PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 1/8 hlm. 31
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Bahan Terkait
  • Para Penatua, Lakukanlah Tanggung Jawab Penggembalaan Dengan Serius
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-18)
  • Kehidupan pada Zaman Alkitab—Gembala
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Mereka dengan Penuh Kasih Sayang Menggembalakan Domba Kecil itu
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • ’Gembala-Gembala yang Sesuai dengan Hatiku’
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 1/8 hlm. 31

Pertanyaan Pembaca

◼ Nasihat dasar apa yang diberikan dalam Amsal 27:23 kepada para gembala rohani maupun umat kristiani pada umumnya?

Ayat itu berbunyi, ”Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.” (Amsal 27:23) Ayat ini sering digunakan untuk menganjurkan para gembala rohani agar menunjukkan minat serta mengetahui situasi dan problem-problem yang dihadapi umat kristiani di sidang. Anjuran semacam ini cocok, karena Alkitab menyamakan para penatua dengan gembala dan sidang dengan kawanan domba. (Kisah 20:28, 29; 1 Petrus 5:2-4) Namun, meskipun prinsip di atas diterapkan, pada dasarnya nasihat ini bukan hanya bagi para gembala rohani.

Buku Amsal berisi banyak ayat berupa nasihat ringkas dan tajam yang berdiri sendiri [tidak berhubungan dengan ayat lain], namun Amsal 27:23 adalah bagian dari sekelompok ayat, ”Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu. Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun temurun? Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan, maka engkau mempunyai domba-domba untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang, pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayan perempuanmu.”—Amsal 27:23-27.

Ayat-ayat terilham ini memuji agar memiliki gaya hidup yang ditandai oleh kerajinan, ketekunan, kesahajaan, dan kesadaran akan ketergantungan kita pada Yehuwa. Hal ini nyata dengan disorotinya kehidupan sederhana dari seorang gembala Israel, mungkin berlawanan dengan kehidupan semarak yang didasarkan pada urusan-urusan bisnis dan keinginan untuk cepat kaya.

”Harta benda”, atau kekayaan yang dicapai dalam usaha-usaha dagang yang tidak jujur, yang menghasilkan kedudukan terkemuka (”mahkota”), dapat dengan mudah hilang, sebagaimana telah dibuktikan oleh banyak orang. Jadi, ada banyak hal yang dikatakan mengenai kehidupan yang sederhana, seperti yang telah dijalani oleh gembala pada zaman purba dalam memelihara ternak. Kehidupan semacam itu bukan sederhana dalam arti tidak memikirkan apa-apa. Seorang gembala harus penuh perhatian terhadap ternaknya, memastikan bahwa domba-dombanya aman. (Mazmur 23:4) Jika, dalam memberikan perhatian kepada mereka, ia mendapati ada seekor domba yang sakit atau luka, ia mungkin akan mengolesnya dengan minyak yang menyejukkan. (Mazmur 23:5; Yehezkiel 34:4; Zakharia 11:16) Dalam banyak hal gembala yang rajin yang menaruh perhatian kepada kawanan ternaknya akan melihat hasil dari upayanya—sedikit demi sedikit kawanan dombanya akan bertambah.

Seorang gembala yang bekerja keras dan berhati-hati memiliki sumber bantuan yang dapat diandalkan—Yehuwa. Bagaimana demikian? Ya, Allah menyediakan musim-musim dan siklus-siklus yang biasanya dapat menumbuhkan cukup banyak rumput untuk memberi makan ternak. (Mazmur 145:16) Jika, karena akibat perubahan musim, tidak ada lagi rumput di daerah yang lebih rendah, mungkin tersedia banyak di daerah yang lebih tinggi, tempat gembala yang penuh perhatian dapat membawa hewan ternaknya.

Amsal 27:26, 27 menyebutkan salah satu hasil dari kerja demikian—makanan dan pakaian. Pasti, gambaran yang diberikan bukan memaksudkan makanan berlimpah atau istimewa. Itu juga tidak memberikan alasan kepada seorang pekerja untuk mengharapkan pakaian buatan perancang terkemuka dengan potongan mutakhir atau pakaian dengan bahan terbaik. Tetapi, jika ia rela mengerahkan upaya, seorang gembala dan keluarganya dapat memperoleh susu (dan mungkin keju) dari ternaknya, maupun bulu domba untuk membuat pakaian yang tahan lama.

Demikian pula dengan nasihat, ”Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu” tidak dikhususkan bagi para pengawas rohani; ini adalah bagi semua orang kristiani. Nasihat ini menekankan nilai dari berpuas atas makanan dan pakaian yang diperoleh karena terus bekerja dengan rajin, percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita. (Mazmur 37:25; 2 Tesalonika 3:8, 12; Ibrani 13:5) Bila kita membandingkan Amsal 27:23-27 dengan nasihat di Lukas 12:15-21 dan 1 Timotius 6:6-11, kita melihat betapa konsistennya nasihat Allah berkenaan hal ini. Maka kita masing-masing hendaknya membaca kembali Amsal 27:23-27, bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah saya menerima nasihat ini dan menghayati dalam kehidupan saya sehari-hari?’

[Keterangan Gambar di hlm. 31]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan