PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be pel. 41 hlm. 226-hlm. 229 par. 1
  • Mudah Dimengerti Oleh Orang Lain

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mudah Dimengerti Oleh Orang Lain
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Bahan Memuat Penerangan Dipersembahkan dengan Jelas
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Mudah Dimengerti
    Teruslah Bersungguh-sungguh dalam Membaca dan Mengajar
  • Informatif Bagi Hadirin Saudara
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Disesuaikan untuk Dinas Pengabaran
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be pel. 41 hlm. 226-hlm. 229 par. 1

PELAJARAN 41

Mudah Dimengerti Oleh Orang Lain

Apa yang perlu Saudara lakukan?

Mengutarakan diri sedemikian rupa sehingga lawan bicara Saudara langsung menangkap makna kata-kata Saudara.

Mengapa Penting?

Semakin mudah bahan Saudara dimengerti, semakin banyak manfaat yang akan diperoleh pendengar Saudara.

SEWAKTU Saudara berbicara, berbuatlah lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Upayakan agar kata-kata Saudara mudah dimengerti lawan bicara Saudara. Hal itu dapat membantu Saudara berkomunikasi secara efektif, tidak soal Saudara berbicara kepada sidang atau kepada non-Saksi.

Ujaran yang mudah dimengerti mempunyai banyak aspek. Beberapa di antaranya diulas di Pelajaran 26, ”Pengembangan Bahan Secara Logis”. Beberapa lagi dibahas di Pelajaran 30, ”Memperlihatkan Minat kepada Orang Lain”. Dalam pelajaran ini, kita akan membahas beberapa pokok lagi.

Kata-Kata yang Sederhana, Gaya Penyampaian yang Sederhana. Kata-kata yang sederhana dan kalimat-kalimat pendek merupakan sarana komunikasi yang ampuh. Khotbah di Gunung adalah contoh bagus tentang suatu khotbah yang mudah dimengerti oleh orang-orang, tidak soal siapa mereka atau di mana mereka tinggal. Konsepnya mungkin baru bagi mereka. Namun, mereka dapat memahami apa yang Yesus katakan karena ia membahas hal-hal yang diminati oleh kita semua: bagaimana caranya hidup bahagia, bagaimana caranya meningkatkan hubungan dengan sesama, bagaimana caranya mengatasi kekhawatiran, dan bagaimana caranya menemukan makna hidup ini. Dan, ia menyatakan gagasannya dalam bahasa yang merakyat. (Mat. psl. 5-7) Tentu saja, Alkitab memuat banyak contoh variasi berkenaan dengan struktur dan panjang kalimat. Yang terutama, tujuan Saudara hendaknya adalah menyatakan gagasan secara jelas dan mudah dimengerti.

Bahkan sewaktu Saudara harus membahas bahan yang cukup sulit, kesederhanaan gaya penyampaiannya dapat memudahkan hadirin memahami bahan itu. Bagaimana caranya menyampaikan bahan secara sederhana? Jangan membuat hadirin kewalahan dengan perincian yang tidak perlu. Susunlah bahan itu sehingga mendukung pokok-pokok utama Saudara. Pilihlah ayat-ayat kunci dengan saksama. Daripada membacakan sebuah ayat lalu cepat-cepat membacakan ayat lain, lebih baik bacakan dan bahaslah ayat-ayat itu satu per satu. Jangan sampai gagasan yang bagus terkubur karena penyampaiannya yang bertele-tele.

Sewaktu Saudara memimpin pengajaran Alkitab di rumah, terapkanlah prinsip serupa. Saudara tidak perlu menjelaskan semua perincian. Bantulah sang pelajar memahami dengan jelas gagasan-gagasan utamanya. Kelak, dalam pelajaran pribadinya dan di perhimpunan, ia dapat mempelajari perincian-perincian itu.

Agar dapat menyampaikan bahan secara sederhana, dibutuhkan persiapan yang baik. Saudara harus menguasai betul pokok bahasan Saudara sebelum membantu orang lain memahaminya. Apabila Saudara menguasai suatu pokok bahasan, Saudara akan sanggup menjelaskan alasan untuk keterangan itu. Saudara pun akan dapat mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri.

Jelaskan Istilah yang Kurang Lazim. Kadang-kadang, agar penjelasan Saudara lebih mudah dimengerti, Saudara dituntut untuk menjelaskan arti istilah-istilah yang kurang lazim bagi hadirin Saudara. Jangan menganggap tingkat pengetahuan hadirin Saudara terlalu tinggi, tetapi jangan pula meremehkan tingkat kecerdasan mereka. Sebagai hasil pelajaran Alkitab Saudara, Saudara mungkin menggunakan beberapa istilah yang terdengar asing di telinga lawan bicara Saudara. Jika tidak diberi penjelasan, orang-orang yang belum pernah bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa tidak akan mengerti bahwa ”kaum sisa”, ”budak yang setia dan bijaksana”, ”domba-domba lain”, dan ”kumpulan besar” memaksudkan kelompok-kelompok yang spesifik. (Rm. 11:5; Mat. 24:45; Yoh. 10:16; Pny. 7:9) Demikian pula, jika seseorang belum mengenal organisasi Saksi-Saksi Yehuwa, ia mungkin tidak mengerti makna istilah-istilah seperti ”penyiar”, ”perintis”, ”pengawas wilayah”, dan ”Peringatan”.

Beberapa ungkapan Alkitab yang digunakan secara bebas oleh orang-orang non-Saksi mungkin perlu dijelaskan. Bagi banyak orang, ”Armagedon” berarti bencana nuklir. Mereka mungkin menghubungkan ”Kerajaan Allah” dengan kondisi dalam hati seseorang atau dengan surga, bukannya dengan pemerintahan. Kata ”jiwa” mungkin membuat mereka berpikir tentang semacam roh dalam diri manusia yang tetap hidup setelah tubuh mati. Menurut apa yang diajarkan kepada jutaan orang, ”roh kudus” adalah suatu pribadi, bagian dari Tritunggal. Karena begitu banyak orang telah meninggalkan kaidah moral Alkitab, mereka mungkin perlu dibantu untuk memahami ungkapan Alkitab, ”Larilah dari percabulan.”​—1 Kor. 6:18.

Jika lawan bicara Saudara tidak terlalu mengenal Alkitab, mereka mungkin bisa salah mengerti jika Saudara sekadar mengatakan, ”Paulus menulis . . . ” atau ”Lukas mengatakan . . . ” Mereka mungkin mempunyai teman atau tetangga yang bernama Paulus atau Lukas. Saudara mungkin perlu menyertakan keterangan tambahan bahwa pribadi yang Saudara maksud adalah seorang rasul Kristen atau penulis Alkitab.

Hadirin zaman sekarang sering kali membutuhkan bantuan untuk memahami ayat yang memuat satuan ukur atau kebiasaan pada zaman dahulu. Misalnya, pernyataan bahwa bahtera Nuh panjangnya 300 hasta, lebarnya 50 hasta, dan tingginya 30 hasta mungkin tidak banyak artinya bagi mereka. (Kej. 6:15) Tetapi, jika Saudara membandingkan ukuran itu dengan bangunan setempat yang dikenal oleh hadirin, mereka langsung dapat membayangkan ukuran bahtera itu.

Berikan Penjelasan yang Dibutuhkan. Agar suatu permasalahan dimengerti dengan jelas oleh hadirin Saudara, mungkin dibutuhkan lebih dari sekadar definisi yang tepat dari istilah tertentu. Di Yerusalem pada zaman Ezra, pembacaan Hukum disertai dengan penjelasan. Agar umat terbantu memahami maknanya, orang-orang Lewi menjelaskan pengertiannya dan cara menerapkan Hukum sesuai dengan situasi yang mereka hadapi pada masa itu. (Neh. 8:8, 12) Dengan cara serupa, sediakan waktu untuk menjelaskan dan menerapkan ayat-ayat yang Saudara bacakan.

Setelah kematian dan kebangkitannya, Yesus menjelaskan kepada murid-muridnya bahwa apa yang telah terjadi merupakan penggenapan Tulisan-Tulisan Kudus. Ia juga menandaskan tanggung jawab mereka sebagai saksi dari semuanya itu. (Luk. 24:44-48) Apabila Saudara membantu orang-orang melihat bagaimana hal-hal yang telah diajarkan kepada mereka hendaknya mempengaruhi kehidupan mereka, mereka akan lebih memahami arti penting hal-hal yang mereka pelajari.

Bagaimana Hati Terlibat. Tentu saja, sekalipun keterangan yang Saudara sampaikan cukup jelas, ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi apakah lawan bicara Saudara mengerti atau tidak. Apabila hati lawan bicara Saudara tidak tanggap, hal itu akan menjadi penghalang baginya untuk memahami apa yang Saudara katakan. (Mat. 13:13-15) Bagi orang-orang yang berkukuh memandang semua permasalahan secara jasmani, perkara-perkara rohani tampak bodoh. (1 Kor. 2:14) Apabila sikap lawan bicara Saudara seperti itu, sebaiknya Saudara mengakhiri pembahasan—setidaknya untuk saat itu.

Namun, adakalanya hati seseorang bisa tertutup akibat kerasnya situasi kehidupan yang ia hadapi. Jika diberi kesempatan untuk mendengarkan kebenaran Alkitab selama beberapa waktu, hatinya mungkin akan terbuka. Sewaktu Yesus memberi tahu rasul-rasulnya bahwa ia akan disesah dan dibunuh, mereka tidak mengerti maksudnya. Mengapa? Karena mereka sama sekali tidak mengharapkan, apalagi menginginkan, hal itu terjadi! (Luk. 18:31-34) Akan tetapi, akhirnya 11 orang di antara rasul-rasul itu memahami maksudnya, dan mereka memperlihatkannya dengan bertindak selaras dengan hal-hal yang Yesus ajarkan kepada mereka.

Pengaruh Contoh yang Baik. Orang-orang perlu dibantu bukan hanya dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan kita juga. Tentang kunjungan pertama mereka ke Balai Kerajaan, banyak orang mengatakan bahwa mereka masih ingat akan kasih yang nyata dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang mereka dengar. Demikian pula, kebahagiaan pada diri kita telah membantu banyak penghuni rumah untuk membuka pikirannya terhadap kebenaran Alkitab. Dengan melihat kebaikan hati yang penuh kasih yang diperlihatkan umat Yehuwa terhadap satu sama lain dan timbang rasa mereka terhadap orang lain yang ditimpa kemalangan, beberapa orang tergerak untuk menyimpulkan bahwa Saksi-Saksi memiliki agama yang sejati. Jadi, seraya Saudara berupaya membantu orang lain memahami kebenaran Alkitab, pikirkan cara untuk menjelaskannya dengan kata-kata maupun melalui teladan Saudara.

CARA MELAKUKANNYA

  • Gunakan bahasa yang sederhana; kemukakan gagasan-gagasan utama dengan kalimat-kalimat pendek.

  • Tandaskan beberapa pokok penting saja.

  • Jelaskan istilah yang tidak lazim bagi hadirin Saudara.

  • Sediakan waktu untuk menjelaskan dan menerapkan ayat.

  • Pikirkan bagaimana teladan Saudara dapat mempengaruhi lawan bicara Saudara.

LATIHAN: Berupayalah menceritakan kepada sanak keluarga non-Saksi, tetangga, rekan sekerja, atau teman sekolah hal-hal yang Saudara nikmati pada perhimpunan pekan ini. Pastikan untuk menjelaskan istilah-istilah yang mungkin tidak dimengerti oleh lawan bicara Saudara.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan