PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wcg bab 38 hlm. 170-hlm. 175
  • Mereka ”Memadamkan Kekuatan Api”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mereka ”Memadamkan Kekuatan Api”
  • Jadilah Sahabat Allah yang Berani
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Gali Lebih Dalam
  • Pikirkan Pelajarannya
  • Renungkan Lebih Dalam
  • Cari Tahu Lebih Banyak
  • Dia Tidak Mau Menjadi Najis
    Jadilah Sahabat Allah yang Berani
  • Andalkan Yehuwa Sewaktu Membuat Keputusan
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2023
  • Carilah Jawaban untuk Pertanyaan Berikut
    Daftar Acara Pertemuan Wilayah dengan Pengawas Wilayah 2025-2026
  • Carilah Jawaban untuk Pertanyaan Berikut
    Daftar Acara Pertemuan Wilayah dengan Wakil Cabang 2025-2026
Lihat Lebih Banyak
Jadilah Sahabat Allah yang Berani
wcg bab 38 hlm. 170-hlm. 175

38 TIGA PEMUDA IBRANI

Mereka ”Memadamkan Kekuatan Api”

Edisi Tercetak
Edisi Tercetak
Edisi Tercetak

HANANIA, Misyael, dan Azaria menghadapi ujian yang tak terduga. Mereka mungkin berharap Daniel, sahabat mereka yang sangat beriman, ada bersama mereka. Sayangnya dia tidak ada di situ. Dan sekarang, ketiga pemuda Ibrani ini, yang diberi nama Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego oleh orang Babilonia, berada dalam bahaya.

Kisahnya dimulai saat Raja Nebukhadnezar membuat sebuah patung emas raksasa. Tingginya sekitar 27 meter, setara dengan gedung sembilan lantai, dan tebalnya hampir 3 meter. Sang raja mau mengadakan upacara besar untuk meresmikan patungnya. Dia mewajibkan semua pejabat, termasuk ketiga pemuda itu, untuk hadir. Mereka pun datang sesuai perintah Raja.

Suasananya tiba-tiba menjadi hening saat seorang petugas menyampaikan pengumuman dari Raja: Pertama, akan ada musik yang dimainkan, kemungkinan besar untuk membangkitkan semangat hadirin. Lalu, semua yang hadir harus ”sujud menyembah patung” yang dibuat Raja. Apa yang akan dilakukan ketiga pemuda itu? Mereka tahu bahwa Yehuwa melarang penyembahan berhala.—Kel. 20:​4, 5.

Di depan banyak orang, mereka ditekan untuk sujud menyembah berhala dengan ancaman kematian

Suara musik pun terdengar, dan seluruh hadirin langsung sujud menyembah patung itu, kecuali tiga pemuda yang tetap berdiri. Semua mata pasti tertuju kepada mereka. Beberapa orang Khaldea menggunakan kesempatan ini untuk menuduh dan memfitnah ketiga pemuda itu, yang adalah orang Yahudi. Mereka melapor kepada Nebukhadnezar: ”Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego . . . tidak menghormati Tuanku. Mereka tidak menyembah dewa-dewa Tuan, dan mereka tidak mau sujud pada patung emas yang Tuan dirikan.” Raja pun menyuruh ketiga pemuda itu dibawa ke hadapannya. Dengan penuh amarah, dia bertanya apakah tuduhan itu benar. Sebelum mereka sempat menjawabnya, sang raja mengancam mereka. Dia mengatakan bahwa mereka akan diberi satu kesempatan lagi, dan kalau mereka tetap tidak mau sujud, mereka akan ”langsung dilempar ke ruang pembakaran yang bernyala-nyala”. Sang raja menegaskan bahwa tidak ada satu pun dewa yang akan bisa menyelamatkan mereka.

Hanania, Misyael, dan Azaria berdiri tegak di antara kerumunan orang yang sujud menyembah patung emas raksasa buatan Nebukhadnezar. Tiga penjaga yang bersenjata berjalan ke arah tiga pemuda itu.

Ancaman itu sama sekali tidak melemahkan tekad Hanania, Misyael, dan Azaria. Mereka menjawab bahwa kalaupun mereka harus dilempar ke ruang pembakaran, Allah mereka sanggup menyelamatkan mereka dari kematian yang mengerikan itu. Mereka menambahkan, ”Tapi kalaupun Dia tidak menyelamatkan kami, kami ingin Tuan tahu bahwa kami tidak akan menyembah dewa-dewa Tuan, atau sujud pada patung emas yang Tuan dirikan.” Nebukhadnezar pun murka. Dia memerintahkan agar ruang pembakaran itu dibuat tujuh kali lebih panas daripada biasanya, lalu dia menyuruh agar para pemuda itu diikat dan dilempar ke dalamnya. Ruang itu begitu panas sehingga orang-orang yang melemparkan para pemuda itu tewas terbakar!

Tiba-tiba, Nebukhadnezar melihat sesuatu yang membuatnya ketakutan. Ada empat orang di ruang pembakaran itu, bukan hanya tiga. Mereka berjalan-jalan di tengah api tapi tidak terbakar sama sekali! Sang raja juga berkata bahwa ”orang yang keempat itu kelihatan seperti dewa”. Nebukhadnezar pun mendekat sebisa mungkin ke ruang pembakaran itu dan memanggil Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego keluar.

Tiga pemuda Ibrani berdiri di tengah ruang pembakaran yang bernyala-nyala dan takjub melihat apa yang terjadi. Malaikat Yehuwa berdiri di depan mereka. Di luar ruang pembakaran, Nebukhadnezar dan para penjaga kaget melihat mereka.

Bayangkan betapa kaget dan herannya semua orang yang melihat ketiga pemuda itu keluar tanpa terluka sedikit pun! Mereka tadinya dalam keadaan terikat tapi sekarang tidak lagi. Tidak ada bekas terbakar di tubuh atau pakaian mereka, dan bau asap pun tidak ada! Raja Nebukhadnezar tercengang. Dia memuji ketiga pemuda itu karena sudah menaati Allah mereka. Dia berkata, ”Mereka percaya kepada-Nya dan melawan perintah Raja. Mereka rela mati daripada menyembah allah lain kecuali Allah mereka sendiri.”

Raja yang sombong itu akhirnya mengakui kehebatan Yehuwa. Dia menetapkan bahwa siapa pun di wilayah kekuasaannya yang menghina Yehuwa akan dihukum mati. Dia juga menaikkan pangkat ketiga pemuda itu. Tapi, Yehuwa memberikan kehormatan yang jauh lebih besar kepada mereka bertiga. Dia mengingat iman dan keberanian mereka. Ratusan tahun setelah peristiwa itu, Dia membimbing Rasul Paulus untuk menulis tentang orang-orang yang ”memadamkan kekuatan api” karena iman mereka yang luar biasa. Saat menulisnya, Paulus pasti teringat dengan Hanania, Misyael, dan Azaria, tiga pemuda yang sangat berani.

Baca kisahnya di:

  • Daniel 3:​1-30

  • Ibrani 11:​33, 34

Untuk dibahas:

Bagaimana Hanania, Misyael, dan Azaria bersikap berani?

Gali Lebih Dalam

  1. 1. Penemuan apa yang meneguhkan bahwa catatan di Daniel pasal 3 memang akurat? (w23.07 31) Gambar A

    © The Trustees of the British Museum. Licensed under CC BY-NC-SA 4.0. Source. Modifications: Box added.

    Gambar A: Sebuah batu bata yang dicap dengan nama Nebukhadnezar

  2. 2. Kemungkinan, apa arti nama-nama Babilonia yang diberikan kepada ketiga pemuda Ibrani? (dp 35 ¶14)

  3. 3. Apa yang menunjukkan bahwa Nebukhadnezar sangat religius? (dp 69 ¶3) Gambar B

    Raja Nebukhadnezar berdiri di ruang terbuka di atas atap dan melihat ke arah zigurat yang dia bangun.

    Gambar B: Nebukhadnezar membangun dan memperbaiki kuil-kuil berbagai dewa Babilonia

  4. 4. Kenapa ”orang-orang dari berbagai bangsa dan bahasa” mau menyembah patung buatan Nebukhadnezar, meskipun mereka mungkin menyembah dewa mereka sendiri? (Dan. 3:7; dp 73 ¶10)

Pikirkan Pelajarannya

  • Tiga pemuda Ibrani tetap setia kepada Yehuwa dalam hal makanan. Belakangan, mereka juga tetap setia saat nyawa mereka terancam. Dari sini, apa yang kita pelajari tentang pentingnya setia dalam hal-hal yang kelihatannya kecil? (Luk. 16:10) Gambar C

    Beberapa gambar: Tiga contoh situasi yang menunjukkan bagaimana kita bisa setia dalam hal-hal kecil. Gambar-gambar ini muncul lagi secara terpisah. Seorang saudari mencari pakaian yang sopan di toko online. Di sebelah laptopnya, ada majalah pakaian. Seorang saudara sampai di tempat kerjanya jam 7.29 pagi. Di dekatnya, ada dua karyawan yang sedang asyik melihat sesuatu di HP. Seorang saudari memasang sabuk pengaman sebelum menyetir mobil.

    Gambar C

  • Saat dianiaya, bagaimana kita bisa meniru sifat ketiga pemuda Ibrani yang disebutkan berikut ini? (Dan. 3:​16-18)

    • Rendah hati

    • Lembut

    • Setia

  • Bagaimana Saudara bisa meniru keberanian tiga pemuda ini?

Renungkan Lebih Dalam

  • Dari kisah ini, apa yang saya pelajari tentang Yehuwa?

  • Apa hubungan kisah ini dengan kehendak Yehuwa untuk mewujudkan Firdaus?

  • Apa yang mau saya tanyakan kepada Hanania, Misyael, dan Azaria setelah mereka dibangkitkan?

Cari Tahu Lebih Banyak

Saat diharapkan untuk menunjukkan semangat nasionalisme, bagaimana orang Kristen bisa bersikap hormat tapi tetap netral?

Tetap Netral di Hadapan Umum (4:25)

Bayangkan Saudara ada di kisah ini, dan temukan pelajaran lainnya.

”Diselamatkan dari Tanur Api!” (”Menggali Isi Alkitab” di jw.org)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan