PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w88_s-47 hlm. 1-5
  • Yeremia​—Nabi yang Tidak Populer dari Penghukuman Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yeremia​—Nabi yang Tidak Populer dari Penghukuman Allah
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-47)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Yeremia Seharusnya Menarik Minat Kita?
  • Pemberitaan Yeremia yang tanpa Takut mengenai Penghukuman Allah
  • Para Penjaga Diabaikan, Bencana Dinubuatkan
  • Yehuda Dihukum
  • Buku Alkitab Nomor 24​—Yeremia
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Pokok-Pokok Penting Buku Yeremia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Melayani pada ”Akhir Masa”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
  • ”Aku Menaruh Firmanku dalam Mulutmu”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-47)
w88_s-47 hlm. 1-5

Yeremia​—Nabi yang Tidak Populer dari Penghukuman Allah

Rencana pembacaan Alkitab mingguan dari buku Yeremia untuk Sekolah Pelayanan Teokratis ditetapkan mulai tanggal 17 April sampai 21 Agustus. Ketiga artikel pelajaran ini memberikan latar belakang yang menarik untuk memahami tulisan nabi tersebut

”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau . . . Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”—YEREMIA 1:5.

1. (a) Sebagai tinjauan kembali, bagaimana beberapa orang memandang Yeremia? (b) Bagaimana ia memandang dirinya sendiri?

”BAHKAN di kalangan para nabi, Yeremia menonjol sebagai nabi yang besar.” Komentar dari sarjana Alkitab itu benar-benar sangat bertentangan dengan pendapat Yeremia tentang dirinya ketika ia mula-mula menerima penugasannya dari Yehuwa untuk melayani sebagai nabi bagi Yehuda dan bangsa-bangsa. Jawabannya ialah: ”Ah, Tuhan [Yehuwa]! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Yeremia jelas sadar benar bahwa ia masih muda, dan tantangan untuk menghadapi bangsa-bangsa yang bersikap bermusuhan tampaknya terlalu besar. Namun Yehuwa berpendapat lain.—Yeremia 1:6.

2. Bagaimana Yehuwa menanamkan keyakinan dalam diri Yeremia?

2 Dari percakapan Yehuwa dengan Yeremia muda, jelas bahwa ia salah seorang dari sedikit pria yang kelahirannya menjadi tanggung jawab Yehuwa. Dan mengapa Ia menaruh minat khusus kepada Yeremia sejak pembuahannya? Karena Yehuwa mempunyai tugas istimewa untuknya. Jadi, Ia dapat berfirman: ”Sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau.” (Yeremia 1:5) Kemudian Ia memerintahkan remaja itu: ”Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman [Yehuwa].” Tidak ada alasan untuk bersikap separuh hati kepada penugasannya. Sebaliknya, ini menuntut keberanian dan percaya kepada Yehuwa.—Yeremia 1:7, 8.

3. Mengapa tugas Yeremia benar-benar suatu tantangan?

3 Betapa terkesan dan mungkin meluap-luap perasaan pemuda ini tentunya menerima penugasan yang demikian langsung dari Allah! Dan betapa luar biasa penugasan itu! ”Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” Pasti, latar belakang dari pernyataan tersebut di Yehuda kira-kira pada pertengahan abad ketujuh S.M. memberikan kesan tanggung jawab yang luar biasa besar bagi nabi yang baru mulai dewasa ini. Ia harus menghadapi bangsa yang angkuh, puas diri, yang percaya kepada kota sucinya, Yerusalem, dan baitnya, sebagai sebuah jimat. Dalam menyelesaikan pelayanan bernubuatnya selama 40 tahun di Yerusalem, ia harus menyampaikan beritanya dalam masa pemerintahan lima raja yang berlainan (Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia). Ia harus mengumumkan penghukuman yang tidak populer kepada bangsa Yahudi dan Babel.—Yeremia 1:10; 51:41-64.

Mengapa Yeremia Seharusnya Menarik Minat Kita?

4, 5. (a) Mengapa peristiwa-peristiwa pada jaman Yeremia penting bagi kita? (Roma 15:4) (b) Penerapan istimewa apa menarik minat kita?

4 Namun kita mungkin bertanya, Apa hubungan peristiwa-peristiwa pada jaman dulu dengan kita, yang sekarang hidup mendekati akhir abad ke-20? Rasul Paulus memberikan jawaban ketika membahas suatu bagian dari sejarah Israel dalam suratnya kepada sidang di Korintus. Ia menulis: ”Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita . . . supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat . . . dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”—1 Korintus 10:6, 11.

5 Peristiwa-peristiwa yang terjadi di Israel dan Yehuda menjadi contoh peringatan bagi sidang Kristen sejati pada jaman akhir ini. Kita juga dapat melihat persamaan dan pola-pola yang memberikan gambaran pendahuluan sekilas tentang peristiwa-peristiwa di masa depan. (Bandingkan Yeremia 51:6-8 dan Wahyu 18:2, 4.) Karena itu, pelayanan bernubuat dari Yeremia dan peristiwa-peristiwa yang menimpa Yerusalem mempunyai arti yang dalam bagi Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, terutama sehubungan dengan kegiatan mereka di wilayah Susunan Kristen, seperti akan kita lihat dalam artikel-artikel berikut.

Pemberitaan Yeremia yang tanpa Takut mengenai Penghukuman Allah

6. Apa yang membuat penugasan Yeremia lebih sulit, namun anjuran apakah yang ia terima?

6 Untuk menguatkan Yeremia dalam tanggung jawabnya yang besar sekali, Yehuwa selanjutnya meyakinkan dia: ”Bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka . . . sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu . . . melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.” Tidak diragukan lagi, Yeremia harus menjadi seperti kota berkubu untuk menghadapi para penguasa dan imam-imam Yehuda. Dan menyampaikan kepada rakyat berita yang tidak populer serta menantang, bukanlah tugas yang mudah.—Yeremia 1:17, 18.

7. Mengapa para pemimpin Yahudi akan menentang Yeremia?

7 ”Mereka akan memerangi engkau,” Yehuwa memperingatkan, ”tetapi tidak akan mengalahkan engkau.” (Yeremia 1:19) Nah, mengapa orang-orang Yahudi dan para penguasa mereka ingin memerangi nabi ini? Karena beritanya menyerang sikap mereka yang berpuas diri dan bentuk ibadat mereka yang hanya bersifat formal. Yeremia tidak menahan diri: ”Sungguh, firman [Yehuwa] menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya! Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam [orang-orang yang justru harus menjadi pelindung dari nilai-nilai moral dan rohani] semuanya melakukan tipu.”—Yeremia 6:10, 13.

8. Bagaimana imam-imam dan nabi-nabi memperdayakan rakyat?

8 Memang, mereka memimpin bangsa itu dalam mempersembahkan korban. Mereka pura-pura melaksanakan ibadat sejati, tetapi hati mereka tidak di situ. Upacara agama lebih berarti bagi mereka daripada tingkah laku yang benar. Pada waktu yang sama, para pemimpin agama Yahudi meninabobokkan bangsa itu sehingga mempunyai perasaan aman yang palsu, dengan mengatakan, ”Damai sejahtera! Damai sejahtera!” padahal tidak ada perdamaian. (Yeremia 6:14; 8:11) Ya, mereka mengelabui rakyat untuk percaya bahwa mereka berdamai dengan Allah. Mereka merasa bahwa tidak ada yang perlu dikuatirkan, karena mereka adalah umat Yehuwa yang sudah diselamatkan, memiliki kota suci beserta baitnya. Namun apakah demikian pandangan Yehuwa terhadap keadaan di sana?

9. Peringatan apa yang Yeremia berikan kepada para penyembah mengenai bait mereka?

9 Yehuwa memerintahkan Yeremia untuk berdiri di pintu gerbang bait agar terlihat dengan jelas oleh umum, dan menyampaikan beritaNya kepada para penyembah yang masuk ke dalam. Ia harus memberitahu mereka: ”Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait [Yehuwa], bait [Yehuwa], bait [Yehuwa], . . . yang tidak memberi faedah.” Orang-orang Yahudi berjalan dengan penglihatan, tidak dengan iman, dalam membanggakan bait mereka. Mereka sudah melupakan kata-kata peringatan Yehuwa: ”Langit adalah takhtaKu dan bumi adalah tumpuan kakiKu; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagiKu?” Yehuwa, Tuhan Penguasa alam semesta yang luas ini, pasti tidak terbatas kepada dinding-dinding bait mereka, tidak soal betapa mulia itu!—Yeremia 7:1-8; Yesaya 66:1.

10, 11. Keadaan rohani apa dari bangsa itu yang dicela oleh Yeremia, dan apakah keadaan dalam Susunan Kristen lebih baik? (2 Timotius 3:5)

10 Yeremia melanjutkan tegurannya yang menyengat di depan umum: ”Kamu mencuri, membunuh, berzinah, memberi kesaksian dusta, mempersembahkan kurban kepada Baal, dan menyembah dewa-dewa yang tidak kamu kenal. . . . dan berkata, ’Kami aman!’ Kemudian kamu melanjutkan perbuatanmu yang keji itu.” Orang-orang Yahudi, sebagai ’umat pilihan’ Allah berpikir bahwa Ia akan bersikap toleran terhadap tingkah laku apapun, asalkan mereka membawa korban ke bait. Tetapi, jika mereka memandangNya sebagai ayah yang sentimental yang selalu memberi hati kepada anak tunggal yang manja, mereka harus siap untuk dibangunkan dengan kasar.—Yeremia 7:9, 10, BIS; Keluaran 19:5, 6.

11 Ibadat di Yehuda telah merosot begitu rendah di mata Yehuwa sehingga pertanyaan yang sangat tepat ini dapat diajukan: ”Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya namaKu diserukan ini?” Hampir 700 tahun kemudian keadaannya tidak lebih baik, karena Yesus, sebagai nabi yang lebih besar daripada Yeremia menggunakan kata-kata ini juga untuk mengutuk pemerasan dan komersialisme yang dilakukan dalam bait yang telah dibangun kembali pada jamannya. Dan dewasa ini keadaan dalam Susunan Kristen tidak lebih baik.—Yeremia 7:11; Matius 16:14; Markus 11:15-17.

Para Penjaga Diabaikan, Bencana Dinubuatkan

12. Bagaimana reaksi orang-orang Yahudi terhadap nabi-nabi yang Yehuwa utus kepada mereka?

12 Yeremia sama sekali bukan nabi pertama yang digunakan Allah untuk memperingatkan Israel dan Yehuda terhadap haluan mereka yang jahat. Selama seratus tahun sebelumnya atau lebih, nabi-nabi Yesaya, Mikha, Hosea, dan Oded telah diutus sebagai penjaga untuk memperingatkan bangsa itu. (Yesaya 1:1; Mikha 1:1; Hosea 1:1; 2 Tawarikh 28:6-9) Bagaimana reaksi orang-orang pada umumnya? ”Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firmanKu: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!” (Yeremia 6:17; 7:13, 25, 26) Mereka tidak mau memperhatikan Yeremia. Sebaliknya, mereka menganiaya dia dan mencoba membungkamkannya. Itu sebabnya Yehuwa memutuskan bahwa mereka akan dihukum karena keangkuhan dan ketidakpercayaan mereka.—Yeremia 20:1, 2; 26:8, 11; 37:15; 38:6.

13. Apa dasar dari penghukuman Allah atas bangsa itu?

13 Karena bangsa itu menolak utusan-utusanNya, Yehuwa menanggapi dengan suatu seruan yang seolah-olah ditujukan kepada bangsa-bangsa di bumi. Ia berfirman: ”Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataanKu dan menolak pengajaranKu.” Mengapa bangsa itu harus menderita malapetaka? Karena tindakan salah mereka yang didasarkan atas pikiran yang salah. Mereka menolak firman dan Taurat Yehuwa dan mengikuti keinginan jasmani mereka sendiri yang mementingkan diri.—Yeremia 6:18, 19; Yesaya 55:8, 9; 59:7.

14. Sejauh manakah mereka melaksanakan ibadat palsu? (Bandingkan 2 Tawarikh 33:1-9.)

14 Dan apa yang mereka lakukan di Yehuda sehingga membangkitkan murka Yehuwa? Mereka mempersembahkan korban makanan bagi ”ratu sorga.” Mereka mempersembahkan korban minuman kepada ilah-ilah lain, menyakiti hati Yehuwa dengan sengaja. Karena itu, Yehuwa bertanya: ”Apakah Aku yang mereka bangkitkan amarahnya? . . . Bukankah sebaliknya mereka mencelakai diri mereka sendiri, sehingga mereka sendiri menjadi malu?” (Yeremia 7:18, 19, New International Version) Namun, perbuatan jahat mereka yang penuh hujat itu merosot lebih dalam lagi—mereka mendirikan berhala-berhala yang menjijikkan di rumah yang menyandang nama Yehuwa. Mereka mendirikan mezbah-mezbah di luar Yerusalem, di lembah Hinom, ”untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan,” Hukuman apakah yang harus mereka alami karena menghina ibadat yang sejati?—Yeremia 7:30, 31.

Yehuda Dihukum

15. Berita buruk apakah yang disampaikan Yeremia kepada Yehuda?

15 Menjelang kira-kira tahun 632 S.M., Asyur telah jatuh ke tangan orang-orang Kasdim dan Media, dan Mesir yang di sebelah selatan Yehuda merosot menjadi negara yang kecil. Ancaman sesungguhnya atas Yehuda akan datang melalui jalur penyerbuan di sebelah utara. Jadi, Yeremia harus memberitakan kabar buruk kepada sesama orang Yahudinya! ”Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara . . . mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. . . . berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!” Kuasa dunia yang pada waktu itu sedang berkuasa ialah Babel. Ini akan menjadi alat Allah untuk menghukum Yehuda yang tidak setia.—Yeremia 6:22, 23; 25:8, 9.

16. Mengapa tidak ada gunanya Yeremia menjadi penengah demi kepentingan bangsa itu?

16 Apakah ada gunanya jika Yeremia mencoba menengahi demi kepentingan orang-orang senegerinya? Apakah mungkin akan ada kompromi dengan ibadat sejati? Apakah Yehuwa mungkin akan menerima separuh takaran dan mengampuni umatNya? Sikap Yehuwa jelas. Ia memberi perintah kepada Yeremia sedikitnya pada tiga kesempatan: ”Janganlah berdoa untuk bangsa ini, . . . sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.” Dalam penggenapan yang sama, peringatan yang suram ini merupakan pertanda buruk bagi Susunan Kristen.—Yeremia 7:16; 11:14; 14:11.

17, 18. Bagaimana penghukuman Allah akhirnya dilaksanakan atas Yehuda?

17 Bagaimana keadaan akhir dari Yehuda? Tepat seperti Yehuwa nubuatkan melalui Yeremia. Selama pemerintahan Raja Yoyakim, Yehuda diperbudak Babel yang jaya. Tiga tahun kemudian Yoyakim memberontak. Tindakan yang bodoh ini mengakibatkan mereka lebih direndahkan lagi oleh orang-orang Babel, yang mengepung kota Yerusalem. Pada waktu itu Yoyakim sudah mati dan diganti oleh putranya Yoyakhin. Serangan orang-orang Babel mengakibatkan Yehuda bertekuk lutut, dan Yoyakhin serta seluruh keluarga kerajaan, bersama para pejabat tinggi dari masyarakat Yahudi, dibuang ke Babel.—2 Raja 24:5-17.

18 Apa yang terjadi dengan bait suci dan semua perabot sucinya yang berharga? Barang-barang tersebut jelas bukan jimat keberuntungan bagi Yehuda. Nebukadnezar ”mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah [Yehuwa] dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait [Yehuwa].” (2 Raja 24:13) Akhirnya, raja yang diangkat oleh Babel, Zedekia, yang ditinggalkan untuk memerintah apa yang masih ada di Yerusalem, juga memberontak melawan penguasa-penguasa di atasnya. Dengan tindakan ini habislah kesabaran Nebukadnezar. Kota Yerusalem diserang lagi, dan jatuh ke tangan Nebuzaradan pada tahun 607 S.M, dan dihancurkan sama sekali.—Yeremia 34:1, 21, 22; 52:5-11.

19, 20. Pertentangan apakah yang ada dalam sikap Yehuda dan Yeremia terhadap bencana yang diramalkan, dan dengan hasil apa?

19 Benar-benar suatu bencana yang menghancurkan bagi ’umat pilihan’ tersebut! Namun betapa jelas pernyataan penghukuman Yeremia diteguhkan. Pada waktu orang-orang Yahudi masih hidup dalam dunia khayalan, sambil merasa yakin bahwa mereka tidak akan ditimpa malapetaka, Yeremia ”si pewarta kemalangan” sebenarnya seorang realis (percaya kepada kenyataan), bukan pemimpi yang pasrah. (Yeremia 38:4; perhatikan bahwa kata ”kemalangan” muncul 64 kali dalam buku Yeremia.) Betapa saksama penghukuman Yehuwa: ”Katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara [Yehuwa], Allah mereka, dan yang tidak mau menerima penghajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah hapus dari mulut mereka. Di kota-kota Yehuda serta di jalan-jalan Yerusalem akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, . . . sebab negeri itu akan menjadi tempat yang tandus.”—Yeremia 7:28, 34.

20 Dengan cara yang menyedihkan ini, orang-orang Yahudi yang angkuh, puas diri harus mengakui bahwa memohon kepada Allah dan mempunyai hubungan istimewa dengan Dia tidak menjamin keselamatan mereka. Seperti dikatakan nubuat itu: ”Kita mengharapkan damai, tetapi tidak datang sesuatu yang baik, mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi yang ada hanya kengerian! Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!” (Yeremia 8:15, 20) Bagi Yehuda kini tiba masa pembalasan. Tetapi nabi Yeremia yang berani dilindungi sepanjang karirnya dan diijinkan untuk menyelesaikan penugasannya. Ia mengakhiri hidupnya dalam pembuangan, tidak di Babel bersama bangsa yang telah dipermalukan itu, melainkan di Mesir. Selama 65 tahun lebih, dengan berani dan setia ia telah mengumumkan penghukuman Allah.

21. Pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut apa menarik minat kita?

21 Tetapi kita sekarang berminat untuk mengetahui apa penerapan dari kehidupan dan pelayanan Yeremia bagi jaman kita. Siapa yang akan menjadi imbangan Yeremia pada abad ke-20 ini? Dan dari Yehuda dan Yerusalem? Dan apa yang dapat disamakan dengan ancaman yang datang dari utara? Artikel-artikel kita yang berikut akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Apakah Saudara Ingat?

◻ Bagaimana reaksi Yeremia terhadap penugasannya, dan apa jawaban Yehuwa?

◻ Mengapa kita berminat kepada peristiwa-peristiwa pada jaman Yeremia?

◻ Keadaan agama apa yang dicela oleh Yeremia, dan kepada apa orang-orang Yahudi percaya?

◻ Apa hasil akhir bagi Yerusalem dan Yehuda?

[Blurb di hlm. 3]

Yeremia tanpa gentar memberitakan penghukuman Allah kepada para pemimpin Yahudi dan kepada rakyat

[Gambar di hlm. 4]

Wanita-wanita membuat kue untuk ”ratu sorga”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan