PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w26 Januari hlm. 14-19
  • Kenapa Tebusan Sangat Penting bagi Kita?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kenapa Tebusan Sangat Penting bagi Kita?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2026
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • PENGAMPUNAN DOSA
  • HARAPAN UNTUK MENJADI SEMPURNA
  • HUBUNGAN DAMAI DENGAN YEHUWA
  • TEBUSAN—BUKTI BELAS KASIHAN YEHUWA
  • Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Tebusan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Tunjukkan Bahwa Saudara Bersyukur atas Tebusan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2026
  • Kasih Yehuwa—Manfaatnya untuk Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Pengampunan Yehuwa—Sangat Berharga
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2026
w26 Januari hlm. 14-19

16-22 MARET 2026

NYANYIAN 20 Kau Berikan Putra-Mu yang Kau Sayangi

Kenapa Tebusan Sangat Penting bagi Kita?

”Siapa yang akan menyelamatkan saya dari tubuh yang menyebabkan kematian ini?”—RM. 7:24.

INTI

Karena tebusan, dosa kita bisa diampuni, kita bisa punya harapan untuk menjadi sempurna, dan kita bisa punya hubungan yang damai dengan Yehuwa.

1-2. Kenapa kita butuh diselamatkan? (Roma 7:​22-24; lihat juga gambar.)

BAYANGKAN situasinya: Sebuah gedung roboh, dan ada seorang pria yang terperangkap di dalamnya. Dia masih hidup, tapi dia tidak bisa keluar dari reruntuhan. Dia hanya bisa berteriak minta tolong dan berharap diselamatkan.

2 Keadaan kita masing-masing mirip seperti pria itu. Waktu Adam memberontak melawan Penciptanya, dia menjadi berdosa. Lalu, dia mewariskan keadaannya yang berdosa kepada keturunannya. Akibatnya, kita semua terperangkap dalam dosa dan tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Karena itu, dalam suratnya kepada sidang di Roma, Rasul Paulus mengatakan bahwa dia ingin diselamatkan ”dari tubuh yang menyebabkan kematian”. (Baca Roma 7:​22-24.) Paulus tahu bahwa dia terperangkap dalam dosa, yang akhirnya akan membuat dia mati. (Rm. 6:23) Seperti itu jugalah keadaan kita. Kita butuh diselamatkan!

3. Apa saja manfaat tebusan?

3 Selain menyebutkan tentang keadaannya yang berdosa, Paulus juga menyebutkan tentang sebuah harapan. Dari mana kita tahu? Setelah bertanya, ”Siapa yang akan menyelamatkan saya dari tubuh yang menyebabkan kematian ini?”, dia mengatakan, ”Syukur kepada Allah, yang akan menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus Tuan kita!” (Rm. 7:25) Nah, Paulus sedang membicarakan tentang korban tebusan Yesus.a Karena tebusan, (1) dosa-dosa kita bisa diampuni, (2) kita bisa punya harapan untuk menjadi sempurna, dan (3) kita bisa punya hubungan yang damai dengan Pencipta kita. Dengan memikirkan hal-hal itu, kita akan semakin menyayangi Yehuwa, Allah ”yang memberikan harapan”. (Rm. 15:13) Kita juga akan semakin bersyukur kepada Yesus, yang ”membebaskan kita melalui tebusan”.—Kol. 1:14.

PENGAMPUNAN DOSA

4-5. Kenapa kita semua butuh tebusan? (Pengkhotbah 7:20)

4 Kita butuh tebusan supaya dosa-dosa kita bisa diampuni. Setiap manusia yang tidak sempurna pasti pernah berbuat dosa. (Baca Pengkhotbah 7:20.) Ada dosa yang sangat besar, misalnya berzina atau membunuh. Menurut Hukum Musa, orang yang melakukan dosa seperti itu harus dihukum mati. (Im. 20:10; Bil. 35:​30, 31) Tapi, ada juga dosa yang tidak begitu besar. Misalnya, Daud mengatakan, ”Aku akan menjaga langkahku agar lidahku tidak berbuat dosa.” (Mz. 39:1) Jadi, bahkan kata-kata kita kadang bisa membuat kita berdosa. (Yak. 3:2) Tapi, tidak soal dosa kita besar atau kecil, itu semua dosa.

5 Apakah Saudara pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang Saudara sesali? Pasti pernah. Alkitab mengatakan, ”Kalau kita berkata, ’Kita tidak berdosa,’ itu berarti kita menipu diri dan kebenaran tidak ada dalam diri kita.”—1 Yoh. 1:8.

6-7. Apa yang menjadi dasar bagi Yehuwa untuk mengampuni dosa kita? (Lihat juga gambar.)

6 Karena ada tebusan, Yehuwa jadi punya dasar untuk mengampuni dosa-dosa kita. (Ef. 1:7) Tapi, ini bukan berarti Yehuwa tidak peduli kalau kita berbuat dosa atau tidak. Bagi Yehuwa, dosa adalah sesuatu yang serius. (Yes. 59:2) Dan karena Dia adalah Allah yang adil, Dia butuh sesuatu sebagai dasar untuk mengampuni manusia.

7 Dulu, menurut Hukum Musa, orang Israel harus mempersembahkan korban binatang supaya dosa mereka diampuni. (Im. 4:​27-31; 17:11) Persembahan itu menggambarkan sesuatu yang lebih besar, yaitu korban tebusan Yesus dan manfaatnya. Nah, korban itu menjadi dasar bagi Yehuwa untuk mengampuni dosa kita. Paulus memahami besarnya nilai korban Yesus, dan itu terlihat dari suratnya kepada orang Kristen di Korintus. Setelah menyebutkan hal-hal buruk yang pernah mereka lakukan, dia memberi tahu mereka, ”Kalian sudah dibersihkan, disucikan, dan dinyatakan benar dalam nama Tuan Yesus Kristus dan dengan kuasa kudus Allah kita.”—1 Kor. 6:​9-11.

8. Menjelang hari Peringatan, apa yang bisa Saudara renungkan?

8 Menjelang hari Peringatan, coba renungkan manfaat pengampunan Yehuwa bagi Saudara secara pribadi. Misalnya, kalau Saudara pernah berbuat salah dan sudah bertobat, Saudara tidak perlu terus merasa bersalah. Tapi mungkin Saudara berpikir, ’Saya tahu Yehuwa bisa mengampuni saya, tapi saya tidak bisa mengampuni diri saya sendiri.’ Kalau itu perasaan Saudara, ingat hal ini: Yehuwa-lah yang punya wewenang untuk mengampuni, dan Dia memberikan wewenang untuk menghakimi kepada Putra-Nya. Yehuwa tidak memberi Saudara atau manusia mana pun hak untuk menentukan siapa yang akan Dia ampuni atau tidak. Dan Alkitab mengatakan, ”Kalau kita berjalan dalam terang, seperti [Yehuwa] sendiri ada dalam terang, . . . darah Yesus Putra-Nya bisa membersihkan kita dari segala dosa.” (1 Yoh. 1:​6, 7) Kita bisa yakin dengan hal itu, sama seperti kita yakin dengan ajaran Alkitab lainnya. Ya, karena ada tebusan, Yehuwa punya dasar untuk berbelaskasihan kepada kita. Dan, Alkitab mengatakan bahwa Dia ”siap mengampuni”.—Mz. 86:5.

HARAPAN UNTUK MENJADI SEMPURNA

9. Selain perbuatan salah, apa lagi yang dimaksud dengan dosa? (Mazmur 51:5)

9 Di Alkitab, kata ”dosa” tidak hanya memaksudkan perbuatan salah, tapi juga keadaan tidak sempurna yang kita warisi sejak dalam kandungan. (Baca Mazmur 51:5.) Keadaan ini tidak hanya membuat kita mudah berbuat salah, tapi juga membuat kita sakit, tua, dan mati. Itulah alasannya kenapa bayi yang belum pernah berbuat dosa pun bisa sakit dan mati. Itu juga alasannya kenapa orang baik dan orang jahat sama-sama menderita dan akhirnya mati. Semua keturunan Adam mewarisi dosa yang membuat mereka tidak sempurna.

10. Karena menjadi tidak sempurna, apa yang Adam dan Hawa rasakan?

10 Coba pikirkan apa yang Adam dan Hawa rasakan setelah mereka berbuat dosa. Karena menjadi tidak sempurna, perasaan-perasaan negatif mulai muncul dalam diri mereka. Setelah memberontak, Adam dan Hawa langsung merasa bersalah karena hati nurani mereka terganggu. (Rm. 2:15) Itu membuat mereka menutupi sebagian tubuh mereka dan bersembunyi dari Yehuwa seperti penjahat. (Kej. 3:​7, 8) Untuk pertama kalinya, Adam dan Hawa merasa bersalah, khawatir, sedih, dan malu. Perasaan-perasaan itu sedikit banyak mengganggu mereka sampai mereka mati.—Kej. 3:​16-19.

11. Apa pengaruh ketidaksempurnaan pada manusia?

11 Seperti Adam dan Hawa, kita mengalami banyak hal buruk karena dosa. Dosa membuat kita tidak sempurna sehingga kita bisa sakit dan punya perasaan-perasaan negatif. Tidak soal seberapa keras kita berupaya untuk memperbaiki keadaan kita, tidak banyak yang bisa kita lakukan. Kenapa? Karena menurut Alkitab, setelah berdosa, manusia ”menjalani kehidupan yang sia-sia”. (Rm. 8:20) Itu sudah terbukti benar. Misalnya, manusia berupaya keras untuk mengatasi masalah lingkungan, kejahatan, kemiskinan, dan perang. Tapi upaya mereka bisa dibilang sia-sia, karena semua masalah itu tidak benar-benar hilang. Meski begitu, tebusan memberi kita harapan. Harapan apa?

12. Tebusan memberi kita harapan apa?

12 Tebusan memberi kita harapan untuk ”dibebaskan dari perbudakan dosa dan kematian”. (Rm. 8:21) Karena tebusan, kita bisa menjadi sempurna di dunia baru. Kita tidak akan sakit lagi atau mengalami masalah kesehatan mental. Kita juga tidak akan lagi merasa bersalah, khawatir, dan sedih. Selain itu, upaya kita untuk merawat bumi dan menjaga perdamaian tidak akan sia-sia karena kita akan dipimpin oleh Penebus kita dan ”Pemimpin Perdamaian”, Yesus Kristus.—Yes. 9:​6, 7. 

13. Menjelang hari Peringatan, apa lagi yang bisa Saudara renungkan?

13 Coba renungkan seperti apa kehidupan Saudara waktu Saudara sudah sempurna. Setiap pagi, Saudara bisa bangun dengan tubuh yang segar dan tidak perlu khawatir Saudara atau orang yang Saudara sayangi akan kekurangan makanan, sakit, atau meninggal. Tapi dari sekarang pun, Saudara bisa merasa damai kalau Saudara ”berpegang teguh pada harapan yang . . . bagaikan jangkar bagi jiwa, yang kuat dan bisa diandalkan”. (Ibr. 6:​18, 19) Seperti jangkar yang bisa membuat kapal tidak terombang-ambing, harapan bisa memperkuat iman Saudara dan membuat Saudara tidak terombang-ambing oleh masalah apa pun. Saudara bisa yakin bahwa Yehuwa akan ”mengupahi orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”. (Ibr. 11:6) Ya, kita bisa punya harapan dan merasa damai dari sekarang hanya karena tebusan.

HUBUNGAN DAMAI DENGAN YEHUWA

14. Apa pengaruh dosa terhadap hubungan kita dengan Allah, dan kenapa?

14 Sejak Adam dan Hawa berdosa, hubungan manusia dengan Allah menjadi rusak. Alkitab bahkan mengatakan bahwa manusia sudah terpisah dari Penciptanya. (Rm. 8:​7, 8; Kol. 1:21) Kenapa? Standar Yehuwa yang sempurna membuat Dia tidak bisa mengabaikan dosa. Alkitab mengatakan tentang Yehuwa, ”Mata-Mu terlalu murni untuk melihat yang jahat, dan Engkau tidak tahan melihat kejahatan.” (Hab. 1:13) Karena manusia berdosa, seperti ada jurang antara Allah dan manusia. Jadi, kita butuh ”jembatan” supaya bisa punya hubungan yang damai dengan Yehuwa. Jembatan itu adalah tebusan.

15. Bagaimana korban tebusan Yesus bisa membuat hubungan Allah dan manusia damai lagi?

15 Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah ”korban pendamaian bagi dosa kita”. (1 Yoh. 2:2) Bagaimana Yesus bisa membuat hubungan Allah dan manusia menjadi damai lagi? Korban tebusan Yesus memenuhi standar keadilan Yehuwa dan menjadi dasar bagi Yehuwa untuk memulihkan hubungan-Nya dengan manusia. (Rm. 3:​23-26) Dia bahkan bisa ’menganggap benar’ hamba-hamba-Nya yang hidup sebelum kematian Yesus. (Kej. 15:​1, 6) Kenapa? Karena Yehuwa sangat yakin bahwa Yesus akan menyerahkan kehidupannya sebagai tebusan. (Yes. 46:10) Ya, manusia bisa punya hubungan yang damai lagi dengan Allah hanya karena tebusan.

16. Menjelang hari Peringatan, apa lagi yang bisa Saudara renungkan? (Lihat juga gambar.)

16 Coba renungkan apa manfaatnya kalau Saudara punya hubungan yang damai dengan Allah. Misalnya, Saudara bisa menyebut Yehuwa ”Bapak”, seperti yang Yesus ajarkan. (Mat. 6:9) Saudara juga bisa menyebut Yehuwa sebagai ”Sahabat”. Nah, waktu memanggil Yehuwa sebagai Bapak atau Sahabat kita, kita perlu melakukannya dengan penuh hormat. Kenapa? Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita bisa punya hubungan yang akrab dengan Yehuwa hanya karena tebusan, bukan karena upaya kita sendiri. Melalui Yesus, Yehuwa membuat ”segala sesuatu . . . didamaikan dengan diri-Nya . . . , yaitu dengan pendamaian melalui darah [Yesus] yang dicurahkan di tiang siksaan”. (Kol. 1:​19, 20) Jadi, meskipun sekarang kita tidak sempurna, kita bisa bersahabat dengan Yehuwa.

TEBUSAN—BUKTI BELAS KASIHAN YEHUWA

17. Bagaimana tebusan membuktikan bahwa Yehuwa berbelaskasihan? (Efesus 2:​4, 5)

17 Orang-orang ”yang memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehidupan abadi” seolah-olah berteriak minta tolong. (Kis. 13:48) Mereka tahu bahwa mereka terperangkap dalam dosa dan butuh diselamatkan. Bagaimana Yehuwa menunjukkan ’belas kasihan-Nya yang limpah’? Alkitab mengatakan, ”Walaupun kita mati karena pelanggaran kita, Dia menghidupkan [kita].” (Baca Efesus 2:​4, 5.) Dia melakukannya dengan memberi kita tebusan. Yehuwa juga membantu kita mengenal Dia dan Yesus supaya kita bisa hidup abadi, seperti rencana-Nya yang semula. (Yoh. 17:3) Setan mungkin berpikir bahwa rencana Allah itu sudah gagal waktu Adam dan Hawa berdosa. Tapi dia salah besar!

18. Selain merenungkan manfaat tebusan bagi kita, apa yang harus kita ingat?

18 Selain merenungkan manfaat tebusan bagi kita secara pribadi, kita perlu ingat bahwa ada manfaat yang lebih besar lagi dari tebusan. Yehuwa menyediakan tebusan bukan hanya untuk menyelamatkan kita, tapi juga untuk menjawab tuduhan Setan di Taman Eden. (Kej. 3:​1-5, 15) Melalui tebusan, Yehuwa menyucikan nama-Nya dan membuktikan bahwa semua tuduhan Setan itu tidak benar. Dengan membebaskan manusia dari dosa dan kematian, Yehuwa membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang pengasih. Dan karena kebaikan hati-Nya yang luar biasa, Yehuwa memberi kita kesempatan untuk ikut menjawab tuduhan Setan meskipun kita tidak sempurna. (Ams. 27:11) Jadi, bagaimana Saudara bisa menunjukkan bahwa Saudara menghargai tebusan? Artikel berikutnya akan membahas hal itu.

BAGAIMANA TEBUSAN . . .

  • membuat dosa kita diampuni?

  • memberi kita harapan?

  • memulihkan hubungan kita dengan Pencipta?

NYANYIAN 19 Perjamuan Malam Tuan

a PENJELASAN: Tebusan adalah bayaran untuk membebaskan seseorang dari penawanan. Dengan mengorbankan kehidupannya, Yesus menyediakan tebusan untuk membebaskan manusia yang taat dari dosa dan kematian.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan