PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 1/7 hlm. 32
  • Ahas(Bagian I)

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ahas(Bagian I)
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 1/7 hlm. 32

Ahas

(Bagian I)

AHAS (Aʹhaz) [kependekan dari Yoahas, yang berarti ”Semoga Yehuwa Menangkap; Yehuwa telah Menangkap”].

1. Putra Raja Yotam dari Yehuda. Ahas mulai memerintah pada usia 20 tahun dan terus memerintah selama 16 tahun.​—2 Raj 16:2; 2 Taw 28:1.

Karena putra Ahas, Hizkia berumur 25 tahun ketika ia mulai memerintah, ini berarti bahwa Ahas berusia kurang dari 12 tahun ketika menjadi ayahnya. (2 Raj 18:1, 2) Pubertas pria biasanya antara usia 12 dan 15 tahun dalam iklim yang sedang, namun dalam iklim yang lebih panas pubertas ini mungkin dapat muncul lebih awal. Kebiasaan menikah juga bervariasi. Zeitschrift für Semitistik und verwandte Gebiete (diedit oleh E. Littmann, Leipzig, 1927, Jil. 5, hlm. 132) melaporkan bahwa perkawinan anak-anak sering terjadi di Tanah Perjanjian bahkan pada zaman modern. Disebutkan satu kasus mengenai dua orang bersaudara yang menikah pada usia 8 dan 12 tahun, istri dari anak yang lebih tua ikut bersekolah bersama suaminya. Akan tetapi, sebuah manuskrip Ibrani, Siria Peshitta, dan beberapa manuskrip Yunani Septuagint di 2 Tawarikh 28:1 menyatakan usia Ahas ”dua puluh lima tahun” sewaktu ia mulai memerintah.

Berapa pun usianya yang tepat, Ahas wafat pada usia yang masih sangat muda dan meninggalkan catatan tentang kejahatan yang konsisten. Meskipun Yesaya, Hosea, dan Mikha aktif bernubuat selama zaman Ahas, penyembahan berhala yang keji menandai masa pemerintahannya. Ia tidak hanya mengizinkannya di kalangan rakyat namun secara pribadi dan secara tetap tentu ikut juga dalam pengorbanan kafir, sampai mengorbankan putra(-putra)-nya sendiri dalam api di Lembah Hinom. (2 Raj 16:3, 4; 2 Taw 28:3, 4) Karena berpaling kepada ibadat palsu, masa pemerintahan Ahas ditimpa kesulitan yang bertubi-tubi. Siria dan kerajaan Israel utara bergabung untuk menyerang Yehuda dari Utara, orang-orang Edom menggunakan kesempatan untuk menyerang dari Tenggara, dan orang Filistin menyerbu dari Barat. Elat, pelabuhan yang penting di Teluk ’Aqaba musnah. Zikhri, seorang Efraim yang perkasa, membunuh seorang putra raja dan dua dari orang-orang kepercayaan Ahas selama kerajaan utara diserang yang mengakibatkan 120.000 orang dibantai di Yehuda dan kira-kira 200.000 orang Yudea ditawan. Hanya karena campur tangan nabi Oded, dan dengan dukungan beberapa pemimpin Efraim, para tawanan ini dibebaskan untuk kembali ke Yehuda.—2 Taw 28:5-15, 17-19; 2 Raj 16:5, 6; Yes 7:1.

’Hati yang gemetar’ dari Ahas seharusnya dikuatkan oleh pesan nabi Yesaya dari Allah yang meyakinkan dia bahwa Yehuwa tidak akan membiarkan Aram-Israel bersekutu untuk membinasakan Yehuda dan tidak akan membiarkan mereka menempatkan orang yang bukan keturunan Daud pada takhta itu. Namun, ketika diminta untuk memohon sebuah tanda dari Allah, Ahas, si penyembah berhala menjawab, ”Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai [Yehuwa].” (Yes 7:2-12) Meskipun demikian, dalam pesan tersebut dinubuatkan bahwa, sebagai suatu tanda, seorang perawan akan melahirkan seorang anak laki-laki, yaitu Imanuel (Allah Menyertai Kita), dan bahwa sebelum anak laki-laki itu bertumbuh, gabungan Aram-Israel akan berhenti mengancam Yehuda.—Yes 7:13-17; 8:5-8.

Sehubungan dengan masa ”enam puluh lima tahun” yang dinubuatkan Yesaya di Yesaya 7:8 tentang ”pecah”-nya Efraim, Commentary on the Whole Bible (oleh Jamieson, Fausset, dan Brown) menyatakan, ”Suatu deportasi terhadap Israel terjadi dalam satu atau dua tahun dari saat ini [saat nubuat Yesaya], di bawah Tiglat Pileser (2 Raj 15. 29). Yang lain pada pemerintahan Hosea, di bawah Salmaneser (2 Raj 17. 1-6), kira-kira dua puluh tahun setelahnya. Namun Esar-Hadon adalah orang terakhir yang ’mencerai-beraikan’ bangsa Israel sama sekali sehingga bukan lagi ’suatu bangsa’, dan yang menjajah Samaria beserta orang-orang asing, dan yang mempengaruhi Manasye, raja Yehuda pada tahun kedua puluh dua pemerintahannya, enam puluh lima tahun dari saat nubuat ini dikeluarkan (bandingkan Ezra 4. 2, 3, 10, dengan 2 Raja 17. 24; 2 Tawarikh 33. 11).”—Cuplikan dari Insight on the Scriptures.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan