PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yp2 psl. 16 hlm. 136-141
  • Bermuka Dua​—Haruskah Aku Mengaku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bermuka Dua​—Haruskah Aku Mengaku?
  • Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Daya Tarik Kemandirian
  • Tidak Ada yang Tersembunyi
  • Luruskan Perkara
  • Bagaimana Aku Bisa Berhenti Bermuka Dua?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Kaum Remaja​—Waspadalah terhadap Haluan Bermuka Dua
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-51)
  • Mengapa Orang-Tua Saya Tidak Mau Mengerti Saya?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Mengapa Banyak Sekali Aturan?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
yp2 psl. 16 hlm. 136-141

PASAL 16

Bermuka Dua​—Haruskah Aku Mengaku?

□ Minum alkohol

□ Bergaul dengan orang yang dianggap sebagai teman yang buruk oleh orang tuamu

□ Mendengarkan musik yang bejat

□ Datang ke pesta-pesta liar

□ Berpacaran diam-diam

□ Menonton film kekerasan atau yang amoral atau bermain video game kekerasan

□ Menggunakan bahasa kotor

PERHATIKAN daftar di halaman sebelumnya. Apakah kamu terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut tanpa sepengetahuan orang tuamu? Jika ya, kamu mungkin tahu bahwa yang kamu lakukan itu salah. Kamu mungkin bahkan dihantui perasaan bersalah. (Roma 2:15) Namun, membayangkan bahwa kamu harus mengakui perbuatanmu kepada orang tuamu tidaklah menyenangkan. Dan, jika kamu memikirkan akibat yang bisa terjadi, pernyataan ”Daripada orang tuaku sedih, lebih baik mereka tidak usah tahu” kedengarannya masuk akal. Tetapi, pernahkah terpikir olehmu bahwa yang sedang kamu lakukan itu adalah hidup bermuka dua? Apa yang bisa jadi menyebabkan kamu berbuat seperti itu?

Daya Tarik Kemandirian

Alkitab mengatakan bahwa pada akhirnya ”seorang pria akan meninggalkan bapaknya dan ibunya”. (Kejadian 2:24) Hal yang sama tentu saja berlaku bagi seorang wanita. Wajarlah jika kamu ingin menjadi dewasa, punya pendapat sendiri, dan membuat keputusan sendiri. Tetapi, jika orang tua tidak memberi izin untuk hal-hal yang mereka anggap tidak bijaksana​—atau salah—​beberapa remaja memberontak.

Memang, ada orang tua yang bisa jadi kelihatannya sangat ketat. ”Kami hampir tidak pernah boleh menonton film,” keluh gadis remaja bernama Kim. Dia menambahkan, ”Ayah melarang kami mendengarkan hampir semua jenis musik!” Ketika dihadapkan dengan pembatasan yang mereka anggap tidak masuk akal, beberapa remaja mulai merasa iri terhadap teman-teman mereka, yang kelihatannya menikmati lebih banyak kebebasan.

Seorang wanita muda bernama Tammy menyebutkan alasan lain beberapa anak muda bermuka dua​—agar bisa diterima oleh teman-teman sekolah. ”Aku mulai dengan menggunakan bahasa kotor di sekolah,” katanya. ”Aku jadi merasa lebih mirip dengan teman-temanku. Kemudian, aku coba-coba merokok. Aku juga sering minum sampai teler. Lalu, aku mulai punya banyak pacar​—diam-diam, tentunya, karena orang tuaku streng dan tidak membolehkan aku berpacaran.”

Remaja putra bernama Pete punya pengalaman yang serupa, ”Aku dibesarkan sebagai seorang Saksi Yehuwa. Tetapi, aku sangat takut diejek.” Bagaimana Pete mengatasi ketakutannya? ”Aku berusaha menjadi populer,” katanya. ”Aku biasanya berbohong dan mengarang alasan mengapa aku tidak menerima kado pada hari raya.” Begitu Pete mulai berkompromi dalam soal-soal kecil, tidak lama kemudian dia melakukan pelanggaran yang lebih serius.

Tidak Ada yang Tersembunyi

Dari dulu sudah ada orang yang hidup bermuka dua. Beberapa orang Israel kuno pernah mencoba hidup seperti itu. Namun, nabi Yesaya memperingatkan mereka, ”Celaka bagi mereka yang bertindak sangat jauh dengan menyembunyikan rancangan dari Yehuwa, dan yang perbuatan-perbuatannya terjadi di tempat gelap, sambil mengatakan, ’Siapa yang melihat kita, dan siapa yang tahu tentang kita?’” (Yesaya 29:15) Orang Israel lupa bahwa Allah melihat perbuatan mereka. Pada waktunya, Ia meminta mereka mempertanggungjawabkan kesalahan mereka.

Halnya sama dewasa ini. Sekalipun kamu berhasil menyembunyikan kesalahanmu dari orang tuamu, kamu tidak dapat menyembunyikannya dari mata Allah Yehuwa. ”Tidak ada ciptaan yang tidak nyata di hadapannya,” kata Ibrani 4:13, ”tetapi segala sesuatu telanjang dan terbuka di mata dia yang kepadanya kita memberikan pertanggungjawaban.” Jadi, apa gunanya bersembunyi? Ingatlah, kamu tidak dapat berdamai dengan Allah hanya dengan berpura-pura saleh ketika menghadiri pertemuan ibadat. Yehuwa tahu jika orang ’menghormati dia dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh darinya’.​—Markus 7:6.

Tahukah kamu bahwa orang yang hidup bermuka dua mendukakan Yehuwa? Mungkinkah itu? Ya! Ketika orang Israel kuno meninggalkan Hukum Allah, ”mereka memedihkan hati Pribadi Kudus Israel”. (Mazmur 78:41) Dewasa ini, Dia pasti sangat sedih melihat anak-anak muda yang dibesarkan ”dengan disiplin dan pengaturan-mental dari Yehuwa” diam-diam melakukan perbuatan salah!​—Efesus 6:4.

Luruskan Perkara

Ya, kamu bertanggung jawab kepada Allah, kepada orang tuamu, dan kepada dirimu sendiri untuk mengakui apa yang selama ini kamu lakukan dengan diam-diam. Memang, hal itu bisa membuatmu malu dan mungkin kamu harus menerima disiplin yang tidak menyenangkan. (Ibrani 12:11) Misalnya, jika kamu terbiasa berbohong dan bersiasat, kamu melunturkan kepercayaan orang tua kepadamu. Jadi, jangan terkejut jika untuk sementara waktu mereka lebih membatasimu daripada sebelumnya. Namun, haluan yang terbaik adalah mengakui kesalahanmu. Mengapa?

Perhatikan ilustrasi ini: Bayangkan kamu dan keluargamu mendaki gunung. Ketika orang tuamu tidak melihat, kamu melanggar perintah mereka untuk tidak pergi jauh-jauh dan kamu mengambil jalan lain lalu tersesat. Tiba-tiba, kamu tersedot pasir isap. Apakah kamu malu untuk meminta tolong? Apakah kamu khawatir bahwa orang tuamu akan mendisiplin kamu karena mengabaikan peringatan mereka? Tidak! Kamu akan berteriak sekencang-kencangnya.

Demikian pula, jika kamu menjalani hidup bermuka dua, kamu perlu bantuan segera. Ingat, kamu tidak bisa mundur dan mengulang masa lalu. Tetapi, kamu bisa mengubah masa depan. Betapa pun menyakitkan dan sulitnya hal itu, kamu sebaiknya meminta bantuan sebelum kamu lebih mencelakai dirimu atau keluargamu. Jika kamu benar-benar menyesali haluanmu, Yehuwa akan berbelaskasihan.​—Yesaya 1:18; Lukas 6:36.

Karena itu, beri tahu orang tuamu keadaan sebenarnya. Cobalah mengerti kepedihan mereka. Terimalah disiplin dari mereka. Dengan demikian, kamu akan membuat orang tuamu dan Allah Yehuwa bersukacita. Kamu juga akan merasa sangat lega karena memperoleh kembali hati nurani yang bersih.​—Amsal 27:11; 2 Korintus 4:2.

DI PASAL BERIKUTNYA

Kamu punya banyak persamaan dengan teman-teman sekelas. Tetapi, bagaimana seharusnya pandanganmu tentang teman di sekolah?

AYAT-AYAT KUNCI

”Ia yang menutupi pelanggaran-pelanggarannya tidak akan berhasil, tetapi ia yang mengakui dan meninggalkannya akan mendapat belas kasihan.”​—Amsal 28:13.

TIPS

Jangan anggap enteng kesalahanmu, tetapi jangan juga menjadi putus asa. Ingatlah bahwa Yehuwa siap mengampuni.​—Mazmur 86:5.

TAHUKAH KAMU . . . ?

Perasaan bersalah ada manfaatnya; hal itu bisa mendorong seseorang untuk mengoreksi haluannya yang salah. Tetapi, jika seseorang terus melakukan dosa, hati nuraninya bisa rusak, menjadi tidak peka, seperti kulit yang dicap besi panas lalu mengeras.​—1 Timotius 4:2.

RENCANAKU!

Jika selama ini aku bermuka dua, aku akan mengungkapkannya kepada ․․․․․

Aku bisa menjalani disiplin apa pun yang aku terima dengan ․․․․․

Yang ingin kutanyakan kepada orang tuaku tentang pokok ini ialah ․․․․․

MENURUTMU . . .

● Mengapa beberapa remaja bermuka dua?

● Apa saja akibat hidup bermuka dua?

● Mengapa bermanfaat jika kita berhenti menjalani gaya hidup semacam itu?

[Kutipan di hlm. 140]

”Menurutku, anak-anak muda harus memperkenalkan diri sebagai orang Kristen yang mempunyai standar moral yang tinggi. Dan itu harus dilakukan sesegera mungkin. Semakin ditunda, semakin sulit jadinya.”​—Linda

[Gambar di hlm. 141]

Jika kamu tersedot ’pasir isap’ kehidupan bermuka dua, kamu perlu meminta bantuan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan