Gunakanlah Daya Pengamatan
1 Pendekatan kita dlm pekerjaan pengabaran hendaknya terus disesuaikan mengingat ”adegan pentas dunia ini sedang berubah”. (1 Kor. 7:31) Kita hendaknya selalu siap dng beragam kata pengantar dan topik percakapan agar persembahan kita dapat diterima dng baik oleh pendengar kita. Selain itu, kita hendaknya selalu mengembangkan seni mengajar dng menggunakan berbagai pertanyaan dan ilustrasi, serta dng ”menangani firman kebenaran dng tepat”. (2 Tim. 2:15) Namun, daya pengamatan dibutuhkan. Bagaimana cara memperlihatkannya?
2 Daya pengamatan dibutuhkan terutama bila sedang mengerjakan daerah yg penduduknya dikenal fanatik thd agama tertentu. Oleh krn itu, kita perlu jeli dlm menggunakan pendekatan agar dapat bertukar pikiran dng orang-orang dari berbagai latar belakang. (Kis. 17:1-4; 1 Kor. 9:19-23) Bawalah majalah, lektur, serta risalah yg beragam dan kenalilah baik-baik judulnya, gambarnya, dan pokok-pokok pentingnya sehingga, dlm waktu singkat, kita mudah menghubungkannya dng topik percakapan serta menonjolkan nilai praktisnya. Agar tidak merugikan kemajuan peluasan berita Kerajaan kita, hindarilah penggunaan risalah yg dapat berdampak kontroversial di daerah tertentu, misalnya risalah Cara Menemukan Jalan Menuju Firdaus atau Api Neraka, Apakah Bagian dari Keadilan Allah? Baru setelah kita benar-benar mengamati dan memastikan sikap sang peminat thd pekerjaan dan berita kita, risalah itu dapat ditempatkan.
3 Penyelenggaraan Sumbangan: Dlm menerapkan penyelenggaraan baru mengenai sumbangan, jangan lupa akan aspek rohaninya. Itu tidak berarti kita boleh sembarang memberikan bacaan secara gratis. Pekerjaan kita tetap didukung oleh sumbangan sukarela dan kita tidak akan memberikan kesan komersial pd pekerjaan kita dng istilah ’ongkos cetak’. Penempatan lektur atau majalah kita tidak bergantung pd daya beli, tetapi pd tulus-tidaknya minat seseorang thd berita kita. Oleh krn itu, amatilah apakah ia tulus sewaktu bercakap-cakap, penuh perhatian sewaktu mendengarkan kita berbicara, bersedia mengemukakan pendapat sewaktu kita mengajukan pertanyaan, respek dan bersahabat sewaktu berbicara, atau turut menyimak sewaktu Alkitab dibacakan untuknya. Dng demikian, kita tidak akan memberikan lektur, majalah, dan risalah kpd orang-orang yg bersikap masa bodoh atau tidak berminat. (Yes. 26:10) Agar tidak menimbulkan kesan bahwa kita sedang meminta-minta sumbangan, gunakanlah daya pengamatan sewaktu mengundang penghuni rumah untuk memberikan sumbangan. Jika penghuni rumah tidak berminat bercakap-cakap dng kita atau tidak berminat akan tawaran majalah serta lektur, kita tidak perlu menyinggung tt sumbangan sukarela dan tidak mengeluarkan amplop sumbangan.
4 Daya pengamatan juga membuat kita tanggap untuk menempatkan lektur kampanye setiap bulan, spt buku Pengetahuan atau brosur Apa yang Allah Tuntut, jika keadaan mendukung. Ini memungkinkan kita mengadakan kunjungan kembali dan memulai PAR. Jadi, milikilah selalu persediaan lektur. Catatlah dng saksama para peminat yg dapat dikunjungi kembali. Jika sang peminat tidak tinggal di daerah sidang, kirimkan alamatnya ke KC melalui sekretaris sidang.
5 Ya, di tengah-tengah dunia yg tidak bersahabat, daya pengamatan ’akan melindungi kita’. (Ams. 2:11) Oleh krn itu, marilah kita selalu menggunakan daya pengamatan seraya kita melakukan pekerjaan pengabaran dng lebih sepenuhnya.—2 Tim. 4:5.
Artikel Setempat