PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 1/5 hlm. 14-15
  • Kodeks Washington dari Kitab-Kitab Injil

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kodeks Washington dari Kitab-Kitab Injil
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Bahan Terkait
  • Manuskrip Alkitab
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Manuskrip Kuno​—Bagaimana Menentukan Waktu Penulisannya?
    Sedarlah!—2008
  • Kodeks Bezae—Manuskrip yang Unik
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Kodeks Vatikanus​—Mengapa Begitu Berharga?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 1/5 hlm. 14-15

Kodeks Washington dari Kitab-Kitab Injil

PADA bulan Desember 1906, Charles L. Freer, seorang industrialis Amerika yang kaya dan pengumpul barang-barang seni, membeli beberapa manuskrip tua dari seorang pedagang Arab bernama Ali, di Giza, Mesir. Menurut Ali, manuskrip tersebut berasal dari White Monastery (Biara Putih) dekat Sohâg, tetapi tampaknya lebih besar kemungkinannya bahwa itu ditemukan di antara puing-puing dari Biara Vinedresser, dekat piramide ketiga dari Giza di Delta Sungai Nil.

Kepada Freer diserahkan tiga manuskrip beserta ”sebungkah perkamen [kertas kulit] yang sudah rusak dan hitam yang bagian luarnya keras dan rapuh seperti perekat”. Panjangnya kira-kira 17 sentimeter, lebar 11 sentimeter, dan tebal 4 sentimeter. Ini dijual bersama manuskrip-manuskrip tersebut hanya karena digabung bersama-sama, bukan karena diperkirakan mempunyai nilai tertentu. Memisahkan lapisan-lapisan kulit yang telah lengket, mengeras dan cabik-cabik merupakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan sukar, namun akhirnya ada 84 buah manuskrip yang tertolong, kesemuanya kodeks surat-surat Paulus dari abad kelima atau keenam M.

Satu dari tiga manuskrip yang tertinggal adalah dari kitab Ulangan dan kitab Yosua. Yang satu lagi kitab Mazmur, dari terjemahan Septuagint Yunani. Akan tetapi, manuskrip yang ketiga dan yang paling penting dari semuanya, adalah manuskrip dari keempat kitab Injil.

Manuskrip yang disebut belakangan terdiri dari 187 lembar perkamen yang bagus, kebanyakan dari kulit domba, ditulis dengan huruf-huruf besar Yunani yang miring. Tidak ada banyak tanda baca, tetapi sering kali ada jarak-jarak kecil di antara ungkapan-ungkapan. Bagian pinggir dari manuskrip tersebut semuanya rusak berat, tetapi kebanyakan dari tulisannya terpelihara. Belakangan, ini diserahkan kepada Balai Kesenian Freer dari Lembaga Smithsonian, di Washington, D.C. Manuskrip tersebut disebut Kodeks Washington dari Kitab-Kitab Injil, dan diberi huruf pengenal ”W”.

Perkamen itu ditetapkan berasal dari akhir abad keempat atau permulaan abad kelima M., sehingga nilainya tidak jauh berbeda dari tiga serangkai manuskrip yang penting, yakni Sinaitikus, Vatikan, dan Alexandrinus. Kitab-Kitab Injil ini (lengkap kecuali dua lembar yang hilang) tersusun dalam apa yang disebut urutan Barat yakni Matius, Yohanes, Lukas dan Markus.

Isi manuskrip tersebut menunjukkan gabungan yang luar biasa dari tipe-tipe naskah, masing-masing terdiri dari bagian-bagian yang besar dan bersinambungan. Tampaknya itu disalin dari fragmen-fragmen beberapa manuskrip yang terpelihara, masing-masing dengan tipe naskah yang berbeda. Professor H. A. Sanders menyatakan bahwa bisa jadi ini berasal dari masa penindasan yang mendadak oleh Kaisar Diokletian atas umat Kristiani pada tahun 303 M. Atas maklumatnya semua salinan dari Alkitab diperintahkan untuk dibakar di hadapan umum. Kita tahu dari catatan-catatan sejarah bahwa beberapa manuskrip disembunyikan ketika itu. Tampaknya seseorang yang tidak dikenal puluhan tahun kemudian menyalin bagian-bagian dari berbagai manuskrip yang terpelihara untuk menghasilkan naskah Kodeks Washington. Belakangan, dua lusin kertas yang pertama dari kitab Yohanes (Yohanes 1:1 sampai 5:11) suatu waktu hilang dan harus ditulis ulang pada abad ketujuh M.

Ada beberapa variasi yang menarik dalam naskah dan suatu tambahan yang tidak biasa, namun diabaikan, pada Markus pasal 16 yang kemungkinan pada mulanya adalah catatan pinggir. Nilai istimewa dari manuskrip itu terletak pada pertaliannya dengan versi bahasa Latin kuno dan Syria kuno. Noda-noda yang disebabkan oleh lemak lilin yang jatuh di atas perkamen menunjukkan bahwa ini sering digunakan.

Meskipun penindasan dan tentangan serta kerusakan karena waktu, Alkitab telah dipelihara secara menakjubkan bagi kita dalam banyak bentuk manuskrip. Sungguh terbukti, ”firman Tuhan [”Yehuwa”, NW] tetap untuk selama-lamanya”.—1 Petrus 1:25; Yesaya 40:8.

[Keterangan Gambar di hlm. 15]

Courtesy of Freer Gallery of Art, Smithsonian Institution

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan