PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb95 hlm. 168-252
  • Meksiko

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Meksiko
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
  • Subjudul
  • Latar Belakang Masyarakat Meksiko
  • Suatu Album Peristiwa Rohani
  • Upaya-Upaya Pertama untuk Mengorganisasi
  • Kantor Lembaga Berbahasa Spanyol di Los Angeles
  • Kantor Cabang di Meksiko
  • Pendaftaran pada Kalangan Berwenang Pemerintah
  • Kabar Baik Mencapai Negara Bagian Chiapas
  • ”Daerah Kita Masih Luas di Meksiko”
  • Negara-Negara Bagian di Utara Mendapat Kesaksian
  • Kampanye Pengabaran Saudara Amaya
  • Bagaimana Pekerjaan di Mexico City?
  • Saudara Rutherford Mengunjungi Meksiko
  • Keluarga Montero Menjadi Keluarga Betel
  • Seluruh Republik Adalah Daerahnya
  • ’Kirimkan Seorang Penyiar’
  • Kebenaran Alkitab Menyebar di Barat Laut
  • Suatu Harta dan Seekor Keledai Mati
  • Mengatasi Rintangan-Rintangan di Tenggara
  • Mula-Mula Musik Waltz, Kemudian Suatu Ceramah yang Bersemangat
  • Lulusan Gilead Tiba!
  • Fred dan Blanche Anderson
  • Teman Sejawat selama Setengah Abad
  • Beberapa Utusan Injil Lain yang Datang
  • Pengawas-Pengawas Kristen yang Pengasih di Kantor Cabang
  • Komunikasi dengan ”Paguyuban”
  • Dari Satu Kebaktian ke Kebaktian Berikut
  • Upaya Keras Dikerahkan untuk Menghadiri Kebaktian
  • La Torre del Vigía de Mexíco—Suatu Lembaga Kebudayaan
  • Kelas-Kelas Pemberantasan Buta Huruf
  • Kebersihan Moral dari Organisasi Yehuwa
  • Dibutuhkan Waktu dan Kesabaran
  • Kebaktian-Kebaktian yang Tak Pernah Kami Lupakan
  • Gambar Hidup Lembaga
  • Fasilitas-Fasilitas Cabang untuk Menjaga Kecepatan Pekerjaan
  • Fanatisme Agama yang Terus Berlanjut
  • Tidak Ada Toleransi Beragama di Sahuayo
  • Pria Itu Mencari Sesuatu di Saku Belakangnya
  • Sambutan yang Memuaskan pada Tahun-Tahun Belakangan
  • ’Hidupkan Kembali Putra Saya, atau Saya Lempar Anda ke Luar’
  • Kursus-Kursus Singkat untuk Pelajaran ”Budaya”
  • Penyelenggaraan Penatua Mendatangkan Manfaat bagi ”Paguyuban”
  • Tiba Waktu Penyaringan
  • Keluarga-Keluarga Besar Bersatu Padu Melayani Yehuwa
  • Respek kepada Orang-Tua Mendatangkan Hasil-Hasil Baik
  • Sekolah Budaya Gilead Mengisi Kebutuhan
  • Penahbisan Fasilitas Cabang yang Baru
  • Sidang Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko
  • Anak-Anak Saksi di Bawah Tekanan Kuat
  • Memperjuangkan Kemerdekaan Hati Nurani di Sekolah-Sekolah
  • Kebaktian-Kebaktian Distrik dan Wilayah—Suatu Kesaksian Besar
  • ”Seruan Bangun Tidur bagi Gereja Katolik”
  • Pertanyaan tentang Penggunaan yang Sepatutnya dari Darah
  • Angka-Angka Berbicara
  • ”Para Penyiar Meluap-luap dengan Gairah”
  • Sekolah Pelatihan Pelayanan
  • Para Perintis Terus Membuka Daerah-Daerah Terpencil
  • ’Balai-Balai yang Lebih Banyak dan Lebih Baik’
  • Membangun dalam Skala yang Lebih Besar daripada Sebelumnya
  • Gembala-Gembala Rohani untuk Kawanan Domba Allah
  • Undang-Undang Baru Sehubungan Asosiasi Agama dan Ibadat Umum
  • Masih Banyak yang Dapat Diceritakan tentang Meksiko
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
yb95 hlm. 168-252

Meksiko

NAMA Meksiko mengingatkan banyak orang akan penari-penari Meksiko dengan kostum berwarna-warni, para gitaris yang memainkan tembang-tembang romantis, kota-kota kecil yang lengang dengan rumah-rumah berdinding putih beratap genting warna merah. Yang lain-lain berpikir tentang kemacetan lalu lintas di kota-kota megalopolis seperti Mexico City, Guadalajara, atau Monterrey. Beberapa terkenang akan orang-orang yang sederhana dan senang menerima tamu, yang tersenyum dan mengulurkan jabat tangan yang bersahabat. Itulah Meksiko, namun masih banyak lagi karakteristiknya.

Di negeri itu terdapat suatu kemakmuran rohani. Meskipun Saksi-Saksi Yehuwa aktif di lebih dari 230 negeri, sejak tahun 1987, di seluas dunia, di atas 10 persen pengajaran Alkitab di rumah yang mereka pimpin berada di Meksiko. Dan program pendidikan Alkitab ini telah membuahkan hasil. Selama lima tahun terakhir, 154.420 orang di Meksiko telah mempersembahkan diri mereka dalam pembaptisan sebagai lambang pembaktian mereka kepada Yehuwa.

Namun masih banyak lagi yang harus dilakukan untuk memberikan kesaksian yang saksama di seluruh Meksiko. Jumlah total penduduknya ada lebih dari 87 juta jiwa. Bahasa resmi adalah bahasa Spanyol; namun, bahasa-bahasa lain serta bahasa-bahasa daerah digunakan juga. Meskipun belum semua orang di Meksiko menerima kesaksian yang saksama, Yehuwa sedang mengumpulkan bagi dinas-Nya orang-orang dari berbagai kelompok yang membentuk bangsa tersebut. Bagaimanakah caranya hal ini tercapai? Untuk menjawabnya, kami mengundang saudara menyertai kami dalam perjalanan menelusuri sejarah Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko.

Akan tetapi, pertama-tama, saudara akan mendapati sangat membantu untuk mengetahui sekelumit mengenai masyarakat Meksiko itu sendiri serta kejadian-kejadian yang telah membentuk sudut pandangan mereka.

Latar Belakang Masyarakat Meksiko

Dari manakah asal-usul mereka? Teori yang paling umum adalah bahwa suku-suku pertama yang mendiami Meksiko berasal dari Asia dan bahwa mereka menyeberang ke daratan yang sekarang kita kenal sebagai Amerika melalui Selat Bering. Mereka telah mapan di Meksiko lama sebelum Tarikh Masehi.

Dalam sejarah Meksiko, terdapat lebih dari satu suku Indian yang terkemuka. Ada suku Olmek, Maya, Zapotek, dan Toltek. Sewaktu orang-orang Spanyol mulai menduduki Hindia Barat selama tahun 1490-an, orang-orang Aztek menguasai sebagian besar dari apa yang sekarang merupakan Meksiko tengah-selatan. Ibu kota mereka, Tenochtitlán, diperkirakan berpenduduk 250.000 jiwa. Namun pada tahun 1521, ketika penguasa Aztek terakhir menyerah kepada Hernán Cortés, negeri ini jatuh ke bawah jajahan Spanyol.

Orang-orang Aztek adalah penyembah matahari, dan mereka juga menyembah kekuatan-kekuatan alam seperti hujan dan api, yang mereka sebut sebagai pemelihara kehidupan. Dengan kedatangan orang-orang Spanyol, timbullah bentrokan kebudayaan. Di bawah pemerintahan Spanyol, agama Katolik Roma dipaksakan kepada orang-orang Indian oleh dekret negara. Lambat laun, korban-korban berupa manusia yang menyertai ibadat mereka dahulu dihentikan, namun kepercayaan dan praktek-praktek lain dilebur dalam agama baru mereka.

Selain eksploitasi oleh penguasa-penguasa Eropa, terdapat penindasan halus yang didasarkan atas agama baru. Mengapa demikian? Pendidikan dikendalikan oleh gereja dan ditujukan hanya bagi golongan kaya dan berpengaruh, sedangkan rakyat jelata dibiarkan buta huruf dan bodoh. Ini membuat mereka menjadi mangsa empuk bagi fanatisme agama.

Hampir tiga abad telah berlalu, manakala kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan Katolik Roma telah menjadi struktur dasar dari kehidupan masyarakat; kemudian, pada tahun 1810, pecahlah pemberontakan melawan kekuasaan Spanyol. Pemberontakan itu dipimpin oleh seorang imam, Miguel Hidalgo y Costilla, dan menandai awal dari perang-perang kemerdekaan. Negara baru dan Gereja Katolik Roma terus bersekutu erat, dan masyarakat terus menganut agama Katolik.

Meskipun demikian, dengan berlalunya waktu, pemerintah menjadi yakin bahwa agama lebih banyak mendatangkan kerugian daripada kebaikan, maka di antara Leyes de Reforma (Undang-Undang Reformasi) terdapat suatu undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1859 untuk memisahkan Gereja dan Negara. Undang-undang ini juga memerintahkan penyitaan seluruh kekayaan gereja.

Belakangan pada tahun 1910, negeri itu kembali diguncang oleh revolusi, kali ini dalam upaya menggulingkan kediktatoran Porfirio Díaz. Kesuksesan ini mengarah kepada upaya baru pada tahun 1917 untuk memberlakukan Undang-Undang Reformasi. Pada saat itu, kemerdekaan beragama dikukuhkan oleh undang-undang di Meksiko namun disertai ketetapan-ketetapan tertentu yang khusus ditujukan untuk membatasi pengaruh Gereja Katolik Roma. Sementara revolusi mereda, berlangsunglah suatu gerak maju yang akan mendatangkan kemerdekaan yang bahkan lebih besar lagi. Itu adalah penyebaran kabar baik tentang maksud-tujuan Allah bagi umat manusia.

Suatu Album Peristiwa Rohani

Kisah tentang pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko bagaikan suatu koleksi foto, suatu album historis yang berharga. Halaman pertama dari album kita merekam peristiwa pada tahun 1893. Pada tahun tersebut, seorang pria di Meksiko bernama Stephenson menulis sepucuk surat yang menunjukkan minat bukan hanya untuk mempelajari kebenaran Alkitab tetapi juga untuk membagikannya kepada orang-orang lain di Meksiko. Surat tersebut dialamatkan kepada kantor Lembaga Menara Pengawal di Allegheny, Pennsylvania (AS). Bunyinya, ”Saya melampirkan lima dolar. Tolong gunakan ini sebagai pembayaran langganan ’Zion’s Watch Tower’ selama satu tahun dan berkenaan uang kembalinya, tolong gunakan untuk mengirimkan sebanyak mungkin dari ketiga set ’Millennial Dawn’, karena saya berhasrat mengirimkannya kepada beberapa sahabat di sini dan di Eropa. Semoga saya menemukan, dalam ’Watch Tower’, artikel-artikel yang mendatangkan kebaikan bagi negeri ini bila diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Spanyol; saya bahkan akan menerjemahkan ’Dawns’, jika saya mempunyai dana untuk menerbitkannya.”

Hal ini terjadi selama masa pemerintahan Porfirio Díaz—suatu masa ketika masih terdapat golongan bangsawan yang religius dan golongan buruh yang sangat miskin di Meksiko. Golongan buruh itu sangat taat beragama dan didominasi oleh pemimpin agama Katolik. Pada tahun 1910-11, meluasnya kekerasan dan pertumpahan darah mengarah kepada perubahan administrasi. Díaz dipaksa turun dari jabatannya.

Setelah debu gejolak revolusi agak berkurang dan negeri itu telah rusak secara fisik dan ekonomi akibat perang, beberapa orang mulai mencari Allah. Orang-orang yang telah melarikan diri ke utara ke Amerika Serikat mulai kembali, dan dari antara hal-hal yang dibawa beberapa orang bersama mereka adalah harta dalam bentuk buku-buku yang menjelaskan Alkitab. Ada juga Siswa-Siswa Alkitab dari Amerika Serikat yang berulang kali mengadakan perjalanan ke utara Meksiko untuk membagikan kabar baik kepada orang-orang di sana. Hasilnya, beberapa orang di berbagai tempat terpencil di Meksiko mulai mengenal kebenaran dan berbuat sebisa mungkin untuk menyebarkannya kepada orang-orang lain.

Upaya-Upaya Pertama untuk Mengorganisasi

Abel Ortega, seorang pemuda yang berniat mempelajari ilmu kedokteran, mengadakan perjalanan ke San Antonio, Texas, pada tahun 1917. Di sana, dari Saudara Moreyra, ia belajar tentang maksud-tujuan Allah bagi umat manusia. Abel mengubah rencananya; maka sekembalinya ke Meksiko, ia diperlengkapi dengan suatu rencana yang lebih baik, The Divine Plan of the Ages (Rencana Ilahi Sepanjang Zaman). Pamannya, yang telah mengurus pendidikan medisnya, tidak senang, ataupun terkesan akan kepercayaan baru yang dianut keponakannya. Akibatnya, Abel harus angkat kaki dari rumah. Ia pindah ke pinggiran Mexico City, ke suatu pemukiman yang dikenal sebagai Santa Julia. Di sana, di bawah dedaunan pohon besar, ia mulai mengadakan perhimpunan. Dalam waktu dua tahun, kelompok ini terdiri dari sekitar 30 orang.

Seraya jumlahnya bertambah, semakin jelas bahwa mereka membutuhkan suatu tempat berhimpun yang layak. Ini mereka temukan di pusat kota. Menjelang tahun 1919, kebaktian-kebaktian kecil Siswa-Siswa Alkitab, empat hari lamanya, juga diselenggarakan di Meksiko.

Akan tetapi, tidak lama kemudian, Abel Ortega terpikat dengan suatu kelompok agama baru di Prancis. Ia tidak lagi berjalan seiring dengan bekas saudara-saudara Kristennya. Perpecahan terjadi, dan tinggal beberapa orang yang berupaya melakukan kehendak Yehuwa.

Kantor Lembaga Berbahasa Spanyol di Los Angeles

Dalam album historis kita sehubungan masa ini, kita mendapati seorang pria Kolombia berperawakan tinggi-langsing, Roberto Montero, yang belajar kebenaran dan dibaptis di Amerika Serikat pada tahun 1914. Gairahnya yang mula-mula menggerakkan dia berupaya sebisa mungkin untuk menyebarkan kabar baik. Selama beberapa waktu, ia bekerja di Rumah Betel Brooklyn sewaktu C. T. Russell masih menjadi presiden Lembaga Menara Pengawal. ”Rupanya, antara tahun 1917 dan 1918,” menurut putrinya, Maria Luisa Montero (de Bordier), ”Saudara Rutherford [presiden kedua Lembaga Menara Pengawal] mengutus ayah saya ke Los Angeles untuk mengurus suatu kelompok berbahasa Spanyol yang telah terbentuk di sana dan juga untuk memimpin produksi La Torre del Vigía, yang kini disebut La Atalaya (Menara Pengawal), dalam bahasa Spanyol.” Maka, Roberto Montero mendirikan sebuah kantor di Los Angeles, Kalifornia, dan di sana mulai menerjemahkan publikasi-publikasi Lembaga ke dalam bahasa Spanyol dan mengirimkannya kepada orang-orang berbahasa Spanyol yang memesannya.

Dari sana, majalah La Torre del Vigía mencapai Meksiko. Kadang-kadang majalah-majalah itu dikirim secara bulanan; kadang-kadang dua bulan sekali. Kantor yang sama di Los Angeles itu juga mendistribusikan buku-buku yang ditulis Pastor Russell. The Divine Plan of the Ages dan Naskah dari Photo-Drama of Creation (Drama-Foto Penciptaan) menjadi sangat terkenal di Meksiko.

Kantor Cabang di Meksiko

Meskipun problem-problem dialami oleh kelompok yang dahulunya berhubungan dengan Abel Ortega di Mexico City, ada orang-orang Meksiko berhati jujur yang lapar akan kebenaran dan yang terus mempelajari Alkitab dengan bantuan publikasi-publikasi Menara Pengawal. Dari berbagai penjuru Republik berdatangan surat-surat pesanan lektur. Hasilnya, pada akhir tahun 1920, Roberto Montero mengadakan tur ke Meksiko dan mengunjungi beberapa orang yang menunjukkan minat. Ia bertemu dengan kelompok di Mexico City—waktu itu sekitar 13 orang—juga dengan kelompok-kelompok yang berkembang di Monterrey, Guadalajara, Puebla, dan Veracruz.

Menjelang tahun 1925, beberapa kelas, atau sidang, telah terbentuk. Dalam waktu beberapa tahun berikutnya, jumlah kelas tersebut meningkat menjadi sembilan. Akan tetapi, menjelang tahun 1929 hanya empat yang masih ada.

Kemudian, pada penghujung tahun 1929, Saudara Rutherford memberikan perhatian khusus kepada Meksiko, mendirikan suatu kantor cabang di Mexico City. David Osorio Morales, seorang saudara muda dari Amerika Serikat, ditugaskan memimpin pekerjaan. Dengan pengorganisasian lokal yang lebih baik, pemberitaan kabar baik membuat kemajuan yang lebih besar.

Kala itu, hubungan antara Gereja Katolik Roma dan pemerintah sedang tegang. Beberapa gereja Katolik ditutup. Sewaktu uskup agung Meksiko, Don José Mora y del Río, mengecam ketetapan-ketetapan dari Undang-Undang tahun 1926, ia dijebloskan ke penjara. Ini semua memicu awal perang Cristeros. Sekali lagi, para tentara dan pasukan bersenjata milik oposisi beraksi di tengah-tengah Republik. Setelah bertikai sekitar empat tahun, suatu kesepakatan dicapai, dan ibadat berjalan kembali di gereja-gereja. Namun hubungan antara Gereja dan Negara semata-mata hanya bersifat saling toleransi. Undang-Undang tahun 1917, yang membatasi agama, terus berlaku. Di kalangan masyarakat Meksiko, ada orang-orang yang lapar dan dahaga akan keadilbenaran, namun tidak banyak yang tahu ke mana mencarinya.

Pendaftaran pada Kalangan Berwenang Pemerintah

Pada tanggal 23 Mei 1930, kantor cabang Lembaga mengajukan permohonan kepada Sekretariat Pemerintah untuk mendaftarkan Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab Internasional. Di antara tujuan-tujuan dasar yang ditetapkan adalah yang berikut:

”Bahwa Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab Internasional mempunyai tujuan untuk menyebarkan, dengan sarana apa pun yang memungkinkan, prinsip dan kebenaran yang menyumbang pada peningkatan seluruh golongan sosial, namun khususnya kelompok yang lebih rendah, mengejar peningkatan status mereka secara ekonomi, maupun secara moral, mental dan fisik.”

Pada surat permohonan dibuat acuan kepada fakta bahwa, dalam mewujudkan sasaran-sasarannya, Perkumpulan menyebarkan bahan-bahan bacaan tercetak di samping memanfaatkan sarana-sarana komunikasi lainnya, yaitu penyelenggaraan khotbah umum yang topik-topiknya diuji dalam terang Alkitab, serta pengorganisasian kelas-kelas untuk belajar. Pada waktu itu, pemerintah Meksiko berupaya memberantas fanatisme agama maupun kebodohan yang merupakan penyebabnya. Untuk alasan ini, surat permohonan tersebut menandaskan aspek pendidikan dari pekerjaan kita. Sehubungan sifat kegiatan religius dari Perkumpulan, Bagian ”e” dari Ketentuan Kedua menyatakan:

”Bahwa para anggotanya memiliki rasa hormat yang dalam, dan melalui tutur kata dan perbuatan mereka memberikan pujian kepada Pencipta langit dan bumi, Allah Yehuwa, dan menyatakan perasaan-perasaan mereka tanpa menggunakan ritual dan upacara, dsb., namun hanya dengan argumen dan penalaran yang meyakinkan serta memuaskan hati, bersifat sama sekali antikependetaan dan menentang penjajahan hati nurani dan pengekangan akal sehat.” Setelah itu, tanpa ragu-ragu dinyatakan bahwa kita ”tidak membentuk suatu sekte agama”, dan selanjutnya sebelas pokok dikutip sebagai dukungan.

Pada tanggal 2 Juni 1930, datanglah jawaban dari Sekretariat Pemerintah yang berbunyi, ”Sekretariat ini mengesahkan operasi yang dilakukan bagi Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab Internasional, asalkan perkumpulan tersebut tidak melanggar apa yang ditetapkan dalam undang-undang yang mengatur masalah tata cara ibadat dan perilaku eksternal . . . ”

Belakangan, pada tanggal 14 Desember 1932, sebuah permohonan baru diajukan, untuk mengubah nama dari Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab Internasional menjadi, Sociedad de la Torre del Vigía (Lembaga Menara Pengawal), tanpa mengubah moto yang telah dinyatakan. Namun, terdapat paragraf-paragraf penjelasan yang ditambahkan, antara lain:

”Kami tidak ambil bagian apa pun dalam politik. Kami percaya bahwa Yehuwa [adalah] Pencipta langit dan bumi, dan bahwa Alkitab adalah Firman-Nya yang menyingkapkan maksud-tujuan-Nya bagi umat manusia. Bahwa Ia telah berjanji untuk mendirikan pemerintahan dan wewenang-Nya atas bumi, di bawah pengarahan Tuhan Yesus Kristus, dan bahwa kita telah berada dalam masa pendirian pemerintahan ini, yang akan ada demi kebahagiaan segala bangsa di dunia.”

Paragraf lain selanjutnya menyatakan kedudukan netral dari Lembaga. Kementerian Pemerintah menyatakan telah menerima permohonan tersebut pada tanggal 20 Desember 1932. Jadi, lebih dari 60 tahun yang lalu perwakilan yang sah dari Saksi-Saksi Yehuwa telah didaftarkan pada kalangan berwenang di Meksiko. Selaras dengan tujuan-tujuan yang dicantumkan sejak dahulu, pemberitaan kabar baik telah menyebar ke segenap penjuru negeri.

Kabar Baik Mencapai Negara Bagian Chiapas

Bahkan sebelum pendaftaran tersebut, kabar baik telah mencapai Negara Bagian Chiapas, di bagian selatan negeri itu, dan itu dibawa ke sana oleh seseorang yang bukan Siswa Alkitab, sebutan bagi Saksi-Saksi Yehuwa waktu itu. Dari daerah tersebut, seorang pria kaya bernama Del Pino pergi ke Eropa untuk belajar kedokteran. Sewaktu di sana, ia juga belajar banyak dari Siswa-Siswa Alkitab. Sepulangnya ke Meksiko, ia mempersiapkan sebuah balai tempat ia bisa mengundang para pekerjanya di Montserrat Hacienda maupun para rohaniwan Evangelis setempat. Ia tahu caranya menemukan hal-hal dalam Alkitab, dan ia memperoleh banyak kesenangan dalam menjelaskan kebenaran-kebenaran yang bersifat doktrin kepada orang-orang yang telah berkumpul.

Salah seorang yang mendengarkan diskusi-diskusi ini dengan pikiran dan hati terbuka adalah pemuda bernama José Maldonado, yang, pada tahun 1924, bekerja di hacienda (perkebunan). Tidak ada bukti bahwa majikannya, Dokter Del Pino, pernah secara aktif bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun ia memang menerima publikasi-publikasi Menara Pengawal. Akan tetapi, kebenaran Alkitab yang telah didengar oleh pemuda José menimbulkan keinginan dalam dirinya untuk ambil bagian dalam memberitakan kebenaran Alkitab. Pada tahun 1927, José menetap di Tuxtla Gutiérrez, dan dari sana ia menyebarkan kabar baik dan membagikan lektur Alkitab di seluruh Negara Bagian Chiapas—tanpa pelatihan apa pun dari organisasi. Di kota lain, Tapachula, dekat perbatasan Guatemala, Josefina Rodríguez juga mulai mengabarkan berita Alkitab pada waktu itu.

Beberapa tahun kemudian, seorang saudara bernama Carreón mengunjungi José Maldonado dan Josefina Rodríguez. Ia menggunakan rumah Saudara Maldonado sebagai pusat operasinya, kembali ke sana setiap empat atau lima hari untuk mengambil persediaan lektur seraya ia mengerjakan daerah menyusuri Pantai Pasifik antara kota Arriaga dan Tapachula. Pemandangan di sana indah, namun jalan-jalan pegunungan kurang baik, sehingga sebagian besar perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Pada malam hari, Saudara Carreón akan menyampaikan khotbah dan kemudian menawarkan publikasi Lembaga. Banyak lektur yang ditempatkan dengan cara demikian. Akan tetapi, ia melakukan aktivitas pengabarannya sambil menjual barang dagangan.

Di suatu kebaktian di Mexico City tahun 1931, para kolportir diinstruksikan untuk berkonsentrasi pada penyebaran lektur Alkitab sebaliknya daripada menjual barang-barang lain. Saudara Carreón tersinggung karena hal ini dan meninggalkan organisasi. Kemudian ia bergaul dengan seorang pria bernama Pérez, di Veracruz. Belakangan, mereka membentuk suatu kelompok yang disebut Estudiantes Nacionales de la Biblia (Siswa-Siswa Alkitab Nasional).

Sehubungan José Maldonado, sejak semula ia telah terkesan akan fakta bahwa organisasi Yehuwa bersifat internasional. Ia sangat tergerak oleh apa yang didengarnya di kebaktian di Mexico City. Acaranya menonjolkan nama Saksi-Saksi Yehuwa dan tanggung jawab yang menyertai dalam menyandang nama tersebut. Sebelum kebaktian usai, Saudara Maldonado telah memutuskan untuk membaktikan sepenuh waktunya untuk mengabar sebagai kolportir. Memang, terdapat kebutuhan besar untuk pemberita-pemberita kabar baik. Di kala itu, hanya terdapat 82 Saksi-Saksi di seluruh negeri.

”Daerah Kita Masih Luas di Meksiko”

Pada tahun berikutnya, dengan tujuan ingin meluaskan dinasnya, Saudara Maldonado mengutarakan hasratnya untuk mengabar di Guatemala, yang berbatasan dengan Negara Bagian Chiapas. Kantor Cabang Lembaga di Meksiko menjawab, ”Saudara Maldonado yang kami kasihi, Daerah kita masih luas di Meksiko. Kita dapat mengatakan bahwa daerah tersebut belum pernah dikerjakan. Ada sekitar 15.000.000 penduduk di Meksiko. Sedikitnya 7.000.000 kesaksian harus diberikan dan kami hanya bisa memberikan 200.000 . . . Masih ada cukup banyak daerah untuk sekitar 100 kolportir selama lima tahun mendatang. Pada saat ini kita hanya memiliki 33 di ladang. Jadi saudara dapat bayangkan betapa banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan di negeri ini.” (Sebuah kesaksian adalah kesaksian lisan tentang Yehuwa dan maksud-tujuannya disertai, bila mungkin, dengan penempatan beberapa lektur.)

Saudara Maldonado dan istrinya menerima penugasan untuk memberi kesaksian ke Negara Bagian Morelos, di selatan Mexico City; kemudian, ke Negara Bagian Chiapas lagi, dan belakangan, Guerrero, agak jauh ke bagian barat dari Chiapas. ’Sewaktu kami tiba di Negara Bagian Guerrero, kami membeli seekor keledai bernama Volcán yang sangat disayangi istri saya,’ demikian Saudara Maldonado memberi tahu kami, ’karena di sekitar Arcelia tidak ada transportasi. Di satu sisi dari keledai kita taruh lektur, dan di sisi lainnya koper berisi pakaian kami.’

Pada akhir tahun 1933, Saudara Maldonado berada di Negara Bagian Veracruz di pantai timur. Sewaktu ia berada di sana, peralatan baru untuk digunakan dalam pekerjaan pengabaran dikirim dari Mexico City: sebuah mesin perekam elektris. Ketika mesin itu digunakan dengan sebuah pengeras suara, suatu khotbah Alkitab yang telah direkam dapat didengar oleh banyak orang. Saudara Maldonado menggunakan peralatan ini pada perhimpunan sidang dan di lokasi-lokasi lainnya untuk menyampaikan kesaksian umum. Seraya ia dan istrinya pergi ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan kesaksian, mereka mengangkut mesin itu di atas punggung keledai (bukan Volcán, yang telah dijual sewaktu mereka membutuhkan uang).

Saudara Maldonado meringkaskan pekerjaannya sebagai berikut: ”Dari tahun 1931 hingga tahun 1941, saya seorang perintis. Saya bepergian, karena pada waktu itu seorang perintis harus mengerjakan bukan hanya satu daerah pemukiman [kota] melainkan seluruh negara bagian.”

Selama beberapa tahun, mereka membawa serta anak mereka yang masih kecil. Kadang-kadang, mereka diancam dengan pistol atau senapan. Saudara Maldonado dijebloskan ke dalam penjara, dan pada suatu peristiwa dipukuli. Sewaktu putri mereka menginjak usia tujuh tahun, mereka merasa bahwa menetap di Mexico City merupakan hal yang bijaksana. Di sana mereka terus ambil bagian dalam dinas. Belakangan, ia keluar dari organisasi untuk beberapa waktu lamanya, namun akhirnya, ia kembali, dan ia terus melayani Yehuwa hingga akhir hayatnya.

Negara-Negara Bagian di Utara Mendapat Kesaksian

Sementara itu, di bagian utara negara itu [Meksiko], sejumlah orang, tanpa mengenal satu sama lain, menyeberangi perbatasan dari Amerika Serikat untuk membagikan berita Kerajaan kepada orang-orang Meksiko.

Di antara mereka adalah Manuel Amaya Veliz, seorang pemuda yang kurus-tinggi yang telah mendengar kebenaran dari rekan sekerjanya di El Paso, Texas, tahun 1922. Di kala itu, ia aktif dalam suatu kelompok yang menghasut untuk reformasi. Ia menjelaskan situasinya begini, ”Saya memiliki ide yang sedikit gila. Saya sangat menyukai apa pun yang melawan pemimpin agama, kapitalisme dan politik.” Atas undangan rekan sekerjanya, ia pergi mendengar khotbah yang disampaikan oleh Roberto Montero. Meskipun pada mulanya ragu-ragu, Manuel mulai melayani sebagai penyiar Kerajaan pada tahun 1928. Ia melambangkan pembaktiannya dengan pembaptisan pada tahun 1931 dan dilantik sebagai ”direktur kelas” di El Paso. Akan tetapi, ia ingin berbuat lebih banyak untuk menyebarkan kebenaran.

”Saya senantiasa berdoa kepada Yehuwa agar Ia mengizinkan saya datang ke Meksiko untuk melakukan pekerjaan Kerajaan,” komentarnya belakangan. Sewaktu terjadi pengurangan pegawai di tempat kerjanya, pesangon yang diperolehnya merupakan uang yang ia butuhkan untuk pindah. Maka pada tahun yang sama itu ia dibaptis, ia dan istrinya memuati mobil Ford tahun 1926 Model T dan sebuah mobil gandeng kecil dengan barang-barang yang tak dapat mereka jual dan pergi ke selatan ke kota Ciudad Camargo, di pusat Negara Bagian Chihuahua.

Untuk memperoleh uang, Manuel menggelar di atas tanah di pasar, barang-barang dagangan yang dibawanya. ”Segera setelah saya memperoleh beberapa centavos, saya pergi ke Mexico City dan pergi ke kantor cabang,” kenangnya. Penyelenggaraan dibuat baginya untuk memulai kampanye pengabaran berawal dari Ciudad Camargo.

Kampanye Pengabaran Saudara Amaya

”Saya mulai bekerja dengan cara saya sendiri, namun senantiasa selaras dengan organisasi,” kata Saudara Amaya. Ia memiliki cukup banyak pilihan buku-buku Lembaga dalam bahasa Spanyol—Deliverance, Reconciliation, Creation, Government, Prophecy, Life, dan Light. Ia memberikan kesaksian dan meninggalkan sebanyak mungkin lektur. Beberapa orang mulai menunjukkan minat.

Saudara Amaya berulang kali mengadakan perjalanan sampai ia mengerjakan Negara Bagian Chihuahua dan Negara Bagian Durango—suatu bagian yang luas dari Meksiko tengah-utara. Untuk memastikan bahwa ia memiliki cukup banyak lektur untuk digunakan, ia memohon agar Lembaga mengirimkannya ke berbagai kota di sepanjang rute perjalanannya, yang akan diambil sesampainya ia di sana. Sewaktu ia menempatkan lektur, ia sering menukarnya dengan bahan makanan, karena banyak orang begitu miskin untuk memberikan sumbangan.

Di Negara Bagian Coahuila, di daerah yang disebut La Laguna, ia bertemu dengan seorang pria yang mengatakan kepadanya, ’Saya juga seorang Saksi.’ Pria itu adalah Florentino Banda, yang telah hijrah ke selatan dari Texas pada tahun 1933. Mereka mengerjakan daerah bersama-sama, dan kemudian Saudara Banda mengadakan tindak lanjut kepada para peminat sewaktu Saudara Amaya kembali ke rumahnya di Ciudad Camargo. Belakangan, Saudara Banda, disertai istrinya, melayani sebagai pengawas keliling.

Saudara Amaya sangat sukses dalam membantu orang-orang belajar kebenaran dan menjadi hamba-hamba Yehuwa yang bergairah. Di Valle de Allende, Rodolfo Maynez belajar kebenaran dengan bantuan Saudara Amaya. Dalam beberapa kesempatan, Saudara Maynez membela kebenaran di hadapan kalangan berwenang, dan pada suatu peristiwa, ia menantang imam setempat untuk berdebat. Di sana, di Valle de Allende, Saudara Amaya juga membantu keluarga Bordier. Gildardo Bordier belakangan melayani di kantor Lembaga di Meksiko; kemudian ia menikah dengan anak perempuan Roberto Montero, María Luisa. Mereka berdua terus setia hingga sekarang.

Manuel Amaya melayani Yehuwa dengan setia hingga akhir hayatnya pada tahun 1974. Pada waktunya, istrinya, Angelita, menyertainya dalam dinas Yehuwa. Ia melayani dengan setia selama lebih dari 50 tahun sebelum kematiannya pada tahun 1990.

Bagaimana Pekerjaan di Mexico City?

Setelah didirikannya kantor cabang di Mexico City pada tahun 1929, pemberitaan kabar baik mengalami kemajuan yang lebih besar. Menjelang tahun berikutnya, 3 kelas (sidang) berfungsi di ibu kota dan 19 di bagian-bagian lain negeri itu.

Dari antara orang-orang yang menunjukkan rasa lapar rohani, ada seorang pemuda di Mexico City yang adalah anggota dari Gereja Ortodoks Yunani. Bersama dengan seorang Yunani lain, ia kerap kali meneliti ayat-ayat Alkitab di tempat usahanya. Pada suatu hari di tahun 1929, temannya datang ke tokonya membawa buku The Divine Plan of the Ages. Apa yang mereka baca menyenangkan hati mereka. Mereka mengambil lebih banyak lektur—buku-buku dan buku-buku kecil. ”Buku-buku kecil tersebut dan buku Deliverance betul-betul mengesankan saya,” kata Hércules Dakos seraya ia menceritakan kesan-kesan pertamanya.

Pada minggu yang sama ketika ia pertama kali diundang, Hércules menghadiri pelajaran La Torre del Vigía (Menara Pengawal). Pada hari itu ia pulang ke rumah dengan satu kardus buku dan buku-buku kecil—untuk dirinya sendiri dan untuk dibagikan kepada orang-orang lain. Segera ia mulai berbicara kepada teman-teman dan para langganan tentang kabar baik Kerajaan Allah. Pada tahun yang sama, tahun 1929, ia dibaptis. Pada tahun berikutnya, karena bergairah ingin membagikan kebenaran kepada sanak keluarganya, ia mengemasi kopor-kopornya untuk berkunjung ke Yunani.

Setelah satu setengah tahun, Hércules kembali ke Meksiko dalam keadaan lebih bersemangat daripada sebelumnya. Ia mendapati bahwa sidang tempat ia bergabung telah menjadi dua kali lipat besarnya.

Ia memberi perhatian khusus kepada Lapangan Pusat di Mexico City. Di gedung-gedung pemerintah, ia menjumpai banyak orang yang suka mendengarkan. Untuk mencapai presiden, Hércules menulis sepucuk surat; dan jawaban dari sekretaris presiden meminta agar ia berkenan mengirimkan beberapa lektur.

Beberapa bulan setelah Saudara Dakos kembali dari Yunani, pendorong tambahan diberikan kepada pekerjaan di Meksiko.

Saudara Rutherford Mengunjungi Meksiko

Dari tanggal 26 hingga 28 November 1932, suatu kebaktian nasional diselenggarakan di Mexico City. Saudara Rutherford dan Saudara Eduardo (Edwin) Keller hadir dari kantor pusat Lembaga di Brooklyn, New York. Selama kunjungan tersebut, Saudara Rutherford memberikan ceramah di lima stasiun radio. Acara-acaranya dapat didengar di seluruh negeri dan mendapat sambutan yang baik.

Sewaktu berada di Meksiko, Saudara Rutherford membuat pengaturan untuk mengganti pengawas cabang karena didapati bahwa ia telah terlibat dalam tingkah laku yang tidak patut bagi seorang Kristen. Roberto Montero diundang untuk pindah ke Meksiko guna mengurus kantor cabang. Akan tetapi, karena ia tidak dapat tiba dengan segera, Saudara Keller diserahi tugas mengurus segala sesuatunya untuk sementara.

Saudara Montero tiba pada bulan April 1933. Problem yang ada sehubungan pengawasan telah berpengaruh buruk atas dinas pengabaran; banyak pembinaan rohani dibutuhkan. Sebuah laporan dalam Boletín ( Bulletin, kini Pelayanan Kerajaan Kita) bulan November 1933 mengungkapkan, ”Jumlah pekerja turun drastis dari puncak sebanyak 253 pada tahun 1932 menjadi puncak sebesar 105 pada tahun 1933 . . . Jumlah itu merosot menjadi 48 pada bulan Februari.”

Keluarga Montero Menjadi Keluarga Betel

Bagaimanakah kantor cabang diorganisasi sewaktu keluarga Montero tiba di Meksiko? Sang putra, Roberto, Jr., yang kini tinggal di Los Angeles, Kalifornia (AS), menceritakannya kepada kita:

”Saya tiba di Mexico City bersama keluarga saya sewaktu saya berumur lima tahun. Kami tinggal di sebuah rumah berlantai tiga (termasuk lantai bawah tanah) yang belakangan dibeli Lembaga untuk menjadi kantor cabang pertama dari La Torre del Vigía. . . .

”Tidak lama kemudian, ayah saya mengundang Saudara Samuel Campos untuk bekerja di kantor cabang di bagian pembukuan, dan karena ia menguasai dua bahasa, ia membantu ayah saya menerjemahkan lektur ke dalam bahasa Spanyol. Ibu saya mengurus laporan dinas pengabaran dan arsip-arsip. Selama bertahun-tahun ayah saya mengajar saya dan kakak perempuan saya mengetik dan menulis steno sehingga kami dapat membantu di kantor.

”Setelah menjadi mahir dalam hal ini, maka sepulang dari sekolah, kami antara lain mengetik naskah-naskah terjemahan yang telah dikoreksi dan membantu korespondensi. Kami memandang ini suatu hak istimewa yang besar. Seraya waktu berlalu, saudara-saudara lain datang untuk bekerja di kantor cabang, [Mario] Mar dan istrinya, Conchita; José Quintanilla dan istrinya, Severa; Carlos Villegas; dan untuk waktu singkat, Daniel Mendoza. . . .

”Di antara banyak tanggung jawab Saudara Mar adalah mengawasi mesin cetak yang telah dibeli untuk mencetak El Informador, kini Pelayanan Kerajaan Kita, maupun berbagai macam selebaran, undangan, dan formulir-formulir yang digunakan di kantor. Saudara Alfonso García, seorang saudara lain yang melayani di Betel, dan saya bekerja di bawah pengawasannya mengeset huruf-huruf dengan tangan, menjalankan mesin cetak, dan mengoperasikan pemotong kertas yang digunakan untuk memotong formulir-formulir hingga bentuk terakhirnya. Kami berusia sekitar 13 atau 14 tahun sewaktu kami mulai mengerjakan ini. Kami mempelajari begitu banyak hal yang sangat berguna untuk menjadi orang dewasa, sama halnya seperti banyak saudara muda yang sekarang melayani di berbagai rumah Betel.”

Seluruh Republik Adalah Daerahnya

Ada lagi saudara-saudara lain yang datang dari Amerika Serikat karena mereka mendengar bahwa daerah selatan perbatasan sangat membutuhkan tenaga pemberita. Pedro De Anda, yang dibaptis tahun 1925, adalah salah seorang dari mereka. Seorang saudara Amerika yang telah tinggal beberapa waktu lamanya di Meksiko berbicara kepadanya tentang ladang subur bagi kebenaran Alkitab di Meksiko. Tanpa ragu-ragu, Saudara De Anda pindah ke Meksiko. ”Saya masuk ke kota [Nuevo] Laredo dengan keinginan yang besar untuk melayani,” ia memberi tahu kami. Dari kota perbatasan tersebut, ia pergi ke selatan ke Monterrey, kemudian ke Negara Bagian Zacatecas.

Diperlengkapi dengan sebuah fonograf, ia tiba di kota Concepción del Oro, Zacatecas, dan pergi ke alun-alun kota, tempat ia memutar sebuah rekaman. Bagaimana sambutannya? Ia menceritakannya kepada kami:

”Seorang pria yang sangat kaya dan fanatik muncul selama ceramah dan mulai berbicara kepada orang-orang yang telah berkumpul. Ia mengatakan bahwa kami adalah musuh-musuh dari Sang Perawan [Perawan Maria] dan Gereja Katolik . . . Mereka mulai mengambil tongkat dan batu dengan niat untuk membunuh kami; maka saya mengatakan, ’Hai para penduduk kota, sabar dulu! Kami bukan binatang sehingga kalian dapat memperlakukan kami seperti ini. Kami adalah manusia, dan apa yang kami sedang lakukan adalah berupaya membawakan berita kehidupan kepada kalian!’ Saya bertanya kepada mereka apakah saya telah memaksa seorang pun untuk mempercayai berita saya. Setelah itu saya mengucapkan terima kasih atas perhatian mereka. Kemudian kami mengumpulkan lektur dan fonograf kami dan pergi.”

Belakangan, di tempat kediaman Saudara De Anda, sekelompok orang bersenjata lengkap berkumpul. Ada apa sekarang? Mereka ini adalah orang-orang Baptis di kota itu. Mereka menganggap diri mereka ”saudara-saudara” dari Pedro De Anda dan telah datang untuk membelanya! Saudara De Anda menyatakan penghargaan atas niat baik mereka untuk membantunya namun menjelaskan bahwa hal itu tidak perlu, karena ia memiliki Yehuwa sebagai pelindungnya.

Berangsur-angsur Saudara De Anda memperluas daerahnya meliputi seluruh Republik, tidak hanya bekerja di utara namun juga di negara-negara bagian Durango, Puebla, Veracruz, dan Chiapas.

’Kirimkan Seorang Penyiar’

Sewaktu Mario Mar sedang belajar kebenaran pada tahun 1934, ia tidak pernah bertemu dengan salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Jadi, bagaimana ia sendiri dapat menjadi penyiar? Ia mengatakan, ’Suatu waktu ketika terjangkit penyakit di keluarga saya, saya pergi ke rumah seorang tetangga. Saya mendapati buku-buku Creation dan Reconciliation, dan karena keadaan terdesak yang saya alami, saya mulai membaca buku-buku tersebut.’ Belakangan, setelah pindah dari Amerika Serikat ke San Miguel de Camargo, Negara Bagian Tamaulipas, ia menulis kepada Lembaga. ”Pada waktu itu banyak arak-arakan agama diadakan di kota karena masa kekeringan,” kenangnya. ”Maka saya memberitahukan kepada mereka agar mengutus seorang penyiar untuk berbicara kepada orang-orang karena mereka sangat fanatik. La Torre del Vigía menjawab bahwa permohonan saya sangat baik dan karena itu melantik saya untuk memulai pekerjaan pengabaran di sana. Mereka mengirimkan kepada saya 75 buku kecil dalam bahasa Spanyol dengan judul-judul seperti World Distress—Why? The Remedy, Righteous Ruler, dan Dividing the People.”

Dengan menggunakan buku-buku kecil ini, Mario mulai memberitakan kabar baik mula-mula di San Miguel de Camargo, kemudian di kota-kota lain yang berdekatan. Ia menyukai pekerjaan ini, maka ia menyurati Lembaga untuk menanyakan tentang melayani di tempat-tempat lain. Lembaga segera menjawab bahwa daerahnya adalah bagian utara dari Negara Bagian Nuevo León. Tanpa ragu-ragu, Mario mulai mengabar di sana. ”Saya mulai pergi berkeliling dalam dinas pengabaran sebagai perintis meski belum dibaptis,” katanya. Selain itu, ia tidak pernah menerima pelatihan, namun Yehuwa membantunya. Istri Mario juga mulai menemaninya.

Belakangan, sewaktu istri Mario sakit, sekali lagi Mario menyurati Lembaga meminta pengarahan, menanyakan di mana sebaiknya mereka menetap untuk sementara waktu. Lembaga mengirimkan kepada mereka alamat dari Román Moreno di kota Monterrey. Akhirnya mereka bertemu dengan rekan Saksi-Saksi Yehuwa. Sekarang, Mario dan istrinya dapat menghadiri perhimpunan, dan tidak lama kemudian mereka dibaptis.

Pada suatu kebaktian yang diadakan di Monterrey tahun 1935, Saudara Mar diundang untuk melayani di kantor cabang. Pada waktu itu, ia sering melayani sebagai hamba zona, atau pengawas wilayah.

Banyak saudara di seluruh negeri mengingat Saudara Mar sebagai salah seorang yang pertama memperkenalkan kebenaran kepada mereka. Ia melayani dengan setia hingga kematiannya tahun 1988. Istrinya terus menjadi hamba Yehuwa yang loyal.

Kebenaran Alkitab Menyebar di Barat Laut

Seperti halnya di tempat lain mana pun, di utara dan barat—di negara-negara bagian Baja Kalifornia, Sonora, dan Sinaloa—kelompok-kelompok dari Saksi-Saksi Yehuwa bermunculan dengan pesat selama tahun 1930-an.

Pada awal dasawarsa tersebut, Luciano Chaidez, yang tinggal di Culiacán, Negara Bagian Sinaloa, bertemu seorang wanita yang selalu berbicara menentang agama, mengatakan bahwa semua agama terkutuk sehingga layak dibinasakan. Beberapa orang menyangka bahwa ia orang gila, namun ia semata-mata hanya mengulangi apa yang dipelajarinya dari buku-buku yang dikirimkan kepadanya oleh adik perempuannya di Amerika Serikat. Luciano memperoleh darinya salah satu dari buku-buku tersebut—edisi bahasa Spanyol dari The Harp of God—dan membacanya tiga kali. Ia menjadi yakin akan kebenarannya, maka ia menyurati Lembaga. Sebagai jawaban, mereka mengirimkan lektur kepadanya, dengan demikian ia dapat memulai pekerjaan kolportir di daerah itu. Belakangan, sewaktu ia menghadiri kebaktian pada tahun 1934, ia dibaptis.

Sewaktu Saudara Chaidez pergi ke kota pelabuhan Mazatlán sebagai kolportir (perintis), ia bertemu dengan Gilberto Covarrubias yang bergabung dengan kelompok kecil Saksi-Saksi yang berhimpun di sana. Dengan anjuran, Gilberto membuat kemajuan bagus. Ia ingat betul akan pembaptisannya. Saudara-saudara membawanya ke laut dan memberi tahu dia untuk menyelam ke dalam air dan menahan napas selama mungkin. Ketika ia muncul kembali, mereka menyatakan ia telah dibaptis. Tentu saja, bukan begitu caranya kita melakukan pembaptisan sekarang ini. Namun Gilberto membuktikan gairahnya dalam dinas Yehuwa, dan ia menyumbang kepada penyebaran kabar baik dengan memimpin para Saksi-Saksi setempat dalam dinas pengabaran seraya mereka mengabar di semua kota sekitar Mazatlán.

Di daerah yang sama, Pedro Saldívar dijebloskan ke dalam penjara, dituduh melakukan kejahatan yang ia tidak lakukan. Untuk membantunya mengisi waktu luang selama tiga bulan di penjara, putrinya memberikan kepadanya buku-buku dan majalah-majalah untuk dibaca. Pada suatu hari dari antara buku-buku yang dibawanya terdapat sebuah buku kecil karya J. F. Rutherford. Berita yang terdapat di dalamnya tentang maksud-tujuan Allah untuk mendirikan suatu dunia baru yang adil-benar sangat menghibur hati Pedro. Tidak lama kemudian, pelaku kejahatan yang sesungguhnya ditemukan, dan Pedro dibebaskan. Dengan segera ia pergi untuk mencari lebih banyak lektur seperti buku kecil yang telah dibacanya. Ia memperoleh beberapa. Tidak lama kemudian, seorang tetangga Saksi mengajaknya ke perhimpunan, tempat Gilberto Covarrubias memimpin. Sebagaimana halnya Gilberto, ia [Pedro] turut melakukan kampanye pengabaran. Ia pergi ke utara melalui Sinaloa dan ke bagian utara dari Negara Bagian Sonora. Ia masih dikenang di sana sebagai salah seorang kolportir pertama yang menyebarkan berita Kerajaan di kawasan tersebut.

Memang benar bahwa beberapa dari kampanye pengabaran mereka membawa mereka ke tempat-tempat yang jauh, namun jumlah Saksi-Saksi sedikit dan daerahnya sangat luas. Sewaktu Sidang Mazatlán, Sinaloa, secara resmi dibentuk tahun 1938, seluruh Negara Bagian Sinaloa ditugaskan sebagai daerah mereka.

Suatu Harta dan Seekor Keledai Mati

Di sebelah barat Negara Bagian Sonora terletak Baja Kalifornia, suatu jazirah yang sejajar dengan pantai barat laut daratan Meksiko. Pada tahun 1934, sekitar dua per tiga ke arah ujung jazirah, seorang Saksi muda berbicara kepada orang-orang tentang Alkitab. Hasil-hasil baik datang dari pekerjaannya, namun apa yang terjadi dengannya?

Esther Pérez bercerita kepada kami, ”Pada tahun 1934 seorang rekan pemberita berusia muda datang ke La Purísima, Negara Bagian Baja Kalifornia, untuk berbicara tentang Alkitab. . . . Ayah saya sedang bekerja . . . untuk pemerintah dan ia memberi tahu kami bahwa ia telah menerima surat-surat dari Lembaga yang menanyakan tentang seorang pemuda, namun ia tidak tahu apa-apa mengenai pemuda itu.” Pemuda itu telah menghilang. ”Pihak berwajib mengadakan penyelidikan untuk melihat apakah mereka dapat menemukan mayatnya, namun tidak ditemukan apa-apa kecuali tulang belulang dari seekor keledai yang telah diikat (agar tidak ke mana-mana) . . . Orang-orang juga menemukan koper yang penuh berisi buku dengan sampul berwarna-warni. . . . Mereka membawa koper tersebut ke kota dan mulai membaca buku-buku tersebut. Meskipun mereka tidak memahaminya, mereka menyadari bahwa buku-buku tersebut mengutip dari sebuah buku lain—Alkitab.”

Tidak pernah diketahui secara pasti apa yang terjadi dengan Saksi muda itu. Namun orang-orang membaca lektur yang telah dibawanya, dan beberapa dari antara mereka sangat berminat untuk memahami Alkitab.

Sebagai kontras, seorang Protestan di kota memanfaatkan kesempatan itu untuk memperoleh pengikut bagi dirinya sendiri. Ia mengorganisasi orang-orang yang menunjukkan minat untuk membaca buku-buku tersebut menjadi suatu kelompok. Belakangan, mereka berlangganan La Atalaya dan mulai mempelajarinya. Saudari Pérez menceritakan kepada kami perkembangan selanjutnya:

”Karena orang Protestan itu menjadikan dirinya kepala kelompok tersebut, ia tidak ingin seorang pun berkomunikasi dengan Lembaga. Namun kemudian sepucuk surat tiba dari Lembaga yang menanyakan apakah tersedia sarana transportasi agar mereka dapat mengirimkan seorang wakil untuk berkunjung. Tuan Juan Arce (orang Protestan itu) memberi tahu ayah saya agar tidak menjawab surat Lembaga . . . Meskipun demikian, ayah saya dan seorang pria lain bernama Francisco diam-diam menulis surat ke Lembaga, mengatakan bahwa ada transportasi dan bahwa wakil dari Lembaga bisa datang. . . . Saya kebetulan berada di kota sewaktu seorang saudara tiba, seorang pemuda bernama Terán Pardo. . . .

”Bahkan sebelum saudara itu bangun keesokan harinya, seluruh kelompok berada di sana menunggu untuk menyambut dia dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadanya. Saudara-saudara menjadwalkan perhimpunan sore harinya dan kami semua hadir, seluruhnya berjumlah sekitar 25 orang. Setelah khotbahnya saudara itu bertanya, ’Siapa ingin pergi dan melayani Yehuwa?’ Semua orang mengacungkan tangan, dan kemudian ia mengatakan, ’Datanglah besok jam 9.00 pagi, dan saya akan memberikan petunjuk tentang bagaimana kalian dapat melakukan pekerjaan itu.’ Keesokan harinya pagi-pagi sekali kami semua telah berada di sana. Saudara itu memberikan kepada kami sebuah kartu [kartu kesaksian] dan memberi tahu kami untuk menunjukkan kartu tersebut dan setelah itu menawarkan buku-buku kecil. Saya ingat bahwa saya ditugaskan pergi bersama ibu saya. Sewaktu kami kembali, kami semua begitu berbahagia karena kami berhasil meninggalkan buku-buku kecil pada orang-orang.” Tentu saja, orang Protestan itu menarik diri, dan mereka tidak pernah melihat dia lagi di perhimpunan.

Mengatasi Rintangan-Rintangan di Tenggara

Sementara itu, di tenggara pekerjaan pengabaran dilakukan dengan kesulitan besar. Di negara-negara bagian Chiapas dan Tabasco, tingkat kemiskinan begitu tinggi, khususnya di tempat-tempat yang lebih terpencil di bukit-bukit. Bagaimana caranya berita Kerajaan mencapai orang-orang ini?

Daniel Ortiz tinggal di Tuxtla Gutiérrez, Negara Bagian Chiapas, pada tahun 1932, sewaktu ia belajar kebenaran. Ia dan keluarganya segera menerima berita tersebut. Meskipun tidak menerima instruksi bagaimana memimpin perhimpunan, keluarganya bersama orang-orang lain—suatu kelompok yang seluruhnya berjumlah 12 orang—belajar bersama, menggunakan publikasi-publikasi Lembaga. Belakangan, sewaktu Saudara Ortiz mengadakan perjalanan ke Mexico City ke kantor cabang, ia memperoleh lektur untuk dibagikan kepada orang-orang lain. Ia pulang ke rumahnya (kini di Cintalapa) meluap-luap dengan semangat. Seraya kelompok ambil bagian dalam dinas pengabaran, beberapa membawa lektur dalam ransel, yang lain membungkusnya dengan kertas, namun ia membawa sekardus penuh lektur yang digantung dengan tali pada sebatang kayu yang dipikul oleh dua orang penyiar. Ia berharap dapat menempatkan banyak lektur, dan memang demikian.

Sewaktu menghadiri kebaktian pada tahun 1934, keluarga Ortiz diundang untuk memasuki barisan perintis. Daerah mereka adalah Negara Bagian Tabasco. Saudara Ortiz menceritakan, ”Saya membeli dua ekor kuda, satu untuk beban dan yang lain untuk putri saya yang berumur 12 tahun, Estela. Kami semua berlima. Putri saya yang berumur 15 tahun, putri tertua yang telah menikah dan seorang saudara lain berumur 15 tahun menyertai kami.”

Mereka mengerjakan banyak kota di Tabasco dan menempatkan banyak lektur. Namun di Tapijalapa mereka ditahan dan dibawa ke markas militer. ”Wali kotanya adalah seorang kolonel,” cerita Saudara Ortiz belakangan. ”Dengan kasar ia bertanya kepada saya apakah saya tidak tahu bahwa jenis lektur ini dilarang di negara bagian ini. Saya menjawab dengan mengatakan bahwa saya pikir kami berada di Republik Meksiko dan bahwa saya memiliki surat-surat yang dikeluarkan oleh Sekretariat Pemerintah. Ia menjawab bahwa itu tidak ada harganya melainkan hanya selembar kertas belaka. Ia mengambil semua barang berharga kami dan semua lektur yang ada di tas kami.”

Akan tetapi, Saudara Ortiz lebih prihatin akan kesejahteraan dari dua orang anggota kelompok yang ada di kota lain. Putri Saudara Ortiz dan seorang saudari lain memberi kesaksian bersama di sana. Polisi mengetahui bahwa dua orang menghilang dari kelompok, maka polisi mengirim orang untuk mencari mereka. ”Waktu itu sudah sekitar pukul enam sore,” kata Saudara Ortiz, ”dan kota itu 20 kilometer jauhnya melewati daerah bergunung-gunung dan hujan pun sedang turun. Saya pikir mereka akan tiba di sana tengah malam. Saya gelisah sekali memikirkan apa yang bakal terjadi pada dua saudari itu, dua orang gadis, berumur 16 dan 20 tahun, di tangan pria-pria itu. Salah seorang gadis itu adalah putri saya, sehingga bisa dibayangkan apa yang berkecamuk dalam pikiran saya!” Ia berdoa dengan khusyuk sampai-sampai ia tertidur. Betapa leganya keesokan harinya mendapati bahwa Yehuwa telah menjawab doa-doanya dan bahwa kedua gadis itu tidak diapa-apakan!

Setelah kelompok itu ditahan selama beberapa hari tanpa makanan yang memadai dan fasilitas kamar kecil, seorang tentara ditugaskan untuk mengawal mereka ke luar negara bagian. Setelah dibebaskan, yang terlebih dahulu mereka lakukan adalah mencari sabun, mencari sungai, dan kemudian membasuh diri serta pakaian mereka. Bebas lagi, mereka segera pergi meneruskan pemberitaan kabar baik, namun kini di Negara Bagian Chiapas. Tidak soal adanya rintangan-rintangan, mereka tidak pernah jemu menjelajahi negeri untuk mencari domba-domba Yehuwa yang berharga. Mereka adalah perintis-perintis sejati.

Pada waktu itu, kantor cabang di Meksiko juga mengurus Guatemala. Saudara Ortiz berkali-kali diminta oleh Lembaga untuk pergi ke daerah itu guna mencari dan membantu orang-orang yang bersifat domba.

Pada usia 80 tahun di tahun 1972, Saudara Ortiz masih melayani sebagai perintis. Ia memiliki banyak kenangan manis dalam kegiatan yang telah dijalaninya selama lebih dari empat dekade, namun ia juga sangat berminat untuk terus melakukan apa yang dapat dilakukannya dalam dinas Yehuwa. Ia mengatakan,

”Meskipun usia telah menggerogoti tenaga saya, Yehuwa senantiasa memperbarui kekuatan saya, dan saya merasa berbahagia melihat pertambahan dalam jumlah orang-orang yang menyandang nama-Nya. Ini memenuhi saya dengan kegirangan dan menggerakkan saya kepada aktivitas yang lebih besar . . . Saya sangat bersyukur namun kehabisan kata untuk mengungkapkan rasa syukur saya, dan ini membuat saya berkonsentrasi pada sedikit tenaga yang saya miliki untuk melanjutkan pekerjaan ini.”

Sejauh ini kami telah menceritakan beberapa pengalaman hamba-hamba Yehuwa dari masa sebelum Perang Dunia II. Tidaklah mungkin memasukkan semua dalam kisah ini. Kebanyakan dari mereka yang dengan penuh gairah telah menyebarkan berita Kerajaan selama tahun-tahun 1920-an dan 1930-an kini telah tiada. Namun siapa pun yang dengan setia terus melayani Yehuwa, tidak soal melalui cara-cara yang hanya diketahui setempat, telah meninggalkan teladan yang patut ditiru.

Mula-Mula Musik Waltz, Kemudian Suatu Ceramah yang Bersemangat

Dari tahun 1938 hingga 1943, mobil-mobil berpengeras suara digunakan dengan sangat efektif untuk menyebarkan kebenaran Alkitab di belahan dunia ini. Tujuh kendaraan yang diperlengkapi dengan pengeras suara di atas kapnya ini dan sebuah mesin pemutar rekaman di dalamnya mulai digunakan di Meksiko. Mereka memutar ceramah-ceramah Alkitab yang dinamis yang semula disampaikan oleh Saudara Rutherford dan kemudian direkam dalam bahasa Spanyol dengan suara Saudara Eduardo Keller.

Di antara saudara-saudara yang ambil bagian dalam pekerjaan dengan mobil berpengeras suara terdapat José Quintanilla (belakangan mendapat panggilan sayang ”Opa” di kantor cabang), Daniel Mendoza, dan Víctor Ruiz. Sekitar satu tahun setelah José Quintanilla dan istrinya mula-mula menerima beberapa publikasi Menara Pengawal, mereka ambil bagian dalam dinas Betel. ”Saya tidak tahu banyak tentang pekerjaan ini karena saya belum lama mengenal organisasi ini, lagi pula pendidikan duniawi saya tidak tinggi,” kenang Saudara Quintanilla. Meskipun demikian, ia segera menerima undangan untuk membantu memperbaiki mobil-mobil yang digunakan dalam menyebarkan kebenaran Alkitab. Setelah ikut serta dalam pekerjaan selama beberapa bulan, saudara-saudara menyadari bahwa José belum dibaptis. Ia diberi tahu bahwa jika ia ingin terus berada dalam dinas Betel, ia harus dibaptis. Dengan segera ia memenuhi tuntutan Alkitab itu, pada bulan Agustus 1938.

Bagaimana pekerjaan pengabaran dengan mobil-mobil berpengeras suara ini dilakukan? Biasanya, lima saudara mengadakan perjalanan bersama-sama. Setibanya di suatu pemukiman, mereka memutar sebuah ceramah Alkitab yang informatif agar dapat didengar semua orang. Kemudian dua saudara mengabar dari rumah ke rumah di satu sisi jalan dan dua saudara lainnya di sisi seberang jalan, sementara pengemudi mobil tinggal di mobil untuk menjawab pertanyaan dari orang-orang yang ingin tahu. Saudara Quintanilla dengan rendah hati menceritakan kepada kami, ”Satu-satunya kegiatan yang saya lakukan adalah berbicara kepada orang-orang yang menghampiri dan menyajikan lektur kepada mereka.”

Dari waktu ke waktu, untuk menarik perhatian orang-orang, rekaman lagu-lagu waltz diputar sebelum ceramah. Coba bayangkan betapa terkejutnya orang-orang—setelah mendengar beberapa lagu, mereka mendengar ceramah yang menelanjangi agama palsu!

Daniel Mendoza, yang ikut serta dalam pekerjaan ini, menuturkan, ”Mula-mula, orang-orang antusias . . . tetapi kemudian mereka menyelinap pergi untuk memberi tahu imam. Tidak lama kemudian seluruh kota menjadi gaduh dan beberapa orang datang dengan pentungan dan batu untuk mengusir kami.”

Di sebuah kota, seorang pria yang tinggi dan kuat mencoba membalikkan mobil berpengeras suara yang dibawa Saudara Quintanilla. Ketika ia baru saja mengangkat satu sisi ia terpelanting ke tanah. Karena kaget dan takut, ia melarikan diri sambil berteriak, ”Jangan dekat-dekat; mobil itu ada setannya!” Apa yang telah terjadi? Ia kesetrum arus listrik yang kuat dan ini benar-benar membuatnya kaget. Rupanya, Saudara Quintanilla telah memasang kabel yang menyambung sistem listrik dengan sasis mobil. Meskipun kami tidak menganjurkan hal itu dewasa ini, ia menggunakannya untuk melindungi diri serta perlengkapannya dari orang-orang yang sangat suka menggunakan kekerasan.

Bahkan sewaktu mobil-mobil berpengeras suara sudah tidak digunakan lagi, fonograf-fonograf portabel digunakan oleh Saksi-Saksi secara orang perorangan. Kira-kira 300 fonograf telah dibuat di kantor cabang. Lagi-lagi, ”Opa” Quintanilla merupakan seorang rekan yang terampil dalam proyek ini. Ia ingat ketika sedang membuat kotak-kotak fonograf dan kemudian memasang pengeras suara dan mesinnya. Ia mengatakan, ”Kotak-kotak harus dites untuk melihat apakah semuanya bekerja dengan baik dan akan terus berfungsi dengan baik, dan kemudian dikirimkan kepada saudara-saudara untuk digunakan dari rumah ke rumah.”

Tentu saja, beberapa waktu kemudian, dengan bantuan persembahan-persembahan dan khotbah-khotbah yang dicetak di Informador (Informant, kini Pelayanan Kerajaan Kita), maupun pelatihan yang diterima di Sekolah Pelayanan Teokratis, para penyiar belajar banyak tentang bercakap-cakap dengan orang-orang dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka menggunakan kutipan-kutipan dari Alkitab.

Lulusan Gilead Tiba!

Suatu program pendidikan dengan banyak corak diperkenalkan di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa sejak awal tahun 1940-an, dan hal itu mendatangkan efek yang dalam atas pekerjaan pemberitaan Kerajaan seluas dunia. Sebagian dari program tersebut mencakup pelatihan personel kantor cabang untuk menangani pekerjaan mereka dengan cara yang sama seperti yang dilakukan di kantor pusat di Brooklyn, New York. Nathan H. Knorr, yang menjadi presiden Lembaga Menara Pengawal pada tahun 1942, mengambil pimpinan dalam hal ini. Kantor cabang Meksiko menarik manfaat dari hal ini dalam cara yang sangat langsung sewaktu Saudara Knorr berkunjung kemari untuk pertama kalinya, pada bulan Februari 1943. Selama kunjungannya di suatu pertemuan khusus yang diadakan bersama para penyiar dari daerah-daerah di segenap penjuru negeri, ia mendesak mereka untuk menanggulangi buta huruf turun-temurun yang telah menghambat orang-orang Amerika Latin yang telah begitu lama dipengaruhi oleh ajaran Katolik Roma. Ia juga melakukan banyak pekerjaan bersama staf kantor cabang, dan menjelang kepergiannya, kantor cabang dan Rumah Betel diperlengkapi dan diorganisasi jauh lebih baik.

Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Meksiko. Sejak Perang Dunia I, terdapat suatu pertambahan yang bertahap dalam jumlah pemuji Yehuwa di Meksiko, namun pertambahan itu lambat. Pada tahun 1943, terdapat 1.565 penyiar yang melaporkan kegiatan setiap bulan, dan mereka bekerja keras. Rata-rata, masing-masing penyiar sidang memberi kesaksian 28 jam setiap bulan. Para perintis biasa rata-ratanya 137 jam setiap bulan.

Pada tahun itu, Lembaga meresmikan sebuah sekolah yang telah mendatangkan pengaruh luar biasa atas pekerjaan pengabaran Kerajaan dan menjadikan murid. Perguruan Tinggi Alkitab Gilead Menara Pengawal telah didirikan. (Belakangan namanya diganti menjadi Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal.) Tujuannya adalah mempersiapkan para rohaniwan perintis yang berpengalaman untuk melayani di mana pun mereka mungkin dibutuhkan di ladang dunia. Pada tanggal 1 Februari, kelas pertama dimulai. Rencana-rencana disusun untuk mengutus beberapa lulusan ke Meksiko.

Pada mulanya, saudara-saudara menghadapi rintangan hukum sewaktu berupaya memperoleh visa bagi para lulusan Gilead. Perang Dunia II masih berkecamuk; selain itu, di Nuevo Laredo, Negara Bagian Tamaulipas (di perbatasan dengan Amerika Serikat), penganiayaan telah terjadi terhadap Saksi-Saksi, dan beberapa telah dijebloskan ke dalam penjara. Situasi ini telah menghambat urusan pemberian visa. Pengawas cabang pada waktu itu, Juan Bourgeois, menceritakan hal berikut dalam laporannya pada tahun 1945:

”Sewaktu Perguruan Tinggi Alkitab Gilead Menara Pengawal dan tujuannya mula-mula diumumkan, kami di Meksiko sini dengan berdebar-debar menantikan tanggal wisuda perdana karena kami yakin bahwa banyak dari antara para lulusan, yang khusus dilatih untuk dinas Teokratis di luar negeri, akan diutus untuk bekerja di daerah Meksiko yang praktis belum pernah dikerjakan. Juga diharapkan bahwa musuh-musuh akan menjadi gelisah dan akan melakukan apa saja untuk merintangi masuknya saudara-saudara kita. Pada bulan Agustus 1943, Lembaga memberi tahu kami bahwa jika kami dapat memperoleh izin yang diperlukan agar mereka masuk ke Meksiko, kira-kira 30 instruktur (lulusan Gilead) akan ditugaskan untuk bekerja di Meksiko.

”Kami mengerahkan segala upaya untuk memperoleh izin, namun sangat banyak rintangan muncul yang menghalangi masuknya para instruktur ini ke Meksiko. Kami hampir-hampir menyerah, karena berpikir bahwa Yehuwa menghendaki lain, sewaktu Saudara Knorr tiba di sini pada bulan Februari tahun ini. Ia pantang menyerah dan membuat beberapa pengaturan khusus dan wah, apa yang ’mustahil’ terlaksana juga! Pada bulan Maret rintangan-rintangan ditanggulangi sehingga Saudara dan Saudari Anderson, diizinkan masuk, dan tidak lama kemudian, pada bulan April, tujuh instruktur Teokratis lagi, lulusan kelas pertama Gilead, diizinkan masuk ke negeri ini.”

Fred dan Blanche Anderson

Fred dan Blanche Anderson adalah saudara-saudari yang terkasih dari kaum sisa terurap yang membaktikan sebagian besar kehidupan mereka untuk dinas sepenuh waktu di Meksiko. Karena suatu kecelakaan yang terjadi ketika ia masih muda, salah satu kaki Saudara Anderson harus diamputasi sewaktu ia berada di Meksiko. Meskipun demikian, dengan menggunakan tongkat penyangga, ia mengerjakan daerah di Mexico City dengan gigih. Fred Anderson memiliki sifat-sifat yang baik serta periang. Kehadiran Saudara Anderson dan istrinya yang menyenangkan (yang dengan penuh kasih sayang dipanggil Blanquita oleh saudari-saudari Kristennya) memenuhi hati banyak saudara Meksiko dengan kasih dan penghargaan.

Pernyataan-pernyataan Saudara Anderson sendiri bercerita banyak tentang dirinya. Ia mengatakan, ”Dengan senang hati dan sungguh-sungguh kami mulai menyesuaikan kehidupan kami serta melatih diri kami untuk [dinas di luar negeri]. Pelatihan Gilead sangat menolong kami untuk melakukan hal ini. Selama lima setengah bulan, kami bekerja memeras keringat serta berjuang sungguh-sungguh untuk menyerap sebanyak mungkin pengajaran ke dalam otak kami, namun bulan-bulan tersebut berlalu secepat kilat! Dan, sebelum kami menyadarinya, hari wisuda tiba. Kami pikir sukacita kami lengkap di Gilead—bahwa tidak mungkin kami bisa menjadi lebih bahagia dan menjadi lebih dekat kepada Allah. Akan tetapi banyak yang harus kami pelajari, dan ini kami lakukan dalam penugasan kami di luar negeri.”

Setelah beberapa tahun dalam penugasan itu, ia mengatakan, ”Berapa banyak dari orang-orang yang sederhana ini yang telah kami bantu untuk datang kepada cahaya kebenaran Yehuwa yang gilang-gemilang kami tidak tahu. Namun kami tahu betapa besarnya sukacita kami dalam membagikan kebaikan Yehuwa.” Saudara dan Saudari Anderson melayani selama bertahun-tahun dalam pekerjaan wilayah di Meksiko dan, kemudian, di Betel Meksiko, tempat mereka mengakhiri haluan hidup mereka di bumi—Saudara Anderson pada tahun 1973, dan Saudari Anderson pada tahun 1987.

Teman Sejawat selama Setengah Abad

Setelah melewati satu dekade di Meksiko, Rosa May Dreyer, seorang lulusan Gilead lainnya, menulis bahwa dari antara ke-21 orang yang mula-mula ditugaskan ke Meksiko, 11 orang tetap bertahan. Ia menambahkan, ”Saya yakin kesebelas orang ini akan mengatakan hal yang sama dengan saya, ’Kalau boleh memilih saya tidak akan meninggalkan tempat ini.’”

Karena adanya rintangan-rintangan untuk memasuki negeri ini, Rosa May Dreyer dan Shirley Hendrickson melayani selama dua tahun di dekat perbatasan Meksiko-Texas. Selama waktu itu mereka mempelajari sedikit bahasa Spanyol. Shirley, meskipun seorang yang periang, mengingat bahwa daerah mereka di sana sukar. Maka ia sangat girang dengan apa yang ditemukannya di Mexico City. Pada awalnya, tidak ada penyiar-penyiar setempat yang ditugaskan untuk menemani mereka seperti yang mereka harapkan. Sebaliknya, seseorang membawa mereka ke suatu sudut dan mengatakan, ”Ini daerah saudari,” tanpa memberikan pelatihan apa pun di daerah tersebut. Lagi pula, pengetahuan mereka mengenai bahasa Spanyol terbatas. Meskipun demikian, sebaliknya daripada menjadi kecil hati, mereka melakukan aktivitas mereka sebaik mungkin. Shirley mengatakan tentang masa-masa itu, ”Saya ingat gedung pertama yang saya masuki, dengan agak gemetar, dan pada empat pintu pertama saya menempatkan empat buku yang saya bawa dan harus pulang ke rumah untuk mengambil lebih banyak lektur. Dengan hasil demikian saya memperoleh keberanian dan tidak pernah mengalami kesulitan lagi.” Beberapa tahun yang lalu, Shirley menghadiri pernikahan cucu perempuan seorang wanita yang mempelajari Alkitab bersama dengannya selama tahun-tahun awal ia berada di Meksiko. Betapa sukacitanya mendapati bahwa ada 50 keturunan dari keluarga tersebut yang melayani Yehuwa! Seorang telah melayani sebagai pengawas keliling, dan seorang yang lain adalah anggota keluarga Betel.

Shirley dan Rosa May adalah teman sejawat dalam dinas dari tahun 1937 (sebelum pergi ke Gilead bersama-sama) hingga tahun 1991, sewaktu ”Rosita” (panggilan sayang dari Rosa) meninggal dalam penugasannya di Meksiko. Lima puluh empat tahun dinas—hampir sepanjang waktu itu bersama-sama!

Beberapa Utusan Injil Lain yang Datang

Seluruhnya, 56 lulusan Gilead dari negeri-negeri lain telah datang ke Meksiko untuk ambil bagian dalam pekerjaan mulia dari pendidikan ilahi yang dikerjakan di sini. Selain yang telah kami sebutkan, ada lagi yang berasal dari kelas pertama Sekolah Gilead: Rubén Aguirre, Charlotte Bowin, Maxine Bradshaw, Geraldine Church, Julia Clogston, Betty Coons, Russell Cornelius, Dorothea Gardner, Verle Garfein, Frances Gooch, Elva Greaves, Thurston dan Marie Hilldring, Fern Miller, Maxine Miller, dan Pablo Pérez. Lebih banyak lulusan tiba akhir-akhir ini pada tahun 1988. Dinas di lapangan yang dibaktikan oleh mereka semua telah mendatangkan sukacita bagi mereka dan bagi orang-orang lain. Ada juga perkembangan-perkembangan yang tak terduga, namun menyenangkan.

Misalnya, setelah dua tahun di Meksiko, Charlotte Bowin ditugaskan ke El Salvador. Kemudian, pada tahun 1956, ia menjadi istri dari Albert Schroeder, salah seorang dari bekas instrukturnya di Gilead, yang belakangan menjadi anggota Badan Pimpinan.

Pada tahun 1949, Maxine Miller menikah dengan Samuel García, seorang lulusan Gilead yang berasal dari Meksiko dan pada waktu itu melayani di kantor cabang Meksiko sebagai wakil Lembaga di bidang hukum. Sewaktu ia tiba di Mexico City pada tahun 1946, hanya ada empat ”paguyuban” (sidang). Menjelang tahun 1961, jumlahnya ada 70. Dan menjelang awal tahun 1994, jumlah sidang di Mexico City dan kota-kota satelitnya telah berkembang menjadi 1.514. Betapa menakjubkan perkembangan yang dilihatnya! Apakah dinas sepenuh waktunya hanya berisi sukacita semata-mata? ”Tidak, tidak demikian,” komentarnya pada suatu kesempatan. ”Ada saat-saat yang penuh cobaan dan juga pengalaman-pengalaman yang sulit, akan tetapi sukacitanya jauh melampaui dukanya, dan sukacita inilah yang menonjol sewaktu saya mengenang jalan yang saya telah lalui dalam mengejar tujuan hidup sebagai seorang hamba Allah Yehuwa.” Ia meninggal sewaktu melayani dengan setia dalam penugasannya pada tahun 1992.

Setelah Esther Vartanian melayani di Meksiko selama kira-kira delapan tahun, ia dan lulusan Gilead Rodolfo Lozano, yang belakangan tiba di Meksiko, menikah pada tahun 1955. Sewaktu tinggal di kantor cabang, ia memberi kesaksian di kota dan menolong banyak orang mengenal Yehuwa. Ia memperoleh sukses besar dalam menolong keluarga-keluarga secara keseluruhan. Meskipun suami dari seorang pelajar Alkitab mula-mula menolak untuk belajar, ia selalu memastikan bahwa pada akhirnya suami itu diikutsertakan. Pembawaannya yang ramah dalam berbicara membuat banyak orang menyambut beritanya. Ia menghampiri mereka, berbicara bahasa Spanyol dengan aksen asingnya, dan mengatakan, ”Honey, quiero hablarte de algo muy importante. [Sayang, saya ingin berbicara kepada Anda mengenai sesuatu yang sangat penting.]” Mereka mendengarkan. Kini Saudari Lozano dan suaminya keduanya melayani sebagai anggota-anggota keluarga Betel Meksiko.

Pengawas-Pengawas Kristen yang Pengasih di Kantor Cabang

Tentu saja, beberapa dari lulusan Gilead dikirim ke Meksiko untuk memikul tanggung jawab di kantor cabang, dan mereka melakukan pekerjaan bagus. Sebelum itu, Juan Bourgeois, yang adalah pengawas cabang setelah Roberto Montero, melaksanakan penugasan tersebut dari tahun 1943 hingga 1947, sewaktu ia harus kembali ke Amerika Serikat. Kemudian, Pablo Pérez, seorang lulusan kelas pertama Gilead, menjadi pengawas cabang selama tiga setengah tahun.

Sejak itu yang lain-lain telah memikul beban tanggung jawab itu dan memberi pengawasan yang pengasih. Di antara mereka adalah Rodolfo Lozano selama empat setengah tahun, George Papadem selama dua tahun, dan Samuel Friend selama tujuh setengah tahun. William Simpkins mulai melaksanakan pengawasan cabang pada tahun 1965, dan sewaktu penyelenggaraan Panitia Cabang diberlakukan pada tahun 1976, ia terus melayani sebagai bagian dari Panitia Cabang Meksiko hingga tahun 1986. Masing-masing memberikan sumbangan berharga untuk pekerjaan Kerajaan di Meksiko ini. Setelah melayani selama bertahun-tahun di Kolombia, Robert Tracy tiba di Meksiko pada tahun 1982, dan sejak itu ia melayani sebagai koordinator Panitia Cabang.

Komunikasi dengan ”Paguyuban”

Hamba-hamba regional dan zona (wilayah) berupaya mengunjungi dan membina Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh Meksiko selama tahun dinas 1940. Kemudian, setelah interupsi beberapa waktu lamanya, pekerjaan para pengawas keliling dijalankan lagi. Kali ini, pelatihan khusus diberikan kepada saudara-saudara sebelum mereka diutus.

Mengunjungi ”paguyuban” mencakup lebih banyak daripada membeli karcis bus atau kereta api dan kemudian mengadakan perjalanan. Mayoritas paguyuban berukuran kecil dan sama sekali terisolasi dari jalan-jalan besar atau rel kereta api. Sebelum saudara-saudara dapat diutus, kantor cabang menulis kepada setiap kelompok untuk menanyakan cara mencapai lokasi paguyuban mereka. Satu paguyuban menjawab, ”Satu-satunya jalur yang melewati dekat tempat ini adalah jalur telegrap.” Kantor cabang melaporkan ke Brooklyn, ”Untuk mencapai beberapa paguyuban, seorang hamba harus menempuh perjalanan dengan menunggang keledai atau berjalan kaki, kadang-kadang lamanya berhari-hari. Para penyiar sangat bersukacita atas kunjungan itu, dan semua orang berminat dari tempat-tempat sejauh berkilo-kilometer berkumpul sewaktu ia tiba.”

Untuk membantu menguatkan saudara-saudara, pada pertengahan tahun 1940-an beberapa anggota keluarga Betel menawarkan untuk menggunakan liburan mereka mengunjungi paguyuban sesuai penugasan kantor cabang. Samuel dan Alfonso García dikirim ke Silacayoápan, Negara Bagian Oaxaca. Setelah menempuh perjalanan seharian dengan bus, mereka menggunakan waktu dua hari lagi untuk mengatur agar dapat menggunakan kuda, dan kemudian mereka meneruskan perjalanan selama dua hari berikutnya dengan menunggang kuda menuju tempat tujuan mereka. Lima hari yang membahagiakan dibaktikan untuk bekerja bersama Saksi-Saksi setempat dalam dinas pengabaran; mereka juga menyelenggarakan pembaptisan; kemudian mereka bersiap untuk pulang ke Mexico City. Namun imam Katolik setempat merasa resah karena pekerjaan mereka dan menghasut El Presidente, wali kota setempat. Pada malam itu, segerombolan dari kira-kira 25 pria mendobrak masuk rumah dari Saksi tempat saudara-saudara tersebut menginap. Samuel García mengingat hal itu dengan sangat jelas.

Gerombolan orang itu bersenjatakan golok, pedang, pisau, tongkat dan pistol. Mereka menangkap saudara-saudara, menyeret mereka ke luar, dan memukuli mereka tanpa belas kasihan. Sewaktu saudari Kristen yang menyediakan tempat menginap bagi mereka mencoba melerai, ia dan salah seorang putranya dipukul. Lengan kiri dan jari-jari dari salah seorang saudara sobek sampai kelihatan tulang-tulangnya. Sambil terus dipukuli dan diancam, mereka diarak ke luar kota. Akan tetapi ke mana mereka dibawa? Samuel García mengenang, ”Mereka mencoba menggantung kami di pohon-pohon, namun sewaktu kami tidak memperlihatkan rasa takut dan menjadikan Yehuwa sebagai keyakinan penuh kami, mereka membiarkan kami pergi. Kami harus berjalan dua hari lamanya melintasi gunung-gunung agar dapat sampai di jalan raya.”

Sementara itu, berita tentang kesulitan tersebut sampai ke kantor cabang. Lembaga mengirimkan imbauan mendesak kepada gubernur Negara Bagian Oaxaca. Akhirnya, sewaktu kedua saudara tiba kembali di Betel, saudara yang bertugas jaga ragu-ragu untuk membuka pintu karena ia tidak mengenali mereka, mereka telah diperlakukan dengan sangat buruk. Namun apabila Saudara García mengenang kembali apa yang telah terjadi, inilah yang diingatnya, ’Yehuwa tidak meninggalkan kita.’ Dan bagaimana dengan saudari yang menyediakan tempat menginap bagi mereka? Ia menulis ke kantor cabang meminta lebih banyak lektur agar ia dapat terus memberi kesaksian.

Dari Satu Kebaktian ke Kebaktian Berikut

Beberapa tahun sebelum kejadian-kejadian tersebut, Adulfo Modesto Salinas, seorang pemuda penuh gairah, menghadiri kebaktian nasionalnya yang pertama. Itu adalah tahun 1941 di Teater Rakyat di Mexico City. Pada waktu itu gagasan bahwa suatu hari kelak ia akan menjadi pengawas keliling tidak pernah terlintas dalam pikirannya.

Gonzalo Rodríguez, seorang hamba bagi saudara-saudara (sebagaimana pengawas wilayah dikenal pada waktu itu), menganjurkan Adulfo untuk melayani di Betel. Hasilnya, pada bulan Desember 1947, Adulfo melamar untuk dinas Betel di Mexico City. Pada tahun itu juga, kebaktian-kebaktian wilayah mulai diselenggarakan di Meksiko. Mula-mula, saudara-saudara dari Betel yang mengorganisasi dan melayani pada acara. Kemudian, pada tahun 1951, Adulfo Salinas dilantik menjadi pengawas distrik pertama di negeri ini, membantu para pengawas wilayah dan melayani di kebaktian-kebaktian wilayah. Rodolfo Lozano dan Samuel García memberikan pelatihan yang membantu baginya di kebaktian-kebaktian pertamanya. Kemudian mereka meninggalkan dia untuk meneruskan rutenya sendirian. Pada tahun itu, 18 kebaktian wilayah diselenggarakan di seluruh negeri.

Pada awalnya, pengaturan-pengaturan untuk kebaktian maupun tugas-tugas pengawas distrik belum ditetapkan dengan baik. Pada beberapa kebaktian tidak ada pengawas wilayah, sehingga saudara-saudara setempat berbuat semampu mereka untuk mengatur segala sesuatu. Pengawas distrik harus bertindak sebagai seksi repot. Setibanya di lokasi kebaktian, ia akan membantu saudara-saudara membentuk departemen-departemen. Ia membawa perlengkapan pengeras suara, maupun kompor dan peralatan dapur lainnya untuk kafetaria. Leonor Salinas membantu suaminya mempersiapkan banyak hal untuk kebaktian. Sepanjang hari mereka ke luar dalam dinas pengabaran, dan pada malam harinya mereka membantu persiapan-persiapan kebaktian.

Saudara Salinas mengingat bahwa pada kebaktian-kebaktian wilayah yang mula-mula, tidak ada susunan acara terperinci untuk diikuti. Saudara-saudara diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan ia akan berupaya menjawabnya. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti, ”Apakah boleh mengenakan cincin dan gelang?” ”Apakah membunuh binatang merupakan kejahatan?” dan ”Apakah arti dari angka 666?” Agar dapat memberikan jawaban yang masuk akal, ia harus membawa banyak publikasi Lembaga.

Secara bertahap, perincian sehubungan dengan kebaktian-kebaktian wilayah digarap. Segala sesuatu berlangsung dengan lebih lancar.

Setelah Saudara Salinas melayani sebagai pengawas distrik selama kurang lebih 13 tahun, ia diundang ke Sekolah Gilead, pada tahun 1964. Sebagai persiapan, ia harus belajar bahasa Inggris. Hal ini sukar baginya, namun ia memperoleh manfaat dari kursus tersebut dan kemudian dikirim kembali ke Meksiko untuk meneruskan pekerjaan distrik. Ia masih terus dalam dinas sepenuh waktu, meskipun dengan beberapa problem kesehatan. Istrinya, Leonor, yang telah mendampinginya sejak tahun 1955, adalah pendukung yang baik. Saudara Salinas menyatakan, ”Menengok kembali ke tahun 1941, sewaktu saya mula-mula belajar kebenaran, saya mendapati bahwa [lebih dari 50] tahun telah berlalu, dan sepanjang waktu itu, saya telah mempelajari hal-hal menakjubkan tentang Firman Allah. Umur saya kurang dari 20 tahun pada tahun 1941. Saya bersyukur kepada Yehuwa dan organisasi-Nya karena telah mengubah kehidupan saya dari yang tanpa masa depan menjadi suatu kehidupan dengan bermaksud-tujuan.”

Upaya Keras Dikerahkan untuk Menghadiri Kebaktian

Tahun demi tahun kebaktian-kebaktian nasional diadakan di Mexico City, dan ini dihadiri oleh mayoritas saudara dari Meksiko. Namun bagi beberapa saudara, ini menyangkut kesulitan yang tidak mudah karena kurangnya dana. Ketika kebaktian-kebaktian masih kecil, saudara-saudara dari luar ibu kota yang hadir di kebaktian ditampung di Betel. Kemudian, pada awal tahun 1940-an, pemondokan diatur di rumah berbagai saudara. Kemiskinan dari banyak saudara memedihkan hati kami, dan kami sangat terharu melihat upaya yang mereka kerahkan untuk datang dari propinsi-propinsi ke Mexico City agar dapat menikmati makanan rohani.

Betapa gembiranya kami sewaktu penyelenggaraan-penyelenggaraan dapat dibuat untuk mengadakan kebaktian-kebaktian di tempat-tempat yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka! Kini mereka tidak perlu mengadakan perjalanan begitu jauh. Meskipun demikian, beberapa saudara masih harus membuat pengorbanan besar untuk hadir. Misalnya, pada tahun 1949, 20 delegasi dari Negara Bagian Tabasco—18 pria dan 2 wanita—berjalan kaki sejauh lebih dari 320 kilometer agar dapat menghadiri kebaktian di Negara Bagian Veracruz. Perjalanan itu mereka tempuh selama 15 hari berturut-turut! Seluruhnya, dibutuhkan waktu selama sekitar 35 hari untuk pulang-pergi.

La Torre del Vigía de Mexíco—Suatu Lembaga Kebudayaan

Anda tentu masih ingat bahwa pada tahun 1932 la Torre del Vigía de Mexíco telah disahkan oleh pemerintah. Akan tetapi, terdapat rintangan karena pembatasan-pembatasan yang dikenakan oleh undang-undang atas semua agama. Keberatan-keberatan diajukan terhadap aktivitas dari rumah ke rumah dari Saksi-Saksi, karena undang-undang tersebut berbunyi bahwa ’setiap aktivitas agama berupa ibadat umum harus diadakan di dalam tempat ibadat’. Untuk alasan serupa, keberatan diajukan terhadap kebaktian-kebaktian kita yang diselenggarakan di tempat-tempat umum. Ini merupakan suatu problem, karena kebaktian-kebaktian ini pasti menjadi semakin besar. Memiliki properti juga mendatangkan problem, karena undang-undang mengharuskan agar setiap bangunan yang digunakan untuk tujuan-tujuan agama harus menjadi milik federal.

Karena alasan-alasan ini dan alasan-alasan lain, Lembaga memutuskan bahwa adalah bijaksana untuk mengorganisasi kembali, dengan tujuan untuk memberi penandasan yang lebih besar atas corak pendidikan dari pekerjaan kita. Oleh karena itu, pada tanggal 10 Juni 1943, dibuat permohonan kepada Sekretariat Kementerian Luar Negeri untuk mendaftarkan La Torre del Vigía sebagai suatu lembaga nonagama, dan disetujui pada tanggal 15 Juni 1943.

Dengan pengaturan kembali ini, menyanyi di perhimpunan kami dihentikan, dan tempat-tempat perhimpunan dikenal sebagai Balai Pengajaran Kebudayaan. Tidak ada doa yang diucapkan keras-keras di perhimpunan, meskipun tidak satu pun yang dapat menghalangi seseorang untuk mengucapkan doa yang tulus di dalam hati. Setiap corak dari kebaktian agama dihindari, dan sebenarnya memang perhimpunan kita dirancang untuk pendidikan. Sewaktu Saksi-Saksi di negeri-negeri lain menyebut kelompok setempat mereka sebagai ”sidang”, Saksi-Saksi di Meksiko terus menggunakan istilah ”paguyuban”. Kunjungan-kunjungan dari rumah ke rumah oleh Saksi-Saksi terus dilakukan, dan bahkan dengan lebih bergairah; namun penggunaan Alkitab secara langsung di pintu-pintu dihindari. Sebaliknya, para penyiar belajar menghafal ayat-ayat sehingga dapat mengutipnya. Mereka juga dengan baik menggunakan buku ”Make Sure of All Things”, yang merupakan kumpulan dari kutipan-kutipan Alkitab berkenaan banyak pokok. Hanya pada kunjungan kembali dan pada pengajaran (yang disebut pengajaran ”kebudayaan” sebaliknya daripada pengajaran ”Alkitab”) Alkitab itu sendiri digunakan.

Pekerjaan utama dari Saksi-Saksi Yehuwa tetap sama, yaitu memberitakan kabar baik Kerajaan Allah.

Kelas-Kelas Pemberantasan Buta Huruf

Sesuai dengan anggaran dasar La Torre del Vigía, kami melaksanakan kampanye pemberantasan buta huruf, selain mendidik orang-orang dengan pengajaran Alkitab. Maka, pada tanggal 17 Mei 1946, La Torre del Vigía didaftarkan pada pemerintah sebagai pusat pemberantasan buta huruf di Mexico City. Kelas-kelas ini dipimpin oleh José Maldonado.

Karena pemerintah berminat memberantas buta huruf, mereka menyediakan buku-buku pedoman bagi para pemula untuk digunakan dalam kelas-kelas. Belakangan, sewaktu Lembaga Menara Pengawal mencetak dalam bahasa Spanyol buku kecil Learn to Read and Write, buku kecil ini dipakai. Pemerintah menghargai apa yang telah dilakukan. Dalam sepucuk surat tertanggal 25 Januari 1966, pemerintah mengatakan, ”Dengan persetujuan Direktur Jenderal, kami senang mengucapkan selamat kepada Institusi Anda . . . atas kerja sama patriotik yang telah Anda berikan guna memberantas buta huruf rakyat Republik. . . . Kami berharap agar antusiasme Anda tidak memudar untuk meneruskan perjuangan yang gigih melawan buta huruf yang dilaksanakan oleh semua orang Meksiko yang baik.”

Sejak kelas-kelas demikian diresmikan hingga tahun 1966, terdapat 33.842 orang yang telah diajar cara membaca dan menulis. Dan, pada tahun 1993, jumlahnya mencapai 127.766. Tambahan pula, 37.201 orang telah dibantu untuk memperbaiki kecakapan membaca dan menulis mereka. Seraya orang-orang ini belajar membaca dan menulis, mereka juga belajar untuk menghargai persediaan-persediaan rohani—lektur-lektur pengajaran Alkitab yang dikeluarkan oleh Lembaga, maupun perhimpunan paguyuban.

Kebersihan Moral dari Organisasi Yehuwa

Sewaktu pengaturan kebaktian-kebaktian wilayah mulai berfungsi, dimulai juga suatu periode pembersihan yang meningkat dalam organisasi Yehuwa. Suatu kebiasaan yang telah berurat-berakar di Meksiko pada tahun-tahun itu adalah seorang pemuda ”mencuri” seorang wanita muda dan hidup bersamanya tanpa menikah. Terbiasa dengan cara-cara lama yang diizinkan oleh agama palsu, umumnya pasangan-pasangan suami-istri tidak menikah. Mereka semata-mata hidup bersama berdasarkan hubungan suka sama suka. Begitulah situasinya dari banyak orang sewaktu mereka mulai berhubungan dengan Saksi-Saksi Yehuwa.

Saudara Salinas menghargai prinsip-prinsip Alkitab tentang moralitas dan membantu saudara-saudara untuk memahaminya. (Mat. 19:3-9; Ibr. 13:4) Ke mana pun ia pergi ia menganjurkan mereka untuk mengesahkan perkawinan mereka.

Ini bukan hal yang baru bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Kembali ke terbitan bulan September-Oktober 1924, La Torre del Vigía telah membahas pertanyaan, ”Apakah patut memilih sebagai penatua suatu Kelas seorang saudara yang belum menikah secara sah dengan pasangannya?” Jawabannya, ”Sama sekali tidak patut.” Alasan-alasan berdasarkan Alkitab diberikan untuk hal ini. Direkomendasikan juga agar mereka yang belum membenahi urusan perkawinan mereka tidak bisa dibaptis. Namun demikian, ada banyak hamba paguyuban di Meksiko yang belum menikah secara sah.

Akan tetapi, pada tahun 1952, demi manfaat Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia, instruksi-instruksi spesifik diberikan sehubungan membenahi hidup seseorang jika ia ingin terus menjadi bagian dari organisasi Yehuwa. Dalam beberapa kasus ada pria yang telah menikah, kemudian berpisah, dan kemudian mulai hidup bersama dengan wanita lain, tanpa bercerai dengan wanita pertama maupun menikah dengan wanita kedua. Beberapa telah menikah lagi tanpa bercerai dengan istrinya yang dahulu. Maka, dibutuhkan upaya keras di pihak saudara-saudara ini untuk membenahi hidup mereka agar dapat melayani Yehuwa.

Merupakan suatu sukacita melihat bagaimana saudara-saudara menyambut dengan membuat pengaturan-pengaturan yang diperlukan untuk mengesahkan perkawinan mereka. Di beberapa paguyuban, persekutuan kelompok dari 20 pasang suami-istri, atau lebih, menikah pada waktu yang sama. Biarpun demikian, ada beberapa yang, meskipun mengetahui patokan-patokan Yehuwa yang adil-benar, tidak mau mengubah jalan hidup mereka. Beberapa dari orang-orang ini keluar; yang lain-lain dipecat.

Seorang saudara mengingat bahwa sewaktu ia dan teman hidupnya pergi untuk menikah, mengikuti instruksi organisasi, anak-anaknya ikut menyertai mereka. Sewaktu hakim bertanya, ”Apakah kehendak Anda untuk dipersatukan dengan wanita ini, menerima dia dan menjadikannya istri Anda hingga maut memisahkan kalian?” ia ragu-ragu sebelum menjawab, dan putri kecilnya dengan suara khawatir menganjurkan dia, ”¡Dí que sí, papacito! [Papa, ayo bilang ya!],” sehingga dengan cepat ia memberikan jawaban tegas kepada hakim.

Dibutuhkan Waktu dan Kesabaran

Dibutuhkan waktu bagi beberapa orang untuk menyesuaikan diri dengan patokan-patokan moral yang tinggi dari organisasi Yehuwa, khususnya dalam hubungan dengan perkawinan dan penggunaan alkohol, namun lambat laun saudara-saudara mulai menghargai pentingnya menyelaraskan diri dengan jalan-jalan Yehuwa.—1 Ptr. 4:3.

Dalam laporannya sehubungan tahun dinas 1953, kantor cabang mengatakan, ”Kami menyelesaikan apa yang telah kami mulai tahun lalu, yaitu, membersihkan organisasi dari orang-orang yang tidak layak berada di dalamnya. Ini menyebabkan jumlah penyiar merosot dengan tajam selama lima bulan pertama tahun dinas. Angka itu turun sampai serendah 7 persen di bawah rata-rata tahun lalu, namun sejak bulan Februari, naik lagi sampai sedemikian rupa sehingga menjelang akhir tahun dinas, kami mencapai kenaikan 9 persen di atas rata-rata tahun lalu.” Akhirnya, setelah dibersihkan sepatutnya, organisasi Yehuwa di Meksiko siap memasuki suatu periode kemakmuran rohani yang terus berlanjut hingga sekarang.

Kebaktian-Kebaktian yang Tak Pernah Kami Lupakan

Ada kebaktian-kebaktian yang tak pernah dilupakan oleh mereka yang menghadirinya. Salah satu di antaranya diadakan di Mexico City pada tanggal 13-15 April 1945. Tidak ada utusan yang tiba dengan mobil pribadinya. Lebih dari 200 datang dengan kereta api dari Monterrey. Suatu tanda di luar salah satu gerbong memberi petunjuk ke mana mereka pergi, dan di pemberhentian sepanjang perjalanan para delegasi memberi kesaksian kepada orang-orang yang berjualan dan orang-orang yang ingin tahu yang berdatangan. Untuk hadir di kebaktian, suatu kelompok keluarga dengan seorang bayi berjalan kaki dari rumah mereka di Chihuahua selama tujuh hari dan kemudian naik kereta api. N. H. Knorr dan F. W. Franz juga hadir, dari kantor pusat sedunia di New York. Pada hari pertama kebaktian, 717 dari 1.107 hadirin ke luar dalam dinas pengabaran untuk mengumumkan ceramah umum, ”Satu Dunia, Satu Pemerintahan”, yang akan disampaikan oleh Saudara Knorr di Arena México. Dan khotbah tersebut disampaikan dengan sukses, meskipun adanya upaya-upaya dari oknum-oknum beragama Katolik untuk mengacaukan kebaktian.

Beberapa dari kebaktian-kebaktian yang paling dikenang telah menarik Saksi-Saksi di Meksiko lebih erat kepada saudara-saudara Kristen dari negeri-negeri lain. Yang menonjol dari antaranya adalah Kebaktian Internasional Kehendak Ilahi, yang diadakan di New York pada tahun 1958. Delegasi-delegasi dari 123 negeri hadir, di antara mereka ada 503 orang yang telah mengadakan perjalanan dari Meksiko. Mereka memperoleh kesempatan untuk mendengar, bertemu, dan bergaul dengan rekan-rekan Saksi-Saksi dari berbagai bagian bola bumi. Suatu kebaktian lain yang menghangatkan hati diadakan di Mexico City, pada tahun 1966, sewaktu ratusan delegasi dari belasan negeri lain mengadakan perjalanan ke Meksiko, bergabung dengan saudara-saudara mereka di sana untuk mengikuti kebaktian terbesar yang disponsori oleh La Torre del Vigía di Meksiko hingga saat itu. Lebih dari 30 kali lipat banyaknya yang hadir dalam peristiwa ini di Mexico City dibandingkan dengan kebaktian pada tahun 1945.

Gambar Hidup Lembaga

Menjelang pertengahan tahun 1950-an, Lembaga memperkenalkan suatu corak lain dalam program pendidikannya. Saudara Salinas mengenang, ”Sesuatu yang sangat menyumbang kemajuan pekerjaan kita adalah gambar hidup (film) Lembaga berukuran 16 mm Masyarakat Dunia Baru Sedang Beraksi, Kebahagiaan dari Masyarakat Dunia Baru, Kebaktian Internasional Saksi-Saksi Yehuwa Kehendak Ilahi, Mengumumkan ’Kabar Kesukaan Kekal’ di Seluruh Dunia, dan Allah Tak Dapat Berdusta. Saudara dapat melihat kesan film-film ini atas orang-orang yang belum mengenal baik pekerjaan kita.” Film yang pertama mempersembahkan bekerjanya kantor-kantor Lembaga. Tiga film berikutnya mempertunjukkan kebaktian-kebaktian yang diadakan di berbagai penjuru dunia. Film yang terakhir membantu para pemirsa untuk membayangkan kejadian-kejadian utama Alkitab dan untuk memahami pentingnya hal itu di zaman kita.

Film-film ini sering kali diputar di halaman rumah atau di ruangan yang disewa. Undangan disebarkan; hasilnya, banyak orang hadir. Kemudian mereka mencatat nama orang-orang yang menginginkan lebih banyak keterangan.

Pada tahun 1958 di kota Tenexpa, Guerrero, pengaturan-pengaturan dibuat oleh Saksi-Saksi untuk memutar film Lembaga terbaru di halaman yang bersebelahan dengan tempat perhimpunan. Sewaktu saudara-saudara sedang membersihkan halaman, kunjungan tak terduga dari seorang polisi menimbulkan keragu-raguan apakah mereka akan dapat mengadakan pertunjukan tersebut. Polisi itu mengatakan kepada hamba paguyuban bahwa ia harus pergi dan menghadap wali kota. Maka saudara itu pergi, dan wali kota bertanya kepadanya, ”Di mana Anda akan memutar film itu?” Sewaktu mendengar jawabannya, wali kota itu mengatakan, ”Mengapa tidak memutarnya di panggung di lapangan kota?” ”Yah, kalau boleh . . .” Wali kota membuat pengaturan-pengaturan agar listrik tersedia. Bangku-bangku dikeluarkan dari gedung bioskop, dan beberapa orang bahkan membawa kursi mereka sendiri karena tempat duduknya hanya untuk 900 orang. Sekitar 2.000 orang yang hadir, dan mereka menjadikan peristiwa tersebut suatu festival, menyajikan makanan untuk dinikmati semua orang. Sesungguhnya, setiap kali Saudara Salinas memutar film-film Lembaga di negara-negara bagian Republik di sebelah utara, yang hadir ada 500, 800, atau sampai lebih 1.000 orang.

Fasilitas-Fasilitas Cabang untuk Menjaga Kecepatan Pekerjaan

Sewaktu Roberto Montero dan keluarganya membentuk keluarga Betel di Meksiko, rumah tempat mereka pindah di Jalan Melchor Ocampo No. 71, di Mexico City, menyediakan cukup ruangan untuk akomodasi dan kantor cabang. Pada waktu itu hanya ada sekitar 100 pemberita Kerajaan yang aktif di Meksiko. Namun menjelang tahun 1946, jumlah Saksi-Saksi yang aktif telah meningkat menjadi 3.732, diorganisasi dalam 223 paguyuban. Untuk mengurus program pendidikan ekstensif yang dilakukan Saksi-Saksi di seluruh Meksiko, dibutuhkan fasilitas yang lebih besar. Cocok sekali, pada tahun itu sebuah kantor cabang baru dan Rumah Betel yang bersebelahan dengan bangunan lama diselesaikan pembangunannya dan mulai digunakan.

Menjelang tahun 1962, fasilitas tersebut telah digunakan hingga batas daya tampungnya, maka penambahan gedung lima lantai pada kantor cabang ditahbiskan. Ini termasuk sebuah percetakan kecil untuk mencetak Informant dalam bahasa Spanyol (kini Pelayanan Kerajaan Kita) dan formulir-formulir yang digunakan di kantor cabang dan oleh 27.000 yang aktif pada waktu itu dalam pekerjaan pendidikan teokratis di Meksiko. Di bawah pengawasan kantor tersebut, Sekolah Pelayanan Kerajaan juga menyediakan pengajaran bagi pengawas-pengawas paguyuban dan perintis-perintis istimewa yang tersebar di seluruh negeri.

Fanatisme Agama yang Terus Berlanjut

Meskipun pemerintah telah berupaya selama beberapa dekade untuk mengakhiri fanatisme agama, dan meskipun pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa telah dikenal di seluruh negeri, kemajuan yang dibuat Saksi-Saksi dalam mendidik orang-orang membuat para pemimpin agama marah. Selama tahun 1960-an tentangan di beberapa tempat menjadi kian sengit dibandingkan sebelumnya.

Misalnya, di kota Los Reyes de la Paz, Negara Bagian Meksiko, sebuah kebaktian wilayah dijadwalkan pada tanggal 4 dan 5 Agustus 1963. Sewaktu kebaktian mulai, imam setempat, dengan menggunakan pengeras suara yang ditempatkan di dinding-dinding gereja dan diarahkan langsung ke tempat kebaktian, berupaya mengacaukan acara. Khotbah-khotbah emosional diucapkan, dan hinaan-hinaan dilontarkan terhadap Saksi-Saksi untuk menghasut orang-orang yang ada di gereja agar menjadi liar tak terkendali. Ratusan orang Katolik yang biasa tenang dan bersahabat, dihasut agar melakukan kekerasan. Mereka berdesakan ke luar gereja mengambil tongkat, pentung, dan batu. Kini tak terkendali, gerombolan orang menyerang Saksi-Saksi yang berhimpun. Lebih dari 30 Saksi-Saksi cedera. Dua dari rumah-rumah mereka juga dilempari batu, dan dinding-dinding diruntuhkan.

Akan tetapi, berkat campur tangan tepat waktu dari polisi jalan raya federal, saudara-saudara yang telah keluar dari kota dapat pergi dengan selamat. Akhirnya, pada hari Senin gerombolan orang yang marah dibubarkan oleh angkatan darat.

Surat kabar harian berbahasa Spanyol Excelsior tanggal 6 Agustus 1963 memuat laporan berikut, ”Imam paroki Los Reyes, Jesús Meza, yang diidentifikasi oleh kalangan pengadilan sebagai promotor dari huru-hara, melarikan diri ke luar kota dengan sebuah mobil dikawal oleh ratusan anggota parokinya, yang bersenjatakan batu, pentung, dan golok.”

Namun tindakan gerombolan orang tersebut malah membuka mata beberapa orang berhati jujur. Beberapa waktu kemudian, ketika Saksi-Saksi sekali lagi mengabar di kota itu, mereka memperoleh hasil-hasil yang sangat baik. Orang-orang merasa malu atas tingkah laku mereka, dan sedikit demi sedikit mereka mulai mendengarkan. Sewaktu huru-hara terjadi, ada dua paguyuban di daerah tersebut. Dari dua paguyuban ini, ada 50 lagi yang muncul.

Tidak Ada Toleransi Beragama di Sahuayo

Kota lain tempat terjadinya penganiayaan yang memalukan adalah Sahuayo, Negara Bagian Michoacán, pada bulan Agustus 1964. Para perintis istimewa mengabar dengan bergairah di sana. Mereka telah mengadakan beberapa perhimpunan dengan sekelompok kecil orang berminat. Di lain pihak, mereka diancam dan dihina oleh gerombolan orang yang dikumpulkan oleh imam setempat. Orang-orang dari Sahuayo, maupun dari kota Jiquilpán, yang berdekatan, ikut serta dalam perlakuan buruk ini. Bukan hanya sekali namun beberapa kali saudara-saudara harus berhadapan dengan gerombolan yang terdiri dari 200 hingga 300 orang.

Pada tanggal 13 Agustus, situasinya menjadi sangat tegang sewaktu lebih dari 5.000 orang mengepung rumah seorang saudara perintis. Mereka telah membawa minyak tanah, berniat membakar rumah tersebut beserta penghuninya. Seorang saudara, lima saudari, dan seorang anak perempuan berumur enam tahun ada di dalam rumah itu. Beberapa orang polisi mencoba mencegah gerombolan orang yang berapi-api, namun tidak banyak hasilnya. Akan tetapi, pada saat yang genting tersebut, tanpa terduga tiga truk penuh tentara tiba di lokasi kejadian. Dengan cepat Saksi-Saksi diselamatkan dan gerombolan itu dipaksa bubar. Dalam mengomentari kejadian tersebut, surat-surat kabar menyatakan sangat menyayangkan perilaku tidak toleran dari pemimpin agama, yang telah menyebabkan timbulnya problem tersebut.

Situasinya sangat berbahaya sehingga dipandang bijaksana untuk memindahkan para perintis istimewa ke luar wilayah tersebut. Akan tetapi, pada waktunya Lembaga mengutus perintis-perintis ke kota-kota yang berdekatan, dan dengan hati-hati mereka mengerjakan daerah mereka ke arah Sahuayo dan Jiquilpán. Mereka memperoleh banyak sukses sehingga pada tahun 1974, sepuluh tahun setelah penganiayaan tersebut, suatu paguyuban didirikan di Jiquilpán, dan pada tahun 1990 paguyuban lain didirikan di Sahuayo.

Pria Itu Mencari Sesuatu di Saku Belakangnya

Mengingat penganiayaan sengit yang telah terjadi, dapatkah saudara mempersalahkan Saksi-Saksi bila sekali waktu mereka agak resah? José Mora mengenang pengalaman demikian di Negara Bagian Jalisco. Ia menertawakan hal itu sekarang, namun pada waktu itu ia tidak merasa pasti.

Ia baru saja membacakan kepada seorang pria ayat di Mazmur 115:16, ”Langit itu langit kepunyaan [Yehuwa], dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.” Seorang pria cepat-cepat mengulurkan tangannya ke saku belakang celananya. Saudara Mora berpikir bahwa ia mau mengambil senjata. Betapa leganya sewaktu ia mengeluarkan sebuah buku yang berisi Perjanjian Baru dan Mazmur! Pria itu memeriksa ayat tersebut dalam Alkitabnya sendiri dan menerima berita itu. Dengan cepat pria ini dan seluruh keluarganya menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. ”Namun ia telah memperhatikan bahwa saya menjadi sedikit gugup,” kata Saudara Mora; ”maka sekarang, sekali waktu bila kami bertemu, kami ingat akan peristiwa tersebut dan tertawa.”

Sambutan yang Memuaskan pada Tahun-Tahun Belakangan

Meskipun ada penganiayaan, jumlah pemuji Yehuwa terus meningkat di seluruh negeri. Pengabaran kabar baik menjadi lebih efektif seraya saudara-saudara bertumbuh dalam pengertian akan masalah-masalah Alkitab dan organisasi. Lambat laun para penyiar menjadi lebih sadar akan perlunya mengadakan tindak lanjut atas minat yang diperlihatkan dan memelihara para domba. Hasilnya, jumlah pengajaran Alkitab bertambah. Pada tahun 1970 terdapat rata-rata 43.961 pengajaran yang dipimpin setiap bulan; sepuluh tahun kemudian, angka itu telah meningkat menjadi 90.508. Beberapa dari pengajaran-pengajaran ini dilakukan dengan orang-orang yang telah membuat kemajuan dengan sangat cepat.

Demikianlah sehubungan Lino Morales dan istrinya. Lino telah pergi dengan seorang temannya mengadakan ziarah ke patung sang Perawan di sebuah kota di Guatemala. (Ia tinggal di Meksiko, di Negara Bagian Chiapas.) Mereka telah sepakat untuk masuk sendiri-sendiri mengucapkan doa-doa mereka di hadapan patung. Lino menceritakan, ”Sewaktu sekian lama ia tidak keluar-keluar juga, saya dengan sikap hormat mengintip ke dalam melalui pintu kapel, dan astaga! Teman saya sedang mengangkat rok sang Perawan! Sewaktu saya berteriak kepadanya, ’Apa-apaan kamu?’ dengan cepat ia berpura-pura sedang berdoa. Dengan suara menantang saya panggil ia ke luar, dan sewaktu ia ke luar saya menonjoknya. Butuh waktu baginya untuk meyakinkan saya tentang apa yang dilakukannya. Sewaktu saya tenang kembali, ia memberi tahu saya bahwa ia menjadi kecewa dengan patung itu karena sewaktu ia berlutut untuk mencium kaki patung, ia menyadari bahwa hanya wajah dan kakinya yang dipoles halus tapi di balik pakaian hanya terdapat potongan-potongan kayu kecil.”

Peristiwa itu, ditambah dengan kematian anak laki-laki kecilnya, sangat mempengaruhi sudut pandangan Lino. Apa yang terjadi selanjutnya? Istrinya mengingat, ”Dua wanita mendatangi rumah kami dan berbicara kepada saya tentang Alkitab dan dengan segera meyakinkan saya bahwa mereka berbicara kebenaran. Mereka meninggalkan sebuah buku dan berjanji untuk kembali nanti. Tepat setelah mereka pergi, hujan mulai turun. Karena hujan terus turun, kedua wanita itu kembali, kali ini dengan suami-suami mereka, mencari perteduhan dari hujan. Namun hujan tidak kunjung reda sepanjang sore itu, dan mereka harus menginap di rumah saya. Kami mengambil manfaat dari waktu itu—mereka dalam membagikan, saya dalam mempelajari, kebenaran-kebenaran Alkitab. Keesokan harinya pagi-pagi mereka pergi, sambil berjanji untuk kembali. Yang memimpin pembicaraan adalah seorang perintis biasa. Ia dan istrinya berasal dari bagian selatan negara bagian itu; rekan mereka adalah Caralampio dari kota La Trinitaria. Di luar dugaan saya sama sekali, suami saya pulang ke rumah pada hari itu juga sore harinya. (Lino bekerja jauh di sekolah di pedalaman.) Setelah makan malam saya beri tahu dia bahwa beberapa pengabar telah mengunjungi saya dan meninggalkan sebuah buku pada saya. Kami mulai memeriksanya bersama disertai penjelasan yang telah mereka sampaikan kepada saya, dan kami tidak bisa berhenti membaca buku itu. Sewaktu kami menyadarinya, malam telah berlalu dan fajar telah hampir menyingsing. Kami sama sekali tidak tidur.”

Istri Lino mulai mempersiapkan sarapan seraya Lino memasang pelana pada kudanya. Pagi itu Lino mengadakan perjalanan sepanjang 20 kilometer, jauh-jauh ke La Trinitaria, untuk mencari Caralampio. Ia menemukan rumahnya, namun tidak ada orang di rumah, karena Caralampio sedang keluar mengabar. Meskipun demikian, Lino meninggalkan pesan kepada tetangga sebelah rumahnya. ”Saya pulang ke rumah agak kesal,” kenang Lino, ”namun, betapa suatu kejutan! Esok harinya pagi-pagi sekali, saya mendengar seseorang mengetuk pintu. Sewaktu saya keluar, terlihatlah para pengabar itu di sana! Pada kira-kira jam tujuh malam, mereka telah menerima berita bahwa kami sedang mencari mereka. Mereka langsung berkemas dan berjalan kaki sepanjang malam, tiba di rumah saya sewaktu hari mulai terang. Jadi dalam waktu kurang dari 48 jam sejak mereka meninggalkan buku itu, dan meskipun jaraknya jauh dan hari sudah malam, pengabar-pengabar itu sudah mengadakan kunjungan kembali.”

Kunjungan kembali ini berlangsung tiga hari! Selama waktu itu mereka mengajar Lino dan istrinya kebenaran-kebenaran dasar dari Firman Allah. Pada hari keempat mereka berdua menemani Saksi-Saksi dalam mengabar kepada orang-orang lain. Dengan awal seperti ini, suatu keluarga besar mulai melayani Yehuwa.

’Hidupkan Kembali Putra Saya, atau Saya Lempar Anda ke Luar’

Edilberto Juárez, di Negara Bagian Oaxaca, juga menerima kebenaran dengan cepat. ”Saya sedang menangisi kematian adik laki-laki saya dan putra saya yang telah bunuh diri pada hari yang sama,” kenangnya. ”Memandang kejadian-kejadian fatal ini, dengan segera saya berpaling kepada ilah-ilah saya (patung-patung) yang menempati seluruh dinding di satu sisi rumah saya dan saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menghidupkan kembali putra saya, dan jika tidak, maka saya akan melemparkan mereka ke luar. Setelah delapan hari, melihat bahwa ilah-ilah tersebut tidak memperlihatkan kuasa mereka sama sekali, saya singkirkan mereka ke luar dari rumah saya. Saya mencucurkan air mata pedih karena kehilangan orang-orang yang saya kasihi.

”Seorang guru sekolah menghampiri saya dan mencoba menghibur saya. Ia memberikan kepada saya sebuah Perjanjian Baru dan menyarankan saya untuk membacanya, namun karena saya belum pernah melihat sebuah Alkitab, itu tidak menarik minat saya dan saya menyimpannya. Sekitar waktu itu seorang pria Pentakosta mengunjungi saya. Sewaktu kami sedang berbicara, saya memperhatikan ada seorang pria membawa tas. Orang Pentakosta itu mengenali dia sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa dan menyarankan agar kami mengundangnya masuk karena ia ingin tahu lebih banyak tentang Alkitab. Saksi itu masuk dan, sewaktu mengetahui bahwa saya sedang berkabung, mulai berbicara kepada saya tentang kebangkitan. Hal ini betul-betul menarik minat saya.”

Saksi ini mulai mengunjungi Edilberto secara tetap tentu, meskipun untuk melakukannya ia perlu berjalan jauh. ”Kemudian saya mulai berbicara kepada orang-orang lain tentang iman baru saya,” kata Edilberto. ”Tiga dari antara mereka menjadi berminat akan kebenaran dan mulai berhimpun di rumah saya; sehingga sewaktu penyiar itu mengunjungi saya, kami berempat belajar Alkitab.”

Kursus-Kursus Singkat untuk Pelajaran ”Budaya”

Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal, buku yang disebut ’bom biru’ pada waktu itu, diterbitkan pada tahun 1968, dan kami dianjurkan untuk mempelajarinya bersama orang-orang dalam waktu enam bulan. Namun tidak semua orang membutuhkan waktu selama itu. Dalam satu kasus pengajarannya dipimpin dalam waktu kurang dari dua minggu. Kantor cabang melaporkan sebagai berikut:

”Seorang wanita belajar kebenaran melalui sebuah hadiah berlangganan untuk Menara Pengawal. Sewaktu hamba distrik dan istrinya mengunjungi kota yang terdekat, ia menghadiri kebaktian wilayah. Saudara itu dan istrinya berbicara dengan wanita tersebut dan memperhatikan hasratnya yang tulus untuk melayani Yehuwa dan membantu orang-orang di kota kecil tempat ia tinggal. Maka pengaturan-pengaturan dibuat untuk mempelajari buku Kebenaran bersama dia. Problemnya adalah tidak ada cukup waktu untuk memberikan pengajaran kepadanya seperti digariskan Lembaga, karena ia akan berada di kota kebaktian hanya dua minggu dan akan kembali dengan sebuah pesawat terbang kecil ke kotanya di pegunungan. Karena itu, istri pengawas distrik mengadakan pengajaran intensif bersama dia selama dua minggu. Sebenarnya pengajaran itu diadakan dari hari Jumat hingga hari Jumat dalam tiga puluh jam, dan buku Kebenaran diselesaikan secara lengkap. Wanita ini ingin memanfaatkan waktu yang ada, maka pada beberapa waktu sore atau malam hari hamba distrik dan istrinya menggunakan dua atau tiga jam untuk menjawab banyak pertanyaannya. Pada akhir dua minggu ia telah menggaris bawahi semua jawaban dalam bukunya dan sangat antusias untuk kembali ke kota terpencilnya dan membantu orang-orang lain.”

Sebelum meninggalkan kota pada akhir minggu kedua, ia dibaptis. Kembali ke rumah, dengan segera ia sendiri memimpin delapan pengajaran Alkitab, suatu Pelajaran Menara Pengawal dipimpin dengan 15 hadirin, dan sebuah kelompok terpencil dibentuk. Kini terdapat sebuah sidang di daerahnya.

Penyelenggaraan Penatua Mendatangkan Manfaat bagi ”Paguyuban”

Selaras dengan nasihat Alkitab dari hamba yang setia dan bijaksana, penyelenggaraan baru untuk pengawasan ”paguyuban” diresmikan pada tahun 1972. Seorang ”hamba paguyuban” yang mengawasi segala sesuatu digantikan oleh suatu badan penatua. Sedapat mungkin, hal itu dilakukan. Namun ketika itu, sebagaimana halnya kini, ada banyak paguyuban yang di dalamnya para penyiar bersyukur memiliki di tengah-tengah mereka bahkan satu orang saudara, atau mungkin dua, yang memenuhi syarat sebagai penatua. Banyak yang dahulunya hamba paguyuban menjadi penatua-penatua dalam penyelenggaraan baru, namun beberapa tidak benar-benar memenuhi tuntutan Alkitab. Mereka yang memenuhi syarat tidak boleh orang-orang yang memperlakukan kawanan dengan keras, seperti yang dilakukan beberapa orang di masa lampau. (1 Ptr. 5:2, 3) Dengan adanya dua orang atau lebih pria yang memenuhi persyaratan Alkitab sebagai badan penatua, organisasi menjadi lebih berbelaskasihan dalam mengurus kepentingan-kepentingan kawanan, sehingga makin dekat meniru Yesus Kristus, Gembala yang Baik.

Sejak saat itu hingga sekarang, ada kebutuhan tambahan akan pria-pria yang memenuhi syarat untuk melayani sebagai penatua. Karena pertumbuhan pesat dalam jumlah Saksi-Saksi, banyak sidang (yang disebut ”paguyuban” hingga tahun 1989) diurus oleh hanya satu penatua dan beberapa pelayan sidang; dalam beberapa kasus, para pelayan sidang menangani semua tanggung jawab. Di kota Tantoyuca, Veracruz, terdapat dua sidang namun hanya ada satu penatua. Bersama keluarganya, Enrique Hernández Montes (seorang penatua sekaligus perintis) pindah ke daerah itu untuk membantu. Di sidang tempat ia ditugaskan, terdapat begitu banyak orang berminat sehingga tidak semua bisa ditampung di Balai Kerajaan. Kelompok perlu diorganisasi menjadi dua bagian dan mengulangi perhimpunan untuk kelompok kedua. Di kota Palmillas, Sinaloa, beberapa tahun yang lalu, seorang penatua mendapati bahwa ada 21 orang yang ingin dibaptis di kebaktian berikut. Ia berbuat sebaik mungkin untuk meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan bagi calon pembaptisan dengan mereka semua.

Bahkan bila jumlah saudara yang memenuhi syarat sangat terbatas, pengaturan untuk memikul tanggung jawab bersama menghasilkan perhatian yang lebih baik bagi kawanan domba.

Tiba Waktu Penyaringan

Terdapat penantian yang kuat sehubungan tahun 1975 serta makna tahun tersebut dalam penggenapan maksud-tujuan Yehuwa. Beberapa memusatkan hati mereka pada tahun itu sebagai waktu sistem tua ini dibinasakan dan dunia baru Allah ditegakkan. Sewaktu penantian-penantian tersebut tidak terwujud, ada beberapa yang berhenti melayani Allah. Sejumlah orang menjadi murtad. Namun sebagian besar dari Saksi-Saksi Yehuwa dimotivasi oleh kasih akan Yehuwa. Mereka tahu bahwa Firman Allah tidak akan pernah gagal.

Dengan keyakinan penuh akan Yehuwa, selama tahun 1975-76 organisasi seluas dunia bersiap-siap untuk pertumbuhan lebih lanjut. Kita tidak kecewa. Dan Meksiko telah memiliki bagian yang cukup menonjol dalam ekspansi yang telah terjadi. Apa yang telah menyumbang kepada hal ini?

Keluarga-Keluarga Besar Bersatu Padu Melayani Yehuwa

Keluarga-keluarga di Meksiko besar. Maka apabila suatu pengajaran Alkitab didirikan, sering kali ada tiga, empat, atau lebih banyak yang ambil bagian. Umumnya, keluarga-keluarga tetap rukun, dan anak-anak sangat menghormati orang-tua mereka. Salah satu akibatnya adalah bahwa jika orang-tua memeluk kebenaran, anak-anak juga demikian. Apabila nasihat Alkitab diterapkan, ikatan keluarga akan lebih diperkuat, dan seluruh keluarga sering ambil bagian bersama dalam dinas Yehuwa.

Kaum muda diupayakan agar merasa menjadi bagian dari penyelenggaraan sidang. Di perhimpunan, setiap orang memberi salam kepada orang lain yang hadir dengan jabatan tangan yang hangat—dan kaum muda pun tak ketinggalan. Jarang anak-anak memperlihatkan sikap acuh tak acuh di perhimpunan. Mereka semua ingin berpartisipasi, dan mereka ingin sekali membantu dalam aktivitas-aktivitas lainnya di sekitar balai.

Seluruh keluarga sering terlihat ambil bagian dalam dinas pengabaran bersama-sama. Dalam beberapa kasus upaya dibuat agar sebagian besar keluarga ambil bagian dalam dinas perintis. Misalnya, di Sidang Oriente di Zapata, Negara Bagian Morelos, Guilebaldo Hernández dan istrinya memiliki tiga anak perempuan yang adalah perintis istimewa dan tiga yang adalah perintis biasa (di daerah terpencil). Dua putra mereka penyiar dan pelayan sidang, dan dua anak perempuan mereka yang lain (umur 11 dan 12 tahun) adalah penyiar belum terbaptis. Dalam keluarga yang terdiri dari 12 orang ini, ada 6 penyiar sidang dan 6 perintis!

Di Sidang Estrella di kota Aguascalientes, di Negara Bagian Aguascalientes, Sabino Martínez Durán melayani sebagai penatua dan perintis biasa. Istri dan putrinya juga perintis-perintis biasa. Seorang putranya adalah perintis biasa dan pelayan sidang di sidang yang sama. Seorang putra lainnya anggota keluarga Betel Meksiko, dan seorang putra yang lain lagi ambil bagian dalam pekerjaan konstruksi di kantor cabang.

Respek kepada Orang-Tua Mendatangkan Hasil-Hasil Baik

Tidak diragukan lagi, respek yang dimiliki anggota-anggota keluarga Meksiko terhadap satu sama lain menyumbang kepada penyebaran berita Kerajaan. Hal ini diilustrasikan lebih jauh dalam sebuah pengalaman di Negara Bagian Chihuahua.

Para penatua di kota Navojoa, Negara Bagian Sonora, mendengar bahwa di desa El Trigo de Russo, yang terletak di pegunungan di Negara Bagian Chihuahua, ada orang-orang yang sedang mempelajari Alkitab dengan bantuan publikasi-publikasi Lembaga, seperti buku Kebenaran. Seorang penatua dan seorang pelayan sidang mengadakan perjalanan yang sulit sepanjang hari untuk memastikan laporan tersebut dan membantu orang-orang yang baru berminat ini. Mereka mendapati seorang guru sekolah dan istrinya, yang bukan Saksi-Saksi, sedang memimpin pengajaran-pengajaran Alkitab dengan orang-orang. Mereka berhimpun dua kali seminggu dan yang hadir ada 25 hingga 30 orang. Bagaimana bisa terjadi demikian?

Ibu dari guru sekolah tersebut, salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, telah mengunjungi putranya. Selama tinggal di sana ia mengabar kepada beberapa orang di daerah tersebut dan menempatkan buku Kebenaran kepada mereka. Melihat adanya minat yang ditunjukkan orang-orang ini, ia memohon kepada putra dan menantunya untuk membantu mereka. Suami-istri ini bukan Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun sang ibu mengajar dia jalan-jalan Yehuwa sewaktu ia masih muda. Karena kasih dan respeknya kepada ibunya, sang putra setuju untuk belajar bersama orang-orang, dan tentunya, sang menantu juga mau bekerja sama. Seraya mereka belajar bersama kelompok, minat mereka sendiri timbul. Dalam waktu empat bulan mereka telah menyelesaikan buku Kebenaran. Kedua saudara dari Navojoa membuat pengaturan agar kunjungan-kunjungan tetap tentu dilakukan oleh penatua-penatua dan penyiar-penyiar lain. Yang pertama-tama menjadi penyiar di kelompok itu adalah guru sekolah tersebut dan istrinya. Mereka dibaptis pada kebaktian distrik pada tahun 1989. Pada bulan Juni 1990, sebuah sidang dengan sepuluh penyiar dibentuk di El Trigo de Russo, dan hampir setiap orang yang tinggal di daerah itu mempunyai pengajaran Alkitab.

Sekolah Budaya Gilead Mengisi Kebutuhan

Banyak rohaniwan perintis muda di Meksiko memiliki hasrat untuk melayani di negeri-negeri lain yang lebih membutuhkan tenaga pemberita. Akan tetapi, mengingat adanya kebutuhan besar di ladang Meksiko, mereka tidak dianjurkan untuk pindah ke luar negeri, dan sangat sedikit yang diundang ke Sekolah Gilead. Selain itu, mengikuti Sekolah Gilead menuntut agar mereka mempelajari bahasa Inggris, yang adalah sukar bagi beberapa orang. Akan tetapi, selama tahun 1980-81, ada 72 perintis muda Meksiko yang menerima pelatihan khusus di Sekolah Budaya Gilead di Meksiko untuk dinas di mana pun mereka mungkin dibutuhkan, di Amerika Latin.

Karena mereka pasti tidak menemui kesulitan dengan bahasa dan mereka pergi ke negeri-negeri yang memiliki kebudayaan yang sangat serupa dengan Meksiko, para lulusan ini dapat dengan mudah menyesuaikan diri di negeri-negeri tempat mereka ditugaskan.

Penahbisan Fasilitas Cabang yang Baru

Seraya pertumbuhan organisasi berlanjut, kantor di Jalan Melchor Ocampo No. 71 menjadi terlalu sempit untuk mengurus pekerjaan yang sedang dilakukan di sana. Pada tahun 1973, La Torre del Vigía membeli tanah di luar kota Mexico City, di daerah pemukiman yang bernama El Tejocote, dan di sana sebuah Rumah Betel yang baru dan luas dibangun untuk menampung lebih dari seratus orang. Keluarga Betel pindah ke sana, dan gedung itu ditahbiskan pada bulan April 1974. Kelihatannya itu akan menyediakan ruang yang cukup untuk memungkinkan kami mengurus pekerjaan selama bertahun-tahun. Namun tidak demikian! Seraya tingkat pertumbuhan jumlah Saksi-Saksi dipercepat, menjadi perlu untuk memperluas, sehingga fasilitas tambahan ditahbiskan pada tahun 1985, dan kemudian lagi pada tahun 1989.

Selain menyediakan fasilitas kantor dan ruang untuk tempat tinggal anggota-anggota keluarga Betel, dibutuhkan juga persediaan untuk menghasilkan lektur Alkitab dalam jumlah besar bagi ladang Meksiko. Menjadi semakin sulit untuk memperoleh persediaan majalah dari luar negeri. Kami ingin mencetak majalah-majalah kami sendiri, namun undang-undang tidak mengizinkan suatu lembaga sipil melakukan hal ini. Untuk menampung situasi ini, pada tahun 1983 kami mengatur agar suatu perusahaan komersial setempat mencetak La Atalaya dan ¡Despertad! Kami juga bereksperimen dengan mencetak dan menjilid buku-buku besar di berbagai badan penerbitan. Akan tetapi, yang terbaik yang dapat kami peroleh dengan harga yang wajar hanyalah edisi-edisi dengan sampul biasa. Kualitasnya yang rendah dan pengiriman yang terlambat senantiasa merupakan problemnya.

Pada tahap ini telah diputuskan untuk membentuk suatu lembaga lain khusus untuk penerbitan. Operasinya selaras dengan semua tuntutan legal bagi operasi demikian di negara ini. Sebuah pabrik yang jaraknya sekitar 15 menit perjalanan dari Betel dibeli kemudian dipugar, dan suatu mesin cetak baru dipasang di sana. Betapa gembiranya sewaktu diumumkan bahwa di Brooklyn, Lembaga Menara Pengawal telah memuat dua mesin cetak rotari M.A.N. ke atas kapal yang berlayar menuju Meksiko! Namun betapa kecewanya mengetahui bahwa, sewaktu kapal tersebut diserang badai hebat dalam perjalanan, mesin-mesin cetak tersebut praktis telah rusak! Roberto Gama, anggota dari Panitia Cabang, mengadakan perjalanan ke pelabuhan Veracruz untuk menerima mesin-mesin cetak tersebut—atau rongsokannya. Ia menangis sewaktu melihatnya.

Apakah mungkin untuk merekonstruksi mesin-mesin cetak tersebut? Barangkali di lain waktu dan dalam keadaan-keadaan lainnya, mesin-mesin cetak itu akan dibongkar. Namun dalam kasus ini, mesin-mesin itu harus difungsikan, dan bukanlah merupakan suatu tugas mustahil bagi saudara-saudara yang telah belajar bagaimana menggunakan apa yang ada dan memanfaatkan apa saja untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup. Lembaga mengutus dua saudara dari Brooklyn untuk menolong saudara-saudara di Meksiko, dan dengan upaya keras serta kegigihan, dan juga kesabaran, bagian-bagian yang rusak diperbaiki atau diganti lalu mesin cetak pertama dipasang. Syukur kepada Yehuwa, mesin itu bekerja! Kemudian mesin kedua diperbaiki hingga bisa berfungsi.

Sungguh suatu sukacita sewaktu La Atalaya tanggal 1 Oktober 1984, dicetak dengan mesin cetak tersebut. ¡Despertad! dicetak di mesin tersebut mulai terbitan 22 Mei 1985. Betapa lega pada akhirnya dapat memutuskan hubungan dengan perusahaan percetakan dunia!

Dua mesin cetak offset bermerek Hantscho empat warna diharapkan tiba pada tahun 1987, sehingga percetakan diperbesar untuk menampung mesin-mesin tersebut. Pada bulan September 1988, ”¡Mira! Estoy haciendo nuevas todas las cosas” (brosur ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru”) dihasilkan dari percetakan dalam tata warna penuh! Sejak itu semua buku dan majalah yang perlu untuk Meksiko, maupun untuk banyak negara di Amerika Tengah, telah dicetak di sana. Dua mesin cetak empat warna mencetak empat juta majalah per bulan.

Sidang Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko

Organisasi dari Saksi-Saksi Yehuwa selalu bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang sama di Meksiko seperti di bagian-bagian dunia lain. Juga, sejak tahun 1931, secara pribadi saudara-saudara telah memperkenalkan diri mereka sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, selama bertahun-tahun, perlu bagi organisasi untuk berfungsi sebagai suatu lembaga nonagama dan pendidikan, seperti dijelaskan sebelumnya.

Akan tetapi, selama dekade 1980-an, perubahan-perubahan mulai terjadi. Aparat pemerintah berulang kali mengunjungi beberapa tempat perhimpunan kita dan berkukuh bahwa itu harus didaftarkan ke pemerintah sebagai tempat untuk perhimpunan agama dan bahwa tempat-tempat ini menjadi milik federal. Di lain pihak, menjadi semakin sukar menyewa tempat-tempat umum untuk kebaktian-kebaktian distrik dan wilayah kita karena pihak berwenang berkukuh bahwa undang-undang melarang pertemuan-pertemuan agama di tempat-tempat umum.

Hal ini menuntun kepada pertemuan dengan wakil-wakil pemerintah pada tahun 1988. Kami mempelajari bahwa kalangan berwenang, meskipun tidak memiliki keluhan terhadap kegiatan organisasi kita, merasa sangat tidak percaya karena apa yang orang-orang lain katakan kepada mereka tentang organisasi kita dan sikap kita terhadap lambang-lambang negara. Lagi pula, mereka memiliki gagasan bahwa organisasi kita bekerja bawah tanah karena tempat perhimpunan kita tidak mudah dikenali. Dalam pertemuan kita dengan kalangan berwenang, mereka menerima banyak kesaksian sehubungan dengan kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa. Posisi kenetralan Kristen kita dijelaskan, juga respek kita terhadap wewenang pemerintah, diimbangi dengan keteguhan kita untuk menghindari apa yang bagi kita merupakan penyembahan berhala. Kesimpulan yang ditarik dari wawancara-wawancara tersebut adalah bahwa organisasi kita harus bekerja secara terbuka sebagai agama Saksi-Saksi Yehuwa, bahkan jika itu berarti bahwa semua tempat perhimpunan kita menjadi milik pemerintah. Ini akan memungkinkan kalangan berwenang menjadi lebih mengenal pekerjaan kita, dan hal ini, kami rasa, harusnya mendatangkan hasil-hasil positif. Meskipun demikian, tidak ada solusi sehubungan apakah kami dapat mengadakan kebaktian-kebaktian besar.

Pada tahun 1989, atas persetujuan Badan Pimpinan, sepucuk surat dikirim ke semua ”paguyuban” yang mengatakan bahwa mulai tanggal 1 April, kita akan bekerja di Meksiko sebagai suatu organisasi agama. Kemudian, dalam terbitan bulan Juni dari Nuestro Ministerio del Reino (Pelayanan Kerajaan Kita), yang sebelumnya bernama Informador (Informant) de la Torre del Vigía, perincian lebih lanjut diberikan. Sejak saat itu, Alkitab digunakan dari rumah ke rumah, dan doa-doa diucapkan di perhimpunan. Belakangan, kami mulai menyanyikan lagu-lagu di perhimpunan.

Saudara dapat membayangkan keriangan yang didatangkan hal ini atas sidang-sidang! Air mata sukacita mengalir deras di wajah saudara-saudara di Balai untuk Pengajaran Budaya, atau Balai Pengajaran (yang kini menjadi Balai Kerajaan), dan di kebaktian-kebaktian distrik dan wilayah, sewaktu doa-doa bersama dan nyanyian mulai. Lebih jauh, penggunaan Alkitab secara langsung dalam kesaksian kita dari rumah ke rumah memompakan gairah yang bertambah kepada saudara-saudara, membuat pekerjaan mereka menjadi lebih efektif, dan memberikan kepuasan besar kepada mereka. Tanpa menyadari sepenuhnya, kita juga telah menegakkan suatu fondasi untuk membela jalan hidup Kristen kita secara legal.

Anak-Anak Saksi di Bawah Tekanan Kuat

Anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa selalu mengalami tekanan kuat karena tidak memberi salut kepada bendera—bendera apa pun. Sendirian atau ditemani orang-tua mereka, anak-anak menjelaskan posisi mereka kepada guru-guru mereka. Kadang-kadang penjelasan mereka diterima, namun dalam kebanyakan kasus, mereka dikeluarkan dari sekolah. Apabila anak-anak dikeluarkan, orang-tua akan mencari sekolah yang guru-gurunya lebih toleran sehingga anak-anak dapat meneruskan pendidikan mereka. Akan tetapi, tidak banyak yang dapat dilakukan secara hukum, karena tidak ada dasar untuk membela hak anak-anak di hadapan kalangan berwenang.

Seraya jumlah penyiar bertambah, tekanan atas anak-anak Saksi meningkat. Artikel-artikel surat kabar mengkritik posisi yang diambil Saksi-Saksi Yehuwa. Karena sekarang kita bekerja di Meksiko sebagai suatu organisasi agama, waktunya telah tiba untuk melancarkan suatu kampanye guna membela hati nurani Kristen dari anak-anak Saksi di sekolah-sekolah.

Memperjuangkan Kemerdekaan Hati Nurani di Sekolah-Sekolah

Pada tahun 1989, imbauan kuat dibuat kepada kalangan berwenang federal sehubungan hak anak-anak untuk menerima pendidikan, selaras dengan yang dijamin oleh Konstitusi negara. Para pengacara Saksi di seluruh negeri bekerja sama dengan panitia-panitia yang dibentuk untuk mengkoordinasi penanganan kasus-kasus ini di bawah pengarahan Departemen Hukum dari kantor cabang. Apabila berhadapan dengan tuntutan hukum, banyak pejabat sekolah yang mundur. Lebih dari seratus kasus diajukan ke pengadilan. Empat puluh sembilan telah diputuskan untuk kemenangan bagi Saksi-Saksi Yehuwa, dan 28 kasus masih menunggu. Dua puluh delapan kasus telah naik banding ke Magistrados de los Colegiados de Circuito (pengadilan yang lebih tinggi daripada hakim-hakim federal), dan dari yang naik banding ini, 14 keputusan yang memenangkan kita telah diberikan, merupakan preseden bagi pengadilan-pengadilan yang lebih rendah. Anak-anak tidak diberi kekecualian dari upacara-upacara sipil, namun para hakim telah memutuskan, sesuai dengan undang-undang, bahwa tidak ada anak yang tidak memperoleh pendidikan atas alasan apa pun. Jika pejabat-pejabat pendidikan telah bertindak sewenang-wenang, dalam banyak kasus kalangan berwenang federal campur tangan. Beberapa pejabat pendidikan umum telah menjadi lebih bersikap masuk akal sehubungan masalah ini, dan mereka telah memberikan pengarahan yang menguntungkan kita.

Suatu program telah diorganisasi agar Saksi-Saksi mengunjungi pejabat-pejabat sekolah di seluruh bagian negeri untuk memberikan kepada mereka informasi tangan pertama tentang posisi dari Saksi-Saksi Yehuwa sehubungan upacara-upacara sipil. Informasi berdasarkan Alkitab dan hukum diberikan kepada mereka. Banyak dari antara mereka hanya tahu sedikit sekali tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Sedikit demi sedikit para pejabat menyadari bahwa penolakan anak-anak Saksi untuk ikut serta dalam upacara-upacara tertentu merupakan suatu sikap dari hati nurani berdasarkan prinsip-prinsip agama dan bahwa, meskipun demikian, anak-anak menaruh respek kepada lambang-lambang nasional dan menaruh hormat kepada kalangan berwenang. (Kel. 20:4; Rm. 13:1) Meskipun problemnya belum dipecahkan secara tuntas, suatu kesaksian bagus telah diberikan kepada para hakim, pejabat sekolah, serta guru-guru, dan sebagai hasilnya, beberapa dari antara mereka menunjukkan minat akan kebenaran.—Mat. 10:18-20.

Seorang hakim federal di Ciudad Juárez, Chihuahua, yang memberikan keputusan yang memenangkan kita kini dikunjungi oleh saudara-saudara. Baru-baru ini ia memberi tahu mereka bahwa ia hampir selesai membaca buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau melalui Penciptaan? Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengatakan, ”Saya mempunyai Alkitab di sini yang Anda tinggalkan kepada saya, dan buku-buku ini adalah teman-teman terbaik saya.”

Seorang hakim federal lain, seorang wanita, di Chilpancingo, Guerrero, yang telah menjatuhkan keputusan yang memenangkan kita, meminta saudara-saudara untuk menerangkan dengan jelas kepadanya posisi kenetralan Kristen kita. Ia menghargai penjelasannya dan memberikan petunjuk bahwa, meskipun ia tidak memahami posisi kita dengan jelas sebelumnya, dia senang bahwa keputusannya, yang sesuai dengan undang-undang, adalah untuk kemenangan kita. Ia juga menerima beberapa lektur Alkitab.

Kebaktian-Kebaktian Distrik dan Wilayah—Suatu Kesaksian Besar

Bagaimana penyelenggaraan kebaktian distrik dan wilayah kita telah dipengaruhi oleh fakta bahwa organisasi kita kini diakui bukan sekadar sebagai suatu lembaga budaya namun sebagai agama Saksi-Saksi Yehuwa? Pada tahun 1988 sewaktu situasi ini mula-mula dihadapkan kepada kalangan berwenang, mereka semata-mata hanya mengarahkan kita kepada undang-undang yang tidak memberi kemungkinan bagi agama-agama untuk mengadakan perhimpunan umum di luar tempat perhimpunan mereka yang biasa. Pada waktu itu mereka menyarankan agar, sebaliknya daripada menggunakan tempat-tempat umum, kita memiliki fasilitas-fasilitas besar kita sendiri untuk kebaktian-kebaktian distrik dan wilayah. Kami berkukuh dan bertanya apakah kami dapat memperoleh izin khusus untuk mengadakan pertemuan besar kami di tempat-tempat umum. Mereka mengatakan bahwa kami dapat memasukkan permohonan kami, dan ini akan dipertimbangkan. Mereka tidak melarang kami mengadakan perhimpunan besar, karena kami selalu telah mengadakannya dan agama-agama lain juga menjalankan fungsi-fungsi agama mereka di depan umum. Salah seorang dari saudara-saudara yang bertanggung jawab di Lembaga mengingat bagaimana pertemuan itu berakhir, ”Sewaktu kami permisi pulang, saya mengatakan, ’Nah, jadi telah dipahami bahwa kami akan meneruskan apa yang biasa kami lakukan sampai ada pengaturan baru.’ Mereka setuju, dan kami saling bersalaman dalam suasana ramah.”

Maka Lembaga terus menyelenggarakan kebaktian distrik dan wilayah, namun kami mulai menggunakan kartu-kartu lapel, sama seperti yang dilakukan Saksi-Saksi di seluruh bagian dunia yang lain. Kami juga mulai bernyanyi dan berdoa di kebaktian-kebaktian kami. Sebaliknya daripada menghindari publisitas, dengan senang hati kami menyambut para reporter. Para inspektur dari pemerintah yang menghadiri kebaktian-kebaktian di berbagai lokasi memperoleh kesan yang baik. Dan, dengan berkat Yehuwa, kebaktian-kebaktian telah memberikan suatu kesaksian besar bagi nama-Nya.

Selama bulan-bulan terakhir tahun 1993, terdapat 161 Kebaktian Distrik ”Pengajaran Ilahi” yang diadakan di 74 kota, dengan hadirin berjumlah 830.040 dan suatu angka pembaptisan sejumlah 15.662. Pastilah ini merupakan suatu kontras dengan awalnya dahulu.

”Seruan Bangun Tidur bagi Gereja Katolik”

Banyak surat kabar di negeri ini telah berbicara dengan sangat positif tentang beberapa dari kebaktian-kebaktian kita baru-baru ini, dan hal ini dengan sendirinya, telah memberikan suatu kesaksian yang mencerminkan nama Yehuwa dengan baik. El Norte dari Monterrey, Negara Bagian Nuevo León, tertanggal 27 Oktober 1991, mengatakan, ”Meskipun 25.000 Saksi-Saksi Yehuwa berada di Stadion Baseball Monterrey, di dalam sana tidak ada sampah, tidak ada dorong-mendorong, tidak ada teriakan-teriakan, juga tidak perlu ada polisi patroli . . . Orang banyak, anak-anak, remaja dan orang dewasa, datang ke tempat itu dalam pakaian formal; kaum prianya dapat dikenali karena mengenakan dasi dan kaum wanitanya dengan rok panjang mereka yang berwarna terang. Di tangan hampir semua orang terdapat sebuah Alkitab, terjemahan Saksi-Saksi sendiri yang disebut Terjemahan Dunia Baru, yang mereka semua gunakan apabila pembicara merujuk ke beberapa pasal dari buku itu.” Di kota yang sama sebuah laporan berita lainnya mengutip kata-kata dari seorang monsinyor Katolik yang mengatakan, ”Pesan yang diberikan Pertemuan Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu seruan bangun tidur bagi Gereja Katolik untuk memperkokoh iman mereka.”

Seorang reporter yang hadir pada suatu kebaktian dari Saksi-Saksi Yehuwa di Arena Meksiko menggambarkan apa yang dilihat dan didengarnya dan kemudian mengatakan, ”Saya jadi merenungi diri sendiri. Saya melihat sekeliling paroki kami, lingkungan kami, saya memandang ke dalam diri saya sendiri dan merasa malu akan kesaksian buruk yang telah saya berikan kepada agama yang saya anut dan yang saya percayai dengan teguh. . . . Maka saya pergi meninggalkan Saksi-Saksi Yehuwa, menguji hati nurani saya dan memohon kekuatan untuk menjadi seorang saksi sejati dari agama yang sejati.” Di kota sebelah utara Monclova, Negara Bagian Coahuila, surat kabar La Voz mengatakan, ”Kita harus mengakui kebenaran dari apa yang sedang mereka capai . . . Belum lama ini, di tempat yang sama, orang-orang Katolik mengadakan suatu pertemuan yang juga dihadiri oleh pemimpin Gereja Katolik di negara bagian dan stadion itu tidak pernah kelihatan sebersih sekarang . . . bahkan setelah berlangsungnya tiga hari pertemuan itu dan, sebelum mereka meninggalkan stadion, mereka akan meninggalkannya dalam keadaan bersih . . . Dengan pasti kami berani mengatakan bahwa satu-satunya kesempatan taman ini kelihatan bagus dan ’layak dipakai’ adalah sewaktu Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan pertemuan di dalamnya.”

Pertanyaan tentang Penggunaan yang Sepatutnya dari Darah

Status kita sebagai Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko saat ini juga menaruh kita pada posisi yang lebih baik untuk membela posisi kita yang berdasarkan Alkitab sehubungan darah. Saudara-saudara kita selalu mendapat kesulitan untuk mendapat perhatian dari pihak rumah sakit. Para dokter di Meksiko tidak biasa menghadapi situasi yang mempertanyakan pengetahuan dan wewenang mereka sehubungan perawatan para pasien rumah sakit. Saudara-saudara yang memerlukan operasi akan menjelaskan pendirian agama mereka kepada para dokter, namun hanya dalam sedikit kasus hati nurani mereka dihormati. Mereka harus berpindah-pindah lembaga medis dalam upaya untuk mencari dokter-dokter yang mau merawat mereka tanpa menggunakan darah.

Dengan tujuan memperbaiki situasinya, sebuah seminar medis diadakan di Meksiko dari tanggal 25 hingga 27 Januari 1991. Seminar itu dipimpin oleh saudara-saudara dari Brooklyn. Setelah itu, di kantor cabang dibentuk Departemen Informasi Rumah Sakit, dan Panitia Penghubung Rumah Sakit dibentuk di seluruh negeri. Sejak itu lembaga-lembaga medis di negeri ini telah menerima sangat banyak kesaksian tentang posisi dari Saksi-Saksi Yehuwa sehubungan darah.

Pada bulan April 1991, beberapa dari saudara-saudara yang bekerja dalam Panitia Penghubung diundang ke Acapulco, Negara Bagian Guerrero, untuk hadir dalam Kongres Pertama Pengobatan Transfusi dan Bank Darah Amerika Latin. Kongres ini dihadiri oleh wakil-wakil dari 12 negara Amerika Tengah dan Selatan. Dalam suatu ceramah yang berjudul ”Organisasi, Standardisasi, dan Kerangka Legal”, disebutkan bahwa ”Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu kelompok yang, karena keyakinan agama mereka, menolak penggunaan darah, sehingga perlu dicari alternatifnya”. Dokter yang menyajikan hal ini secara ringkas membahas tentang Panita Penghubung Rumah Sakit. Sebelumnya, suatu wawancara telah diadakan dengan dokter ini dan beliau mengetahui caranya kita diorganisasi. Terdapat suatu acara untuk tanya-jawab, dan sewaktu beberapa orang berkukuh bahwa nyawa dapat diselamatkan tanpa memandang keyakinan agama, dokter itu hanya mengatakan, ”Jika Anda ingin menghindari agar tidak menghadapi problem-problem hukum, sebaiknya Anda memperlakukan kelompok agama ini dengan respek.” Kemudian beliau menambahkan bahwa, menurut Undang-Undang Umum Tentang Kesehatan, persetujuan pasien harus diperoleh sebelum darah digunakan.

Serangkaian ceramah yang lain diselenggarakan di auditorium Mahkamah Agung. Dalam salah satu ceramah ini, seorang ahli hukum mengajukan dua pertanyaan yang mempengaruhi Saksi-Saksi Yehuwa: ”Apakah legal untuk tidak memberikan pelayanan kesehatan kepada Saksi-Saksi Yehuwa hanya karena mereka tidak menyumbangkan darah?” dan, ”Apakah tepat dan legal untuk melakukan transfusi darah secara paksa kepada pasien-pasien Saksi?” Direktur Legal dari Sekretariat Kesehatan menunjukkan bahwa tidak ada keharusan dalam undang-undang agar seorang pasien menyumbangkan darah sebagai ganti perhatian medis. Ia menyatakan, ”Perhatian medis merupakan kewajiban yang diletakkan oleh Undang-Undang Umum Republik pada semua lembaga, dan itu harus diberikan tanpa pembatasan apa pun. Menolak memberikan perhatian medis merupakan perbuatan kriminal.” Ceramah-ceramah ini membuka peluang untuk beberapa wawancara yang sangat positif dengan pejabat-pejabat Sekretariat Kesehatan.

Sebuah laporan dari Departemen Informasi Rumah Sakit mengatakan, ”Suatu wawancara diadakan dengan Direktur Legal dari Sekretariat Kesehatan di Meksiko. Penyelenggaraan Panitia Penghubung Rumah Sakit dijelaskan, dan ia berpikir bahwa hal ini sangat luar biasa. Kemudian beliau meminta kita untuk menjelaskan secara langsung dari Alkitab dasar dari posisi agama kita. Kelihatannya beliau benar-benar memahaminya dan mengatakan bahwa beliau akan menghubungkan kita dengan kalangan berwenang medis lainnya agar mereka juga dapat mendengar posisi kita serta penyelenggaraan yang kita miliki. Salah satu dari wawancara yang menyusul adalah yang diadakan dengan seorang dokter yang adalah kepala Registrasi Transplantasi dan yang telah mengoperasi Saksi-Saksi Yehuwa untuk transplantasi ginjal dengan sukses. Wawancara ini telah terbukti sangat menarik, karena para dokter terkesan dengan caranya kita diorganisasi dalam skala seluas dunia untuk mencapai pengertian yang lebih baik antara pasien-pasien Saksi dengan personel rumah sakit.”

Angka-Angka Berbicara

Sementara semua hal ini berlangsung, para penyiar terus sangat aktif dalam memberitakan kabar baik. Pertumbuhan yang menonjol telah terjadi sejak tahun 1931, sewaktu 82 orang melaporkan telah ambil bagian dalam dinas pengabaran. Menjelang tahun 1961 kita mempunyai puncak 25.171 penyiar. Kegiatan pengajaran Alkitab telah berkembang, namun belum banyak saudara yang terlatih untuk memimpin pengajaran. Sedikit demi sedikit penyiar-penyiar dididik, dan ini mengarah kepada keberhasilan mereka yang lebih besar dalam pekerjaan dari rumah ke rumah, dalam mengadakan kunjungan kembali, dan dalam memimpin pengajaran-pengajaran Alkitab.

Maka menjelang tahun 1971, terdapat suatu puncak baru yakni lebih dari 50.000 penyiar. Selama tujuh tahun dari antara waktu delapan tahun, kami mencapai pertambahan lebih dari 10 persen; kadang-kadang naik hingga 14 persen. Selain itu, hampir setiap tahun selama tahun 1970-an, lebih dari 5.000 yang dibaptis. Hanya dibutuhkan sepuluh tahun setelah tahun 1971 untuk menambahkan hampir 50.000 lagi kepada barisan penyiar. Pada tahun 1981, terdapat puncak 101.171. Menjelang waktu ini jumlah pengajaran Alkitab hampir menyamai puncak penyiar, dan sejak itu terdapat, rata-rata, lebih dari satu pengajaran Alkitab tiap penyiar.

Gairah saudara-saudara untuk dinas pengabaran tidak terhambat. Tahun dinas 1994 berakhir dengan puncak 404.593 penyiar. Rata-rata pengajaran Alkitab kini 535.000 lebih. Hadirin pada perayaan Peringatan tahun 1994, 1.379.160, yang menunjukkan bahwa 1 dari antara 63 orang di negeri ini hadir. Tabel berikut memperlihatkan bagaimana aktivitas hamba-hamba Yehuwa di negeri ini telah meningkat selama tahun-tahun sejak tahun 1931.

Seperti terlihat pada tabel, dekade mulai tahun 1981 mengalami suatu lonjakan jumlah pengajaran Alkitab, dari rata-rata 100.636 pada tahun 1981 menjadi 472.389 tahun 1991, suatu kenaikan 369 persen dalam sepuluh tahun, dan itu masih belum berhenti!

Sangatlah mudah memulai pengajaran Alkitab di Meksiko. Misalnya, seorang penyiar di Monterrey, Negara Bagian Nuevo León, menawarkan suatu pengajaran Alkitab kepada seorang wanita pada pertama sekali saudara itu berbicara kepadanya di pintu. Ia langsung menerimanya. Belakangan penyiar itu bertanya mengapa ia langsung setuju menerima suatu pengajaran Alkitab di rumahnya. Ia menjawab, ”Anda adalah orang pertama yang pernah menawarkan untuk belajar Alkitab dengan saya.”

”Para Penyiar Meluap-luap dengan Gairah”

Banyak orang pernah bertanya, ”Apakah rahasia pertambahan yang mencolok di Meksiko selama dekade terakhir?”

Salah seorang anggota Panita Cabang menjawab, ”Ke mana pun saudara pergi di negeri ini para penyiar meluap-luap dengan gairah, dan seluruh negeri kelihatannya bernyala-nyala dengan kebenaran. Saudara-saudara mempunyai banyak sekali pengalaman dalam dinas pengabaran dan ingin mendengar pengalaman saudara juga. Kebenaran menyelimuti saudara-saudara, dan hidup mereka berkisar pada kebenaran. Para penyiar sangat bergairah dan memberitakan kabar baik Kerajaan ke mana pun mereka pergi, dan Yehuwa telah memberkati upaya-upaya mereka. Dengan baik sekali Amsal 10:22 meringkaskannya dengan kata-kata begini, ’Berkat [Yehuwa]-lah yang menjadikan kaya.’ Juga sangat umum bagi orang-orang untuk mulai menghadiri perhimpunan pada waktu yang bersamaan ketika mulai memperoleh pengajaran Alkitab. Mereka mulai belajar dengan gagasan menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. Ini membantu mereka maju dengan cepat dalam kebenaran.”

Sekolah Pelatihan Pelayanan

Kini terdapat suatu persediaan tambahan untuk membantu saudara-saudara di Meksiko agar diperlengkapi lebih baik dalam mengurus ladang mereka yang produktif—Sekolah Pelatihan Pelayanan. Kelas pertama di Meksiko mulai bulan November 1991. Sejak itu telah diadakan dua belas kelas. Itu merupakan kursus selama delapan minggu yang dipersiapkan oleh Panita Pengajaran. Bahannya khusus dirancang untuk memperlengkapi para penatua dan pelayan sidang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak dalam organisasi teokratis. Di bawah pengawasan Panitia Dinas dari Badan Pimpinan, saudara-saudara lajang yang memenuhi syarat di Meksiko diundang ikut serta untuk dilatih dengan tujuan mengambil tanggung jawab tambahan di daerah-daerah yang lebih membutuhkan tenaga. Dalam beberapa kasus ini berarti melayani di negeri-negeri lain.

Saudara-saudara telah menyambutnya dengan antusias. Sewaktu pengumuman tentang sekolah ini mula-mula disampaikan, 600 saudara mengisi permohonan pendahuluan! Karena begitu banyak saudara-saudara muda yang merelakan diri, dua kelas diadakan secara serentak lebih dari satu kali setahun. Hasilnya, kawanan Allah di bagian dunia ini telah dipelihara dengan lebih baik.

Para Perintis Terus Membuka Daerah-Daerah Terpencil

Dengan lebih dari 9.800 sidang di seluruh negeri, semua kota besar dan kecil kini telah ditugaskan sebagai daerah-daerah sidang. Namun, masih terdapat banyak daerah terpencil. Banyak perintis merelakan diri mencapai daerah-daerah ini. Mereka mencari pekerjaan penggal waktu, atau keluarga mereka turut membantu dengan berbagai cara, sehingga mereka dapat melayani di daerah-daerah ini.

Selain itu, ada 671 perintis istimewa yang melayani saat ini, kebanyakan di sidang-sidang kecil dan tempat-tempat jauh yang belum pernah dicapai oleh kabar baik. Mereka melakukan pekerjaan yang bagus.

Di antara para perintis istimewa terdapat beberapa yang telah melayani sebagai apa yang dapat disebut perintis keliling. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain di suatu daerah penugasan untuk mencapai orang-orang yang tinggal di daerah-daerah yang hampir tak terjangkau. Saudara-saudara ini menggunakan sebuah truk pikap tertutup yang membawa cukup persediaan lektur dan diperlengkapi peralatan tidur. Dengan demikian, mereka mempunyai tempat untuk tidur bila malam tiba. Namun di pegunungan mereka sering kali harus meninggalkan truk tersebut di ujung jalan dan mulai berjalan kaki, sambil membawa makanan dan persediaan lain dalam ransel di punggung mereka. Selama lima tahun terakhir, beberapa kelompok saudara telah ditugaskan untuk pekerjaan ini oleh Lembaga, dengan hasil yang bagus sekali.

Berikut adalah suatu contoh dari banyak pengalaman menarik yang telah dinikmati saudara-saudara yang bergairah ini: ”Di kota Altamirano, Negara Bagian Guerrero, kami menemukan banyak orang berminat akan kebenaran Firman Allah. Dalam waktu hanya satu bulan kami memulai 40 pengajaran Alkitab di rumah orang-orang berminat. Salah seorang adalah seorang pria Katolik yang rumahnya penuh patung-patung. Sewaktu dijelaskan kepadanya dan sewaktu ia membaca dalam buku Hidup Kekal tentang betapa salahnya penyembahan berhala di mata Yehuwa, ia menghancurkan semua patungnya. Kami mengundangnya ke kebaktian distrik 1991, dan ia menghadirinya bersama enam orang lain. Ia mulai menghadiri semua perhimpunan, meskipun harus menempuh perjalanan sejauh 45 kilometer [28 mil] untuk sampai ke sana. Kini ia memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang penyiar yang baik.”

Sebagai hasil jerih payah para perintis ini, banyak lektur Alkitab telah disebarkan, dan sidang-sidang kecil telah didirikan di tempat-tempat yang dahulunya tidak ada Saksi-Saksi. Seraya mengutarakan perasaannya tentang pekerjaan ini, salah seorang perintis menulis, ”Kami mengunjungi tempat-tempat indah dan orang-orang baik yang mau mendengarkan. Bahkan banyak yang menangis dan meminta agar kami tinggal lebih lama bersama mereka, dan sesungguhnya, itu membuat Anda ingin tinggal bersama mereka karena adanya kebutuhan tersebut . . . Hal itu juga membuat kita menyadari betapa pengasihnya Yehuwa menggunakan hamba-hamba-Nya untuk membawakan kabar baik kepada orang-orang yang miskin dan lugu ini dan yang tinggal di daerah-daerah terpencil demikian.”

’Balai-Balai yang Lebih Banyak dan Lebih Baik’

Kelihatannya tidak cukup waktu untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan di Meksiko. Program pembangunan telah diperluas mencakup Balai Kerajaan dan Balai Kebaktian. Semboyan kita telah menjadi, ”Balai Kerajaan yang lebih banyak, lebih baik dan lebih besar”, dan saudara-saudara di seluruh negeri dengan antusias membangun tempat-tempat perhimpunan yang lebih baik. Dengan lebih dari 800.000 orang yang menghadiri kebaktian distrik, menjadi sulit untuk menyewa fasilitas-fasilitas yang memadai. Perhatian diberikan untuk membangun Balai Kebaktian yang dapat menampung bukan hanya kebaktian wilayah namun juga kebaktian distrik kecil. Di bawah undang-undang sekarang, dan dengan berkat Yehuwa, ada banyak prospek bagus sehubungan hal ini.

Suatu proyek luar biasa diselesaikan di kota perbatasan Reynosa, Negara Bagian Tamaulipas. Di sana, seorang yang murah hati menyumbangkan 4 hektar tanah untuk membangun sebuah Balai Kebaktian. Saudara-saudara dari delapan wilayah yang berdekatan bekerja dalam proyek ini dengan antusias, membuat pengorbanan pribadi yang besar untuk membangun sebuah Balai Kebaktian yang dapat menampung 3.600 orang. Hal itu menjadi suatu pola yang kami harap akan disusul di bagian-bagian lain negeri ini. Pada bulan November 1992 Balai Kebaktian di Reynosa itu ditahbiskan oleh Albert D. Schroeder, dari Badan Pimpinan.

Selama beberapa tahun, kita memiliki dua Balai Kebaktian kecil di Mexico City. Masing-masing dapat menampung seribu orang. Namun pada tanggal 9 Mei 1993, di kota satelit Tultitlán, sebuah balai indah yang akan menampung 3.000 orang ditahbiskan oleh John E. Barr dari Badan Pimpinan. Dalam waktu hanya satu tahun, saudara-saudara yang antusias dari Mexico City telah membangunnya. Balai Kebaktian yang bagus ini betul-betul suatu kehormatan bagi Yehuwa.

Membangun dalam Skala yang Lebih Besar daripada Sebelumnya

Aktivitas Saksi-Saksi Yehuwa terus berlanjut dengan kecepatan dahsyat. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, jumlah Saksi-Saksi telah bertambah dari sekitar 150.000 menjadi lebih dari 400.000. Jumlah orang perorangan dan kelompok-kelompok keluarga yang menerima pengajaran Alkitab telah melonjak dari sekitar 180.000 menjadi lebih dari 535.000. Sejumlah besar lektur Alkitab diperlukan. Tahun lalu, lebih dari 30.000.000 buku, buku kecil, dan majalah yang menjelaskan Alkitab, maupun jutaan risalah, disebarkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko. Suatu proyek pembangunan kantor cabang baru dimulai—yang lebih besar daripada sebelumnya. Itu akan menampung sekitar 800 anggota Betel baru. Ukuran percetakan akan lebih besar empat kali lipat. Ini adalah proyek pembangunan yang akan memakan waktu sekitar lima tahun dan banyak kerja sama internasional.

Kami menanti saatnya dapat memiliki suatu percetakan yang dapat menghasilkan Alkitab, buku, buku kecil, majalah, dan lektur lain dalam jumlah yang mencukupi untuk memuaskan kelaparan rohani dari orang-orang yang tulus bukan hanya di Meksiko tetapi juga di negeri-negeri Amerika Latin lainnya.

Gembala-Gembala Rohani untuk Kawanan Domba Allah

Saudara-saudara yang membentuk Panitia Cabang mengawasi berbagai bidang pekerjaan di kantor cabang dan di tempat lain, dan dengan teratur mereka mengadakan perjalanan untuk melayani di kebaktian distrik dan wilayah. Ini membantu mereka memiliki hubungan erat dengan semua aspek pekerjaan yang sedang dilaksanakan di Meksiko ini. Para istri mereka dengan loyal mendukung mereka dalam tanggung jawab berat yang mereka pikul. Sebagai suatu kelompok, saudara-saudara ini telah melayani rata-rata 41 tahun sejak mereka dibaptis, dan 37 tahun dalam dinas sepenuh waktu. Semuanya adalah anggota keluarga Betel.

Ada 34 pengawas distrik dan 446 pengawas wilayah yang melayani di lapangan. Terdapat 9.810 sidang, dan rata-rata 20 sidang baru dibentuk setiap bulan. Oleh karena itu, pengawas-pengawas keliling tersebut, beserta para penatua dan pelayan sidang di sidang-sidang, senantiasa sangat sibuk memelihara kawanan. Rata-rata kami memiliki 1,7 penatua dan 2,8 pelayan sidang di setiap sidang. Maka, banyak sidang sangat membutuhkan lebih banyak saudara-saudara yang memenuhi syarat. Lagi pula, pertambahan terus-menerus dari jumlah penyiar menuntun kepada dibentuknya lebih banyak sidang, dan semua ini membutuhkan penatua-penatua dan pelayan-pelayan sidang yang memenuhi syarat. Saudara-saudara yang sedikit jumlahnya yang melayani di setiap sidang melakukan pekerjaan bagus dalam menggembalakan domba-domba kecil Yehuwa.—Yoh. 21:15-17.

Undang-Undang Baru Sehubungan Asosiasi Agama dan Ibadat Umum

Selama 135 tahun terakhir, Meksiko telah memiliki suatu kebijakan untuk memisahkan Gereja dan Negara. Pada tahun 1865, situasinya menjadi demikian tegang sehingga hubungan antara Meksiko dan Vatikan terganggu. Memandang pengalaman-pengalaman lalu sehubungan agama, pemerintah memberlakukan pembatasan yang mempengaruhi semua agama. Meskipun demikian, sewaktu Carlos Salinas de Gortari memulai masa jabatannya sebagai presiden Republik pada bulan Desember 1988, beliau dapat melihat di muka bahwa akan ada suatu perubahan dalam kebijakan sehubungan dengan agama dan bahwa akan ada suatu pendekatan kembali dengan Vatikan. Pada waktu pidato pelantikan presiden, wakil-wakil tingkat tinggi dari Gereja Roma Katolik hadir.

Dengan sendirinya, timbul pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan bagaimana ini akan mempengaruhi pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa. Setelah adanya pernyataan niat baik terhadap Gereja Katolik ini, para pemimpin agama Katolik mendesak diadakannya perubahan dalam Undang-Undang Dasar untuk memberikan lebih banyak kebebasan bagi organisasi agama. Masalah ini diperdebatkan oleh pers secara terus-menerus selama dua tahun, sehingga mempersiapkan jalan bagi organisasi agama untuk memiliki kedudukan resmi di Meksiko. Hingga saat itu, agama hanya diakui secara de facto namun tanpa kedudukan atau hak-hak resmi. Jelas bahwa para pemimpin agama bukan hanya mengupayakan pengakuan resmi namun juga hak-hak istimewa untuk ikut campur dalam politik dan pendidikan. Lebih jauh, dalam pernyataan mereka, beberapa imam Katolik secara tidak langsung menyarankan agar Saksi-Saksi Yehuwa dibatasi dan tidak diberi status resmi. Akhirnya, pada bulan Januari 1992, Kongres membuat beberapa modifikasi dalam isi Undang-Undang Dasar tentang agama. Belakangan, pada bulan Juli, undang-undang lokal disusun untuk memberlakukan perubahan-perubahan ini. Ini disebut Undang-Undang Asosiasi Agama dan Ibadat Umum.

Maksud undang-undang ini adalah untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada asosiasi agama. Undang-undang ini menyatakan bahwa organisasi agama kini boleh memiliki properti sendiri. Undang-undang ini juga memberi wewenang untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan agama dan manifestasinya di luar tempat ibadat mereka. Satu pasal menyebut tentang lambang-lambang patriotik, dan seseorang dapat menduga bahwa pasal ini diumumkan secara resmi dengan mengingat Saksi-Saksi Yehuwa. Akan tetapi, pada tanggal 7 Mei 1993, Sekretariat Pemerintah memberikan pengakuan kepada La Torre del Vigía dan Los Testigos de Jehová en México. Kita memiliki keyakinan bahwa undang-undang baru ini akan mengizinkan pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa untuk berkembang pesat di Meksiko dan bahwa kita akan diizinkan untuk melaksanakannya dengan kemerdekaan penuh, seraya memanfaatkan hak hukum dan hak istimewa yang dahulunya tidak terbuka bagi kita. Tanpa menyadarinya, Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko sedang mempersiapkan diri untuk kebebasan ini bahkan sebelum undang-undang itu diberlakukan.

Masih Banyak yang Dapat Diceritakan tentang Meksiko

Mustahil memasukkan di sini segala hal yang telah terjadi dalam sejarah Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko. Apa yang telah kita lihat hanyalah suatu tinjauan singkat dari album sejarah kita. Beberapa dari peristiwa-peristiwa dahulu hampir seperti foto-foto hitam putih yang memudar warnanya. Kejadian-kejadian lebih baru memiliki gerakan dan kehidupan yang sedemikian sehingga lebih cocok direkam dalam sebuah kaset video.

Bagi orang-orang yang baru belakangan ini bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa, cobaan-cobaan yang dihadapi mereka yang turut membuka pekerjaan di Meksiko mungkin kedengarannya mengejutkan. Mereka terbiasa dengan suatu firdaus rohani tempat terdapat kelimpahan makanan rohani, tempat ratusan ribu rekan-rekan yang takut akan Allah, dan tempat dinas kepada Allah dilaksanakan dalam suatu cara yang terorganisasi dengan baik. Meskipun demikian, di banyak bagian Meksiko, Saksi-Saksi Yehuwa masih harus mengerahkan upaya yang besar untuk hadir di perhimpunan. Beberapa masih perlu bantuan dalam membaca agar dapat memperoleh manfaat dari persediaan-persediaan rohani yang tersedia. Juga, terdapat pengawas-pengawas keliling yang harus menyeberangi sungai dan mendaki gunung untuk mencapai sidang-sidang yang mereka layani. Bagi mereka yang berada di kota-kota, kehidupan mungkin kelihatannya menawarkan lebih banyak secara materi, namun terdapat juga lebih banyak godaan. Tidak soal tekanan-tekanan yang mereka alami, Saksi-Saksi Yehuwa di Meksiko bersukacita untuk dipersatukan bersama saudara dan saudari Kristen mereka di seluruh dunia dalam melayani Yehuwa—suatu pekerjaan yang mendatangkan sukacita sejati dan kepuasan.

Meskipun kini saudara mengetahui banyak tentang sejarah Saksi-Saksi di Meksiko, saudara belum mengenal semua saudara dan saudari di sini. Meskipun demikian, mereka semua memiliki pengalaman-pengalaman menarik untuk diceritakan. Lebih jauh, masih banyak sekali orang yang kami harap hatinya dapat dicapai dengan kabar baik. Sungguh-sungguh merupakan harapan kami bahwa mereka juga akan menjadi bagian dari keluarga yang dengan cepat terus berkembang yang memandang kepada Yehuwa sebagai Allahnya dan Bapaknya. Dan apabila kita terkesan dengan perluasan pada tahun-tahun belakangan, apa yang akan kita katakan setelah Armagedon, sewaktu Yesus Kristus mulai membangkitkan dari antara orang mati jutaan orang Meksiko yang kini berada di kuburan dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar tentang Yehuwa dan jalan-jalan-Nya yang adil-benar? Jadi laporan ini sama sekali tidak memuat semua berita dari Meksiko. Beberapa dari peristiwa-peristiwa yang paling mendebarkan masih terbentang di hadapan. Dengan berkat Yehuwa, akan ada lebih banyak lagi yang dapat diceritakan.

[Grafik di hlm. 242]

PUNCAK RATA-RATA PENGAJARAN

PENYIAR PENYIAR ALKITAB

1931 82

1941 859

1951 10.335 8.366 5.409

1961 25.171 22.235 18.198

1971 54.384 51.256 50.270

1981 101.171 98.610 100.636

1991 335.965 319.634 472.389

1994 404.593 388.623 535.912

[Peta di hlm. 168]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

MEXICO

Monterrey

Guadalajara

Mexico City

Veracruz

[Gambar di hlm. 170]

Beberapa aspek kepercayaan Aztek digabungkan dengan iman Katolik

[Gambar di hlm. 175]

Kelompok Siswa-Siswa Alkitab di Mexico City, sekitar tahun 1920

[Gambar di hlm. 177]

”Bulletin” yang mengumumkan pendaftaran Lembaga di Meksiko, dengan kartu tanda pengenal penyiar

[Gambar di hlm. 178]

José Maldonado, satu dari para perintis masa awal di Meksiko

[Gambar di hlm. 184]

Manuel Amaya dan transportasi yang digunakannya sebagai perintis

[Gambar di hlm. 188]

Pedro De Anda mengabar di seluruh negeri

[Gambar di hlm. 191]

Setelah membaca lektur Lembaga, Mario Mar menerima penugasan untuk mengabar sebelum pernah bertemu dengan seorang Saksi

[Gambar di hlm. 192]

Suatu kebaktian Saksi-Saksi (”Testigos”) di Mexico City pada tahun 1934

[Gambar di hlm. 198]

Para perintis masa awal dengan alat transportasi mereka di Negara Bagian Veracruz

[Gambar di hlm. 200]

Fred dan Blanche Anderson, lulusan Gilead yang mengabdikan sebagian besar kehidupan mereka dalam dinas di Meksiko

[Gambar di hlm. 202]

Shirley Hendrickson (kiri) dan Rosa May Dreyer—pasangan dalam dinas selama lebih dari 50 tahun

[Gambar di hlm. 207]

Lulusan Gilead lainnya yang melayani di ladang Meksiko: (1) Elizabeth Tracy, (2) Jean Friend, (3) Esther Lopez, (4) Rubén Aguirre, (5) Russell Cornelius, (6) Esther Vartanian (Lozano), (7) Mildred Simpkins, (8) Maxine Miller (García)

[Gambar di hlm. 209]

Beberapa yang telah membantu mengawasi di kantor cabang

(1) Rodolfo Lozano, (2) George Papadem, (3) Samuel Friend, (4) William Simpkins, (5) Robert Tracy

[Gambar di hlm. 210]

Adulfo dan Leonor Salinas; penugasannya sebagai pengawas distrik membuat mereka terus mengadakan perjalanan selama bertahun-tahun

[Gambar di hlm. 223]

Fasilitas kantor cabang yang digunakan di Meksiko sejak tahun 1985

[Gambar di hlm. 236, 237]

Para pemberita Kerajaan yang berbahagia kini di Meksiko

[Gambar di hlm. 244, 245]

(Sebelah kiri) Keluarga Betel Meksiko pada tahun 1993—dan terus bertambah! (Bawah) Fasilitas kantor cabang yang baru sedang dibangun untuk mengurus kebutuhan sidang-sidang yang bertambah dengan pesat di Meksiko

[Gambar di hlm. 252]

Panitia Cabang yang sekarang di Meksiko (dari kiri ke kanan): Robert Tracy, Roberto Gama, Carlos Cázares, Santos Estrada, Juan Angel Hernandez, dan Rodolfo Lozano

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan