktu, ada 14 orang yang menunggu giliran untuk melihat video tersebut. Beberapa yang meminjam video itu menunjukkannya kepada orang-orang lain lagi. Seorang pensiunan guru yang telah berlangganan Menara Pengawal dan Sedarlah! selama bertahun-tahun meminjam video tersebut. Sewaktu saudara kita kembali untuk mengambilnya, pria itu sangat antusias dan mengatakan bahwa ia telah menunjukkannya kepada 14 orang di desa itu. Akan tetapi, saudara kita tak dapat mengambil video itu karena sedang dipinjamkan kepada seorang wanita di desa tetangga. Belakangan saudara ini diberi tahu bahwa wanita ini telah mempertunjukkannya kepada 15 orang di desanya. Selama liburan Paskah, guru itu mempertunjukkannya kepada 6 orang lain lagi. Berita terakhir adalah bahwa video itu telah dipinjamkan kepada seorang nelayan. Bekas guru itu memberikannya kepada nelayan tersebut dengan syarat bahwa video itu harus dipertunjukkan kepada ke-11 orang yang ada di kapal nelayannya.

Sewaktu memimpin pertemuan dinas pengabaran pada suatu pagi, seorang penatua di Finlandia memberi tahu kelompok, ”Kita tidak tahu ke mana Yehuwa akan menuntun kita dalam dinas hari ini, namun yang terpenting adalah bahwa kita berdinas karena dengan demikian Yehuwa dapat menggunakan kita menurut kehendak-Nya.” Kemudian, di daerah tersebut, penatua itu merasakan dorongan kuat bahwa ia harus mengunjungi suatu rumah tertentu yang mereka lewati. Rekannya mengatakan bahwa tidak ada orang yang tinggal di situ, namun penatua itu pergi juga ke sana. Mereka berjumpa dengan seorang wanita yang mengatakan bahwa ia dan suaminya baru saja pindah ke situ. Sewaktu saudara-saudara itu memberi tahu dia bahwa mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa, ia meminta mereka masuk ke dalam rumah, dan ia menjelaskan bahwa sebentar lagi suaminya akan tiba. Setelah mereka masuk, wanita itu mengatakan, ”Saya baru saja berdoa kepada Allah agar Ia menuntun salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa kepada kami, karena kami baru saja pindah ke kota ini. Namun bagaimana kalian bisa datang begitu cepat? Baru sepuluh menit yang lalu doa itu saya panjatkan.” Sewaktu suaminya masuk, ternyata ia juga berminat, dan pengajaran segera dimulai dengan mereka. Kemajuannya cepat. Mereka dibaptis pada bulan Mei 1994.

Membuat keputusan tegas untuk mendahulukan kepentingan rohani di atas perkara-perkara materi merupakan suatu langkah penting untuk bertumbuh ke kematangan Kristen. Halnya demikian bagi Jacques, seorang nelayan di Prancis yang berpangkalan di sebuah pelabuhan di Laut Tengah. Jacques belum lama belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Ia ingin menghadiri kebaktian distrik pada musim panas, namun kebaktian itu dilangsungkan di tengah-tengah musim lefa bagi para nelayan pada tahun itu, waktu ketika sebagian besar nelayan bekerja siang-malam untuk menangkap ikan pada musim itu. Lagi pula, Jacques memiliki 12 karyawan yang bekerja di kapalnya. Bagaimana mungkin ia dapat memberi tahu mereka agar tidak menangkap ikan selama beberapa hari pada puncak musim lefa itu? Meskipun ia disebut tolol dan mendapat ejekan, dengan tegas Jacques mendahulukan perkara-perkara rohani dan menghadiri kebaktian bersama istri dan kedua putra mereka yang masih kecil.

Pada hari Senin setelah kebaktian usai, Jacques mencari ikan lagi dengan kapal bersama anak buahnya. Sewaktu mereka menarik jala mereka, sebaliknya daripada menarik sekitar 300 kilogram ikan sarden atau lebih, mereka heran mendapati hampir satu ton ikan bream, ikan yang mahal harganya dan bernilai lima kali lipat dari hasil tangkapan yang mungkin mereka dapat selama hari-hari mereka tidak melaut sepanjang kebaktian! Tak seorang nelayan pun di desa itu yang dapat mengingat adanya orang yang pernah memperoleh tangkapan sebanyak itu!

Seorang pemuda diberi kesaksian sewaktu ia sedang main ski pada liburan musim dingin. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh berminat, ia memutuskan untuk menghadiri perhimpunan setelah pulang ke kota asalnya, di Negeri Belanda, hanya untuk mendapat gambaran tentang Saksi-Saksi. Setelah menghadiri Pelajaran Buku Sidang selama beberapa minggu, ia setuju belajar Alkitab menggunakan buku Hidup Kekal. Setelah beberapa bulan, ia mulai menghadiri perhimpunan hari Minggu, namun tidak ada kemajuan nyata yang mencerminkan keputusan untuk melayani Yehuwa. Pemuda itu telah dibesarkan tanpa kepercayaan akan Allah. Akan tetapi, ketika ia melihat video Alkitab—Sejarah Akurat, Nubuat yang Dapat Diandalkan, hal ini telah mendatangkan pengaruh besar. Ia bertanya apakah ia dapat meminjam video itu selama seminggu lagi. Belakangan ia mengatakan, ”Allah memang ada, dan Alkitab adalah Firman-Nya.” Sejak saat itu, kemajuannya pesat, dan kini ia seorang Saksi Yehuwa yang bergairah.

Amerika Tengah dan Selatan

Di belahan bumi ini, betapa limpah buah yang dihasilkan dalam pekerjaan menjadikan murid! Selama tahun lalu, 1.613.268 pengajaran Alkitab di rumah dipimpin di negeri-negeri ini, dan 91.126 siswa membuat kemajuan ke pembaptisan air.

Sebagai hasil memberi kesaksian dekat Danau Titicaca, di ketinggian Pegunungan Andes di Bolivia, saudara-saudara kita telah memperoleh pengalaman-pengalaman yang bagus. Mereka mendapati bahwa sewaktu mereka memperkenalkan diri sebagai Saksi-Saksi Yehuwa di lingkungan pedesaan yang bernama Atahuallpani, banyak orang akan mengatakan bahwa mereka adalah Saksi-Saksi Yesus Kristus. Sewaktu ditanya mengapa mereka telah mengambil nama itu, mereka menjawab dengan merujuk kepada Kisah 1:8. Setelah diskusi yang positif dengan banyak pertanyaan yang dihadiri oleh pastor-pastor kelompok itu, termasuk dasar Alkitab untuk nama Saksi-Saksi Yehuwa, para penyiar mengundang kelompok itu ke Balai Kerajaan di Corpa.

Beberapa minggu kemudian, tiga dari pastor-pastor kelompok itu ternyata datang ke Balai Kerajaan. Setelah perhimpunan, mereka berbicara panjang-lebar dengan para penatua dan mengundang para penatua itu ke tempat pertemuan mereka untuk menjelaskan lebih banyak tentang pengajaran Alkitab kita. Para penatua mempersiapkan suatu simposium tentang ’Armagedon’, ’Siapa Pergi ke Surga’, dan ’Firdaus di Bumi’. Ada kira-kira 50 orang anggota gereja mereka yang hadir. Setelah ceramah, ketua kelompok mereka berbicara, dengan memberi tahu semua hadirin bahwa mereka telah ’disesatkan dan mempraktekkan agama palsu’. Setelah perhimpunan itu, pastor-pastor dan beberapa orang lainnya dengan hangat memeluk saudara-saudara. Banyak pengajaran Alkitab dimulai dengan anggota-anggota kelompok tersebut. Pada penulisan buku ini, 25 dari antara mereka telah menjadi Saksi-Saksi terbaptis dan 10 orang lainnya membuat kemajuan yang bagus dalam pengajaran Alkitab mereka. Bayangkan sukacita yang dirasakan kelompok orang-orang yang tulus ini sewaktu mereka menyadari, bahwa pada akhirnya mereka telah menemukan pengetahuan yang saksama tentang kebenaran Allah yang memberi hidup!

Di bagian timur El Salvador, saudara-saudara merencanakan untuk mengunjungi ujung daerah terpencil mereka guna memberitakan kabar baik. Setelah berjalan selama beberapa jam menyusuri jalan sempit, naik turun bukit, saudara-saudara tiba di sebuah desa kecil yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Di sebuah rumah, seorang anak laki-laki tuna netra berumur 11 tahun datang ke pintu dan mendengarkan sebentar. Kemudian tanpa disangka oleh saudara-saudara, anak itu menyatakan, ”Saya adalah salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa.” Benarkah? Betapa terkejutnya penyiar sewaktu anak itu menyanyikan lagu nomor 32, ”Dari Rumah ke Rumah”! Ia hafal lagu itu dari awal hingga akhir. Ia mengatakan bahwa ia juga dapat menyanyikan lagu-lagu yang lain, dan dengan segera ia mulai menyanyi nyanyian nomor 105, ”Sambutlah Putra Sulung Yehuwa!” Kemudian ia menjelaskan kepada saudara itu tentang Firdaus bumi. Bagaimana caranya anak ini, yang tinggal di daerah yang sangat terpencil, mengetahui semua ini? Dari anak kecil lain yang bahkan belum dapat membaca. Ibu anak laki-laki itu bekerja untuk suatu keluarga Saksi di kota besar, dan anak itu menemani ibunya ke perhimpunan di Balai Kerajaan. Sewaktu mereka kembali ke pemukiman kecil tempat mereka tinggal, ia menceritakannya kepada temannya yang tuna netra semua yang telah didengarnya. Anak tuna netra itu kini telah pindah ke kota yang lebih besar, dan di sana saudara-saudara sibuk membantu dia membuat kemajuan lebih lanjut dalam kebenaran.

Seorang saudara perintis istimewa di bagian utara Brasil menulis bahwa sewaktu mereka tiba di penugasan, mereka baru tahu bahwa ada empat penyiar yang harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer untuk datang ke perhimpunan, karena tidak ada bus pada akhir pekan. Para perintis memutuskan untuk mengadakan perhimpunan di kota tempat penyiar-penyiar itu tinggal. Minggu pertama ada 40 orang yang hadir. Pada Minggu kedua, jumlah hadirin di dalam rumah sama, namun di luar terdapat pastor dari gereja Sidang Jemaat Allah bersama 15 orang dari kelompoknya. Mereka diundang masuk, namun mereka lebih suka mendengar dari luar. Saudara perintis itu menceritakan, ”Pada akhir perhimpunan, saya keluar untuk berbicara dengan mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Saya beri tahu sang pastor bahwa dahulunya saya juga seorang pastor seperti dia. Ia bertanya, ’Jadi bagaimana Anda bisa menjadi salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa sekarang?’ Untuk menjawab pertanyaannya, saya mengundangnya ke rumah kami, dan ia setuju. Dalam beberapa minggu, ia dan beberapa orang dari kelompoknya meninggalkan gereja mereka dan mulai belajar Alkitab bersama kami.”

Untuk perayaan Peringatan pertama di kota itu, 140 orang telah hadir setengah jam sebelumnya. Sayangnya, tidak ada perlengkapan pengeras suara. Seorang wanita Katolik mengusulkan agar ia mencoba meminjam peralatan tersebut dari gerejanya. Sewaktu ia meminta kepada imam untuk itu, imam itu mengatakan, ”Apakah ini untuk Saksi-Saksi Yehuwa?” Wanita itu menjawab, ”Tidak. Hanya ada delapan Saksi-Saksi. Pengeras suara ini dibutuhkan untuk lebih dari 100 orang Katolik di sana!” Argumen itu tidak berhasil. Seorang wanita Protestan mengajukan usul yang sama, namun pendeta mengatakan, ”Jika untuk Saksi-Saksi Yehuwa, tidak boleh!” Wanita itu berkilah, ”Saya bersama anggota-anggota gereja lain telah menyumbang untuk membeli alat itu, jadi kami jelas berhak untuk memakainya!” Dengan argumen itu, sang pendeta merelakan mereka meminjamnya. Banyak pengajaran Alkitab baru dimulai setelah Peringatan itu. Setiap orang di kota membicarakan tentang bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa telah sungguh-sungguh membantu orang-orang yang tinggal di daerah terpencil.

Pada suatu sore, di kereta api bawah tanah Metro di Caracas, Venezuela, seorang saudari Saksi mencari jalan untuk memberi kesaksian kepada seorang wanita yang duduk di sebelahnya. Saksi itu mulai berbicara tentang masyarakat manusia yang sedang berubah dan bahwa hal itu menuntut agar kita juga harus menyesuaikan diri.

Wanita itu setuju namun mengatakan, ”Itulah yang saya katakan kepada suami saya, namun ia bodoh. Ia ingin membesarkan anak-anak kami dengan cara yang kuno. Ia seorang Saksi-Saksi Yehuwa.”

Penyiar itu memutuskan untuk tidak memperkenalkan diri sebagai seorang Saksi. Sebaliknya, ia mengatakan, ”Setahu saya, Saksi-Saksi Yehuwa adalah orang-orang baik. Saya ingin bertanya, apakah suamimu pemabuk?” Sewaktu wanita itu menyahut, ”Oh, tidak!” saudari kita meneruskan dengan rentetan pernyataan, ”Jadi; apakah ia pecandu narkotik?” ”Pasti ia lelaki hidung belang dan selalu pulang terlambat.” ”Nah, apakah ia mengajarkan kata-kata kotor kepada anak-anak?” ”Saya tahu. Anda harus bekerja keras dan menafkahinya sedangkan ia duduk bermalas-malasan di rumah.” Untuk setiap pertanyaan, jawabannya adalah ”Tidak!” secara tegas, sering kali dengan komentar-komentar tentang sifat-sifat yang bagus dari suaminya. Maka Saksi itu mengatakan, ”Wah, saya jadi tidak mengerti. Di mana letak ketidakberesan suami Anda itu?”

Wanita itu berpikir sejenak dan kemudian mengatakan, ”Begini, ia membawa anak-anak ke perhimpunan di balai selama dua jam. Namun saya telah memberi tahu dia agar tidak usah membawa mereka lagi ke sana.”

”Apa yang mereka bahas di perhimpunan ini?” tanya sang Saksi. Lalu ia bertanya lagi, ”Kalau anak-anak Anda tidak pergi ke perhimpunan itu, apa yang mereka lakukan?” Sekali lagi, Saksi itu mencoba membantu wanita itu untuk bernalar, ”Menurut Anda, apakah lebih baik bagi anak-anak untuk menonton televisi, dengan segala kekerasan, perang, pembunuhan, dan opera sabunnya yang amoral, daripada belajar tentang Allah? Terus terang saja,” lanjut Saksi itu, ”ada banyak wanita cantik, wanita karier, yang sedang mencari suami. Mereka harus menerima pria itu apa adanya, dengan berbagai kekurangannya. Pria-pria itu ternyata pemabuk, pecandu narkotik, suka menyeleweng; mereka menularkan AIDS dan penyakit-penyakit lain kepada wanita-wanita itu, dan wanita-wanita tersebut tampak menyedihkan. Pria yang Anda nikahi itu adalah seorang santo; masakan Anda tidak menghargai dia? Terus terang, saya tidak mengerti jalan pikiran Anda. Jika Anda tidak menginginkan pria itu, saya dengan senang hati mau menikahinya! Suami macam dialah yang saya cari. Jika ada seseorang seperti dia mengatakan kepada saya, ’Ayo pergi ke Balai [Kerajaan],’ saya akan menjawab, ’Ayo!’ dan bila ia mengatakan, ’Anak-anak harus kita ajak,’ saya akan senang sekali. Hargailah apa yang Anda miliki.” Sewaktu wanita itu turun dari kereta, ia tersenyum, dan berterima kasih pada Saksi itu. Kita berharap ia akan mengikuti saran untuk mencari tahu seluk-beluk perhimpunan.

Pengalaman seorang saudari di Paraguay mengilustrasikan bahwa bijaksana untuk bertindak disertai kepercayaan kepada Yehuwa sewaktu kita membuat rencana untuk menghadiri kebaktian. Kebaktian akan diadakan di ibu kota, 580 kilometer jauhnya. Saudari kita mempunyai lima anak kecil, suaminya telah menelantarkannya beberapa tahun sebelumnya, dan uangnya hanya sedikit. Biarpun demikian, ia mulai menabung sedapat-dapatnya agar dapat hadir bersama semua anaknya. Namun, sewaktu hari keberangkatan tiba, uangnya masih tidak cukup untuk membayar biaya transpor. Apa yang dapat ia lakukan? Karena itu adalah kota kecil dan segala sesuatu dapat ditangani dengan mudah, ia bersama dengan lima anaknya, pergi ke terminal bus. Ia menjelaskan kepada orang yang mengurus tiket bahwa ia dan anak-anaknya perlu pergi ke ibu kota namun uangnya hanya cukup untuk dua tiket. Betapa senangnya dia, petugas karcis menyuruhnya naik ke bus bersama keluarganya. Kemudian, sewaktu mulai memungut ongkos karcis setelah perjalanan dimulai, si petugas hanya membebankan satu karcis saja, tiketnya sendiri. Itu adalah bus kelas utama, yang paling mahal di kota mereka. Betapa bersyukurnya keluarga tersebut tidak kehilangan makanan rohani di kebaktian wilayah itu!

Amerika Utara dan Kepulauan Karibia

Selama lebih dari 110 tahun yang lalu, di bagian dunia inilah organisasi Yehuwa di bumi zaman modern mulai berkembang. Pemberitaan kabar baik secara ekstensif telah dilakukan di sana, namun Tuan yang empunya tuaian belum mengatakan bahwa pekerjaan telah usai. Malahan, pada tahun lalu, puluhan ribu telah dibaptis di negeri-negeri ini.

Seorang perintis di Grenada mengatakan bahwa ia merasa agak kecil hati melihat prospek untuk pergi lagi ke suatu daerah yang telah dikerjakan berkali-kali beberapa bulan terakhir. Namun apa yang terjadi? Ia menulis, ”Sewaktu saya mengunjungi Rossell (pemuda berumur 16 tahun) pada pagi itu, ia tampak terkejut. Pada waktu itu, saya bertanya-tanya apakah ia baik-baik saja. Belakangan ia menjelaskan kepada saya bahwa ia tampak terkejut karena ia tidak menyangka doanya dijawab sedemikian cepat. Rupanya, seminggu sebelumnya, ia dengan tulus berdoa agar Allah menunjukkan kepadanya cara yang benar untuk beribadat, dan saya di sini sekarang, sedang berbicara kepadanya tentang Yehuwa.

”Dalam waktu satu bulan, ia mulai menghadiri semua perhimpunan di Balai Kerajaan. Ia gemar membaca, dan menjelang akhir dua bulan ia telah selesai membaca ’Your Will Be Done on Earth’, ’The Nations Shall Know That I Am Jehovah’—How?, Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!, Pencarian Manusia Akan Allah, buku Bertukar Pikiran, Tokoh Terbesar Sepanjang Masa, Buku Kegiatan 1991 dan 1992, kebanyakan dari brosur yang telah tersedia, termasuk terbitan-terbitan terakhir dari Menara Pengawal dan Sedarlah! . . . Ia dibaptis pada bulan Juli lalu di kebaktian distrik. Ia benar-benar telah memahami benarnya kata-kata pemazmur di Mazmur 145:18 (NW), ’Yehuwa dekat kepada semua yang berseru kepadanya, kepada semua yang berseru kepadanya dalam kebenaran.’”

Yang menarik, Rossell telah tinggal di lantai bawah tanah suatu rumah selama dua tahun. Selama waktu itu, ia maupun bibinya belum pernah dihubungi oleh Saksi-Saksi, meskipun daerah itu sering dikerjakan. Betapa pentingnya untuk saksama dalam mengerjakan daerah!

Seorang wanita yang baru bergabung tiba pada hari terakhir Kebaktian Distrik ”Takut yang Saleh” di Antigua. Ia turun dari mobilnya dekat pintu masuk Balai Kebaktian. Beberapa waktu kemudian pada pagi itu, ia mendapati bahwa dompet genggamnya hilang yang berisi lebih dari EC$ 2.000 (US$ 740). Ia ingat terakhir kali ia melihatnya adalah sebelum turun dari mobil. Dengan hati-hati menelusuri kembali langkah-langkahnya dan menanyakannya kepada petugas-petugas parkir tidak membawa hasil. Saudari kita yang telah mengundangnya meyakinkan dia bahwa ”bila dompet itu ditemukan di tempat parkir atau di dalam Balai Kebaktian, teman-teman kita akan mengembalikannya, karena Saksi-Saksi Yehuwa jujur dan pengasih”.

Keesokan paginya, wanita itu karena teringat bahwa di dalam dompetnya terdapat cek atas namanya sendiri yang belum diuangkan, menelepon perusahaan yang mengeluarkannya. Benar-benar di luar dugaan, pengusaha wanita itu berseru, ”Seorang pria Saksi-Saksi Yehuwa baru saja datang dan bertanya apakah saya mengenal Anda dan di mana ia dapat bertemu dengan Anda. Ia menemukan dompet Anda di luar kebaktian mereka kemarin.” Wanita itu lebih yakin daripada sebelumnya bahwa Saksi-Saksi Yehuwa betul-betul takut akan Allah.

Mengurus anggota-anggota keluarga yang sakit adalah tanggung jawab semua orang Kristen tidak soal mereka dalam dinas sepenuh waktu atau tidak. Salah seorang saudari kita di Alaska memikirkan bagaimana caranya untuk terus merintis meskipun kesehatan putrinya membutuhkan perhatiannya pada waktu yang tak terduga. Ini membuatnya hanya dapat melakukan kesaksian umum melalui telepon dari rumah. Kemudian, setelah memikirkannya dengan sungguh-sungguh, ia memutuskan untuk membawa telepon seluler sewaktu dalam dinas pengabaran. Dengan cara seperti ini, ia dapat meninggalkan rumah namun ”siap dihubungi” bila diperlukan. Ia telah menikmati 28 tahun dalam dinas perintis, dan tidak mau melepaskan hak istimewa berharga tersebut.

Seorang saudari dari pulau St. Croix, Kepulauan Virgin AS, merasa perlu membawa bayinya yang baru lahir ke Puerto Riko untuk memperoleh pemeriksaan medis. Pada suatu hari suster kepala membawa saudari ini ke kantornya dan mengatakan, ”Bagaimana Anda dapat datang setiap hari menjenguk bayi Anda dan melakukannya selama tiga bulan? Biaya hotel pasti mahal sekali. Semua ibu lain datang ke pulau ini dan kemudian meninggalkan bayi-bayi mereka di sini dan harus pulang ke rumah.” Saudari itu memberi tahu dia tentang Panitia Penghubung Rumah Sakit, dan ia menjelaskan bahwa sepasang suami-istri telah menerimanya menginap di rumah mereka, mengurusnya, menyediakan transpor ke rumah sakit, dan lain sebagainya. Suster itu bertanya apakah ia telah mengenal orang-orang ini sebelumnya. Sewaktu saudari itu mengatakan, ”Tidak, namun mereka adalah saudara-saudara saya,” suster itu takjub. Sungguh, seluruh staf rumah sakit terkesan. Kata suster kepala, ”Ini adalah agama yang dibutuhkan dunia dewasa ini.”

’Lihatlah! Ladang Telah Putih untuk Dipanen’

Ketika menandaskan kepada murid-muridnya betapa penting pelayanan yang untuknya Yesus melatih mereka. Ia membandingkan hal itu dengan tuaian, katanya, ”Lihatlah! Aku mengatakan kepadamu: Angkatlah matamu dan pandanglah ladang-ladang, bahwa itu sudah putih untuk dipanen.” (Yoh. 4:35) Kemudian ia mengatakan kepada mereka, ”Panen memang besar, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah dengan sangat kepada Majikan panen agar mengutus pekerja-pekerja ke dalam panennya.” (Mat. 9:37, 38) Betapa cocoknya kata-kata tersebut sekarang!

Laporan selama tahun dinas lalu menunjukkan bahwa banyak negeri telah menghasilkan panen melimpah berupa pemuji-pemuji Yehuwa yang bersukacita. Dari antara mereka yang melaporkan kenaikan 20 persen atau lebih adalah Albania, Bulgaria, Ukraina, Estonia, Latvia, Lituania, Angola, dan Mozambik.

