PERPUSTAKAAN ONLINE Warta Penting
PERPUSTAKAAN ONLINE
Warta Penting
Jawa
é
  • é
  • É
  • è
  • È
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERTEMUAN IBADAH
  • mwbr21 Januari hlm. 1-10
  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil

Ora ana video ing bagéan iki.

Ana sing error.

  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil
  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil—2021
  • Subjudhul
  • 11-17 JANUARI
  • 18-24 JANUARI
  • 25-31 JANUARI
  • 1-7 FEBRUARI
  • 8-14 FEBRUARI
  • 22-28 FEBRUARI
Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil—2021
mwbr21 Januari hlm. 1-10

Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil

4-10 JANUARI

SINAU SAKA ALKITAB | KAIMAMAN 18-19

”Tingkah Lakuné Kudu Bener”

w19.06 27 ¶10

Carané Bèn Ora Kejiret karo Siasaté Sétan

Sakwisé nyebutké tumindak bejaté bangsa-bangsa ing sekitaré Israèl, Yéhuwah kandha, ”Sira aja tiru-tiru . . . solah tingkahé wong ing tanah Kanaan, kang dadi tujuané anggoningSun ngirid lakunira. . . . Nagara iku wus dadi najis, sarta Ingsun wus malesaké kaluputané iku marang bangsa-bangsa iku.” Yéhuwah kuwi Allah sing suci. Mula, Yéhuwah nganggep tanah ing Kanaan kuwi najis merga tumindaké wong-wong ing kono bejat banget.​—Km. 18:3, 25.

w17.02 17 ¶13

Yéhuwah Mimpin lan Nuntun Umaté

13 Para pemimpin saka bangsa liya éntuk tuntunan sing asalé saka manungsa sing ora sampurna. Contoné, para pemimpin lan wong-wong ing Kanaan padha nindakké perkara-perkara sing bejat, yaiku insès, bèstialitas, lan homosèksual, sarta nyembah brahala, banjur anak-anaké dinggo kurban. (Km. 18:6, 21-25) Para pemimpiné wong-wong Babil lan Mesir uga ora nduwé hukum kaya sing diduwèni umaté Yéhuwah. (Wi. 19:13) Ning, umaté Yéhuwah isa ndelok dhéwé nèk para pemimpiné sing setya terus ngarahké bèn padha nindakké ibadah sing murni, njaga awak tetep resik, uga ora tumindak bejat. Dadi, cetha nèk Yéhuwah sing nuntun umaté.

w14-IN 1/7 7 ¶2

Allah Akan Mengakhiri Penderitaan

Bagaimana dengan orang-orang yang tidak mau mengubah cara hidup mereka dan tetap berbuat jahat? Pertimbangkan janji yang terus terang ini, ”Orang yang lurus hatilah yang akan berdiam di bumi, dan orang yang tidak bercelalah yang akan disisakan di situ. Sedangkan orang fasik, mereka akan dimusnahkan dari bumi; dan mengenai pengkhianat, mereka akan direnggut dari situ.” (Amsal 2:21, 22) Tidak akan ada lagi pengaruh dari manusia yang jahat. Dalam keadaan yang penuh damai itu, manusia yang taat akan secara bertahap dibebaskan dari ketidaksempurnaan.​—Roma 6:17, 18; 8:21.

Wulangan Penting

w06-IN 15/6 22 ¶11

”Betapa Kucintai Hukummu!”

11 Aspek kedua dari Hukum Musa yang mencerminkan perhatian Allah pada kesejahteraan umat-Nya adalah hak untuk memungut sisa. Yehuwa memerintahkan agar sewaktu seorang petani Israel menuai hasil ladangnya, orang yang berkekurangan harus diperbolehkan mengumpulkan apa yang ditinggalkan oleh para pemanen. Petani tidak boleh menuai tepi ladangnya sampai habis, atau mengumpulkan anggur atau zaitun yang tersisa. Berkas biji-bijian yang tertinggal di ladang tidak boleh diambil kembali. Ini adalah pengaturan yang pengasih untuk kaum miskin, penduduk asing, para yatim piatu, dan janda. Memang, mereka masih perlu bekerja keras untuk memungut sisa-sisa itu, tetapi dengan pengaturan ini, mereka tidak perlu mengemis.​—Imamat 19:9, 10; Ulangan 24:19-22; Mazmur 37:25.

11-17 JANUARI

SINAU SAKA ALKITAB | KAIMAMAN 20-21

”Umaté Yéhuwah Kudu Béda”

w04-IN 15/10 11 ¶12

Firdaus—Apakah untuk Saudara?

12 Namun, masih ada sesuatu yang tidak boleh kita abaikan. Allah memberi tahu orang Israel, ”Kamu harus menjalankan seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, agar kamu menjadi kuat dan dapat memasuki dan mengambil sebagai milik negeri [itu].” (Ulangan 11:8) Imamat 20:22, 24 juga menyinggung tentang negeri itu, ”Kamu sekalian harus mematuhi semua ketetapanku dan semua keputusan hukumku dan melaksanakannya, agar negeri ke mana aku akan membawa kamu untuk berdiam, tidak memuntahkan kamu. Maka aku berfirman kepada kamu, ’Kamu, kamu akan memiliki tanah mereka, dan aku, aku akan memberikannya menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah dengan susu dan madu.’” Ya, untuk memiliki Tanah Perjanjian, seseorang harus menjalin hubungan yang baik dengan Allah Yehuwa. Karena orang Israel gagal menaati Dia, Allah membiarkan orang Babilonia menaklukkan mereka dan menyingkirkan mereka dari tempat tinggal mereka.

it-1-IN 475 ¶6

Burung

Setelah Air Bah sedunia, Nuh mempersembahkan ”makhluk terbang yang tidak haram” beserta binatang-binatang lain sebagai korban. (Kej 8:18-20) Setelah itu, Allah memperbolehkan manusia memakan burung, asalkan darahnya tidak dimakan. (Kej 9:1-4; bdk. Im 7:26; 17:13.) Oleh karena itu, haram tidaknya suatu jenis burung pada waktu itu tampaknya didasarkan atas petunjuk ilahi tentang boleh tidaknya burung itu dipersembahkan sebagai korban; catatan Alkitab memperlihatkan bahwa, sehubungan dengan penggunaan mereka sebagai makanan, tidak ada burung yang disebut ”haram” sampai Hukum Musa diperkenalkan. (Im 11:13-19, 46, 47; 20:25; Ul 14:11-20) Faktor-faktor yang menentukan burung mana yang disebut ”haram” tidak dinyatakan dengan tegas dalam Alkitab. Jadi, meskipun kebanyakan burung yang disebut haram adalah burung pemangsa atau pemakan bangkai, ada juga yang bukan. (Lihat HUPO.) Larangan itu dihapus setelah perjanjian baru ditetapkan, sebagaimana dinyatakan Allah kepada Petrus melalui sebuah penglihatan.​—Kis 10:9-15.

Wulangan Penting

it-2-IN 1069

Toreh, Menoreh

Hukum Allah secara spesifik memberikan larangan untuk membuat torehan-torehan pada tubuh demi orang-orang yang sudah mati. (Im 19:28; 21:5; Ul 14:1) Alasannya, orang Israel adalah bangsa yang kudus bagi Yehuwa, milik yang istimewa. (Ul 14:2) Dengan sendirinya, Israel harus tetap bebas dari semua praktek penyembahan berhala. Selain itu, pertunjukan perkabungan yang ekstrem seperti itu yang disertai penorehan tubuh sangatlah tidak pantas dilakukan oleh umat yang sadar sepenuhnya akan keadaan orang mati yang sebenarnya dan juga akan harapan kebangkitan. (Dan 12:13; Ibr 11:19) Lagi pula, larangan menyayat-nyayat diri akan menandaskan kepada orang Israel pentingnya memiliki respek yang patut terhadap ciptaan Allah, yakni tubuh manusia.

18-24 JANUARI

SINAU SAKA ALKITAB | KAIMAMAN 22-23

”Kenapa Perlu Mikirké Perayaané Wong Israèl?”

it-2-IN 455-456

Perayaan Kue Tidak Beragi

Hari pertama Perayaan Kue Tidak Beragi merupakan pertemuan yang khidmat, yang juga adalah hari sabat. Pada hari kedua, tanggal 16 Nisan, seberkas buah-buah sulung dari panenan barli, biji-bijian yang paling dahulu masak di Palestina, dibawa kepada imam. Sebelum perayaan ini, tidak ada biji-bijian baru, roti, atau biji-bijian panggang dari panenan baru yang boleh dimakan. Imam secara kiasan mempersembahkan buah-buah sulung itu kepada Yehuwa dengan menimang-nimang berkas biji-bijian itu, sedangkan seekor domba jantan yang sehat dan berumur setahun ke bawah dipersembahkan sebagai persembahan bakaran bersama persembahan biji-bijian yang dilembapkan dengan minyak dan persembahan minuman. (Im 23:6-14) Tidak ada perintah untuk membakar biji-bijian apa pun atau tepungnya di atas mezbah, seperti yang belakangan dilakukan oleh para imam. Selain persembahan buah sulung untuk umum atau bagi bangsa itu, diadakan juga penyelenggaraan bagi setiap keluarga dan individu yang mempunyai tanah di Israel untuk mempersembahkan korban-korban ucapan syukur selama perayaan itu berlangsung.​—Kel 23:19; Ul 26:1, 2; lihat BUAH SULUNG.

Makna. Pada waktu itu, menyantap kue tidak beragi merupakan hal yang selaras dengan instruksi yang Musa terima dari Yehuwa, sebagaimana dicatat di Keluaran 12:14-20, yang mencakup perintah tegas di ayat 19, ”Selama tujuh hari tidak boleh ada adonan khamir di rumahmu.” Di Ulangan 16:3, kue yang tidak beragi disebut ”roti penderitaan”, dan setiap tahun kue-kue ini mengingatkan orang Yahudi akan keberangkatan mereka yang tergesa-gesa dari tanah Mesir (ketika adonan mereka tidak sempat diragi [Kel 12:34]). Dengan demikian, orang Israel akan mengingat keadaan terbelenggu yang penuh penderitaan sebelum mereka dibebaskan, sebagaimana yang Yehuwa sendiri katakan, ”agar engkau ingat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir sepanjang hari-hari kehidupanmu”. Terwujudnya kebebasan yang pada waktu itu mereka nikmati sebagai suatu bangsa dan pengakuan bahwa Yehuwa adalah Pembebas mereka menjadi latar yang cocok untuk perayaan pertama di antara tiga perayaan akbar tahunan yang diselenggarakan orang Israel.​—Ul 16:16.

it-2-IN 419 ¶7

Pentakosta

Buah sulung dari panen gandum harus ditangani dengan cara yang berbeda dengan buah sulung dari barli. Dua persepuluh efa tepung gandum halus (4,4 l) yang dicampur dengan ragi harus dipanggang menjadi dua ketul roti. Roti-roti itu harus berasal ”dari tempat tinggalmu”, artinya seperti yang dibuat untuk penggunaan sehari-hari di rumah dan bukan yang dibuat khusus untuk keperluan ibadat. (Im 23:17) Persembahan bakaran dan persembahan dosa dipersembahkan bersamanya, dan dua ekor anak domba jantan, sebagai persembahan persekutuan. Imam menimang-nimang roti-roti dan anak-anak domba itu di hadapan Yehuwa dengan meletakkan roti dan potongan-potongan anak domba itu pada kedua tangannya dan menimang-nimangnya; hal ini menunjukkan bahwa semuanya dipersembahkan di hadapan Yehuwa. Setelah dipersembahkan, roti dan domba itu menjadi milik imam dan boleh dimakan sebagai persembahan persekutuan.​—Im 23:18-20.

w14-IN 15/5 28 ¶11

Apakah Saudara Maju Bersama Organisasi Yehuwa?

11 Organisasi Yehuwa menganjurkan kita untuk mengikuti nasihat Paulus, ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya kamu melihat hari itu mendekat.” (Ibr. 10:24, 25) Bangsa Israel kuno berkumpul secara teratur untuk beribadat kepada Yehuwa dan diajar oleh-Nya. Salah satu acara yang penuh sukacita adalah Perayaan Pondok pada zaman Nehemia. (Kel. 23:15, 16; Neh. 8:9-18) Dewasa ini, ada juga perhimpunan dan kebaktian. Kita hendaknya berusaha menghadiri semua acara ini supaya kita tetap dekat dengan Yehuwa dan bersukacita melayani Dia.​—Tit. 2:2.

Wulangan Penting

w19.02 3 ¶3

Tetepa Setya marang Yéhuwah

3 Kabèh abdiné Yéhuwah isa nduduhké integritas nèk nduwé katresnan sing sakwutuhé ati lan terus ngabdi mung marang Yéhuwah. Dadi, awaké dhéwé bakal terus nindakké apa sing nyenengké Yéhuwah. Ing Alkitab, kata Ibrani sing diterjemahké dadi ”integritas” maksudé yaiku lengkap, tanpa cacad, utawa wutuh. Misalé, nurut Hukum Musa, kéwan sing diwènèhké wong-wong Israèl kanggo dadi korban persembahan marang Yéhuwah kuwi kudu séhat lan tanpa cacad. (Km. 22:21, 22) Wong-wong Israèl ora éntuk mènèhké kéwan sing pincang, wuta, utawa lara. Dadi, Yéhuwah mung gelem nampa korban sing lengkap, wutuh, lan ora cacad. (Ml. 1:6-9) Kuwi kaya wektu awaké dhéwé tuku buah, buku, utawa peralatan. Awaké dhéwé mesthi ora seneng nèk éntuk buah sing bosok utawa cuwil, buku sing halamané ora lengkap, utawa peralatan sing ora wutuh. Awaké dhéwé mesthi péngin éntuk barang sing wutuh. Yéhuwah ya péngin rasa tresna lan kasetyané awaké dhéwé marang Dhèwèké kuwi lengkap, tanpa cacad, lan wutuh.

25-31 JANUARI

SINAU SAKA ALKITAB | KAIMAMAN 24-25

”Umaté Yéhuwah Bakal Dibébaské”

it-2-IN 84

Merdeka, Kemerdekaan

Allah Kemerdekaan. Yehuwa adalah Allah kemerdekaan. Ia membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Ia memberi tahu orang Israel bahwa mereka akan bebas dari kemiskinan asalkan mereka mematuhi perintah-perintah-Nya. (Ul 15:4, 5) Daud berbicara tentang ”bebas dari kekhawatiran” dalam menara-menara tempat tinggal di Yerusalem. (Mz 122:6, 7) Akan tetapi, Hukum menetapkan bahwa apabila seseorang jatuh miskin, ia dapat menjual dirinya sebagai budak untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Namun menurut Hukum, orang Ibrani itu akan dimerdekakan pada tahun ketujuh masa perbudakannya. (Kel 21:2) Pada tahun Yobel (setiap tahun ke-50), kebebasan diumumkan di negeri itu kepada seluruh penduduknya. Setiap budak Ibrani dimerdekakan, dan setiap orang dikembalikan ke tanah milik pusakanya.​—Im 25:10-19.

it-2-IN 1142 ¶2

Warisan

Karena tanah menjadi milik keluarga yang sama dari generasi ke generasi, tanah itu tidak dapat dijual untuk selamanya. Tanah yang dijual sebenarnya hanya disewakan dengan harga yang sesuai dengan jumlah panenan yang akan dihasilkannya, harga belinya makin berkurang, sesuai jumlah tahun yang masih tersisa sampai Yobel berikutnya. Pada tahun Yobel, semua tanah akan kembali kepada pemilik yang semula asalkan belum dibeli kembali atau ditebus sebelum Yobel. (Im 25:13, 15, 23, 24) Peraturan ini juga berlaku bagi rumah di kota-kota yang tidak bertembok, yang dianggap sebagai bagian dari tanah terbuka. Mengenai rumah di kota yang bertembok, hak membeli kembali hanya berlaku selama satu tahun sejak penjualan; setelah itu, rumah tersebut menjadi milik si pembeli. Mengenai rumah di kota-kota orang Lewi, hak untuk membeli kembali terus berlaku sampai waktu yang tidak tertentu karena orang Lewi tidak mempunyai milik pusaka berupa tanah.​—Im 25:29-34.

it-2-IN 1278

Yobel

Apabila ditaati, hukum tentang Yobel akan melindungi bangsa itu dari kejatuhan kepada keadaan yang menyedihkan yang kita amati dewasa ini di banyak negeri, yang dapat dikatakan hanya memiliki dua golongan sosial, yaitu yang luar biasa kaya dan luar biasa miskin. Manfaat yang diperoleh orang perorangan memperkuat bangsa itu, sebab tidak seorang pun akan serba kekurangan dan dipaksa menjadi tidak produktif karena keadaan ekonomi yang buruk, tetapi semua dapat menyumbangkan bakat dan kesanggupan mereka demi kesejahteraan nasional. Dengan adanya berkat Yehuwa berupa hasil tanah dan pendidikan, Israel akan menikmati pemerintahan yang sempurna dan kemakmuran yang hanya dapat disediakan oleh teokrasi sejati, asalkan mereka tetap taat.​—Yes 33:22.

Wulangan Penting

w09-IN 1/9 22 ¶4

Sewaktu Anda Disakiti

Jika seorang Israel menyerang sesama orang Israel dan mencungkil matanya, Hukum itu menyediakan dasar untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal. Namun, bukan sang korban yang berwenang menghukum si penyerang atau salah seorang anggota keluarganya. Hukum mengharuskan dia membawa persoalannya ke kalangan berwenang yang sah—hakim-hakim terlantik—untuk dituntaskan. Mengetahui bahwa pelaku tindak kriminal atau kekerasan yang disengaja bisa dijatuhi hukuman yang setimpal merupakan faktor ampuh untuk mencegah orang membalas dendam. Tetapi, bukan itu saja.

1-7 FEBRUARI

SINAU SAKA ALKITAB | KAIMAMAN 26-27

”Carané Bèn Diberkahi Yéhuwah”

w08-IN 15/4 4 ¶8

Tolaklah ”Perkara-Perkara yang Tidak Bernilai”

8 Bagaimana ”Kekayaan” bisa menjadi suatu allah? Mari kita ambil sebagai contoh sebuah batu di ladang Israel zaman dahulu. Batu seperti itu bisa berguna untuk membangun rumah atau tembok. Sebaliknya, jika dijadikan ”pilar suci” atau ”patung pahatan”, batu itu menjadi sandungan bagi umat Yehuwa. (Im. 26:1) Demikian pula, uang ada gunanya. Kita memerlukannya sekadar untuk bertahan hidup, dan kita dapat menggunakannya dengan baik dalam dinas kepada Yehuwa. (Pkh. 7:12; Luk. 16:9) Namun, jika kita lebih mengutamakan pengejaran uang daripada dinas Kristen, uang sebenarnya menjadi allah kita. (Baca 1 Timotius 6:9, 10.) Di dunia ini, orang menganggap upaya mengejar keuntungan materi sangat penting sehingga kita harus memastikan bahwa pandangan kita tentang hal ini tetap seimbang.​—1 Tim. 6:17-19.

it-1-IN 966 ¶1

Hormat dan Takut

Karena caranya Yehuwa menggunakan Musa dan berurusan dengannya, Musa melakukan kedahsyatan besar (Ibr., moh·raʼʹ) di depan mata umat Allah. (Ul 34:10, 12; Kel 19:9) Orang-orang yang beriman mempunyai rasa takut yang sehat akan wewenang Musa. Mereka sadar bahwa Allah berbicara melalui dia. Sehubungan dengan tempat suci Yehuwa, orang Israel juga harus bersikap hormat. (Im 19:30;26:2) Artinya mereka harus merespek tempat suci dengan melaksanakan ibadat menurut cara yang Yehuwa tetapkan dan bertingkah laku selaras dengan semua perintah-Nya.

w91-IN 1/3 17 ¶10

Hendaklah ”Damai Sejahtera Allah” Menjaga Hati Saudara

10 Yehuwa berkata kepada bangsa itu: ”Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya. Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apapun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu. Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu.” (Imamat 26:3, 4,6, 12) Israel dapat menikmati kedamaian dalam arti mereka dilindungi dari musuh-musuh mereka, menikmati kelimpahan materi, dan mempunyai hubungan yang akrab dengan Yehuwa. Akan tetapi ini bergantung kepada kesetiaan mereka terhadap Taurat Yehuwa.​—Mazmur 119:165.

Wulangan Penting

it-2-IN 718

Sampar

Akibat Meninggalkan Hukum Allah. Bangsa Israel telah diperingatkan bahwa jika mereka tidak mau berpegang pada perjanjian Allah dengan mereka, Ia akan ’mengirimkan sampar ke tengah-tengah mereka’. (Im 26:14-16, 23-25; Ul 28:15,21, 22) Di seluruh Alkitab, kesehatan, secara jasmani maupun rohani, dikaitkan dengan berkat Allah (Ul 7:12, 15; Mz 103:1-3; Ams 3:1, 2, 7, 8; 4:21, 22; Pny 21:1-4), sedangkan penyakit dihubungkan dengan dosa dan ketidaksempurnaan. (Kel 15:26; Ul 28:58-61; Yes 53:4, 5; Mat 9:2-6, 12; Yoh 5:14) Maka, walaupun adakalanya Allah Yehuwa memang mendatangkan penderitaan tertentu ke atas orang-orang secara langsung dan seketika itu juga, misalnya kusta yang menimpa Miriam, Uzzia, dan Gehazi (Bil 12:10; 2Taw 26:16-21; 2Raj 5:25-27), tampaknya dalam banyak kasus, penyakit dan sampar yang timbul adalah akibat alami yang tidak terhindarkan dari haluan berdosa yang ditempuh oleh orang-orang atau bangsa-bangsa. Mereka sekadar menuai apa yang mereka tabur; tubuh jasmani mereka mengalami efek-efek perbuatan salah mereka. (Gal 6:7, 8) Mengenai orang-orang yang berpaling kepada amoralitas seksual yang bejat, sang rasul mengatakan bahwa Allah ”menyerahkan mereka kepada kenajisan, agar tubuh mereka menjadi kehinaan di antara mereka . . . menerima balasan penuh dalam diri mereka, yang patut untuk kesalahan mereka”.​—Rm 1:24-27.

8-14 FEBRUARI

SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 1-2

”Yéhuwah Ngatur Umaté”

w94-IN 1/12 9 ¶4

Tempat yang Tepat bagi Ibadat kepada Yehuwa dalam Kehidupan Kita

4 Seandainya saudara dari ketinggian dapat memandang bangsa Israel berkemah di padang belantara, apa yang akan saudara lihat? Sederetan perkemahan yang luas, namun teratur, yang kemungkinan menampung tiga juta orang atau lebih, yang dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga suku di utara, selatan, timur, dan barat. Bila memperhatikan dengan lebih cermat, saudara juga akan melihat kelompok lain yang lebih dekat dengan tengah-tengah perkemahan. Keempat kelompok kemah yang lebih kecil menampung keluarga-keluarga dari suku Lewi. Tepat di tengah-tengah perkemahan, di sebuah daerah yang dipisahkan oleh dinding kain, terdapat bangunan yang unik. Ini adalah ”kemah pertemuan”, atau tabernakel, yang oleh orang-orang Israel yang ”ahli” dibangun menurut rencana Yehuwa.​—Bilangan 1:52, 53; 2:3, 10, 17, 18, 25; Keluaran 35:10.

it-2-IN 491 ¶3

Perkemahan

Perkemahan Israel sangat besar. Daftar di atas menunjukkan jumlah total 603.550 prajurit, selain wanita dan anak-anak, orang yang lanjut usia dan cacat, 22.000 orang Lewi, dan ”kumpulan yang sangat besar dari orang-orang dari berbagai bangsa” asing—semuanya mungkin berjumlah 3.000.000 orang atau lebih. (Kel 12:38, 44; Bil 3:21-34, 39) Seberapa luas area perkemahan itu tidak dapat dipastikan; ada banyak perkiraan. Sewaktu didirikan di seberang Yerikho di Dataran Moab, perkemahan itu digambarkan membentang ”dari Bet-yesyimot sampai ke Abel-syitim”.​—Bil 33:49.

Wulangan Penting

it-2-IN 367

Pendaftaran

Pencatatan dalam daftar, biasanya berdasarkan nama dan garis keturunan menurut suku dan keluarga. Pendaftaran ini bukan sekadar sensus sederhana atau penghitungan jumlah kepala. Tujuan pendaftaran nasional yang disebutkan dalam Alkitab antara lain ialah untuk pemajakan, wajib militer, atau (bagi orang-orang Lewi) penetapan tugas-tugas di tempat suci.

15-21 FEBRUARI

SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 3-4

”Tugasé Wong Lèwi”

it-1-IN 1026 ¶6

Imam

Di bawah Perjanjian Hukum. Sewaktu orang Israel menjadi budak di Mesir, Yehuwa menyucikan bagi diri-Nya setiap putra sulung Israel ketika Ia membinasakan putra-putra sulung Mesir pada tulah kesepuluh. (Kel 12:29; Bil 3:13) Maka putra-putra sulung itu adalah milik Yehuwa, untuk digunakan secara eksklusif dalam dinas istimewa kepada-Nya. Allah bisa saja mengangkat semua putra sulung Israel sebagai imam dan pengurus tempat suci. Sebagai gantinya, sejalan dengan maksud-tujuan-Nya, Ia mengambil pria-pria anggota suku Lewi untuk dinas tersebut. Karena alasan itu, Ia mengizinkan bangsa tersebut menggantikan putra sulung dari ke-12 suku lainnya (keturunan putra-putra Yusuf, Efraim dan Manasye, dihitung sebagai dua suku) dengan pria-pria suku Lewi. Ketika putra-putra sulung non-Lewi yang berumur satu bulan ke atas dihitung dalam sebuah sensus, ternyata jumlahnya 273 orang lebih banyak daripada jumlah pria-pria Lewi, maka untuk ke-273 orang tersebut Allah menuntut harga tebusan masing-masing sebesar lima syekel ($11), dan uang itu harus diserahkan kepada Harun dan putra-putranya. (Bil 3:11-16, 40-51) Sebelum transaksi itu Yehuwa sudah memisahkan para pria anggota keluarga Harun dari suku Lewi untuk membentuk keimaman Israel.​—Bil 1:1; 3:6-10.

it-1-IN 1419

Lewi, Orang

Tugas. Orang Lewi terdiri atas tiga keluarga yang berasal dari putra-putra Lewi, yakni Gersyon (Gersyom), Kohat, dan Merari. (Kej 46:11; 1Taw 6:1, 16) Untuk tiap-tiap keluarga itu ditetapkan sebuah tempat di dekat tabernakel di padang belantara. Keluarga Harun, yang adalah keturunan Kohat, berkemah di sebelah timur di depan tabernakel. Keturunan Kohat yang selebihnya berkemah di sisi selatan, keturunan Gersyon di sisi barat, dan keturunan Merari di sisi utara. (Bil 3:23, 29, 35, 38) Mendirikan, membongkar, dan mengangkut tabernakel merupakan pekerjaan orang Lewi. Bila tiba waktunya untuk pindah, Harun dan putra-putranya menurunkan tirai yang memisahkan Ruang Kudus dari Ruang Mahakudus serta menudungi tabut kesaksian, mezbah-mezbah, dan perabot serta perkakas suci lainnya. Keturunan Kohat kemudian mengangkut semuanya itu. Keturunan Gersyon membawa kain-kain kemah, penutup, penyekat, tabir halaman, dan tali-tali kemah (tampaknya tali-tali tabernakel itu sendiri), dan keturunan Merari mengurus rangka-rangka kayu, pilar-pilar, alas-alasnya yang bersoket, patok-patok kemah serta tali-tali kemah (tali-tali halaman yang mengelilingi tabernakel).​—Bil 1:50, 51; 3:25, 26, 30, 31, 36, 37; 4:4-33; 7:5-9.

it-1-IN 1419

Lewi, Orang

Pada zaman Musa, orang Lewi berusia 30 tahun bertugas sepenuhnya, seperti membawa tabernakel dan perkakas-perkakasnya sewaktu tabernakel dipindahkan. (Bil 4:46-49) Beberapa tugas dapat dilaksanakan sejak usia 25 tahun, tetapi tampaknya bukan pekerjaan yang menuntut kerja keras, seperti mengangkut tabernakel. (Bil 8:24) Pada zaman Raja Daud persyaratan umur diturunkan menjadi 20 tahun. Alasan yang diberikan Daud adalah bahwa tabernakel (yang waktu itu akan diganti dengan bait) tidak perlu lagi dipindah-pindahkan. Tugas-tugas dalam dinas wajib berakhir pada usia 50 tahun. (Bil 8:25, 26;1Taw 23:24-26; lihat USIA.) Orang Lewi harus sangat menguasai Hukum, karena sering diminta untuk membacakan Hukum di hadapan umum dan mengajarkannya kepada rakyat biasa.​—1Taw 15:27; 2Taw 5:12; 17:7-9; Neh 8:7-9.

Wulangan Penting

w06-IN 1/8 23 ¶13

Hendaklah Berhikmat—Takutlah Akan Allah!

13 Karena merasakan bantuan Yehuwa semasa kesesakan, rasa takut Daud akan Allah pun semakin dalam dan keyakinannya kepada Allah semakin kuat. (Mazmur 31:22-24) Tetapi, pada tiga peristiwa yang patut diperhatikan, rasa takut Daud akan Allah mengendur, dengan konsekuensi yang serius. Yang pertama menyangkut pengaturannya untuk memindahkan tabut perjanjian Yehuwa ke Yerusalem dengan pedati, bukannya dengan diusung oleh orang-orang Lewi, sebagaimana digariskan Hukum Allah. Sewaktu Uzza, yang menuntun pedati itu, memegang Tabut agar tidak jatuh, ia mati di tempat karena ”tindakan yang tidak hormat” itu. Ya, Uzza melakukan dosa yang serius, namun pada dasarnya, kelalaian Daud untuk merespek Hukum Allah itulah yang mengakibatkan peristiwa tragis tersebut. Takut akan Allah berarti melakukan segala sesuatu menurut cara Allah.​—2 Samuel 6:2-9; Bilangan 4:15; 7:9.

22-28 FEBRUARI

SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 5-6

”Piyé Carané Niru Wong Nazir?”

it-2-IN 207-208

Nazir

Ada tiga pembatasan utama yang berlaku atas orang yang membuat ikrar Kenaziran: (1) Mereka tidak boleh minum minuman yang memabukkan; mereka juga tidak boleh makan hasil pokok anggur, entah yang matang, mentah, atau dikeringkan, juga tidak boleh minum sari buahnya, baik dalam bentuk segar, dikhamirkan, atau cuka anggur. (2) Mereka tidak boleh memotong rambut kepala mereka. (3) Mereka tidak boleh menyentuh mayat, bahkan mayat kerabat terdekat—ayah, ibu, saudara lelaki atau perempuan.​—Bil 6:1-7.

Ikrar Khusus. Orang yang membuat ikrar khusus ini harus ”hidup sebagai Nazir [yaitu, dibaktikan, dipisahkan] bagi Yehuwa” dan bukan untuk mendapatkan pujian manusia dengan secara mencolok memamerkan asketisisme yang fanatik. Ya, ”selama masa Kenazirannya ia kudus bagi Yehuwa”.​—Bil 6:2, 8; bdk. Kej 49:26, Rbi8, ctk.

Oleh karena itu, persyaratan yang berlaku bagi orang Nazir mempunyai makna dan arti khusus dalam ibadat kepada Yehuwa. Seperti imam besar yang, karena jabatannya yang kudus, tidak boleh menyentuh mayat, bahkan mayat kerabat terdekatnya, demikian pula orang Nazir. Karena seriusnya tugas mereka, imam besar dan imam-imam bawahan dilarang minum anggur atau minuman yang memabukkan sewaktu melakukan tugas-tugas mereka yang suci di hadapan Yehuwa.​—Im 10:8-11; 21:10, 11.

Selain itu, orang Nazir (Ibr., na·zirʹ) ”harus kudus dengan membiarkan rambut kepalanya tumbuh panjang” sebagai tanda yang mencolok, sehingga semua orang dapat segera mengenali Kenazirannya yang kudus. (Bil 6:5) Kata Ibrani yang sama, na·zirʹ, digunakan sehubungan dengan tanaman anggur yang ”tidak dipangkas” selama tahun-tahun Sabat dan Yobel suci. (Im 25:5, 11) Yang juga menarik adalah bahwa lempeng emas pada bagian depan serban imam besar, yang berukirkan kata-kata ”Yehuwa adalah Kudus”, disebut ”tanda pembaktian [Ibr., neʹzer, dari kata dasar yang sama dengan na·zir] kudus”. (Kel 39:30, 31) Demikian pula, hiasan kepala resmi, atau mahkota, yang dikenakan raja-raja terurap Israel juga disebut neʹzer. (2Sam 1:10;2Raj 11:12; lihat MAHKOTA; PEMBAKTIAN.) Rasul Paulus menulis surat kepada sidang Kristen bahwa kaum wanita diberi rambut panjang dan bukan sebuah tudung kepala. Hal itu secara alami mengingatkan kaum wanita bahwa kedudukannya berbeda dengan kedudukan pria; ia hendaknya tetap ingat bahwa menurut penyelenggaraan Allah ia harus bersikap tunduk. Jadi, persyaratan demikian—rambut tidak dipangkas (hal yang tidak alami bagi pria), sama sekali berpantang dari minuman anggur dan juga memelihara diri bersih dan tidak tercemar—mencamkan pada orang Nazir yang berbakti itu pentingnya penyangkalan diri dan ketundukan total kepada kehendak Yehuwa.​—1Kor 11:2-16; lihat KODRAT; RAMBUT; TUDUNG KEPALA.

Wulangan Penting

w05-IN 15/1 30 ¶2

Pertanyan Pembaca

Namun, Simson adalah seorang Nazir dalam pengertian lain. Sebelum Simson lahir, malaikat Yehuwa memberi tahu ibunya, ”Lihat! engkau akan hamil, dan engkau pasti akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan pisau cukur tidak boleh menyentuh kepalanya, karena anak itu akan menjadi seorang Nazir Allah sejak meninggalkan perut; dan dialah yang akan mengambil pimpinan dalam menyelamatkan Israel dari tangan orang Filistin.” (Hakim 13:5) Simson sendiri tidak membuat ikrar Kenaziran. Allah-lah yang melantiknya menjadi seorang Nazir, dan itu berlaku seumur hidup. Pantangan menyentuh mayat tidak berlaku dalam kasus ini. Seandainya itu berlaku dan ia tidak sengaja menyentuh mayat, bagaimana mungkin ia bisa memulai lagi Kenazirannya yang dimulai sejak lahir dan berlangsung seumur hidup? Jadi tampaknya, tuntutan bagi Kenaziran seumur hidup dalam beberapa hal berbeda dengan tuntutan bagi Kenaziran sukarela.

    Wacan Basa Jawa (2013-2025)
    Metu
    Mlebu
    • Jawa
    • Kirim
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Mlebu
    Kirim