”Hamba yang Setia” Memberikan ”Makanan pada Waktunya”
(Lanjutan artikel ’Apakah Saudara Menghargai ”Hamba yang Setia dan Bijaksana”?’ di Brosur No. 42)
SETELAH perang dunia pertama (dari 1914 sampai 1918), gereja-gereja Susunan Kristen memberikan dukungan mereka kepada Liga Bangsa-Bangsa dan mendesak orang-orang yang mengaku Kristen untuk mendukungnya. Sebaliknya, Siswa-Siswa Alkitab tidak pernah lalai untuk mengarahkan perhatian kepada Kerajaan Allah sebagai satu-satunya harapan umat manusia dan menyingkapkan Liga Bangsa-Bangsa sebagai usaha sementara dari manusia yang pasti akan gagal.
Sampai sekarang, gereja-gereja Susunan Kristen telah dipengaruhi oleh roh dunia ini, dan oleh materialismenya, pemikiran evolusi, kritik Alkitab dan filsafat-filsafat yang menyangkal kebenaran Alkitab. Banyak dari mereka telah menerima imoralitas dunia, zinah, gendak dan homoseks, yang menyebabkan perkawinan dan kehidupan keluarga yang berantakan, kejahatan remaja maupun orang dewasa, meluasnya penyakit kelamin serta bertambahnya kekerasan. Gereja-gereja terlibat dalam dunia ini, membenarkan kediktatoran di negeri-negeri tertentu dan secara aktif mendukung terorisme serta kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum di beberapa negeri lainnya.
BUKTI PEMBERIAN MAKANAN ROHANI YANG SEJATI
Sebaliknya, sidang seluas dunia dari Saksi-Saksi Yehuwa tetap setia kepada ajaran Alkitab. Mereka mengikuti kebersihan, patokan moral yang suci yang sesuai dengan hikmat dari atas. Saksi-Saksi menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap perkawinan dan kehidupan keluarga, memupuk buah-buah roh dan mempertahankan hubungan yang erat dengan Allah. (Galatia 5:22-26; Yakobus 3:17, 18) Dengan bantuan brosur ini dan bahan pelajaran Alkitab yang serupa mereka terus membangun iman dan pengetahuan saksama melalui pelajaran Alkitab pribadi dan dengan ikut ambil bagian dalam perhimpunan-perhimpunan sidang. Karena menaruh keyakinan sepenuhnya kepada kerajaan Allah, mereka mempertahankan sungguh-sungguh kenetralan dalam pertikaian-pertikaian dunia ini serta tunduk dengan sepatutnya kepada pemerintah ”yang di atas”, membayar kembali kepada ’Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah’.—Matius 22:21; Kisah 5:29; Roma 13:1-10.
MENGAPA ADA PENYESUAIAN-PENYESUAIAN DALAM PENGERTIAN?
Beberapa orang mungkin bertanya, ’Jika Saksi-Saksi Yehuwa memperoleh ”makanan pada waktunya”, mengapa pandangan mereka mengenai ajaran-ajaran tertentu berubah dari waktu ke waktu?’ Alkitab menjawab, ”Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” (Amsal 4:18) Sama seperti sidang di abad pertama hanya memiliki sebagian pengetahuan, demikian pula dengan ”hamba yang setia dan bijaksana” sekarang. Pengetahuan mengenai banyak masalah rohani hanya akan lengkap seraya maksud-tujuan Allah terlaksana sepenuhnya. (1 Korintus 13:9-12) ”Hamba” itu bukannya mendapat ilham ilahi, namun terus-menerus menyelidiki Alkitab dan secara hati-hati memeriksa dengan teliti peristiwa-peristiwa dunia, serta keadaan umat Allah, agar memahami penggenapan yang berlangsung terus dari nubuat Alkitab. Akibat keterbatasan manusia, kadang-kadang mungkin terdapat suatu pengertian yang tidak lengkap atau keliru mengenai beberapa masalah yang bisa saja memerlukan koreksi belakangan.
Tetapi tidak berarti bahwa ”hamba” itu harus menghindari penerbitan suatu penjelasan, sebelum diperoleh pengertian yang lengkap dan sempurna. Pada mulanya, para murid Kristus tidak tahu bahwa Kerajaan itu aan ada di surga, tetapi Yesus sadar bahwa pengetahuan mereka akan bertumbuh di bawah pengaruh roh suci dan karena itu ia tidak ragu-ragu menugaskan mereka untuk menjadi saksi-saksinya. (Kisah 1:6-8; Yohanes 14:25, 26) Sesungguhnya, salah satu sifat yang dikenal dari golongan ”hamba yang setia” ialah kewaspadaan rohaninya, disertai dengan respeknya yang sangat besar akan Firman Allah. (Matius 24:43, 44) Jika penyesuaian perlu dibuat, golongan cukup rendah hati dan suka diajar untuk mengakui hal itu serta membuat perubahan sedemikian rupa sebagai bukti dari kesetiaannya kepada Yehuwa dan firmanNya.
”SEGALA MILIKNYA”
Yesus berkata bahwa jika ia mendapati ”hamba” itu sedang memberikan ”orang-orangnya” ”makanan pada waktunya”, maka ia akan ”mengangkat” hamba tersebut ”menjadi pengawas segala miliknya”. (Matius 24:45-47) Tanggung jawab tambahan demikian, lebih luas dari pada menyediakan makanan rohani bagi para murid yang terurap. Ini akan mencakup pemberitaan hukuman Allah kepada bangsa-bangsa dan juga melayani sebagai alat Allah untuk menghimpunkan ”kumpulan besar” yang terdiri dari pria dan wanita dari segala bangsa ke dalam sidang. Dengan membawa serta ”domba-domba lain” ini dan menyediakan makanan rohani kepada mereka, harapan mereka untuk memperoleh hidup kekal di bumi akan menjadi lebih nyata.—Yesaya 2:1-4; Zakharia 8:23; Matius 25:31-46; Yohanes 10:16; Wahyu 7:9-17.
’HAMBA YANG JAHAT’
Di Matius 24:48-51 disebut mengenai ’hamba yang jahat’. Ini tidak memaksudkan bahwa ”hamba yang setia” menjadi tidak setia, sehingga ”orang-orangnya” tidak dipelihara lagi. Tetapi kemungkinan bahwa beberapa orang dari golongan ”hamba” itu akan kehilangan iman pada saat kembalinya sang Majikan. Dalam hati mereka berkata, ”Tuanku tidak datang-datang.” Mereka berhenti berjaga-jaga dan dengan demikian mulai berpikir untuk meninggalkan segenap batang tubuh kebenaran Kristen. Orang-orang ini bahkan bisa sampai menempuh haluan yang demikian jauh sehingga menyerang ”hamba-hamba lain”, rekan-rekan mereka dulu. Sekalipun tidak bekerja sama sebagai satu tubuh yang diorganisir, orang-orang yang jatuh seperti itu merupakan suatu golongan orang-orang yang tidak setia.a
BERSUKACITA BERSAMA HAMBA-HAMBA YEHUWA YANG MAKMUR
Sementara berbagai kelompok gereja Susunan Kristen terus mengalami kelaparan secara rohani, sidang saksi-saksi terurap dari Yehuwa di seluruh dunia dan rekan-rekan mereka, ”domba-domba lain”, tetap makmur secara rohani dan bersukacita. (Yesaya 65:13-16) Golongan ”hamba” ini tetap dikenal melalui kegiatannya menyediakan makanan rohani maupun dengan adanya sidang di seluruh dunia yang makmur secara rohani. Lagi pula, ”hamba” itu dikenal dari pandangan dan sikapnya yang sama seperti yang ada pada hamba-hamba Yehuwa yang setia di jaman sebelum Kekristenan maupun orang-orang Kristen pada abad permulaan.
Sikap-sikap dan pandangan-pandangan demikian mencakup: Percaya sepenuhnya kepada Yehuwa dan bergantung kepadaNya. (Amsal 3:5-7) Menerima sepenuhnya Alkitab sebagai kebenaran dan pembimbing terilham dari Allah bagi manusia. (Mazmur 119:160; Roma 15:4; 1 Tesalonika 2:13; 2 Timotius 3:16, 17; 2 Petrus 1:20, 21) Dengan rendah hati mengikuti jejak Yesus Kristus, bahkan menyangkal diri serta penuh sukacita menahan penganiayaan-penganiayaan. (1 Petrus 2:21; Matius 16:24) Sadar bahwa hamba-hamba Allah harus diajar, bukannya memiliki semangat ingin bebas, dan bahwa mereka mesti tetap memohon. (Mazmur 25:9; Matius 7:7) Mengakui bahwa umat Yehuwa harus mengerahkan usaha dengan sungguh-sungguh dalam dinasNya, pengabaran dan menjadikan murid-murid. (Lukas 13:24; Matius 24:14; 28:19, 20) Mencari dahulu kerajaan Allah dan kebesaranNya.—Matius 6:33, 34.
Hal-hal ini hanyalah beberapa dari pandangan-pandangan Alkitab yang menunjukkan kepada satu-satunya sidang yang benar dari umat Yehuwa dewasa ini. Tetapi hal-hal ini menjadi suatu dasar bagi semua pembaca untuk merasa tergerak sehingga membuat keputusan untuk bergabung secara aktif dengan salah satu dari sidang Saksi-Saksi Yehuwa. Saudara juga dianjurkan untuk terus mempelajari Alkitab bersama brosur ini dan penerbitan-penerbitan lain yang menyertainya, dengan membandingkan secara hati-hati apa yang saudara pelajari dengan Alkitab. (Kisah 17:11) Dengan cara ini, saudara dapat tetap makmur secara rohani karena adanya ”makanan pada waktunya” an dapt turut menikmati kebahagiaan ”hamba yang setia dan bijaksana” dalam mempersembahkan dinas suci yang diperkenan oleh Yehuwa.
[Catatan Kaki]
a Lihat God’s Kingdom of a Thousand Years Has Approached, hal. 357-362, par. 55-65.