Beberapa perkembangan positif telah mendorong perluasan teokratis yang luar biasa di Mozambik selama tahun dinas 1994. Dari perkembangan-perkembangan ini faktor utamanya adalah gelombang besar-besaran dari para pengungsi yang pulang dari negara-negara tetangga, kebanyakan dari Malawi. Empat wilayah seluruhnya pulih kembali selama tahun 1993, pada waktu manakala Mozambik hanya memiliki sepuluh wilayah di seluruh negeri. Suatu faktor lain adalah mengorganisasi kembali sidang-sidang, yang karena keadaan-keadaan perang, telah terputus komunikasinya dengan organisasi. Dan banyak lagi orang-orang berminat yang maju ke pembaktian dan pembaptisan.

Di kota Milange, di propinsi Zambézia, suatu kebaktian wilayah diselenggarakan pada bulan November 1993. Betapa sukacitanya mereka, 505 calon untuk pembaptisan, seperempat dari 2.023 yang hadir pada hari Sabtu pagi, berdiri untuk menjawab dua pertanyaan yang diajukan pembicara. Kemudian, dengan latar belakang Gunung Mlanje yang indah, kelompok besar ini, seraya menyanyikan lagu Kerajaan dengan harmonis, berbaris melewati pusat kota, melewati gereja Katolik, dan menyusuri jalan sejauh enam kilometer menuju ke sungai terdekat untuk dibaptis sebagai Saksi-Saksi Yehuwa.

Beberapa orang yang seperti domba menerima kebenaran dengan cepat. Seorang utusan injil yang baru-baru ini ditugaskan ke Kamboja melaporkan, ”Pada suatu hari Sabtu sewaktu memberi kesaksian dari rumah ke rumah, saya menempatkan sebuah brosur kepada seorang gadis muda. Saya mempertunjukkan penyelenggaraan pengajaran Alkitab dan membuat janji guna kembali dalam dua hari untuk meneruskan pembahasan. Pada hari Senin setelah pelajaran kami, saya menjelaskan kepadanya tentang perhimpunan-perhimpunan dan memberikan slip undangan perhimpunan kepadanya. Ia melihatnya dan mengatakan, ’Sampai ketemu besok.’ Maka pada hari Selasa ia menghadiri Pelajaran Buku Sidang. Pada akhir perhimpunan saya bertanya kepadanya, ’Nah, kapan saya akan bertemu lagi dengan Anda?’ ’Besok?’ tanyanya. ’OK,’ jawab saya, maka kami mengadakan pelajaran kami yang ketiga pada hari Rabu. Pada akhir pelajaran itu saya bertanya, ’Nah, kapan saya dapat bertemu lagi dengan Anda?’ Ia mengeluarkan undangannya dan mengatakan, ’Besok di perhimpunan.’ Maka pada Minggu pertama gadis tersebut dihubungi ia belajar tiga kali dan menghadiri ketiga perhimpunan seluruhnya. Ia terus hadir secara tetap tentu.”

Perbandingan laporan dari Rusia untuk bulan Agustus 1993 dan Juni 1994 memperlihatkan suatu kenaikan 49 persen penyiar dan 87 persen pengajaran Alkitab di rumah. Kebanyakan orang-orang baru dibantu secara orang perorangan. Namun di beberapa daerah, kelompok-kelompok cukup besar telah menerima kebenaran. Seorang pria yang tinggal di sebuah kota dekat St. Petersburg menerima buku Hidup Kekal dari kerabatnya di Republik Georgia. Karena pemuda ini membagikan apa yang dipelajarinya, suatu kelompok kemudian mulai berkumpul untuk belajar dengan bantuan buku tersebut. Atas dasar apa yang mereka pelajari, mereka menghancurkan patung-patung mereka dan membuat perubahan dalam pekerjaan duniawi mereka. Kemudian mereka bertekad mencari Saksi-Saksi Yehuwa agar memperoleh bantuan dalam mengorganisasi pekerjaan pengabaran di daerah mereka. Beberapa perintis datang membantu, dan dalam waktu hanya empat hari mereka memulai 50 pengajaran Alkitab. Kini terdapat 22 penyiar di kota itu, 7 dari antara mereka telah terbaptis, dan masing-masing memimpin sembilan atau sepuluh pengajaran Alkitab. Di Pulau Sakhalin, jauh di sebelah timur, juga terdapat sambutan bagus. Pada bulan Januari 1991, hanya terdapat delapan penyiar di pulau itu. Kini terdapat lebih dari 300 penyiar bergairah yang bergabung dalam enam sidang.

Setiap tahun kantor cabang di Kolombia mengadakan kampanye untuk mengerjakan daerah secara saksama dan, bersama perintis-perintis istimewa sementara, mencapai kota-kota di daerah pedalaman. Tahun ini, perintis-perintis istimewa ditugaskan ke 33 kota di daerah terpencil dari negeri ini, khususnya di dataran sebelah timur. Ini adalah kawasan luas yang sebagian besar merupakan hutan dengan sedikit jalan yang menghubungkan kota-kota terpencil. Meskipun keadaannya sulit, upaya mereka menghasilkan dibentuknya 22 kelompok baru. Di sebuah desa, seorang saudara bertemu seorang pria yang mengatakan bahwa istrinya suka membaca Alkitab. Belakangan ia menyarankan agar mereka mengunjungi tetangganya. Tetangganya kemudian memperkenalkan mereka kepada keluarga lainnya yang ingin belajar. Dalam waktu enam bulan, lima anggota dari ketiga keluarga ini dibaptis, dan kini dua dari antara mereka adalah perintis biasa. Beberapa kerabat lain dan tetangga-tetangga juga mulai belajar. Di tempat yang 18 bulan yang lalu tidak ada Saksi-Saksi, kini ada 80 yang menghadiri khotbah umum di Balai Kerajaan mereka sendiri.

Belum lama ini, sebuah kelompok terpencil di tengah-tengah Guyana hanya mempunyai seorang penyiar terbaptis, seorang saudari. Ia telah bekerja sangat keras di antara orang-orang, yang adalah orang-orang Indian Karibia. Mereka telah membangun sebuah Balai Kerajaan yang sangat bagus yang sisi-sisinya terbuka yang mempunyai tempat duduk untuk lebih dari 500 orang. Balai itu mempunyai perlengkapan pengeras suara dengan mikrofon berbaterai yang diedarkan. Pada setiap hari Minggu, mereka mengadakan Pelajaran Buku Sidang dan Pelajaran Menara Pengawal di pagi hari, mulai pukul 8.30. Pada sore harinya, mereka mengadakan Sekolah Pelayanan Teokratis dan Perhimpunan Dinas. Semua acara harus diterjemahkan ke dalam bahasa Karibia, sebuah bahasa yang belum punya aksara. Untuk hadir di perhimpunan, beberapa berjalan sejauh 40 kilometer sehari sebelumnya. Semua telah duduk sebelum perhimpunan dimulai, dan meskipun tempat duduknya adalah bangku-bangku tanpa sandaran punggung, sedikit saja yang duduk dengan gelisah. Pada hari-hari Rabu malam, kelas-kelas pemberantasan buta huruf dipimpin dalam bahasa Inggris bersama kira-kira seratus orang yang hadir. Pada saat laporan ini ditulis, empat pasang suami-istri merencanakan untuk menikah secara sah sebelum kebaktian distrik. Enam belas pasangan lainnya telah menunjukkan bahwa mereka akan membenahi kehidupan mereka agar mereka juga dapat menjadi hamba-hamba Yehuwa yang berbakti.

Sungguh Yehuwa sedang memakmurkan umat-Nya. Seperti dinubuatkan di Yesaya 9:3 (NW), ”Engkau telah membuat bangsa itu berpenduduk banyak; karenanya engkau telah membuat kegirangannya besar. Mereka telah bergirang di hadapanmu seperti sorak-sorai pada masa menuai.” Di mana pun kita hidup, bagaimana pun keadaan kita, semoga kita semua yang adalah hamba-hamba Yehuwa, satu-satunya Allah yang sejati, ambil bagian sepenuh mungkin dalam pekerjaan besar untuk mengumumkan Kerajaan yang kini sedang dilaksanakan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan