Dapatkah Anda Menaklukkan Kanker?
”Maka, nampaknya kebanyakan penyakit kanker pada manusia dapat dicegah.”—The Causes of Cancer.
”Cara hidup seorang pasien dan kemauannya untuk berperan serta dalam proses penyembuhan dapat sangat mempengaruhi perkembangan kesehatannya.”—Holistic Medicine.
BAGAIMANA kanker dapat ditaklukkan? Kita akan memeriksa apa yang sedang dilakukan untuk menyembuhkan penyakit itu atau untuk menghindari kerusakan yang diakibatkan. Namun, sebuah pepatah mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari pada menyembuhkan. Maka marilah kita pertama-tama mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan mencegah melalui diet.
Dapatkah Makanan Mempengaruhi?
Apakah mungkin bahwa makanan tertentu yang kita makan dapat menimbulkan kanker? Buku Malignant Neglect (Pengabaian yang Berbahaya) menyatakan, ”Angka yang tinggi dari kanker usus besar dan payudara di Amerika Serikat sebagian besar disebabkan oleh makanan.” Jadi, apa yang anda makan selama bertahun-tahun dapat mempengaruhi kemungkinan mulainya penyakit kanker. Maka orang yang ingin memiliki kesehatan yang baik seharusnya memilih apa yang ia makan atau minum.
Diet juga termasuk apa yang diminum. Karena penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan berbagai macam kanker, maka nasihat yang jelas adalah bersahaja bila minum minuman beralkohol. Tetapi apa yang dianggap dokter ”bersahaja”? Jawabannya mungkin mengejutkan kebanyakan orang yang berpendapat bahwa mereka peminum yang bersahaja, ”Sehari dua kali atau kurang, terutama jika anda merokok.” (Diet, Nutrition & Cancer Prevention atau Diet, Gizi dan Pencegahan Kanker) Menurut definisi ini, jika anda minum lebih dari dua kali sehari, dalam hal mencegah kanker, anda sudah melewati batas.
Pokok yang amat penting adalah bahwa kita dapat berbuat sesuatu terhadap kanker jika kita secara pribadi mengambil tindakan pencegahan. Tetapi apa yang diperlukan agar langkah-langkah pencegahan berpengaruh kuat atas masyarakat? Ahli bedah kanker Blake Cady berkata terus terang, ”Program pendidikan masyarakat yang akan . . . membuat orang berhenti makan daging yang tinggi kadar lemaknya dan beralih kepada yang rendah kadar lemaknya, makan makanan yang lebih rendah kolesterolnya, jauh lebih baik dari pada apa yang dapat dilakukan obat-obatan untuk membatasi kanker.” (Target: Cancer) Dalam hal ini, makanan apa yang dapat membantu menjauhkan kanker?
Sebuah perwakilan kesehatan pemerintah menganjurkan agar makanan anda setiap hari mengandung paling sedikit 25-35 gram (kira-kira satu ons) makanan yang mengandung serat. Ini membantu usus-usus dibersihkan secara alami. Tetapi bagaimana anda mendapat serat dalam makanan anda? Makan banyak buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buncis, dan roti dibuat dari tepung gandum serta cereal (bubur dari jenis padi-padian). Makan makanan seperti kentang, apel, buah pir, dan buah persik dengan kulitnya. Sayur-sayuran dari jenis kubis juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Rekomendasi lain adalah menghindari lemak binatang. Unggas dan ikan lebih dianjurkan dari pada daging sapi atau babi. Jika anda memilih daging, maka pastikan bahwa itu mengandung sedikit lemak di dalamnya atau di luar. Pilihlah susu yang rendah kadar lemaknya, atau susu yang sudah diambil lemaknya. Makanlah makanan yang mengandung vitamin A dan C, seperti sayur-sayuran yang hijau tua—brokoli (sejenis kembang kol), kangkung, bayam, chikori (akar tanaman yang dicampur dengan atau dipakai sebagai pengganti kopi), selada air, bit (lobak merah) dan bahkan rumput yang bunganya kuning! Makanan yang berwarna kuning-oranye juga baik karena mengandung vitamin A dan C: sayur-sayuran—wortel, ubi, labu, gambas; buah-buahan—aprikot, buah lemon, pepaya, buah persik, nenas, dan semangka, baru beberapa di antaranya.
Diet, Nutrition & Cancer Prevention juga menyatakan, ”Makin banyak bukti bahwa makan terlalu banyak lemak (baik yang jenuh maupun yang tidak jenuh) bisa memperbesar kemungkinan anda kena kanker usus besar, payudara, prostat dan endometrium [lapisan dari rahim].” Lalu apa kesimpulannya? Bahwa makanan anda berpengaruh terhadap banyak kanker.
Produk-produk lain apa seharusnya kita hindari jika ingin mengurangi risiko kanker? Walaupun ini mungkin bukan rekomendasi yang populer untuk beberapa orang, tetapi kita harus memeriksa peranan tembakau.
Benar Apa yang Mereka Katakan tentang Tembakau
Doll dan Peto, para ahli dari Universitas Oxford menulis, ”Tidak satu pun tindakan yang diketahui lebih berpengaruh atas jumlah kematian akibat kanker dari pada mengurangi penggunaan tembakau . . . Dampak utamanya terdapat pada kasus kanker paru-paru, yang pada usia di atas setengah abad sepuluh kali lebih banyak pada orang-orang yang biasa merokok dari pada orang-orang yang seumur hidup tidak merokok.”
Pemberantasan rokok juga akan mengurangi banyaknya kanker-kanker lain. ”Pengaruh utama juga terlihat dari kasus-kasus kanker mulut, tekak, pangkal tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, mungkin pankreas, dan barangkali ginjal.”—The Causes of Cancer.
Bahan-Bahan Kimia yang Membunuh
Apakah anda menghirup atau menyentuh hasil-hasil kimia di tempat kerja anda? Penyelidikan baru-baru ini telah menetapkan bahwa bahan-bahan kimia tertentu dapat menimbulkan suatu reaksi kanker. Menurut David P. Rall, direktur Program Toksikologi (Ilmu tentang racun) di A.S., ada bukti yang menunjukkan bahwa ”18 bahan kimia dapat menyebabkan kanker pada manusia dan 18 yang lain dicurigai”. Publikasi kesehatan A.S. Decade of Discovery (Dekade Penemuan) menyatakan, ”Satu bahan kimia saja dapat bertindak sebagai pemula dan penggerak, dari dua atau lebih bahan kimia dapat bereaksi menghasilkan sebuah tumor.” Kalau begitu, bahan-bahan kimia dan pekerjaan mana yang berbahaya?
Publikasi The Causes of Cancer menunjuk pada zat-zat kimia alkil, zat kimia pewangi, asbes, benzena, vinil khlorida, dan senyawa tertentu atau bentuk-bentuk oksidasi dari arsenik, kadmium, krom, dan nikel. Buku itu juga menunjukkan bahwa pekerjaan yang berbahaya adalah di pabrik perabot kayu dan barang-barang kulit, juga dalam pembuatan alkohol isopropil. Lalu apa yang akan anda lakukan jika faktor-faktor ini terlibat dalam pekerjaan anda?
Biasanya, sang majikan yang bertanggung jawab akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi bahaya keracunan. Dalam beberapa hal, pertukaran udara lebih ditingkatkan supaya gas-gas lebih cepat dibuang dari ruangan kerja. Dalam keadaan lain, para pekerja dapat berada di daerah yang berbahaya dalam jangka waktu yang lebih pendek. Pakaian pelindung dan alat pelindung pernapasan digunakan. Namun, ada yang harus diingat di sini.
”Kebanyakan perusahaan bahkan tidak tahu bahwa bahan-bahan kimia ini ada, atau jika mereka tahu, maka mereka tidak tahu ada sesuatu yang disebut karsinogen (segala sesuatu yang menyebabkan kanker).” (Decade of Discovery) Dalam keadaan demikian apa yang dapat anda lakukan? Jika majikan tidak bersedia melindungi anda, maka anda lebih baik ganti pekerjaan. Bagaimanapun juga kesehatan anda adalah salah satu dari milik anda yang paling berharga.
Jadi dapatkah anda melakukan sesuatu untuk menaklukkan kanker? Pertama jawablah pertanyaan-pertanyaan ini, Apakah anda senang hidup, kesehatan yang baik, dan bergairah? Apakah anda terkesan oleh karunia menakjubkan berupa tubuh yang sehat? Apakah anda ingin menaklukkan kanker? Jika jawaban anda ya, maka anda akan cukup tergerak untuk membuat perubahan-perubahan dalam cara hidup anda, perubahan-perubahan yang akan mengurangi kemungkinan tubuh anda sendiri kena kanker. (Lihat daftar di hlm. 12.)
Diagnosa Lebih Awal—Langkah Pertama untuk Sembuh
Bagaimana kalau pencegahan sudah terlambat? Penulis sains Edward J. Sylvester menyatakan bahwa ”masih ada kabar baik bagi orang-orang yang takut kena kanker . . . , tetapi . . . pengobatan kanker yang paling mutakhir ada kaitannya dengan diagnosa lebih dini”. Maka, para ahli dalam bidang tersebut menasihati untuk waspada terhadap gejala-gejala peringatan tersebut. Apa gejala-gejala peringatan dini yang dapat anda perhatikan? Beberapa di antaranya adalah:
1. Perubahan dalam kebiasaan buang air besar dan kecil.
2. Luka yang tidak sembuh-sembuh.
3. Pendarahan atau pengeluaran cairan yang abnormal.
4. Penonjolan atau benjolan pada payudara atau di tempat lain.
5. Sering mengalami kesulitan mencerna atau menelan.
6. Perubahan yang jelas pada kutil atau tahi lalat.
7. Terus-menerus batuk atau serak.
8. Penurunan berat badan belum lama ini yang tidak dapat dijelaskan.
Begitu melihat gejala-gejala pertama tersebut, kita harus pergi ke dokter. Memang, satu gejala saja tidak berarti kanker. Tetapi lebih cepat anda tahu, lebih baik.
Kemajuan-kemajuan baru dalam penemuan tumor yang lebih dini telah dibuat dengan cara mamografi (penyinaran pada kelenjar susu), termogram, sonogram (gambar suara getaran tinggi), pemeriksaan CAT, Pap smears (pengetesan pulasan cairan pada mulut vagina), dan tes ekskreta (pengetesan cairan yang keluar dari tubuh). Sekarang para teknisi telah mencari sistem diagnosa lebih dini yang jauh lebih teliti yang disebut MRI (pemantulan gambar resonansi magnetik). Seperti dijelaskan oleh penulis John Boal pemeriksaan MRI adalah ”prosedur yang tidak mengganggu, bebas radiasi, dan yang tidak sakit”. Prosedur itu begitu efektif sehingga dalam ”penyelidikan akhir-akhir ini di bagian kedokteran Huntington, ditemukan tumor otak pada 93 pasien di mana pemeriksaan CAT tidak dapat menemukan kelainan pada otak”. (American Way) Walaupun alat tersebut sangat mahal, diharapkan bahwa pada akhir tahun 1986, kira-kira 300 buah akan dipasang di rumah-rumah sakit di A.S.
Sikap Anda dan Saran-Saran Dokter
Sering kali reaksi pertama sewaktu diberitahukan bahwa kita kena kanker adalah menyangkal, menolak untuk percaya. Dalam bukunya The Facts About Cancer, Dr. McKhann menyatakan bahwa penyangkalan adalah ”mekanisme pembelaan normal yang sangat penting dan sehat untuk menghadapi situasi atau keterangan yang mengancam kehidupan. Itu digambarkan seperti ’morfin dari jiwa’ dan merupakan cara kita menolak gagasan yang terlalu menyakitkan untuk ditanggung. Kita sebenarnya ’membeli’ waktu untuk memperkuat emosi kita menghadapi kenyataan, sering kali dengan membiarkan kenyataan datang perlahan-lahan sehingga hal itu tidak menguasai kita”.
Namun, ia memberikan suatu peringatan, ”Penyangkalan yang keras dan berlarut-larut dapat mencegah anda untuk mencari pertolongan dokter lebih dini atau menyebabkan anda tidak mau menerima nasihat dan pengobatan dokter dengan tidak mengakui diagnosa tersebut.”
Reaksi lain mungkin takut atau marah. Ada baiknya jika semua orang tahu bahwa ”sasaran kemarahan mungkin . . . keluarga, Allah, nasib, dokter-dokter, perawat-perawat, rumah sakit atau penyakit itu sendiri”.
Rasa bersalah sering menyerang pikiran pasien-pasien kanker. Suami yang sakit merasa bersalah karena ia tidak dapat lagi membiayai keluarganya dengan layak; sang istri, karena ia tidak dapat lagi mengurus rumah tangga seperti biasa. Sebagaimana dinasihatkan Dr. McKhann, ”Anda lebih baik merasa menyesal bahwa anda tidak dapat melakukan sesuatu dari pada merasa bersalah karenanya.”
Reaksi lebih jauh yang umum bagi penderita kanker adalah depresi, yang akan membawa kepada perasaan putus asa dan muram. Bagaimana pandangan Dr. McKhann tentang semua reaksi ini? ”Walaupun tidak menyenangkan, semua reaksi yang kuat ini sangat normal. . . . Itu adalah reaksi atas penyakit tersebut dan bukan bagian dari penyakit itu sendiri.”
Ia menganjurkan, ”Ada banyak hal yang perlu diperjuangkan dalam konfrontasi melawan kanker. Anda—bisa menang dalam beberapa hal, tetapi juga harus siap kalah dalam hal-hal lain. . . . Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, anda harus belajar tentang musuh anda. Ini berarti belajar bagaimana kanker menyerang tubuh, tetapi lebih penting lagi, bagaimana ia menyerang anda, diri anda yang sebenarnya.”
Menghadapi Pengobatan Kanker
Dalam beberapa hal, perang melawan kanker lambat-laun membawa manfaat, dan hasil-hasil dalam dekade-dekade terakhir ini sangat membesarkan hati. Para dokter, ilmuwan dan peneliti merasa bahwa mereka dapat melihat sedikit cahaya di ujung terowongan tersebut. Ini telah menampilkan suatu faktor yang sangat penting dalam perang melawan kanker—harapan. Seperti yang dikatakan Dr. McKhann, ”Mungkin satu-satunya hal yang paling dibutuhkan penderita kanker adalah harapan . . . , salah satu nilai hidup yang paling misterius dan mendukung.” Kesembuhan bisa tumbuh di atas harapan sedangkan kanker menjadi subur karena rasa putus asa. Tetapi dari mana pasien kanker mendapatkan harapan?
Ada beberapa sumber, tetapi tiga yang menonjol ialah, (a) dokter dan perawat-perawat yang simpatik dan optimis, (b) orang yang anda kasihi, terutama teman hidup yang berpikiran positif, (c) iman agama yang cukup beralasan. Artikel kita yang terakhir dalam seri ini akan membahas segi iman dan dasar harapan yang sesungguhnya tentang masa depan.a
Dari sudut kedokteran, dasar harapan yang kuat terletak pada tiga pengobatan ortodoks yang utama untuk kanker—operasi, kemoterapi, dan radiasi. Bagaimana ketiga metode ini?
Operasi adalah pengangkatan tumor yang tumbuh dan mungkin juga jaringan-jaringan di sekitarnya.
Kemoterapi (terapi kimia) adalah perawatan kanker dengan obat-obat yang dapat mengalir masuk ke dalam tubuh serta menyerang sel-sel tumor. ”Lebih dari lima puluh bahan kimia digunakan untuk mengobati kanker dan ada tumor-tumor tertentu yang dapat disembuhkan.”—The Facts About Cancer.
Terapi radiasi adalah penggunaan radiasi bertenaga tinggi dari sinar-X, kobalt, radium, dan sumber-sumber lain untuk membunuh sel-sel ganas.
Menghadapi Efek Sampingan
Tidak adil untuk membicarakan tentang keberhasilan dalam pengobatan kanker tanpa menyebut juga risiko-risiko atau efek sampingan. Dalam istilah yang paling sederhana, ”obat-obat kemoterapi adalah toksin [racun]”, dan ”beberapa cara pemakaian obat-obat ini begitu beracun sehingga pasien dapat mati karena efek sampingan”. (Target: Cancer) Jadi, karena kemoterapi meracuni sistem tubuh, ia seperti pedang bermata dua. Diharapkan obat tersebut akan membunuh lebih banyak sel-sel ganas dari pada sel-sel sehat. Tetapi kemoterapi juga menimbulkan efek sampingan yang drastis, seperti rasa mual, muntah-muntah, dan rambut rontok untuk sementara waktu. Namun, kebanyakan pasien merasa bahwa efek sampingan yang tidak menyenangkan untuk sementara waktu lebih baik dari pada mati terlalu cepat.
Terapi radiasi sebenarnya adalah proses pembakaran yang memusnahkan semua sel yang terkena. Namun, penyinaran dapat difokuskan tepat pada tempat tumor. Meskipun demikian, seorang ahli mengatakan bahwa ’terapi radiasi telah sangat dikaitkan dengan timbulnya kanker di kemudian hari’. Ini menimbulkan keadaan yang meminta kompromi di mana sang pasien harus memutuskan sendiri.
Beberapa dokter mengakui bahwa kadang-kadang mereka menggunakan terapi-terapi ini walaupun, dari sudut pandangan mereka, tidak ada harapan lagi bagi pasien tersebut. Seperti diakui oleh Dr. Villar, ahli bedah dari Chili, ”Kadang-kadang, pengobatan kanker adalah terapi jiwa yang sangat mahal—mahal sekali.” Penulis sains Sylvester menunjukkan bahwa, ”Banyak dokter kanker yang sependapat dengan Villar prihatin bahwa pengobatan yang beracun bahkan diusulkan tanpa ada bukti bahwa itu akan membantu.” Lalu mengapa dianjurkan? ”Karena dokter merasa, seperti kata seorang ahli kedokteran yang mempelajari tumor, ’Saya tidak dapat membiarkan wanita yang malang itu mati begitu saja.’”—Target: Cancer.
Namun, banyak orang lebih senang hidup tanpa pengobatan yang hanya memperpanjang penderitaan mereka. Terutama bila dengan terapi tersebut mereka tidak dapat ditolong malahan mungkin makin menderita.
Dapatkah Kanker Payudara Ditaklukkan?
Mungkin satu jenis kanker yang paling ditakuti kaum wanita, dan bahkan beberapa pria, adalah kanker payudara—bukan saja karena angka kematiannya tetapi juga karena pengaruhnya terhadap keindahan dan kejiwaan. Apa yang dapat anda lakukan untuk menghindari pemotongan payudara, yang dikenal sebagai mastektomi? Faktor yang sangat penting adalah diagnosa lebih dini.
Walaupun kaum wanita dinasihatkan untuk memeriksa sendiri apakah ada benjolan pada payudara, tetapi bagi wanita dengan payudara yang lebih besar dianjurkan untuk melakukan mamografi satu kali setahun, atau pemeriksaan payudara dengan sinar-X. Mengapa demikian? Karena sulit untuk mengetahui adanya benjolan dalam jaringan tersebut hanya dengan meraba saja. Seperti yang dianjurkan Dr. Corry SerVaas, ”Lebih besar kemungkinan anda akan masuk dalam kategori orang-orang yang beruntung bila anda meminta memogram pertama sewaktu mencapai usia 35 atau 40 tahun.” Mengapa begitu? ”Karena lebih 85 persen dari angka penderita kanker payudara yang hidup lima tahun mengetahui bahwa ia mengidap kanker sewaktu masih dalam Tahap I.”
Sekarang ada mesin sinar-X yang dapat melakukan mamografi pada tingkat radiasi yang sangat rendah. Ini mengurangi kemungkinan timbulnya kanker akibat radiasi berlebihan.
Bantuan lain untuk diagnosa lebih dini adalah termogram, yaitu memeriksa temperatur payudara. ”Tumor mengembangkan kebutuhan darah sendiri, memerlukan banyak energi yang diambil dari oksigen darah untuk pertumbuhannya. . . . [Mereka] membentuk daerah-daerah panas, mengeluarkan energi dalam jumlah jauh lebih besar dari pada sel-sel yang normal.” (Target: Cancer) Dengan cara ini ”daerah panas” dapat ditemukan lebih dini.
Di masa lampau, operasi kanker payudara sering menyangkut mastektomi yang radikal—pemotongan yang merusak bentuk payudara, dan jaringan otot di sekelilingnya serta simpul (getah bening). Apakah itu masih dianggap perlu? Dr. Bernard Fisher, seorang ahli bidang kanker payudara, menyimpulkan bahwa selain mastektomi radikal yang umumnya tidak dibenarkan ”juga mastektomi sederhana, pengambilan semua jaringan payudara, nampaknya tidak lebih mampu untuk menyelamatkan dari pada sekedar lumpektomi [pengangkatan sebuah benjolan saja] dengan maupun tanpa pengobatan radiasi”.
Apakah Ada Pengobatan yang Lain?
Sampai di sini, pembahasan kita hanya tentang cara-cara kedokteran yang ortodoks untuk mengobati kanker. Sudah selayaknya kita menyebut bahwa beberapa pasien telah mengambil metode-metode lain dengan tingkat keberhasilan dan kegagalan yang berbeda-beda. Misalnya pengobatan Laetrile (Vitamin Bl7), pengobatan Hoxsey yang menggunakan jamu dan bahan kimia tertentu atau metode lain yang ditetapkan oleh Dr. William D. Kelley, seorang dokter gigi, berdasarkan pendapat bahwa kanker ”menunjukkan kekurangan ensim pankreas yang aktif”.—One Answer to Cancer (Jawaban bagi Kanker).
Lagi pula, seperti dinyatakan dalam Target: Cancer, ”Ada banyak orang, di antaranya beberapa dokter, yang menganut gagasan ’holistik’ tentang penyebab, penyembuhan dan pencegahan kanker serta penyakit-penyakit lain, Kanker adalah suatu penyakit yang ’diakibatkan’ karena seluruh tubuh manusia menjadi rusak, dan usaha yang dibuat secara sadar oleh manusia dapat memulihkan kesehatan. Banyak orang yang terkemuka percaya akan hal ini, dan banyak bekas penderita kanker bersumpah bahwa mereka telah disembuhkan dengan resep-resep yang didasarkan atas gagasan kesehatan holistik dan bukan dengan jalan pemotongan.”
Salah seorang dari bekas korban-korban ini adalah Alice, seorang wanita periang yang berusia 50-an, dari British Columbia, Kanada. Tetapi, 36 tahun yang lalu, ia menjalani operasi pertama pada tangannya untuk tumor kecil yang ganas. Enam tahun kemudian, ia menjalani operasi untuk kanker pada indung telur. Kemudian pada tahun 1960, histerektomi (operasi pengambilan rahim) dijalankan.
Kanker kambuh pada tahun 1965 dan lagi-lagi operasi dianjurkan. Alice berkata, ”Mereka mau melakukan kolostomi (pemotongan usus besar) dan mastektomi, tetapi saya tidak mau. Pada waktu itu saya sudah jenuh dengan operasi. Maka saya pergi untuk pengobatan Hoxsey di Meksiko. Saya mengikuti metode mereka selama 11 tahun. Bagi saya metode itu berhasil walaupun saya tahu bahwa itu tidak selalu berhasil pada orang-orang lain. Penyakit saya tidak pernah kambuh lagi sejak itu.”
Orang lain yang telah berhasil dalam pergulatan melawan kanker adalah Rose Marie. Ia menguraikan kisahnya di artikel berikut.
[Catatan Kaki]
a Majalah Awake! 22 Oktober memuat artikel tentang peranan yang mendukung dari staf kedokteran dan keluarga.
[Kotak di hlm. 19]
Walaupun Sedarlah! menyebut metode-metode yang berbeda ini, kami tidak menjamin keefektifannya. Seperti diakui Dr. Kelley, ”Harus selalu diingat adanya risiko besar dalam program apapun (ortodoks atau tidak) yang anda pilih ataupun gabungan dari program-program tersebut.” Karena itu, kami hanya berusaha memberitahukan keadaan akhir-akhir ini, tetapi membiarkan setiap orang membuat keputusannya sendiri setelah menyelidiki dan berkonsultasi dengan dokter-dokter yang memenuhi syarat.
[Grafik di hlm. 16]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
CONTOH PERBANDINGAN DARI ANGKA KEMATIAN KARENA KANKER PADA PRIA PEROKOK DIBANDINGKAN ANGKA YANG DIPERKIRAKAN BAGI YANG BUKAN PEROKOKb
Setiap satu orang menggambarkan 100 kematian
KANKER PARU-PARU
BUKAN PEROKOK 231 Kematian Diperkirakan
PEROKOK 2.609 Kematian Dilaporkan
KANKER MULUT DAN TENGGOROKAN
BUKAN PEROKOK 65 Kematian Diperkirakan
PEROKOK 452 Kematian Dilaporkan
[Catatan Kaki]
b Berdasarkan angka kematian pada pertengahan 1970-an di A.S. di kalangan pria yang perokok dalam tahun 1950-an.—Lihat The Causes of Cancer, halaman 1221.
[Gambar di hlm. 15]
Makanan ini mengandung serat dan vitamin-vitamin alamiah sebagai perlindungan terhadap kanker