PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • su psl. 8 hlm. 61-67
  • Orang-Orang yang Selamat dari Segala Bangsa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Orang-Orang yang Selamat dari Segala Bangsa
  • Selamat Memasuki Bumi Baru
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • “BENIH” ABRAHAM YANG DIJANJIKAN
  • MEREKA YANG DIBERKATI MELALUI “BENIH” ITU
  • Menyusuri Garis Keturunan Manusia Dari ”Benih” Itu
    ”Maksud-Tujuan Kekal” dari Allah Sekarang Terlaksana untuk Kebaikan Manusia
  • Iman Abraham Diuji
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • Siapakah Abraham?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Allah Menguji Iman Abraham
    Buku Cerita Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Selamat Memasuki Bumi Baru
su psl. 8 hlm. 61-67

Pasal 8

Orang-Orang yang Selamat dari Segala Bangsa

1. Janji apa diberikan kepada Abraham yang menunjukkan bahwa ”semua keluarga” umat manusia dapat memperoleh perkenan Allah?

YEHUWA menaruh perhatian yang pengasih kepada orang-orang dari segala bangsa dan suku bangsa. Ia telah membuat persediaan agar semua keluarga di bumi ini dapat menikmati perkenan dan berkatNya. Kepada Abram (Abraham), seorang keturunan Sem putra Nuh, Yehuwa berkata, ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kejadian 12:1-3; Kisah 7:2-4) ”Semua kaum [keluarga, NW] di muka bumi”—juga termasuk kita dewasa ini, tidak soal ke dalam bangsa manapun kita dilahirkan atau bahasa yang kita pakai.—Mazmur 65:3.

2. (a) Seperti Abraham, sifat apakah yang kita perlukan? (b) Seperti ditunjukkan dalam Ibrani 11:8-10, bagaimana Abraham membuktikan sifat ini?

2 Pribadi kepada siapa Yehuwa memberikan janji ini adalah seorang yang beriman, demikian juga kita harus mempunyai iman jika kita ingin mendapat berkat dari janji Allah ini. (Yakobus 2:23; Ibrani 11:6) Iman Abraham bukan hanya suatu kepercayaan yang pasif tetapi disertai perbuatan. Imannya menggerakkan dia untuk pindah keluar dari Mesopotamia ke sebuah negeri yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. ”Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing,” dan ia tidak menjadi warga dari kerajaan-kota manapun yang ada di sana. ”Sebab ia menanti-nantikan kota [Kerajaan Allah] yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.”—Ibrani 11:8-10.

3. Ujian iman apa yang bersifat menyelidik, ditempuh Abraham berkenaan dengan Ishak?

3 Ketika Abraham mencapai umur 100 tahun dan istrinya, Sara 90 tahun, secara mujizat Yehuwa mengaruniakan mereka seorang putra, Ishak. Sehubungan dengan putra ini, Abraham mengalami ujian yang bersifat menyelidik atas iman dan ketaatannya kepada Allah. Yehuwa menyuruh Abraham membawa Ishak, yang kini seorang pemuda, ke tanah Moria dan mengorbankannya sebagai korban bakaran. Karena beriman dalam kesanggupan Allah untuk menghidupkan kembali putranya melalui kebangkitan, Abraham mentaati perintah itu. (Ibrani 11:17-19) Ishak, yang tunduk kepada bapanya, sudah diikat di atas mezbah dan Abraham memegang pisau untuk menyembelih anaknya ketika malaikat Yehuwa menghalanginya. Ujian tersebut sudah cukup membuktikan bahwa Abraham tidak akan menahan apapun dari Allah. Karena itu Allah meneguhkan perjanjianNya dengan Abraham, seperti dinyatakan Alkitab:

4. Dalam kejadian itu, janji penting apa lagi diberikan Allah berkenaan orang-orang dari segala bangsa?

4 ”’Aku bersumpah demi diriKu sendiri’—demikian firman [Yehuwa]—: ’Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepadaKu, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firmanKu.’”—Kejadian 22:15-18.

5. (a) Apa yang digambarkan oleh usaha Abraham untuk mengorbankan Ishak? (b) Sebagai penggenapan atas Kejadian 12:3, bagaimana orang-orang ”mengutuk” Abraham Yang Lebih Besar, dan apa akibatnya? (c) Bagaimana kita dapat ”memberkati” atau memuji Dia?

5 Bila kita memahami bahwa Abraham Yang Lebih Besar ialah Yehuwa sendiri dan bahwa Ishak menggambarkan Yesus Kristus, kita dapat mulai menghargai pentingnya kejadian-kejadian ini bagi kita secara pribadi. Sebenarnya, yang menentukan masa depan kita adalah cara kita bertindak terhadap Allah Yehuwa. Harapan hidup kekal dapat kita peroleh karena Allah benar-benar menyerahkan Putra tunggalNya sebagai korban bagi dosa-dosa kita, seperti digambarkan oleh usaha Abraham untuk mengorbankan Ishak. (Yohanes 3:16) Siapa pun yang terus ”mengutuk” Yehuwa, tidak menghormat Dia atau menganggap enteng maksud-tujuanNya yang pengasih, akan mendapat kutukan yang berarti kebinasaan yang kekal bagi mereka. (Bandingkan 1 Samuel 3:12-14; 2:12.) Tetapi jika kita orang-orang yang menunjukkan penghargaan, kita akan ”memberkati” (memuji) Abraham Yang Lebih Besar. Bagaimana? Dengan sukarela mengakui bahwa dari Yehuwalah datangnya semua hal baik, termasuk kasih-karunia berupa kehidupan melalui PutraNya. Juga, kita akan menceritakan kepada orang lain tentang kebaikan Yehuwa dan sifat-sifat yang mengagumkan dari pemerintahanNya. (Yakobus 1:17; Mazmur 145:7-13) Dengan cara demikian kita layak menerima berkat-berkat dari padaNya untuk selama-lamanya.

“BENIH” ABRAHAM YANG DIJANJIKAN

6. (a) Siapakah ”benih” utama dari Abraham? (b) Bagaimana kita dapat memperoleh berkat yang akan datang melalui dia?

6 Sebagai bagian dari penyelenggaraanNya untuk memberkati umat manusia, Yehuwa merencanakan suatu pemerintahan surgawi yang adil-benar. Yesus Kristus dilahirkan sebagai keturunan Abraham, sebagai putra, atau ”benih”-nya yang paling penting, dan kepada dialah Yehuwa menganugerahkan kekuasaan sebagai raja. (Galatia 3:16, Bode; Matius 1:1) Maka, sebagaimana dinyatakan oleh sumpah Allah kepada Abraham, melalui Yesus Kristus orang-orang dari segala bangsa di bumi akan diberkati. Apakah saudara melakukan hal-hal yang dituntut agar saudara sendiri dapat memperoleh berkat tersebut? Misalnya apakah cara hidup saudara menunjukkan bahwa saudara menghargai betapa pentingnya korban kehidupan Yesus bagi saudara? Apakah saudara benar-benar tunduk kepada wewenangnya sebagai Raja?—Yohanes 3:36; Kisah 4:12.

7. (a) Siapa lagi yang termasuk dalam ”benih Abraham”? (b) Bagaimana kita tahu bahwa tidak semua orang yang melayani Allah dengan setia akan pergi ke surga?

7 Rasul Yohanes mendapat suatu penglihatan yang bersifat nubuat tentang hal-hal yang akan terjadi di surga. Ia melihat orang-orang lain bergabung dengan Yesus Kristus di atas Gunung Sion surgawi. Mereka juga bagian dari ”benih Abraham”. Seperti dinyatakan di Wahyu 14:1-5, mereka ”ditebus dari antara manusia” dan berjumlah 144.000. (Galatia 3:26-29) Siapa saja yang termasuk? Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah tidak pernah bermaksud untuk membawa ke surga semua orang yang cenderung kepada kebenaran. (Matius 11:11; Kisah 2:34; Mazmur 37:29) Kehormatan besar untuk ikut memerintah dengan Kristus dalam Kerajaan surgawi terbatas kepada suatu ”kawanan kecil” yang akan menjadi raja dan imam dengan dia selama seribu tahun.—Lukas 12:32; Wahyu 5:9, 10; 20:6.

8. Bilamana pemilihan ”kawanan kecil” itu mulai, dan berapa lama hal itu berlangsung?

8 Bagaimana pemilihan dari ”kawanan kecil” tersebut dilaksanakan? Undangan yang murah-hati untuk ikut dalam Kerajaan surgawi mula-mula diulurkan kepada orang-orang Israel jasmani. Namun karena kurang beriman, mereka tidak dapat memenuhi jumlah 144.000. Maka, orang-orang Samaria diundang, dan kemudian, orang-orang dari segala bangsa. (Kisah 1:8) Orang-orang pertama dari sesama waris Kristus diurapi dan roh suci pada hari Pentakosta tahun 33 M. Pemilihan kelompok ini terus dilaksanakan sampai seluruh 144.000 dimeteraikan Allah sebagai orang yang diperkenan olehNya. Kemudian perhatian ditujukan kepada pengumpulan orang-orang yang akan hidup di bumi sebagai rakyat yang benar-benar menghargai pemerintahan surgawi itu.

9. (a) Ungkapan apa dalam Alkitab berlaku untuk golongan surgawi ini? (b) Siapakah yang digambarkan oleh orang-orang Israel jasmani?

9 Mereka yang menjadi waris Kerajaan surgawi bersama Kristus dalam Alkitab disebut sebagai ”orang-orang pilihan,” ”orang-orang kudus”, orang-orang yang ’diurapi oleh Allah’. (2 Timotius 2:10; 1 Korintus 6:1, 2; 2 Korintus 1:21) Secara kolektif mereka juga digambarkan sebagai ”pengantin perempuan” Kristus. (Wahyu 21:2, 9; Efesus 5:22-32) Dilihat dari sudut lain, mereka disebut ”saudara-saudara” Kristus, ’ahli waris bersama Kristus’ dan ”anak-anak” Allah. (Ibrani 2:10, 11; Roma 8:15-17; Efesus 1:5) Apapun kebangsaan mereka, secara rohani, mereka adalah ”Israel milik Allah”. (Galatia 6:16; Roma 2:28, 29; 9:6-8) Ketika Yehuwa menghapuskan perjanjian TauratNya dengan Israel jasmani, Ia membuat suatu perjanjian baru dengan Israel rohani. Namun, cara Ia berurusan dengan Israel jasmani ketika mereka berada di bawah hukum Taurat menjadi pola untuk perkara-perkara yang akan datang. (Ibrani 10:1) Maka, siapakah yang digambarkan oleh bangsa Israel jasmani yang dipilih Allah menjadi ”harta kesayangan”Nya? Bukti-bukti menunjuk kepada Israel rohani, orang-orang yang dipilih Allah untuk memerintah dengan Kristus di surga. (Bandingkan Keluaran 19:5, 6 dengan 1 Petrus 1:3, 4 dan 2:9.) Bersama Kristus mereka membentuk perwakilan untuk menyalurkan berkat-berkat kepada semua orang lain yang taat di antara umat manusia. Menghargai hal ini merupakan kunci untuk mengerti Alkitab.

MEREKA YANG DIBERKATI MELALUI “BENIH” ITU

10. Siapakah yang digambarkan oleh penyembah-penyembah Yehuwa yang bukan Israel?

10 Selama itu, ketika Allah secara istimewa berurusan dengan bangsa Israel, dengan penuh kasih Ia juga menyediakan jalan bagi orang-orang yang bukan dari bangsa itu tetapi yang hatinya tergerak ikut melakukan ibadat sejati bersama orang-orang Israel. Orang-orang ini disebutkan dalam Alkitab, sehingga patut kita perhatikan apakah mereka juga mempunyai imbangan pada jaman modern ini? Ya, tentu. Dalam banyak hal mereka menggambarkan orang-orang yang bukan Israel rohani tetapi yang benar-benar mengasihi harapan yang menakjubkan untuk hidup kekal sebagai rakyat dari Kerajaan Allah di bumi. Inilah orang-orang dari ”semua bangsa di bumi” akan diberkati oleh ”benih”nya.—Kejadian 22:18; Ulangan 32:43.

11. (a) Apa yang dikatakan mengenai kelompok ini pada waktu pembaktian bait Salomo? (b) Bagaimana ”orang-orang asing” ”menggabungkan diri kepada [Yehuwa]” dewasa ini, seperti dinubuatkan dalam Yesaya 56:6, 7?

11 Maksud-tujuan Allah sejak semula ialah agar seluruh umat manusia dipersatukan dalam ibadat yang sejati. Maka tepatlah jika, waktu pembaktian bait yang dibangun Salomo di Yerusalem, raja tersebut memohon agar Yehuwa mendengarkan doa dari orang-orang asing yang berusaha melakukan ibadat yang diperkenan bersama orang-orang Israel. (2 Tawarikh 6:32, 33) Dan, di Yesaya 56:6, 7, Allah berjanji, ”Orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada [Yehuwa] untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama [Yehuwa] dan untuk menjadi hamba-hambaNya, . . . mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. . . . sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” Sesuai dengan semangat ini, ”orang-orang asing” jaman modern kini dikumpulkan dari segala bangsa, bukan sekedar menjadi pengamat saja, tetapi sebagai orang-orang yang ”menggabungkan diri kepada [Yehuwa]”. Mereka melaksanakan ini dengan membaktikan kehidupan mereka kepadaNya, melambangkannya dengan baptisan air dan kemudian melayani dengan cara yang memperlihatkan kasih mereka akan ”nama [Yehuwa]” dan segala sesuatu yang dinyatakan nama itu.—Matius 28:19, 20.

12. Bagaimana Taurat Musa menunjukkan bahwa mereka yang berharap untuk menjadi rakyat dari Kerajaan Allah di bumi, harus menyesuaikan diri dengan standar-standar tinggi yang berlaku atas Israel rohani?

12 Kesetiaan juga dituntut dari mereka, sama seperti yang dituntut dari orang-orang Kristen yang diurapi dengan roh. Di bawah Taurat Musa, Yehuwa menuntut agar ”orang-orang asing” yang menerima ibadat sejati mentaati hukum yang sama yang mengikat bangsa Israel. (Bilangan 15:15, 16) Hubungan antara mereka tidak boleh sekedar baik saja tetapi saling mengasihi dengan tulus. (Imamat 19:34) Demikian juga, mereka yang digambarkan oleh orang-orang asing itu berusaha menyesuaikan sepenuhnya kehidupan mereka dengan tuntutan-tuntutan Yehuwa dan secara bersatu-padu melayani dengan penuh kasih bersama sisa dari Israel rohani.—Yesaya 61:5.

13. Perincian apa dalam Yesaya 2:1-4 patut kita perhatikan jika kita ingin selamat memasuki ’bumi baru’?

13 Melalui nabiNya, Yesaya, Yehuwa menggambarkan kelompok orang yang bersemangat dari ”semua bangsa” tersebut, yang dewasa ini berduyun-duyun memasuki rumah ibadat Yehuwa di seluruh alam semesta. Ia menubuatkan, ”Banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ’Mari, kita naik ke gunung [Yehuwa], ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya.’” Hasilnya, mereka sudah ’menempa pedang-pedang menjadi mata bajak’ dan, bahkan di tengah-tengah dunia yang terpecah-belah oleh pertikaian ini, mereka ”tidak akan lagi belajar perang”. (Yesaya 2:1-4) Apakah saudara melihat diri saudara dalam kelompok yang bahagia itu? Apakah saudara juga mempunyai keinginan yang sama untuk mempelajari tuntutan-tuntutan Yehuwa, menerapkannya dalam kehidupan saudara dan tidak lagi bersandar kepada senjata-senjata perang? Allah sudah berjanji bahwa suatu kumpulan besar yang menempuh jalan ini akan ”keluar dari kesusahan yang besar”, sebagai orang-orang yang selamat memasuki ’bumi baru’Nya yang penuh damai.—Wahyu 7:9, 10, 14; Mazmur 46:9, 10.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan