PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pelajaran Nomor 7​—Alkitab pada Zaman Modern
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
    • kata tersebut. Jika suku kata yang beraksen berakhir dengan huruf hidup, maka huruf hidup itu diucapkan panjang. Jika suatu suku kata berakhir dengan huruf mati, maka huruf hidup dalam suku kata itu diucapkan pendek.

      28 Sebagai contoh perhatikan Ayub 4:1. Di sini ayat itu berbicara tentang ”El’i·phaz orang Te’man.” Meskipun aksen pada dua kata itu jatuh pada suku kata pertama, maka huruf ”e” dalam dua hal ini harus diucapkan berbeda. Pada ”El’i·phaz” tanda aksen jatuh setelah huruf mati ”l” membuat huruf hidup ”e” pendek, seperti pada ”end” (akhir). Sedangkan pada ”Te’man” aksen jatuh langsung setelah huruf hidup ”e” membuatnya panjang, seperti ”e” pertama pada ”Eden.” Bila dua huruf hidup ”a” dan ”i” digabungkan, seperti pada ”Mor’de·khai” di Ester 2:5 dan ”Si’nai” di Keluaran 19:1, ”ai” diucapkan biasa, seperti pada kata ”sampai.”

      29. Apakah New World Translation hanya sekedar perbaikan dari terjemahan-terjemahan yang lebih awal, dan corak-corak apa menguatkan jawaban anda?

      29 Suatu Terjemahan yang Baru. New World Translation adalah terjemahan yang baru dari bahasa-bahasa asli Alkitab yaitu Ibrani, Aramaik, dan Yunani. Ini sama sekali bukan perbaikan dari terjemahan Inggris lain mana pun, bukan juga meniru terjemahan lain dalam hal gaya, perbendaharaan kata, atau irama. Untuk bagian Ibrani-Aramaik, digunakan teks Biblia Hebraica dari Rudolf Kittel yang telah disempurnakan dan diakui secara universal, edisi ke-7, ke-8, dan ke-9 (1951-55). Edisi baru dari teks yang dikenal sebagai Biblia Hebraica Stuttgartensia, dari tahun 1977, digunakan untuk memperbarui keterangan yang disajikan dalam catatan kaki dari New World Translation—With References. Bagian bahasa Yunani diterjemahkan terutama dari teks terkenal bahasa Yunani yang disusun oleh Wescott dan Hort, diterbitkan pada tahun 1881. Akan tetapi, Panitia Penerjemahan Alkitab Dunia Baru juga memeriksa teks-teks Yunani yang lain, termasuk teks Yunani Nestle (1948). Gambaran-gambaran mengenai teks-teks induk yang menakjubkan ini disajikan dalam Pelajaran 5 dan 6 dari buku ini. Panitia Penerjemahan telah membuat suatu terjemahan Alkitab yang berbobot dan saksama, dan ini telah menghasilkan teks yang jelas dan hidup, membuka jalan kepada pengertian yang lebih dalam, dan lebih memuaskan mengenai Firman Allah.

      30. Bagaimana seorang kritikus menilai terjemahan ini?

      30 Perhatikan penilaian seorang kritikus mengenai terjemahan ini: ”Terjemahan-terjemahan Kitab-Kitab Ibrani yang asli ke dalam bahasa Inggris sangatlah sedikit. Karena itu kita sangat senang menyambut penerbitan bagian pertama (dari Kitab-Kitab Ibrani) New World Translation, yaitu Kejadian sampai Rut. . . . Terjemahan ini rupanya telah membuat usaha khusus agar dapat mudah dibaca. Tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa terjemahan itu kurang segar atau berbeda jauh dari aslinya. Istilah-istilah yang digunakannya sama sekali tidak didasarkan atas terjemahan-terjemahan yang terdahulu.”b

      31. Bagaimana seorang sarjana bahasa Ibrani menilai New World Translation?

      31 Sarjana Ibrani Profesor Dr. Benjamin Kedar dari Israel, dalam suatu wawancara dengan wakil dari Lembaga Menara Pengawal, mengevaluasi New World Translation seperti berikut: ”Dalam riset linguistik sehubungan dengan Alkitab dan terjemahan-terjemahan Ibrani, saya sering membuat acuan kepada edisi Inggris dari apa yang dikenal sebagai New World Translation. Dengan melakukan demikian, saya mendapati perasaan saya berulang-ulang menyatakan bahwa karya ini mencerminkan usaha yang tulus untuk mencapai pengertian mengenai teks sesaksama mungkin. Seraya memberikan bukti adanya penguasaan yang luas dari bahasa aslinya, buku ini menerjemahkan kata-kata asli ke dalam bahasa kedua dengan cara yang mudah dimengerti tanpa penyimpangan yang tak perlu dari struktur spesifik bahasa Ibrani. . . . Setiap pernyataan bahasa mempunyai ruang gerak tertentu dalam menginterpretasi atau menerjemahkan. Maka pemecahan linguistik dalam kasus tertentu apa pun dapat saja menjadi bahan perdebatan. Tetapi saya belum pernah menemukan dalam New World Translation niat apa pun yang menyimpang untuk memasukkan sesuatu dalam teks yang sebenarnya tidak terkandung di situ.”c

      32. Sejauh mana New World Translation bersifat harfiah, dan dengan manfaat apa?

      32 Suatu Terjemahan Harfiah. Kesaksamaan terjemahan juga ditunjukkan dalam hal sifatnya yang harfiah. Hal ini menuntut persesuaian hampir kata demi kata antara terjemahan ke dalam bahasa Inggris dengan teks-teks Ibrani dan Yunani. Dalam penyajian teks ke dalam bahasa terjemahan yang dituju, tingkat keharfiahannya harus sama tinggi dengan yang diperbolehkan oleh ungkapan dalam bahasa aslinya. Lebih lanjut, sifat harfiah menuntut agar susunan kata dari kebanyakan penerjemahannya sama dengan bahasa Ibrani atau Yunaninya, dengan demikian mempertahankan tekanan dalam tulisan-tulisan yang asli. Melalui terjemahan harfiah, aroma, warna, dan irama dari tulisan-tulisan yang asli dapat disampaikan dengan saksama.

      33. Bagaimana kadang-kadang penyimpangan dari teks yang harfiah ditangani?

      33 Kadang-kadang terdapat penyimpangan dari teks aslinya, dengan maksud menyampaikan idiom-idiom Ibrani atau Yunani yang sulit ke dalam istilah-istilah yang dapat dimengerti. Namun, dalam New World Translation edisi referensi, hal ini telah dibawa kepada perhatian pembaca melalui catatan kaki yang memberikan terjemahan harfiah.

      34. (a) Apa akibat-akibat dari tindakan meninggalkan terjemahan yang harfiah? (b) Lukiskan.

      34 Banyak penerjemah Alkitab telah meninggalkan terjemahan yang harfiah karena mereka lebih mementingkan apa yang disebut keluwesan bahasa dan bentuk. Mereka berargumentasi bahwa terjemahan harfiah bersifat kaku, dan terbatas. Namun, dengan meninggalkan terjemahan yang harfiah melalui penggunaan uraian dengan kata-kata sendiri dan interpretasi, telah mengakibatkan banyak penyimpangan dari pernyataan kebenaran yang asli dan saksama. Mereka sesungguhnya telah mengaburkan pikiran-pikiran Allah sendiri. Misalnya, seorang pensiunan dekan dari sebuah universitas besar di Amerika pernah menuduh Saksi-Saksi Yehuwa merusak keindahan dan keluwesan Alkitab. Alkitab yang ia maksudkan ialah King James Version, yang sudah lama dipuja sebagai standar bahasa Inggris yang indah. Ia mengatakan: ’Coba lihat apa yang telah kalian lakukan dengan Mazmur 23. Kalian telah merusak alunan dan keindahan dengan terjemahan kalian ”Je/ho/vah/is/my/shep/herd” (Yehuwa adalah gembalaku). Tujuh suku kata sebaliknya daripada enam. Ini keterlaluan. Ini tidak seimbang. Tidak ada irama. Alkitab King James memberikan terjemahan yang tepat dengan keenam suku katanya yang seimbang—”The/Lord/is/my/shep/herd” (Tuhan adalah gembalaku).’ Protes diajukan kepada guru besar itu bahwa lebih penting menerjemahkan dengan cara yang dilakukan oleh Daud, penulis Alkitab itu, lakukan. Apakah Daud menggunakan istilah umum ”Tuhan,” atau apakah ia menggunakan nama ilahi? Guru besar itu mengakui bahwa Daud menggunakan nama ilahi, tetapi ia masih berargumentasi bahwa demi keindahan dan keluwesan, kata ”Tuhan” dapat dibenarkan penggunaannya. Betapa lemahnya alasan untuk menghapuskan nama Yehuwa yang termasyhur dari mazmur untuk kepujian bagi-Nya!

      35. Untuk apa kita patut bersyukur kepada Allah, dan apa harapan serta doa kita?

      35 Beribu-ribu penerjemahan telah dikorbankan dengan cara ini di hadapan mezbah konsep manusia mengenai keindahan bahasa, dan ini mengakibatkan ketidaksaksamaan dalam banyak terjemahan Alkitab. Kita bersyukur kepada Allah bahwa Ia telah menyediakan New World Translation, dengan teks Alkitabnya yang jelas dan saksama! Semoga nama-Nya yang agung, Yehuwa, dimuliakan di dalam hati semua orang yang membacanya!

  • Pelajaran Nomor 8​—Keuntungan-Keuntungan dari ”New World Translation”
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
    • Pelajaran tentang Kitab-Kitab yang Terilham serta Latar Belakangnya

      Pelajaran Nomor 8​—Keuntungan-Keuntungan dari ”New World Translation”

      Suatu pembahasan tentang bahasanya yang modern, keseragamannya, terjemahan kata-kata kerja yang saksama, dan pernyataan-pernyataan yang dinamis tentang Firman Allah yang terilham.

      1. (a) Kecenderungan apa diperbaiki oleh New World Translation, dan bagaimana? (b) Dalam bahasa Inggris, mengapa Jehovah digunakan sebaliknya daripada Yahweh atau bentuk yang lain?

      PADA tahun-tahun belakangan ini telah diterbitkan sejumlah terjemahan Alkitab modern yang sudah banyak membantu para pencinta Firman Allah memahami tulisan-tulisan yang asli dengan cepat. Akan tetapi, banyak terjemahan telah menghapuskan penggunaan nama ilahi dari tulisan-tulisan suci itu. Sebaliknya, Alkitab New World Translation memuliakan dan menghormati nama yang layak dari Allah Yang Maha Tinggi dengan memulihkan nama itu pada tempat-tempat yang semestinya dalam teks itu. Nama itu sekarang muncul di 6.973 tempat dalam bagian Kitab Ibrani, serta di 237 tempat dalam bagian Kitab Yunani, seluruhnya berjumlah 7.210. Bentuk Yahweh pada umumnya lebih disukai oleh para sarjana Ibrani, tetapi kepastian dalam pengucapannya tidak diketahui dewasa ini. Karena itu, bentuk bahasa Latin Yehuwa terus digunakan karena nama itu telah digunakan selama berabad-abad dan merupakan terjemahan bahasa Inggris dari Tetragramaton yang paling umum diterima, atau nama dalam bahasa Ibrani yang terdiri dari empat huruf, יהוה. Sarjana bahasa Ibrani R. H. Pfeiffer mengulas: ”Apa pun yang mungkin dikatakan mengenai asal usulnya yang meragukan, ’Jehovah’ merupakan dan harus tetap merupakan terjemahan Inggris yang tepat dari Yahweh.”a

      2. (a) Apakah ada contoh-contoh sebelumnya dalam memulihkan nama ilahi dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen? (b) Dengan demikian, keragu-raguan apa dihilangkan?

      2 New World Translation bukanlah terjemahan pertama yang memulihkan nama ilahi dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Paling tidak mulai abad keempat belas dan seterusnya, banyak penerjemah merasa harus memulihkan nama Allah dalam teks, terutama pada tempat-tempat di mana para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen mengutipnya dari teks-teks Kitab-Kitab Ibrani yang memuat nama ilahi. Banyak terjemahan ke dalam bahasa modern oleh para misionaris, termasuk terjemahan-terjemahan dari Kitab-Kitab Yunani ke dalam bahasa Afrika, Asia, Amerika, dan bahasa di Kepulauan Pasifik, menggunakan nama Yehuwa secara bebas, seperti halnya beberapa terjemahan ke dalam bahasa Eropa. Di mana pun nama ilahi diterjemahkan, keragu-raguan tidak ada lagi mengenai ”Tuhan” mana yang dimaksudkan. Ini adalah Tuhan dari langit dan bumi, Yehuwa, yang nama-Nya dimuliakan dengan menjaganya

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan