PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 15/7 hlm. 3
  • Dalam Pencarian akan Tatanan Dunia Baru

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dalam Pencarian akan Tatanan Dunia Baru
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bukan Suatu Pencarian yang Bebas Rintangan
  • Rencana-Rencana Manusia untuk Perdamaian Internasional
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Umat Manusia Mendambakan Suatu Dunia Baru
    Sedarlah!—1992
  • ”Tatanan Dunia Baru”−Dimulai dengan Permulaan yang Labil
    Sedarlah!—1996
  • Dunia Baru—Apakah Benar-Benar Akan Datang?
    Sedarlah!—1993
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 15/7 hlm. 3

Dalam Pencarian akan Tatanan Dunia Baru

”TIDAK ada peta yang menuntun kita ke tempat yang akan kita tuju, ke dunia baru buatan kita sendiri. Seraya dunia menengok ke belakang ke sembilan dasawarsa yang penuh peperangan, perselisihan, kecurigaan, marilah kita juga menatap ke depan​—ke suatu abad baru, dan suatu milenium baru, yang penuh dengan perdamaian, kebebasan dan kemakmuran.”

Presiden A.S. George Bush mengucapkan kata-kata tersebut pada tanggal 1 Januari 1990. Dalam suatu pesan yang serupa, presiden Soviet Mikhail Gorbachev kemudian mengusulkan kerja sama pada tahun 1990-an untuk menghapuskan ”dunia dari rasa takut dan curiga, dari senjata-senjata yang tidak perlu, dari konsep politik dan doktrin militer yang ketinggalan zaman, dan rintangan-rintangan buatan antar bangsa dan negara”. Demikian laporan Mainichi Daily News dari Jepang tanggal 3 Januari 1990.

Jelaslah, harapan semakin besar. Harapannya tetap demikian satu tahun kemudian. Dalam pidato kenegaraan pada tanggal 29 Januari 1991, Presiden Bush menyinggung soal peperangan di Teluk Persia dan berkata, ”Apa yang sedang dipertaruhkan lebih dari sekadar sebuah negara kecil [Kuwait], ini suatu gagasan besar​—suatu orde atau tatanan dunia baru tempat berbagai macam bangsa dipersatukan untuk alasan yang sama yaitu mencapai aspirasi universal umat manusia: perdamaian dan keamanan, kebebasan dan berlakunya hukum.”

Bukan Suatu Pencarian yang Bebas Rintangan

Banyak problem menghalangi manusia dalam pencariannya akan tatanan dunia baru. Konflik-konflik bersenjata dengan pasti merintangi jalan. Sehubungan dengan permusuhan yang pada waktu itu sedang berlangsung di Irak dan Kuwait, majalah Time tanggal 28 Januari 1991, mengatakan, ”Sewaktu bom-bom berjatuhan dan peluru-peluru kendali beterbangan, harapan akan suatu tatanan dunia baru membuka jalan kepada kekacauan yang sudah umum.” Majalah itu menambahkan, ”Hendaknya tidak seorang pun boleh berilusi bahwa tatanan dunia baru yang banyak dibualkan itu sudah terwujud atau bahkan sudah dekat.”

Kerja sama internasional tidak pernah tercapai, dan hal ini menghalangi upaya manusia untuk mendirikan suatu tatanan dunia baru. Dalam sebuah laporan yang terbit dalam publikasi The World & I (Januari 1991), para sarjana menyelidiki ”kebijaksanaan luar negeri yang bermunculan di negara-negara adidaya dan kemungkinan pengaruhnya pada tatanan dunia baru”. Sang redaktur menyimpulkan, ”Sejarah mendukung bahwa garis antara perang dan perdamaian merupakan sesuatu yang baik untuk saat-saat yang paling baik. Kerja sama internasional, terutama antara kuasa-kuasa utama, penting sekali untuk transisi yang sukses dari Perang Dingin ke suatu tatanan dunia baru.”

Problem-problem lingkungan juga merintangi jalan menuju tatanan dunia baru yang diimpikan banyak orang. Dalam State of the World 1991 (sebuah laporan Lembaga Pengamat Dunia), Lester R. Brown berkata, ”Tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti akan seperti apa tatanan baru itu. Namun jika kita ingin membentuk suatu masa depan yang memberi harapan bagi generasi berikutnya, maka upaya besar yang dituntut untuk membalikkan kemerosotan lingkungan planet ini harus mendominasi urusan-urusan dunia selama beberapa dasawarsa yang akan datang.” Laporan itu mencatat bahwa polusi udara telah ”mencapai tingkat yang mengancam kesehatan di ratusan kota dan tingkat yang merusak panen di banyak negara”. Laporan itu menambahkan, ”Seraya jumlah manusia yang mendiami planet ini bertambah, jumlah spesies tumbuhan dan binatang berkurang. Perusakan habitat dan polusi mengurangi keragaman biologi di bumi. Meningkatnya suhu udara dan penipisan lapisan ozon dapat menambah kerugian.”

Maka jelaslah, pencarian manusia akan suatu tatanan dunia baru penuh dengan problem-problem. Apakah pencarian ini akan terbukti sukses? Dapatkah dikatakan bahwa suatu dunia baru sudah dekat? Jika demikian, bagaimana ini akan diwujudkan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan