PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 15/7 hlm. 30-31
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Lotre—Siapa yang Menang?
    Sedarlah!—1985 (No. 15)
  • Judi​—Suatu Daya Tarik Global
    Sedarlah!—2002
  • Makna Warta Berita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Apakah Alkitab Mengutuk Judi?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 15/7 hlm. 30-31

Pertanyaan Pembaca

◼ Apakah pantas bagi seorang Kristen untuk membeli kupon lotre sekedar sebagai hiburan jika hasilnya adalah untuk amal?

Alkitab jelas tidak melarang hiburan yang sehat, karena Yehuwa adalah ’Allah yang maha bahagia.’ (1 Timotius 1:11) Umat-Nya dapat menikmati musik, dansa yang sopan, makan dan minum sepantasnya, dan olahraga serta pertandingan secara seimbang. (Mazmur 150:4; Pengkhotbah 2:24) Tetapi, perjudian jelas bertentangan dengan nasihat Allah yang bijaksana, dan hal ini termasuk soal membeli lotre.

Apakah persisnya lotre itu? Ini adalah membeli kupon untuk mendapat kesempatan memenangkan hadiah. Para pemenang ditentukan dengan penarikan atau pemilihan suatu nomor tertentu secara acak.a Sering kali ada satu hadiah raksasa, mungkin dalam jumlah jutaan rupiah. Daya tarik dari hadiah yang demikian besar sebegitu hebat sehingga lotre telah menjadi ”bentuk perjudian yang paling meluas.” (The World Book Encyclopedia) Ratusan juta orang berjudi melalui lotre.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa melibatkan diri dalam lotre tidak salah atau buruk karena harga kupon (kemungkinan untuk menang) itu murah, karena mereka yang ambil bagian melakukannya secara sukarela, dan karena sebagian dari hasil pengumpulan dana mungkin akan digunakan untuk amal, seperti membantu fakir miskin. Betapa absahkah pemikiran seperti itu?

Meskipun beberapa orang menganggap bahwa membeli kupon lotre adalah hiburan yang sederhana dan murah, tidak dapat disangkal ada faktor keserakahan. Orang membeli kupon lotre karena berharap akan memenangkan banyak uang. Hal ini jelas bertentangan dengan nasihat ilahi untuk tidak serakah, yang dapat menjadi kejahatan yang begitu serius sehingga dapat menghalangi seseorang ”mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Jadi, jika seorang Kristen terus menunjukkan keserakahan dengan berjudi, ia dapat dikeluarkan dari sidang. (1 Korintus 5:11; 6:10) Alkitab berkata: ”Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.” (Amsal 20:21) Jika seorang Kristen merasa adanya dorongan untuk ’mencoba-coba peruntungan’ pada lotre, ia perlu memikirkan dengan serius sifat serakah yang menjadi dasar dari lotre itu. Efesus 5:3 berkata bahwa ’keserakahan disebut sajapun jangan di antara kita,’ apalagi dipraktikkan oleh seorang Kristen.

Bagian terbesar dari para pemain lotre biasanya adalah dari kaum miskin. Jadi, meskipun harga kupon murah, dana yang disimpangkan adalah dana yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang mendasar—lebih banyak makanan, pakaian yang memadai, pengobatan yang lebih baik. Seorang yang mengaku Kristen tetapi melalaikan kebutuhan keluarga demikian adalah ”lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”—1 Timotius 5:8.

Bahkan jika harga kupon lotre tidak akan mempengaruhi keuangan pribadi atau keluarga, hal itu tidak berarti bahwa orang lain tidak dirugikan. Mengapa demikian? Karena hampir semua orang yang membeli kupon lotre ingin menang. Dari mana uang hadiahnya akan datang? Jika kuponnya berharga seratus rupiah dan hadiahnya sepuluh juta rupiah, itu berarti ia mengambil uang kupon dari seratus ribu orang lain. Apakah hal itu selaras dengan nasihat Allah untuk tidak menginginkan milik orang lain? (Ulangan 5:21) Sebenarnya, hadiahnya adalah uang yang diambil dari jauh lebih banyak orang, karena jauh lebih banyak dari seratus ribu kupon harus terjual. Jumlah yang cukup besar dari uang kupon harus digunakan untuk membiayai pengelolaannya, dan juga sebagian diberikan untuk amal yang digembar-gemborkan sebagai alasan dari lotre itu. Jadi bahkan jika seseorang mampu mengeluarkan seratus rupiah untuk kuponnya sendiri, bagaimana dengan jumlah besar orang lainnya? Lagi pula, kemenangannya kemungkinan akan diumumkan, dan ini akan mendorong banyak orang untuk mulai bermain lotre atau membeli lebih banyak kupon lagi, sekalipun mereka tidak mampu.

Juga tidak dapat disangkal bahwa erat hubungannya dengan lotre adalah impian akan memenangkan uang tanpa harus bekerja untuk memperolehnya. Ya, lotre menganjurkan atau merangsang kemalasan. Tetapi, Alkitab menganjurkan umat Allah untuk hemat, rajin dan bekerja keras. Sebaliknya dari menganjurkan semangat ’dapatkan sesuatu tanpa pengorbanan,’ ia menasihati: ”Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”—2 Tesalonika 3:10; Amsal 13:4; 20:4; 21:25; 1 Tesalonika 4:9-12.

Meskipun orang lain ambil bagian dalam lotre dengan kemauan mereka sendiri dan meskipun hal itu sah (legal), ini tidak membenarkan seorang Kristen untuk terlibat di dalamnya. Beberapa pemerintahan mengesahkan bentuk-bentuk perjudian lainnya, maupun pelacuran dan poligami. Meskipun hal-hal seperti itu diperbolehkan hukum dan banyak orang dengan rela melibatkan diri di dalamnya, ini tidak berarti bahwa kegiatan-kegiatan seperti itu pantas di hadapan Allah. Sebaliknya orang Kristen berupaya mencerminkan pandangan Daud: ”Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya [Yehuwa], tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.”—Mazmur 25:4, 5.

Jika seorang Kristen benar-benar ingin membantu kaum yang miskin, cacat, atau yang sudah tua, tentu ia dapat melakukan hal itu secara langsung dengan cara yang tidak melibatkan perjudian.

[Catatan Kaki]

a Meskipun dikenal luas sebagai lotre, bentuk perjudian seperti ini dapat juga disebut undian harapan, taruhan, atau nama setempat lainnya.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan