PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g93 8/10 hlm. 12-14
  • Satu Hari dalam Kehidupan Seekor Kupu-Kupu

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Satu Hari dalam Kehidupan Seekor Kupu-Kupu
  • Sedarlah!—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Sarapan Sinar Matahari
  • ’Cinta pada Aroma Pertama’
  • Cita Rasa Sari Bunga
  • Menghindari Bahaya
  • Akhir Perjalanan
  • Menuai Panenan yang Bersayap
    Sedarlah!—2002
  • Keindahan Bersayap di Daerah Tropis
    Sedarlah!—2005
  • ”Membidik” Seekor Kupu-Kupu
    Sedarlah!—1992
  • Yang Terbesar dan Terkecil
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1993
g93 8/10 hlm. 12-14

Satu Hari dalam Kehidupan Seekor Kupu-Kupu

JIKA rutin sehari-hari Anda tampak menegangkan dan melelahkan, pikirkanlah tentang kupu-kupu yang adalah pekerja keras. Pada mulanya, Anda mungkin berpikir bahwa jadwal kerja seekor kupu-kupu bagaikan berlibur di alam impian. Karena terbang dari bunga ke bunga, mengisap sedikit sari bunga di sana dan di sini, berjemur sesuka hati di bawah matahari, kupu-kupu tampaknya menjadi contoh khas dari gaya hidup tanpa kekhawatiran.

Namun dalam dunia serangga, segala sesuatu tidak selalu seperti apa yang tampak dari luar. Kupu-kupu adalah makhluk sibuk yang memberikan jasa yang sangat penting sambil berpacu dengan waktu. Mari kita ikut bersama kupu-kupu dalam satu hari kerja yang khas.

Sarapan Sinar Matahari

Apakah Anda sempoyongan sewaktu bangun tidur? Merasa lemah di pagi hari merupakan endemi di antara kupu-kupu. Pada pagi hari tertentu, mereka benar-benar tidak dapat bergerak. Problem mereka adalah suhu tubuh, yang turun-naik sesuai keadaan di sekitar mereka. Setelah mereka melewati satu malam yang dingin bertengger di atas sehelai daun, darah mereka begitu dingin sehingga mereka hampir tak dapat bergerak, apalagi terbang. Jadi, mereka harus menunggu matahari terbit.

Pada waktu matahari terbit, kupu-kupu membuka sayapnya dan mengarahkannya ke arah sinar matahari yang hangat. Sayapnya yang terentang, bagaikan panel-panel solar mini, segera menyerap panas yang diperlukan, dengan demikian kupu-kupu itu dapat terbang lagi. Namun, bagaimana jika langit mendung? Di daerah beriklim sejuk, kupu-kupu harus tetap di tempat​—tidak bergerak pada ranting atau bunga yang nyaman—​hingga matahari bersinar. Ini bukan kemalasan. Ini semata-mata keharusan.

Jika hari tidak terlalu panas, kupu-kupu berhenti sejenak dari waktu ke waktu untuk terapi sinar matahari lebih lanjut. Seperti sebuah mobil yang mengisi bahan bakar di pompa bensin, ia perlu diisi dengan tenaga matahari. Di daerah-daerah tropis, kupu-kupu mungkin hanya perlu berjemur pada pagi hari atau sehabis hujan. Pada umumnya, semakin sejuk udara, semakin sering ia berjemur. Segera setelah tenaganya pulih, ia meneruskan pekerjaan yang harus dikerjakannya.

’Cinta pada Aroma Pertama’

Tugas yang paling mendesak adalah mencari pasangan. Karena masa hidup yang panjangnya jarang melebihi beberapa minggu, waktu tidak boleh disia-siakan. Dan, menemukan pasangan di dunia kupu-kupu bukanlah pekerjaan yang mudah​—dibutuhkan kesabaran dan kegigihan yang luar biasa.

”Cinta pada pandangan pertama” tidak dikenal di kalangan kupu-kupu. Mereka terkenal menderita rabun sehingga mereka sangat sering keliru mengira spesies lain sebagai salah satu dari mereka. Ini sering kali mengakibatkan upaya menjadi sia-sia ketika kupu-kupu tersebut akhirnya menyadari bahwa matanya telah menipunya.

Yang membuat kehidupan bahkan lebih sulit, sang betina biasanya jual mahal. Sang jantan yang berahi terus-menerus terbang mengitari sang betina, bagaikan berdansa wals di udara dengan kecepatan tinggi, sambil berharap sang betina akhirnya akan menyerah. Namun balet kupu-kupu yang spektakuler ini biasanya berakhir secara mendadak ketika sang betina terbang, meninggalkan sang jantan yang malang ini untuk meneruskan pencariannya.

Agak mengejutkan, sang betina tidak terlalu peduli dengan warna-warni mencolok dari pasangan jantannya. Meskipun Darwin dengan bersemangat menduga bahwa warna-warni cemerlang memberikan suatu ’keuntungan evolusi’, tidak ada bukti kuat yang mendukung dugaan tersebut. Pada satu percobaan, kupu-kupu betina dari spesies Anartia amathea di Amerika Utara cukup gembira kawin dengan jantan yang sayap hitam dan merah tuanya telah dicat hitam seluruhnya. Yang tampaknya paling penting adalah pola terbang sang jantan, kegigihannya, dan, yang terutama, ”serbuk cintanya” yang unik.

Serbuk cinta ini mengandung feromon yaitu pemikat ampuh sang jantan. Ini adalah parfum yang memabukkan, dibuat cocok untuk mempengaruhi betina dari spesiesnya. Selama berkencan sang jantan mencoba untuk menaburi sang betina dengan ”aroma super” ini. Meskipun serbuk cinta tidak menjamin keberhasilan, serbuk ini sungguh ampuh apabila si betina yang bersedia akhirnya ditemukan.

Cita Rasa Sari Bunga

Seluruh energi yang dikerahkan dalam pencarian pasangan ini harus dipulihkan kembali. Karena itulah kupu-kupu membutuhkan sari bunga. Bunga mempromosikan makanan berenergi tinggi ini melalui bentuk dan warna yang menarik. Segera setelah kupu-kupu hinggap di atas bunga, ia dengan sigap mengisap sari bunga dengan belalai panjang yang menyerupai pipa, yang ditusukkannya ke dasar bunga itu.

Selagi mengisap sari bunga, serangga tersebut mendapat serbuk sari pada tubuhnya yang berbulu, dengan demikian ia membawa serbuk sari tersebut kepada bunga berikutnya yang ia kunjungi. Selama hari kerja yang khas, ratusan bunga diserbuki. Akan tetapi, pada hutan-hutan tropis, bunga tidak banyak. Apa yang biasanya diminum kupu-kupu tropis?

Tidak ada yang lebih disukai kupu-kupu tropis selain mengisi perut sepuas-puasnya dengan buah busuk. Buah yang terlalu masak yang jatuh ke tanah memberi sumber energi berkadar gula tinggi kepada mereka.

Kupu-kupu juga menyukai garam. Mereka mungkin sering kali didapati mengisap embun asin dari sebidang tanah yang basah atau kadang-kadang keringat pada tangan manusia pengagumnya. Kupu-kupu yang berwarna menyala dan berani (Dryas iulia) bahkan sering terlihat sedang mengeringkan air mata buaya caiman.

Seraya sibuk mencari pasangan, menyerbuki bunga, dan tetap mendapat cukup makanan, teman kita yang bersayap ini juga harus waspada terhadap musuh. Ia mungkin tampak tidak berdaya, namun ia memiliki beberapa taktik agar tidak ditangkap.

Menghindari Bahaya

Seekor kupu-kupu berwarna mencolok yang terbang melintasi padang rumput kemungkinan menjadi santapan yang menggoda bagi burung pemakan serangga mana pun. Namun cara terbang kupu-kupu yang menghentak-hentak dan berjingkat-jingkat ini membuat pekerjaan menangkap kupu-kupu ini sulit dan membutuhkan banyak akal. Kebanyakan burung menyerah setelah mencoba beberapa kali. Bahkan bila seekor burung berhasil menangkap seekor kupu-kupu, serangga tersebut kemungkinan berhasil lepas dengan meninggalkan sebagian sayapnya pada paruh burung tersebut.

Penglihatan adalah perlindungan lainnya. Meskipun kupu-kupu rabun, mata majemuk mereka sangat efisien dalam mendeteksi gerakan. Mereka akan kabur begitu melihat tanda bahaya, sebagaimana diketahui betul oleh orang yang mencoba memotret seekor kupu-kupu.

Beberapa kupu-kupu yang terbangnya perlahan memiliki alat pengaman yang lain​—rasa tubuh mereka yang memuakkan. Ini disebabkan karena mereka makan tanaman yang beracun ketika mereka masih berupa ulat. Sekali seekor burung menggigit kupu-kupu semacam itu, maka pada pertemuan berikutnya sang burung biasanya akan menghindar. Sering kali kupu-kupu yang rasanya memuakkan ini​—seperti jenis yang disebut raja (Danaus plexippus)—​berwarna cerah, suatu peringatan berbentuk visual yang rupanya mengingatkan burung agar jangan mendekat.

Akhir Perjalanan

The World Book Encyclopedia mencatat bahwa kebanyakan kupu-kupu tidak hidup lebih daripada beberapa minggu, namun beberapa spesies dapat hidup hingga 18 bulan. Beberapa tidak aktif selama bulan-bulan di musim dingin atau selama musim kering yang berkepanjangan di daerah tropis.

Namun, meskipun jangka waktu hidup mereka singkat, kupu-kupu dapat mencapai prestasi yang mengagumkan. Pada abad yang lalu kupu-kupu jenis raja melintasi Lautan Atlantik dalam jumlah yang cukup besar untuk menetap di Kepulauan Canary, di lepas pantai Afrika. Kupu-kupu lain yang suka mengadakan perjalanan jauh, yaitu kupu-kupu yang disebut nona bercat (Vanessa cardui), secara tetap tentu melakukan perjalanan dari Afrika Utara ke Eropa sebelah utara dalam musim panas.

Selama masa hidup mereka yang singkat, kupu-kupu yang tak kenal lelah ini melakukan pekerjaan yang sangat penting yaitu menyerbuki bunga, semak-semak, dan pohon buah-buahan. Dan lebih daripada itu, keberadaan mereka menambah sentuhan keindahan dan kesemarakan bagi daerah pedesaan. Musim panas bukanlah musim panas tanpa kehadiran mereka.

[Gambar di hlm. 12]

Berjemur pada pagi hari

[Gambar di hlm. 13]

Mengisap sari bunga

[Gambar di hlm. 14]

Mengisap embun dari tanah

[Keterangan]

Atas kebaikan Buckfast Butterfly Farm

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan