Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginji
1-7 MARET
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 7-8
”Belajar saka Aturané Yéhuwah kanggo Wong Israèl”
it-1-IN 1094 ¶7
Jemaat; Sidang Jemaat
Di Israel, para wakil yang bertanggung jawab sering kali bertindak demi kepentingan bangsa itu. (Ezr 10:14) Oleh karena itu, para ”pemimpin suku-suku” memberikan persembahan setelah tabernakel didirikan. (Bil 7:1-11) Selain itu, yang mewakili pengesahan ”pengaturan yang dapat dipercaya” dengan meterai pada zaman Nehemia adalah para imam, orang-orang Lewi, dan ”para kepala bangsa itu”. (Neh 9:38–10:27) Selama pengembaraan Israel di padang belantara, terdapat”para pemimpin himpunan, orang-orang yang dipanggil oleh rapat, pria-pria yang ternama”; 250 orang di antara mereka bergabung dengan Korah, Datan, Abiram, dan On untuk melawan Musa dan Harun. (Bil 16:1-3) Selaras dengan pengarahan ilahi, Musa memilih 70 tua-tua Israel yang adalah pemimpin untuk membantunya memikul ”tanggungan bangsa itu” yang tidak dapat ia pikul sendirian. (Bil 11:16, 17, 24, 25) Imamat 4:15 menyebutkan tentang ”tua-tua himpunan itu”, dan tampaknya yang menjadi wakil rakyat adalah para tua-tua, para kepala, para hakim, dan para pemimpin bangsa itu.—Bil 1:4, 16; Yos 23:2; 24:1.
it-2-IN 676 ¶6
Ruben
Dalam perkemahan Israel, orang Ruben, yang diapit oleh keturunan Simeon dan Gad, mendapat lokasi di sebelah selatan tabernakel. Pada waktu akan pindah, kelompok tiga suku ini, dengan Ruben di posisi terdepan, berangkat setelah kelompok tiga suku Yehuda, Isakhar, dan Zebulon. (Bil 2:10-16; 10:14-20) Begitu juga urutannya ketika suku-suku itu memberikan persembahan mereka pada waktu peresmian tabernakel.—Bil 7:1, 2, 10-47.
w04-IN 1/8 25 ¶1
Pokok-Pokok Penting Buku Bilangan
8:25, 26. Untuk memastikan dinas orang Lewi dijalankan dengan patut, dan mempertimbangkan usia mereka, pria-pria yang lanjut usia diminta untuk mengundurkan diri dari tugas wajib. Namun, mereka dapat merelakan diri untuk membantu orang Lewi yang lain. Meskipun tidak ada kata pensiun sebagai pemberita Kerajaan dewasa ini, prinsip hukum itu memberi kita pelajaran yang berharga. Jika karena usia lanjut, seorang Kristen tidak dapat memenuhi kewajiban tertentu, ia boleh melakukan suatu bentuk dinas yang sesuai dengan kekuatannya.
Wulangan Penting
it-1-IN 127
Anak Sulung
Karena putra-putra sulung di kalangan bangsa Israel adalah mereka yang akan menjadi para kepala dalam berbagai rumah tangga, mereka mewakili seluruh bangsa itu. Sesungguhnya, Yehuwa menyebut segenap bangsa itu sebagai ’anak sulung-Nya’, karena berdasarkan perjanjian Abraham, Israel adalah bangsa sulung-Nya. (Kel 4:22) Mengingat Yehuwa telah memelihara kehidupan mereka, Ia memerintahkan agar ”setiap putra sulung yang membuka setiap rahim di antara bangsa Israel, di antara manusia dan binatang”, disucikan bagi-Nya. (Kel 13:2) Jadi, semua putra sulung dibaktikan kepada Allah.
8-14 MARET
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 9-10
”Carané Yéhuwah Nuntun Umaté”
it-2-IN 492 ¶3
Perkemahan
Perpindahan perkemahan besar itu dari satu lokasi ke lokasi lainnya (ada sekitar 40 lokasi perkemahan yang diulas oleh Musa di Bilangan 33) juga merupakan bukti pengorganisasian yang luar biasa. Selama awan tinggal diam di atas tabernakel, perkemahan tinggal di tempat. Apabila awan itu bergerak, perkemahan pun berangkat. ”Atas perintah Yehuwa mereka berkemah, dan atas perintah Yehuwa mereka berangkat.” (Bil 9:15-23) Dua terompet dari perak tempaan digunakan untuk menyampaikan perintah-perintah Yehuwa itu kepada perkemahan secara umum. (Bil 10:2, 5, 6) Bunyi tinggi rendah yang khusus menjadi tanda untuk membongkar perkemahan. Hal ini pertama kali dilaksanakan pada ”tahun kedua [1512 SM], pada bulan kedua, pada hari kedua puluh”. Dengan tabut perjanjian di bagian paling depan, berangkatlah kelompok tiga suku pertama yang dikepalai oleh Yehuda dan disusul oleh Isakhar, kemudian Zebulon. Mereka diikuti oleh keturunan Gersyon dan keturunan Merari yang mengusung bagian-bagian tabernakel yang ditugaskan kepada mereka. Berikutnya adalah kelompok tiga suku yang dikepalai oleh Ruben dan diikuti oleh Simeon dan Gad. Setelah mereka berangkatlah keturunan Kohat sebagai pengusung tempat suci, selanjutnya kelompok tiga suku yang ketiga, yaitu Efraim, yang diikuti oleh Manasye dan Benyamin. Akhirnya, sebagai barisan belakang ialah kelompok yang dikepalai oleh Dan beserta Asyer dan Naftali. Jadi, dua kelompok yang paling besar dan paling kuat menempati barisan depan dan belakang.—Bil 10:11-28.
w11-IN 15/4 4-5
Apakah Saudara Memerhatikan Bukti Bimbingan Allah?
Bagaimana kita dapat menunjukkan bahwa kita menghargai bimbingan Allah? Rasul Paulus berkata, ”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu dan tunduklah kepada mereka.” (Ibr. 13:17) Hal itu tidak selalu mudah. Sebagai gambaran: Bayangkan diri Saudara berada dalam rombongan orang Israel pada zaman Musa. Setelah berjalan selama beberapa waktu, tiang itu berhenti. Untuk berapa lama? Sehari? Seminggu? Beberapa bulan? Saudara bertanya-tanya, ’Apakah saya perlu mengeluarkan semua barang?’ Mula-mula, Saudara mungkin hanya mengeluarkan barang-barang yang paling dibutuhkan. Namun, setelah beberapa hari, Saudara frustrasi karena setiap kali repot mencari-cari barang; maka Saudara mulai mengeluarkan semuanya. Tetapi, baru saja semua barang dikeluarkan, Saudara melihat tiang itu terangkat—dan Saudara harus berkemas lagi! Hal itu tentu sangat merepotkan. Sekalipun demikian, orang Israel harus ”berangkat segera setelah itu”.—Bil. 9:17-22.
Maka, bagaimana reaksi kita sewaktu menerima petunjuk dari Allah? Apakah kita berupaya ”segera” menerapkannya? Atau, apakah kita terus melakukan hal-hal seperti biasanya? Apakah kita tahu petunjuk terkini, seperti dalam hal memandu PAR, mengabar kepada orang berbahasa asing, mengadakan ibadat keluarga secara teratur, bekerja sama dengan Panitia Penghubung Rumah Sakit, dan menjaga tingkah laku di kebaktian? Kita juga memperlihatkan penghargaan akan bimbingan Allah dengan rela menerima nasihat. Sewaktu harus membuat keputusan penting, kita tidak mengandalkan hikmat sendiri tetapi mencari bimbingan Yehuwa serta organisasi-Nya. Dan, sama seperti seorang anak mencari perlindungan dari orang tuanya sewaktu badai mengamuk, kita mencari perlindungan dalam organisasi Yehuwa sewaktu dihujani berbagai problem dari dunia ini.
Wulangan Penting
it-2-IN 515 ¶6
Pertemuan
Pentingnya Berhimpun. Pentingnya memanfaatkan sepenuhnya pengaturan Yehuwa untuk berkumpul demi mendapat faedah rohani ditandaskan sehubungan dengan peringatan Paskah tahunan. Setiap laki-laki yang tahir dan tidak sedang mengadakan perjalanan tetapi lalai menjalankan Paskah harus dimusnahkan. (Bil 9:9-14) Ketika Raja Hizkia memanggil penduduk Yehuda dan Israel ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, sebagian dari pesannya berbunyi, ”Hai, putra-putra Israel, kembalilah kepada Yehuwa . . . jangan tegarkan tengkukmu seperti bapak-bapak leluhurmu. Berikan tempat bagi Yehuwa dan datanglah ke tempat sucinya yang telah ia sucikan sampai waktu yang tidak tertentu dan layanilah Yehuwa, Allahmu, agar kemarahannya yang menyala-nyala itu surut darimu. . . . Yehuwa, Allahmu, murah hati dan berbelaskasihan, dan ia tidak akan memalingkan mukanya darimu jika kamu kembali kepadanya.” (2Taw 30:6-9) Jelaslah, orang yang sengaja tidak hadir menunjukkan bahwa dirinya mengabaikan Allah. Perayaan-perayaan seperti Paskah tidak diperingati oleh orang Kristen, tetapi Paulus dengan tepat mendesak mereka untuk tidak meninggalkan pertemuan atau perhimpunan umat Allah yang diadakan secara teratur, ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya kamu melihat hari itu mendekat.”—Ibr 10:24, 25; lihat JEMAAT; SIDANG JEMAAT.
15-21 MARET
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 11-12
”Aja Seneng Sambat”
w01-IN 15/6 17 ¶20
Jangan Menjadi Pendengar yang Suka Lupa
20 Sebagian besar orang Kristen tidak pernah menyerah kepada perbuatan seks yang amoral. Namun, kita perlu waspada agar tidak membiarkan diri mengejar haluan yang menjurus ke sikap terus menggerutu, yang dapat mengakibatkan kita tidak diperkenan Allah. Paulus menasihati kita, ”Juga janganlah menguji Yehuwa, sebagaimana beberapa orang [Israel] menguji dia, tetapi akhirnya binasa oleh ular-ular. Juga jangan menjadi penggerutu, seperti beberapa orang dari antara mereka menggerutu, tetapi akhirnya binasa oleh si pembinasa.” (1 Korintus 10:9, 10) Orang Israel menggerutu terhadap Musa dan Harun—ya, bahkan terhadap Allah sendiri—mengeluhkan soal manna yang disediakan secara mukjizat. (Bilangan 16:41; 21:5) Apakah Yehuwa lebih memaklumi sikap menggerutu mereka ketimbang percabulan mereka? Catatan Alkitab memperlihatkan bahwa banyak penggerutu tewas oleh ular. (Bilangan 21:6) Pada peristiwa sebelumnya, lebih dari 14.700 penggerutu yang memberontak dibinasakan. (Bilangan 16:49) Jadi, janganlah kita menguji kesabaran Yehuwa dengan tidak merespek persediaan-Nya.
w06-IN 15/7 15 ¶7
’Jangan Suka Menggerutu’
7 Sungguh drastis perubahan sikap Israel! Setelah dibebaskan dari Mesir dan diselamatkan melewati Laut Merah, mereka tergerak oleh rasa syukur untuk menyanyikan pujian kepada Yehuwa. (Keluaran 15:1-21) Namun, begitu menghadapi ketidaknyamanan di padang belantara dan dilanda ketakutan terhadap orang Kanaan, rasa syukur yang mula-mula dirasakan umat Allah itu digantikan oleh semangat tidak puas. Bukannya bersyukur kepada Allah karena telah dimerdekakan, mereka malah mempersalahkan Dia atas apa yang dengan keliru mereka anggap sebagai keadaan berkekurangan. Jadi, gerutu adalah ungkapan tidak adanya penghargaan yang patut atas persediaan Yehuwa. Tak heran, Ia mengatakan, ”Berapa lama himpunan yang jahat ini akan terus menggerutu kepadaku?”—Bilangan 14:27; 21:5.
it-2-IN 762 ¶3
Selisih, Perselisihan
Menggerutu. Menggerutu mengecilkan hati dan merusak. Orang-orang Israel belum lama meninggalkan Mesir sewaktu mereka menggerutu terhadap Yehuwa, mencari-cari kesalahan sehubungan dengan kepemimpinan yang dijalankan oleh hamba-hamba-Nya, Musa dan Harun. (Kel 16:2, 7) Belakangan, keluhan mereka begitu mengecilkan hati Musa sehingga ia meminta untuk mati saja. (Bil 11:13-15) Kebiasaan menggerutu dapat mengakibatkan si penggerutu kehilangan nyawa. Yehuwa menganggap hal-hal yang dikatakan para penggerutu tentang Musa sebenarnya adalah keluhan yang menunjukkan pemberontakan terhadap kepemimpinan ilahi-Nya sendiri. (Bil 14:26-30) Banyak yang kehilangan nyawa karena mencari-cari kesalahan.
Wulangan Penting
it-2-IN 11
Manna
Ciri-Ciri. Manna ”putih seperti biji ketumbar” dan ”tampak” seperti damar bedolah, substansi seperti lilin yang bening dan bentuknya mirip mutiara. Rasanya dapat disamakan dengan ”kue pipih yang dibubuhi madu” atau ”kue manis yang diberi minyak”. Setelah digiling dengan kilangan tangan atau ditumbuk dalam lumpang, manna direbus atau dibentuk menjadi kue dan dipanggang.—Kel 16:23, 31; Bil 11:7, 8.
22-28 MARET
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 13-14
”Kendel Merga Nduwé Iman”
w06-IN 1/10 17 ¶5-6
Berani karena Memiliki Iman dan Takut akan Allah
5 Namun, dua mata-mata, Yosua dan Kaleb, justru bersemangat untuk memasuki Tanah Perjanjian. Menurut mereka, orang Kanaan itu ”roti bagi kita”. ”Naungan mereka telah meninggalkan mereka, dan Yehuwa menyertai kita. Jangan takut kepada mereka.” (Bilangan 14:9) Apakah Yosua dan Kaleb sembarangan bersikap optimis? Sama sekali tidak! Bersama selebihnya dari bangsa itu, mereka telah menyaksikan bagaimana Yehuwa mempermalukan Mesir yang perkasa serta allah-allahnya melalui Sepuluh Tulah. Lalu, mereka menyaksikan bagaimana Yehuwa menenggelamkan Firaun dan pasukan militernya di Laut Merah. (Mazmur 136:15) Jelaslah, rasa takut yang diperlihatkan oleh kesepuluh mata-mata itu dan orang-orang yang terpengaruh oleh mereka tidak dapat dibenarkan. ”Berapa lama mereka tidak akan beriman kepadaku sekalipun sudah ada segala tanda yang kuadakan di tengah-tengah mereka?” kata Yehuwa dengan sangat pedih.—Bilangan 14:11.
6 Yehuwa langsung menunjukkan akar permasalahannya—sikap pengecut bangsa itu menyingkapkan bahwa mereka tidak beriman. Ya, iman dan keberanian berkaitan erat, sedemikian eratnya sampai-sampai rasul Yohanes dapat menulis tentang sidang Kristen dan peperangan rohaninya, ”Inilah penaklukan yang telah menaklukkan dunia, yaitu iman kita.” (1 Yohanes 5:4) Dewasa ini, berkat iman seperti yang dimiliki oleh Yosua dan Kaleb, kabar baik Kerajaan sedang diberitakan di seluruh dunia oleh lebih dari enam juta Saksi-Saksi Yehuwa, yang tua maupun yang muda, yang kuat maupun yang lemah fisik. Tidak ada musuh yang sanggup membungkam pasukan yang perkasa dan berani ini.—Roma 8:31.
Wulangan Penting
it-1-IN 740
Negeri yang Allah Berikan kepada Israel
NEGERI yang Allah berikan kepada Israel sungguh indah. Sewaktu Musa mengutus mata-mata mendahului bangsa itu untuk menyelidiki Tanah Perjanjian dan mengambil contoh hasil buminya, mereka membawa kembali buah ara, delima, dan setandan buah anggur yang sedemikian besar sehingga harus dipikul dengan tongkat oleh dua orang! Meskipun mereka undur karena takut dan kurang iman, mereka melaporkan, ”Sesungguhnya negeri itu berlimpah dengan susu dan madu.”—Bil 13:23, 27.
29 MARET–4 APRIL
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 15-16
”Ngati-ati bèn Ora Dadi Sombong”
w11-IN 15/9 27 ¶12
Apakah Saudara Dikenal oleh Yehuwa?
12 Meski demikian, sewaktu bangsa Israel berada dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, Korah berpendapat bahwa ada yang kurang beres dengan caranya bangsa itu diatur. Kemudian, 250 pemimpin lainnya memihak Korah dalam upaya untuk membuat perubahan. Korah dan yang lainnya merasa yakin bahwa mereka ’dikenal’ Yehuwa, atau diperkenan oleh-Nya. Mereka mengatakan kepada Musa, ”Cukup bagimu, karena segenap himpunan itu seluruhnya kudus dan Yehuwa ada di tengah-tengah mereka.” (Bil. 16:1-3) Sungguh sombong sikap mereka! Musa mengatakan kepada mereka, ”Yehuwa akan memberitahukan siapa yang menjadi miliknya.” (Baca Bilangan 16:5.) Keesokan harinya, Korah dan semua orang yang ikut memberontak tewas.—Bil. 16:31-35.
w11-IN 15/9 27 ¶11
Apakah Saudara Dikenal oleh Yehuwa?
11 Musa dan Korah sangat kontras dalam hal merespek pengaturan dan keputusan Yehuwa. Tanggapan mereka memengaruhi pandangan Yehuwa terhadap mereka. Korah adalah orang Lewi keturunan Kohat, dan ia menikmati banyak hak istimewa. Di antaranya, ia melihat pembebasan bangsa Israel melalui Laut Merah, mendukung penghukuman Yehuwa atas orang Israel yang tidak taat di Gunung Sinai, dan berperan dalam mengurus tabut perjanjian. (Kel. 32:26-29; Bil. 3:30, 31) Ia terbukti loyal kepada Yehuwa selama bertahun-tahun. Karena itu, ia disegani oleh banyak orang Israel.
Wulangan Penting
w98-IN 1/9 20 ¶1-2
Pastikan untuk Mendahulukan Perkara yang Utama!
Yehuwa memandang kasus tersebut dengan lebih serius. ”Lalu,” kata Alkitab, ”berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ’Orang itu pastilah [”harus”, NW] dihukum mati.’” (Bilangan 15:35) Mengapa Yehuwa bersikap setegas itu terhadap perbuatan pria tersebut?
Ada enam hari bagi bangsa itu untuk mengumpulkan kayu serta mengurus kebutuhan mereka berupa pangan, sandang, dan papan. Hari ketujuh harus dibaktikan untuk kebutuhan rohani mereka. Meskipun mengumpulkan kayu bukan sesuatu yang salah, adalah salah bila waktu yang seharusnya telah ditetapkan untuk menyembah Yehuwa digunakan untuk keperluan itu. Meskipun orang-orang Kristen tidak di bawah Hukum Musa, bukankah insiden ini mengajar kita agar menetapkan prioritas kita dengan sepatutnya dewasa ini?—Filipi 1:10.
5-11 APRIL
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 17-19
”Aku Bakal . . . Nyedhiakké Kebutuhanmu”
w11-IN 15/9 13 ¶9
Apakah Saudara Menjadikan Yehuwa ”Bagian” Saudara?
9 Perhatikan orang Lewi, yang tidak menerima tanah sebagai milik pusaka. Mereka memprioritaskan ibadat yang murni. Maka, untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka harus bersandar pada Yehuwa, yang mengatakan kepada mereka, ”Akulah bagianmu.” (Bil. 18:20) Meskipun kita tidak melayani di bait seperti para imam dan orang Lewi, kita dapat meniru semangat mereka, yakin bahwa Yehuwa akan memenuhi kebutuhan kita. Semakin kita mendekati akhir itu, semakin penting bagi kita untuk percaya bahwa Allah sanggup memelihara kita.—Pny. 13:17.
w11-IN 15/9 7 ¶4
Yehuwa Adalah ’Bagianku’
4 Apa arti tugas itu bagi orang Lewi? Yehuwa mengatakan bahwa Ia akan menjadi ”bagian” mereka dalam arti bahwa mereka tidak akan menerima warisan tanah tetapi diberi hak istimewa dinas yang sangat berharga. ”Keimaman Yehuwa” adalah milik pusaka mereka. (Yos. 18:7) Konteks Bilangan 18:20 memperlihatkan bahwa hal itu tidak membuat mereka hidup melarat. (Baca Bilangan 18:19, 21, 24.) Orang Lewi harus diberi ”setiap sepersepuluhan di Israel sebagai milik pusaka, sebagai balasan untuk dinas yang mereka laksanakan”. Mereka akan menerima 10 persen dari hasil tanah dan dari pertambahan kawanan ternak orang Israel. Lalu, orang Lewi harus menyumbangkan sepersepuluh bagian dari apa yang mereka terima, ”yang terbaik darinya”, untuk mendukung keimaman. (Bil. 18:25-29) Para imam juga diberi ”semua sumbangan kudus” yang dibawa orang Israel kepada Allah di tempat ibadat. Jadi, para imam dapat yakin bahwa Yehuwa akan menyediakan kebutuhan mereka.
Wulangan Penting
g02-IN 8/6 14 ¶2
Garam—Komoditas yang Berharga
Garam juga menjadi lambang stabilitas dan kelanggengan. Oleh karena itu, ikatan perjanjian di dalam Alkitab disebut ”perjanjian garam”, dan orang-orang yang mengadakan perjanjian biasanya bersama-sama menyantap suatu makanan, dengan garam, untuk meneguhkannya. (Bilangan 18:19) Di bawah Hukum Musa, garam ditambahkan ke persembahan korban-korban di mezbah, yang tidak diragukan lagi berarti kebebasan dari kerusakan atau pembusukan.
12-18 APRIL
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 20-21
”Tetep Alus Senajan Ana Masalah”
Nduduhké Watak sing Alus lan Nyenengké Yéhuwah
19 Bèn ora nindakké kesalahan. Nganti puluhan taun, Musa isa nduduhké watak sing alus lan nyenengké Yéhuwah. Ning, sakwisé mèh 40 taun ngliwati padang belantara, Musa malah gagal nduduhké watak sing alus. Seduluré wédok, sing kétoké nylametké Musa mbiyèn wektu ing Mesir, lagi waé mati lan dikubur ing Kadès. Wektu kuwi, wong-wong Israèl ”padha nglawan marang Musa” lan sambat manèh merga ora ana banyu. Padahal, wong-wong kuwi wis ndelok kabèh mukjijaté Yéhuwah liwat Musa lan Musa wis suwé dadi pemimpin sing apik. Ning, saiki wong-wong kuwi padha sambat lan nyalahké Musa.—Wi. 20:1-5, 9-11.
Nduduhké Watak sing Alus lan Nyenengké Yéhuwah
20 Musa dadi nesu lan ora nduduhké watak sing alus manèh. Musa ora manut wektu Yéhuwah ngongkon dhèwèké ngomong karo watu sakdurungé Yéhuwah ngetokké banyu saka watu kuwi. Musa malah nesu marang wong-wong Israèl lan kandha nèk dhèwèké sing bakal ngetokké banyu. Terus, Musa nggebug watu kuwi ping pindho lan ana banyu sing metu saka kono. Musa nggawé kesalahan sing gedhé merga nesu lan ora rendah hati. (Ms. 106:32, 33) Akibaté, Musa ora éntuk mlebu ing Tanah Perjanjian.—Wi. 20:12.
21 Apa sing isa disinaoni saka crita kuwi? Pertama, awaké dhéwé kudu terus ngupaya bèn tetep nduwé watak sing alus. Nèk ora ngati-ati, awaké dhéwé isa dadi sombong, terus akhiré ngomong lan tumindak tanpa dipikir. Keloro, awaké dhéwé isa waé angèl nduduhké watak sing alus nèk lagi strès. Dadi, awaké dhéwé kudu ngupaya tenanan bèn tetep nduwé watak sing alus senajan lagi ngadhepi masalah.
w09-IN 1/9 19 ¶5
Hakim yang Berpegang Teguh pada Apa yang Benar
Pertama, Allah tidak memerintahkan Musa untuk berbicara kepada umat itu, apalagi menuduh mereka sebagai pemberontak. Kedua, Musa dan Harun tidak memuliakan Allah. ”Kamu tidak . . . menyucikan aku,” firman Allah. (Ayat 12) Dengan mengatakan ”kami harus mengeluarkan air”, Musa mengatakan seolah-olah ia dan Harun—bukan Allah—yang menyediakan air itu secara mukjizat. Ketiga, hukumannya konsisten dengan hukuman-hukuman di masa lalu. Allah tidak mengizinkan generasi pemberontak yang sebelumnya untuk memasuki Kanaan, maka Ia melakukan hal yang sama kepada Musa dan Harun. (Bilangan 14:22, 23) Keempat, Musa dan Harun adalah pemimpin Israel. Semakin banyak tanggung jawab yang diemban seseorang, semakin besar pula pertanggungjawaban yang harus diberikan kepada Allah.—Lukas 12:48.
Wulangan Penting
w14-IN 15/6 26 ¶12
Tirulah Cara Yehuwa Memandang Kelemahan Saudara Kita
12 Yehuwa bisa saja langsung menghukum Harun atas kesalahan-kesalahannya itu. Tapi, Yehuwa tahu bahwa meski Harun terkadang lemah, ia bukan pemberontak. Ia membuat kesalahan karena berada dalam posisi yang sulit dan mengikuti saran yang buruk. Namun, Harun mau mengakui kesalahannya dan bersedia dikoreksi Yehuwa. (Kel. 32:26; Bil. 12:11; 20:23-27) Harun mengasihi Yehuwa dan bertobat. Jadi, Yehuwa mengampuninya. Karena itulah, bertahun-tahun kemudian, Harun dan keluarganya masih diingat sebagai hamba-hamba Yehuwa yang setia.—Mz. 115:10-12; 135:19, 20.
19-25 APRIL
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 22-24
”Yéhuwah Ngubah Masalah Dadi Berkah”
bt-IN 53 ¶5
Menyatakan ”Kabar Baik Mengenai Yesus”
5 Dewasa ini, seperti halnya pada abad pertama, penganiayaan tidak bisa membungkam pengabaran umat Allah. Memaksa orang Kristen pindah dari satu tempat ke tempat lain—entah ke penjara atau ke negeri lain—sering kali malah turut memperkenalkan berita Kerajaan kepada orang-orang di tempat yang baru. Misalnya, selama Perang Dunia II, Saksi-Saksi Yehuwa dapat memberikan kesaksian yang luar biasa di kamp-kamp konsentrasi Nazi. Seorang Yahudi yang bertemu dengan Saksi-Saksi di sana menceritakan, ”Ketabahan para narapidana Saksi Yehuwa meyakinkan saya bahwa iman mereka didasarkan pada Alkitab—dan saya pun menjadi Saksi.”
it-1-IN 810
Gila, Kegilaan
Kegilaan dalam Menentang Yehuwa. Nabi Bileam dengan bodoh ingin bernubuat melawan Israel guna memperoleh uang dari Balak, raja orang Moab, tetapi Yehuwa membalikkan dan mencegah upayanya. Mengenai Bileam, rasul Petrus menulis bahwa ”seekor binatang beban yang bisu, yang berbicara dengan suara manusia, merintangi haluan gila nabi itu”. Untuk kegilaan Bileam, sang rasul menggunakan kata Yunani pa·ra·fro·niʹa, yang mengandung gagasan ”sedang hilang akal”.—2Ptr 2:15, 16; Bil 22:26-31.
Wulangan Penting
w04-IN 1/8 27 ¶2
Pokok-Pokok Penting Buku Bilangan
22:20-22—Mengapa kemarahan Yehuwa berkobar terhadap Bileam? Yehuwa telah memberi tahu nabi Bileam bahwa ia tidak boleh mengutuki orang Israel. (Bilangan 22:12) Akan tetapi, nabi itu pergi bersama anak buah Balak dengan tekad bulat untuk mengutuki Israel. Bileam ingin menyenangkan raja Moab dan mendapat upah darinya. (2 Petrus 2:15, 16; Yudas 11) Malah ketika Bileam dipaksa untuk memberkati, bukannya mengutuki, Israel, ia mencari perkenan sang raja dengan mengusulkan agar wanita-wanita penyembah Baal digunakan untuk memperdaya pria-pria Israel. (Bilangan 31:15, 16) Jadi, alasan kemarahan Allah terhadap Bileam adalah sifat nabi itu yang serakah dan tidak bermoral.
26 APRIL–2 MEI
SINAU SAKA ALKITAB | WILANGAN 25-26
”Sing Dilakoni Wong Siji Ana Pengaruhé kanggo Wong Akèh”
Aja Nindakké Hubungan Sèks sing Ora Sah
ANA wong lanang sing lagi mancing. Dhèwèké milih umpan sing cocog lan umpan kuwi dipasang ing pancingé, terus diuncalké ing banyu. Dhèwèké nunggu nganti ana sing nyaplok umpané. Wektu ana iwak sing nyaplok umpané, dhèwèké langsung ngangkat pancingé.
2 Manungsa ya isa kaya iwak mau. Contoné, bangsa Israèl. Wektu wis arep tekan Tanah Perjanjian, bangsa Israèl kémah ing Dataran Moab. Raja Moab janji bakal ngekèki dhuwit akèh kanggo Biléam nèk gelem ndongakké bèn wong Israèl cilaka. Merga ora berhasil, Biléam mikirké carané bèn wong Israèl isa cilaka merga kesalahané dhéwé. Biléam milih umpan sing cocog. Akhiré, Biléam nggunakké wong-wong wédok Moab kanggo nggodha wong-wong lanang Israèl.—Wilangan 22:1-7; 31:15, 16; Wahyu 2:14.
Aja Nindakké Hubungan Sèks sing Ora Sah
4 Apa sebabé umpané Biléam berhasil? Merga wong Israèl mung mikirké kepentingané dhéwé lan ora perduli karo berkahé Yéhuwah. Wong-wong Israèl kuduné gelem manut karo Yéhuwah merga wis dibébaské saka Mesir, dikèki pangan ing padhang belantara, lan dilindhungi tekan perbatasan Tanah Perjanjian. (Ibrani 3:12) Ning, wong-wong kuwi malah nindakké hubungan sèks sing ora sah karo wong-wong wédok Moab. Rasul Paulus kandha, ”Aja nindakké hubungan sèks sing ora sah kaya sing ditindakké sapérangan wong saka ing antarané para leluhur kita.”—1 Korintus 10:8
Wulangan Penting
it-1-IN 341 ¶3-4
Batas
Jadi, tampaknya pembagian tanah kepada suku-suku itu diatur berdasarkan 2 faktor: hasil pengundian, dan besar kecilnya suku. Pengundian bisa jadi hanya menetapkan perkiraan lokasi tanah milik pusaka yang akan diperoleh setiap suku, yaitu di bagian mana dari negeri itu, misalnya di sebelah utara atau selatan, timur atau barat, di sepanjang dataran pesisir, atau di wilayah pegunungan. Hasil pengundian itu diputuskan oleh Yehuwa sehingga dapat mencegah adanya kecemburuan ataupun pertikaian di antara suku-suku. (Ams 16:33) Dengan demikian, Allah juga mengatur agar lokasi setiap suku sesuai dengan nubuat terilham yang diucapkan patriark Yakub sebelum meninggal, yang dicatat di Kejadian 49:1-33.
Setelah undi yang dilemparkan menentukan lokasi geografis satu suku, selanjutnya perlu ditentukan luas daerahnya berdasarkan faktor yang kedua: besar kecilnya suku. ”Kamu harus membagi negeri itu menjadi milikmu berdasarkan pengundian menurut keluarga-keluargamu. Kepada yang banyak penduduknya kamu harus menambah milik pusakanya, dan kepada yang sedikit kamu harus mengurangi milik pusakanya. Tempat yang ditunjuk oleh hasil pengundian baginya, itulah yang akan menjadi miliknya.” (Bil 33:54) Lokasi geografis yang semula diputuskan berdasarkan pengundian akan tetap berlaku, tetapi penyesuaian dapat dibuat sehubungan dengan besar kecilnya milik pusaka. Oleh karena itu, sewaktu daerah milik Yehuda ternyata terlalu besar, sebagian wilayahnya dikurangi dan diberikan kepada suku Simeon.—Yos 19:9.