-
Murka Allah Sampai Kepada AkhirnyaWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
34. Atas apa malaikat ketujuh mencurahkan cawannya, dan pernyataan apa keluar ’dari dalam Bait Suci dari takhta itu’?
34 ”Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa [”udara,” Bode]. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: ’Sudah terlaksana.’”—Wahyu 16:17.
35. (a) Apa gerangan ”udara” dari Wahyu 16:17? (b) Dalam mencurahkan cawannya ke udara, apa yang dinyatakan oleh malaikat ketujuh?
35 ”Udara” adalah sarana terakhir penunjang kehidupan yang akan tertimpa tulah. Namun ini bukan udara aksara. Tidak ada masalah dengan udara aksara sehingga layak mendapat penghukuman Yehuwa, sama seperti bumi, laut, sumber-sumber air bersih, atau matahari aksara juga tidak layak mendapat penghukuman di tangan Yehuwa. Sebaliknya, ini adalah ”udara” yang dibahas Paulus ketika ia menyebut Setan ”penguasa dari kuasa atas udara.” (Efesus 2:2, NW) Ini adalah ”udara” jahat yang dihirup dunia dewasa ini, semangat, atau kecenderungan mental pada umumnya, yang mencirikan seluruh sistemnya yang jahat, cara berpikir yang jahat yang merembes ke dalam tiap segi kehidupan di luar organisasi Yehuwa. Jadi dalam mencurahkan cawannya ke atas udara, malaikat ketujuh menyatakan murka Allah terhadap Setan, organisasinya, dan segala sesuatu yang menggerakkan umat manusia untuk mendukung Setan menentang kedaulatan Yehuwa.
36. (a) Tujuh tulah tersebut merupakan apa? (b) Apa yang ditunjukkan oleh pernyataan Yehuwa: ”Sudah terlaksana!”?
36 Ini dan enam tulah sebelumnya menunjukkan keseluruhan penghukuman Yehuwa atas Setan dan sistemnya. Semuanya merupakan pernyataan kebinasaan bagi Setan dan benihnya. Bila cawan terakhir sudah dicurahkan, Yehuwa sendiri akan mengatakan: ”Sudah terlaksana.” Tidak ada apa-apa lagi yang akan dikatakan. Bila isi cawan-cawan murka Allah telah diberitakan sehingga Yehuwa merasa puas, Ia tidak akan menunda lagi pelaksanaan penghukumanNya yang dinyatakan oleh berita-berita ini.
37. Bagaimana Yohanes menggambarkan apa yang terjadi setelah pencurahan cawan murka yang ketujuh?
37 Yohanes melanjutkan: ”Maka memancarlah kilat dan [dan kedengaranlah beberapa suara, ”Bode”] dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murkaNya. Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. Dan hujan es besar, seberat seratus pon [”berat ketulnya lebih kurang setalenta,” Bode], jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.”—Wahyu 16:18-21.
38. Apa yang dilambangkan oleh (a) ”gempa bumi yang dahsyat”? (b) kenyataan bahwa ”kota besar” itu, Babel Besar, terbelah menjadi ”tiga bagian”? (c) kenyataan bahwa ”semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung”? (d) ”malapetaka hujan es”?
38 Sekali lagi, Yehuwa bertindak dengan tanpa ragu-ragu terhadap umat manusia, dan ini ditandai oleh ’kilat, suara-suara, dan bunyi guruh.’ (Bandingkan Wahyu 4:5; 8:5.) Umat manusia akan diguncang dengan cara yang tidak pernah terjadi sebelumnya, seolah-olah dengan gempa bumi yang menghancurkan. (Bandingkan Yesaya 13:13; Yoel 3:16.) Guncangan raksasa ini akan memecahkan ”kota besar itu,” Babel Besar, sehingga terbelah menjadi ”tiga bagian”—lambang kejatuhannya kepada kehancuran yang tidak dapat dipulihkan lagi. Juga, ”kota-kota bangsa-bangsa” akan jatuh. ”Semua pulau” dan ”gunung-gunung”—lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi yang tampaknya begitu abadi dalam sistem ini—akan lenyap. ”Hujan es besar,” yang jauh lebih besar daripada yang telah menimpa Mesir pada tulah yang ketujuh, yang tiap ketul atau butir esnya beratnya kira-kira satu talenta, akan menimpa umat manusia secara menyakitkan sekali.d (Keluaran 9:22-26) Pencurahan air yang membeku sebagai hukuman ini kemungkinan besar menggambarkan pernyataan lisan yang luar biasa keras dari penghukuman Yehuwa, yang menandakan bahwa akhir sistem ini telah tiba! Yehuwa dapat juga menggunakan hujan es aksara dalam pekerjaan penghancuranNya.—Ayub 38:22, 23.
39. Meskipun ketujuh tulah itu dicurahkan, haluan tindakan apa yang akan diambil kebanyakan umat manusia?
39 Jadi, dunia Setan akan menghadapi penghukuman Yehuwa yang adil dan benar. Sampai akhir, kebanyakan dari umat manusia akan terus menentang dan menghujat Allah. Seperti halnya dengan Firaun pada jaman purba, hati mereka tidak akan dilembutkan oleh tulah yang didatangkan berulang kali atau oleh puncak dari tulah-tulah tersebut, yang membawa kematian. (Keluaran 11:9, 10) Tidak akan ada perubahan hati secara besar-besaran, pada saat terakhir. Dengan nafas mereka yang sekarat, mereka akan mencerca Allah yang menyatakan: ”Mereka akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].” (Yehezkiel 38:23) Namun, kedaulatan Yehuwa Allah Yang Mahakuasa sudah akan dibenarkan.
-
-
Menghukum Pelacur yang KejiWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
1. Apa yang disingkapkan kepada Yohanes oleh salah satu dari ketujuh malaikat?
MURKA Yehuwa yang adil benar harus dicurahkan sampai selesai, sebanyak tujuh cawan! Pada waktu malaikat keenam mengosongkan cawannya di lokasi Babel purba, hal itu dengan cocok melambangkan ditimpanya Babel Besar dengan tulah seraya kejadian-kejadian bergerak cepat menuju peperangan terakhir Armagedon. (Wahyu 16:1, 12, 16) Kemungkinan, malaikat yang sama inilah yang sekarang menyingkapkan mengapa dan bagaimana Yehuwa melaksanakan penghukumanNya yang benar. Yohanes tercengang keheranan atas apa yang ia lihat dan dengar selanjutnya: ”Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ’Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.’”—Wahyu 17:1, 2.
2. Apa buktinya bahwa ”pelacur besar” itu (a) bukan Roma purba? (b) bukan bisnis besar? (c) suatu kesatuan agama?
2 ”Pelacur besar”! Mengapa sebutan yang begitu mengejutkan? Siapakah dia? Ada yang mengatakan pelacur simbolis ini sama dengan Roma purba. Tetapi Roma adalah kuasa politik. Pelacur ini melakukan percabulan dengan raja-raja di bumi, dan ini jelas termasuk raja-raja Roma. Selain itu, setelah ia dibinasakan, ”raja-raja di bumi” dikatakan meratapi pemusnahannya. Karena itu, ia tidak mungkin suatu kuasa politik. (Wahyu 18:9, 10) Selain itu, karena ia diratapi oleh para pedagang dunia, ia tidak mungkin menggambarkan bisnis besar. (Wahyu 18:15, 16) Tetapi, kita membaca, bahwa ’oleh ilmu sihirnya semua bangsa disesatkan.’ (Wahyu 18:23) Hal ini membuat jelas bahwa pelacur besar itu pasti kesatuan agama seluas dunia.
3. (a) Mengapa pelacur besar itu pasti tidak hanya melambangkan Gereja Katolik Roma atau bahkan semua agama dari Susunan Kristen? (b) Doktrin-doktrin apa yang bersifat Babel didapati dalam kebanyakan agama-agama Timur maupun dalam sekte-sekte Susunan Kristen? (c) Apa yang diakui oleh kardinal Katolik Roma John Henry Newman berkenaan asal-usul dari banyak doktrin, upacara, dan praktek-praktek Susunan Kristen? (Lihat catatan kaki.)
3 Kesatuan agama yang mana? Apakah ia Gereja Katolik Roma, seperti diyakini oleh beberapa orang? Atau apakah ia seluruh Susunan Kristen? Tidak, ia harus lebih besar daripada itu jika ia menyesatkan semua bangsa. Sebenarnya, dia adalah seluruh imperium agama palsu sedunia. Ia berasal dari misteri-misteri Babel, dan ini diperlihatkan dalam fakta bahwa banyak doktrin dan praktek Babel dianut oleh agama-agama di seluruh bumi. Misalnya, kepercayaan kepada jiwa manusia yang tidak berkematian, kepada neraka siksaan, dan kepada allah-allah tritunggal ditemukan dalam kebanyakan agama-agama Timur maupun dalam sekte-sekte Susunan Kristen. Agama palsu, mulai berkembang lebih dari 4.000 tahun yang lalu di kota Babel purba, dan kini telah berkembang menjadi kekejian besar jaman modern yang, dengan tepat disebut sebagai Babel Besar.a Tetapi, mengapa ia digambarkan dengan ungkapan yang menjijikkan ”pelacur besar”?
4. (a) Cara bagaimana Israel purba melakukan percabulan? (b) Dengan cara luar biasa apa Babel Besar melakukan percabulan?
4 Babel (artinya ”Kekacauan”) mencapai puncak kejayaannya pada jaman Nebukadnezar. Suatu negara politik-agama dengan lebih dari seribu kuil dan kapel. Golongan imamnya menjalankan kekuasaan yang besar. Walaupun Babel sudah lama lenyap sebagai kuasa dunia, Babel Besar yang bersifat agama tetap hidup, dan sesuai dengan pola pada jaman purba, ia masih berusaha mempengaruhi dan mengatur urusan-urusan politik. Tetapi, apakah Allah berkenan kepada agama dalam politik? Dalam Alkitab Ibrani, Israel dikatakan melacurkan diri ketika terlibat dengan ibadat palsu dan ketika mengadakan persekutuan dengan bangsa-bangsa, sebaliknya dari percaya kepada Yehuwa. (Yeremia 3:6, 8, 9; Yehezkiel 16:28-30) Babel Besar juga melakukan percabulan. Secara mencolok, ia telah melakukan apapun yang ia anggap perlu untuk mendapat pengaruh dan kekuasaan atas raja-raja yang sedang memerintah di bumi.—1 Timotius 4:1.
5. (a) Kaum pendeta senang menjadi pusat perhatian apa? (b) Mengapa keinginan untuk menjadi terkemuka di dunia bertentangan langsung dengan kata-kata Yesus Kristus?
5 Dewasa ini, para pemimpin agama sering berkampanye untuk jabatan tinggi dalam pemerintahan, dan di beberapa negeri, mereka ambil bagian dalam pemerintahan, bahkan menduduki jabatan di kabinet. Pada tahun 1988 dua pendeta Protestan yang terkenal mencalonkan diri untuk jabatan kepresidenan Amerika Serikat. Para pemimpin di Babel Besar senang menjadi pusat perhatian; foto-foto mereka sering terlihat dalam pers umum seraya mereka bersahabat dengan politikus-politikus yang terkemuka. Bertentangan dengan itu, Yesus menjauhi keterlibatan politik dan mengatakan tentang murid-muridnya: ”Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”—Yohanes 6:15; 17:16; Matius 4:8-10; lihat juga Yakobus 4:4.
-