PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 22/7 hlm. 11-13
  • Dapatkah Anda Berharap untuk Hidup Kekal?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dapatkah Anda Berharap untuk Hidup Kekal?
  • Sedarlah!—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Menghadapi ”Pertanyaan yang Sangat Mendasar”
  • Akar Penyebab Kematian
  • Hukuman dan Janji
  • Cara Memperpanjang Kehidupan Anda​—Untuk Selama-lamanya
  • Diciptakan dengan Menakjubkan untuk Hidup, Bukan untuk Mati
    Sedarlah!—1988 (No. 27)
  • Bagaimana Anda Dapat Hidup Selama-lamanya
    Sedarlah!—1995
  • Apakah Kehidupan Abadi Itu Memang Mungkin?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Bisakah Penuaan Dielakkan?
    Sedarlah!—2006
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 22/7 hlm. 11-13

Dapatkah Anda Berharap untuk Hidup Kekal?

”PASTI ada sesuatu yang terjadi dalam tubuh manusia yang menentukan jangka hidup maksimal 115 hingga 120 tahun,” kata Dr. James R. Smith, seorang profesor biologi sel. ”Ada keterbatasan—tetapi kita tidak tahu apa faktor-faktor penentunya.” Biolog Dr. Roger Gosden mengatakan bahwa itulah sebabnya, tidak mengherankan apabila ”para ilmuwan masih belum menemukan cara memundurkan garis akhir, dan tidak banyak yang bahkan memikirkan hal itu”. Apakah kondisi ini akan berubah?

Menghadapi ”Pertanyaan yang Sangat Mendasar”

Meskipun ada begitu banyak teori yang menjanjikan jalan keluar dari penuaan, banyak pakar sependapat dengan Dr. Gene D. Cohen, presiden Yayasan Gerontologi Amerika (Gerontological Society of America), bahwa ”semua senjata ampuh ini terbukti hanya peluru kosong belaka”. Mengapa? Salah satu alasannya, kata penulis sains, Nancy Shute, dalam U.S.News & World Report, adalah ”tidak seorang pun tahu apa yang menyebabkan penuaan dan konsekuensinya yang tak terelakkan, yakni kematian. Dan, sia-sia saja memberikan pengobatan untuk penyakit yang tidak kita ketahui penyebabnya”. Dr. Gosden juga menyatakan bahwa penuaan masih merupakan misteri, ”Penuaan memang tampak pada diri kita masing-masing, tetapi kodrat penyebabnya masih misterius.” Ia menyatakan bahwa ”pertanyaan yang sangat mendasar yaitu mengapa penuaan sampai terjadi” tidak terlalu diperhatikan.a

Jelaslah, sebagaimana ada keterbatasan berkenaan dengan seberapa cepat manusia dapat berlari, seberapa tinggi ia dapat melompat, dan seberapa dalam ia dapat menyelam, ada pula keterbatasan berkenaan dengan seberapa jauh pemikiran dan penalaran manusia semata-mata dapat menjelaskan segala sesuatu. Dan, menjawab ”pertanyaan yang sangat mendasar yakni mengapa” tampaknya di luar batas kesanggupan itu. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menemukan jawabannya adalah berpaling kepada suatu sumber yang mengungguli keterbatasan pengetahuan manusia semata-mata. Itulah persisnya yang disarankan oleh sebuah buku hikmat klasik, Alkitab. Berbicara tentang Sang Pencipta, ”sumber hayat”, Alkitab meyakinkan kita, ”Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu.” (Mazmur 36:10; 2 Tawarikh 15:2) Kalau begitu, apakah menyelidiki Firman Allah, Alkitab, akan menyingkapkan alasan sesungguhnya mengapa manusia mati?

Akar Penyebab Kematian

Alkitab memberi tahu kita bahwa sewaktu Allah menciptakan pasangan manusia pertama, ia memberikan ”suatu perasaan kekekalan dalam hati mereka”. (Pengkhotbah 3:11, Beck) Akan tetapi, Sang Pencipta memberikan kepada orang-tua kita yang pertama ini lebih daripada sekadar hasrat untuk hidup kekal; ia juga memberikan kepada mereka kesempatan untuk hidup kekal. Mereka diciptakan dengan tubuh dan pikiran yang sempurna, dan mereka menikmati kehidupan dalam suatu lingkungan yang tenteram. Sang Pencipta bermaksud-tujuan agar pasangan manusia pertama ini hidup kekal dan, pada waktunya, bumi akan dipenuhi keturunan mereka yang sempurna.​—Kejadian 1:28; 2:15.

Akan tetapi, kehidupan tanpa garis akhir itu ada syaratnya. Hal itu bergantung pada ketaatan kepada Allah. Jika Adam tidak menaati Allah, ’pastilah ia mati’. (Kejadian 2:16, 17) Tragisnya, pasangan manusia pertama itu tidak taat. (Kejadian 3:1-6) Dengan demikian, mereka menjadi pedosa, karena ”dosa adalah pelanggaran hukum”. (1 Yohanes 3:4) Akibatnya, mereka tidak punya lagi prospek kehidupan kekal, karena ”upah yang dibayar oleh dosa adalah kematian”. (Roma 6:23) Oleh karena itu, ketika menjatuhkan hukuman atas pasangan manusia pertama, Allah mengatakan, ”Engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”—Kejadian 3:19.

Jadi, setelah pasangan manusia pertama berdosa, dampak dosa yang telah diberitahukan itu terpatri dalam gen-gen mereka, dan garis akhir itu pun terpancang. Akibatnya, mereka tak berdaya menghadapi penuaan, dengan kematian sebagai hasil akhirnya. Selain itu, setelah diusir dari rumah Firdaus mereka yang semula, yang disebut Eden, pasangan manusia pertama menghadapi faktor lain yang merugikan kehidupan mereka​—lingkungan yang bagaikan halang rintang di luar Eden. (Kejadian 3:16-19, 23, 24) Paduan antara hereditas yang cacat dan lingkungan yang keras berpengaruh terhadap pasangan manusia pertama serta keturunan mereka kelak.

Hukuman dan Janji

Karena perubahan yang merugikan kehidupan ini terjadi sebelum manusia melahirkan anak, mereka hanya dapat melahirkan keturunan yang seperti mereka—tidak sempurna, berdosa, dan tak berdaya menghadapi penuaan. ”Kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah melakukan dosa,” kata Alkitab. (Roma 5:12; bandingkan Mazmur 51:7.) ”Kita menyandang surat perintah hukuman mati kita sendiri yang tertulis di struktur sel kita,” kata buku The Body Machine​—Your Health in Perspective.

Akan tetapi, ini tidak memupuskan harapan untuk hidup tanpa garis akhir​—hidup tanpa penuaan dan kematian. Pertama, sungguh masuk akal untuk percaya bahwa Pencipta yang mahabijaksana dari kehidupan manusia dan segala bentuk kehidupan lainnya, yang sangat unik dan beraneka ragam, dapat menyembuhkan penyimpangan genetika apa pun dan menyalurkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup kekal manusia. Kedua, inilah yang tepatnya dijanjikan oleh Sang Pencipta. Setelah Ia menjatuhkan hukuman mati atas pasangan manusia pertama, Allah menyingkapkan berulang-kali bahwa maksud-tujuan-Nya agar umat manusia hidup kekal di bumi tidak berubah. Misalnya, Ia menjamin, ”Orang-orang benar akan mewarisi negeri [”bumi”, NW] dan tinggal di sana senantiasa.” (Mazmur 37:29) Apa yang Anda perlu lakukan agar dapat mengalami penggenapan janji ini?

Cara Memperpanjang Kehidupan Anda​—Untuk Selama-lamanya

Menarik, setelah penulis sains, Ronald Kotulak, mewawancarai lebih dari 300 peneliti medis, ia menyatakan, ”Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan merupakan faktor-faktor terpenting yang menentukan kesehatan seseorang dan berapa lama ia akan hidup. . . . Tetapi, pendidikanlah yang ternyata menjadi faktor yang paling menentukan panjangnya umur seseorang.” Ia menjelaskan, ”Sama seperti makanan yang kita santap memberikan kekuatan pada sistem kekebalan kita untuk memerangi kuman pembawa penyakit yang mengancam jiwa, pendidikan melindungi kita agar kita tidak salah memilih.” Sebagaimana dikatakan seorang peneliti, ”dengan pendidikan, kita belajar caranya mengarungi dunia kita” dan caranya ”mengatasi kendala-kendala yang akan mengadang”. Oleh karena itu, pendidikan boleh dikata adalah ”resep hidup sehat dan panjang umur”, demikian menurut Kotulak.

Langkah pertama untuk memperoleh kehidupan kekal di masa depan pun adalah pendidikan​—pendidikan Alkitab. Yesus Kristus menyatakan, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” (Yohanes 17:3) Memperoleh pengetahuan tentang Allah Yehuwa, Sang Pencipta, tentang Yesus Kristus, dan tentang penyelenggaraan tebusan yang telah Allah sediakan, merupakan satu-satunya bentuk pendidikan yang akan mempersiapkan seseorang untuk mengambil langkah pertama di jalan menuju kehidupan kekal.​—Matius 20:28; Yohanes 3:16.

Saksi-Saksi Yehuwa menyelenggarakan suatu program pendidikan Alkitab yang dapat membantu Anda memperoleh pengetahuan Alkitab yang memberikan kehidupan ini. Kunjungilah salah satu Balai Kerajaan mereka untuk mengetahui lebih banyak tentang program cuma-cuma ini, atau mintalah mereka mengunjungi Anda pada waktu yang cocok. Anda akan melihat bahwa Alkitab berisi bukti yang kuat bahwa waktunya sudah dekat manakala jalan kehidupan tidak lagi diisi oleh halang-halang rintang dan dibatasi oleh suatu garis akhir. Memang, kematian telah berjaya selama ribuan tahun, tetapi ia akan segera dikalahkan untuk selama-lamanya. Ini benar-benar prospek yang menggetarkan bagi tua maupun muda!

[Catatan Kaki]

a Para gerontolog telah menyusun berbagai teori (menurut suatu penghitungan, lebih dari 300!) yang menggambarkan bagaimana penuaan mungkin terjadi. Akan tetapi, teori-teori ini tidak menjelaskan mengapa penuaan sampai terjadi.

[Gambar di hlm. 13]

Langkah pertama untuk memperoleh kehidupan kekal adalah pendidikan Alkitab

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan