PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 106
  • Bagaimana Supaya Aku Bisa Cocok dengan Guruku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Supaya Aku Bisa Cocok dengan Guruku?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Yang ditakuti
  • Yang bisa kamu lakukan
  • Caranya memberi tahu gurumu
  • Bagaimana Saya Dapat Cocok Dengan Guru Saya?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Bagaimana Aku Bisa Akur dengan Guru?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Guru​—Mengapa Kita Membutuhkan Mereka?
    Sedarlah!—2002
  • Ia Mencapai Lebih dari yang Diharapkan
    Sedarlah!—2003
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 106
Seorang guru mengoreksi seorang murid di depan teman-temannya.

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Supaya Aku Bisa Cocok dengan Guruku?

  • Yang ditakuti

  • Yang bisa kamu lakukan

  • Caranya memberi tahu gurumu

  • Kata teman-temanmu

Yang ditakuti

Cepat atau lambat, hampir setiap murid akan punya guru yang kelihatannya tidak adil, banyak maunya, atau menyebalkan.

  • Luis, yang berumur 21 tahun, bercerita, ”Aku punya guru yang suka ngomong kotor dan kasar sama murid-muridnya. Mungkin, dia pikir dia bisa seenaknya dan enggak akan dipecat karena sebentar lagi dia pensiun.”

  • Melanie, yang berumur 25 tahun, pernah diperlakukan dengan sangat tidak adil oleh gurunya. Dia berkata, ”Guruku begitu sama aku gara-gara agamaku beda dari kebanyakan orang. Dia bilang aku harus terbiasa diperlakukan buruk.”

Mungkin kamu juga punya guru yang suka mempersulit kamu. Meski begitu, kamu tetap bisa menikmati masa-masa sekolahmu. Cobalah ikuti saran-saran ini.

Yang bisa kamu lakukan

  • Cobalah menyesuaikan diri. Yang diinginkan tiap guru dari muridnya pasti berbeda-beda. Coba cari tahu apa yang gurumu harapkan dari kamu, dan berupayalah sebaik-baiknya untuk melakukannya.

    Kata Alkitab: ”Orang berhikmat suka mendengarkan dan lebih banyak belajar.”​—Amsal 1:5.

    ”Aku coba menyesuaikan diri dengan karakter guruku. Jadi, aku kerjakan apa yang dia minta dengan cara yang dia mau. Dengan begitu, aku bisa lebih cocok sama guruku.”​—Christopher.

  • Hormati gurumu. Berbicaralah dengan sopan kepada gurumu. Jangan melawan mereka, meskipun kamu merasa mereka menyebalkan. Ingatlah, di mata gurumu, kamu adalah muridnya, bukan temannya.

    Kata Alkitab: ”Kata-kata kalian hendaknya selalu menyenangkan, seperti dibumbui dengan garam, supaya kalian tahu bagaimana kalian akan menjawab setiap orang.”​—Kolose 4:6.

    ”Banyak murid tidak menghormati guru mereka. Jadi, kalau kamu menghormati gurumu, dia mungkin akan memperhatikan itu dan memperlakukan kamu dengan lebih baik.”​—Ciara.

  • Bersikaplah seperasaan. Gurumu juga manusia biasa. Artinya, mereka bisa stres dan khawatir. Jadi, jangan cepat-cepat berpikir, ’Guruku jahat’ atau ’Guruku enggak suka sama aku.’

    Kata Alkitab: ”Kita semua sering berbuat salah.”​—Yakobus 3:2.

    ”Jadi guru itu enggak gampang. Aku enggak kebayang kalau aku yang harus mengajar semua teman sekelasku untuk jadi anak yang baik dan pintar. Makanya, aku mau jadi murid yang baik supaya guruku enggak tambah susah.”​—Alexis.

  • Cerita ke orang tuamu. Orang tuamu pasti mau membantu kamu. Mereka mau kamu menikmati masa-masa sekolahmu. Dan, mereka bisa memberimu saran tentang cara menghadapi guru yang membuat hidupmu sulit.

    Kata Alkitab: ”Rencana gagal kalau tidak meminta nasihat orang lain.”​—Amsal 15:22, catatan kaki.

    ”Karena punya lebih banyak pengalaman, orang tua lebih bisa menyelesaikan masalah daripada anak muda. Jadi, dengarkan nasihat mereka. Itu pasti bermanfaat buat kamu.”​—Olivia.

Caranya memberi tahu gurumu

Bisa jadi, kamu perlu memberi tahu gurumu apa yang kamu rasakan. Kalau kamu takut melakukannya, ingatlah bahwa kamu bukan mengajak gurumu berdebat, tapi mengajaknya berbicara. Bisa jadi, itu tidak sesulit yang kamu bayangkan, dan hasilnya bisa bagus.

Kata Alkitab: ”Lakukanlah semua hal yang menghasilkan perdamaian.”​—Roma 14:19.

”Kalau kamu merasa gurumu enggak suka sama kamu, coba tanya ke dia apa yang buat dia kesal sama kamu. Kalau kamu tahu jawabannya, kamu bisa memperbaiki dirimu.”​—Juliana.

”Waktu kamu mau bicara ke gurumu, sebaiknya lakukan itu sebelum atau sesudah pelajaran saat tidak ada orang lain. Sampaikan dengan tenang apa yang kamu rasakan. Semoga gurumu jadi lebih mengerti kamu dan menghargai apa yang kamu lakukan.”​—Benjamin.

KISAH NYATA

”Aku dapat nilai jelek, dan guruku sama sekali enggak membantu. Gara-gara dia, aku mau berhenti sekolah saja.

”Aku minta saran ke guru yang lain. Dia bilang, ’Ibu itu tidak benar-benar kenal kamu, dan kamu juga tidak benar-benar kenal dia. Kamu perlu cerita ke dia apa yang kamu rasakan. Bisa jadi, itu malah bermanfaat buat murid-murid lain yang selama ini tidak berani ngomong ke ibu itu.’

”Justru itu yang aku hindari! Tapi aku pikir-pikir lagi saran guruku itu, dan dia ada benarnya. Kalau aku mau memperbaiki keadaanku, aku harus mulai bertindak.

”Jadi besoknya, aku datangi guruku dan ajak dia bicara. Aku bilang ke dia kalau aku benar-benar menghargai apa yang dia ajarkan di kelas, dan aku mau dapat manfaat sebanyak-banyaknya dari pelajarannya. Tapi, aku sulit mengikuti pelajarannya, dan aku enggak tahu harus gimana. Dia kasih aku beberapa saran, dan bahkan dia mau bantu aku di luar jam pelajaran atau lewat e-mail.

”Aku enggak sangka hasilnya seperti ini! Setelah bicara, aku sama guruku jadi lebih saling mengerti. Dan, aku jadi lebih menikmati masa-masa sekolahku.”​—Maria.

Maria berbicara kepada gurunya setelah pelajaran selesai.

Tips: Kalau kamu ada masalah dengan gurumu, anggap itu sebagai latihan untuk menghadapi masalah saat kamu dewasa nanti. Katie, yang berumur 22 tahun, berkata, ”Bahkan setelah kamu lulus, kamu mungkin akan berurusan dengan atasan yang tidak selalu bersikap baik sama kamu. Jadi, kalau kamu bisa mengatasi masalah dengan guru yang mempersulit kamu, di masa depan kamu akan lebih bisa menghadapi orang yang mungkin mempersulit kamu.”

Kata teman-temanmu

Jayza.

”Kadang, aku kesal sama guruku. Tapi, mamaku bantu aku untuk lihat masalahnya dari sudut pandang guruku. Aku jadi lebih mengerti guruku dan enggak kesal lagi.”​—Jayza.

Victor.

”Guru seharusnya kita hormati. Jadi, kalaupun kita tidak suka seorang guru karena dia menyebalkan, kita perlu tetap menghormatinya karena apa yang sudah dia lakukan. Dan, sikapmu itu bisa jadi akan ada manfaatnya. Malah, gurumu mungkin akan jadi lebih baik sama kamu.”​—Victor.

Julia.

”Kalau kamu tetap baik dan sopan, meskipun gurumu tidak begitu, itu artinya kamu rendah hati dan mau menghormati dia. Dengan begitu, mungkin gurumu akan lebih menghargai kamu dan tidak terlalu mempersulit kamu lagi.”​—Julia.

Kesimpulan: Bagaimana supaya aku bisa cocok dengan guruku?

  • Cobalah menyesuaikan diri. Cari tahu apa yang gurumu harapkan dari kamu, dan berupayalah sebaik-baiknya untuk melakukannya.

  • Hormati gurumu. Ingatlah, di mata gurumu, kamu adalah muridnya. Jadi, berbicaralah dengan sopan kepadanya. Dan kalau kamu tidak suka dengan kata-katanya, jangan melawan.

  • Bersikaplah seperasaan. Pekerjaan sebagai guru itu tidak mudah. Jadi, cobalah pahami keadaan mereka.

  • Cerita ke orang tuamu. Mereka lebih tahu caranya berurusan dengan orang lain.

  • Beri tahu gurumu. Bicarakan baik-baik apa yang kamu rasakan, dan mintalah bantuannya. Tunjukkan bahwa kamu mau mengikuti sarannya.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan