PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/7 hlm. 18-20
  • Mengapa Begitu Sukar Berhenti Memikirkan Lawan Jenis?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Begitu Sukar Berhenti Memikirkan Lawan Jenis?
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Tekanan Masa Pubertas
  • Pengaruh Media dan Teman-Teman
  • Perlunya Keseimbangan
  • Bagaimana Saya Dapat Berhenti Memikirkan Lawan Jenis?
    Sedarlah!—1994
  • Apa Salahnya Telepon Seks?
    Sedarlah!—2004
  • Bagaimana agar Aku Tidak Terus Memikirkan Seks?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Bagaimana Supaya Aku Tidak Terus-terusan Memikirkan Seks?
    Pertanyaan Anak Muda
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/7 hlm. 18-20

Pertanyaan Kaum Muda . . .

Mengapa Begitu Sukar Berhenti Memikirkan Lawan Jenis?

”Keingintahuan Anda akan seks merupakan sesuatu yang sangat serius ketika Anda masih remaja,” demikian penjelasan remaja putri Lorraine. ”Anda semakin tertarik kepada hal-hal seksual.”

APAKAH Anda menghabiskan banyak​—bahkan sebagian besar​—waktu Anda untuk memikirkan, membicarakan, atau memandangi lawan jenis? Apakah sewaktu mengerjakan pekerjaan rumah, Anda hanyut terbawa lamunan mengenai seorang pria tampan atau seorang gadis manis yang Anda lihat tadi sore? Apakah sewaktu bercakap-cakap Anda suka mencuri pandang kepada orang yang menawan yang sedang lewat? Apakah sukar bagi Anda untuk membaca, belajar, atau bahkan berkonsentrasi di perhimpunan Kristen dan kebaktian​—semata-mata karena Anda tidak dapat berhenti memikirkan lawan jenis?

Jika demikian, Anda mungkin khawatir bahwa Anda mulai tidak waras! Seorang remaja mengakui, ”Saya pikir saya mungkin terobsesi dengan seks atau semacamnya. Maksud saya, saya terlalu sering memikirkan gadis-gadis, mengkhayalkannya . . . Apakah menurut Anda saya masih waras?” Sebagaimana dinyatakan penulis Lynda Madaras, ketika Anda masih muda, ”perasaan romantis atau seksual dapat menjadi sangat kuat. Kadang-kadang, bahkan mungkin tampaknya seolah-olah hanya asmara dan seks yang Anda pikirkan!”a

Perasaan-perasaan seksual itu sendiri bukanlah kejahatan. Allah menciptakan pria dan wanita dengan daya tarik yang kuat kepada satu sama lain. Ini sesuai dengan maksud-tujuan-Nya agar mereka menikah dan ”memenuhi bumi” dengan keturunan yang adil-benar. (Kejadian 1:28) Alkitab juga dengan cukup terus terang memperlihatkan bahwa hubungan seksual dapat menjadi sumber kesenangan yang besar bagi pasangan yang menikah.​—Amsal 5:19.

Masalahnya adalah, sebagai manusia yang tidak sempurna, kita sering kali sulit mengendalikan perasaan kita. (Bandingkan Kejadian 6:5.) ”Keinginan daging” dapat tampak sangat kuat! (1 Yohanes 2:16) Dan karena Anda masih muda, mungkin khususnya sulit bagi Anda untuk berhenti memikirkan lawan jenis. Mengapa demikian?

Tekanan Masa Pubertas

Satu alasan adalah karena Anda menjelang ”mekarnya masa remaja”​—masa yang keinginan seksual berada pada puncaknya. (1 Korintus 7:​36, NW) Dr. Bettie B. Youngs menjelaskan, ”Selama masa pubertas, kadar hormon meningkat drastis. Ini yang menyebabkan dimulainya semua perubahan secara fisik yang mengubah tubuh seorang anak menjadi tubuh seorang dewasa. Meningkatnya kadar hormon yang mengiringi masa remaja mendatangkan banyak perubahan emosi dan perilaku.”

Perubahan macam apa? Nah, perubahan terbesar sering kali melibatkan perasaan seseorang terhadap lawan jenis. Penulis Ruth Bell berkata, ”Perubahan tubuh karena pubertas sering mendatangkan perasaan seksual yang lebih kuat. Anda bisa jadi mendapati diri Anda sendiri lebih banyak memikirkan tentang seks, lebih mudah terangsang secara seksual, bahkan kadang-kadang merasa tertarik dengan seks. Beberapa remaja [yang kami wawancarai] melukiskan bahwa ketika menyusuri jalan atau duduk di bus mereka merasakan seluruh tubuh seolah-olah terbakar oleh daya seksual dan kesenangan.” Rasa tertarik terhadap lawan jenis demikian merupakan salah satu dari banyak ”nafsu orang muda” yang harus diatasi oleh orang-orang muda.​—2 Timotius 2:22.

Pengaruh Media dan Teman-Teman

Akan tetapi, nafsu yang membara ini sering dikipasi oleh pengaruh dari luar. Kita hidup dalam masyarakat yang tampaknya cenderung menggalakkan aktivitas seksual melalui program televisi, iklan, buku-buku, majalah, musik, dan film. Seorang anak muda Kristen yang jatuh dalam perbuatan seksual yang tidak senonoh melaporkan, ”Pornografi sangat umum di sekolah, dan ini benar-benar menciptakan kecanduan akan seks. Saya tahu apa yang benar, tetapi perasaan seksual saya kuat.”

Oleh karena itu, sebuah buku yang ditulis bagi para orang-tua mengatakan, ”Media [telah] memberi pengaruh yang besar. Anak-anak remaja kita melihat model-model yang masih muda seumur mereka berakting seksi dan menjual pakaian yang seksi; mereka melihat adegan seks anak-anak remaja dipromosikan melalui film dan di televisi.” Sebenarnya, televisi kabel dan rekaman kaset video telah memberikan kepada banyak anak muda kemudahan untuk memperoleh pornografi yang paling mesum. ”Media membangkitkan keingintahuan dan nafsu orang muda,” demikian pengakuan seorang anak muda.

Akan tetapi, sebuah buku yang tidak sehat tidak mesti setiap halamannya bersifat pornografi. Pertimbangkan pengalaman salah seorang gadis Kristen. Ia mengenang, ”Saya membaca sebuah buku yang bagus yang berisi satu atau dua paragraf yang berkaitan dengan seks. Mula-mula saya melewati paragraf-paragraf tersebut, tetapi ada sesuatu yang membuat saya kembali ke halaman itu dan membacanya. Betapa kelirunya hal itu! Akibatnya saya dihantui mimpi buruk.”

Teman-teman dan rekan-rekan Anda juga memberikan pengaruh yang besar atas pikiran Anda. Satu buku berkenaan perkembangan anak remaja menyatakan, ”Remaja putra dan putri terlihat sering menghabiskan waktu di sudut-sudut jalan, di gedung sekolah, kafetaria, dan pusat perbelanjaan.” Dan kalaupun anak-anak muda tidak memandangi lawan jenis, mereka sering membicarakannya. ”Ketika usia saya lebih muda,” demikian pengakuan Robert yang berusia 18 tahun, ”tekanan untuk melakukan hubungan seks begitu besar . . . Di kamar ganti sekolah, itu-itu saja yang dibicarakan.” Seorang anak muda lainnya mengakui, ”Seks adalah bahan obrolan yang paling top di kalangan teman-teman sekolah, maka seks sering kali mengganggu pikiran kita.”

Memang sulit untuk mengambil pendirian yang berbeda. Apabila teman-teman sebaya terus-menerus membicarakan lawan jenis​—mungkin dengan cara yang murahan dan kurang bermoral​—bisa jadi Anda tergelitik untuk ikut bergabung bersama mereka. Tetapi Alkitab memperingatkan, ”Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”​—Amsal 13:20.

Perlunya Keseimbangan

Apakah ini semua berarti salah untuk memperhatikan atau ingin berbicara tentang lawan jenis? Tidak, bahkan penulis Alkitab mencatat kenyataan bahwa pria dan wanita tertentu memang menawan secara fisik. (Bandingkan 1 Samuel 9:2; Ester 2:7.) Oleh karena itu, Yesus tidak mengutuk seseorang semata-mata karena memperhatikan bahwa seorang wanita menawan. Tetapi ia mendesak orang-orang Kristen untuk tidak ’terus memandang seorang wanita sehingga mempunyai nafsu terhadapnya’. (Matius 5:28, NW) Demikian pula, Anda tidak boleh membiarkan diri Anda didorong nafsu yang buta. Di 1 Tesalonika 4:4, 5 kita diberi tahu, ”Masing-masing kamu hendaknya belajar untuk mengendalikan tubuhmu sendiri dengan cara yang kudus dan terhormat, bukan di dalam hawa nafsu rendah seperti orang kafir, yang tidak mengenal Allah.”​—New International Version.

Meskipun pikiran-pikiran yang erotis mungkin dapat muncul dalam benak dari waktu ke waktu, terus memikirkannya mungkin membuat Anda menjadi terobsesi, kemudian problem yang serius berkembang. Pengkhotbah 5:2 berkata, ”Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan.” Ya, seseorang yang sibuk dengan hawa nafsu pribadi sering mulai memupuk khayalan dan melamun.b

Meskipun adalah normal memiliki pikiran-pikiran erotis dari waktu ke waktu, terus memikirkan hal tersebut adalah soal lain. Penulis Ruth Bell mengamati bahwa ”kadang-kadang seseorang akan mendapati dirinya menghabiskan hampir sepanjang hari dalam khayalan. Khayalan itu bisa tampak lebih nyata daripada kenyataan”. Pikirkan seorang gadis muda yang telah terperangkap perasaan tergila-gila. Ia berkata, ”Saya berusia 12 1/2 tahun, dan saya sangat terpikat kepada seorang pemuda yang menghadiri Balai Kerajaan. Saya tahu saya belum cukup umur untuk berkencan, tetapi saya merasa sangat sukar untuk mengendalikan emosi saya terhadapnya.” Demikian pula, beberapa anak muda merasa sulit untuk membaca, belajar, berkonsentrasi di kelas, atau membuat persiapan untuk perhimpunan Kristen ketika pikiran mereka sarat dengan pikiran-pikiran yang romantis atau yang menggairahkan secara seksual.

Problem-problem yang serius juga dapat timbul apabila seorang anak muda mencoba melampiaskan gairah demikian dengan masturbasi. Alkitab mendesak orang-orang Kristen, ”Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan.” (Kolose 3:5) Masturbasi adalah kebiasaan yang najis yang harus dihindari oleh orang-orang Kristen dan sangat berlawanan dengan ’mematikan kenajisan hawa nafsu’. Sebaliknya, hal itu merangsang dan memupuk hawa nafsu. Sudah terlalu sering, semua hawa nafsu demikian menjadi kenyataan. Penulis Alkitab bernama Yakobus menjelaskan, ”Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa.”​—Yakobus 1:14, 15.

Maka, apa yang dapat Anda lakukan untuk berhenti memikirkan lawan jenis? Silakan baca artikel yang akan datang dari seri ini.

[Catatan Kaki]

a Di lain pihak, penulis Alvin Rosenbaum mengingatkan anak-anak muda, ”Perasaan dan sikap seksual sangat bervariasi. Beberapa orang tampaknya tidak dapat berhenti memikirkan seks sementara yang lainnya tidak memikirkan seks sama sekali. . . . Kedua tanggapan ini normal.” Ia menambahkan, ”Setiap orang berkembang dengan tingkat yang berbeda.”

b Lihat artikel tentang melamun yang muncul dalam terbitan 8 Juli 1993 dari jurnal ini.

[Blurb di hlm. 19]

”Perasaan romantis atau seksual dapat menjadi sangat kuat”

[Gambar di hlm. 20]

Pertunjukan TV dan iklan majalah sering mempromosikan minat yang tidak sehat terhadap lawan jenis

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan