Buku Kegiatan—Laporan Tahun 1993
”ADEGAN panggung dunia berubah-ubah,” tulis rasul Paulus kepada rekan-rekan kristiani yang tinggal di kota Korintus yang bergengsi. (1 Kor. 7:31, NW) Korintus aktif dalam bidang intelek, makmur dalam hal materi, dan bejat dalam hal moral. Penduduknya bervariasi, sebagian besar terdiri dari para pedagang dan wisatawan yang tinggal beberapa hari kemudian pergi, mirip seperti aktor-aktor di atas panggung yang masuk dari sisi-sisinya untuk melakonkan peran mereka dan kemudian segera menghilang sampai babak berikutnya. Cara hidup duniawi—”adegan panggung”—di Korintus, dengan segala kemakmuran yang menyilaukan, merupakan sesuatu yang bersifat sementara, selalu berubah, terus-menerus bergeser. Oleh karena itu, Paulus memperingatkan saudara-saudaranya untuk tidak menggunakan dunia sepenuhnya. Paulus memberi tahu mereka untuk tidak menjadi asyik dalam dunia yang penuh dengan perkara-perkara duniawi. Ini semua tidak bertahan lama. Waktu yang tersisa terlalu singkat bagi umat kristiani untuk mengindahkan rencana-rencana manusia yang berubah-ubah. Karena itu, Paulus menasihatkan, Tempuhlah kehidupan saudara dengan ”melayani Tuhan tanpa gangguan”.—1 Kor. 7:35.
Meskipun kata-kata Paulus ditulis lebih dari 19 abad yang lalu, kebenarannya tetap sampai sekarang. Penampilan luar dari dunia sekarang ini terus-menerus mengalami perubahan. Seperti berlalunya sebuah adegan drama di panggung, hal-hal materi dan harta benda yang didapat dengan susah payah mungkin sekarang ada namun besok lenyap. Banjir, gempa bumi, badai, atau bencana alam lainnya dapat merenggut kehidupan seseorang dalam sekejap. Ideologi politik dan ekonomi yang begitu mapan—sering kali mengakibatkan pertumpahan darah—dapat berganti dalam semalam. Contohnya, kira-kira tiga tahun yang lalu, negara-negara di Eropa Timur tampaknya stabil. Kemudian, tiba-tiba pada bulan November 1989, Tembok Berlin runtuh, dan bagaikan kartu-kartu domino yang ambruk di sepanjang Eropa Timur, rubuh pula kepercayaan yang dipertahankan secara kukuh selama puluhan tahun.
Satu Miliar Jam!
Akan tetapi, meskipun dipengaruhi oleh adegan yang berubah-ubah seperti itu, Saksi-Saksi Yehuwa selalu berjuang untuk menempuh kehidupan dengan sikap yang memperlihatkan bahwa mereka terus-menerus melayani Tuhan. Selama tahun dinas yang lalu, mereka mencapai puncak penyiar sejumlah 4.472.787 dan membaktikan 1.024.910.434 jam untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah Yehuwa di 229 negeri dan 69.558 sidang! Organisasi agama mana lagi yang melakukan hal itu?
Namun lebih dari sekadar mengabar, mereka secara pribadi mengajarkan Firman Allah kepada jutaan orang secara cuma-cuma. Rata-rata setiap bulan, mereka memimpin 4.278.127 pengajaran Alkitab di rumah. Apa hasil dari penginjilan semacam ini? Jumlah orang-orang yang dibaptis sebagai lambang pembaktian mereka kepada Yehuwa mencapai 301.002. Selain itu, perayaan suci Peringatan kematian Kristus Yesus diselenggarakan pada malam tanggal 17 April 1992. Malam itu, sidang-sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia memperoleh jumlah hadirin sebesar 11.431.171.
Dari satu negeri ke lain negeri, Balai-Balai Kerajaan penuh sesak dengan hadirin. Misalnya, Zambia, dengan puncak penyiar kabar baik sejumlah 80.460, bersukacita sewaktu 365.828 orang menghadiri Perjamuan Malam—lebih dari 4 persen penduduk negeri itu! Di Meksiko, hadirin Perjamuan Malam berjumlah 1.283.203. Bayangkan, 9.000 sidang merayakan Perjamuan Malam di sana! Dan di Cekoslowakia, dengan puncak penyiar sejumlah 25.435, jumlah keseluruhan hadirin Perjamuan Malam 54.082. Di sana, untuk pertama kali, Perjamuan Malam diselenggarakan juga di tiga rumah tahanan, dihadiri oleh 54 tahanan dan para sipir. Para petugas di salah satu rumah tahanan menyatakan penghargaan mereka atas acara yang menyenangkan dan dipersiapkan dengan baik, termasuk menyanyikan lagu-lagu. Di kota lainnya, saudara-saudara sangat terkejut ketika melihat bukan hanya seorang tahanan yang datang ke Balai Kerajaan untuk mengikuti Perjamuan Malam, tetapi juga sipirnya.
Brasil, dengan 332.050 penyiar pada bulan Maret, mencatat total 985.252 orang yang menghadiri Perjamuan Malam. Ada kenaikan sebesar 87.513 dari jumlah hadirin tahun lalu. Anak-anak muda juga mendapat manfaat dengan menghadiri acara istimewa ini.
Pada tahun 1990, Paul yang berusia sembilan tahun adalah satu-satunya Saksi di sekolahnya. Ibu gurunya memperhatikan tingkah lakunya yang baik. Namun sewaktu sang guru memimpin doa di kelas, ia mengamati bahwa Paul tidak menundukkan kepala, dan ketika ia meminta masing-masing siswa bergiliran mengucapkan doa, Paul meminta pengecualian. Pada hari Jumat Agung Susunan Kristen, ibu guru menyuruh anak-anak menggambar Yesus pada salib. Namun, karena Paul menggambar Yesus tergantung pada sebuah tiang, ia menanyakan alasannya. Paul menjelaskan, memberikan lektur Alkitab untuk dibaca, dan mengundangnya ke Perjamuan Malam.
Paul juga mendapat izin untuk memimpin pengajaran Alkitab secara tetap tentu di kelasnya. Pengajaran Alkitab selama 40 menit diselenggarakan setiap minggu menggunakan Alkitab dan Buku Cerita Alkitab. Bapak kepala sekolah, sekretaris, ibu guru Paul, dan yang lain-lain juga hadir. Tahun berikutnya, tiga guru lainnya meminta agar pengajaran demikian diadakan di kelas mereka. Ini tidak menyenangkan pendeta setempat. Ia merasa terganggu mendengar anak-anak menggunakan nama Allah, Yehuwa. Ia mengadakan rapat dengan para orang-tua murid dan mengatakan bahwa mereka dan anak-anak mereka tidak boleh menggunakan nama itu. Para orang-tua mengadukan ini kepada guru-guru, yang kemudian berbicara kepada Paul.
”Jika nama Allah tidak boleh digunakan, maka saya tidak dapat melanjutkan pengajaran,” kata Paul seraya mengajukan alasan bahwa pengudusan nama Allah merupakan bagian yang terpenting dalam Doa Bapa Kami. Setelah ia menjelaskan hal ini, pengajaran dilanjutkan, dan sekarang, pada tahun 1992, ada lima kelas semacam itu, termasuk sekelompok anak tuna grahita (lemah daya tangkap). Para guru merasa kagum karena anak-anak semuanya mendengarkan dengan tenang ketika mereka diajarkan tentang maksud-tujuan Allah, dan mereka tidak menimbulkan banyak ulah dibandingkan sewaktu mereka mengikuti mata pelajaran lainnya.
Sekarang Saksi-Saksi Dapat Mengabar dengan Bebas
Di Albania, Saksi-Saksi Yehuwa disahkan melalui dekrit pemerintah pada tanggal 22 Mei 1992. Tak lama sebelum dikeluarkannya dekrit pembebasan tersebut, Perjamuan Malam diselenggarakan dan dihadiri oleh 325 orang. Penyiar kabar baik mencapai angka 56 pada bulan Juni 1992. Betapa pesat perubahannya jika dibandingkan dengan penyiar yang melapor pada bulan Juni 1991 yaitu sembilan orang! Seorang pria memberi tahu Saksi-Saksi di jalan, ”Pada zaman Komunis, kami semua telah meninggalkan Allah. Hanya Saksi-Saksi Yehuwa tetap setia kepada-Nya di bawah semua ujian dan kesukaran.”
Angola mengesahkan pekerjaan baik dari Saksi-Saksi ini pada tanggal 10 April 1992. Setelah beberapa dasawarsa mengalami penindasan dan peperangan, para penyiar di negeri itu bersukacita dengan cara yang istimewa yaitu melalui pernyataan syukur kepada Yehuwa karena telah ’memahkotai tahun dengan kebaikan-Nya’.—Mzm. 65:12.
Selama tahun-tahun itu, para utusan injil yang ditugaskan ke negeri ini segera dideportasikan. Pada tahun 1950-an, banyak Saksi dipenjarakan. Beberapa dijatuhi hukuman 15 tahun atau lebih di kamp-kamp kerja; yang lain dijatuhi hukuman mati. Tanpa henti, Saksi-Saksi memperlihatkan bahwa mereka menghargai hak istimewa mereka untuk membagikan kabar baik kepada orang-orang lain. Bagaimana dinas mereka yang setia mendapat imbalan?
Pada bulan pertama pekerjaan disahkan, suatu puncak baru dari jumlah penyiar sebesar 18.911 dicapai, dan ini merupakan 30 persen kenaikan dari jumlah rata-rata tahun lalu, dan para penyiar ini melaporkan 56.075 pengajaran Alkitab di rumah. Laporan memberitahukan bahwa orang-orang berminat mengunjungi rumah saudara-saudara untuk meminta sebuah pengajaran Alkitab di rumah. Di Angola, sidang-sidang yang memiliki 100 penyiar atau lebih mencapai jumlah hadirin 300 hingga 500 orang selama perhimpunan umum. Keadaan yang menguntungkan tidak lama sebelum pekerjaan diakui secara resmi memungkinkan saudara-saudara menyelenggarakan kebaktian distrik mereka yang pertama—terdiri dari 20 kebaktian, dengan puncak total hadirin sebanyak 17.064 orang. Sungguh menggetarkan!
Beberapa sidang di Angola memiliki daerah yang sempit, sehingga Saksi-Saksi perlu cepat tanggap dalam memberi kesaksian kepada setiap orang yang mereka jumpai. Di sebuah rumah, penghuni rumah memberi tahu Saksi-Saksi bahwa ia tidak berminat, karena ia sudah menganut agama Katolik. Minggu berikutnya, sewaktu melewati rumah yang sama, seorang saudara memperhatikan seorang ibu berdiri di depan pintu dan memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara kepadanya. Tanggapannya sama dengan tanggapan suaminya, namun ia menambahkan sebuah pepatah, ”Anjing tidak dapat menggondol dua tulang,” yang berarti bahwa seseorang tidak dapat menganut dua agama sekaligus. Minggu berikutnya, saudara ini melihat seorang gadis berdiri di pintu rumah yang sama. Mengingat keluarga itu religius, saudara ini menawarkan kepadanya buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis. Gadis itu mendengarkan dengan penuh perhatian, menerima buku tersebut, dan setuju untuk dikunjungi kembali minggu berikutnya. Tanpa sepengetahuan saudara ini, sang ayah mendengarkan percakapan itu dari ruangan sebelah. Beberapa hari kemudian, sang ayah mendekati saudara itu di jalan, memberi tahu bahwa putrinya telah membaca seluruh buku dan sangat menikmatinya. Ia memastikan agar saudara itu mengunjungi mereka kembali sesuai janji. Sekarang, seluruh keluarga sedang belajar, dan menghadiri perhimpunan-perhimpunan.
Para Pengungsi Mendengar Kabar Baik
Di Swiss, adegan panggung dunia juga berubah, dan keadaan stabil yang lazim di negara itu tidak lagi seperti dahulu. Banyaknya kegagalan bisnis dan meningkatnya jumlah pengangguran merupakan hal baru bagi masyarakat Swiss. Belum pernah ada begitu banyak orang asing pindah ke negara itu, sebagai pengungsi maupun karena ingin meningkatkan keadaan ekonomi mereka—sering kali mereka dikecewakan. Dan pemerintah semakin sulit untuk membuat keputusan yang tidak menimbulkan keraguan di pihak masyarakat. ”Semua ini menciptakan suasana ketidakamanan,” tulis kantor cabang, ”memungkinkan banyak penyiar memiliki kesempatan untuk membahas harapan kita yang berdasarkan Alkitab.”
Pengalaman Felicia dari Nigeria merupakan contoh sehubungan hal ini. Karena problem perkawinan ia berpisah dari pasangan hidupnya, Jimmy. Setelah menitipkan putranya yang masih kecil kepada orang-tuanya, ia pindah ke Swiss. Di Jenewa, ia berharap untuk memulai hidup baru, namun sayang, sebagai seorang asing yang mencari suaka, pekerjaan dan tempat tinggal baginya jauh lebih sulit diperoleh daripada yang dibayangkannya. Suatu hari di tempat kerja, ia membicarakan problemnya kepada pengungsi lain yang sedang belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi. Ia memberi tahu Felicia tentang perkara-perkara menakjubkan yang telah dipelajarinya dari Alkitab dan bagaimana melakukan kehendak Allah merupakan jalan keluar dari banyak masalah. Felicia setuju untuk belajar Alkitab, dan delapan bulan kemudian, ia menjadi penyiar yang belum dibaptis. Sejak itu, ia mulai mengkhawatirkan keadaan keluarganya dan mengutarakan ini kepada seorang penatua sidang.
Sementara itu, suaminya, yang masih menjadi pasangan hidupnya yang sah, juga datang ke Swiss dan amat terkesan melihat perubahan-perubahan dalam kepribadian istrinya yang melarikan diri ini. Ia pun setuju untuk belajar Alkitab dengan seorang saudara di kota tempat ia tinggal. Felicia dibaptis bulan November 1991, hanya 11 bulan setelah ia mulai belajar. Ia langsung melayani sebagai perintis ekstra, sementara suaminya menjadi seorang penyiar yang belum dibaptis dan mendaftar pada Sekolah Pelayanan Teokratis di sidangnya. Pada waktu itu, mereka masih pisah, tetapi sekarang mereka berdua berpikir dengan cara yang sama serta ingin rujuk dan membesarkan putra mereka bersama-sama dalam suatu keluarga Kristen. Maka, Jimmy dan Felicia memperlihatkan kepada para penatua sidang bukti bahwa perkawinan mereka sah dan menyatakan bahwa mereka ingin memperbarui hubungan mereka sebagai suami-istri agar tidak mendatangkan cela atas nama Yehuwa dan sidang Kristen. Jimmy dibaptis pada Kebaktian Distrik ”Para Pembawa Terang” tahun 1992 di Jenewa, dan pasangan ini merencanakan untuk kembali ke Nigeria, bertekad untuk membesarkan putra mereka menurut prinsip-prinsip Kristen.
Swedia adalah negara yang terbuka bagi para pengungsi. Sidang-sidang berhasil mengatasi tantangan untuk mengabar kepada para pengungsi dalam bahasa mereka masing-masing. Hasilnya benar-benar luar biasa. Misalnya, dari 11 kebaktian distrik yang diselenggarakan pada musim panas yang lalu, hanya 5 kebaktian berbahasa Swedia; yang lainnya disajikan dalam bahasa Arab, Finlandia, Inggris, Serbia-Kroasia, Spanyol, dan Yunani. Pada kebaktian distrik berbahasa Inggris, ada 696 yang hadir, dan mereka berasal dari 77 bangsa yang berbeda. Pekerjaan kesaksian juga dimulai dalam bahasa Persia dan Rusia.
Selama beberapa bulan terakhir, lebih dari 50.000 pengungsi dari bekas negara Yugoslavia tiba di Swedia. Sidang-sidang berbahasa Serbia-Kroasia telah mengkonsentrasikan pekerjaan kesaksian kepada para pengungsi ini, dan mereka mendapat hasil-hasil yang bagus. Perhimpunan-perhimpunan di mana-mana dihadiri oleh 75 sampai 100 lebih pengungsi. Dan setelah hanya empat atau lima bulan belajar, beberapa dari hadirin perhimpunan telah maju ke tahap pembaktian dan baptisan.
Saksi-Saksi yang tinggal di Belanda mengabar dalam 17 bahasa yang berlainan. Seorang saudara di salah satu sidang berbahasa Spanyol menghubungi seorang pria yang datang ke Belanda sebagai pengungsi. Pria ini pernah bertugas di beberapa negeri sebagai duta besar sebuah negara Afrika; akan tetapi, belakangan ia tidak disukai oleh pemerintah negaranya dan mencari suaka di Belanda. Pengajaran Alkitab diterimanya pertama kali sewaktu istrinya masih berada di Portugal. Ketika seluruh anggota keluarga akhirnya dipersatukan di Belanda, mereka semua ikut belajar kecuali si sulung dari kelima anak mereka. Mereka membuat kemajuan yang baik dan mantan duta besar itu sekarang menjadi seorang saudara rohani. Ia dibaptis pada tanggal 25 Juli 1992. Istri dan seorang putrinya telah menjadi penyiar-penyiar belum dibaptis. Saudara baru ini mengatakan, ”Saya pernah menjadi seorang duta besar dari seorang raja di negeri saya. Tetapi sekarang saya menjadi seorang duta dari raja tertinggi dan dari Kerajaan Allah.”
’Pelayanan Bantuan Kemanusiaan’ bagi Saudara-Saudara yang Membutuhkan
PADA zaman Klaudius, kaisar Roma abad pertama, suatu kelaparan hebat melanda negeri itu. Umat kristiani di sidang Antiokhia-Siria ”memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan [”bantuan kemanusiaan”, NW], sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea”. (Kis. 11:28, 29) Barnabas dan Saulus mengantarkan dana bantuan kepada badan penatua di Yudea, yang bertanggung jawab dalam mengatur bantuan yang dibutuhkan. Ini adalah peristiwa pertama yang dicatat berkenaan bantuan dalam skala yang sedemikian besar yang disediakan oleh sidang Kristen. Begitu pula sekarang, bila Saksi-Saksi yang tinggal di salah satu belahan bumi mendengar bahwa saudara-saudara mereka di tempat lain sangat membutuhkan bantuan, mereka dengan sukarela menyumbang semampu mereka. Dengan pengaturan yang saksama dan secara kilat, pemberian bantuan kemanusiaan dimulai. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
Eropa Timur
Pada akhir tahun 1991, Badan Pimpinan mengimbau tujuh cabang Lembaga Menara Pengawal di Eropa Barat untuk menyediakan makanan dan pakaian bagi saudara-saudara mereka yang membutuhkan bantuan di Eropa Timur.a Apa yang terjadi ketika Saksi-Saksi di Swedia pertama kali mendengar adanya kebutuhan ini? Truk-truk sumbangan datang satu per satu dari sidang-sidang di seluruh Swedia. Bahkan setelah kantor cabang Swedia penuh sesak dengan pakaian dan barang-barang lain, barang-barang terus berdatangan, sehingga aula di luar kompleks kantor cabang perlu disewa untuk menampung semua barang yang disumbangkan. Saudara-saudari dari sidang-sidang terdekat datang membantu. Kira-kira 35 sukarelawan melakukan pekerjaan menyortir dan mengepak pakaian dan setelah itu 15 trailer barang membawanya ke tempat yang dituju. Tiga trailer barang lainnya mengangkut lebih dari 51 ton bahan makanan ke Rusia.
Hanya dalam beberapa hari sejak keluarnya pengumuman tersebut, penyediaan makanan yang dibagi menjadi 750 kotak dengan masing-masing berisi bahan-bahan makanan seberat 20 kilogram seperti terigu, minyak goreng, daging kaleng, dan susu bubuk, siap diangkut truk sebagai pengiriman yang pertama—dengan tujuan St. Petersburg, Rusia. Pada tanggal 19 Desember 1991, dilengkapi dokumen ekspor-impor yang diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan disiapkan dengan baik, truk pertama melampaui perbatasan tanpa kesulitan apa pun. Saksi-Saksi di St. Petersburg menanti-nantikan kiriman itu dengan penuh harap dan telah bersiap-siap untuk memindahkan muatan ke dalam kendaraan-kendaraan yang lebih kecil untuk dikirimkan ke berbagai pusat penyaluran, dan melalui tempat-tempat ini makanan dapat segera diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Betapa hangat sambutan yang diberikan sewaktu truk itu datang! Saudara-saudara yang berbahagia yang telah menunggu kedatangan ini dengan tulus merangkul saudara-saudara Swedia mereka.
Untuk sumbangan pakaian, saudara-saudari di sidang-sidang membongkar lemari pakaian mereka dan memilih pakaian-pakaian yang masih baik dan bersih. Yang lain pergi membeli pakaian-pakaian baru. Seorang saudara pergi ke toko pakaian pria untuk membeli lima setel pakaian. Ini menimbulkan rasa ingin tahu sang pedagang. Ketika saudara ini menerangkan alasannya, pedagang itu menyumbangkan lima setel pakaian lagi. Saudara lain membeli beberapa kotak kaus kaki, sarung tangan, dan barang-barang semacam itu di sebuah toko grosir dan menerangkan mengapa ia membeli begitu banyak barang. Pemilik toko dengan murah hati menawarkan 30 setel pakaian baru dengan harga ’beli satu dapat dua’. Karena begitu senangnya, saudara tersebut langsung setuju. Saudara lain membawa setumpuk besar pakaian ke toko penatu dan memberi tahu sang pemilik toko apa yang sedang dilakukannya. Lalu, pemilik toko memberikan semua pakaian yang tidak pernah diambil oleh para pemiliknya. Ketika pemilik toko alat-alat olahraga mendengar bahwa barang-barang itu akan diantar langsung kepada orang-orang yang membutuhkan, ia mengambil seratus pasang sepatu musim dingin dan sepatu bot yang masih baru dari rak-rak sebagai sumbangan.
Orang-orang yang ditugaskan untuk menyortir siap beraksi. Sekelompok terdiri dari sepuluh saudari yang bermata jeli dalam menilai mutu menyortir pakaian dan mengelompokkannya ke dalam kategori pakaian pria, wanita, dan anak-anak. Sepuluh saudari lainnya dengan cekatan mengepak barang-barang yang sudah disortir ke dalam kardus. Suatu tim beranggotakan saudara-saudara berbadan besar menutup kardus-kardus dengan pita berperekat dan menyusunnya di dalam gudang, siap dimasukkan ke dalam truk. Semuanya, 40 meter kubik pakaian dan sepatu dikemas setiap hari.
Saksi-Saksi di Belanda dan Swiss memiliki hak istimewa untuk turut berpartisipasi dalam pekerjaan memberikan bantuan ini. Saudara-saudara di Belanda menyumbang makanan sebanyak 52 ton, berikut pakaian sebanyak 11 truk penuh, dan saudara-saudara di Swiss menyiapkan 600 bingkisan makanan dengan berat total 12 ton. Bagaimana dengan anak-anak? Ketika Saksi-Saksi di Ukraina menerima 72 ton pakaian, mereka menemukan bahwa bingkisan itu berisi pakaian anak-anak berikut mainan yang disumbangkan oleh anak-anak Saksi untuk sobat kecil yang tidak mereka kenal. Juga, beberapa batang coklat diselipkan di sela-sela pakaian.
Maka, selama musim dingin tahun 1991/92, bantuan kemanusiaan terdiri dari 400 ton bahan makanan dan sejumlah besar pakaian pria, wanita, dan anak-anak. Ini disalurkan hampir ke seluruh daerah bekas Uni Soviet, hingga ke Irkutsk di Siberia dan Khabarovsk, dekat Jepang.
Afrika
Sumbangan makanan dan pakaian yang diberikan dengan murah hati oleh Saksi-Saksi di Afrika Selatan dan Portugal memungkinkan bantuan kemanusiaan dan lektur-lektur yang amat dibutuhkan dikirim ke Angola. Mengapa mereka kekurangan?
Angola dilanda kekeringan yang hebat pada tahun 1990, yang mengakibatkan kematian ribuan orang dan merusak hasil panen negara tersebut. Di beberapa tempat, saudara-saudara enggan ikut serta dalam kesaksian umum karena pakaian mereka tidak memadai. Rekan-rekan Saksi di Afrika Selatan mengatur agar pengiriman 25 ton bantuan kemanusiaan berjalan lancar dan pembagiannya merata kepada saudara-saudara di Angola. Karena negara tersebut telah diporak-porandakan oleh perang sipil yang berkepanjangan, kebutuhan akan pakaian terus-menerus timbul. Sidang-sidang di Lisboa Besar di Portugal diimbau untuk menyumbang pakaian kepada Saksi-Saksi di Angola dan sambutannya luar biasa. Dari bulan Maret 1991 hingga Agustus 1992, tujuh buah kontainer dengan panjang masing-masing enam meter berisi pakaian, makanan, dan lektur dikirimkan—dengan berat total 75 ton!
Amerika Utara
Senin dini hari tanggal 24 Agustus 1992, Badai Andrew mengamuk dari Atlantik dan menghantam Florida bagian selatan sebelum menyeberangi Teluk Meksiko dan memorak-porandakan Louisiana. Badai yang menderu-deru laksana sirene, dengan kecepatan angin yang tetap 230 kilometer per jam dan kecepatan angin ribut sedikitnya 260 kilometer per jam, merusak daerah seluas 430 kilometer persegi di Florida bagian selatan. Badai Andrew mengakibatkan 250.000 orang kehilangan tempat tinggal, menghancurkan sekitar 63.000 rumah, dan mengakibatkan 38 orang tewas. ”Kerusakan seperti ini belum pernah terjadi di Amerika Serikat,” kata seorang spesialis penggantian dari sebuah perusahaan asuransi, ”yang terburuk dari semua yang pernah saya lihat.”
Saksi-Saksi tidaklah kebal terhadap amukan Badai Andrew—3.500 di antara mereka kehilangan tempat tinggal, karena rumah mereka yang berjumlah 1.120 rusak, 150 di antaranya tidak dapat diperbaiki. Selain itu, sepuluh Balai Kerajaan ikut rusak. Badan Pimpinan segera bertindak. Mereka membentuk sebuah komite bantuan kemanusiaan yang akan memanfaatkan sebuah Balai Kebaktian yang terletak 60 kilometer di utara daerah bencana di Florida dan segera mengumpulkan dana guna membeli barang-barang yang dibutuhkan dalam keadaan darurat. Sewaktu angin badai mereda, pekerja-pekerja Saksi dari luar daerah bencana berdatangan, hendak membantu. Pada hari Sabtu, 29 Agustus, jumlah bahan bangunan yang dikirim ke Balai Kebaktian mencapai berat 305 ton. Keesokannya, hari Minggu, sekitar 70 truk gandengan bermuatan barang tiba. ”Sekitar 3.000 sukarelawan Saksi dari segala penjuru negeri itu berkumpul di daerah bencana, pertama-tama membantu rekan-rekan seiman mereka, kemudian membantu orang-orang lain,” lapor Miami Herald tanggal 31 Agustus.
Untuk menggambarkan kecepatan Saksi-Saksi mengerahkan upaya pertolongan, perhatikan apa yang terjadi setelah angin reda. Dua mobil penuh berisi orang-orang non-Saksi pergi ke balai kota yang terletak di salah satu daerah bencana hendak menawarkan bantuan. Polisi membawa mereka menemui satu-satunya kelompok yang diorganisasi untuk pekerjaan perbaikan—Saksi-Saksi Yehuwa.
Di seluruh Amerika Serikat, Saksi-Saksi, termasuk saudara-saudari dalam dinas sepenuh waktu di kantor pusat sedunia, menawarkan diri untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Hanya dalam satu minggu, keluarga Betel di Brooklyn, Patterson, dan Perladangan Menara Pengawal menyumbangkan $26.291,10. Di antara tumpukan uang yang diterima di Florida, terdapat sebuah kaleng kecil berisi koin sejumlah $6,81. Di dalamnya, terdapat catatan yang berbunyi, ”Saudara-saudara yang saya kasihi, saya harap saudara sehat-sehat saja. Kami mendoakan saudara-saudara. Umur saya enam tahun. Salam kasih, Chance.”
Pasti, peristiwa-peristiwa di atas membuktikan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan semangat kasih sayang dan solidaritas yang sama dengan yang ditunjukkan oleh sidang Kristen yang mula-mula. (Kis. 4:32) Oleh karena itu, kita memiliki alasan yang kuat untuk bersyukur kepada Allah Yehuwa bahwa pada akhir zaman ini, Ia tidak hanya menyediakan makanan rohani kepada umat manusia seluas dunia yang rela menerimanya, tetapi juga memelihara persaudaraan di seluruh dunia yang memungkinkan persatuan cepat tercapai di antara mereka dan pada waktu timbul kebutuhan mendesak akan perkara-perkara materi. Ini memperkuat perasaan aman dan keyakinan kita akan masa depan, manakala seluruh dunia akan dihuni oleh satu persaudaraan yang pengasih.
”Bernyalalah dengan Roh” di Kantor Pusat Sedunia
”JANGANLAH hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala [”bernyalalah dengan roh”, NW] dan layanilah Tuhan [”Yehuwa”, NW].” (Rm. 12:11) Ke-12.068 rohaniwan, seluruhnya anggota dari suatu ordo keagamaan khusus, yang melayani di rumah-rumah Betel di seluruh dunia, telah mencamkan kata-kata rasul Paulus tersebut. Mereka tidak mau membiarkan perubahan adegan-adegan panggung dunia ini menyimpangkan mereka dari pelayanan Kristen mereka. Gairah mereka untuk pekerjaan Tuhan berada pada titik didih. Pekerjaan yang dicapai oleh ke-4.520 anggota keluarga di kantor pusat sedunia di Brooklyn, New York, di Perladangan Menara Pengawal yang tidak jauh dari sana, dan di Pusat Pendidikan Menara Pengawal di Patterson, New York, mencirikan upaya yang dikerahkan oleh seluruh pekerja Betel dalam melayani Yehuwa. Berikut ini hanyalah beberapa laporan tentang perkembangan di kantor pusat sedunia.
Fasilitas di Furman Street
Fasilitas-fasilitas laundry dan dry-cleaning yang baru ditempatkan di lantai delapan dari gedung di Furman Street No. 360 pada bulan September dan November 1991. Bangunan-bangunan ini menyediakan lingkungan yang nyaman bagi personel yang menangani 25 ton pakaian kotor setiap minggu, milik lebih dari 3.000 anggota staf kantor pusat di Brooklyn.
Kegiatan apa lagi yang berlangsung di gedung Furman Street? Selama tahun dinas yang lalu, bagian Duplikasi Pita Kaset memproduksi enam setengah juta kaset audio. Sejak departemen ini dibentuk pada tahun 1978, lebih dari 53 juta kaset telah diproduksi. Pada tahun dinas yang lalu, orang-orang di Bengkel Perkayuan bersukacita atas jumlah tertinggi produk yang pernah mereka hasilkan—11.000 kabinet (lemari kecil) serta komponen-komponennya. Kantor bengkel tersebut melaporkan, ”Kami mengantisipasi hasil yang lebih besar lagi pada tahun 1993, karena selama dua tahun, proyek pembangunan di Sands Street No. 90 akan membutuhkan 4.000 hingga 5.000 kabinet per tahun, dan selama sedikitnya tiga tahun lagi, proyek Patterson akan membutuhkan 4.000 kabinet per tahun.”
Kompleks Perkantoran
Pusat Informasi Rumah Sakit (PIRS), terletak di Columbia Heights No. 25, membantu saudara-saudara di seluruh dunia berpegang kepada pendirian mereka yang teguh untuk tidak melanggar hukum Allah yang dinyatakan dengan jelas mengenai penggunaan darah. (Kis. 15:29) Selama beberapa tahun ini, melalui banyak cara, perubahan yang dramatis tampak dalam sikap dan praktik yang dijalankan oleh sejumlah dokter dan rumah sakit di seluruh dunia.
Di antara perubahan-perubahan tersebut terdapat obat-obat dan pusat-pusat pembedahan tanpa darah. Berkat bantuan beberapa dokter yang cekatan yang dengan baik hati bekerja sama dengan Saksi-Saksi di masa lalu, PIRS sekarang memiliki daftar dari 27.420 dokter yang siap membantu di negeri-negeri dari 64 kantor cabang tempat 854 Panitia Penghubung Rumah Sakit berfungsi. Ini terlaksana sebagian besar berkat pekerjaan baik yang dilakukan oleh 4.300 penatua yang menjadi anggota panitia ini.
Di antara kelompok dokter yang jumlahnya terus bertambah itu, PIRS mendapati banyak tim dokter rumah sakit swasta bersedia menjadi bagian dari pusat pengobatan tanpa darah bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai hasilnya, di Amerika Serikat, sekarang terdapat 14 rumah sakit semacam itu. Sebuah judul utama halaman muka The Denver Post berbunyi, ”Rumah Sakit Universitas Sekarang Melayani Pembedahan ’Tanpa Darah’.” Surat kabar lain menggunakan judul utama, ”Para Dokter Meninjau Kembali Transfusi Darah”, dengan judul paragraf, ”Program yang dirancang untuk membantu Saksi-Saksi Yehuwa membawa keuntungan bagi setiap orang.”
Di negeri-negeri lain, terdapat hasil-hasil yang serupa. Di Norwegia, suatu presentasi yang diadakan oleh PIRS di rumah sakit kanker terbesar di negara bagian tersebut dihadiri oleh 79 dokter dan juru rawat. Rumah sakit itu sekarang menerima Saksi-Saksi Yehuwa, tak seorang pun menolak bekerja sama dalam program itu. Jerman melaporkan bahwa ada lima rumah sakit yang menawarkan pengobatan tanpa darah di sana. Spanyol melaporkan dua pusat pengobatan tanpa darah, satu di Barcelona dan satu di Madrid. Australia memiliki satu. Italia memperlihatkan kecenderungan yang bertambah dalam mendirikan pusat pengobatan tanpa darah. Pimpinan sebuah klinik di Peru mengatakan, ”Melalui kalian, kami ingin memberi tahu saudara-saudara seiman dari Saksi-Saksi Yehuwa, bahwa di klinik kami, kalian dijamin akan mendapat segala bantuan medis yang kalian butuhkan [tanpa] transfusi darah.”
Sikap kaum profesional bidang perawatan kesehatan berubah. Di Austria, seorang dokter terkemuka di salah satu rumah sakit terbesar di Wina memberi tahu saudara-saudara, ”Karena pandangan agama seperti ini, kalian lebih dulu berada di jalur yang benar daripada kami.” Kepala klinik di sebuah rumah sakit di Auckland, Selandia Baru, mengatakan bahwa ia ”kagum akan dalamnya” riset yang nyata dalam informasi yang disediakan PIRS berkenaan pengobatan tanpa darah. Seorang profesor pediatri (ilmu kedokteran anak) di rumah sakit yang sama ini melaporkan, ”Saksi-Saksi Yehuwa telah banyak membantu kami dalam menyediakan informasi dan menggerakkan kami untuk mengkaji kembali sikap kami terhadap transfusi.” Seorang ahli bedah tulang anak kenamaan di Amerika Serikat mengatakan, ”Dari apa yang kami ketahui tentang bahaya penggunaan darah, kami dapat mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa telah bebas dari bahaya ini.” Seorang kepala anestesi jantung dan paru-paru di sebuah rumah sakit universitas di Amerika Serikat mengatakan, ”Semua pasien, termasuk Saksi-Saksi Yehuwa, tampaknya mendapat manfaat dari upaya kalian untuk memberi informasi kepada para dokter tentang alternatif-alternatif transfusi darah. Kami salut kepada kelompok dan upaya kalian.”
Di gedung kantor di Columbia Heights No. 30, Kantor Pembangunan sedang mengkoordinasi proyek-proyek pembangunan kantor cabang di sekitar 50 negeri, dari Antigua sampai Zimbabwe. Dan Departemen Hukum merasa senang bahwa ”artikel-artikel di majalah-majalah kita berkenaan hak pemeliharaan anak dan kebutuhan anak dari orang-tua yang bercerai telah mendapat perhatian positif di kalangan para pengacara, pekerja sosial, dan psikolog”. Seorang saudari yang terlibat dalam perkara hak pemeliharaan anak merasa terkejut ketika mendapati bahwa hakim persidangan keluarga sekarang secara tetap menggunakan Awake! tertanggal 22 Oktober 1988 yang menonjolkan judul ”Child Custody—A Painful Issue” (Hak Pemeliharaan Anak—Masalah yang Menyakitkan) untuk membantu para kliennya dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Sang hakim menghargai kedudukan netral yang dibahas artikel tersebut dan merasa bahwa ini bermanfaat bagi semua orang-tua yang berada dalam posisi demikian.
Servis (Pelayanan) Video melaporkan bahwa lebih dari 500.000 kaset dari edisi perdana, Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu, sekarang telah diproduksi dalam 5 bahasa, dan segera akan tersedia dalam 22 bahasa lain. Kantor cabang di Belanda berpartisipasi dalam proyek ini, dan menulis, ”Ini merupakan pengalaman yang menggugah bagi keluarga Betel di negeri kami karena kami turut menggandakan video-video tersebut ke dalam 19 bahasa yang berbeda, termasuk beberapa bahasa Eropa Timur.”
Di sebuah pulau di Lautan Pasifik, video ini dipertunjukkan secara unik, sebagaimana diperlihatkan surat berikut ini dari kantor cabang di Fiji, ”Ada sebuah sidang di Kepulauan Rotuma yang terpencil, 500 kilometer dari Suva. Meskipun listrik tidak tersedia setiap waktu di kepulauan itu, pengawas wilayah membawa video Lembaga, berharap ia dapat memperoleh pinjaman generator, VCR (video tape), dan monitor TV dari seseorang di kepulauan itu dan memutarnya di sidang yang terdiri dari 13 penyiar. Kemungkinan itu tampaknya kecil. Betapa girangnya mereka ketika mendengar bahwa tidak jauh dari Balai Kerajaan, ada seorang pemilik toko yang memiliki ketiga alat yang dibutuhkan tersebut! Sewaktu diminta kesediaannya, pemilik toko tersebut setuju untuk memutar video di rumahnya. Ketika saudara-saudara datang ke rumahnya, mereka melihat cukup banyak orang sedang menonton film koboi. Film tersebut segera dihentikan, dan video Lembaga pun diputar. Semua tetap di situ untuk menonton. Seluruhnya, ada 80 hadirin yang menyaksikan video. Meskipun mereka terpencil, saudara-saudara merasa kagum melihat kehebatan organisasi Yehuwa dan merasa menjadi bagian darinya. Video itu menggerakkan seorang wanita untuk menghadiri perhimpunan berikutnya di Balai Kerajaan. Ia mengatakan bahwa itulah video terbaik yang pernah ditontonnya!”
Video baru, Alkitab—Sejarah yang Akurat, Nubuat yang Dapat Dipercaya, sekarang siap diedarkan. Ini merupakan bagian pertama dari tiga seri.
Perladangan Menara Pengawal
Perladangan Menara Pengawal berfungsi sebagai lokasi sentral produksi dan penyaluran pangan bagi keluarga Betel di Amerika Serikat. Ini juga merupakan lokasi sementara Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal, tempat saudara-saudari dari seluruh dunia mendapat pelatihan untuk pekerjaan utusan injil. Selain itu, kegiatan percetakan majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! untuk distribusi seluruh Amerika Serikat dilakukan di sana.
Melalui sistem komputer multibahasa sedunia milik Lembaga, Departemen Komputer di Perladangan Menara Pengawal sekarang menunjang pekerjaan komposisi, penerjemahan, dan penerbitan lektur Alkitab dalam tiga bahasa lagi, di samping 208 bahasa pada tahun sebelumnya. Kemajuan yang luar biasa lainnya adalah diterbitkannya New World Translation of the Holy Scriptures—With References on Diskette untuk umum. New World Translation versi disket ini memudahkan para pemakai komputer untuk melakukan riset Alkitab secara cepat.
Proyek Patterson
Pembangunan di Pusat Pendidikan Menara Pengawal telah bergerak maju dengan kecepatan yang luar biasa. Sembilan gedung telah selesai, demikian pula dengan fasilitas pemurnian air dan air limbah. Saat ini, sembilan gedung sedang dalam pembangunan, dan pekerjaan pembangunan empat gedung akan dimulai pada tahun yang baru ini. Setiap hari, lebih dari 800 saudara-saudari membentuk angkatan kerja bagi proyek ini. Pusat ini akan menjadi lokasi tetap dari Sekolah Gilead. Badan Pimpinan juga mengumumkan bahwa sejumlah departemen di Brooklyn yang berhubungan dengan pekerjaan pendidikan akan dipindahkan ke Pusat Pendidikan ini.
Meluaskan Manfaat dari Sekolah Pelatihan Pelayanan
SELAMA tahun dinas 1992, 14 kelas dari Sekolah Pelatihan Pelayanan diselenggarakan di sepuluh negeri. Untuk pertama kalinya, Sekolah ini diselenggarakan di Australia, Meksiko, Nigeria, dan Swedia. Ini membuka kesempatan kepada lebih banyak saudara untuk menerima pelatihan istimewa. Dalam menyatakan penghargaan mereka, para siswa dari Australia dan Selandia Baru yang menghadiri kelas pertama di Sydney mengatakan bahwa mereka benar-benar terkesan akan kualitas dan bidang yang dicakup kursus tersebut. Para anggota dari kelas pertama di Meksiko menyatakan bahwa mereka menjadi semakin dekat kepada Yehuwa dan organisasi-Nya sebagai hasil dari pelajaran yang mereka terima. Dari Nigeria, surat yang disampaikan kelas di sana menyatakan tekad para siswa untuk mengembangkan mutu pelayanan dan dinas mereka sekarang, setelah mereka menghargai dengan lebih sepenuhnya banyak segi dari persediaan-persediaan Yehuwa. Sekolah di Swedia diselenggarakan dalam bahasa Inggris, dan kelas tersebut terdiri dari para penatua dan pelayan sidang yang masih lajang dari Belanda, Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia. Mereka menyadari lebih daripada sebelumnya kebutuhan agar segala segi kehidupan mereka, termasuk pengajaran di sidang, penggembalaan, dan dinas pengabaran mereka, didasarkan atas Firman Allah.
Di semua negara tempat sekolah tersebut diselenggarakan, saudara-saudara menyatakan tekad mereka untuk memikul dengan sepatutnya tanggung jawab di sidang dan berbagai tanggung jawab lainnya di dalam organisasi Yehuwa yang bergerak maju. Lulusan dari sekolah ini sekarang melayani di lebih dari 50 negeri. Mereka telah dipercayakan menangani berbagai tanggung jawab di sidang, kantor cabang, wilayah, dan juga ladang utusan injil.
Penahbisan Kantor Cabang bagi Umat Yehuwa yang Bahagia
”BERBAHAGIALAH bangsa yang Allahnya ialah [Yehuwa]!” (Mzm. 144:15) Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia merasakan hal yang sama. Di mana ada bangunan kantor cabang yang baru, di sana terdapat alasan istimewa untuk bersukacita. Karena umat Yehuwa menolak untuk diperdayakan oleh adegan panggung dunia yang berubah-ubah, Yehuwa telah memberkati mereka dengan pertumbuhan.
Finlandia
Tanggal 13 Juni 1992 diawali dengan kehangatan musim panas yang luar biasa di Vantaa, Finlandia. Pekerjaan memperluas kantor cabang telah berlangsung selama 15 bulan. Sekarang tibalah saat penahbisan! Ke-99 anggota keluarga Betel, lebih dari 100 pekerja bangunan sementara, dan semua pengawas keliling di negeri tersebut diundang. Seluruhnya, 559 orang berkumpul bersama di Balai Kerajaan, di ruang makan, dan di ruang-ruang lain dari fasilitas baru ini untuk mendengarkan acara penahbisan.
Karena Rumah Betel merupakan bangunan yang didirikan pertama kali, maka bangunan ini kini telah diperluas tujuh kali. Robert Tracy, yang mengunjungi Skandinavia sebagai pengawas zona, mengatakan dalam khotbah penahbisannya sebagai berikut, ”Di Swedia, negara tetangga mereka, mengatakan bahwa saudara-saudara di Finlandia tak henti-hentinya membangun.” Di lokasi yang mula-mula berdiri pabrik percetakan modern, penjilidan, departemen pengiriman pos, kantor, dan rumah tinggal. Bangunan baru lima tingkat seluas 7.200 meter persegi terdiri dari 39 kamar Betel, juga fasilitas perawatan kesehatan, ruang-ruang sauna, dan tempat penyimpanan. Tambahan baru ini merupakan bangunan terluas yang pernah didirikan bagi fasilitas cabang. Sekarang, seluruh kompleks terletak di sebidang tanah seluas 21.600 meter persegi.
Finlandia terletak bersebelahan dengan Rusia, dan selama puluhan tahun, negeri ini menjadi gerbang antara dunia Barat dan bekas Uni Soviet. Maka, selain memproduksi lektur dalam bahasa Finlandia, kantor cabang Finlandia juga mencetak Menara Pengawal dalam bahasa Estonia serta publikasi dalam bahasa Lithuania dan Latvia. Ke-18.316 penyiar di Finlandia sangat berbahagia karena sekarang Yehuwa telah mengaruniakan hamba-hamba-Nya hak istimewa untuk mendukung pekerjaan-Nya di Eropa Timur. Bangunan baru yang merupakan perluasan Rumah Betel ini membawa berkat yang besar, dan itu akan bermanfaat bagi semua Saksi-Saksi Yehuwa di daerah itu.
Thailand
Pada tanggal 8 Februari 1992, Thailand mempunyai alasan yang baik untuk bersukacita—Rumah Betel mereka yang baru ditahbiskan. Itu merupakan titik puncak dari kerja keras selama dua tahun lebih. Mengapa fasilitas-fasilitas baru ini dibutuhkan?
Rumah Betel yang pertama di Thailand ditetapkan pada tahun 1947, sewaktu 31 penyiar kabar baik melayani di seluruh negeri tersebut. Bangunan sewaan tersebut juga menampung para utusan injil. Pada tahun 1962, sewaktu sejumlah penyiar bertambah hingga mencapai lebih dari 300, staf pekerja Betel yang terdiri dari tiga orang dan beberapa utusan injil pindah ke gedung milik Lembaga yang baru selesai dibangun. Selama 25 tahun berikutnya, jumlah penyiar menjadi tiga kali lipat, dan anggota keluarga Betel bertambah menjadi 16 orang. Karena tidak mungkin dilakukan perluasan di daerah pemukiman di Bangkok, Badan Pimpinan merekomendasi agar Panitia Cabang mendirikan bangunan di lokasi yang baru. Akhirnya, pada tahun 1987, setelah lama mencari, saudara-saudara menemukan sebidang tanah yang cocok, terletak di daerah yang baru berkembang di pinggiran kota.
Sebelum pembangunan dapat dimulai, permukaan tanah seluas 6.000 meter persegi harus diuruk setinggi lebih dari satu meter untuk mencegah banjir pada musim hujan. Setelah itu, pembangunan gedung dua tingkat yang memiliki total luas bangunan kira-kira 3.000 meter persegi, termasuk Balai Kerajaan yang luas dimulai. Pagar tembok sepanjang 370 meter di sekeliling bangunan juga harus didirikan; dinding ini terdiri dari sekitar 1.200 panel beton siap pakai yang disangga oleh 145 tiang pancang, masing-masing enam meter tingginya. Siapa yang akan melakukan semua pekerjaan itu? Dari antara sekitar 900 penyiar, apakah akan tersedia cukup banyak tenaga sukarela yang siap membentuk ”keluarga pekerja bangunan” dan memberikan dukungan yang memadai bagi proyek ini sehingga bangunan dapat diselesaikan tanpa banyak melibatkan bantuan orang luar? Rumah Betel dan rumah utusan injil yang sebelumnya dibangun seluruhnya oleh sebuah perusahaan komersial.
Sambutan atas undangan yang dikirimkan pada tahun 1987 kepada 33 sidang di seluruh negeri itu benar-benar luar biasa. Para sukarelawan yang memiliki keterampilan khusus memang sedikit jumlahnya, namun banyak dari saudara-saudari ’menawarkan diri dengan segenap hati’, secara sukarela menyumbangkan waktu dan tenaga, siap mempelajari keterampilan baru di lokasi pembangunan. (Mzm. 110:3) Diperkirakan bahwa selama dua tahun pembangunan, para penyiar di delapan sidang di bagian terbesar kota Bangkok menggunakan, secara pukul rata, sekitar tujuh jam setiap bulan dalam pekerjaan pembangunan. Namun, waktu yang mereka gunakan dalam dinas pengabaran sama sekali tidak terganggu. Sesuatu yang vital—dan sangat dihargai—yaitu bantuan dari 37 pekerja sukarela internasional, yang datang dari empat negeri.
Hari penahbisan benar-benar merupakan kesempatan yang penuh sukacita dan patut menjadi kenangan bagi ke-427 hadirin yang diundang. Di antara mereka, terdapat wakil-wakil dari enam kantor cabang di wilayah Asia-Pasifik. Dalam khotbah penahbisannya, pengawas zona, Saudara H. V. Mouritz, menandaskan bahwa sepanjang sejarah, Yehuwa selalu menyediakan apa yang dibutuhkan umat-Nya untuk melaksanakan pekerjaan dan ibadat-Nya. Sewaktu acara selesai, semua yang hadir merasa sangat dianjurkan untuk melaksanakan pekerjaan pengabaran dengan semangat yang diperbarui.
Sebagai indikasi lain adanya pertumbuhan, dua kantor cabang di Hindia Barat ditahbiskan oleh Badan Pimpinan pada tahun 1992, yaitu kantor cabang Kepulauan Leeward pada tanggal 2 Februari oleh Milton G. Henschel dan kantor cabang Bahama pada tanggal 8 Februari oleh John E. Barr.
[Catatan Kaki]
a Lihat terbitan Menara Pengawal 15 Maret 1992 tentang laporan dari Denmark.
[Gambar di hlm. 5]
Lebih dari satu miliar jam digunakan untuk memberitakan kabar baik di 229 negeri, termasuk di kota Irkutsk di Siberia
[Gambar di hlm. 12]
Saksi-Saksi di Swiss menyiapkan bingkisan-bingkisan makanan dan pakaian untuk Eropa Timur. Austria, Belanda, Denmark, Finlandia, Italia, dan Swedia juga membantu dalam pelayanan bantuan kemanusiaan
[Gambar di hlm. 14, 15]
Badai Andrew memporak-porandakan Florida bagian selatan pada tanggal 24 Agustus 1992, dan menyebabkan 3.500 Saksi kehilangan tempat tinggal
[Gambar di hlm. 19]
Pada pukul 6.00 pagi, salah satu truk ”laundry” memulai rutenya ke beberapa dari 21 gedung tempat tinggal di Brooklyn
Setelah truk tiba di Furman Street No. 360, seluruh isi truk diangkut dengan elevator ke lantai delapan untuk dibongkar muatannya
[Gambar di hlm. 20, 21]
1. Barang-barang diperiksa berdasarkan nomor-nomor pengenal
2. Sebuah ruangan bergemuruh dengan 14 mesin cuci, kapasitas berkisar antara 15 hingga 200 kilogram, semuanya dikendalikan komputer. Jumlah pakaian sekali masuk pada mesin cuci yang besar sama dengan mencuci lebih dari seribu kemeja di mesin cuci saudara
3. Pakaian-pakaian yang sudah dicuci dan dikeringkan dikirim ke bagian penyeterikaan. Lebih dari 4.500 pakaian diseterika setiap hari
Departemen dry-cleaning menangani lebih dari 3.000 hingga 4.000 kemeja setiap minggu. Pada tahun 1991, mereka memproses 70.000 kilogram dry-cleaning
[Gambar di hlm. 22]
Tempat tinggal yang berbentuk bangunan menara 30 tingkat di Sand Street No. 90 menjulang tinggi dan mudah dikenali dari antara gedung-gedung pencakar langit di Brooklyn. Sepuluh lantai pertama di atas permukaan jalan direncanakan akan selesai dibangun pada akhir tahun 1993
Sand Street No. 90
[Gambar di hlm. 26, 27]]
Texcoco, Meksiko, Januari 1992
Sydney, Australia, Agustus 1992
Igieduma, Nigeria, Maret 1992
Örebro, Swedia, Mei 1992
[Gambar di hlm. 28, 29]
Finlandia
Suatu tambahan yang luas kepada kantor cabang Finlandia ditahbiskan pada tanggal 13 Juni 1992
[Gambar di hlm. 30]
Bahama
Kantor cabang dan Balai Kebaktian Bahama ditahbiskan pada tanggal 8 Februari 1992
Thailand
8 Februari 1992 merupakan tanggal penahbisan Rumah Betel yang baru di Thailand
Kepulauan Leeward
Pada tanggal 2 Februari 1992, kantor cabang di Kepulauan Leeward (Antigua) ditahbiskan