Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
4-10 NOVEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 1 YOHANES 1-5
”Jangan Mencintai Dunia Ini atau Apa Pun yang Ada di Dalamnya”
(1 Yohanes 2:15, 16) Jangan mencintai dunia ini atau apa pun yang ada di dalamnya. Kalau seseorang mencintai dunia, dia tidak mengasihi Bapak, 16 karena semua yang ada di dunia ini, seperti keinginan tubuh yang berdosa, keinginan mata, dan keinginan untuk memamerkan harta, tidak berasal dari Bapak, tapi dari dunia.
Berpautlah pada Pola yang Yesus Tetapkan
13 Ada yang mungkin bernalar bahwa tidak semua hal di dunia ini adalah salah. Meskipun demikian, dunia dan daya tariknya dapat dengan mudah menyimpangkan kita sehingga tidak melayani Yehuwa. Dan, tidak satu pun tawaran dunia ini yang dirancang untuk mendekatkan kita kepada Allah. Oleh karena itu, jika kita semakin mengasihi perkara-perkara dunia, bahkan perkara-perkara yang mungkin tidak salah, kita berada dalam haluan yang berbahaya. (1 Timotius 6:9, 10) Selain itu, banyak hal dalam dunia ini benar-benar buruk dan dapat merusak kita. Jika kita menonton film atau acara televisi yang menonjolkan kekerasan, materialisme, dan amoralitas seksual, hal-hal itu bisa menjadi sesuatu yang berterima—lalu menggiurkan. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang minat utamanya adalah meningkatkan gaya hidup atau mengembangkan peluang bisnis mereka, kita pun akan ikut menganggapnya sebagai hal yang terpenting.—Matius 6:24; 1 Korintus 15:33.
(1 Yohanes 2:17) Selain itu, dunia ini sudah akan berakhir, begitu juga dengan keinginannya. Tapi, orang yang melakukan kehendak Allah akan hidup selamanya.
Saudara Sepatutnya Menjadi Orang Seperti Apa?
18 Kita juga bisa menolak ’hal-hal di dunia ini’ dengan mengingat kata-kata Yohanes, ”Dunia ini sedang berlalu, demikian pula keinginannya, tetapi ia yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup untuk selamanya.” (1 Yoh. 2:17) Dunia Setan kelihatannya saja akan terus ada, padahal itu akan segera berakhir. Dengan mengingat bahwa apa pun yang ditawarkan dunia Setan akan lenyap, kita tidak akan terpikat oleh iming-iming dari Setan.
Menggali Permata Rohani
(1 Yohanes 2:7, 8) Saudara-saudara yang terkasih, saya tidak menulis kepada kalian tentang suatu perintah baru, tapi perintah lama yang kalian terima sejak awal. Kalian sudah pernah mendengar perintah lama ini. 8 Meski begitu, perintah yang saya tulis ini baru. Perintah ini telah dijalankan oleh dia dan juga kalian. Dan sekarang, kegelapan hampir hilang dan terang yang sejati sudah bersinar.
Pengingat dari Yehuwa Dapat Dipercaya
14 Kitab-Kitab Yunani Kristen memuat banyak pengingat agar kita memperlihatkan kasih kepada satu sama lain. Yesus mengatakan bahwa perintah terbesar kedua adalah ”mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri”. (Mat. 22:39) Yakobus, saudara tiri Yesus, menyebut kasih itu ”hukum raja”. (Yak. 2:8) Dan, rasul Yohanes menulis, ”Saudara-saudara yang kukasihi, bukan perintah baru yang kutuliskan kepadamu, melainkan perintah lama yang sudah ada padamu sejak awal.” (1 Yoh. 2:7, 8) Apa yang Yohanes maksudkan dengan ”perintah lama”? Ini memaksudkan perintah untuk mengasihi. Perintah itu disebut ”lama” karena Yesus telah memberikannya ”sejak awal”, yaitu puluhan tahun sebelumnya. Tapi, itu juga disebut ”baru” karena para murid nanti akan menghadapi situasi yang baru sehingga mereka perlu menunjukkan kasih yang rela berkorban. Sebagai murid Kristus, kita tentu menghargai peringatan agar tidak mengembangkan sifat mementingkan diri yang begitu umum di dunia ini, yang bisa mengikis kasih kita kepada sesama.
(1 Yohanes 5:16, 17) Kalau seseorang melihat saudaranya berbuat dosa, tapi bukan dosa yang membuatnya pantas mati, orang itu harus mendoakan dia, dan Allah akan memberi dia kehidupan. Ini berlaku bagi orang-orang yang dosanya tidak membuat mereka pantas mati. Tapi, ada dosa yang membuat orang pantas mati, dan saya tidak meminta siapa pun berdoa untuk orang yang dosanya seperti itu. 17 Semua perbuatan salah adalah dosa, tapi ada dosa yang tidak membuat orang pantas mati.
Ampun, Mengampuni
Berdoa memohonkan pengampunan Allah demi kepentingan orang lain, bahkan bagi sidang secara keseluruhan, adalah patut. Musa melakukan hal itu sehubungan dengan bangsa Israel, dengan mengakui dosa bangsa ini dan memohonkan pengampunan, dan ia didengar oleh Yehuwa. (Bil 14:19, 20) Selain itu, Salomo, pada waktu penahbisan bait, berdoa agar Yehuwa mengampuni umat-Nya apabila mereka berbuat dosa dan kemudian berbalik dari haluan mereka yang salah. (1Raj 8:30, 33-40, 46-52) Ezra bertindak sebagai wakil ketika ia di depan umum mengakui dosa orang Yahudi yang kembali ke tanah air mereka. Oleh karena doa dan desakannya yang sungguh-sungguh, orang-orang itu mengambil tindakan untuk menerima pengampunan Yehuwa. (Ezr 9:13–10:4, 10-19, 44) Yakobus menganjurkan orang yang sakit rohani agar memanggil para tua-tua sidang, supaya mereka berdoa baginya, dan ”jika ia telah berbuat dosa, ia akan diampuni”. (Yak 5:14-16) Akan tetapi, ada ”dosa yang memang mendatangkan kematian”, yaitu dosa terhadap roh kudus, praktek dosa yang disengaja, yang menyebabkan orang itu tidak dapat diampuni. Seorang Kristen hendaknya tidak berdoa untuk mereka yang melakukan dosa semacam itu.—1Yoh 5:16; Mat 12:31; Ibr 10:26, 27; lihat DOSA; ROH.
Pembacaan Alkitab
(1 Yohanes 1:1–2:6) Kami menulis kepada kalian tentang dia yang sudah ada sejak dulu, yang sudah kami dengar, kami lihat dengan mata kami, kami amati, dan kami sentuh dengan tangan kami, yaitu tentang firman kehidupan. 2 (Kehidupan abadi telah menjadi nyata bagi kami. Kami telah melihatnya, dan sekarang kami bersaksi dan menceritakan tentang hal itu kepada kalian. Kehidupan abadi ini berasal dari Bapak, dan itu telah menjadi nyata bagi kami.) 3 Apa yang telah kami lihat dan dengar itu kami ceritakan kepada kalian, supaya kalian juga bisa bersatu dengan kami, yang berarti kalian bersatu dengan Bapak kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus. 4 Kami menulis tentang semua ini supaya kebahagiaan kita sempurna. 5 Inilah berita yang kami dengar dari dia, dan sekarang kami memberitahukannya kepada kalian: Allah itu sumber terang, dan tidak ada sedikit pun kegelapan dalam diri-Nya. 6 Kalau kita berkata, ”Kita bersatu dengan Allah,” tapi tetap berjalan dalam kegelapan, itu berarti kita berbohong dan tidak melakukan apa yang benar. 7 Tapi kalau kita berjalan dalam terang, seperti Dia sendiri ada dalam terang, kita semua akan bersatu. Dan darah Yesus Putra-Nya bisa membersihkan kita dari segala dosa. 8 Kalau kita berkata, ”Kita tidak berdosa,” itu berarti kita menipu diri dan kebenaran tidak ada dalam diri kita. 9 Allah itu setia dan adil, sehingga kalau kita mengakui dosa kita, Dia akan mengampuni dosa kita dan membersihkan kita dari semua perbuatan buruk. 10 Tapi kalau kita berkata, ”Kita tidak pernah berbuat dosa,” kita seolah-olah menjadikan Allah pendusta, dan firman-Nya tidak ada dalam hati kita.
2 Anak-anak, saya menulis tentang semua ini supaya kalian tidak berbuat dosa. Tapi kalau ada yang berbuat dosa, kita punya penolong yang ada bersama Bapak, yaitu Yesus Kristus, yang perbuatannya benar. 2 Dia adalah korban pendamaian bagi dosa kita, bukan bagi dosa kita saja tapi juga bagi dosa seluruh dunia. 3 Dan kalau kita terus menaati perintah-perintahnya, itu tandanya kita mengenal dia. 4 Orang yang berkata, ”Saya mengenal dia,” tapi tidak menaati perintah-perintahnya adalah pembohong, dan kebenaran tidak ada dalam diri orang itu. 5 Sebaliknya, orang yang menaati kata-katanya menunjukkan bahwa kasihnya kepada Allah benar-benar sempurna. Itulah tandanya kita bersatu dengan dia. 6 Orang yang mengaku bersatu dengan dia wajib mengikuti jalan hidupnya.
11-17 NOVEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | 2 YOHANES 1–YUDAS
”Kita Harus Berjuang Keras demi Kebenaran”
(Yudas 3) Saudara-saudara yang terkasih, tadinya saya berusaha sebisa mungkin untuk menulis kepada kalian tentang keselamatan yang sama-sama kita dapatkan, tapi sekarang, saya merasa perlu untuk meminta kalian berjuang keras demi iman, yang disampaikan sekali untuk selamanya kepada orang-orang suci.
”Teruslah Peroleh Kuasa dalam Tuan”
8 Kita bukannya tidak mengetahui siasat Setan karena Alkitab membeberkan taktik dasarnya. (2 Korintus 2:11) Terhadap Ayub yang adil-benar, Iblis menggunakan problem ekonomi yang parah, kematian orang yang dikasihi, tentangan keluarga, penderitaan jasmani, dan kritikan yang tidak berdasar dari para sahabat palsu. Ayub menjadi tertekan dan merasa bahwa Allah telah meninggalkan dia. (Ayub 10:1, 2) Meskipun Setan mungkin tidak langsung menyebabkan problem-problem ini sekarang, kesukaran seperti itu menimpa banyak orang Kristen, dan Iblis dapat memanfaatkan itu untuk kepentingannya.
9 Bahaya rohani ada di mana-mana pada zaman akhir ini. Kita hidup dalam dunia yang mengesampingkan tujuan rohani demi pengejaran materi. Media massa tak henti-hentinya menggambarkan hubungan seks yang terlarang sebagai sumber kebahagiaan, bukan sumber kepedihan hati. Dan, mayoritas orang lebih ”mencintai kesenangan sebaliknya daripada mengasihi Allah”. (2 Timotius 3:1-5) Cara berpikir ini dapat mengancam keseimbangan rohani kita seandainya kita tidak ”berjuang keras demi kepentingan iman”.—Yudas 3.
Menggali Permata Rohani
(Yudas 4) Alasannya, di antara kalian ada orang-orang yang menyusup, yang sejak dulu sudah ditentukan oleh Kitab Suci untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghormati Allah, yang memakai kebaikan hati Allah yang luar biasa sebagai alasan untuk kelakuan mereka yang tidak tahu malu. Mereka terbukti tidak setia kepada satu-satunya pemilik dan Tuan kita, Yesus Kristus.
(Yudas 12) Selama berpesta bersama kalian dalam pesta-pesta yang kalian adakan untuk menunjukkan kasih, mereka seperti batu-batu berbahaya yang tersembunyi di bawah laut, seperti gembala yang memberi makan diri sendiri tanpa rasa takut, seperti awan yang ditiup angin ke sana kemari tanpa menurunkan hujan, seperti pohon yang tidak berbuah pada musimnya, yang sudah benar-benar mati dan akarnya dicabut,
Pesta Kasih
Alkitab tidak menjelaskan seperti apa pesta kasih ini dan tidak menunjukkan seberapa sering pesta ini diadakan. (Yud 12) Pesta ini tidak diperintahkan oleh Tuan Yesus Kristus ataupun para rasulnya, dan rupanya tidak dianggap sebagai keharusan atau sesuatu yang permanen. Ada yang mengatakan bahwa pesta ini adalah perjamuan yang diadakan oleh orang-orang Kristen yang makmur secara materi dan mereka mengundang rekan-rekan seiman mereka yang miskin. Anak yatim, janda, orang kaya, dan yang kurang beruntung, bersama-sama menikmati makanan yang limpah dalam semangat persaudaraan.
Gunung Batu
Kata Yunani lain, spi·las′, tampaknya memaksudkan batu karang atau terumbu yang tersembunyi di bawah air. Kata ini digunakan Yudas untuk menggambarkan pria-pria tertentu yang telah menyusup ke dalam sidang Kristen dengan motif-motif bejat. Seperti halnya batu-batu yang tersembunyi merupakan ancaman bagi kapal-kapal, pria-pria ini benar-benar berbahaya bagi orang lain di dalam sidang. Ia mengatakan tentang pria-pria tersebut, ”Mereka adalah batu-batu yang tersembunyi di bawah air dalam pesta-pesta kasihmu sementara mereka berpesta denganmu.”—Yud 12.
(Yudas 14, 15) Henokh, orang ketujuh dalam garis keturunan Adam, juga bernubuat tentang mereka, ”Lihat! Yehuwa datang bersama puluhan ribu malaikat suci-Nya 15 untuk menghakimi semua orang, serta menghukum semua orang berdosa yang tidak menghormati Dia, karena mereka telah berbuat jahat dan menghina Dia.”
”Ia Telah Menyenangkan Allah”
Apa nubuat Henokh? Isinya, ”Lihat! Yehuwa datang dengan [puluhan ribu] pribadi kudusnya, untuk menghakimi semua orang, dan untuk membuktikan bersalah semua orang yang tidak saleh atas segala perbuatan yang tidak saleh yang mereka lakukan dengan cara yang tidak saleh, dan atas segala hal mengejutkan yang diucapkan orang-orang berdosa yang tidak saleh tentang dia.” (Yudas 14, 15) Henokh sangat beriman bahwa nubuat itu pasti akan terjadi. Bagi dia, Allah seolah-olah sudah mewujudkan nubuat itu. Intinya: Sang nabi yakin bahwa yang dinubuatkan Allah seolah-olah sudah terjadi!—Yesaya 46:10.
”Ia Telah Menyenangkan Allah”
Iman Henokh menggugah kita untuk memandang dunia ini seperti Allah. Penghakiman yang Henokh beritakan dengan berani masih berlaku bagi dunia sekarang. Seperti yang Henokh peringatkan, Yehuwa mendatangkan Air Bah atas orang yang tidak saleh pada zaman Nuh. Dan, pembinasaan itu menjadi contoh untuk pembinasaan yang lebih hebat lagi nanti. (Matius 24:38, 39; 2 Petrus 2:4-6) Sekarang, sama seperti dulu, Allah telah bersiap-siap dengan puluhan ribu malaikat kudus-Nya untuk menghakimi dunia yang jahat ini. Kita harus mengindahkan peringatan Henokh dan memberi tahu orang lain. Keluarga atau sahabat mungkin menjauhi kita. Kadang, kita merasa sendirian. Tapi Yehuwa tidak meninggalkan Henokh; Dia juga tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang setia sekarang!
Pembacaan Alkitab
(2 Yohanes 1-13) Dari orang yang sudah tua kepada Saudari yang terpilih dan anak-anaknya, yang benar-benar saya kasihi. Selain saya, semua orang yang sudah mengetahui kebenaran juga mengasihimu, 2 karena kebenaran ada dalam diri kita dan akan ada di sana selamanya. 3 Kita akan mendapatkan kebaikan hati yang luar biasa, belas kasihan, dan kedamaian dari Allah, Bapak kita, dan dari Yesus Kristus Putra-Nya, serta mendapatkan kebenaran dan kasih. 4 Saya sangat bersukacita karena melihat beberapa anakmu mengikuti jalan kebenaran, sesuai dengan perintah Bapak kepada kita. 5 Maka sekarang, saya minta kepada Saudari agar kita saling mengasihi. Apa yang saya tulis ini bukan perintah baru, tapi perintah yang kita terima sejak awal. 6 Mengasihi berarti kita terus mengikuti perintah-perintah-Nya. Seperti yang kamu dengar sejak awal, perintahnya adalah: Teruslah tunjukkan kasih. 7 Ada banyak penipu yang muncul di dunia, yang tidak mengakui bahwa Yesus Kristus sudah datang sebagai manusia. Mereka adalah penipu dan antikristus. 8 Waspadalah, jangan kehilangan hal-hal yang kami hasilkan dengan kerja keras, agar kamu menerima upah penuh. 9 Orang yang melangkahi ajaran Kristus dan tidak mengikuti ajarannya tidak menyenangkan Allah. Tapi, orang yang tetap mengikuti ajarannya menyenangkan Bapak dan Putra. 10 Kalau ada yang datang dan membawa ajaran yang berbeda, jangan terima dia di rumahmu dan jangan menyapa dia. 11 Orang yang menyapa dia berarti mendukung kejahatannya. 12 Ada banyak yang ingin saya tulis untukmu, tapi saya tidak mau mengatakannya lewat kertas dan tinta. Saya ingin datang dan berbicara langsung kepadamu, supaya kamu benar-benar bersukacita. 13 Anak-anak dari saudara perempuanmu, saudari yang terpilih, mengirim salam kepadamu.
18-24 NOVEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 1-3
”Aku Tahu Apa yang Kamu Lakukan”
(Wahyu 1:20) Tujuh bintang yang kamu lihat di tangan kananku dan tujuh tempat lampu emas itu adalah rahasia suci. Tujuh bintang memaksudkan malaikat-malaikat di tujuh sidang jemaat, dan tujuh tempat lampu memaksudkan tujuh sidang jemaat.
Roh Macam Apa yang Saudara Perlihatkan?
8 Untuk menghindari sikap seperti itu, ingatlah bahwa dalam Alkitab Yesus digambarkan memiliki ’tujuh bintang di tangan kanannya’. ’Bintang-bintang’ itu memaksudkan para pengawas terurap, tetapi bisa juga memaksudkan semua penatua. Yesus dapat mengarahkan ’bintang-bintang’ ini sesuai kehendaknya. (Pny. 1:16, 20) Sebagai Kepala sidang Kristen, Yesus tahu persis apa yang terjadi di antara para penatua. Ia memiliki ’mata yang bagaikan api yang bernyala-nyala’ sehingga tidak ada yang luput dari perhatiannya. Jika seorang penatua perlu dikoreksi, Yesus akan memastikan agar penatua itu mendapat koreksi pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat. (Pny. 1:14) Sementara itu, kita harus memperlihatkan respek kepada orang-orang yang dilantik roh kudus. Paulus menulis, ”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu dan tunduklah kepada mereka, karena mereka menjaga jiwamu sebagai orang-orang yang akan memberikan pertanggungjawaban; agar mereka melakukan ini dengan sukacita dan tidak dengan keluh kesah, sebab ini akan merugikan kamu.”—Ibr. 13:17.
(Wahyu 2:1, 2) ”Kepada malaikat sidang jemaat di Efesus, tulislah begini: Inilah kata-kata dia yang memegang tujuh bintang di tangan kanannya dan yang berjalan di tengah-tengah tujuh tempat lampu emas itu: 2 ’Aku tahu apa yang kamu lakukan, kerja keras dan ketekunanmu. Kamu tidak mau menerima orang jahat. Kamu menguji orang-orang yang mengaku sebagai rasul padahal bukan, dan kamu tahu mereka pembohong.
Yehuwa Melindungi Kita Agar Kita Selamat
11 Dalam penglihatan yang dicatat di Penyingkapan pasal 2 dan 3, Yesus Kristus yang dimuliakan menginspeksi ketujuh sidang di Asia Kecil. Penglihatan itu menunjukkan bahwa Kristus tidak hanya melihat keadaan sidang secara keseluruhan. Ia juga menyebutkan hal-hal spesifik dan bahkan menyebutkan orang-orang tertentu. Ia juga memberikan pujian atau nasihat yang dibutuhkan. Apa artinya penglihatan ini bagi kita? Ketujuh sidang menggambarkan orang Kristen terurap setelah 1914. Dan, meskipun nasihatnya ditujukan bagi kaum terurap, semua sidang umat Allah dewasa ini dapat memperoleh manfaat darinya. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa Yehuwa menggunakan Putra-Nya untuk menuntun umat-Nya. Bagaimana kita bisa memperoleh manfaat dari bimbingan itu?
Berjalan Bersisian dengan Organisasi Yehuwa
20 Berjalan bersisian dengan organisasi Yehuwa yang progresif menuntut agar kita mengakui peran Yesus yang ditugaskan Allah sebagai ”kepala sidang”. (Efesus 5:22, 23) Perhatikan juga Yesaya 55:4, yang memberi tahu kita, ”Lihat! Sebagai saksi bagi kelompok-kelompok bangsa aku [Yehuwa] telah memberikan dia, sebagai pemimpin dan komandan, kepada kelompok-kelompok bangsa.” Yesus pastilah tahu caranya memimpin. Ia juga mengenal domba-dombanya dan mengetahui perbuatan mereka. Sebenarnya, sewaktu ia menginspeksi ketujuh sidang di Asia Kecil, lima kali ia berkata, ”Aku tahu perbuatanmu.” (Penyingkapan 2:2, 19; 3:1, 8, 15) Yesus juga mengetahui kebutuhan kita, sebagaimana Bapaknya, Yehuwa. Sebelum menguraikan Contoh Doa, Yesus menyatakan, ”Allah, Bapakmu, tahu hal-hal apa yang kamu butuhkan bahkan sebelum kamu meminta kepadanya.”—Matius 6:8-13.
Menggali Permata Rohani
(Wahyu 1:7) Dia akan datang dengan awan-awan. Setiap orang akan melihatnya, termasuk mereka yang pernah menusuknya. Semua suku di bumi akan memukuli diri dengan sedih karena dia. Ya, Amin.
Kerajaan Allah Menyingkirkan Musuhnya
8 Nubuat Yesus tentang hari-hari terakhir menunjukkan bahwa beberapa peristiwa penting akan terjadi menjelang Armagedon. Dua peristiwa pertama yang akan kita ulas disebutkan dalam Injil Matius, Markus, dan Lukas.—Baca Matius 24:29-31; Mrk. 13:23-27; Luk. 21:25-28.
Kerajaan Allah Menyingkirkan Musuhnya
10 Keputusan penghakiman dinyatakan. Semua musuh Kerajaan Allah kemudian akan dipaksa untuk menyaksikan sebuah peristiwa yang akan membuat mereka semakin tersiksa. Yesus menyatakan, ”Mereka akan melihat Putra manusia datang dalam awan-awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.” (Mrk. 13:26) Pertunjukan kuasa adikodrati ini akan menjadi tanda bahwa Yesus datang untuk menyatakan keputusan penghakiman. Pada bagian lain dari nubuat yang sama tentang hari-hari terakhir, Yesus memberikan lebih banyak perincian tentang keputusan yang akan dinyatakan pada masa itu. Perincian ini terdapat dalam perumpamaan tentang domba dan kambing. (Baca Matius 25:31-33, 46.) Para pendukung Kerajaan Allah yang loyal akan dinyatakan sebagai ”domba” dan mereka akan ’mengangkat kepala’, karena tahu bahwa ’pembebasan sudah dekat’. (Luk. 21:28) Tetapi, para penentang Kerajaan akan dinyatakan sebagai ”kambing” dan mereka akan ”memukul diri sambil meratap” karena tahu akan mengalami ”kemusnahan abadi”.—Mat. 24:30; Pny. 1:7.
(Wahyu 2:7) Orang yang punya telinga, dengarkanlah apa yang dikatakan kepada sidang-sidang jemaat melalui kuasa kudus: Orang yang menang akan aku izinkan makan buah pohon kehidupan, yang ada di firdaus Allah.’
Pokok-Pokok Penting Buku Penyingkapan—I
2:7—Apa maksudnya ”firdaus Allah” itu? Karena kata-kata ini ditujukan kepada orang Kristen terurap, firdaus di sini tentu memaksudkan alam surgawi yang seperti firdaus—hadirat Allah. Kaum terurap yang setia akan diberi imbalan berupa makan ”dari pohon kehidupan”. Mereka akan dikaruniai peri tidak berkematian.—1 Kor. 15:53.
Pembacaan Alkitab
(Wahyu 1:1-11) Inilah yang disingkapkan Yesus Kristus. Yesus menerimanya dari Allah untuk menunjukkan kepada budak-budak Allah apa yang sebentar lagi pasti terjadi. Yesus mengutus malaikatnya kepada Yohanes budak Allah untuk memberitahukan hal-hal itu melalui lambang-lambang. 2 Yohanes bersaksi tentang semua yang dia lihat, yaitu firman dari Allah dan kesaksian dari Yesus Kristus. 3 Bahagialah orang yang membacakan nubuat ini, juga mereka yang mendengarkan dan menaati apa yang tertulis di dalamnya, karena waktu yang Allah tetapkan sudah dekat. 4 Yohanes menulis kepada tujuh sidang jemaat di Provinsi Asia: Semoga kalian mendapat kebaikan hati yang luar biasa dan kedamaian dari ”Allah yang dulu ada, yang terus ada, dan yang akan datang”, dan dari tujuh kuasa kudus yang ada di depan takhta-Nya, 5 juga dari Yesus Kristus, yaitu ”Saksi yang Setia”, ”Yang pertama dibangkitkan dari antara orang mati”, dan ”Penguasa atas raja-raja di bumi”. Bagi Yesus yang mengasihi kita, yang dengan darahnya sendiri membebaskan kita dari dosa-dosa kita, 6 dan yang menjadikan kita raja serta imam untuk melayani Allah dan Bapaknya, bagi dialah kemuliaan dan kekuatan untuk selama-lamanya. Amin. 7 Dia akan datang dengan awan-awan. Setiap orang akan melihatnya, termasuk mereka yang pernah menusuknya. Semua suku di bumi akan memukuli diri dengan sedih karena dia. Ya, Amin. 8 Allah Yehuwa berfirman, ”Akulah Alfa dan Omega. Akulah Yang Mahakuasa, yang dulu ada, yang terus ada, dan yang akan datang.” 9 Saya Yohanes, saudara kalian, yang sama-sama menjadi raja, mengalami kesengsaraan, dan bertekun sebagai pengikut Yesus. Saya ada di Pulau Patmos karena berbicara tentang Allah dan bersaksi tentang Yesus. 10 Karena ilham dari Allah, saya berada pada hari Tuan. Saya mendengar suara keras seperti bunyi trompet di belakang saya. 11 Suara itu berkata, ”Apa yang kamu lihat, tuliskan itu dalam sebuah gulungan dan kirimkan kepada tujuh sidang jemaat: di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.”
25 NOVEMBER–1 DESEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | WAHYU 4-6
”Empat Penunggang Kuda”
(Wahyu 6:2) Kemudian saya melihat seekor kuda putih. Penunggangnya membawa busur panah, dan dia diberi mahkota. Dia pergi untuk menaklukkan musuh-musuhnya dan menyelesaikan penaklukannya.
Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
Siapa penunggang kuda putih itu? Buku Wahyu juga memberi kita petunjuk. Di ayat lain, penunggang kuda dari surga ini disebut ”Firman Allah”. (Penyingkapan 19:11-13) ”Firman” adalah gelar untuk Yesus Kristus, karena dia juru bicara Allah. (Yohanes 1:1, 14) Dia juga disebut ”Setia dan Benar” dan ”Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan”. (Penyingkapan 19:11, 16) Jelaslah, dia punya wewenang untuk bertindak sebagai raja dan pejuang. Dia tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya atau bertindak dengan kejam. Tapi, beberapa pertanyaan timbul.
wp17.3 4 ¶5
Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
Kapan para penunggang kuda ini mulai beraksi? Perhatikan bahwa penunggang kuda pertama, Yesus, mulai memacu kudanya setelah dia menerima mahkota, atau menjadi Raja, di surga. (Penyingkapan 6:2) Apakah dia menjadi Raja setelah dia dibangkitkan dan kembali ke surga? Tidak, karena menurut Alkitab, dia masih harus menunggu. (Ibrani 10:12, 13) Yesus memberi tahu para pengikutnya apa yang akan terjadi ketika penantiannya itu berakhir dan dia mulai memerintah di surga. Yesus berkata bahwa saat itu keadaan dunia akan menjadi sangat buruk. Akan ada perang, kelaparan, dan penyakit. (Matius 24:3, 7; Lukas 21:10, 11) Segera setelah Perang Dunia I pecah pada 1914, manusia memang mengalami masa sulit yang Alkitab sebut ”hari-hari terakhir”.—2 Timotius 3:1-5.
(Wahyu 6:4-6) Lalu keluarlah seekor kuda lain, warnanya merah menyala. Penunggangnya diizinkan untuk merampas perdamaian dari bumi, supaya manusia saling membantai. Dia diberi sebuah pedang besar. 5 Ketika Anak Domba itu membuka meterai ketiga, saya mendengar kerub yang ketiga berkata, ”Maju!” Lalu saya melihat seekor kuda hitam. Penunggangnya memegang timbangan. 6 Lalu saya mendengar suatu suara di tengah-tengah keempat kerub itu, yang berkata, ”Satu liter gandum harganya satu dinar, dan tiga liter barli harganya satu dinar. Jangan boroskan minyak zaitun dan anggur.”
Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
Penunggangnya menggambarkan perang. Perhatikan bahwa dia tidak hanya mengambil perdamaian dari beberapa bangsa, tapi dari seluruh bumi. Pada 1914, untuk pertama kalinya terjadi perang yang melibatkan banyak negara. Itu diikuti dengan perang dunia kedua, yang lebih menghancurkan lagi. Akibat perang dan konflik bersenjata sejak 1914, diperkirakan lebih dari 100 juta orang tewas. Jumlah orang yang cacat permanen pun sangat banyak.
wp17.3 5 ¶4-5
Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
”Aku memandang, dan, lihat! seekor kuda hitam; dan pribadi yang duduk di atasnya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar suatu suara, seolah-olah di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu, mengatakan, ’Satu liter gandum seharga satu dinar, dan tiga liter barli seharga satu dinar; dan jangan merusak minyak zaitun dan anggur.’”—Penyingkapan 6:5, 6.
Penunggangnya menggambarkan kelaparan. Menurut ayat itu, bahan makanan sangat susah didapat sampai-sampai satu liter gandum harganya satu dinar, yaitu upah kerja sehari pada abad pertama! (Matius 20:2) Satu dinar hanya cukup untuk membeli sekitar tiga liter barli yang mutunya lebih rendah daripada gandum. Itu pasti tidak cukup untuk keluarga besar. Orang diperingatkan untuk menghemat kebutuhan sehari-hari, yang digambarkan dengan minyak zaitun dan anggur, yaitu kebutuhan pokok di Timur Tengah pada zaman itu.
(Wahyu 6:8) Lalu saya melihat seekor kuda pucat. Penunggangnya bernama Kematian, dan Kuburan mengikutinya dari dekat. Mereka diberi kuasa atas seperempat bagian bumi, untuk membunuh dengan pedang panjang, dengan kekurangan makanan, penyakit mematikan, dan binatang buas di bumi.
wp17.3 5 ¶8-10
Keempat Penunggang Kuda—Siapa Mereka?
Penunggang kuda keempat menggambarkan kematian akibat penyakit atau hal lain. Tidak lama setelah 1914, flu Spanyol membunuh puluhan juta orang. Mungkin ada sekitar 500 juta orang yang terjangkit, kira-kira sepertiga penduduk dunia saat itu!
Tapi, flu Spanyol barulah permulaan. Para ahli memperkirakan bahwa selama abad ke-20, ratusan juta orang meninggal karena cacar. Sampai sekarang, AIDS, tuberkulosis, dan malaria telah merenggut nyawa jutaan orang, meski penelitian terus dilakukan di bidang kedokteran.
Jadi, perang, kelaparan, atau penyakit terus menyebabkan kematian. Kuburan terus menelan korbannya tanpa memberikan harapan.
Menggali Permata Rohani
(Wahyu 4:4) Ada 24 takhta yang mengelilingi takhta itu, dan saya melihat 24 penatua duduk di takhta-takhta itu. Mereka memakai baju putih dan mahkota emas.
(Wahyu 4:6) Di depan takhta itu, ada semacam laut yang seperti kaca, seperti kristal. Takhta itu berada di tengah-tengah, dan di sekelilingnya ada empat kerub. Bagian depan dan belakang tubuh mereka penuh dengan mata.
Keagungan Takhta Yehuwa di Surga
8 Yohanes tahu bahwa imam-imam diangkat untuk melayani dalam kemah suci jaman purba. Maka ia mungkin heran melihat apa yang selanjutnya ia gambarkan: ”Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Wahyu 4:4) Ya, sebaliknya dari imam-imam, ada 24 tua-tua, ditakhtakan dan diberi mahkota seperti raja-raja. Siapakah tua-tua ini? Mereka tidak lain adalah kaum terurap dari sidang Kristen, yang dibangkitkan dan menduduki jabatan surgawi yang telah Yehuwa janjikan kepada mereka. Bagaimana kita tahu?
Keagungan Takhta Yehuwa di Surga
19 Apa yang digambarkan oleh makhluk-makhluk ini? Sebuah penglihatan yang dilaporkan oleh seorang nabi lain, Yehezkiel, membantu kita mendapatkan jawabannya. Yehezkiel melihat Yehuwa bertakhta di atas sebuah kereta surgawi, disertai oleh makhluk-makhluk yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan yang digambarkan oleh Yohanes. (Yehezkiel 1:5-11, 22-28) Belakangan, Yehezkiel sekali lagi melihat takhta kereta itu disertai makhluk-makhluk ini. Tetapi, kali ini ia menyebut makhluk-makhluk itu kerub. (Yehezkiel 10:9-15) Empat makhluk hidup yang dilihat Yohanes pasti menggambarkan banyak kerub milik Allah—makhluk-makhluk yang mempunyai kedudukan tinggi dalam organisasi rohNya. Yohanes tidak menganggap aneh melihat kerub-kerub di tempat yang begitu dekat dengan pribadi Yehuwa, karena dalam penyelenggaraan kemah suci pada jaman purba, dua kerub dari emas dipertunjukkan di atas tutup tabut perjanjian, yang melambangkan takhta Yehuwa. Dari antara dua kerub ini, suara Yehuwa mengeluarkan perintah-perintah kepada bangsa itu.—Keluaran 25:22; Mazmur 80:2.
(Wahyu 5:5) Tapi salah satu dari para penatua itu berkata kepada saya, ”Berhentilah menangis. Singa dari suku Yehuda, dari keluarga Daud, telah menang sehingga dia layak membuka gulungan itu dan tujuh meterainya.”
”Lihat! Singa dari Suku Yehuda”
5 Singa sering dikaitkan dengan keberanian. Pernahkah Saudara bertatapan dengan singa jantan dewasa? Kalaupun pernah, kemungkinan besar Saudara berdiri di posisi yang aman, barangkali dipisahkan oleh pagar kandangnya di kebun binatang. Sekalipun demikian, pengalaman itu pun bisa menciutkan nyali. Seraya makhluk yang besar dan kuat ini membalas tatapan Saudara, tak terbayangkan bahwa ada yang bisa membuat singa lari ketakutan. Alkitab menyebut tentang ”singa, yang paling perkasa di antara binatang-binatang dan yang tidak mundur dari siapa pun”. (Amsal 30:30) Seperti itulah keberanian Kristus.
6 Marilah kita bahas bagaimana Yesus memperlihatkan keberanian bagaikan singa dalam tiga bidang: membela kebenaran, menegakkan keadilan, dan menghadapi tentangan. Kita juga akan melihat bahwa tidak soal pada dasarnya berani atau tidak, kita semua bisa meniru Yesus dalam memperlihatkan keberanian.
Pembacaan Alkitab
(Wahyu 4:1-11) Sesudah itu, saya melihat sebuah pintu yang terbuka di surga. Suara pertama yang berbicara kepada saya terdengar seperti bunyi trompet, katanya, ”Ayo naik ke sini. Aku akan tunjukkan apa yang pasti akan terjadi.” 2 Setelah itu, kuasa kudus Allah langsung bekerja dalam diri saya, dan saya melihat sebuah takhta di surga, dan ada yang duduk di takhta itu. 3 Dia yang duduk di takhta itu bersinar seperti batu jasper dan batu sardis. Di sekeliling takhta itu ada pelangi yang kelihatan seperti zamrud. 4 Ada 24 takhta yang mengelilingi takhta itu, dan saya melihat 24 penatua duduk di takhta-takhta itu. Mereka memakai baju putih dan mahkota emas. 5 Saya melihat kilat memancar dari takhta itu, dan saya mendengar suara dan guntur keluar dari situ. Di depan takhta itu, ada tujuh lampu berupa api yang menyala, dan ini melambangkan tujuh kuasa kudus Allah. 6 Di depan takhta itu, ada semacam laut yang seperti kaca, seperti kristal. Takhta itu berada di tengah-tengah, dan di sekelilingnya ada empat kerub. Bagian depan dan belakang tubuh mereka penuh dengan mata. 7 Kerub yang pertama kelihatan seperti singa, yang kedua kelihatan seperti sapi jantan, yang ketiga berwajah seperti manusia, dan yang keempat kelihatan seperti burung elang yang sedang terbang. 8 Keempat kerub itu masing-masing punya enam sayap, dan sayap-sayap itu seluruhnya penuh dengan mata. Siang malam, mereka terus-menerus berkata, ”Kudus, kudus, kuduslah Allah Yehuwa, Yang Mahakuasa, yang dulu ada, yang terus ada, dan yang akan datang.” 9 Kerub-kerub itu memberikan kemuliaan, kehormatan, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di takhta itu, yang hidup kekal selama-lamanya. Setiap kali para kerub itu melakukannya, 10 ke-24 penatua itu sujud menyembah Dia yang duduk di takhta itu, yang hidup kekal selama-lamanya. Mereka juga melemparkan mahkota mereka ke depan takhta itu dan berkata, 11 ”Yehuwa, Allah kami yang penuh kuasa, Engkau layak dimuliakan dan dihormati, karena Engkau menciptakan segalanya, dan semua itu ada dan diciptakan atas kehendak-Mu.”