-
KemenyanPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
dan penggunaan kemenyan apabila dipersembahkan oleh orang-orang yang menolak Firman-Nya.—Yes 66:3.
-
-
Kemudi SepakPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KEMUDI SEPAK
Sebuah bagian penting pada alat kemudi kapal; bentuknya seperti sirip atau dayung. Kapal-kapal layar kuno memiliki berbagai macam kemudi sepak dan jumlahnya pun bervariasi. Ada yang hanya memiliki satu dayung kemudi. Akan tetapi, kapal-kapal Yunani dan Romawi biasanya mempunyai dua kayuh kemudi di buritan, yang masing-masing dapat dioperasikan tersendiri melalui keliti (semacam lubang terbuka tempat kayuh disangkutkan). Sewaktu kapal berlabuh, kemudi-kemudi sepak itu diangkat keluar dari air lalu diikat dengan tali.
”Kemudi-kemudi sepak” (”kayuh-kayuh kemudi”, NE) digunakan untuk mengemudikan kapal yang Paulus tumpangi ketika berlayar menuju Roma dan yang karam di Malta. Jangkar-jangkar dipotong talinya, dan sebelum layar depan dinaikkan, ikatan kemudi-kemudi sepak dilonggarkan agar para pelaut dapat lebih mudah mengarahkan kapal menuju pantai.—Kis 27:40.
Untuk memperlihatkan kuasa lidah yang luar biasa dalam menentukan arah kehidupan seseorang, Yakobus (3:4, 5) menyamakan lidah dengan sirip kemudi (”kemudi sepak”, Int) yang relatif kecil pada kapal yang besar.
-
-
KemuelPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KEMUEL
1. Kemenakan Abraham; putra Nahor dan Milka, istrinya. Ia mempunyai seorang putra bernama Aram.—Kej 22:20, 21.
2. Putra Syiftan dan seorang pemimpin suku Efraim. Ia adalah salah satu di antara 12 pria yang ditetapkan Yehuwa melalui Musa untuk membagi tanah Kanaan kepada orang-orang Israel; ia mewakili suku Efraim dalam kegiatan ini.—Bil 34:16-29.
3. Seorang Lewi yang adalah ayah dari Hasyabia, pemimpin atas suku Lewi pada zaman Daud.—1Taw 27:16, 17.
-
-
KenaikanPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KENAIKAN
Kembalinya Yesus Kristus ke surga 40 hari setelah kebangkitannya.
Peristiwa Yesus naik ke surga terjadi di G. Zaitun (Kis 1:9, 12), dekat kota Betani (Luk 24:50) yang terletak di sisi timur G. Zaitun. Kenaikannya disaksikan oleh sekelompok kecil orang saja, yakni para rasulnya yang setia. (Kis 1:2, 11-13) Catatan menyatakan bahwa ”sementara mereka sedang memandang, ia terangkat dan awan menutupinya dari penglihatan mereka”. Mereka terus memandang ke langit sampai mereka disuruh untuk tidak melakukannya lagi oleh dua malaikat, yang memberi tahu mereka, ”Yesus ini yang diangkat ke langit meninggalkan kamu, akan datang dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat dia naik ke langit.”—Kis 1:9-11.
Perlu diperhatikan bahwa malaikat-malaikat itu menyebutkan ”cara” (Yn., troʹpos) Yesus naik, bukan dalam rupa apa (Yn., mor·feʹ) ia naik. Seraya awan menutupinya, ia tidak dapat dilihat lagi dengan mata manusia. Catatan buku Kisah memperlihatkan bahwa kenaikannya tanpa gembar-gembor, namun hanya dilihat oleh sejumlah kecil pengikutnya yang setia, dan itu pun pada bagian awal kenaikannya saja. Cara Yesus naik sedemikian rupa agar para rasulnya dapat menjadi saksi kenyataan tersebut, sebagaimana mereka menjadi saksi kebangkitannya. (Kis 1:3) Jadi, ia tidak ”lenyap” begitu saja dari antara mereka, sebagaimana yang ia lakukan sebelumnya di hadapan dua orang murid di Emaus, atau seperti malaikat yang menampakkan diri kepada Gideon ”lenyap dari pandangannya”. (Luk 24:31; Hak 6:21, 22) Sampai taraf tertentu, kenaikannya lebih mirip dengan peristiwa ketika malaikat menampakkan diri kepada Manoah dan istrinya. Malaikat itu menyuruh mereka mempersiapkan korban, dan ”pada waktu nyala api naik dari mezbah ke langit, naiklah malaikat Yehuwa dalam nyala api dari mezbah sementara Manoah dan istrinya menyaksikan”.—Hak 13:20.
Mengingat Kisah 1:3-9 memperlihatkan bahwa kenaikan Yesus terjadi 40 hari setelah kebangkitannya, ada tenggang waktu antara peristiwa-peristiwa yang dicatat di Lukas 24:1-49 yang terjadi pada hari kebangkitan Yesus dan saat kenaikan Yesus ke surga sebagaimana diuraikan di ayat 51 pasal tersebut. Yang juga patut disimak adalah kata-kata ”dan terangkat ke surga”, yang muncul di ayat itu, tidak ada dalam beberapa manuskrip kuno dan karena itu dihilangkan dalam beberapa terjemahan modern (NE, AT). Akan tetapi, kata-kata itu memang ada dalam Papirus Bodmer (P75), Manuskrip Aleksandrinus, Manuskrip Vatikanus No. 1209, dan manuskrip-manuskrip kuno lainnya.
Pengaruh atas Murid-Murid. Sampai hari kenaikan Yesus, tampaknya murid-murid masih berpikir bahwa kerajaan yang akan diperintah olehnya ada di bumi ini, sebagaimana terlihat dari pernyataan mereka di Kisah 1:6. Karena bagian awal kenaikannya dapat dilihat dan murid-murid dapat menyaksikan hal itu, Yesus memperjelas kepada mereka bahwa Kerajaannya bersifat surgawi dan bahwa, berbeda dengan Daud yang ”tidak naik ke surga”, Yesus mulai saat itu berada di ’sebelah kanan Allah’, seperti yang dinyatakan dengan berani oleh Petrus pada hari Pentakosta.—Kis 2:32-36.
-