-
JiwaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Di situ ia mengontraskan ’yang jasmani [psy·khi·konʹ, harfiah, berkaitan dengan jiwa]’ dengan ”yang rohani [pneu·ma·ti·konʹ]”. Dengan demikian, ia memperlihatkan bahwa hingga saat kematian mereka, orang-orang Kristen memiliki tubuh yang ”berkaitan dengan jiwa”, seperti halnya dengan manusia pertama, Adam; sedangkan pada waktu kebangkitan mereka, orang-orang Kristen yang terurap menerima tubuh rohani seperti yang dimiliki Yesus Kristus yang telah dimuliakan. (1Kor 15:42-49) Yudas membuat perbandingan serupa sewaktu membahas tentang ”orang-orang yang seperti binatang [psy·khi·koiʹ, harfiah, (orang-orang) yang berkaitan dengan jiwa], tidak memiliki kerohanian [harfiah, tidak memiliki roh (pneuʹma)]”.—Yud 19.
Allah Memiliki Jiwa. Mengingat apa yang dibahas sebelumnya, kelihatannya ayat-ayat yang di dalamnya Allah menggunakan kata ”jiwaku” (Im 26:11, 30; Mz 24:4; Yes 42:1) merupakan contoh lain penggunaan antropomorfis, yaitu menerapkan kepada Allah karakteristik fisik dan manusiawi untuk membuat pendengar lebih mengerti, sebagaimana Allah dikatakan mempunyai mata, tangan, dan sebagainya. Dengan mengatakan ’neʹfes-Ku’, jelaslah Yehuwa memaksudkan ”diri-Ku” atau ”pribadi-Ku”. ”Allah adalah Roh [Pneuʹma].”—Yoh 4:24; lihat YEHUWA (Uraian tentang hadirat-Nya).
-
-
JubahPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
JUBAH
Lihat PAKAIAN.
-
-
JuniperPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
JUNIPER
1. [Ibr., berohsʹ]. Istilah Ibrani untuk pohon ini telah diartikan secara beragam, misalnya ”fir”, ”cemara”; akan tetapi, beberapa leksikograf menyarankan pohon juniper atas dasar yang kuat. (Lihat Lexicon in Veteris Testamenti Libros, karya L. Koehler dan W. Baumgartner, Leiden, 1958, hlm. 148; The Interpreter’s Dictionary of the Bible, diedit oleh G. A. Buttrick, 1962, Jil. 2, hlm. 293.) Karena diimpor dari Lebanon oleh Raja Salomo (1Raj 5:8-10; 9:11; 2Taw 2:8), pohon ini bisa dianggap sama dengan Juniperus excelsa, pohon yang tinggi, kukuh, memiliki daun yang senantiasa hijau dan tingginya mencapai 20 m, memiliki cabang-cabang yang melebar, daun-daun kecil mirip sisik, dan buah yang kecil, bulat, berwarna gelap. Pohon ini menyebarkan bau yang sangat harum. Kayu dari pohon juniper ini dianggap sangat berharga karena tahan lama.
Pohon Juniperus excelsa adalah tanaman asli Lebanon dan biasanya dikaitkan dengan negeri itu karena disebutkan bersama pohon-pohon lain sebagai ”kemuliaan Lebanon”. (2Raj 19:23; Yes 14:8; 37:24; 60:13) Sang pemazmur menyebutkan pohon-pohon juniper sebagai ’rumah’, atau sarang, burung bangau. (Mz 104:17) Kayu juniper banyak sekali digunakan dalam bait yang dibangun oleh Salomo (2Taw 3:5); antara lain untuk membuat semua daun pintu utama (1Raj 6:34), dan untuk melapisi lantainya. (1Raj 6:15) Di ayat-ayat lain dikatakan bahwa kayu juniper digunakan untuk membuat kasau (Kid 1:17), papan untuk kapal (Yeh 27:5), tangkai tombak (Nah 2:3), dan alat musik (2Sam 6:5). Dalam nubuat-nubuat tentang pemulihan, pohon yang rindang ini digunakan untuk menggambarkan betapa indah dan suburnya negeri umat Allah kelak.—Yes 41:19; 55:13; 60:13.
2. [Ibr., ʽaroh·ʽerʹ atau ʽar·ʽarʹ]. Kata Arabnya, ʽarʽar, membantu kita menyimpulkan bahwa pohon ini adalah Juniperus phoenicia, yakni sebuah pohon mirip belukar yang dapat ditemukan di wilayah Sinai dan juga di daerah Gurun Edom. Kata dasarnya dalam bahasa Ibrani, yang darinya nama pohon tersebut diambil, mengandung gagasan ”keadaan telanjang” atau ”dilucuti” (bdk. Mz 102:17); sesuai dengan itu, juniper kerdil ini digambarkan memiliki penampilan yang agak suram, tumbuh di bagian berbatu-batu di gurun dan di tebing-tebing batu. Pohon ini digunakan dengan tepat dalam buku Yeremia sewaktu menyamakan laki-laki yang hatinya berpaling dari Yehuwa dengan ”pohon yang terpencil [ʽar·ʽarʹ] di padang gurun”, dan juga sewaktu mengingatkan orang Moab untuk melarikan diri dan menjadi ”seperti pohon juniper [ka·ʽaroh·ʽerʹ] di padang belantara”.—Yer 17:5, 6; 48:1, 6 (akan tetapi, lihat Rbi8, ctk.).
-
-
Jurang yang Tidak Terduga DalamnyaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
JURANG YANG TIDAK TERDUGA DALAMNYA
Menurut Greek and English Lexicon to the New Testament karya Parkhurst (London, 1845, hlm. 2), kata Yunani aʹbys·sos berarti ”sangat atau luar biasa dalam”. Menurut Greek-English Lexicon karya Liddell dan Scott (Oxford, 1968, hlm. 4), kata itu berarti ”tidak terukur dalamnya, tak terhingga”. Septuaginta Yunani selalu menggunakan kata tersebut untuk menerjemahkan kata Ibrani tehohmʹ (air yang dalam), seperti di Kejadian 1:2; 7:11.
Aʹbys·sos muncul sembilan kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, tujuh di antaranya dalam buku Penyingkapan. Dari ”jurang yang tidak terduga dalamnya” itulah belalang-belalang simbolis keluar di bawah pimpinan raja mereka, Abadon atau Apolion, ”malaikat dari jurang yang tidak terduga dalamnya”. (Pny 9:1-3, 11) ”Binatang buas” yang berperang melawan ’kedua saksi’ Allah dan membunuh mereka, juga dikatakan keluar ”dari jurang yang tidak terduga dalamnya”. (Pny 11:3, 7) Penyingkapan 20:1-3 menggambarkan pencampakan Setan kelak ke dalam jurang yang tidak terduga dalamnya selama seribu tahun. Pada suatu peristiwa satu legiun hantu-hantu mendesak Yesus agar tidak melakukan hal tersebut atas mereka.—Luk 8:31.
Makna Berdasarkan Alkitab. Patut diperhatikan bahwa Septuaginta Yunani tidak menggunakan aʹbys·sos untuk menerjemahkan kata Ibrani syeʼohlʹ, dan mengingat fakta bahwa makhluk-makhluk roh dicampakkan ke dalamnya, makna kata tersebut tidak dapat dengan tepat diterapkan hanya untuk Syeol atau Hades, karena kedua kata itu dengan jelas memaksudkan kuburan umum umat manusia di bumi. (Ayb 17:13-16; lihat HADES; SYEOL.) Kata tersebut juga tidak berarti ”danau api”, karena baru setelah dilepaskan dari jurang yang tidak terduga dalamnya itu Setan dicampakkan ke dalam danau api. (Pny 20:1-3, 7-10) Pernyataan Paulus di Roma 10:7, yang menyebutkan bahwa Kristus berada di dalam jurang yang tidak terduga dalamnya, juga menutup kemungkinan demikian dan juga memperlihatkan bahwa jurang yang tidak terduga dalamnya itu tidak sama dengan Tartarus.—Lihat TARTARUS.
Roma 10:6, 7 membantu menjelaskan makna ”jurang yang tidak terduga dalamnya” ketika menyatakan, ”Tetapi keadilbenaran yang dihasilkan oleh iman berkata demikian, ’Jangan katakan dalam hatimu, ”Siapa yang akan naik ke surga?” yaitu untuk membawa Kristus turun; atau, ”Siapa yang akan turun ke jurang yang tidak terduga dalamnya?” yaitu untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.’” (Bdk. Ul 30:11-13.) Jelaslah bahwa ”jurang yang tidak terduga dalamnya” di sini memaksudkan tempat Kristus Yesus berada selama sebagian dari tiga hari dan dari tempat itu ia dibangkitkan oleh Bapaknya. (Bdk. Mz 71:19, 20; Mat 12:40.) Penyingkapan 20:7 menyebut jurang yang tidak terduga dalamnya itu sebagai ’penjara’, dan dalam kasus Yesus penahanan berupa pembatasan mutlak sebagai akibat kematiannya benar-benar selaras dengan pengertian itu.—Bdk. Kis 2:24; 2Sam 22:5, 6; Ayb 38:16, 17; Mz 9:13; 107:18; 116:3.
Tentang arti dasar ”tidak terukur dalamnya” sebagai karakteristik ”jurang yang tidak terduga dalamnya”, menarik untuk memperhatikan pernyataan dalam Encyclopædia of Religion and Ethics karya Hastings (1913, Jil. I, hlm. 54) sewaktu mengomentari Roma 10:6, 7, ”Kesan yang disampaikan oleh kata-kata St. Paulus adalah bahwa wilayah tersebut begitu luas sehingga sia-sia untuk berupaya menjelajahinya.” Paulus menyatakan bahwa bertentangan dengan ”surga” dan ”jurang yang tidak terduga dalamnya” yang tidak dapat dicapai seseorang, keadilbenaran dapat diperoleh melalui iman. Kata yang berkaitan, yaitu baʹthos, digunakan oleh Paulus di Roma 11:33 untuk menggambarkan hal ini, ”Oh, dalamnya [baʹthos] kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Betapa tidak terselidiki penghakimannya dan tidak terjejaki jalan-jalannya!” (Lihat juga 1Kor 2:10; Ef 3:18, 19.) Jadi, selaras dengan Roma 10:6, 7, tempat yang disebutkan sebagai ”jurang yang tidak terduga dalamnya” tampaknya juga menyiratkan tempat yang tidak dapat dicapai oleh siapa pun kecuali oleh Allah atau malaikat-Nya yang terlantik yang memegang ”kunci jurang yang tidak terduga dalamnya”. (Pny 20:1) Menurut Greek-English Lexicon karya Liddell dan Scott (hlm. 4), salah satu makna kata aʹbys·sos, ialah ”kehampaan yang tiada batasnya”.
Bentuk jamak kata Ibrani metsoh·lahʹ (atau metsu·lahʹ) diterjemahkan ”jurang besar yang tidak terduga dalamnya” di Mazmur 88:6 dan secara harfiah berarti ”jurang-jurang yang tidak terduga dalamnya”, atau ’tempat-tempat yang dalam’. (Bdk. Za 10:11.) Kata itu berkaitan dengan tsu·lahʹ, yang artinya ”air yang dalam”.—Yes 44:27.
-
-
Juru BahasaPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
JURU BAHASA
Lihat PENERJEMAHAN; PENAFSIRAN.
-
-
Juru MinumanPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
JURU MINUMAN
Pejabat istana raja yang menghidangkan anggur atau minuman lain bagi raja. (Kej 40:1, 2, 11; Neh 1:11; 2:1) Tugas pengawas juru minuman kadang-kadang termasuk mencicipi anggur sebelum minuman itu disuguhkan kepada raja, karena selalu ada kemungkinan upaya pembunuhan terhadap raja dengan meracuni anggurnya.
Mengingat kehidupan raja dipertaruhkan, sifat dapat dipercaya sepenuhnya adalah persyaratan utama untuk menduduki jabatan itu. Posisi ini termasuk yang paling terhormat di istana. Pengawas juru minuman sering kali hadir dalam pertemuan dan pembicaraan kerajaan. Karena memiliki hubungan yang akrab dan biasanya bersifat rahasia dengan raja, ia sering kali memiliki pengaruh yang cukup besar atas raja. Juru minuman Firaun-lah yang merekomendasikan Yusuf. (Kej 41:9-13) Raja Artahsasta dari Persia sangat menghargai juru minumannya, Nehemia. (Neh 2:6-8) Ketika Nehemia mengadakan perjalanan ke Yerusalem, Artahsasta memberinya pengawalan militer.—Neh 2:9.
Fakta bahwa juru minuman sering kali ada dalam gambar-gambar zaman dahulu menunjukkan bahwa jabatan itu penting. Ratu Syeba sangat
-