PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w82_No41 hlm. 28-29
  • Mengapa Begitu Banyak Ketidakjujuran?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Begitu Banyak Ketidakjujuran?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 41)
  • Bahan Terkait
  • Pengaruh Ketidakjujuran bagi Anda
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2016
  • Tekanan untuk Tidak Jujur
    Sedarlah!—2012
  • Apakah Kejujuran Ada Gunanya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 63)
  • Kejujuran—Apakah Ada Gunanya?
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1982 (No. 41)
w82_No41 hlm. 28-29

Mengapa Begitu Banyak Ketidakjujuran?

SEBUAH peribahasa Inggris kuno menyatakan bahwa ”ada kesempatan ada pencuri”. Sebaliknya, beberapa orang dengan gigih mengatakan bahwa ”ada pencuri ada kesempatan”.

Tidak soal yang mana lebih dulu, ketidakjujuran dalam banyak bentuk telah mencapai tingkat yang mengejutkan. Akan tetapi ketidakjujuran telah menjadi sangat umum sehingga banyak orang tidak lagi memandangnya sebagai ketidakjujuran.

Ambillah beberapa contoh keadaan. Seorang majikan mengatakan kepada karyawan supaya mengurangi jumlah yang tertera dalam pembukuan yang diterima bagi penjualan tertentu. Karyawan itu berpendapat bahwa tidak ada salahnya untuk berbuat demikian karena ia hanya sekedar mematuhi perintah bosnya. Seorang istri menipu anggaran keuangan keluarga, dengan meyakinkan diri bahwa ia berhak mendapatkan sedikit hal yang bersifat pribadi. Seorang suami berkata kepada istrinya bahwa ia harus bekerja lembur, tetapi ia pergi keluyuran dengan teman-temannya atau, boleh jadi dengan wanita lain.

Seorang pramuniaga baru-baru ini menyatakan bahwa anak-anak muda masuk bergerombol ke tokonya. Sementara seorang membeli, yang lainnya merampas kasir. ”Ketika saya masih muda,” katanya, ”anak-anak ketakutan bila ditangkap. Yang menyedihkan sekarang, sedikit pun mereka tidak peduli. Di beberapa tempat, mereka kembali lagi dan memecahkan jendela.”

Dan bukan dari golongan yang tidak mampu yang melakukan semuanya itu. Tidak lama berselang, seorang wanita terhormat yang sudah lanjut usia di Inggris dijatuhi hukuman karena mencuri di toko. Dan siapa yang tidak pernah membaca mengenai penggelapan-penggelapan, ada yang sedikit namun ada juga yang mencapai jutaan?

Apa yang menyebabkan kecenderungan yang meluas ini terhadap ketidakjujuran? Banyak sebabnya. Sejak bayi kebanyakan dari anak-anak menjadi sasaran pengaruh-pengaruh yang licik. Dongeng-dongeng, cerita-cerita klasik seperti ”Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri”, film-film, acara TV dan banyak buku yang menyanjung ketidakjujuran dengan satu atau lain cara.

Seorang anak laki-laki yang diinterpiu di São Paulo, Brazilia, mengutuk pengaruh dari praktek-praktek agama seperti pengampunan yang mudah melalui pengakuan atas banyak kesalahan yang dilakukan. Seorang wanita mengakui bahwa dunia ketidakjujuran runtuh ketika ”Sinterklas” ternyata tak lain dari seorang sanak keluarga. Mulai dari cerita dongeng sampai kepada kaum politik dengan janji-janji yang hampa—dalam semua segi kehidupan kita dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh kuat yang menempa cara berpikir untuk menjadi tidak jujur.

Beberapa orang tidak mengerti bahaya dari apa yang mereka sebut ”dusta kecil yang polos”, tetapi pendiri Kekristenan berkata, ”Orang yang tidak jujur dalam hal-hal yang kecil, orang itu tidak jujur juga dalam hal-hal yang besar.” Ia juga menunjuk Iblis sebagai ”bapa segala dusta” dan manusia umumnya tunduk kepadanya sebagai penguasa. Ha ini patut dicamkan, dan akan membantu kita untuk mengerti mengapa ketidakjujuran begitu meluas.—Lukas 16:10, BIS; lihat juga Yohanes 8:44; 14:30.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan