PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w82_No46 hlm. 1-5
  • Hari Penghukuman Ilah-Ilah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Hari Penghukuman Ilah-Ilah
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 46)
  • Subjudul
  • TANGGUNG JAWAB ILAH-ILAH PALSU ATAS KEADAAN-KEADAAN
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 46)
w82_No46 hlm. 1-5

Hari Penghukuman Ilah-Ilah

”Siapakah Allah seperti Engkau?”—Mikha 7:18.

1. Walaupun adanya Yehuwa disangkal, apa yang kebanyakan orang percayai sebagai pribadi-pribadi cerdas adimanusiawi?

DEWASA INI semakin banyak orang mengatakan, ’Tidak ada Allah!’ Apapun alasan mereka untuk berkata demikian, Alkitab mengatakan, ”Orang bebal berkata dalam hatinya: ’Tidak ada Allah [Yehuwa, NW].’” (Mazmur 14:1) Walaupun banyak orang menyangkal adanya Yehuwa, sebagian besar umat manusia percaya kepada ilah-ilah yang tak terhitung jumlahnya. Di India saja orang-orang Hindu percaya kepada ratusan juta ilah.

2. Dewasa ini, pada waktu keilahian dari semua yang disebut ilah diragukan, siapa yang bertindak sebagai Hakim?

2 Alkitab mengakui bahwa ada banyak yang disebut ilah atau yang mencoba menjadikan diri sebagai ilah-ilah. Mazmur 82:1, 6 berkata, ”Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi: ’Aku sendiri telah berfirman: ”Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.”’” Juga, Mazmur 97:1, 7 berkata, ”TUHAN [Yehuwa] adalah Raja! . . . Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepadaNya.” Keilahian dari semua allah yang disembah oleh manusia sekarang mulai diragukan. Hari penghukuman bagi mereka telah tiba. Yehuwa yang menghakimi.

3. Pada abad kedelapan S.M., nama dari nabi Yahudi mana menjadi tantangan bagi semua ilah dari dunia ini, dan mengapa?

3 Pada abad kedelapan sebelum Masehi, ada seorang nabi yang namanya saja menjadi tantangan bagi semua ilah di dunia ini. Ia bernama Mikha, yang artinya ”Siapakah seperti Yah?” yakni, seperti Yehuwa.—Mikha 1:1; Yeremia 26:18.

4. Mikha dan kitab nubuatnya berkaitan dengan pertanyaan tantangan apa, kepada semua yang disebut ilah?

4 Dengan mempertentangkan dirinya dengan orang-orang dari bangsa-bangsa Kafir, nabi Mikha berbicara bagi dirinya dan bagi orang-orang lain yang setia seperti dia ketika ia berkata, ”Segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN [Yehuwa] Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.” (Mikha 4:5) Cocok sekali, sampai akhir dari kitab nubuatnya Mikha mengajukan pertanyaan yang menantang itu, ”Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milikNya sendiri?”—Mikha 7:18.

5. Menurut Mikha 1:2-4, di hadapan siapa Yehuwa menyingkapkan perkaraNya, dan berkenaan sengketa apa?

5 Masalah keilahian menyangkut seluruh dunia, dan Yehuwa menyingkapkan perkaraNya kepada masyarakat umum, terutama di hadapan orang-orang yang mengaku mewakili Dia di bumi. Fakta ini nyata sekali dalam kutipan dari kata-kataNya di Mikha 1:2-4, ”Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH [Yehuwa] menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari baitNya yang kudus. Sebab sesungguhnya, TUHAN [Yehuwa] keluar dari tempatNya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi. Luluhlah gunung-gunung di bawah kakiNya, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan.”

6. Dalam Mikha 1:12; 2:3, 4; 4:10, bagaimana Yehuwa menjelaskan arti dari kata-kata lambang yang menakutkan itu?

6 Dalam kesaksian selanjutnya, Yehuwa menjelaskan arti dari kata-kata lambang yang menakutkan itu dengan berkata,

”Malapetaka turun dari pada TUHAN [Yehuwa] sampai ke pintu gerbang Yerusalem.” (Mikha 1:12) ”Sebab itu beginilah firman TUHAN [Yehuwa]: ’Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu ratapan dan akan berkata: ”Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali [ditukarnya, Klinkert], dan tidak ada orang yang mengembalikannya!”’” (Mikha 2:3, 4) ”Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai puteri Sion, seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang . . . terpaksa engkau berjalan sampai Babel.”—Mikha 4:10.

7. Seraya kita membaca alasan-alasan yang Yehuwa nyatakan dalam mengambil tindakan yang demikian drastis, imbangan jaman modern apa yang harus kita ingat dan terutama sehubungan perkara-perkara jahat apa?

7 Seraya kita meninjau kembali alasan yang Yehuwa kemukakan dalam mengambil tindakan yang demikian drastis, marilah kita mengingat Susunan Kristen jaman modern, karena ia menjadi imbangan dari Israel yang tidak setia di jaman Mikha. Sementara Yehuwa lebih jauh memberi kesaksian di hadapan umum, Ia menerangkan, ”Semuanya ini terjadi karena pelanggaran Yakub, dan karena dosa kaum Israel.” Di antara dosa-dosa itu Yehuwa menyebut penyembahan di ”segala panggung” [Klinkert] sebaliknya dari pada di bait Yerusalem, dan penyembahan berhala mereka kepada ”segala patungnya”.—Mikha 1:5-7.

8, 9. (a) Menurut Mikha 2:1, 2; 3:1-3, bagaimana orang-orang Israel menindas rekan-rekan sebangsanya? (b) Untuk siapa Mikha melayani sebagai saksi yang kelihatan, dan dengan cara bagaimana?

8 Selain hal tersebut di atas, Yehuwa menyebut tentang ”orang-orang yang merancang kedurjanaan” dan ”yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya”. Ia menambahkan, ”[Mereka] melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya!” (Mikha 2:1, 2) ”Bukankah selayaknya kamu mengetahui keadilan, hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya; mereka memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit dari tubuhnya; mereka meremukkan tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti daging dalam kuali, seperti potongan-potongan daging di dalam belanga.”—Mikha 3:1-3.

9 Dengan kata-kata ini Yehuwa Tuhan Yang Berdaulat menjadi ”saksi” terhadap kerajaan Yehuda purba. NabiNya Mikha harus melayani sebagai saksiNya yang kelihatan, dan ini menuntut keberanian yang besar di pihaknya, ya, kekuatan rohani yang besar. Tetapi Mikha memenuhi syarat yang dituntut oleh dinas ini. Mengapa demikian? Ia mengatakan kepada kita dengan kata-kata ini, ”Aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN [Yehuwa], dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya.”—Mikha 3:8.

10. Cara bagaimana Israel memperlakukan Allah dengan tidak adil, dan sebagai teladan bagi kita, dalam hal apa Mikha bukan seorang yang lemah secara rohani?

10 Roh yang sama dari Yehuwa yang menguatkan Mikha untuk mengumumkan secara lisan berita penghukuman yang keras, juga menggerakkan dia untuk menulis berita tegas ini dari Allah yang benar. Mikha memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi palsu, para pengkhayal dan peramal pada jaman itu, jadi ia memiliki ”jawaban” Yehuwa untuk problem-problem nasional, yaitu ”pelanggaran” Yakub dan ”dosa” Israel. Secara pribadi Mikha memiliki perasaan keadilan, sehingga ia benar-benar menyadari bahwa bangsanya sendiri memperlakukan Allah dengan tidak adil, tanpa perasaan melanggar hukum Allah dan mengingkari perjanjian nasional mereka dengan Dia melalui perantara Musa. Sebagai teladan yang bagus bagi Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, Mikha bukan seorang yang lemah dalam hal agama, tetapi ia penuh dengan keperkasaan rohani untuk menunjuk dosa sebagai dosa!

TANGGUNG JAWAB ILAH-ILAH PALSU ATAS KEADAAN-KEADAAN

11. Siapa yang bertanggung jawab atas keadaan-keadaan moral dan agama yang buruk di Israel dulu dan sekarang dalam Susunan Kristen?

11 Yang bertanggung jawab atas keadaan-keadaan buruk dalam bangsa Israel purba, bukanlah Yehuwa yang berbala tentara. Ia juga tidak dapat dipersalahkan atas keadaan-keadaan moral dan agama yang buruk di dalam imbangan Israel dewasa ini, yaitu Susunan Kristen. Pribadi-pribadi yang bertanggung jawab di jaman Mikha, dan juga dewasa ini, adalah ”allah sistem ini”, Setan si Iblis, bersama dengan semua ilah hantu-hantunya yang bergabung dengan dia. (Matius 4:3, 4; 2 Korintus 4:4, NW) Selaras dengan ini ada tertulis, ”Segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya.” (Mikha 4:5) ”Ada apa yang disebut ’allah’, baik di sorga, maupun di bumi—dan memang benar ada banyak ’allah’ dan banyak ’tuhan’.” (1 Korintus 8:5) Kesempatan bagi semua allah palsu untuk melakukan pengrusakan sekehendak mereka telah habis.

12. Bagaimana Yehuwa sekarang akan menjalankan penghukuman secara nyata atas semua ilah palsu?

12 Tetapi sekarang, waktunya telah tiba bagi Yehuwa Allah Yang Mahakuasa untuk menghukum mereka semua dan untuk menghentikan semua bentuk ibadat mereka seperti kuil-kuil, imam-imam, berhala-berhala atau patung-patung ukiran dan upacara-upacara serta korban-korban. Maksud-tujuan Yehuwa yang tak dapat diubah untuk melaksanakan ini terhadap bangsa Israel purba menjadi suatu gambaran, Ia kemukakan kepada nabiNya Mikha, dengan berkata, ”Aku akan melenyapkan alat-alat sihir dari tanganmu, dan tukang-tukang peramal tidak akan ada lagi padamu. Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu berhalamu dari tengah-tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah kepada buatan tanganmu. Aku akan menyentakkan tiang-tiang berhalamu dari tengah-tengahmu dan akan memunahkan berhalamu; Aku akan membalas dendam dengan murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang tidak mau mendengarkan.”—Mikha 5:12-15.

13. Sejak kapan diadakan penelanjangan yang paling besar atas ilah-ilah palsu itu, dan mengapa Susunan Kristen tidak luput?

13 Selama 100 tahun terakhir telah dilakukan penelanjangan atas ilah-ilah palsu dunia ini, bahkan ilah-ilah palsu Susunan Kristen. Penelanjangan ini tak ada bandingnya dalam sejarah bangsa-bangsa sejak pembinasaan Yerusalem oleh orang-orang Babel pada tahun 607 S.M., atau kira-kira 109 tahun setelah nabi Mikha selesai menulis nubuatnya. Dalam hal ini termasuk ditelanjanginya ilah Susunan Kristen sendiri, yang disebut Tritunggal, yang tak dapat dijelaskan, terdiri dari tiga allah menjadi satu dan masing-masing allah ada pada waktu yang sama, setara dan sama kekal. Ilah tiga serangkai ini kadang-kadang digambarkan berupa tubuh manusia dengan tiga kepala atau satu kepala dengan tiga wajah. Penggunaan patung-patung buatan manusia dalam penyembahan agama dapat terlihat dengan jelas di kuil-kuil, katedral-katedral dan gereja-gereja Susunan Kristen.

14. (a) Siapa di atas bumi yang secara menyolok ikut ambil bagian dalam pekerjaan penelanjangan ini? (b) Kapan dan bagaimana golongan Mikha ini memakai untuk diri mereka nama ”saksi-saksi Yehuwa”, dengan demikian menerima kewajiban apa?

14 Selama masa penghukuman atas semua ilah palsu dunia ini, siapa yang melaksanakan pekerjaan penelanjangan ini? Orang-orang Kristen yang berbakti dan dibaptiskan yang telah diurapi dengan roh dari Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus. Sebagai kelompok atau golongan, orang-orang ini telah digambarkan sebelumnya oleh nabi Yehuwa, Mikha. Kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh Mikha telah dijalankan secara modern, khususnya sejak akhir Perang Dunia I pada tahun 1918 M. Pada waktu itu golongan Mikha dengan tegas melangkah maju ke panggung dunia sesudah perang, dan dengan menonjol bertindak sebagai saksi bagi Allah dari Mikha melawan sistem-sistem pemujaan berhala dari Susunan Kristen dan kekafiran. Atas dasar yang kuat golongan Mikha ini, ketika berkumpul di Columbus, Ohio, pada tahun 1931, menerima resolusi yang di dalamnya mereka menyatakan diri sebagai ”saksi-saksi Yehuwa” dan berjanji untuk menjalankan kewajiban sebagai saksi-saksiNya. Dengan mengikuti teladan ini, sidang-sidang dari orang-orang Kristen yang berbakti di seluruh dunia, yang mengaku diri sebagai ”Israel milik Allah”, bersatu padu menyetujui resolusi 1931 itu dan juga memakai nama yang berdasarkan Alkitab, ”saksi-saksi Yehuwa”. (Yesaya 43:10-12; Galatia 6:16) Walaupun ditantang oleh Susunan Kristen, nama itu tetap dipakai!

15. (a) Menurut pernyataan Yehuwa sendiri, siapakah saksiNya yang terbesar? (b) Jadi apa yang ingin dilakukan Setan atas saksi ini selama ia tinggal di bumi?

15 Orang-orang yang memakai nama baru itu mengakui bahwa Pemimpin mereka, Yesus Kristus, adalah saksi yang terbesar dari Yehuwa dahulu dan sekarang. Dalam kitab terakhir dari Alkitab, Wahyu yang disampaikan Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus yang dimuliakan kepada rasul Yohanes yang sudah lanjut usia, Putra tunggal Allah itu berkata tentang dirinya, ”Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.” (Wahyu 3:14) Sama seperti Bapanya, Yehuwa, Tuhan Yesus juga memberi kesaksian tentang keadaan-keadaan yang tercela di Israel pada jamannya, serupa dengan apa yang diuraikan oleh Mikha. Secara menonjol, Yesus adalah pribadi yang Yehuwa gunakan sekarang pada hari penghukuman atas semua ilah palsu. Maka, tidak heran bahwa Setan si Iblis, sebagai ”allah sistem ini”, ingin membinasakan Putra tunggal Allah selama ia tinggal di bumi. Kelahiran Putra Allah sebagai manusia tidak disia-siakan sebagai kesempatan yang cocok untuk melakukan hal ini. Pastilah dari nubuat Mikha 5:1, Setan si Iblis mengetahui di mana kelahiran itu akan terjadi.

16. Bagaimanakah Mikha 5:1 menunjukkan bahwa Mesias akan dilahirkan?

16 Mikha 5:1 berbunyi, ”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”

17. (a) Ayat-ayat yang berhubungan dengan Mikha 5:1 menunjukkan bahwa kelahiran yang dijanjikan itu akan terjadi setelah kejadian apa? (b) Setelah saat kelahiran itu tiba, di mana perawan Yahudi itu berada, dan bagaimana?

17 Selaras dengan apa yang ditunjukkan oleh ayat-ayat sebelum dan sesudah Mikha 5:1, nubuat ini akan digenapi setelah orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan selama 70 tahun di negeri Babel. (Perhatikan Mikha 1:16; 4:10.) Dan ini sebenarnya terjadi 535 tahun setelah orang-orang Yahudi yang dibebaskan menduduki kembali negeri Yehuda; di tempat itu kota kecil Betlehem didirikan lagi. Pada waktu yang tepat Yehuwa mengirim malaikatNya kepada perawan Yahudi dari garis keturunan Raja Daud untuk mengatakan bahwa ia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan itu, atau Kristus. Kemudian ketika waktu untuk melahirkan tiba, Maria berada di kota asalnya, Betlehem, untuk didaftarkan di sana sesuai dengan perintah Kaisar Agustus. Di sana, kira-kira pada pertengahan bulan Yahudi yang ketujuh Tisyri, atau kira-kira permulaan Oktober, putra sulung dari Maria lahir dan diberi nama Yesus, sebagaimana telah diperintahkan oleh malaikat. Setan si Iblis ternyata berminat akan kelahiran yang menakjubkan ini, karena penyembah-penyembahnya, yaitu, ahli-ahli nujum kafir, sangat berminat dalam soal ini. Tentang hal ini seorang ahli sejarah, rasul Matius, menulis,

18. Selaras dengan rencana jahatnya, bagaimana Setan menarik perhatian Raja Herodes dari Yudea kepada kelahiran Yesus?

18 ”Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, . . . Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: ’Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: ”Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.”’”—Matius 2:1-6.

19. Mengapa pembunuhan bayi-bayi di Betlehem yang diperintahkan oleh Raja Herodes tidak mencapai maksudnya?

19 Maka Raja Herodes mengirim ahli-ahli nujum itu ke Betlehem. Tetapi setelah para penafsir mimpi ini tidak kembali untuk melaporkan kepadanya tempat untuk menemui Yesus yang baru lahir itu, Raja Herodes mengutus tentara-tentaranya ke Betlehem untuk membunuh semua anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah. Tetapi Maria dan suaminya, Yusuf, telah diperingatkan sebelumnya dan meninggalkan Betlehem serta mengungsi ke Mesir untuk menyelamatkan Yesus yang masih kecil itu. Tidak diragukan lagi Raja Herodes yang cemburu dan haus kekuasaan itu dihasut oleh ilahnya, Setan si Iblis, Ular lambang yang kepalanya akan diremukkan oleh ”keturunan” dari ”perempuan” Allah. (Kejadian 3:15) Dengan demikian bukan saja usaha Raja Herodes yang gagal melainkan juga usaha dari penguasa yang tidak kelihatan dari semua ilah hantu.—Matius 2:7-18.

20. Oleh siapa Setan dan ilah-ilah hantunya layak dihukum, dan selama masa penghukuman ini, apa yang sudah dilakukan atas Setan dan malaikat-malaikatnya?

20 Supaya adil, Setan si Iblis dan semua ilah hantunya layak untuk dihukum oleh pribadi yang pernah mereka coba binasakan. Penghukuman ini telah berlangsung sejak akhir dari ”zaman bangsa-bangsa” pada tahun 1914, bangsa-bangsa yang ilahnya adalah Setan si Iblis. (Lukas 21:24; 2 Korintus 4:4) Selaras dengan ucapan Allah di Kejadian 3:15, nubuat Mikha 4:14 mengatakan, ”Dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel”, yaitu Yesus Kristus. Tetapi sekarang pada saat hari penghukuman atas semua ilah palsu dari bangsa-bangsa telah berlangsung, penghulu malaikat yang agung, Mikhael, yang namanya berarti ”Siapakah seperti Allah”, telah berperang melawan Setan si Iblis dan malaikat-malaikat hantunya dan telah mengusir mereka dari surga.

21. Selama masa perang di surga, apa yang terjadi di bumi, dan kapan Kristus akan memerintah seluruh umat manusia tanpa gangguan dari Setan dan ilah-ilah hantu lainnya?

21 Pada masa yang hampir bersamaan dengan perang di surga yang tidak kelihatan itu, perang dunia yang pertama dalam sejarah manusia berlangsung selama tahun 1914-1918. Karena Iblis dan semua ilah hantu lainnya yang sangat kecewa telah ditahan di daerah sekitar bumi kita yang kecil ini, maka masa ini benar-benar ”celaka bagi bumi dan laut”. (Wahyu 12:7-12) Hari penghukuman atas semua ilah palsu ini akan berlangsung terus hingga ’perang hari besar Allah Yang Mahakuasa’ di Harmagedon selesai dan Setan bersama semua ilah hantu lain dimasukkan ke dalam jurang yang dalam selama 1.000 tahun pemerintahan Kristus. (Wahyu 16:14-16; 20:1-3) Dengan demikian Penguasa dari Betlehem yang dimuliakan, Yesus Kristus, akan memerintah seluruh umat manusia tanpa gangguan dari semua ilah palsu dan akan mengajarkan kepada semua keluarga di atas bumi ibadat yang memberi kehidupan dari satu-satunya Allah yang hidup dan benar.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan