Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
6-12 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 17-18
”Nyatakan Rasa Terima Kasih”
(Lukas 17:11-14) Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus melewati perbatasan Samaria dan Galilea. 12 Ketika dia masuk ke sebuah desa, sepuluh pria yang menderita kusta melihat dia dari jauh. Mereka berdiri 13 dan berseru, ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” 14 Sewaktu melihat mereka, Yesus berkata, ”Pergilah, perlihatkan diri kalian kepada para imam.” Lalu sementara mereka berjalan ke sana, mereka menjadi tidak najis lagi.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 17:12, 14
sepuluh pria yang menderita kusta: Pada zaman Alkitab, penderita kusta tampaknya tinggal bersama dalam kelompok sehingga mereka bisa saling menolong. (2Raj 7:3-5) Hukum Allah mengharuskan mereka untuk tinggal terpisah dari orang-orang lain. Kalau ada orang yang mendekat, mereka harus memberi peringatan dengan berteriak, ”Najis! Najis!” (Im 13:45, 46) Maka, ketika para penderita kusta itu melihat Yesus, mereka tetap berdiri di kejauhan sesuai dengan Hukum Musa.—Lihat keterangan tambahan untuk Mat 8:2 dan Daftar Istilah Alkitab, ”Kusta”.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mat 8:2
penderita kusta: Apa yang dianggap sebagai penyakit kusta pada zaman Alkitab tidak hanya memaksudkan penyakit kusta yang ada sekarang. Istilah penderita kusta berlaku bagi orang yang menderita segala jenis penyakit kulit yang parah. Orang yang dinyatakan menderita kusta akan diasingkan dari masyarakat sampai dia sembuh.—Im 13:2, ctk., 45, 46.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 17:12, 14
perlihatkan diri kalian kepada para imam: Waktu Yesus Kristus ada di bumi, Hukum Musa dan keimaman Harun masih berlaku. Karena itu, Yesus menyuruh para penderita kusta yang dia sembuhkan untuk pergi kepada imam. (Mat 8:4; Mrk 1:44) Sesuai dengan Hukum Musa, seorang imam harus memastikan bahwa penderita kusta itu sudah sembuh. Lalu, orang itu harus pergi ke bait dan membawa persembahan, yaitu dua burung yang masih hidup dan tidak haram, kayu aras, kain merah, dan tanaman hisop.—Im 14:2-32.
(Lukas 17:15, 16) Salah satu dari mereka, ketika sadar bahwa dirinya sembuh, kembali sambil berseru memuliakan Allah. 16 Dia sujud di kaki Yesus dan berterima kasih kepadanya. Dia orang Samaria.
(Lukas 17:17, 18) Yesus berkata, ”Yang disembuhkan ada sepuluh orang, kan? Tapi mana yang sembilan lagi? 18 Kenapa mereka tidak kembali untuk memuliakan Allah, dan hanya orang dari bangsa lain ini yang melakukannya?”
Mengapa Menyatakan Penghargaan?
Apakah Yesus mengabaikan kelalaian penderita kusta lainnya dalam mengungkapkan penghargaan? Catatan itu melanjutkan, ”Sebagai tanggapan Yesus mengatakan, ’Kesepuluh orang itu ditahirkan, bukan? Lalu, di manakah yang sembilan orang lainnya? Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah kecuali pria dari bangsa lain ini?’”—Lukas 17:17, 18.
Sembilan penderita kusta lainnya bukan orang yang fasik. Awalnya, mereka secara terbuka menyatakan iman kepada Yesus dan bersedia menaati instruksinya, yaitu pergi ke Yerusalem untuk memperlihatkan diri kepada imam. Namun, meskipun mereka tentu memiliki penghargaan yang dalam akan tindakan Yesus yang baik hati, mereka lalai menyatakan penghargaan itu kepadanya. Sikap mereka mengecewakan Kristus. Bagaimana dengan kita? Apabila seseorang berbuat baik kepada kita, apakah kita segera berterima kasih dan menunjukkan penghargaan dengan mengirimkan kartu ucapan atau dengan cara-cara lainnya?
Menggali Permata Rohani
(Lukas 17:7-10) ”Katakanlah kalian punya budak yang membajak ladang atau menjaga ternak. Saat dia pulang, apa kalian akan berkata, ’Cepat ke sini dan makan di meja’? 8 Sebaliknya, kalian pasti berkata, ’Siapkan makan malam saya. Pakai celemekmu dan layani saya sampai saya selesai makan dan minum. Setelah itu, kamu boleh makan dan minum.’ 9 Kalian tidak akan berterima kasih kepada budak itu karena itu memang sudah tugasnya. 10 Jadi, kalau kalian sudah lakukan semua yang ditugaskan, katakan, ’Kami budak yang tidak berguna. Kami hanya melakukan tugas kami.’”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 17:10
tidak berguna: Dalam perumpamaan ini, Yesus tidak memaksudkan bahwa budak itu, atau murid-muridnya, harus menganggap diri tidak berguna. Menurut konteksnya, ”tidak berguna” memaksudkan bahwa budak-budak itu akan tahu diri, tidak merasa layak dipuji. Ada pakar yang menganggap kata ”tidak berguna” di ayat ini adalah pernyataan yang dibesar-besarkan, yang artinya ”kami hanyalah budak yang tidak layak mendapat perlakuan istimewa”.
(Lukas 18:8) Aku memberi tahu kalian, Allah pasti akan menegakkan keadilan bagi mereka dengan cepat. Tapi ketika Putra manusia datang, apa dia akan menemukan iman seperti itu di bumi?”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 18:8
iman seperti itu: Atau ”iman ini”. Dalam bahasa Yunani, kata ”iman” di ayat ini diberi kata sandang. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak memaksudkan iman secara umum, tapi iman jenis tertentu, seperti yang dimiliki janda dalam perumpamaan itu. (Luk 18:1-8) Ini mencakup iman bahwa doa bisa sangat bermanfaat dan iman bahwa Yehuwa akan memberikan keadilan kepada orang-orang pilihan-Nya. Yesus sengaja tidak menjawab pertanyaan itu supaya murid-muridnya memikirkan mutu iman mereka sendiri. Perumpamaan Yesus tentang doa dan iman memang cocok karena dia baru saja menjelaskan ujian yang akan dihadapi murid-muridnya.—Luk 17:22-37.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 18:24-43) Yesus memandang dia dan berkata, ”Betapa susahnya bagi orang yang banyak uang untuk masuk ke Kerajaan Allah! 25 Sebenarnya, lebih gampang unta masuk ke lubang jarum jahit daripada orang kaya masuk ke Kerajaan Allah.” 26 Orang-orang yang mendengarnya berkata, ”Jadi siapa yang bisa selamat?” 27 Yesus menjawab, ”Hal yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah.” 28 Tapi Petrus berkata, ”Kami sudah meninggalkan harta kami dan mengikutimu.” 29 Yesus berkata kepada mereka, ”Sesungguhnya kukatakan, siapa pun yang sudah meninggalkan rumahnya atau istrinya atau kakaknya atau adiknya atau orang tuanya atau anaknya demi Kerajaan Allah 30 akan mendapat berkali-kali lebih banyak di zaman sekarang. Dan di zaman yang akan datang, dia akan mendapat kehidupan abadi.” 31 Lalu dia mengajak ke-12 rasulnya berjalan terpisah dari yang lain dan berkata kepada mereka, ”Kita akan pergi ke Yerusalem, dan semua yang ditulis para nabi tentang Putra manusia akan terjadi. 32 Contohnya, dia akan diserahkan kepada orang-orang dari bangsa lain dan akan diejek, dihina, dan diludahi. 33 Mereka akan mencambuki dia, lalu membunuhnya, tapi pada hari ketiga dia akan bangkit.” 34 Meski begitu, para rasul tidak memahami semua itu karena makna kata-kata itu disembunyikan dari mereka. 35 Sewaktu Yesus hampir sampai di Yerikho, ada pria buta yang duduk mengemis di pinggir jalan. 36 Karena mendengar suara banyak orang lewat, dia bertanya apa yang terjadi. 37 Mereka memberi tahu dia, ”Yesus orang Nazaret itu sedang lewat!” 38 Maka dia berseru, ”Yesus Putra Daud, kasihanilah saya!” 39 Mereka yang berjalan di depan mulai memarahi dia dan menyuruhnya diam, tapi dia malah berteriak dengan semakin keras, ”Putra Daud, kasihanilah saya!” 40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh agar orang itu dibawa kepadanya. Setelah dia mendekat, Yesus bertanya, 41 ”Apa yang kamu ingin saya lakukan untukmu?” Dia berkata, ”Tuan, buatlah saya bisa melihat.” 42 Maka Yesus berkata, ”Kamu bisa melihat. Imanmu sudah membuat kamu sembuh.” 43 Saat itu juga, dia bisa melihat. Lalu dia mulai mengikuti Yesus dan memuliakan Allah. Semua orang yang melihat itu pun memuji Allah.
13-19 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 19-20
”Belajar dari Perumpamaan tentang Sepuluh Mina”
(Lukas 19:12, 13) Dia berkata, ”Seorang bangsawan pergi ke negeri yang jauh untuk menjadi raja, dan setelah itu dia akan kembali. 13 Sebelum berangkat, dia memanggil sepuluh budaknya, memberi mereka sepuluh mina, dan berkata, ’Pakai uang ini untuk berbisnis sampai saya pulang.’
Perumpamaan tentang Sepuluh Mina
Dia berkata, ”Seorang bangsawan pergi ke negeri yang jauh untuk menjadi raja, dan setelah itu dia akan kembali.” (Lukas 19:12) Perjalanan itu pasti membutuhkan waktu. Siapa bangsawan yang pergi ke negeri yang jauh itu? Dia adalah Yesus yang pergi ke surga dan dijadikan Raja oleh Bapaknya.
Sebelum bangsawan itu pergi, dia memanggil sepuluh budaknya dan memberi mereka masing-masing satu mina. Dia berkata, ”Pakai uang ini untuk berbisnis sampai saya pulang.” (Lukas 19:13) Satu mina sama dengan upah seorang pekerja di ladang selama lebih dari tiga bulan.
Para murid mungkin mengerti bahwa merekalah sepuluh budak itu, karena Yesus pernah menyebut mereka sebagai pemanen dalam perumpamaan sebelumnya. (Matius 9:35-38) Panen yang harus mereka kumpulkan adalah orang-orang yang juga akan memerintah di Kerajaan Allah. Para murid menggunakan waktu, tenaga, dan harta mereka untuk melakukan tugas itu.
(Lukas 19:16-19) Lalu datanglah budak yang pertama. Budak itu berkata, ’Tuan, dengan satu mina Tuan, saya dapat untung sepuluh mina.’ 17 Maka dia berkata kepada budaknya, ’Bagus. Kamu budak yang baik! Karena kamu setia dalam hal yang sangat kecil, kamu akan berkuasa atas sepuluh kota.’ 18 Lalu datanglah budak yang kedua. Budak itu berkata, ’Tuan, dengan satu mina Tuan, saya dapat untung lima mina.’ 19 Dia juga berkata kepada budak ini, ’Kamu akan berkuasa atas lima kota.’
Perumpamaan tentang Sepuluh Mina
Para murid harus menggunakan seluruh sumber daya mereka untuk membuat murid, seperti budak-budak yang rajin itu. Dengan begitu, Yesus pasti senang dan akan mengupahi mereka. Tentu saja, keadaan setiap murid Yesus berbeda-beda, begitu juga dengan kesempatan dan kesanggupan mereka. Namun, jika mereka dengan setia berupaya membuat murid, Yesus yang sudah ”menjadi raja” akan menghargai dan memberkati mereka.—Matius 28:19, 20.
(Lukas 19:20-24) Tapi datanglah budak yang lain dan berkata, ’Tuan, ini uang mina Tuan. Saya menyimpannya dalam kain. 21 Begini, saya takut pada Tuan karena Tuan itu orang yang jahat. Tuan mengambil uang yang tidak Tuan tabung, dan Tuan memanen apa yang tidak Tuan tanam.’ 22 Dia berkata kepada budak itu, ’Budak yang jahat! Saya akan menghakimi kamu menurut kata-katamu sendiri. Kamu sudah tahu saya orang jahat, yang mengambil uang yang tidak saya tabung dan memanen apa yang tidak saya tanam. 23 Jadi, kenapa kamu tidak taruh uang saya di bank? Jadi waktu saya pulang, saya bisa ambil uang itu dengan bunganya.’ 24 ”Kemudian, dia berkata kepada orang-orang yang berdiri di situ, ’Ambil uang mina itu dari dia dan berikan kepada budak yang punya sepuluh mina.’
Perumpamaan tentang Sepuluh Mina
Budak itu rugi karena tidak bekerja untuk menambah kekayaan majikannya. Jadi, para rasul bisa menyimpulkan bahwa kalau mereka tidak rajin, mereka tidak bisa memerintah bersama Yesus dalam Kerajaan Allah yang mereka nantikan.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 19:43) Pada saatnya nanti, musuh-musuhmu akan membuat benteng dari kayu-kayu tajam di sekelilingmu. Mereka akan mengepungmu dan menekanmu dari segala arah.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 19:43
benteng dari kayu-kayu tajam: Atau ”pagar yang terbuat dari tiang-tiang kayu runcing.” Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata Yunani kharax hanya ada di ayat ini. Arti kata ini adalah ”tongkat atau tonggak runcing yang digunakan untuk memagari suatu daerah; sebuah tiang” dan juga ”basis militer yang dikelilingi tiang-tiang; pagar kayu-kayu runcing”. Kata-kata Yesus menjadi kenyataan pada 70 M ketika pasukan Romawi, yang dipimpin oleh Titus, membuat pagar dari kayu-kayu tajam untuk mengepung Yerusalem. Tujuan Titus mendirikan pagar ini: (1) agar orang Yahudi tidak bisa melarikan diri, (2) agar mereka menyerah, dan (3) agar penduduk Yerusalem kelaparan dan akhirnya takluk. Untuk mendapatkan bahan baku pagar itu, pasukan Romawi menebang semua pohon yang ada di desa-desa di sekitar kota itu.
(Lukas 20:38) Dia adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Di mata-Nya, mereka semua hidup.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 20:38
di mata-Nya, mereka semua hidup: Atau ”dalam pandangan-Nya mereka semua hidup”. Alkitab menunjukkan bahwa orang yang masih hidup tapi jauh dari Allah sebenarnya mati dalam pandangan-Nya. (Ef 2:1; 1Tim 5:6) Sebaliknya, hamba-hamba-Nya yang Dia perkenan namun sudah meninggal masih hidup dalam pandangan-Nya. Dia akan membangkitkan mereka, dan itu pasti terjadi.—Rm 4:16, 17.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 19:11-27) Sementara murid-muridnya mendengarkan itu, Yesus menceritakan satu lagi perumpamaan. Sebab dia sudah dekat Yerusalem, dan mereka menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera terlihat jelas begitu dia sampai di sana. 12 Dia berkata, ”Seorang bangsawan pergi ke negeri yang jauh untuk menjadi raja, dan setelah itu dia akan kembali. 13 Sebelum berangkat, dia memanggil sepuluh budaknya, memberi mereka sepuluh mina, dan berkata, ’Pakai uang ini untuk berbisnis sampai saya pulang.’ 14 Tapi, penduduk negeri itu membenci dia. Mereka mengirim sekelompok utusan untuk berkata kepadanya, ’Kami tidak mau kamu jadi raja kami.’ 15 ”Setelah menjadi raja, dia akhirnya pulang. Lalu, dia memanggil budak-budak yang telah diberinya uang. Dia ingin tahu berapa hasil bisnis mereka masing-masing. 16 Lalu datanglah budak yang pertama. Budak itu berkata, ’Tuan, dengan satu mina Tuan, saya dapat untung sepuluh mina.’ 17 Maka dia berkata kepada budaknya, ’Bagus. Kamu budak yang baik! Karena kamu setia dalam hal yang sangat kecil, kamu akan berkuasa atas sepuluh kota.’ 18 Lalu datanglah budak yang kedua. Budak itu berkata, ’Tuan, dengan satu mina Tuan, saya dapat untung lima mina.’ 19 Dia juga berkata kepada budak ini, ’Kamu akan berkuasa atas lima kota.’ 20 Tapi datanglah budak yang lain dan berkata, ’Tuan, ini uang mina Tuan. Saya menyimpannya dalam kain. 21 Begini, saya takut pada Tuan karena Tuan itu orang yang jahat. Tuan mengambil uang yang tidak Tuan tabung, dan Tuan memanen apa yang tidak Tuan tanam.’ 22 Dia berkata kepada budak itu, ’Budak yang jahat! Saya akan menghakimi kamu menurut kata-katamu sendiri. Kamu sudah tahu saya orang jahat, yang mengambil uang yang tidak saya tabung dan memanen apa yang tidak saya tanam. 23 Jadi, kenapa kamu tidak taruh uang saya di bank? Jadi waktu saya pulang, saya bisa ambil uang itu dengan bunganya.’ 24 ”Kemudian, dia berkata kepada orang-orang yang berdiri di situ, ’Ambil uang mina itu dari dia dan berikan kepada budak yang punya sepuluh mina.’ 25 Tapi mereka berkata, ’Tuan, dia sudah punya sepuluh mina!’ 26 Dia menjawab, ’Saya memberi tahu kalian, setiap orang yang memiliki akan diberi lebih banyak, tapi mengenai setiap orang yang tidak memiliki, bahkan apa yang dia miliki akan diambil darinya. 27 Sekarang, bawa musuh-musuh saya ke sini, yang tidak mau saya jadi raja mereka. Bunuh mereka di depan saya.’”
20-26 AGUSTUS
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 21-22
”Kalian Akan Segera Dibebaskan”
(Lukas 21:25) ”Juga, akan ada tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang. Di bumi, bangsa-bangsa akan sangat menderita, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan karena deru laut yang bergelora.
Kerajaan Allah Menyingkirkan Musuhnya
9 Tanda-tanda langit. Yesus menubuatkan, ”Matahari akan digelapkan, dan bulan tidak akan memberikan cahayanya, dan bintang-bintang akan jatuh dari langit.” Para pemimpin agama tidak lagi dipandang sebagai penerang, sumber bimbingan. Apakah Yesus juga memaksudkan tanda-tanda adikodrati di langit? Barangkali. (Yes. 13:9-11; Yl. 2:1, 30, 31) Bagaimana reaksi orang-orang atas apa yang akan mereka lihat? Mereka akan ”sangat menderita” karena ”tidak tahu jalan keluarnya”. (Luk. 21:25; Zef. 1:17) Ya, musuh-musuh Kerajaan Allah, dari ’raja hingga budak’, akan ”pingsan karena takut dan karena mengantisipasi perkara-perkara yang menimpa bumi” dan akan lari untuk bersembunyi. Tetapi, mereka tidak akan menemukan tempat yang aman untuk lari dari murka Raja kita.—Luk. 21:26; 23:30; Pny. 6:15-17.
(Lukas 21:26) Orang akan pingsan karena ketakutan dan karena membayangkan apa yang akan menimpa bumi, sebab kuasa-kuasa langit akan terguncang.
(Lukas 21:27, 28) Kemudian, mereka akan melihat Putra manusia datang dalam awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. 28 Tapi sewaktu hal-hal itu mulai terjadi, berdirilah dengan tegak dan angkat kepala kalian, karena kalian akan segera dibebaskan.”
Teruslah Perkuat ”Kasih Persaudaraan”!
17 ’Tabahlah.’ (Baca Ibrani 13:6.) Karena percaya kepada Yehuwa, kita tabah menghadapi cobaan yang sulit. Ketabahan menghasilkan sikap yang positif. Kalau kita bersikap positif, kita bisa menunjukkan kasih persaudaraan dengan menguatkan dan menghibur saudara-saudari kita. (1 Tes. 5:14, 15) Bahkan selama kesengsaraan besar, kita bisa tabah karena pembebasan kita sudah dekat.—Luk. 21:25-28.
”Pembebasanmu Sudah Dekat”!
13 Bagaimana reaksi golongan kambing ketika sadar bahwa mereka akan dimusnahkan? Mereka ”memukul diri sambil meratap”. (Mat. 24:30) Namun, bagaimana dengan kaum terurap dan para pendukung mereka? Mereka akan melakukan apa yang Yesus katakan, ”Apabila hal-hal ini mulai terjadi, tegakkanlah dirimu dan angkatlah kepalamu, karena pembebasanmu sudah dekat.”—Luk. 21:28.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 21:33) Langit dan bumi akan lenyap, tapi kata-kataku akan tetap ada selamanya.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 21:33
Langit dan bumi akan lenyap: Ayat-ayat lain mengatakan bahwa langit dan bumi akan tetap ada untuk selamanya. (Kej 9:16; Mz 104:5; Pkh 1:4) Jadi, kata-kata Yesus di sini bisa dianggap sebagai pernyataan yang dibesar-besarkan. Artinya, kalau pun langit dan bumi benar-benar lenyap, padahal itu mustahil terjadi, kata-kata Yesus akan tetap menjadi kenyataan. (Bandingkan Mat 5:18.) Tapi, langit dan bumi di ayat ini juga bisa punya arti kiasan, seperti yang disebutkan di Wahyu 21:1, yaitu ”langit yang lama dan bumi yang lama”.
(Lukas 22:28-30) ”Kalianlah orang-orang yang tetap menyertai aku saat aku mengalami cobaan. 29 Aku membuat perjanjian dengan kalian untuk memerintah di suatu kerajaan, sama seperti Bapakku telah membuat perjanjian denganku, 30 agar kalian bisa makan dan minum di mejaku dalam Kerajaanku, dan duduk di atas takhta untuk menghakimi ke-12 suku Israel.
Kamu Akan Menjadi ”Kerajaan Imam”
15 Setelah Perjamuan Malam Tuan yang pertama, Yesus membuat perjanjian dengan murid-muridnya yang setia, yaitu perjanjian Kerajaan. (Baca Lukas 22:28-30.) Berbeda dengan perjanjian-perjanjian sebelumnya, Yehuwa tidak ikut dalam perjanjian ini. Sebaliknya, ini adalah perjanjian antara Yesus sendiri dengan orang-orang terurap. Saat Yesus berkata ”sebagaimana Bapakku telah membuat perjanjian denganku”, Yesus mungkin memaksudkan perjanjian yang Yehuwa buat dengannya untuk menjadi ”imam untuk selamanya seperti Melkhizedek”.—Ibr. 5:5, 6.
16 Ke-11 rasul Yesus tetap setia kepadanya selama dia mengalami cobaan. Perjanjian Kerajaan menjamin bahwa para rasul akan duduk di atas takhta dan memerintah sebagai raja dan melayani sebagai imam bersama Yesus di surga. Tapi, bukan hanya ke-11 rasul yang akan mendapat hak istimewa ini. Dalam penglihatan rasul Yohanes, Yesus berkata, ”Orang yang menang akan kuperkenankan duduk bersamaku di atas takhtaku, sebagaimana aku pun telah menang dan duduk bersama Bapakku di takhtanya.” (Pny. 3:21) Yesus memaksudkan semua orang Kristen terurap yang setia. Jadi, perjanjian Kerajaan berlaku bagi ke-144.000 orang terurap. (Pny. 5:9, 10; 7:4) Inilah kesepakatan yang dibutuhkan agar mereka bisa memerintah bersama Yesus di surga. Ini mirip seperti pengantin perempuan yang menikah dengan seorang raja. Setelah menikah, pengantin perempuan itu bisa memerintah bersama sang raja. Alkitab memang menyebut orang Kristen terurap sebagai ”pengantin perempuan” Kristus, ”perawan yang murni” yang ditunangkan dengan Kristus.—Pny. 19:7, 8; 21:9; 2 Kor. 11:2.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 22:35-53) Dia juga berkata kepada mereka, ”Ketika aku mengutus kalian untuk pergi tanpa kantong uang, kantong makanan, dan sandal, kalian tidak kekurangan apa-apa, kan?” Mereka menjawab, ”Tidak!” 36 Dia melanjutkan, ”Tapi sekarang, kalau kalian punya kantong uang atau kantong makanan, bawa itu. Kalau kalian tidak punya pedang, jual baju luar kalian dan beli pedang. 37 Ada tertulis, ’Dia dianggap sebagai pelanggar hukum.’ Aku memberi tahu kalian bahwa ayat itu memaksudkan aku. Sebab apa yang ditulis tentang aku itu sedang terjadi.” 38 Lalu mereka berkata, ”Tuan, lihat! Ini ada dua pedang.” Dia berkata, ”Itu sudah cukup.” 39 Lalu dia pergi ke Gunung Zaitun seperti biasanya, dan murid-murid mengikuti dia. 40 Setibanya di situ, dia berkata kepada mereka, ”Teruslah berdoa, supaya kalian tidak menyerah pada godaan.” 41 Dia pergi sedikit jauh dari mereka, lalu berlutut dan mulai berdoa, 42 ”Bapak, kalau Engkau mau, singkirkanlah cawan ini dariku. Tapi, biarlah yang terjadi bukan kehendakku, tapi kehendak-Mu.” 43 Lalu ada malaikat yang datang dari surga dan menguatkan dia. 44 Tapi dia merasa sangat susah sehingga dia terus berdoa lebih sungguh-sungguh. Keringatnya pun menjadi seperti darah yang menetes ke tanah. 45 Ketika selesai berdoa, dia pergi kepada murid-muridnya. Dia melihat mereka sedang tidur, kelelahan karena sedih. 46 Dia berkata kepada mereka, ”Kenapa kalian tidur? Bangun dan teruslah berdoa, supaya kalian tidak menyerah pada godaan.” 47 Sementara dia masih berbicara, segerombolan orang datang. Mereka dipimpin oleh orang yang disebut Yudas, salah satu dari ke-12 rasul. Dia mendekati Yesus lalu menciumnya. 48 Tapi Yesus berkata kepadanya, ”Yudas, apa kamu mengkhianati Putra manusia dengan ciuman?” 49 Karena menyadari apa yang akan terjadi, murid-murid yang ada di dekatnya berkata, ”Tuan, apa perlu kami serang mereka dengan pedang?” 50 Salah satu dari mereka bahkan menyerang budak imam besar dan memotong telinga kanannya sampai putus. 51 Tapi Yesus berkata, ”Cukup!” Lalu dia menyentuh telinga orang itu dan menyembuhkannya. 52 Lalu Yesus berkata kepada para imam kepala, kepala penjaga bait, dan pemimpin yang datang untuk menangkap dia, ”Apakah saya perampok, sehingga kalian datang dengan pedang dan pentung? 53 Ketika saya ada di bait bersama kalian setiap hari, kalian tidak menangkap saya. Tapi ini saatnya kalian bertindak dan saatnya kegelapan berkuasa.”
27 AGUSTUS–2 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | LUKAS 23-24
”Selalu Siap Mengampuni”
(Lukas 23:34) Tapi, Yesus berkata, ”Bapak, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Mereka juga melempar undi untuk membagi-bagi pakaiannya.
”Mengenal Kasih Kristus”
16 Yesus dengan sempurna mencerminkan kasih Bapaknya melalui cara penting lain—ia ”siap mengampuni”. (Mazmur 86:5) Kesediaannya itu terlihat jelas bahkan sewaktu ia berada di tiang siksaan. Ketika harus mengalami kematian yang memalukan, dengan paku-paku yang menancap di tangan dan kakinya, apa yang Yesus katakan? Apakah dia berseru kepada Yehuwa untuk menghukum para eksekutornya? Yang terjadi justru sebaliknya; di antara kata-kata terakhirnya Yesus memohon, ”Bapak, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”—Lukas 23:34.
(Lukas 23:43) Yesus berkata kepadanya, ”Dengan sungguh-sungguh saya berkata kepadamu hari ini, kamu akan bersama saya di Firdaus.”
Apakah Allah Mengampuni Dosa Serius?
Yehuwa tidak hanya memperhatikan dosa tetapi juga sikap si pedosa. (Yesaya 1:16-19) Bayangkan sejenak kedua penjahat yang dipakukan di sebelah Yesus. Keduanya pasti telah melakukan kejahatan serius, karena salah satu mengakui, ”Kita menerima sepenuhnya apa yang patut bagi kita atas perkara-perkara yang kita lakukan; tetapi pria ini [Yesus] tidak melakukan suatu kesalahan pun.” Kata-kata penjahat itu menunjukkan bahwa ia tahu sesuatu mengenai Yesus. Dan, pengetahuan itulah yang agaknya turut menghasilkan perubahan sikapnya. Hal ini terlihat dari apa yang kemudian ia katakan, kali ini memohon kepada Yesus, ”Ingatlah aku apabila engkau masuk ke dalam kerajaanmu.” Bagaimana Kristus menanggapi permohonan yang sepenuh hati itu? ”Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu hari ini,” katanya, ”Engkau akan bersamaku di Firdaus.”—Lukas 23:41-43.
Renungkan hal ini: Pernyataan Yesus menjelang akhir hidupnya sebagai manusia mengandung ungkapan belas kasihan terhadap seorang pria yang mengaku layak dihukum mati. Alangkah membesarkan hati! Jadi, kita dapat yakin bahwa baik Yesus Kristus maupun Bapaknya, Yehuwa, akan beriba hati terhadap siapa pun yang menunjukkan pertobatan sejati, tidak soal perbuatannya di masa lampau.—Roma 4:7.
(Lukas 24:34) yang berkata, ”Tuan memang sudah bangkit dan dia menemui Simon!”
”Mengenal Kasih Kristus”
17 Barangkali, teladan Yesus yang bahkan lebih menggugah lagi dalam hal mengampuni dapat dilihat dari cara ia berurusan dengan rasul Petrus. Tak diragukan, Petrus sangat mengasihi Yesus. Pada tanggal 14 Nisan, malam terakhir kehidupan Yesus, Petrus berkata kepadanya, ”Tuan, aku siap masuk penjara dan mati bersamamu.” Akan tetapi, hanya beberapa jam kemudian, Petrus tiga kali menyangkal bahwa ia mengenal Yesus! Alkitab memberi tahu kita apa yang terjadi setelah Petrus menyangkal untuk yang ketiga kalinya, ”Tuan berpaling dan memandang Petrus.” Karena merasa hancur akibat seriusnya dosa yang ia perbuat, Petrus ”pergi ke luar serta menangis dengan getir”. Ketika Yesus meninggal beberapa saat kemudian pada hari yang sama, sang rasul mungkin bertanya-tanya, ’Apakah Tuanku mengampuni aku?’—Lukas 22:33, 61, 62.
18 Petrus tidak perlu menunggu lama untuk memperoleh jawaban. Yesus dibangkitkan pada tanggal 16 Nisan pagi, dan agaknya pada hari yang sama, ia secara pribadi mengunjungi Petrus. (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:4-8) Mengapa Yesus memberikan perhatian yang sangat khusus kepada rasul yang telah bersikeras menyangkal Dia? Yesus mungkin ingin meyakinkan Petrus yang telah bertobat bahwa ia masih dikasihi dan dihargai oleh Tuannya. Namun, Yesus berbuat lebih banyak lagi untuk meyakinkan Petrus.
Menggali Permata Rohani
(Lukas 23:31) Kalau saat pohon masih segar saja mereka melakukan hal-hal ini, apa yang akan terjadi saat pohon itu layu?”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Luk 23:31
saat pohon masih segar, . . . saat pohon itu layu: Yesus tampaknya menyamakan bangsa Yahudi dengan pohon yang hampir mati tapi masih kelihatan segar. Alasannya, Yesus masih ada di antara mereka dan ada sejumlah orang Yahudi yang masih beriman kepadanya. Tapi, Yesus tidak lama lagi akan dihukum mati, dan orang Yahudi yang beriman akan diurapi dengan kuasa kudus sehingga menjadi bagian dari Israel rohani. (Rm 2:28, 29; Gal 6:16) Pada waktu itu, bangsa Israel jasmani akan mati secara rohani, mirip seperti pohon yang kering.—Mat 21:43.
(Lukas 23:33) Ketika sampai di tempat yang disebut Tengkorak, mereka memakukan dia di tiang di antara kedua penjahat itu. Jadi, satu di kanannya dan satu di kirinya.
Media nwtsty
Paku di Tulang Tumit: Ini adalah foto tiruan tulang tumit manusia yang ditusuk dengan paku besi sepanjang 11,5 sentimeter. (Lihat mwb17.12 hlm.5) Benda aslinya ditemukan pada 1968, di penggalian di sebelah utara Yerusalem. Benda itu berasal dari zaman Romawi. Itu membuktikan bahwa paku kemungkinan besar digunakan sewaktu menghukum mati seseorang, untuk menancapkan dia di tiang kayu. Paku ini mungkin sama dengan paku yang digunakan tentara Romawi untuk menancapkan Yesus Kristus ke tiang. Benda itu ditemukan di sebuah kotak batu, yang digunakan untuk menaruh tulang orang mati yang sudah kering setelah dagingnya terurai. Ini menunjukkan bahwa orang yang dihukum mati di tiang bisa dikuburkan.
Pembacaan Alkitab
(Lukas 23:1-16) Maka semua orang itu pergi untuk membawa Yesus kepada Pilatus. 2 Lalu mereka mulai menuduh dia, ”Orang ini kedapatan menyesatkan bangsa kami, melarang kami membayar pajak kepada Kaisar, dan mengaku sebagai Kristus, seorang raja.” 3 Maka Pilatus bertanya kepadanya, ”Apakah kamu Raja Orang Yahudi?” Dia menjawab, ”Benar seperti yang kamu katakan.” 4 Lalu Pilatus berkata kepada para imam kepala dan orang-orang, ”Saya tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.” 5 Tapi mereka berkeras, ”Dia menghasut rakyat dengan mengajar di seluruh Yudea, awalnya di Galilea dan sekarang sudah sampai ke sini.” 6 Mendengar itu, Pilatus bertanya apakah dia orang Galilea. 7 Setelah mengetahui bahwa dia berasal dari daerah kekuasaan Herodes, Pilatus mengirim dia kepada Herodes, yang juga berada di Yerusalem saat itu.8 Herodes senang sekali melihat Yesus karena sudah lama dia ingin bertemu dengannya. Dia sudah mendengar banyak hal tentang Yesus dan berharap bisa melihatnya membuat mukjizat. 9 Maka dia mulai mengajukan banyak pertanyaan, tapi Yesus sama sekali tidak menjawab. 10 Para imam kepala dan ahli Taurat berulang kali berdiri dan menuduh Yesus dengan berapi-api. 11 Lalu, Yesus diperlakukan dengan hina oleh Herodes dan para prajuritnya. Untuk mengejek dia, Herodes memakaikan baju bagus padanya, lalu mengirimnya kembali kepada Pilatus. 12 Sejak hari itu, Herodes dan Pilatus pun bersahabat; sebelumnya mereka bermusuhan.13 Lalu Pilatus mengumpulkan para imam kepala, para penguasa, dan rakyat, 14 dan berkata kepada mereka, ”Kalian membawa orang ini kepada saya dan menuduh dia menghasut rakyat untuk memberontak. Saya sudah memeriksa dia di depan kalian, tapi saya tidak mendapati dasar untuk tuduhan kalian kepada orang ini. 15 Herodes pun menganggap orang ini tidak bersalah, karena dia mengirim kembali orang ini kepada kami. Orang ini tidak melakukan apa pun yang membuatnya pantas dihukum mati. 16 Jadi, saya akan mencambuk dia dan membebaskannya.”