PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g88_No27 hlm. 6-8
  • Mengapa AIDS Begitu Mematikan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa AIDS Begitu Mematikan
  • Sedarlah!—1988 (No. 27)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Begitu Memautkan
  • Virus yang Kuat
  • Siapa yang Berada dalam Bahaya?
    Sedarlah!—1986 (No. 18)
  • AIDS—Apakah Saya Terancam?
    Sedarlah!—1993
  • Pembawa Virus AIDS—Berapa yang Bisa Mati?
    Sedarlah!—1988 (No. 27)
  • AIDS—Pembunuh yang Merajalela ke Seluruh Dunia
    Sedarlah!—1988 (No. 27)
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1988 (No. 27)
g88_No27 hlm. 6-8

Mengapa AIDS Begitu Mematikan

UNTUK lebih mengerti cara melindungi diri terhadap AIDS kita perlu mengetahui mengapa itu begitu memautkan. Apa yang membuat virus ini lebih sukar diatasi daripada virus-virus lain?

Virus adalah organisme paling kecil penyebab timbulnya penyakit, jauh lebih kecil dari bakteri. Influenza, polio, dan selesma yang umum diakibatkan oleh virus yang berbeda. Sekali ia masuk ke dalam sel, virus dapat membunuh sel tersebut atau ”tidur” saja di sana sampai kemudian menjadi lebih aktif. Virus AIDS membutuhkan waktu kira-kira lima tahun atau lebih sebelum gejala-gejalanya timbul.

Mengapa Begitu Memautkan

Yang membuat virus AIDS begitu memautkan adalah fakta bahwa ia menyerang dan melumpuhkan sel-sel utama, termasuk sel-sel darah putih yang dibuat tubuh untuk membantu menangkal penyakit. Sel-sel darah putih ini (yang disebut limfosit T-4) adalah pertahanan tubuh yang utama terhadap penyakit.

Bila sel-sel darah putih ini dilumpuhkan oleh virus AIDS, sel-sel tersebut tidak dapat melakukan tugasnya. Maka, sistem kekebalan tubuh rusak. Infeksi-infeksi yang tadinya tidak berbahaya kini mengancam jiwa. Ini termasuk virus-virus lain, parasit, bakteri, jamur, atau berbagai macam kanker.

Karena tubuh tidak dapat lagi melawan infeksi-infeksi ini, mereka berkembang sampai korbannya meninggal. Infeksi-infeksi ini disebut oportunistik. Mereka mengambil manfaat dari kesempatan yang ada akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita AIDS bisa kena beberapa macam infeksi sedemikian pada waktu yang sama.

Beberapa gejala awal dari AIDS adalah: rasa lelah yang berkepanjangan dan tanpa sebab; kelenjar-kelenjar yang membengkak selama berbulan-bulan; demam yang terus-menerus atau berkeringat pada malam hari; terus murus-murus (diarrhea); berat badan turun tanpa sebab; luka-luka hitam pada kulit atau selaput lendir yang tidak bisa sembuh; batuk-batuk yang berkepanjangan dan tanpa sebab; adanya lapisan putih tebal pada lidah dan dalam kerongkongan; mudah memar atau pendarahan tanpa sebab. Gejala-gejala awal ini sering disebut ”AIDS Related Complex” (Kompleks yang Berhubungan dengan AIDS), atau ARC.

Bila AIDS sudah berkembang penuh, penyakit-penyakit yang ganas lain berkembang. Di antara yang lebih umum adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh kuman parasit yang dikenal sebagai Pneumocystis carinii, dan kanker kulit yang disebut sarcoma Kaposi, yang juga menyangkut organ-organ tubuh bagian dalam. Tambahan pula, virus AIDS dapat menyerang otak, yang menyebabkan orang menjadi lumpuh, buta, tidak waras, dan akhirnya meninggal. Dr. Richard T. Johnson, profesor neurologi dari Universitas Johns Hopkins, mengatakan, ”HIV [virus AIDS] ada dalam otak dari sedikitnya 1 juta orang di A.S.”

AIDS yang berkembang penuh akan disertai rasa nyeri dan menurunnya berat badan secara tak terkendali, dengan tubuh semakin lemah sampai akhirnya kematian menyusul. Di Afrika, kata The Lancet, AIDS ”dihubungkan dengan ’penyakit langsing’, istilah yang menggambarkan sangat turunnya berat badan yang disertai murus-murus”. Dari saat mulainya penyakit tersebut sampai saat kematian dibutuhkan waktu kira-kira satu tahun atau kurang, atau dapat juga beberapa tahun.

Virus yang Kuat

Ada faktor lain yang membuat virus AIDS lebih memautkan daripada virus-virus lain. Di dalam virus ini terdapat mekanisme ketahanan yang tidak ada dalam virus-virus lain.

Misalnya, dalam tubuh manusia virus influenza hanya dapat bertahan beberapa hari atau minggu, dan ia merangsang pembuatan antibodi yang dapat membantu melindungi sang korban terhadap infeksi lebih lanjut yang ditimbulkan oleh virus tersebut. Setelah wabah itu selesai masanya, ia menghilang. Wabah flu sedunia pada tahun 1918 hanya bertahan satu tahun. Virus demam kuning bergantung pada nyamuk, yang akan menghilang dengan bergantinya musim. Penyakit cacar bisa juga menjalar dengan cepat di kalangan penduduk yang mudah kena, lalu menghilang.

Tetapi, virus AIDS dianggap sangat gigih. Mungkin ia tinggal di dalam tubuh pembawanya seumur hidup dan tidak hilang dengan sendirinya. Sang korban tidak dapat pulih dari penyakit AIDS yang telah berkembang penuh sehingga tidak dapat membangun tingkat kekebalan yang dapat melawan timbul kembalinya penyakit tersebut.

Lagi pula, virus AIDS mempunyai variasi yang penting dalam komposisi genetikanya sehingga sukar untuk memperkembangkan vaksin. Dan virus itu biasanya bermutasi, yaitu, berubah sifat. Misalnya, ada banyak jenis influenza dan virus-virus selesma. Jenis virus AIDS kedua sudah ditemukan di Afrika dan tempat-tempat lain. Vaksin yang berbeda mungkin diperlukan untuk setiap jenis.

Tetapi mengapa AIDS begitu meluas? Praktik-praktik apa yang terlibat sehingga mempercepat penyusupannya yang berbahaya ke dalam keluarga manusia?

[Kotak di hlm. 7]

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMUNGKINKAN TIMBULNYA AIDS

Menurut majalah kedokteran Inggris The Lancet, setiap tahun lebih dari 300 juta orang baru di seluruh dunia dijangkiti penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks, seperti gonorrhea, sifilis, herpes, dan klamidia. Ini dapat melemahkan tubuh sehingga lebih mudah dihinggapi virus AIDS. Penggunaan obat bius secara iseng atau tidak sah, juga melemahkan pertahanan tubuh terhadap AIDS.

Juga, di negara-negara yang sedang berkembang, kurangnya gizi karena kemiskinan dan kurangnya fasilitas perawatan kesehatan yang memadai tidak menguntungkan pembangunan daya tahan tubuh untuk melawan AIDS. Kesehatan ratusan juta orang di sana sudah kurang dari standar normal, sehingga mempermudah virus AIDS untuk menelan korban tambahan.

[Gambar di hlm. 7]

Sel-sel darah putih T dari sistem kekebalan tubuh biasanya menyerang pendatang-pendatang yang berbahaya

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan