PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g96 22/6 hlm. 8-10
  • Nikmati Liburan tanpa Penyesalan!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Nikmati Liburan tanpa Penyesalan!
  • Sedarlah!—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Hendaklah Seimbang
  • Mempertahankan Hubungan yang Baik
  • Apa yang Sedang Dipromosikan?
  • Jadikan Liburan sebagai Saat yang Berguna
  • Apakah Anda Siap Berlibur?
    Sedarlah!—1996
  • Bagaimana Caranya Berlibur Tanpa Masalah
    Sedarlah!—1998
  • Apa yang Hendaknya Anda Waspadai
    Sedarlah!—1996
  • No. 136—Gunakan Sebaik-baiknya Kesempatan untuk Memberikan Kesaksian Selama Liburan
    Pelayanan Kerajaan Kita—1990
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1996
g96 22/6 hlm. 8-10

Nikmati Liburan tanpa Penyesalan!

KETIKA ditanya bagaimana ia menikmati kunjungannya ke sebuah tempat liburan yang terkenal, seorang wanita Amerika yang kini tinggal di Eropa menjawab, ”Tempat ini lebih indah sebelum orang-orang berdatangan ke sini.” Apakah Anda pernah merasa seperti itu? Hotel dan disko berimpitan, pantai yang terpolusi dan dipadati orang, dan radio yang berisik bukanlah tempat liburan yang menyenangkan yang dibayangkan orang.

Sayang sekali, liburan tidak selalu seperti yang kita harapkan. Bukannya membuat kita bugar, liburan menguras tenaga kita; bukannya membuat kita lebih segar, liburan sering kali membuat kita membutuhkan lebih banyak istirahat. Maka, tepat jika kita bertanya, Bagaimana kita dapat menikmati liburan tanpa penyesalan?

Hendaklah Seimbang

Sebagaimana bumbu dalam makanan, liburan mendatangkan hasil yang terbaik bila tidak dilakukan dengan sering. Walaupun kehidupan dari kaum jetset yang terkenal mungkin tampaknya menarik, kehidupan demikian tidak seimbang dan tidak mendatangkan kebahagiaan yang sejati.

Khususnya berkaitan dengan liburan, keseimbangan dalam membelanjakan uang sangat penting. Buatlah rencana yang saksama sebelum Anda pergi, dan usahakan untuk tetap dalam anggaran Anda. Hindari agar tidak teperdaya oleh tawaran-tawaran khusus yang dibuat oleh agen wisata yang menyarankan Anda untuk ”bersenang-senang dahulu, bayar kemudian”.

Juga jangan begitu terobsesi dengan bahaya-bahaya yang potensial sehingga menghilangkan semangat spontanitas dan santai yang membuat liburan begitu menarik. Lagi pula, keseimbangan yang sepatutnya termasuk sadar akan bahaya terbesar yang dapat menyebabkan kita mengenang liburan kita disertai penyesalan. Ini tidak ada kaitannya dengan kecelakaan, penyakit, atau kejahatan tetapi, sebaliknya, dengan hubungan pribadi.

Mempertahankan Hubungan yang Baik

Liburan bersama keluarga atau teman-teman dapat memperkuat ikatan kasih. Di lain pihak, liburan dapat menyebabkan keretakan dalam suatu hubungan, yang mungkin sulit untuk diperbaiki di kemudian hari. Jurnalis Lance Morrow mengatakan, ”Bahaya yang sesungguhnya dari liburan terletak pada kesanggupannya untuk memadatkan semua konflik keluarga ke dalam suatu drama benar-benar terpusat . . . Orang-orang dalam kehidupan kerja mereka yang normal memiliki pekerjaan, peranan, teman-teman dan rutinitas untuk menyalurkan dan menyerap emosi. Di dalam drama liburan musim panas, masalah-masalah keluarga yang telah terkubur selama 20 tahun dapat muncul seperti ledakan.”

Maka sebelum pergi berlibur, bertekadlah agar liburan tersebut menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan. Ingatlah bahwa setiap anggota keluarga memiliki minat yang berbeda. Anak-anak mungkin senang berpetualang, orang-tua mungkin senang untuk bersantai. Hendaklah bersedia untuk melupakan pilihan pribadi sehubungan dengan apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi. Jika memang bijaksana dan praktis, biarlah tiap-tiap orang secara berkala melakukan apa yang menarik minatnya. Belajarlah untuk menerapkan sifat-sifat dari roh Allah setiap hari sepanjang tahun, dengan demikian tidak akan sulit untuk tetap menerapkannya selama liburan Anda.​—Galatia 5:22, 23.

Walaupun mempertahankan hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman penting, hubungan kita dengan Allah bahkan lebih penting. Sewaktu berlibur, kita sering bertemu dengan orang-orang yang tidak memiliki pandangan Kristen yang sama tentang Allah dan tuntutan-tuntutan-Nya. Bergaul erat dengan mereka​—bahkan mungkin sering mengunjungi tempat-tempat hiburan yang meragukan​—dapat mengarah kepada akibat-akibat yang akan mendatangkan penyesalan. Ingatlah apa yang diperingatkan Alkitab, ”Janganlah disesatkan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan-kebiasaan yang berguna.”​—1 Korintus 15:33.

Sewaktu berlibur, jika Anda merasakan adanya keinginan untuk terlepas dari standar dan praktek Kristen, hadapi kelemahan sedemikian dengan bijaksana, dan mintalah bantuan ilahi untuk memerangi keinginan tersebut!

Apa yang Sedang Dipromosikan?

Orang-orang yang tidak membentuk kehidupan mereka menurut prinsip-prinsip Kristen mungkin merasa bahwa perilaku apa pun selama liburan diperbolehkan. Di beberapa negara Eropa, wisata seks merupakan bisnis besar, dan beberapa agen perjalanan bahkan mempromosikannya. The European menulis bahwa ’hal-hal yang menjijikkan yang dilakukan orang-orang Eropa di beberapa kota rekreasi di Asia sudah lama menjadi rahasia umum’. Menunjuk kepada satu negara Asia, majalah Jerman Der Spiegel memperkirakan bahwa hingga 70 persen dari seluruh wisatawan pria adalah ”turis seks”.

Para turis wanita kini mengikuti jejak dari mitra prianya. Sebuah perusahaan penerbangan sewaan dari Jerman yang khusus bertolak ke Karibia memperkirakan bahwa 30 persen dari para penumpang wanitanya berlibur ke sana untuk tujuan tertentu yaitu hubungan seksual gelap. The European mengutip kata-kata seorang jurnalis Jerman, ”Mereka menganggapnya sebagai cara yang mudah dan tidak rumit untuk menikmati kesenangan​—permainan yang menggairahkan.”

Akan tetapi, orang-orang Kristen sejati tidak memandang hubungan seksual gelap sebagai cara yang dapat diterima untuk menikmati kesenangan. Hal itu melanggar prinsip-prinsip Kristen dan penuh dengan bahaya. Walaupun bahaya-bahaya itu secara umum sudah disadari, banyak orang hanya berusaha menghindari akibatnya bukannya menolak prakteknya. Iklan yang sering terlihat di surat kabar Jerman memperlihatkan sebuah payung dan dua kursi pantai yang kosong. Tulisannya berbunyi, ”Hati-hati dalam liburan Anda, dan kembalilah tanpa AIDS.”

Produk sampingan yang menjijikkan dari wisata seks adalah penganiayaan seksual terhadap anak-anak. Menarik, pada tahun 1993 pemerintah Jerman memberlakukan sebuah undang-undang yang akan menghukum orang-orang Jerman bila kedapatan bersalah karena mengadakan hubungan seksual dengan anak-anak​—bahkan sewaktu berlibur ke luar negeri. Akan tetapi, hingga sekarang hanya sedikit hasil-hasil yang positif. Pelacuran anak-anak telah​—dan tetap​—menjadi bagaikan luka yang bernanah pada wajah masyarakat manusia.

Jadikan Liburan sebagai Saat yang Berguna

Membaca, belajar Alkitab, dan ikut serta dalam pelayanan Kristen merupakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan berguna bagi orang-orang Kristen sejati. Tetapi banyak yang berjuang untuk mendapatkan cukup waktu untuk melakukan hal-hal ini hingga tingkat yang mereka inginkan. Kapan lagi waktu yang terbaik untuk digunakan selain waktu liburan, saat kita terbebas dari jadwal yang ketat?

Memang, liburan yang sibuk dan memuaskan bisa jadi tidak memungkinkan Anda mengejar kepentingan-kepentingan Kristen pada tingkat yang biasa Anda lakukan. Tetapi mengapa tidak mencoba menyisihkan setidaknya sedikit waktu Anda untuk kegiatan rohani yang membangun? Kegiatan ini pun masih menyisakan waktu untuk bersantai. Malahan, beberapa memanfaatkan waktu tambahan yang tersedia selama liburan untuk meluaskan pelayanan mereka. Sebagaimana Yesus katakan, ”berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka”.​—Matius 5:3.

Mungkin Anda pun segera akan pergi berlibur. Jika demikian, pastikan untuk menikmatinya! Jangan terlalu cemas akan kemungkinan bahayanya, tetapi ambillah langkah-langkah pencegahan yang sepatutnya. Tetaplah mengingat saran-saran yang terdapat di dalam kotak di halaman ini. Setelah liburan, kembalilah dalam keadaan segar, cukup istirahat, dan siap untuk mengikuti kegiatan kehidupan yang paling penting. Tak lama setelah itu, liburan akan berakhir, tetapi beberapa dari kenangan yang berharga mungkin akan terbersit selamanya. Betapa berharganya​—menikmati liburan tanpa penyesalan!

[Kotak di hlm. 10]

Beberapa Tips Liburan

Cegahlah Kejahatan

1. Aturlah agar ada orang yang mengawasi barang-barang Anda di rumah.

2. Hindarilah tempat-tempat yang terkenal rawan.

3. Hati-hatilah terhadap para pencopet, taruhlah uang di tempat yang aman pada diri Anda, dan tinggalkan uang yang lebih di tempat yang aman di tempat Anda tinggal.

4. Hendaklah berhati-hati terhadap orang-orang asing yang menawarkan bantuan yang tidak diminta.

Menghindari Kecelakaan

1. Jika mengemudi, tetaplah waspada, dan ambillah waktu istirahat sesering mungkin.

2. Sewaktu tinggal di hotel atau di pesawat, perhatikan dengan saksama persediaan untuk keadaan darurat.

3. Luangkan waktu setelah tiba untuk menyesuaikan diri secara fisik sebelum mengikuti kegiatan-kegiatan yang melelahkan.

4. Gunakanlah pakaian, sepatu dan perlengkapan yang sesuai dengan kegiatan Anda.

Jagalah Kesehatan

1. Mintalah nasihat dokter Anda tentang kemungkinan perlunya vaksinasi atau obat-obatan.

2. Bawalah serta kotak obat berisi obat-obatan yang diperlukan.

3. Istirahatlah secukupnya, dan berhati-hatilah dengan apa yang Anda makan dan minum.

4. Teruslah bawa bersama Anda dokumen yang diperlukan sehubungan dengan kebutuhan medis Anda.

Buatlah Hubungan Tetap Menyenangkan

1. Perlihatkan kasih dan timbang rasa kepada teman seperjalanan Anda.

2. Peliharalah standar yang tinggi sehubungan dengan pergaulan pribadi.

3. Jangan biarkan wisatawan lain mengarahkan Anda kepada tindakan yang Anda anggap meragukan.

4. Sisihkan waktu untuk mengisi kebutuhan rohani.

[Gambar di hlm. 9]

Pilihlah kegiatan yang sehat sewaktu berlibur

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan