PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g85_No15 hlm. 22-31
  • Lotre—Siapa yang Menang?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Lotre—Siapa yang Menang?
  • Sedarlah!—1985 (No. 15)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dapat Bermalas-malasan
  • Resiko yang Lebih Besar
  • Lebih Baik Dari Untung-Untungan
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Makna Warta Berita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Siapa yang Ingin Jadi Jutawan?
    Sedarlah!—1992
  • Apakah Alkitab Mengutuk Judi?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1985 (No. 15)
g85_No15 hlm. 22-31

Pandangan Alkitab . . .

Lotre—Siapa yang Menang?

”JIKA anda ingin menang anda harus main.” ”Membeli lotre sambil beramal.” ”Dengan seribu rupiah anda akan mendapat berlipat ganda!” Keterangan dan gairah semakin memuncak. Didorong oleh slogan-slogan ini, kaum pria wanita dan bahkan remaja, dimana-mana merogoh kantong dan dompet mereka lebih dalam. Bahkan resepsi-resepsi perkawinan diselingi dengan hal itu. Anda sedang menyaksikan orang-orang yang tergila-gila untuk membeli lotre atau mengikuti undian.

Akhirnya, ”nomor keberuntungan” diumumkan. Bagi beberapa orang tertentu ini berarti kegembiraan. Ribuan, mungkin jutaan rupiah akan menjadi milik mereka dalam sekejap. Seorang pemenang lotre (undian) seratus juta rupiah membual. ”’hanya lapisan gula di atas kue’ dari suatu kehidupan yang memuaskan. ”Yang lain mengatakan, ”Benar-benar membuat orang tenang karena mengetahui bahwa anda tidak pernah akan kekurangan uang lagi.” Namun bagi bagian terbesar—yang kalah—mereka harus kembali kepada kegiatan hidup sehari-hari seperti biasa.

Apakah daya pikat undian menarik anda? Bagaimana anda dan masa depan anda dapat dipengaruhi olehnya? Siapa yang benar-benar menang?

Dapat Bermalas-malasan

Undian dapat menggugah dalam hati para pemainnya keinginan untuk menjadi kaya. Tetapi, Alkitab mengatakan bahwa ”akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah . . . menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Undian termasuk di dalamnya.—1 Timotius 6:9, 10.

Para pemainnya dapat menjadi pecandu judi. Dr. John Watt, direktur medis dari Sanitarium Homewood di Guelph, Kanada, mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi ’pemain lotre yang terpaksa, sama seperti seseorang dapat menjadi alkoholis,’ dalam suatu usaha untuk melarikan diri dari kenyataan. Ia menyebutnya lotretis.

Dan bila seseorang menang, problem-problem baru muncul. ”Saya pikir saya akan dapat bermalas-malasan selama sisa hidupku,” kata Erika, seorang pemenang undian satu juta dollar. Tetapi setelah mengalami perceraian dua kali dan terus menerus dikejar-kejar oleh petugas-petugas pajak, ia mengeluh: ”Kalau saja saya tahu apa yang akan terjadi, saya akan menyobek kertas undian itu.” Yang lain-lain memberi komentar bahwa memenangkan ’undian adalah awal dari suatu kehidupan penuh dengan penyakit, rasa takut, dan akhirnya kebencian.’ ”Semua gembar-gembor mengenai kemenangan diganti oleh beban yang berat di bahuku.” ”Saya tidak mempercayai orang-orang lagi—itulah yang terjadi atas diri saya gara-gara memenangkan undian.” Bagi pemenang undian, pejabat-pejabat bahkan menyarankan agar mereka menyewa pengawal pribadi dan seorang menejer bisnis untuk melindungi ”hadiah mereka dan mereka sendiri.” Ya, bahkan para pemenang dapat menjadi orang-orang yang kalah.

Resiko yang Lebih Besar

Ada orang-orang, termasuk para pemimpin agama yang terkemuka, yang berpendapat bahwa memainkan undian dapat dibenarkan asalkan itu sah. Namun, fakta bahwa undian disahkan di beberapa negeri tidak membuatnya dapat dibenarkan. Sebagai contoh: Jika pemerintah daerah setempat mengesahkan pelacuran, apa hal itu membuatnya sesuatu yang patut? Tidak, menurut Alkitab. (1 Korintus 6:9, 10) Seseorang yang ingin menyenangkan Allah terutama akan memperhatikan apa yang dikatakan FirmanNya, Alkitab. Kemungkinan hal itu juga menjadi perhatian utama anda. Tetapi apakah Alkitab mengatakan sesuatu tentang undian?

Tidak secara langsung, tetapi karena daya pikat utama dari undian adalah cinta akan uang, hal itu berakar pada ketamakan. Ketamakan hanya menghasilkan buah-buah yang buruk saja. Alkitab menasihati kita supaya tidak memupuk ketamakan dalam hati kita. (1 Yohanes 2:15, 16) ”Keserakahan disebut sajapun jangan di antara Kamu.”—Efesus 5:3.

Kasih akan undian didasarkan pada sifat mementingkan diri. Bukankah tiap pemain mencari keuntungan diri sendiri, memenangkan apa yang telah dibayar oleh sesamanya? Tetapi, Alkitab menganjurkan setiap orang agar ’jangan mencari keuntungannya sendiri, tetapi keuntungan orang lain.’ Jadi, bukankah salah untuk mendapatkan kesenangan dan keuntungan dari kerugian orang-orang lain?—1 Korintus 10:24; Amsal 17:5.

Undian dapat juga menjadi jerat bagi seseorang yang miskin, mengambil dari padanya hal yang justru dibutuhkan oleh dia dan keluarganya—uang. Kemungkinan untuk menang kecil sekali. Orang-orang yang berwenang mengatakan bahwa kemungkinan anda akan disambar petir lebih besar dari pada memenangkan undian. Dan menurut Lembaga Perlindungan Terhadap Petir (di A.S.), kemungkinan petir akan menyambar seseorang adalah satu juta dibanding satu. Karena itu kemungkinan akan memenangkan jumlah uang yang besar sekali mungkin beberapa juta banding satu!

Tetapi masih ada alasan lain untuk prihatin. Para pemain undian percaya kepada keberuntungan dan bukan keahlian, pada intuisi (gerak hati) dan bukan logika. Akibatnya, banyak orang cenderung percaya kepada takhyul. Hal ini dapat mengakibatkan apa? Alkitab berbicara tentang orang-orang yang ”mempersembahkan sajian kepada Gad . . . dewa keberuntungan.” Ini disebut penyembahan berhala. Karena itu, bukan hanya kemungkinan mereka akan memenangkan undian kecil sekali, tetapi hal itu mungkin adalah langkah pertama ke arah penyembahan berhala, yang membuat mereka bertentangan dengan Allah Yehuwa.—Yesaya 65:11-14, BIS.

Lebih Baik Dari Untung-Untungan

Alkitab mengingatkan kita bahwa ”adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Pasti kegila-gilaan membeli lotre tidak memperkembangkan semangat memberi tanpa mementingkan diri, yang benar-benar bermanfaat.—Kisah 20:35.

Kebahagiaan sejati dapat diperoleh jika kita tidak menaruh harapan pada ”sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaanNya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. . . . Agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka . . . membagi.” Jadi, dengan aman kita dapat menimbun bagi diri sendiri ”dasar yang baik . . . di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”—1 Timotius 6:17-19.

Dengan demikian, anda dijamin akan menjadi pemenang. Dan ini bukan soal kebetulan saja atau memegang suatu ”nomor keberuntungan.” Tetapi, seperti Yesus Kristus dengan jelas menyatakan, anda harus ’mendapatkan pengetahuan tentang satu-satunya Allah yang benar’ dan maksud-tujuanNya. Kemudian, bertindaklah berdasarkan itu. Hiduplah selaras dengan FirmanNya. Masa depan anda bergantung padanya, karena ’Allah memberi kita kemenangan.’ Pahalanya lebih berharga dari lotre atau undian. Ini adalah ”hidup yang kekal”!—Yohanes 17:3; 1 Korintus 15:57.

[Blurb di hlm. 30]

Bahkan para pemenang dapat menjadi orang-orang yang kalah

[Blurb di hlm. 31]

Kemungkinan anda akan disambar petir lebih besar dari pada memenangkan undian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan