PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ph hlm. 24-26
  • Akhir dari Semua Problem

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Akhir dari Semua Problem
  • Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Bahan Terkait
  • Janji-Janji yang Dapat Kita Percaya
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Allah yang Pengasih dan Adil
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Buku yang Luar Biasa
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Kedamaian dan Kebahagiaan Segera Datang!
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
Lihat Lebih Banyak
Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
ph hlm. 24-26

Akhir dari Semua Problem

Semua informasi yang Benny sampaikan tentang Yehuwa benar-benar mengesankan Chandra, tetapi ada sesuatu yang masih mengganggu pikirannya. Ia bertanya kepada Benny, ”Kalau Yehuwa itu memang Pribadi yang penuh kuasa dan pengasih, yang menciptakan segala sesuatu, mengapa ada begitu banyak kesusahan di bumi? Mengapa kita mempunyai begitu banyak problem?”

”Pertanyaanmu masuk akal, dan banyak orang juga bertanya-tanya tentang hal itu,” kata Benny. ”Kalau kita memikirkan sifat-sifat Allah Yehuwa, seharusnya jelas bahwa keadaan yang buruk dewasa ini pastilah bukan yang Ia inginkan bagi anak-anak-Nya di bumi. Maka, untuk mengerti mengapa keadaan bisa seperti ini, kita perlu memahami dulu apa sebenarnya maksud-tujuan Allah yang semula bagi bumi dan apa kelanjutannya.”

Lalu, Benny menjelaskan bagaimana perasaan Allah Yehuwa ketika Ia selesai menciptakan bumi dan isinya. Ini ayat yang dibacakan:

”Allah melihat segala sesuatu yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik.”​—Kejadian 1:31.

Karya ciptaan Yehuwa yang teramat menakjubkan adalah pasangan manusia pertama. Mereka dinamai Adam dan Hawa. Allah menciptakan mereka sempurna, sama seperti ciptaan-Nya yang lain, agar mereka dapat hidup selama-lamanya di bumi. Allah menaruh mereka di sebuah taman yang indah yang disebut Taman Eden. Di sana, mereka diberi segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup bahagia. Mereka tidak kekurangan apa pun. (Kejadian 2:8, 9) Selain itu, Yehuwa memerintahkan agar mereka mempunyai banyak anak, memenuhi bumi dan menaklukkannya. (Kejadian 1:28) Ini berarti bahwa akhirnya seluruh bumi akan menjadi satu Firdaus yang luas, dipenuhi keluarga manusia yang sempurna dan berbahagia. Alangkah menakjubkannya prospek itu!

Tetapi, mengapa kenyataannya berbeda sekarang? Benny memperlihatkan penjelasan yang sederhana dari Alkitab:

”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa.”​—Roma 5:12.

Sebagai Bapak yang pengasih, Allah Yehuwa memberi Adam dan Hawa peraturan-peraturan, atau standar-standar, tertentu sebagai pedoman bagi mereka agar dapat terus hidup dan mengurus firdaus. (Kejadian 2:15-17) Dan, sebagai Bapak yang bijaksana, Yehuwa tidak memaksa mereka melakukan apa yang Ia katakan; Ia membuka kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kasih kepada-Nya dengan memilih menjadi anak-anak-Nya yang taat. Seperti kita, Adam dan Hawa bebas memilih. Apa yang mereka lakukan?

Sayang sekali, Adam dan Hawa memilih untuk tidak mengikuti petunjuk Pencipta mereka dan berjalan menurut keinginan mereka sendiri. Dengan demikian, mereka berbuat dosa, yang berarti mereka tidak sempurna lagi. Tidak lama setelah itu, Adam dan Hawa mulai menjadi tua dan mati. Hal itu persis seperti yang Yehuwa katakan bakal terjadi apabila mereka tidak mengikuti standar-standar-Nya.​—Kejadian 2:17.

Karena kita semua keturunan Adam dan Hawa, kita mewarisi ketidaksempurnaan mereka, dan itulah sebabnya kita juga menjadi tua dan mati. Tetapi, Benny menenteramkan hati Chandra dengan menunjukkan bahwa maksud-tujuan Yehuwa bagi manusia tidak berubah. Sebagai Bapak yang pengasih, Yehuwa tetap ingin agar manusia menikmati kehidupan di bumi firdaus. Benny menunjukkan ayat Alkitab ini:

”Inilah firman Yehuwa, Pencipta langit, Dialah Allah yang benar, Pembentuk bumi dan Pembuatnya, Dialah yang mendirikannya dengan kokoh, yang tidak menciptakannya dengan percuma, yang membentuknya untuk didiami.”​—Yesaya 45:18.

Benny mengingatkan Chandra dan Novie tentang semua janji yang indah dalam Alkitab. Tidak akan ada lagi penyakit, rasa sakit, dan penderitaan; akan ada banyak makanan dan perumahan yang baik untuk semua orang, dan kematian tidak akan ada lagi. Semua berkat ini adalah bagian dari maksud-tujuan Allah yang semula bagi manusia dan tak dapat diubah​—kehidupan tanpa akhir di bumi firdaus. Benny memperlihatkan janji ini:

”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.”​—Mazmur 37:29.

Itulah yang Allah Yehuwa janjikan, dan hal itu akan menjadi kenyataan.

Kotak Tinjauan

● Apa maksud-tujuan Allah bagi manusia?​—Kejadian 1:28.

● Perintah apa yang Allah berikan kepada pasangan manusia pertama?​—Kejadian 2:15-17.

● Apa akibat ketidaktaatan Adam dan Hawa?​—Roma 5:12.

● Apa yang terjadi dengan maksud-tujuan Yehuwa yang semula bagi bumi dan manusia?​—Mazmur 37:29; Yesaya 45:18.

[Gambar di hlm. 26]

Maksud-tujuan Allah yang semula bagi bumi akan terwujud

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan