-
Mengapa Perlu Dibaptis?Menara Pengawal—2002 | 1 April
-
-
menggunakan kehidupan kita demi melakukan kehendak ilahi sebagaimana yang diuraikan dalam Alkitab. Sebagai lambang pembaktian itu, para calon baptis menjalani pembenaman ke dalam air, seperti sewaktu Yesus dibaptis di Sungai Yordan untuk melambangkan persembahan dirinya kepada Allah. (Matius 3:13) Patut diperhatikan bahwa Yesus berdoa pada peristiwa yang sangat penting itu.—Lukas 3:21, 22.
16. Bagaimana sukacita kita dapat diperlihatkan dengan patut sewaktu kita melihat orang-orang dibaptis?
16 Pembaptisan Yesus adalah peristiwa yang serius tetapi membawa sukacita, demikian juga pembaptisan Kristen zaman sekarang. Sewaktu kita melihat orang-orang melambangkan pembaktian mereka kepada Allah, sukacita kita dapat dinyatakan dengan tepuk tangan yang penuh respek dan pujian yang hangat. Tetapi kita tidak akan bersorak-sorak, bersuit-suit, dan melakukan hal-hal seperti itu mengingat kekhidmatan pernyataan iman ini. Sukacita kita dinyatakan dengan cara yang bermartabat.
17, 18. Apa yang membantu menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk dibaptis?
17 Tidak seperti mereka yang memercik bayi atau memaksa banyak orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang Alkitab untuk dibaptis, Saksi-Saksi Yehuwa tidak pernah memaksa siapa pun untuk dibaptis. Sebenarnya, mereka tidak membaptis orang-orang yang tidak memenuhi syarat secara rohani. Bahkan, sebelum seseorang bisa menjadi pemberita kabar baik yang belum terbaptis, para penatua Kristen memastikan bahwa ia memahami ajaran-ajaran dasar Alkitab, hidup selaras dengan semua itu, dan memberi jawaban yang tegas atas pertanyaan ini, ”Apakah Saudara benar-benar ingin menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa?”
18 Dalam kebanyakan kasus, setelah seseorang ambil bagian secara aktif dalam pekerjaan memberitakan Kerajaan dan menyatakan keinginan untuk dibaptis, barulah para penatua Kristen mengadakan pembahasan bersama dia untuk memastikan bahwa dia adalah orang percaya yang telah membuat pembaktian kepada Yehuwa dan yang memenuhi persyaratan ilahi untuk dibaptis. (Kisah 4:4; 18:8) Jawaban pribadi atas lebih dari 100 pertanyaan tentang ajaran-ajaran Alkitab membantu para penatua menentukan apakah orang yang menjawab itu memenuhi persyaratan Alkitab untuk dibaptis. Ada yang tidak, dan oleh karenanya tidak diperbolehkan untuk menjalani baptisan Kristen.
Adakah Sesuatu yang Menahan Saudara?
19. Menurut Yohanes 6:44, siapa yang akan menjadi sesama ahli waris bersama Yesus?
19 Banyak partisipan yang dipaksa untuk dibaptis secara massal mungkin diberi tahu bahwa mereka akan pergi ke surga setelah mati. Namun, mengenai para pengikut jejaknya, Yesus berkata, ”Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang mengutus aku, tidak menariknya.” (Yohanes 6:44) Yehuwa telah menarik kepada Kristus ke-144.000 orang yang akan menjadi sesama ahli waris bersama Yesus dalam Kerajaan surgawi. Baptisan paksa tidak pernah menyucikan siapa pun agar dapat tinggal di tempat mulia dalam penyelenggaraan Allah itu.—Roma 8:14-17; 2 Tesalonika 2:13; Penyingkapan 14:1.
20. Apa yang dapat membantu beberapa orang yang belum juga dibaptis?
20 Khususnya sejak pertengahan tahun 1930-an, banyak orang yang berharap untuk selamat dari ”kesengsaraan besar” dan hidup selama-lamanya di bumi telah menjadi bagian dari ”domba-domba lain” Yesus. (Penyingkapan 7:9, 14; Yohanes 10:16) Mereka memenuhi syarat untuk dibaptis karena mereka telah menyelaraskan kehidupan mereka dengan Firman Allah dan mengasihi Dia dengan ’segenap hati, jiwa, kekuatan, dan pikiran mereka’. (Lukas 10:25-28) Meskipun beberapa orang menyadari bahwa Saksi-Saksi Yehuwa ’menyembah Allah dengan roh dan kebenaran’, mereka belum mengikuti teladan Yesus dan memberikan bukti di hadapan umum tentang kasih yang tulus serta pengabdian yang eksklusif kepada Yehuwa dengan cara dibaptis. (Yohanes 4:23, 24; Ulangan 4:24; Markus 1:9-11) Doa yang sungguh-sungguh dan spesifik sehubungan dengan langkah yang vital ini mungkin memberi mereka insentif dan keberanian untuk menyelaraskan diri sepenuhnya dengan Firman Allah, membuat pembaktian tanpa syarat kepada Allah Yehuwa, dan dibaptis.
21, 22. Karena alasan apa saja beberapa orang menahan diri sehingga tidak membuat pembaktian dan dibaptis?
21 Ada yang menahan diri, belum membaktikan diri dan dibaptis, karena mereka begitu terlibat dengan urusan-urusan duniawi atau pengejaran kekayaan sehingga hanya memiliki sedikit waktu untuk hal-hal rohani. (Matius 13:22; 1 Yohanes 2:15-17) Alangkah bahagianya mereka kalau mereka mengubah pandangan serta tujuan mereka! Mendekat kepada Yehuwa akan memperkaya mereka secara rohani, akan turut meringankan kekhawatiran, dan akan mendatangkan kedamaian serta kepuasan karena melakukan kehendak ilahi.—Mazmur 16:11; 40:8; Amsal 10:22; Filipi 4:6, 7.
22 Yang lain-lain mengatakan bahwa mereka mengasihi Yehuwa tetapi tidak membaktikan diri dan dibaptis karena mereka berpikir bahwa mereka bisa menghindar dari tanggung jawab. Namun, tiap-tiap orang di antara kita harus memberikan pertanggungjawaban kepada Allah. Kita sudah memiliki tanggung jawab sewaktu kita mendengar firman Yehuwa. (Yehezkiel 33:7-9; Roma 14:12) Sebagai suatu ’umat yang dipilih’, orang-orang Israel di zaman dahulu dilahirkan ke dalam suatu bangsa yang dibaktikan kepada Yehuwa, dan oleh karenanya mereka memiliki kewajiban untuk melayani Dia dengan setia selaras dengan perintah-perintah-Nya. (Ulangan 7:6, 11) Tidak seorang pun dilahirkan ke dalam bangsa seperti itu sekarang, tetapi jika kita menerima pengajaran Alkitab yang saksama, kita perlu menerapkannya dengan iman.
23, 24. Rasa khawatir apa yang hendaknya tidak menahan seseorang untuk dibaptis?
23 Karena khawatir kalau-kalau kurang pengetahuan, beberapa orang mungkin menahan diri untuk dibaptis. Namun, kita semua masih harus belajar banyak hal karena ”manusia tidak pernah dapat memahami pekerjaan yang dibuat oleh Allah yang benar sejak permulaan sampai akhir”. (Pengkhotbah 3:11) Perhatikan sida-sida Etiopia itu. Sebagai seorang proselit, ia memiliki pengetahuan tentang Tulisan-Tulisan Kudus sampai taraf tertentu, tetapi ia tidak tahu jawaban atas semua pertanyaan tentang maksud-tujuan Allah. Akan tetapi, setelah belajar tentang persediaan Yehuwa untuk keselamatan melalui korban tebusan Yesus, sida-sida itu langsung menjalani baptisan air.—Kisah 8:26-38.
24 Ada yang ragu-ragu untuk membaktikan diri kepada Allah karena mereka takut gagal memenuhi makna pembaktiannya. Monique, yang berusia 17 tahun, berkata, ”Saya menahan diri untuk dibaptis karena jangan-jangan saya tidak bisa hidup selaras dengan pembaktian saya.” Namun, jika kita mengandalkan Yehuwa dengan segenap hati kita, ’Ia akan meluruskan jalan-jalan kita’. Ia akan membantu kita ”tetap berjalan dalam kebenaran” sebagai hamba-hamba-Nya yang berbakti dan setia.—Amsal 3:5, 6; 3 Yohanes 4.
25. Pertanyaan apa yang sekarang patut kita pikirkan?
25 Karena kepercayaan yang mutlak kepada Yehuwa dan kasih yang sepenuh hati kepada-Nya, setiap tahun ribuan orang tergerak untuk membaktikan diri dan dibaptis. Dan, tentunya semua hamba Allah yang berbakti ingin berlaku setia kepada-Nya. Namun, kita hidup di masa yang kritis, dan kita menghadapi berbagai ujian iman. (2 Timotius 3:1-5) Apa yang dapat kita lakukan untuk hidup selaras dengan pembaktian kita kepada Yehuwa? Hal ini akan kita bahas di artikel berikut.
-
-
Teruslah Layani Yehuwa dengan Hati yang KukuhMenara Pengawal—2002 | 1 April
-
-
Teruslah Layani Yehuwa dengan Hati yang Kukuh
”Hatiku kukuh, oh, Allah, hatiku kukuh.”—MAZMUR 57:7.
1. Mengapa kita dapat memiliki keyakinan seperti yang dimiliki Daud?
YEHUWA dapat membuat kita kukuh dalam iman Kristen, sehingga kita dapat berpaut pada Kekristenan sejati sebagai hamba-hamba-Nya yang berbakti. (Roma 14:4) Oleh karena itu, kita dapat memiliki keyakinan seperti sang pemazmur Daud, yang tergerak untuk bernyanyi, ”Hatiku kukuh, oh, Allah.” (Mazmur 108:1) Jika hati kita kukuh, kita akan termotivasi untuk memenuhi pembaktian kita kepada Allah. Dan, dengan berpaling kepada-Nya untuk mendapatkan bimbingan dan kekuatan, kita dapat menjadi tak tergoyahkan, teguh dalam tekad dan keyakinan sebagai pemelihara integritas, ”selalu mempunyai banyak hal untuk dilakukan dalam pekerjaan Tuan”.—1 Korintus 15:58.
2, 3. Apa makna nasihat Paulus yang dicatat di 1 Korintus 16:13?
2 Dalam nasihatnya kepada para pengikut Yesus di Korintus kuno tetapi yang juga berlaku bagi orang Kristen zaman sekarang, rasul Paulus berkata, ”Tetaplah sadar, berdirilah teguh dalam iman, teruslah bertindak sebagai laki-laki, jadilah perkasa.” (1 Korintus 16:13) Dalam bahasa Yunani, tiap-tiap frase imperatif (perintah) dalam ayat itu mengandung kata kerja dalam tata waktu sekarang, dengan demikian mendesak dilakukannya tindakan yang berkelanjutan. Apa makna imbauan tersebut?
3 Kita dapat ’tetap sadar’ secara rohani dengan menentang si Iblis dan tetap dekat dengan Allah. (Yakobus 4:7, 8) Kebersandaran pada Yehuwa memungkinkan kita tetap bersatu dan ’berdiri teguh dalam iman Kristen’. Kita—termasuk banyak wanita di antara kita—’bertindak sebagai laki-laki’ dengan melayani Allah dengan berani sebagai pemberita Kerajaan. (Mazmur 68:11) Kita ’menjadi perkasa’ dengan terus-menerus berpaling kepada Bapak surgawi kita untuk memohon kekuatan demi melakukan kehendak-Nya.—Filipi 4:13.
4. Langkah apa saja yang mengarah ke baptisan kita sebagai orang Kristen?
4 Kita memperlihatkan bahwa kita telah menerima kebenaran yang sejati sewaktu kita membaktikan diri tanpa syarat kepada Yehuwa dan
-