PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwbq artikel 157
  • Apa Kata Alkitab tentang Bencana Alam?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa Kata Alkitab tentang Bencana Alam?
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Jawaban Alkitab
  • Apa buktinya bahwa bencana alam bukan hukuman dari Allah?
  • Apakah bencana alam adalah tanda akhir zaman?
  • Bagaimana Allah membantu korban bencana alam?
  • Bisakah Alkitab membantu kita siap menghadapi bencana alam?
  • Bencana Alam​—Mengapa Begitu Banyak?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Apakah Bencana Alam Merupakan Hukuman Dari Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Apakah Allah Menggunakan Bencana Alam untuk Menghukum Manusia Dewasa Ini?
    Sedarlah!—2012
  • Bencana Alam​—Apakah Allah yang Bertanggung Jawab?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Alkitab Dijawab
ijwbq artikel 157
Sebuah keluarga melihat rumah-rumah yang hancur karena bencana alam

Apa Kata Alkitab tentang Bencana Alam?

Jawaban Alkitab

Allah tidak menyebabkan terjadinya bencana alam di zaman kita. Dia malah prihatin kepada para korban bencana. Nanti, bencana alam dan semua penyebab penderitaan lainnya akan disingkirkan oleh Kerajaan Allah. Tapi sekarang, Allah memberikan penghiburan kepada semua orang yang terkena dampak bencana alam.​—2 Korintus 1:3.

  • Apa buktinya bahwa bencana alam bukan hukuman dari Allah?

  • Apakah bencana alam adalah tanda akhir zaman?

  • Bagaimana Allah membantu korban bencana alam?

  • Bisakah Alkitab membantu kita siap menghadapi bencana alam?

  • Ayat-ayat Alkitab untuk menghibur korban bencana alam

Apa buktinya bahwa bencana alam bukan hukuman dari Allah?

Dari Alkitab, kita tahu bahwa Allah pernah menggunakan kekuatan alam untuk menghukum manusia. Tapi, itu berbeda dengan bencana alam.

  • Bencana alam menewaskan dan membuat cacat tanpa pandang bulu. Sebaliknya, hukuman Allah yang dicatat di Alkitab hanya menimpa orang jahat. Misalnya, saat Allah menghancurkan kota Sodom dan Gomora di zaman dulu, Dia memastikan agar Lot, yaitu seorang pria yang baik, dan kedua anak perempuannya selamat. (Kejadian 19:29, 30) Saat itu, Allah melihat hati setiap orang dan hanya membinasakan orang yang Dia anggap jahat.​—Kejadian 18:23-​32; 1 Samuel 16:7.

  • Bencana alam biasanya terjadi tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, dan kalaupun ada, hanya sedikit yang tahu. Sebaliknya, sebelum Allah menggunakan kekuatan alam untuk menghukum orang jahat, Dia memperingatkan mereka lebih dulu. Orang yang mau berubah setelah diperingatkan bisa selamat dari bencana.​—Kejadian 7:​1-5; Matius 24:38, 39.

  • Manusia sebenarnya ikut menyebabkan atau memperparah bencana alam. Mengapa bisa dikatakan begitu? Karena mereka merusak lingkungan dan mendirikan bangunan di daerah yang rawan terkena bencana seperti gempa, banjir, dan cuaca ekstrem. (Wahyu 11:18) Jadi, ketika manusia menderita akibat ulah mereka sendiri, Allah tidak bisa disalahkan.​—Amsal 19:3.

Apakah bencana alam adalah tanda akhir zaman?

Ya, Alkitab menubuatkan bahwa bencana-bencana akan terjadi selama ”penutup zaman ini”, atau ”hari-hari terakhir”. (Matius 24:3; 2 Timotius 3:1) Misalnya, Yesus berkata tentang zaman kita, ”Akan ada kekurangan makanan dan gempa bumi di mana-mana.” (Matius 24:7) Sebentar lagi, Allah akan menghapus semua hal yang membuat kita sedih dan menderita, termasuk bencana alam.​—Wahyu 21:​3, 4.

Bagaimana Allah membantu korban bencana alam?

  • Allah menghibur mereka dengan Firman-Nya, Alkitab. Alkitab meyakinkan kita bahwa Allah peduli kepada kita dan ikut merasakan penderitaan kita. (Yesaya 63:9; 1 Petrus 5:6, 7) Alkitab juga berisi janji-Nya bahwa nanti, bencana alam tidak akan ada lagi.​—Lihat ”Ayat-ayat Alkitab untuk menghibur korban bencana alam”.

  • Allah membantu para korban melalui orang-orang yang menyembah-Nya. Allah memakai para penyembah-Nya di bumi untuk meniru teladan Yesus. Seperti yang dinubuatkan, Yesus menghibur ”orang yang hatinya hancur” dan ”semua yang berkabung”. (Yesaya 61:​1, 2) Para penyembah Allah juga berupaya melakukan yang sama.​—Yohanes 13:15.

    Allah juga menggunakan penyembah-Nya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana alam.​—Kisah 11:28-30; Galatia 6:​10.

Saksi-Saksi Yehuwa memperbaiki sebuah rumah di Puerto Riko

Saksi-Saksi Yehuwa memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban badai di Puerto Riko

Bisakah Alkitab membantu kita siap menghadapi bencana alam?

Ya. Walaupun Alkitab bukan buku panduan untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana, prinsip-prinsipnya bermanfaat untuk itu. Contohnya:

  • Rencanakan apa yang akan dilakukan kalau terjadi bencana. Alkitab berkata, ”Orang cerdik bersembunyi kalau melihat bahaya.” (Amsal 22:3) Sangatlah bijaksana kalau kita membuat rencana di muka untuk keadaan darurat yang bisa terjadi. Misalnya, kita bisa menyiapkan perlengkapan darurat yang siap dibawa, menentukan ke mana kita akan berlindung, dan berlatih untuk melarikan diri ke sana bersama keluarga.

  • Sadari bahwa kehidupan lebih berharga daripada harta benda. Alkitab berkata, ”Kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia, dan kita juga tidak bisa membawa apa-apa ke luar.” (1 Timotius 6:​7, 8) Kita perlu rela meninggalkan rumah dan barang-barang kita untuk menyelamatkan diri dari bencana. Ingatlah, kehidupan kita lebih penting daripada barang apa pun.​—Matius 6:​25.

Ayat-ayat Alkitab untuk menghibur korban bencana alam

Kejadian 18:25: ”Tidak mungkin [Allah] menghukum mati orang benar bersama orang jahat . . . Mana mungkin Hakim seluruh bumi berbuat tidak adil?”

Artinya: Allah selalu melakukan apa yang benar. Dia tidak bisa disalahkan jika orang yang baik tewas karena bencana alam.

Mazmur 46:​1, 2: ”Allah adalah tempat kita berlindung dan kekuatan kita, pertolongan-Nya selalu tersedia di saat kita susah. Itu sebabnya kita tidak akan takut, walau bumi berguncang.”

Artinya: Apa pun keadaannya, kita bisa mengandalkan Allah, dan Dia akan membantu kita tetap kuat.

Yesaya 63:9: ”Saat mereka susah, Dia pun merasa susah.”

Artinya: Allah berempati, atau ikut merasakan penderitaan kita.

Yohanes 5:​28, 29: ”Suatu saat nanti semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara [Yesus] dan keluar.”

Artinya: Kita bisa punya harapan untuk bertemu lagi dengan sahabat atau keluarga kita yang sudah meninggal, karena Allah akan memberi Yesus kesanggupan untuk menghidupkan mereka lagi.

1 Petrus 5:​6, 7: ”Rendahkan diri kalian di bawah tangan Allah yang kuat . . . Lemparkan semua kekhawatiran kalian kepada Dia, karena Dia peduli kepada kalian.”

Artinya: Allah sangat memperhatikan kita dan ingin agar kita berdoa kepada-Nya untuk menceritakan kekhawatiran kita.

Wahyu 21:4: ”[Allah] akan menghapus semua air mata mereka. Kematian tidak akan ada lagi. Perkabungan, tangisan, ataupun rasa sakit juga tidak akan ada lagi. Hal-hal yang dulu terjadi sudah tidak ada lagi.”

Artinya: Allah akan menyingkirkan semua penyebab penderitaan, termasuk bencana alam.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan