PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Yahudi, Orang”
  • Yahudi, Orang

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yahudi, Orang
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Orang Yahudi
    Daftar Istilah
  • Proselit
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Roma, Surat kepada Orang-Orang
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Buku Alkitab Nomor 45​—Roma
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Yahudi, Orang”

YAHUDI, ORANG

[Berkaitan dengan Yehuda].

Orang yang berasal dari suku Yehuda. Nama ini tidak digunakan dalam catatan Alkitab sebelum kejatuhan kerajaan Israel sepuluh suku. Pada zaman Hizkia, Yesaya menggunakan bentuk kata adjektival, yang diterjemahkan ”bahasa Yahudi”. (Yes 36:11, 13) Paling sering, kerajaan selatan disebut Yehuda, dan rakyatnya disebut putra-putra Yehuda atau suku putra-putra Yehuda. Penulis Alkitab yang pertama kali menggunakan nama Yahudi untuk menunjuk langsung ke orang-orangnya adalah penulis kedua buku Dua Raja-Raja, yang pastilah Yeremia, yang mulai melayani sebagai nabi pada tahun 647 SM. (Lihat 2Raj 16:6; 25:25.) Setelah pembuangan, nama ini digunakan untuk semua orang Israel yang kembali (Ezr 4:12; 6:7; Neh 1:2; 5:17) dan, pada akhirnya, untuk semua orang Ibrani di seluruh dunia, guna membedakan mereka dari bangsa-bangsa non-Yahudi. (Est 3:6; 9:20) Orang non-Yahudi yang menerima iman Yahudi dan menjadi proselit bersunat juga menyatakan diri sebagai orang Yahudi. (Est 8:17) Namun, dalam Kitab-Kitab Ibrani ungkapan ”penduduk asing” bisa memaksudkan orang yang memeluk agama orang Yahudi (Yer 22:3), dan bahkan dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen mereka kadang-kadang dibedakan dengan istilah ”proselit”. (Kis 2:10; 6:5; 13:43) Istilah ”wanita Yahudi” digunakan di Kisah 24:24.

Sewaktu Yesus masih kecil, para ahli nujum datang, dan bertanya, ”Di manakah pribadi yang lahir sebagai raja orang Yahudi?” (Mat 2:1, 2) Pada tiang siksaan Yesus, Pilatus menaruh gelar ”Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”.—Yoh 19:19.

Sebagai Kiasan. Sewaktu menyatakan bahwa orang Yahudi keliru dalam menyombongkan kelahiran jasmani mereka dan dalam mengandalkan perbuatan-perbuatan menurut Hukum untuk mendapat perkenan Allah, rasul Paulus mengatakan, ”Sebab seorang Yahudi bukanlah Yahudi secara lahiriah, dan juga sunat, bukanlah sunat secara lahiriah pada daging. Tetapi seorang Yahudi adalah orang Yahudi di dalam batin, dan sunatnya adalah sunat pada hati karena roh, dan bukan karena kaidah tertulis. Pujian bagi orang itu datang, bukan dari manusia, tetapi dari Allah.” (Rm 2:28, 29) Di ayat-ayat tersebut, dengan permainan kata sehubungan dengan arti nama Yehuda, Paulus memperlihatkan bahwa dasar sejati untuk mendapat pujian Allah adalah dengan menjadi hamba Allah dari hati, melalui roh. Argumen itu sejajar dengan argumentasinya di Roma pasal 4, bahwa benih sejati Abraham adalah orang-orang yang memiliki iman Abraham. Ia selanjutnya menunjukkan bahwa dalam sidang Kristen kebangsaan tidak penting, karena ”tidak ada orang Yahudi ataupun orang Yunani [non-Yahudi]”. (Gal 3:28) Yesus Kristus yang telah dibangkitkan berbicara kepada sidang di Smirna, menghibur mereka sehubungan dengan penindasan yang mereka alami, sebagian besar di tangan orang Yahudi, dengan mengatakan, ”Aku tahu . . . hujah dari orang-orang yang mengatakan bahwa mereka adalah orang Yahudi padahal bukan, melainkan sinagoga Setan.”—Pny 2:9.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan