-
Apa Kehendak Allah?Siapa yang Melakukan Kehendak Yehuwa Sekarang Ini?
-
-
Apa Kehendak Allah?
Allah ingin agar kita hidup damai dan bahagia selama-lamanya di bumi firdaus!
Namun, Anda mungkin berpikir, ’Apakah itu mungkin?’ Alkitab mengatakan bahwa Kerajaan Allah akan mewujudkan hal itu. Allah ingin agar semua orang belajar tentang Kerajaan itu dan tentang kehendak-Nya bagi kita.—Mazmur 37:11, 29; Yesaya 9:7.
Allah ingin agar kita mendapat manfaat dari bimbingan-Nya.
Sama seperti seorang ayah menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, Bapak kita yang di surga ingin agar kita hidup bahagia selamanya. (Yesaya 48:17, 18) Dia berjanji bahwa orang yang ”melakukan kehendak Allah akan hidup selamanya”.—1 Yohanes 2:17.
Allah ingin agar kita mengikuti jalan-Nya.
Alkitab mengatakan bahwa Pencipta ingin ”mengajar kita jalan-Nya” agar kita bisa mengikutinya. (Yesaya 2:2, 3) Dia telah mengumpulkan ”suatu umat bagi nama-Nya” untuk memberitahukan kehendak-Nya ke seluruh bumi.—Kisah 15:14.
Allah ingin agar kita beribadah kepada-Nya dengan bersatu.
Ibadah yang murni kepada Yehuwa tidak memecah-belah orang, tapi membuat mereka bersatu dan saling mengasihi. (Yohanes 13:35) Siapa yang sekarang ini mengajarkan caranya melayani Allah dengan bersatu? Temukanlah jawabannya dalam bacaan ini.
-
-
Orang-Orang Seperti Apakah Saksi-Saksi Yehuwa?Siapa yang Melakukan Kehendak Yehuwa Sekarang Ini?
-
-
PELAJARAN 1
Orang-Orang Seperti Apakah Saksi-Saksi Yehuwa?
Denmark
Taiwan
Venezuela
India
Adakah Saksi Yehuwa yang Anda kenal? Beberapa dari kami mungkin adalah tetangga, rekan kerja, atau teman sekelas Anda. Atau, Anda mungkin pernah membahas Alkitab dengan kami. Siapa sebenarnya kami, dan mengapa kami menceritakan kepercayaan kami kepada orang lain?
Kami orang biasa. Kami berasal dari berbagai macam latar belakang. Beberapa dari kami dulu menganut agama lain, dan ada juga yang tadinya tidak percaya kepada Allah. Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi Saksi Yehuwa, kami semua memeriksa ajaran Alkitab dengan teliti. (Kisah 17:11) Kami setuju dengan apa yang kami pelajari, dan kami masing-masing memutuskan untuk beribadah kepada Allah Yehuwa.
Kami merasakan manfaatnya belajar Alkitab. Seperti orang lain, kami juga menghadapi berbagai problem dan kelemahan pribadi. Tapi, karena menerapkan nasihat Alkitab setiap hari, kami merasa bahwa kehidupan kami menjadi jauh lebih baik. (Mazmur 128:1, 2) Itulah salah satu alasan mengapa kami menceritakan hal-hal bagus yang kami pelajari dari Alkitab.
Kami mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Alkitab. Semua prinsip itu membantu kami lebih merespek orang lain, menjadi lebih bahagia, serta menjadi orang yang jujur dan baik hati. Selain itu, kami dibantu untuk menjadi orang-orang yang sehat dan berguna bagi masyarakat. Semua prinsip Alkitab itu juga membuat keluarga tetap harmonis dan punya moral yang baik. Karena yakin bahwa ”Allah tidak berat sebelah”, kami terbebas dari prasangka ras dan politik. Hasilnya, kami menikmati persaudaraan dengan rekan-rekan seiman kami di seluruh dunia. Kami memang orang-orang biasa, tapi sebagai satu kelompok, kami unik.—Kisah 4:13; 10:34, 35.
Apa kesamaan Saksi-Saksi Yehuwa dengan orang-orang lain?
Prinsip-prinsip apa yang dipelajari para Saksi dari Alkitab?
-
-
Mengapa Kami Disebut Saksi-Saksi Yehuwa?Siapa yang Melakukan Kehendak Yehuwa Sekarang Ini?
-
-
PELAJARAN 2
Mengapa Kami Disebut Saksi-Saksi Yehuwa?
Nuh
Abraham dan Sara
Musa
Yesus Kristus
Banyak orang mengira bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah nama agama baru. Tapi sebenarnya, lebih dari 2.700 tahun yang lalu, umat dari satu-satunya Allah yang benar sudah disebut sebagai ’saksi-saksi-Nya’. (Yesaya 43:10-12) Sampai tahun 1931, kami dikenal sebagai Siswa-Siswa Alkitab. Mengapa kami kemudian menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa?
Nama itu menunjukkan siapa Allah kami. Menurut berbagai manuskrip kuno, nama Allah, yaitu Yehuwa, muncul ribuan kali dalam Alkitab. Tapi di banyak terjemahan Alkitab, nama ini diganti dengan gelar seperti Tuhan atau Allah. Sewaktu berbicara kepada Musa, Allah yang benar menyebutkan nama-Nya, Yehuwa, dan mengatakan, ”Inilah nama-Ku untuk selamanya.” (Keluaran 3:15) Nama ini membuat Yehuwa berbeda dari semua allah palsu. Kami bangga menyandang nama Allah yang kudus.
Nama itu menggambarkan apa yang menjadi tujuan kami. Pada zaman dulu, banyak orang memberikan kesaksian bahwa mereka beriman kepada Yehuwa. Yang pertama kali melakukannya adalah Habel, seorang pria yang setia. Belakangan, Nuh, Abraham, Sara, Musa, Daud, juga melakukan hal yang sama. Mereka semua menjadi ”banyak saksi yang bagaikan awan”. (Ibrani 11:4–12:1) Sama seperti orang yang bersaksi di pengadilan demi membela orang yang tidak bersalah, kami bertekad memberitahukan kebenaran tentang Allah kami.
Kami meniru Yesus. Dalam Alkitab, Yesus disebut sebagai ”saksi yang setia dan benar”. (Wahyu 3:14) Yesus sendiri mengatakan bahwa dia ”sudah membuat nama [Allah] dikenal” dan terus ”bersaksi tentang kebenaran” mengenai Allah. (Yohanes 17:26; 18:37) Karena itu, pengikut Kristus yang sejati harus menyandang nama Yehuwa dan memberitakannya. Itulah yang sedang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
Mengapa Siswa-Siswa Alkitab belakangan menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa?
Sejak kapan Yehuwa memiliki saksi-saksi di bumi?
Siapakah yang terutama memberikan kesaksian tentang Yehuwa?
-