PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g86_No16 hlm. 11
  • Peperangan atau Perdamaian—Dan Anda

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Peperangan atau Perdamaian—Dan Anda
  • Sedarlah!—1986 (No. 16)
  • Bahan Terkait
  • Perdamaian yang Sejati​—Dari Sumber Mana?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Perdamaian dan Keamanan—Perlunya Hal Itu
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-17)
  • Perang yang Akan Mengakhiri Semua Peperangan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-54)
  • Peperangan—Mengapa?
    Sedarlah!—1986 (No. 16)
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1986 (No. 16)
g86_No16 hlm. 11

Peperangan atau Perdamaian—Dan Anda

Peperangan—Apakah Itu Gerangan?

”Peperangan adalah suatu unsur dari tatanan dunia yang ditetapkan oleh Allah. Tanpa peperangan, dunia akan mogok dan lenyap dalam materialisme.”—Marsekal angkatan darat Jerman Helmut von Moltke.

”Menekan peperangan akan sama seperti mencoba menahan proses alam.”—Joseph P. Goebbels, menteri Nazi untuk propaganda dan penerangan nasional.

’Suatu bagian dari politik.’—Pemimpin Rusia Lenin.

”Satu-satunya mata pelajaran seorang pangeran. Dia harus menganggap perdamaian hanya sebagai kesempatan menarik nafas, yang memberinya waktu senggang untuk menyusun, dan menyiapkan kemampuan untuk melaksanakan, rencana-rencana militer.”—Filsuf politik Italia Niccolò Machiavelli.

Perdamaian—Apakah Itu Gerangan?

”Suatu masa bermain curang antara dua jangka waktu pertarungan.”—Ambrose Bierce, wartawan Amerika.

”Suatu keadaan hampir mati, yang disebabkan oleh surplus orang-orang sipil, yang berusaha diatasi dengan peperangan.”—Cyril Connolly, kritikus dan penulis Inggris.

”Suatu impian, dan bahkan bukan mimpi yang indah.”—Helmuth von Moltke.

BAGAIMANA kesan anda mengenai pernyataan-pernyataan yang dikutip di atas? Apakah anda merasakan adanya pandangan yang sinis terhadap peperangan dan perdamaian? Apakah hal-hal itu memberi kesan bahwa bagi banyak orang, terutama para penguasa dan politikus, kehidupan ini tidak berharga—asalkan saja bukan kehidupan mereka yang dipertaruhkan? Namun kita yakin bahwa tidak soal kebangsaan anda, pasti anda ingin hidup dalam suatu dunia yang penuh damai dan harmonis.

Selama 6.000 tahun sejarah umat manusia, peperangan telah memakan korban ratusan juta. Bahkan setelah pengalaman dua perang dunia, perdamaian dan keharmonisan nampaknya hanya impian belaka. Seperti yang ditulis oleh Gwynne Dyer dalam buku terbarunya War (Perang), ”Selama dua tahun terakhir dari Perang Dunia II, lebih dari satu juta orang dibunuh tiap bulan. Apabila negara-negara besar berperang lagi satu sama lain satu kali saja, dengan semua senjata yang mereka miliki sekarang, satu juta orang akan dibunuh tiap menit.” Dan jika negara-negara nuklir berperang, apakah mereka akan meminta pendapat rakyat dulu? Sejarah menjawab tidak.

Konflik-konflik di masa lampau dan kemungkinan besar untuk pembantaian dewasa ini membuat kita bertanya, Apa penyebab dari peperangan? Bagaimana dengan harapan untuk perdamaian yang sejati dan abadi pada jaman kita—bukan hanya suatu masa selang antara dua peperangan? Dan dalam abad nuklir ini, apakah perdamaian yang abadi hanya suatu impian belaka yang tak mungkin terwujud?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan